Anda di halaman 1dari 4

UNIT BELAJAR 4

SKENARIO : Kok….’anu’ anakku bengkak…..?????


TIPE SKENARIO: an explanation problem
FORMAT : Narasi
-----------------------------------------------------------------------------------
Skenario 4

KOK…..’ANU’ ANAKKU BENGKAK…...?????

Seorang anak laki-laki 2 tahun dibawa ibunya ke IGD karena kesakitan tidak bisa
kencing sejak 1 jam yang lalu.
Pemeriksaan fisik: preputium tampak bengkak.

Tugas
Jelaskan fenomena yang terjadi pada anak tersebut ?

RM

RM
1. Mengapa anak tersebut tidak bisa kencing?
Adanya perlekatan antara bagian preputium dengan glans penis, sehingga kulit
tersebut menutupi lubang atau saluran kemih yang menyebabkan anak merasa nyeri
saat buang air kecil / mengakibatkan tersumbatnya lubang di bagian air seni, sehingga
bayi dan anak kesulitan dan kesakitan saat kencing.

ps : Fimosis normal terjadi pada bayi dan balita yang belum disunat karena
preputiumnya masih melekat pada kelenjar. Sebagian kasus fimosis pada bayi
tak memerlukan perawatan khusus, kecuali jika menyebabkan sulit kencing
atau menimbulkan gejala lainnya. preputium akan mulai terlepas secara alami
pada usia 2-6 tahun atau bahkan lebih. preputium pun dapat ditarik kembali
dari sekitar ujung penis pada sekitar 50% anak laki-laki berusia 1 tahun dan
pada hampir 90% balita berusia 3 tahun. Fimosis yang terjadi pada bayi
umumnya disebabkan oleh kondisi bawaan sejak lahir. Akan tetapi, dapat pula
disebabkan oleh kebersihan penis yang tak terjaga dengan baik.

2. Mengapa preputium tampak bengkak?


Ujung penis yang tampak menggelembung disebabkan oleh adanya penyempitan pada
ujung preputium karena terjadi perlengketan dengan glans penis yang tidak dapat
ditarik ke arah proksimal. Adanya penyempitan tersebut menyebabkan terjadi
gangguan aliran urin pada saat miksi. Urine terkumpul di ruang antara preputium dan
glans penis, sehingga ujung penis tampak menggelembung. Dengan kata lain akan
menggelembung dan terlihat bengkak.

Ps : sering mengejan saat akan kencing karena air kencing harus melalui saluran yang
sempit. Kemudian, bagian belakang kepala penis tampak menggembung karena aliran
yang tidak lancar tersebut. ( agak ganyambung, cmn yaudahlahya,, just fyi )

3. Apa saja faktor risiko kasus tersebut?


Dikarenakan faktor kongenital atau kebersihan genital yang tidak terjaga dengan baik
sehinigga penderitanya rentan terkena infeksi yang dapat membentuk jaringan parut
pada preputium, sehingga membuat kulit menjadi tidak lentur dan sulit ditarik.

Lengkapnya > https://www.scribd.com/document/408927392/Etiologi-Dan-Faktor-


Risiko-Fimosis

4. Jelaskan fenomena yang terjadi pada anak tersebut!


Dari yang sudah dibahas, kejadian ini mengarah ke fimosis, karena blabla

5. Bagaimana alur diagnosis kasus tersebut?


Tidak ada pemeriksaan penunjang khusus yang dibutuhkan dalam menegakkan
diagnosis fimosis.

- Anamnesis
Fimosis fisiologis biasanya bersifat asimptomatik. Pasien mayoritas dibawa berobat
oleh orang tua karena preputium tidak dapat ditarik pada saat dibersihkan atau saat
mandi. Keluhan juga dapat berupa penggembungan area preputium pada saat
berkemih. Nyeri dan infeksi lokal atau infeksi saluran kemih biasanya tidak
ditemukan pada kasus fimosis fisiologis.
Berbeda dengan fimosis fisiologis, fimosis patologis secara klinis memiliki gejala
berupa nyeri saat ereksi, nyeri saat berhubungan seksual, hematuria, dysuria, infeksi
saluran kemih berulang, nyeri preputium, iritasi kulit, pancaran urin lemah, hingga
retensi urin. Pada laki-laki dewasa, fimosis patologis sering berkaitan dengan higiene
yang buruk atau sebagai gejala awal diabetes mellitus.
- Pemeriksaan Fisik
Pada pemeriksaan fisik, juga dapat dibedakan antara fimosis fisiologis dan fimosis
patologis.  Orifisium preputium pada fimosis fisiologis tidak memiliki jaringan parut.
Perabaan ditemukan preputium yang lunak dan kenyal. Jika dilakukan traksi secara
lembut, kerutan preputium dan jaringan di atasnya berwarna merah muda dan tampak
sehat, disebut “flowering” atau “mushroom” preputium. Pada beberapa kasus,
preputium dapat ditarik sebagian sehingga dapat terlihat sebagian glans dan jaringan
sisa adhesi.

Fimosis patologis ditandai dengan terbentuknya jaringan parut berupa cincin fibrotik
berwarna keputihan di sekitar orifisium preputium, sugestif sebagai balanitis xerotica
obliterans. Jika dilakukan traksi secara lembut, maka preputium akan berbentuk
seperti kerucut dengan penyempitan bagian distal berwarna putih dan fibrotik.
6. Bagaimana pencegahan dan penanganan kasus tersebut?
a. Penatalaksanaan secara medis
1) Dilakukan tindakan sirkumsisi (membuang sebagian atau seluruh bagian kulit
preputium).
2) Dilakukan tindakan teknik bedah preputioplasty (memperlebar bukaan kulit
preputium tanpa memotongnya).
b. Penatalaksanaan secara Konservatif Cara menjaga kebersihan pada fimosis adalah
dengan menjaga kebersihan bokong dan penis. Berikut penjelasannya.

(1) Bokong
Area bokong sangat mudah terkena masalah karena sering terpapar dengan popok
basah dan terkena macam-macam iritasi dari bahan kimia serta mikroorganisme
penyebab infeksi air kemih atau tinja, maupun gesekan dengan popok atau baju.
Biasanya, akan timbul gatal-gatal dan merah di sekitar bokong. Meski tidak semua
bayi mengalaminya, namun pada eberapa bayi, gatal-gatal dan merah dibokong
cenderung berulang timbul. Tindak pencegahan yang penting adalah mempertahankan
area ini tetap kering dan bersih. Tindakan yang sebaiknya dilakukan adalah sebagai
berikut:
a) Jangan gunakan diapers sepanjang hari. Cukup saat tidur malam atau bepergian.
b) Jangan berganti-ganti merek diapers. Gunakan hanya satu merek yang cocok
dengan bayi
c) Lebih baik gunakan popok kain. Jika terpaksa memakai diapers, kendurkan bagian
paha untuk ventilasi dan seringlah menggantinya (tiap kali sehabis buang air kecil
atau besar).
d) Tak ada salahnya sesekali membiarkan bokongnya terbuka. Pastikan suhu ruangan
cukup hangat sehingga ia tidak kedinginan.
E) Jika peradangan kulit karena popok pada bayi tidak membaik dalam 1-2 hari atau
lebih bila timbul lecet atau bintil-bintil kecil, hubungi dokter.

(2) Penis
Tindakan yang sebaiknya dilakukan pada area penis adalah sebagai berikut :
a) Sebaiknya setelah BAK, penis dibersihkan denga air hangat menggunakan kassa.
Membersihkannya harus sampai selangkangan, jangan digosok-gosok. Cukup diusap
dari atas ke bawah dengan satu arah sehingga bisa bersih dan yang kotor bisa hilang.
b) Setiap selesai BAK, popok selalu diganti agar kondisi penis tidak iritasi.
c) Setelah BAK, penis jangan dibersihkan dengan sabun yang banyak karena bisa
menyebabkan iritasi.
d) Memberikan salep kortikoid (0,05-0,1%) 2 kali per hari selama 20-30 hari. Terapi
ini tidak dianjurkan bagi bayi dan anak-anak yang masih memakai popok, tetapi dapat
dipertimbangkan untuk usia sekitar 3 tahun.

Tindakan pencegahan yang diperlukan adalah mencegah infeksi penis pada anak.
Untuk itu, orangtua perlu mengajarkan anaknya agar selalu membersihkan dan
mengeringkan penis secara rutin.
Sedangkan pada orang dewasa, membersihkan penis dilakukan untuk mencegah
terjadinya atau terulangnya fimosis. Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk
membersihkan penis adalah:
Mencuci penis setiap hari dengan air saat mandi. Hal ini juga perlu dilakukan pada
pria yang telah disunat.
Menggunakan sabun yang tidak mengandung parfum pada penis untuk mengurangi
risiko iritasi.

Pengobatan Fimosis

Pengobatan fimosis dapat bermacam-macam bergantung dari usia pengidap dan


keparahan fimosis. Pengobatan dapat berupa penarikan halus secara berkala, krim
kortikosteroid, atau sirkumsisi (sunat).

Pengobatan krim kortikosteroid

Pengobatan ini biasanya efektif pada sebagian besar pengidap. Krim kortikosteroid
membantu melunakkan ujung kulit Mr. P, sehingga lebih mudah ditarik ke belakang.
Krim diberikan selama 6-8 minggu dua kali sehari. Setelah kulit dapat ditarik
kebelakang, krim kortikosteroid dapat dihentikan dan dilanjutkan penarikan halus
berkala setiap pagi.

Sirkumisi (sunat)

Sirkumsisi dilakukan jika ditemui kegagalan dalam penggunaan krim kortikosteroid.


Sirkumsisi diperlukan jika terdapat tanda-tanda hambatan aliran urine dan infeksi
saluran kemih berulang.

Anda mungkin juga menyukai