glans penis dialami oleh sebagian besar bayi baru lahir. Usia 3 sampai 4 tahun
prepusium dapat diretraksikan akibat penis yang tumbuh dan berkembang dengan
ETIOLOGI
Fimosis pada bayi laki-laki yang baru lahir terjadi karena ruang di antara kutup
dan penis tidak berkembang dengan baik. Kondisi ini menyebabkan kulup menjadi
melekat pada kepala penis sehingga sulit ditarik ke arah pangkal. Penyebabnya bisa dari
bawaan dari lahir, atau didapat, misalnya karena infeksi atau benturan.
PENYEBAB FIMOSIS
Kebanyakan kasus, fimosis adalah bawaan lahir. Pada kasus yang lebih jarang,
fimosis terjadi karena kulup kehilangan kemampuan peregangan, misalnya karena
peradangan atau luka akibat pembukaan paksa kepala penis. Pembentukan jaringan parut
dari bekas luka itu mencegah peregangan kulup.
MACAM-MACAM FIMOSIS
Fenomena ini akan hilang dengan sendirinya, dan tanpa adanya fimosis patologik,
tidak selalu menunjukkan adanya hambatan (obstruksi) air seni. Selama tidak terdapat
hambatan aliran air seni, buang air kecil berdarah (hematuria), atau nyeri preputium,
fimosis bukan merupakan kasus gawat darurat.
TANDA DAN GEJALA FIMOSIS
3. Biasanya bayi menangis dan mengejan saat buang air kecil karena timbul rasa sakit.
4. Kulit penis tidak bisa ditarik kearah pangkal ketika akan dibersihkan. 5
GANGGUAN
Tindakan tidak dianjurkan melakukan dilatasi atau retraksi yang dipaksakan pada
fimosis karena menimbulkan luka dan terbentuk sikatriks pada ujung prepusium sebagai
fimosis sekunder. Dapat diberikan salep dexametasone 0,1% yang dioleskan 3 atau 4 kali.
Diharapkan setelah pemberian selama 6 minggu prepusium dapat diretraksi spontan
kemudian dilakukan sirkumsisi.
KOMPLIKASI
e) Penarikan prepusium secara paksa dapat berakibat kontriksi dengan rasa nyeri dan
pembengkakan glans penis yang disebut parafimosis.
g) Timbul infeksi pada saluran air seni (ureter) kiri dan kanan, kemudian menimbulkan
kerusakan pada ginjal.
PENATALAKSANAAN
a) Sunat
b) Obat
Terapi obat dapat diberikan dengan salep yang meningkatkan elastisitas kulup.
Pemberian salep kortikoid (0,05-0,1%) dua kali sehari selama 20-30 hari, harus dilakukan
secara teratur dalam jangka waktu tertentu agar efektif.
c) Peregangan
Fimosis kongenital seyogianya dibiarkan saja, kecuali bila terdapat alasan agama
dan/atau sosial untuk disirkumsisi. Hanya diperlukan penjelasan dan pengertian mengenai
fimosis kongenital yang memang normal dan lazim terjadi pada masa kanak-kanak serta
menjaga kebersihan alat kelamin dengan secara rutin membersihkannya tanpa penarikan
kulit preputium secara berlebihan ke belakang batang penis dan mengembalikan kembali
kulit preputium ke depan batang penis setiap selesai membersihkan.
Upaya untuk membersihkan alat kelamin dengan menarik kulit preputium secara
berlebihan ke belakang sangat berbahaya karena dapat menyebabkan luka, fimosis
didapat, bahkan parafimosis. Seiring dengan berjalannya waktu, perlekatan antara lapis
bagian dalam kulit preputium dan glans penis akan lepas dengan sendirinya.
Penggunaan krim steroid topikal yang dioleskan pada kulit preputium 1 atau 2
kali sehari, selama 4-6 minggu, juga efektif dalam tatalaksana fimosis. Namun jika
fimosis telah membaik, kebersihan alat kelamin tetap dijaga, kulit preputium harus ditarik
dan dikembalikan lagi ke posisi semula pada saat mandi dan setelah berkemih untuk
mencegah kekambuhan fimosis.
Cara menjaga kebersihan pada fimosis yaitu dengan menjaga kebersihan bokong
dan penis.
a. Bokong
Area ini mudah terkena masalah, karena sering terpapar dengan popok basah dan
terkena macam-macam iritasi dari bahan kimia serta mikroorganisme penyebab infeksi
air kemih atau tinja, maupun gesekan dengan popok atau baju. Biasanya akan timbul
gatal-gatal dan merah disekitar bokong. Meski tak semua bayi mengalaminya, tapi pada
beberapa bayi, gatal-gatal dan merah dibokong cenderung berulang timbul. Tindak
pencegahan yang penting adalah mempertahankan area ini tetap kering dan bersih.
1) Jangan gunakan diapers sepanjang hari. Cukup saat tidur malam atau berpergian.
2) Jangan berganti-ganti merek diapesr. Gunakan hanya satu merek yang cocok
dengan bayi .
3) Lebih baik gunakan popok kain. Jika terpaksa memakai diapers, kendurkan
bagian paha untuk ventilasi dan seringlah menggantinya (tiap kali ia habis buang
air kecil atau besar).
4) Tak ada salahnya sesekali membiarkan bokongnya terbuka. Jika perlu, biarkan ia
tidur dengan bokong terbuka. Pastikan suhu ruangan cukup hangat sehingga ia
tidak kedinginan.
5) Jika peradangan kulit karena popok pada bayi tidak membaik dalam 1 sampai 2
hari atau lebih bila timbul lecet atau bintil-bintil kecil, hubungi dokter.
b. Penis
2) Setiap selesai BAK, popok selalu diganti agar kondisi penis tidak iritasi.
3) Setelah BAK penis jangan dibersihkan dengan sabun yang banyak karena bisa
menyebabkan iritasi.
TERAPI
Terapi fimosis pada anak-anak tergantung pada pilihan orang tua dan dapat
berupa sirkumsisi plastik atau sirkumsisi radikal setelah usia dua tahun. Pada kasus
dengan komplikasi, seperti infeksi saluran kemih berulang atau balloting kulit prepusium
saat miksi, sirkumsisi harus segera dilakukan tanpa memperhitungkan usia pasien.
Kontraindikasi operasi adalah infeksi tokal akut dan anomali kongenital dari
penis. Sebagai pilihan terapi konservatif dapat diberikan salep kortikoid (0,05-0,1%) dua
kali sehari selama 20-30 hari Terapi ini tidak dianjurkan untuk bayi dan anak-anak yang
masih memakai popok, tetapi dapat dipertimbangkan untuk usia sekitar tiga tahun.
Terapi parafimosis terdiri dari kompresi manual jaringan yang edematous diikuti
dengan usaha untuk menarik kulit prepusium yang tegang melewati glans penis. Jika
manuver ini gagal , periu dilakukan insist dorsal cincin konstriksi. Tergantung pada
temuan klinis lokal, sirkumsisi dapat segera dilakukan atau ditunda pada waktu yang lain.
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran