PENDAHULUAN
Latar Belakang
Ada banyak hal yang perlu dilakukan atau dipersiapkan sebelum dokter
hewan melakukan tindakan pembedahan atau operasi terhadap suatu kasus bedah
yaitu persiapan operasi atau preoperasi, yang meliputi desinfeksi dan sterilisasi
sendiridan perawatan hewan yang masuk dalam tindakan post operasi. Selain
sterilisasi dan desinfeksi peralatan operasi, status hewan seperti sejarah penyakit,
Selanjutnya tindak bedah apa yang akan dilakukan, perlu juga mempertimbangkan
anastesi yang diberikan sebelum operasi dan tindak bedah yang akan dilakukan
pada hewan tersebut. Perawatan selama operasi dan perawatan setelah operasi
tidak boleh diabaikan, tidak terkecuali obat yang harus diberikan dalam proses
1
Di Indonesia, anjing merupakan salah satu hewan kesayangan yang sangat
digemari oleh masyarakat. Dalam hal ini, peran dokter hewan sangat dibutuhkan
penyakit, maupun atas permintaan pemilik hewan kesayangan itu sendiri (Tilley
mencapai masa pubertas atau dewasa kelamin, dan hal ini diatur oleh kelenjar-
kelenjar endokrin dan hormon yang dihasilkan dalam tubuh hewan. Pada hewan
spermatozoa. Berikut adalah indikasi kelainan pada kelamin jantan dan teknik
operasinya.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Pada keadaan yang berat balanopostitis dapat diikuti oleh perlekatan antara penis
dengan preputium sehingga berakibat ereksi tidak sempurna khususnya pada sapi
pejantan muda. Infeksi yang terjadi pada penis dan preputium dapat disebabkan
Penanganan
Terapi yang dilukukan berupa pencucian secara teratur penis dan preputium
hewan penderita menggunakan cairan antiseptik ringan 2-3 kali sehari. Pemberian
sikatrik pada lapisan mukosa preputium maupun penis. Perlekatan penis dengan
3
pembedahan untuk membantu penyembuhan. Pada kejadian kasus yang berat
preputium disayat sehingga nanah dan urin yang menumpuk dapat dikeluarkan.
penis tidak dapat keluar sempurna melalui lubang tersebut pada saat
preputium atau dengan cara insisi pada tumor dan hematoma apabila
4
Gambar 1. Kasus Pimosis
Penanganan Pimosis
preputium
keluar.
iv. Hal ini akan membuat gland penis berada diluar preputium
secara permanmen.
5
Parapimosis merupakan ketidakmampuan masuknya ujung penis ke
hewan lain parapimosis disebabkan oleh udem berat ataupun tumor penis
aliran vena penis sehingga distal jepitan penis mengalami nekrosis. Arteri
dalam posisi dorsal diatas meja dan beri zat pelicin pada penis. Pegang dan
jepit penis dengan jari telunjuk dan jari tengah tangan kanan dan kiri, lalu
6
Penanganan Parapimosis
terlebih dahulu.
absorbable.
7
Gambar 4. Penjahitan preputium pada penis
normalnya.
3. Hematoma Penis
8
dan pecahnya pembuluh darah dibawah mukosa penis dapat terjadi
misalnya pada saat koitus yaitu ketika betina bergerak secara tiba-tiba.
Penanganan
4. Ruptur Penis
rasa sakit pada saat ereksi serta pada saat proses kopulasi. Ruptur penis
merupakan salah satu jenis kasus yang jarang terjadi. Ruptur atau fraktur
penis yang merupakan pecah atau patahnya penis karena suatu gangguan
mekanis terjadi ketika pejantan dengan libido tinggi sangat aktif dalam
mengawini betina akan tetapi betina atau sapi dara secara mendadak
9
Pembengkokan penis secara tiba-tiba pada saat kopulasi dapat
frakturnya penis. Gejala yang segera mengikuti kasus ini adalah adanya
mukosa berubah menjadi warna gelap oleh adanya infeksi bakterial pada
sakit pada saat ereksi yang ditimbulkan dari kelainan tersebut. Apabila
Penanganan
dan dapat tidak terdeteksi selama bebrapa tahun (Lombard dkk., 1968;
Moulton, 1978).
10
Gejala TVT ialah adanya bentukan seperti cauliflower kemerahan.
Ada yang kecil maupun besar (5µm-10 cm), lunak maupun keras, abu-abu
lapisan permukaan preputium. Dapat terjadi juga pada glans penis, kadang
Penanganan
tumor, bisa dengan incisi pada bagian tumor, maupun secara pemanasan
setiap minggu dengan dosis 0,5 – 0,7 mg/m2 dari area tubuh atau 0,025
(Marcos dkk., 2006; Nak dkk., 2005; Papazoglou dkk, 2001). Vincristin
A. Kriptorkhismus
testis dapat tersangkut pada suatu tempat di dalam perut atau sepanjang
11
kanalis inguinalis sehingga terjadi kriptorkhismus, kelainan ini mungkin
testis terlalu pendek, fungsi gubernakulum testis yang kurang baik, lubang
kanalis inguinalis yang sempit, atau testis yang besar karena adanya kista
Sering ditemukan pada babi, anjing dan kucing, namun jarang pada
Testis tidak teraba dalam skrotum namun terlihat atau teraba dibagian
Penanganan
dibebaskan secukupnya.
B. Torsio Testis
testis ini harus segera dioperasi untuk mengembalikan posisi testis. Torsio
antara torsio dengan orkhitis, maka harus dilakukan eksplorasi testis untuk
12
Penanganan
pembedahan.
ada dan mungkin melibatkan testis pada sisi yang lain. Oleh
13
warna bila tidak ada tanda-tanda viabilitas lakukan
elektif.
testis biasanya.
C. Hipoplasia Testis
genetis berupa ukuran testis menjadi lebih kecil dari ukuran normal.
Bersifat total apabila ukuran testis sangat kecil hanya berupa benjolan
hipoplasia parsialis yaitu testis berukuran sedikit lebih kecil dari ukuran
14
Penanganan
D. Orkhitis
yang muncul orkhitis adalah demam yang tinggi berlangsung 1-14 hari dan
15
Penanganan
yang lain.
E. Neoplasia Testis
berlangsung pada sel interstitial dan bersifat tumor jinak. Palpasi testis
Penanganan
F. Hidrokel
atau akibat kastrasi. Pada hewan yang baru lahir atau masih muda,
16
hidrokel terjadi akibat masih terbukanya proseus vaginalis sehingga cairan
membesar denga kulit berkilat tampa tanda radang. Umumnya akan teraba
Pada hewan yang masih muda, dengan kulit skrotum masih tipis,
dilokalisir hanya mengenai skroyum dan pada sisi lain melalui semaca
memegang pangkal skrotum dengan ibu jari dan telunjuk. Pada hidrokel
terdorong ketempat lain, sedangkan pada hernia kedua jari tidak dapat
Penanganan
17
peradangan dalam skrotum. Peradangan ini akan menghilang dalam 10-
12 hari.
A. Prostatitis
pada anjing namun jarang pada kuda dan sapi. Disebabkan oleh bakteri
penjalaran langsung dari uretritis secara limfogen dari rektum atau seara
hematogen.
sakit. Pada colok dubur, prostat nyeri pada perabaan terdapat juga demam
terjadi akibat infeksi akan pecah ke urtra, fossa iskhiorektal, perineum dan
kedalam rektum.
Penanganan
18
DAFTAR PUSTAKA
Aiello, S.E. 2000. The Merck Veterinary Manual. 8th Ed. Merck&Co. inc
whitehouse station N. J.USA.
Fossum T. W, 2002. Small animal surgery. 2 nd edition. Mosby an affiliate of
Elsevier. St. Louis, Missouri.
Ibrahim, R. 2000. Pengantar Ilmu Bedah Umum Veteriner. Syiah Kuala
University Press, Banda Aceh.
Tilley, P. L dan Smith, F.W.K. 2000. The Five Minutes Veterinary Consult
Canine and Feline. 2nd ed. lippicont, Philadelphia.
Rusydi. 2008. Transmissible Veneral Tumor (tvt). Situs Resmi Dinas Peternakan
Prov. Sumbar.htm. 26 Agustus 2015.
Smith, J. 2007. Reproductive disorders of Bos taurus bulls in the tropic.
Theriogenology 82: 130-136.
Williams, 1999. Transmissible Venereal Tumor. The 5 Minute Veterinary
Consult. Pensylvania.
19