Anda di halaman 1dari 3

JENIS-JENIS PENYAKIT YANG BERHUBUNGAN

1. Kanker Penis
Definisi
Kanker Penis adalah keganasan pada penis. Kanker Penis adalah kanker yang
sangat ganas pada alat reproduksi pria, dan kalau tidak segera ditangani bisa memicu
kanker pada organ tubuh yang lain dan dapat menyebabkanamputasi pada penis. Kanker
penis adalah kanker yang terdapat pada kulit dan jaringan penis.

Gejala Klinis

1. luka pada penis


2. luka terbuka pada penis
3. nyeri penis dan perdarahan dari penis (pada stadium lanjut).

Pemeriksaan Fisik

Inspeksi :

 Adanya luka terbuka


 Adanya perdarahan penis
 Terdapat kutil
Palpasi
 Nyeri tekan
 Ada benjolan

Pemeriksaan diagnostic / Penunjang

Pemeriksaan Laboratorium:

Pemeriksaan sel darah putih untuk mengetahui kadar imunitas tubuh

Biopsy : untuk menentukan stadium kanker penis

2. Phymosis

Phymosis adalah ketidakmampuan menarik kulit selaput ujung penis ke belakang,


sedangkan aprafimosis adalah terperangkapnya kulit selaput ujung penis di leher penis. Phymosis
normal terjadi pada bayi baru lahir dan akan menghilang setelah mencapai remaja, sedangkan
phymosis abnormal terjadi setelah pubertas atau pada laki – laki yang sebelumnya tidak
mengalami fimosis.

Phymosis abnormal umumnya disebabkan oleh jaringan parut di sekitar kulit selaput
yang terbentuk akibat peradangan berulang. Penderita Phymosis berisiko mengalami
paraphymosis jika kulit selaput ditarik secara paksa. Fimosis normal disadari oleh orang tua bayi
karena ketidakmampuan menarik kulit selaput penis saat pembersihan dan adanya pembesaran
ujung penis saat BAK.

Gejala Klinis

Tanda dan gejala fimosis diantaranya

1. Penis membesar dan menggelembung akibat tumpukan urin


2. Kadang-kadang keluhan dapat berupa ujung kemaluan menggembung saat mulai miksi
yang kemudian menghilang setelah berkemih. Hal tersebut disebabkan oleh karena urin
yang keluar terlebih dahulu tertahan dalam ruangan yang dibatasi oleh kulit pada ujung
penis sebelum keluar melalui muaranya yang sempit.
3. Biasanya bayi menangis dan mengejan saat BAK karena timbul rasa sakit.
4. Kulit penis tak bias ditarik kea rah pangkal ketika akan dibersihkan
5. Air seni keluar tidak lancer. Kadang-kadang menetes dan kadang-kadang memancar
dengan arah yang tidak dapat diduga
6. Demam
7. Iritasi pada penis.

PENATALAKSANAAN

Ada tiga cara untuk mengatasi fimosis yaitu:

a. Sunat
Banyak dokter yang menyarankan sunat untuk menghilangkan masalah fimosis secara
permanen. Rekomendasi ini diberikan terutama bila fimosis menimbulkan kesulitan
buang air kecil atau peradangan di kepala penis (balanitis). Sunat dapat dilakukan dengan
anestesi umum ataupun local.
b. Obat
Terapi obat dapat diberikan dengan salep yang meningkatkan elastisitas kulup.
Pemberian salep kortikoid (0,05-0,1%) dua kali sehari selama 20-30 hari, harus dilakukan
secara teratur dalam jangka waktu tertentu agar efektif.
c. Peregangan
Terapi peregangan dilakukan dengan peregangan bertahap kulup yang dilakukan setelah
mandi air hangat selama lima sampai sepuluh menit setiap hari. Peregangan ini harus
dilakukan dengan hati-hati untuk menghindari luka yang menyebabkan pembentukan
parut.

3. PARAPHYMOSIS

A. Definisi
Paraphimosis adalah sebuah kondisi serius yang bisa terjadi hanya pada laki-laki dan anak
laki-laki yang belum atau tidak disunat. Paraphimosis berarti kulup terjebak di belakang kepala
penis dan tidak dapat ditarik kembali ke posisi normal.

Kadang-kadang laki-laki yang tak disunat kulup mereka tertarik ke belakang saat
berhubungan seks, ketika mereka kencing atau ketika mereka membersihkan penis mereka. Jika
kulup yang tersisa di belakang kepala penis terlalu panjang, penis kemungkinan mengalami
pembengkakan sehingga kulup yang terperangkap di belakang kepala penis.

B. Gejala klinis

1. Edema gland penis

2. Nyeri

3. Jeratan pada penis

C. Penatalaksanaan

Prepusium diusahakan untuk dikembalikan secara manual dengan teknik memijat glans
selama 3-5 menit diharapkan edema berkurang dan secara perlahan-lahan prepusium
dikembalikan pada tempatnya. Jika usaha ini tidak berhasil, dilakukan dorsum insisi pada jeratan
sehingga prepusium dapat dikembalikan pada tempatnya. Setelah edema dan proses inflamasi
menghilang pasien dianjurkan untuk menjalani sirkumsisi.

Anda mungkin juga menyukai