Kelompok 4
Fatimah Nur Pancaniningtyas (2008020112)
Ahmad Wildan Miftahur R. (2008020115)
Retno Fardila Sari (2008020122)
R. Prasetyo Fajar Risqullah (2008020124)
Vegga Dwi Fadilla (2008020137)
Noor Sabella Alfitri (2008020142)
Nur Khasanah (2008020146)
Sherly Melinda (2008020156)
Hesti Ratnasari (2008020160)
Ishma Yasmin Nabilla (2008020183)
Qori Deswara (2008020184)
Narendra Istia Putri (2008020194)
Anisa (2008020201)
Sustiawati (2008020213)
2021
BLOK PENGELOLAAN SEDIAAN FARMASI
TUTORIAL 1
PENDIRIAN APOTEK
I. TOPIK PEMBELAJARAN:
Modal tetap
Bangunan Rp 525.000.000,00
Perlengkapan Rp 54.067.700,00
IV. TERMINOLOGI
1. Modal
4. Modal tetap
Modal tetap adalah modal yang sifatnya tetap, tidak terpengaruh oleh
proses produksi dan tidak habis digunakan dalam sekali proses
produksi (Bambang Prishardoyo et al., 2005)
5. Apoteker
Apoteker adalah sarjana farmasi yang telah lulus sebagai apoteker dan
telah mengucapkan sumpah jabatan Apoteker (PERMENKES RI,
2017).
6. Biaya
Biaya memiliki berbagai macam arti tergantung maksud dari pemakai
istilah tersebut. Mulyadi membedakan pengertian biaya kedalam arti
luas dan arti sempit antara lain sebagai berikut (Mulyadi, 2012):
1) Dalam arti luas biaya adalah pengorbanan sumber ekonomis yang
diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau mungkin terjadi
untuk mencapai tujuan tertentu.
2) Dalam arti sempit biaya merupakan bagian dari harga pokok yang
dikorbankan dalam usaha untuk memperoleh penghasilan.
7. Study kelayakan
Pengertian studi kelayakan usaha atau bisnis adalah
penelitihan yang menyangkut berbagai aspek baik itu dari aspek
hukum, sosial ekonomi dan budaya, aspek pasar dan pemasaran, aspek
teknis dan teknologi sampai dengan aspek manajemen dan
keuangannya, dimana itu semua digunakan untuk dasar penelitian
studi kelayakan dan hasilnya digunakan untuk mengambil keputusan
apakah suatu proyek atau bisnis dapat dikerjakan atau ditunda dan
bahkan ditidak dijalankan. (Sulastri, Lilis, 2016)
8. Proyeksi keuangan
Financial projection merupakan proyeksi keuangan yang
dirancang untuk penyelenggaraan sebuah usaha bisnis yang akan
dijalankan maupun untuk pengembangan bisnis yang sudah berjalan.
Financial projection (Proyeksi keuangan) merupakan bentuk dari
perencanaan keuangan yang bertujuan untuk menghindari perusahaan
dari kerugian keuangan (Anna, dkk., 2020).
9. Investor
Menurut Nasarudin dan Surya di buku Aspek Hukum Pasar Modal
tahun 2014, investor adalah suatu pihak baik perorangan atau lembaga
yang berasal dari dalam negeri atau luar negeri yang melakukan suatu
kegiatan investasi yang bersifat jangka panjang maupun jangka
pendek.
11. Apoteker
Apotek adalah sarana pelayanan kefarmasian tempat dilakukannya
praktik kefarmasian oleh apoteker (Menkes RI, 2016).
12. Laba
Laba merupakan pendapatan yang diperoleh apabila jumlah finansial
(uang) dari aset neto pada akhir periode (di luar dari distribusi dan
kontribusi pemilik perusahaan) melebihi aset neto pada awal periode”
(Dwi martani, 2012).
15. Rugi
Rugi adalah loss yaitu jumlah pengeluaran atau biaya yang lebih besar
dibandingkan dengan pendapatan yang diterima (Riswan,2014).
V. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana cara menghitung ROI ?
Menurut ROI (Return On Invesmet) adalah salah satu bentuk dari
rasio probabilitas yang dimaksudkan dapat mengukur kemampuan
perusahaan dengan kesuluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva
yang digunakan untuk operasinya perusahaan untuk menghasilkan
keuntungan. Besarnya ROI dipengaruhu oleh:
1) Tingkat perputaran aktiva yang digunakan untuk operasi
2) Profit Margin, yaitu besarnya keuntungan operasi yang dinyatakan
dalam presentase dan jumlah penjualan bersih. Profit margin ini
dapat mengukur tingkat keuntungan yang dicapai oleh perusajhaan
dihubungkan dengan penjualannya.
5. Apa saja parameter/implementasi data ROI, BEP, dan PBP yang baik?
a. ROI
Jika perusahaan memperoleh laba yang tinggi maka tingkat
Return On Investment (ROI) yang dihasilkan perusahaan pun akan
tinggi sehingga banyak investor yang akan menanamkan dananya
untuk membeli saham peusahaan tersebut. Dan hal itu tentu saja
mendorong harga saham naik menjadi lebih tinggi (Ningrum dan
Febri. 2014). Analisis ROI mempunyai beberapa kekurangan yaitu
analisis ini tidak memasukkan unsur biaya modal, khususnya biaya
modal sendiri kedalam perhitungannya, sehingga ROI yang tinggi
belum cukup untuk dinilai efektif sebelum dibandingkan dengan
biaya modalnya (Permadi dan Rio, 2013).
b. BEP
Analisis BEP atau disebut juga analisis titik impas adalah
suatu cara yang digunakan oleh menajer perusahaan untuk
mengetahui atau untuk merencanakan pada volume produksi atau
volume penjualan berapakah perusahaan yang bersangkutan tidak
menderita kerugian dan belum memperoleh laba. BEP ini
merupakan salah satu teknik analisis yang menjelaskan hubungan
antara keseluruhan biaya total, laba yang diharpkan dan volume
penjualan. BEP yang memenuhi kriteria yaitu dimana nilai yang
dihasilkan seimbang atau balance, tidak ada kerugian ataupun
keuntungan atau sama dengan 0 (Choiriyah dkk, 2016).
c. PBP
Payback period merupakan waktu yang dibutuhkan oleh
suatu badan usaha untuk memperoleh kembali investasi awalnya.
Payback period dapat digunakan sebagai ukuran kasar dari risiko.
Semakin lama waktu pengembalian investasi, semakin besar risiko
investasi tersebut (Nurfitriani dan Annisa, 2017).
6. Apa saja aspek yang perlu diperhitungkan dalam perhitungan laba dan
rugi?
Menurut Yasmin 2015, aspek yang diperlukan dalam perhitungan
laba dan rugi yaitu :
a. Pemasukan apotek per tahun
b. Pengeluaran apotek per tahun
c. Pajak pendapatan
d. Laba kotor
e. Laba bersih
Menurut Kasmir dan Jakfar (2003), Paling tidak ada lima tujuan
mengapa sebelum suatu usaha atau proyek dijalankan perlu dilakukan
studi kelayakan, yaitu:
12. Mengapa modal dibagi menjadi modal tetap, modal operasional, dan
modal cadangan? Bagaimana penerapannya di apotek?
Modal diperlukan dalam menjalankan suatu kegiatan usaha.
Modal merupakan salah satu hal yang paling dibutuhkan. Modal
dibagi sesuai fungsinya karena modal memegang peranan penting
dalam keberlangsungan suatu usaha. Modal tetap atau modal non
operasional adalah investasi usaha dalam bentuk aktiva tetap yaitu
asset yang lebih permanen dalam sebuah usaha. Modal operasional
adalah investasi usaha dalam bentuk aktiva jangka pendek atau aktiva
lancar, yaitu kas, surat berharga, piutang usaha, persediaan dan biaya
bayar dimuka. Modal operasional digunakan untuk pengadaan obat-
obatan sedangkan cadangan modal digunakan untuk menutup biaya
operasional selama 6 bulan (terutama untuk apotek baru buka)
(Oktaviani, 2018).
14. Berapa % jumlah modal cadangan yang ideal dari modal utama?
Dalam pasal 71 ayat 2 dan 3 Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007
tentang Perseroan Terbatas (“UUPT”) disebutkan bahwa:
1) Perseroan wajib menyisihkan jumlah tertentu dari laba bersih
setiap tahun buku untuk dana cadangan.
2) Kewajiban penyisihan untuk dana cadangan sebagaimana
dimaksud pada ayat 1 berlaku, apabila perseroan mempunyai
saldo laba yang positif.
3) Penyisihan laba bersih sebagimana dimaksud pada ayat 1
dilakukan sampai cadangan mencapai paling sedikit 20 % (dua
puluh persen) dari jumlah modal yang ditempatkan dan
disetor.
4) Cadangan sebagaimana dimaksud pada ayat 3 yang belum
mencapai jumlah sebagaimana dimaksud pada ayat 2, hanya
boleh dipergunakan untuk menutup kerugian yang tidak dapat
dipenuhi oleh cadangan lain.
15. Walaupun sudah dilakukan studi kelayakan secara baik, apakah ada
faktor kegagalan? Apa saja yang menyebabkan kegagalan tersebut?
1) Faktor – faktor yang dapat menyebabkan kegagalan dalam
studi kelayakan dibagi menjadi faktor sumber daya internal
dan eksternal, faktor sumber daya internal meliputi :
Managemen yang tidak baik, Kualitas pelayanan yang
kurang memuaskan, Produk yang dijual terlalu mahal atau
tidak sesuai dengan selera pasar, Kualitas karyawan yang
tidak baik
2) Sementara faktor eskternalnya adalah : Pertumbuhan pasar
yang pesat, dan tidak dapat bersaing, Pemasok , Peraturan
pemerintah
VI. PEMETAAN KONSEP
Realisasi Evalusi
Jawab:
AIM(A2)
penerapan tujuan dari apotek harus realistis tidak boleh menyimpang dari
visi, misi, mafaat dari apotek tersebut. Perlu dilakukannya analisis SWOT
kekuatan dan kelemahan yang ada dalam organisasi/ apotek dan
kesempatan ataupun ancaman yang dating dari luar organisasi.
Selanjutnya diperhitungkan juga dengan adanya factor “KUAT”
Kemungkinan sukses
Uang
Waktu
Tenaga
Pada analisis tersebut diharapkan dapat memprediksi keuntungan dalam
waktu pertahun.
a. Paling lama dalam waktu 6 (enam) hari kerja sejak tim pemeriksa
ditugaskan, tim pemeriksa harus melaporkan hasil pemeriksaan setempat
yang dilengkapi Berita Acara Pemeriksaan (BAP) kepada Pemerintah
Daerah Kabupaten/Kota dengan menggunakan Formulir 3.
b. Paling lama dalam waktu 12 (dua belas) hari kerja sejak Pemerintah
Daerah Kabupaten/Kota menerima laporan sebagaimana dimaksud pada
ayat (5) dan dinyatakan memenuhi persyaratan, Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota menerbitkan SIA dengan tembusan kepada Direktur
Jenderal, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi, Kepala Balai POM, Kepala
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, dan Organisasi Profesi dengan
menggunakan Formulir 4.
c. Dalam hal hasil pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat (5)
dinyatakan masih belum memenuhi persyaratan, Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota harus mengeluarkan surat penundaan paling lama dalam
waktu 12 (dua belas) hari kerja dengan menggunakan Formulir 5.
d. Tehadap permohonan yang dinyatakan belum memenuhi persyaratan
sebagaimana dimaksud pada ayat (7), pemohon dapat melengkapi
persyaratan paling lambat dalam waktu 1 (satu) bulan sejak surat
penundaan diterima.
e. Apabila pemohon tidak dapat memenuhi kelengkapan persyaratan
sebagaimana dimaksud pada ayat (8), maka Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota mengeluarkan Surat Penolakan dengan menggunakan
Formulir 6.
f. Apabila Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dalam menerbitkan SIA
melebihi jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (6), Apoteker
pemohon dapat menyelenggarakan Apotek dengan menggunakan BAP
sebagai pengganti SIA. (PERMENKES, 2017)
VIII. DAFTAR PUSTAKA
Harahap, Sofyan Syafri. 2010. Teori Akuntansi Edisi Revisi 2011. Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada
Hartayu, T.S., Wijoyo, Y., dan Manik, D.G. 2020. Manajemen dan Pelayanan
Kefarmasian di Apotek Dengan Metode Problem-Based Larning Dalam
Kerangka Paradigma. Fakultas Farmasi. Universitas Sanatadarma
Kasmir dan Jakfar, 2003, Studi Kelayakan Bisnis Edisi 1, Kencana Prenada Media
Group: Jakarta.
Noviana, Anggi, Restu., dkk.2020. Analisis Break Event Point (Bep) Sebaga Alat
Perencanaan Penjualan Pada Tingkat Laba Yang Diharapkan ( Studi Kasus
Ptpn Vii Unit Bekri Tahun 2016 – 2018). Metro : Jurnal DINAMIKA Vol.
6. No. 1. Hal 1-17
Oktaviani Lusiana Rani. 2018. Perencanaan Pengembang Bisnis Apotek K24 jl.
Amarta B-28 Wedomartani Sleman. Universitas Sna Dharma :
Yogyakarta.