Anda di halaman 1dari 53

APOTEK KIMIA FARMA 404

KOTA TASIKMALAYA
Periode : 02 September s/d 27 September 2019

LAPORAN PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN

Oleh:

Nida Dhiya Fadilah (P2.06.30.1.17.024)


Riri Fajriah (P2.06.30.1.17.030)

PROGRAM STUDI DIII FARMASI


JURUSAN FARMASI
POLTEKKES KEMENKES TASIKMALAYA
2019
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN PRAKTIK
BELAJAR LAPANGAN

APOTEK KIMIA FARMA 404


KOTA TASIKMALAYA
Periode : 02 September s/d 27 September 2019

Oleh :

Nida Dhiya Fadilah (P2.06.30.1.17.024)


Riri Fajriah (P2.06.30.1.17.030)

Program Studi DIII Farmasi


Jurusan Farmasi
Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya

Laporan Praktik Belajar Lapangan ini telah diterima, disetujui dan disahkan
menjadi syarat menyelesaikan mata kuliah Farmasi Komunitas

Disetujui oleh :

Pembimbing Internal Pembimbing Lapangan

Asep Abdul Rahman, M.Si., Apt Afni Amitas, S. Farm., Apt


NIP. 197109082000031003 SIPA. 19911007/SIPA_32.78/2017/2.292

Mengetahui,
Ketua Jurusan Farmasi

Lingga Ikaditya,M.Sc., Apt


NIP. 198801182014022002
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

atas karunia-Nya penulis dapat menyusun laporan Praktik Belajar Lapangan yang

berjudul “Apotek Kimia Farma 404 Kota Tasikmalaya Periode 02 September s/d

27 September 2019” ini selesai tepat pada waktunya.

Laporan Praktik Belajar Lapangan ini dapat disusun dengan baik dengan

banyaknya masukan dan dukungan dari berbagai pihak berupa informasi, arahan

dan bimbingan, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ibu Hj.Ani Radiati R, S.Pd, M.Kes, selaku Direktur Poltekkes Kemenkes

Tasikmalaya.

2. Ibu Lingga Ikaditya,M.Sc., Apt selaku Ketua Jurusan Farmasi Poltekkes

Kemenkes Tasikmalaya.

3. Ibu Nuri Handayani, M. Farm., Apt. selaku Ketua Program Studi D III

Farmasi Poltekkes Kesehatan Tasikmalaya.

4. Bapak Hafiz Alyusra, S. Farm., Apt. selaku Bussines Manager Kimia Farma

Tasikmalaya.

5. Bapak Asep Abdul Rahman, M.Si., Apt. selaku Pembimbing Internal Praktik

Belajar Lapangan.

6. Ibu Afni Amitas, S. Farm., Apt. selaku Pembimbing Lapangan Praktik

Belajar Lapangan.

7. Seluruh staf dosen Program Studi Farmasi Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya.

8. Seluruh Staf pegawai apotek Kimia Farma 404 Tasikmalaya yang telah

memberikan kesempatan untuk melakukan pembelajaran.

iii
Penulis menyadari dalam penyusunan laporan ini masih terdapat

kekurangan baik sistematika penulisan maupun penggunaan bahasa. Untuk itu

penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi

penyempurnaan laporan ini. Semoga laporan Praktik Belajar Lapangan ini

berguna bagi pembaca secara umum dan penulis secara khusus. Akhir kata penulis

mengucapkan banyak terima kasih.

Tasikmalaya, September

2019

Penulis

iv
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...........................................................................................................v

DAFTAR TABEL...............................................................................................viii

DAFTAR GAMBAR.............................................................................................ix

DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................................x

DAFTAR SINGKATAN.......................................................................................xi

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

A. Latar Belakang..............................................................................................1

B. Tujuan...........................................................................................................2

C. Manfaat.........................................................................................................2

D. Waktu dan Tempat........................................................................................2

E. Jadwal Kegiatan............................................................................................3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................4

A. Definisi..........................................................................................................4

B. Struktur Organisasi Apotek...........................................................................4

C. Fungsi dan Tugas..........................................................................................8

BAB III TINJAUAN UMUM OBJEK PBL......................................................10

A. Sejarah Instansi Tempat PBL......................................................................10

B. Kegiatan Instansi Tempat PBL...................................................................11

C. Struktur Instansi Tempat PBL.....................................................................12

D. Tujuan dan Fungsi Instansi yang Terkait dengan Bidang Kajian...............13

E. Sistem Kerja................................................................................................14

BAB IV PEMBAHASAN.....................................................................................15

BAB V PENUTUP................................................................................................21

A. Kesimpulan.................................................................................................21

v
B. Saran............................................................................................................22

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................23
LAMPIRAN...................................................................................................................24

vi
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1. Jadwal Kegiatan.................................................................... 3

vii
DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Apotek yang ideal.............................. 4

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Apotek Kimia Farma 404.................. 13

Gambar 4.1 Alur Penyerahan Obat di Apotek Kimia Farma 404


Tasikmalaya ........................................................................ 31

viii
DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Surat pesanan .................................................................... 24

Lampiran 2. Faktur ................................................................................ 24

Lampiran 3. Penyimpanan ..................................................................... 25

Lampiran 4. Pengendalian suhu dan kelembapan ................................. 26

Lampiran 5. Resep BPJS ....................................................................... 26

Lampiran 6. Etiket ................................................................................. 27

Lampiran 7. Dokumentasi kegiatan ....................................................... 27

Lampiran 8. Daftar nama obat di Apotek Kimia Farma 404 ................. 31

Lampiran 9. Curicullum vitae ............................................................... 39

ix
DAFTAR SINGKATAN

AIDS = Acquired Immuno Deficiency Syndrome

BM = Bussines Manager

BPBA = Bon Permintaan Barang Apotek

BPOM = Badan Pengawas Obat Dan Makanan

DM = Diabetes Mellitus

FEFO = First Expire First Out

FIFO = First In First Out

IT = Information Technology

KBBI = Kamus Besar Bahasa Indonesia

KFA = Kimia Farma Apotek

KIE = Konsultasi, Informasi dan Edukasi

MESO = Monitoring Efek Samping Obat

OSHCS = One Stop Health Care Solution

OTC = Over The Counter

PBF = Pedagang Besar Farmasi

PIO = Pelayanan Informasi Obat

PBL = Praktek Belajar Lapangan

PP = Peraturan Pemerintah

PO = Purchase Order

x
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut Permenkes No. 73 tahun 2016 tentang Standar Pelayanan

Kefarmasian di Apotek, apotek adalah sarana pelayanan kefarmasian tempat

dilakukan praktik kefarmasian oleh Apoteker. Standar pelayanan kefarmasian

merupakan standar yang dipergunakan sebagai pedoman bagi tenaga

kefarmasian dalam menyelenggarakan pelayanan kefarmasian. Pelayanan

kefarmasian yaitu pelayanan langsung dan bertanggung jawab kepada pasien

yang berkaitan dengan sediaan farmasi dengan maksud mencapai hasil yang

pasti untuk meningkatkan mutu kehidupan pasien.

Pekerjaan Kefarmasian menyatakan bahwa pekerjaan kefarmasian

adalah pembuatan termasuk pengendalian mutu sediaan farmasi,

pengamanan, pengadaan, penyimpanan dan pendistribusian atau penyaluran

obat, pengelolaan obat, pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasi

obat, serta pengembangan obat, bahan obat dan obat tradisional. Pekerjaan

kefarmasian tersebut harus dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai

keahlian dan kewenangan. Tenaga Teknis Kefarmasian (TTK) merupakan

tenaga kesehatan yang membantu Apoteker dalam menjalani pekerjaan

kefarmasian (Peraturan Pemerintah, 2009).

Dalam upaya meningkatkan pengalaman, keterampilan dan keahlian

bekerja di apotek sebagai calon Tenaga Teknis Kefarmasian penting untuk

melakukan praktek belajar lapangan sebelum masuk ke dunia kerja, maka

1
Prodi DIII Farmasi Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya bekerja sama dengan

PT. Kimia Farma Apotek menyelenggarakan Praktek Belajar Lapangan

(PBL) di Apotek Kimia Farma 404 yang berlangsung dari tanggal 02

September – 27 September 2019.

B. Tujuan

1. Untuk menambah wawasan, pengetahuan, keterampilan dan pengalaman

praktis dalam melakukan pekerjaan kefarmasian di apotek.

2. Untuk memahami peran Tenaga Teknis Kefarmasian di Apotek dalam

menunjang pelayanan kesehatan.

3. Untuk membandingkan teori dengan praktik di Apotek Kimia Farma 404

tentang pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis

Habis Pakai maupun dalam pelayanan farmasi klinik.

C. Manfaat

1. Dapat menambah wawasan, pengetahuan, keterampilan dan pengalaman

praktis dalam melakukan pekerjaan kefarmasian di apotek.

2. Dapat memahami peran Tenaga Teknis Kefarmasian di Apotek dalam

menunjang pelayanan kesehatan.

3. Dapat membandingkan teori dengan praktik di Apotek Farma 404 tentang

pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis

Pakai maupun dalam pelayanan farmasi klinik

D. Waktu dan Tempat

Pelaksanaan kegiatan PBL berlangsung mulai dari tanggal 2

September 2019 s.d 27 September 2019. Kegiatan harian dibagi menjadi 2

2
bagian, yaitu pukul 07.00 s.d 14.00 WIB, dan pukul 14.00 s.d 21.00 WIB

disesuaikan dengan jadwal Apotek. Tempat pelaksanaan bertempat di Apotek

Kimia Farma 404 Jalan R.E. Martadinata No. 87 Tasikmalaya.

E. Jadwal Kegiatan

Berikut merupakan jadwal pelaksanaan PBL di Apotek Kimia Farma

404 :

Tabel 1.1. Jadwal Kegiatan

3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

9 Tahun 2017 bahwa apotek adalah sarana pelayanan kefarmasian tempat

dilakukan praktek kefarmasian oleh Apoteker. Tenaga Kefarmasian adalah

tenaga yang melakukan pekerjaan kefarmasian, yang terdiri atas Apoteker

dan Tenaga Teknis Kefarmasian. Apoteker adalah sarjana farmasi yang telah

lulus sebagai Apoteker dan telah mengucapkan sumpah jabatan Apoteker.

Tenaga Teknis Kefarmasian adalah tenaga yang membantu Apoteker dalam

menjalankan pekerjaan kefarmasian, yang terdiri atas Sarjana Farmasi, Ahli

Madya Farmasi dan Analis Farmasi.

B. Struktur Organisasi Apotek

Struktur organisasi adalah bagan yang menggambarkab fungsi-

fungsi yang terdapat dalam suatu organisasi. Seorang APA harus dapat

memprediksi dan membentuk struktur organisasi di apotek, disertai dengan

uraian fungsi dan wewenang dan tanggung jawab. Hal ini dilakukan agar

dapat mengetahui kegiatan apa saja yang akan dilakukan dan tipe orang yang

bagaimana yang dapat melaksanakan fungsi kegiatan tersebut, sehingga

apotek dapat beroperasi sesuai dengan rencana.

4
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Apotek yang ideal.

Tugas dan tanggung jawab tiap-tiap jabatan adalah sebagai berikut:

1. Apoteker

a. Memimpin seluruh kegiatan apotek.

b. Mengatur, melaksanakan dan mengawasi administrasi yang meliputi :

administrasi kefarmasian, administrasi keuangan, administrasi

penjualan, administrasi barang dagangan atau inventaris, administrasi

personalia, administrasi bidang umum.

c. Membayar pajak yang berhubungan dengan perapotekan.

d. Mengusahakan agar apotek yang dipimpinnya dapat memberikan hasil

yang optimal sesuai dengan rencana kerja.

Tanggung jawab Apoteker adalah bertanggung jawab terhadap

kelangsungan hidup apotek yang dipimpinnya dan bertanggung jawab

kepada pemilik modal. 

2. Asisten apoteker

a. Mengerjakan pekerjaan sesuai dengan profesinya, yaitu :

5
1) Dalam pelayanan obat bebas dan resep (mulai dari menerima resep

dari pasien sampai menyerahkan obat yang diperlukan).

2) Menyusun buku defecta setiap pagi (membantu bagian pembelian),

memelihara buku harga sehingga selalu benar dan rapi.

3) Mencatat dan membuat laporan keluar masuknya obat.

4) Menyusun resep-resep menurut nomor urut dan tanggal, digulung

kemudian disimpan.

5) Memelihara kebersihan ruang peracikan, lemari obat, gudang dan

rak obat.

b. Dalam hal darurat, dapat menggantikan pekerjaan sebagai kasir,

penjual obat bebas dan juru resep.

Tanggung jawab Asisten apoteker adalah bertanggung jawab

kepada apoteker dengan tugasnya, artinya bertanggung jawab atas

kebenaran segala tugas yang diselesaikannya, tidak boleh ada kesalahan,

kekeliruan, kekurangan, kehilangan dan kerusakan. 

3. Fungsi pembelian

a. Melakukan pencatatan kegiatan pembelian ke buku pembelian.

b. Melakukan tukar faktur kepada distributor.

c. Mempersiapkan kelengkapan pembayaran hutang dagang berupa

faktur asli, materai, faktur pajak asli dan faktur penerimaan barang.

d. Membuat surat pemesanan berdasarkan defecta barang dari gudang.

e. Melakukan pemesanan dan pembelian barang.

6
f. Memberi informasi perubahan harga dari PBF ke semua bagian,

dengan memasukkan data harga baru ke komputer yang memiliki

jaringan on line.

g. Memeriksa kebenaran faktur pembelian meliputi nama, jumlah barang,

harga dan potongan harga sesuai dengan surat pesanan.

Wewenang fungsi pembelian adalah memilih distributor yang

menguntungkan dari segi kualitas barang, harga dan potongan harga,

kecepatan pelayanan dan syarat pembayaran yang ringan atas

sepengetahuan kepala apotek.

4. Fungsi Gudang

a. Menerima barang dari distributor

b. Menyimpan dan menyusun barang di gudang dan mengatur

pengeluaran barang dari gudang berdasarkan sistem FIFO (First In

First Out).

c. Mengeluarkan barang berdasarkan Bon Permintaan Barang Apotek

(BPBA).

d. Mencatat barang yang masuk dan keluar dari gudang dalam kartu stok

gudang.

e. Memberikan informasi mengenai kondisi barang yang rusak atau

mendekati kadaluarsa kepada petugas pembelian untuk ditukar.

5. Fungsi Penjualan

a. Merekapitulasi hasil dari penjualan tunai harian dan kredit.

b. Merekapitulasi jumlah harga obat dari resep-resep kredit berdasarkan

debiturnya masing-masing.

7
c. Memisahkan resep-resep kredit dan tunai setiap hari.

d. Membuat kwitansi atau faktur penjualan.

6. Seksi Peracikan

a. Memeriksa kerasionalan obat dan kelengkapan dari suatu resep yang

diterima serta memeriksa kembali resep-resep yang telah disiapkan dan

menyerahkannya.

b. Menghitung dosis, menimbang dan menyiapkan obat untuk racikan

sesuai dengan permintaan resep.

7. Seksi Tata Usaha

a. Mengkoordinir dan mengawasi seluruh kegiatan tata usaha.

b. Memeriksa laporan keuangan berupa kas, buku bank, buku penjualan,

buku pembelian, buku pajak dan buku memorial.

c. Melaksanakan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan

kepegawaian seperti absensi kehadiran karyawan dan gaji karyawan.

d. Memeriksa laporan hutang piutang.

Wewenang seksi tata usaha adalah mengatur jadwal tugas dan cuti

pegawai di bagian tata usaha, mendelegasikan sebagian tugasnya kepada

bawahannya, memberikan teguran lisan atau tulisan kepada bawahannya

jika ia tidak disiplin.

C. Fungsi dan Tugas

Menurut PP No.51 tahun 2009, tugas dan fungsi apotek adalah :

1. Tempat pengabdian profesi seorang Apoteker yang telah mengucapkan

sumpah jabatan Apoteker.

2. Sarana yang digunakan untuk melakukan pekerjaan kefarmasian.

8
3. Sarana yang digunakan untuk memproduksi dan distribusi sediaan farmasi

antara lain obat, bahan obat, obat tradisional, kosmetika.

4. Sarana pembuatan dan pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan,

pengadaan, penyimpanan dan pendistribusi atau penyaluran obat,

pengelolaan obat, pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasi

obat serta pengembangan obat, bahan obat dan obat tradisional

9
BAB III

TINJAUAN UMUM OBJEK PBL

A. Sejarah Instansi Tempat PBL

PT Kimia Farma Apotek (KFA) adalah anak perusahaan Perseroan

yang didirikan berdasarkan akta pendirian tanggal 4 Januari 2003. Sejak

tahun 2011. KFA menyediakan layanan kesehatan yang terintegrasi meliputi

layanan farmasi (apotek), klinik kesehatan, laboratorium klinik dan optik,

dengan konsep One Stop Health Care Solution (OSHcS) sehingga semakin

memudahkan masyarakat mendapatkan layanan kesehatan berkualitas.

Komposisi pemegang saham PT Kimia Farma (Persero) Tbk yaitu 99.99%

dan Yayasan Kesejahteraan Keluarga Kimia Farma (YKKKF).

Sejarah PT Kimia Farma Apotek dimulai hampir dua abad yang lalu

yaitu tahun 1817 yang kala itu merupakan perusahaan farmasi pertama

didirikan Hindia Belanda di Indonesia bernama NV Chemicalien Handle

Rathkamp & Co. Kemudian pada awal kemerdekaan dinasionalisasi oleh

pemerintah Republik Indonesia dan seterusnya pada

tanggal 16 Agustus 1971 menjadi PT (Persero) Kimia Farma, sebuah

perusahaan farmasi negara yang bergerak dalam bidang industri farmasi,

distribusi, dan apotek. Sampai dengan tahun 2002, apotek merupakan salah

satu kegiatan usaha PT Kimia Farma (Persero) Tbk, yang selanjutnya pada

awal tahun 2003 di-spin-off menjadi PT Kimia Farma Apotek.

Saat ini PT Kimia Farma Apotek bertrasnformasi menjadi healthcare

provider company, suatu perusahaan jaringan layanan kesehatan terintegrasi

10
dan terbesar di Indonesia, yang pada akhir tahun 2015 memiliki 725 apotek,

300 klinik dan praktek dokter bersama, 42 laboratorium klinik, dan 10 optik,

dengan visi menjadi perusahaan jaringan layanan kesehatan yang terkemuka

dan mampu memberikan solusi kesehatan masyarakat di Indonesia.

PT. Kimia Farma memiliki kantor Business Manager (BM) yang

tersebar di seluruh Indonesia. Apotek Kimia Farma 404 merupakan salah satu

apotek yang dinaungi oleh BM Tasikmalaya.

Apotek Kimia Farma 404 Tasikmalaya menyediakan swalayan

farmasi yang di dalamnya tersedia berbagai keperluan mulai dari perbekalan

kesehatan rumah tangga sampai alat kesehatan. Hal ini memberikan nilai

lebih bagi Apotek Kimia Farma untuk menjadi pilihan bagi konsumen untuk

memenuhi kebutuhannya di bidang kesehatan baik untuk tenaga medis

maupun obat - obatan dan alat kesehatan yang diperlukan. Disamping itu

Apotek Kimia Farma 404 memiliki ruang tunggu pasien yang bersih dan

nyaman.

B. Kegiatan Instansi Tempat PBL

Apotek Kimia Farma melayani penjualan langsung, melayani resep

dokter serta menyediakan pelayanan lain, seperti praktek dokter, pelayanan

OTC (swalayan) serta pusat pelayanan informasi obat yang dilakukan oleh

apoteker dan Tenaga Teknis Kefarmasian dengan baik.

Salah satu perubahan yang dilakukan adalah dengan mengubah

persepsi dan citra lama tentang Kimia Farma. Dengan konsep baru bahwa

setiap apotek Kimia Farma bukan lagi terbatas sebagai gerai untuk jual obat,

11
tetapi menjadi pusat pelayanan kesehatan atau health center, yang didukung

oleh berbagai aktivitas penunjang seperti praktik Dokter, pelayanan informasi

obat untuk obat-obatan tradisional Indonesia seperti herbal medicine.

Perubahan yang dilakukan secara fisik antara lain dengan

memperbaharui penampilan eksterior dan interior dari apotek-apotek Kimia

Farma yang tersebar di seluruh Indonesia. Bersamaan itu diciptakan pula

budaya baru di lingkungan setiap apotek untuk lebih berorientasi kepada

pelayanan konsumen, dimana setiap apotek Kimia Farma haruslah mampu

memberikan pelayanan yang baik, penyediaan obat yang sesuai dan lengkap,

berikut pelayanan yang cepat dan terasa nyaman.

C. Struktur Instansi Tempat PBL

Apotek yang dijadikan tempat Praktik Belajar Lapangan kami adalah

apotek pelayanan. Struktur organisasi pada semua Apotek Kimia Farma pada

prinsipnya sama yaitu berpedoman pada ketentuan yang telah ditetapkan oleh

Direksi PT. Apotek Kimia Farma (Persero) pusat. Namun, masing-masing

apotek dapat menyesuaikan dengan kondisi dan sarana yang tersedia. Struktur

organisasi Apotek Kimia Farma 404 Tasikmalaya adalah sebagai berikut :

12
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Apotek Kimia Farma 404

D. Tujuan dan Fungsi Instansi yang Terkait dengan Bidang Kajian

1. Visi

Menjadi perusahaan jaringan layanan kesehatan yang terkemuka

dan mampu memberikan solusi kesehatan masyarakat di Indonesia.

2. Misi

Menghasilkan pertumbuhan nilai perusahan yang berkelanjutan

berbasis teknologi, informasi, komunikasi, melalui:

a. Pengembangan layanan kesehatan yang terintegrasi meliputi apotek,

klinik, laboratorium klinik, optik, alat kesehatan dan layanan

kesehatan lainnya,

b. Saluran distribusi utama produk sendiri dan pilihan utama saluran

distribusi produk prinsipal,

c. SDM yang memiliki kompetensi, komitmen dan integritas tinggi,

d. Pengembangan bisnis baru,

e. Peningkatan pendapatan lainnya.

13
E. Sistem Kerja

Apotek Kimia Farma 404 Tasikmalaya ini beroperasi selama 22

jam sehingga diberlakukan pembagian jam kerja untuk pegawainya. Shift

pertama bekerja dari mulai pukul 07.00-15.00 WIB, shift kedua bekerja dari

pukul 15.00- 22.00 WIB.

Apotek Kimia Farma 404 Tasikmalaya ini bekerja melayani resep

dengan pembayaran tunai ataupun kredit. Resep yang pembayarannya kredit

adalah resep BPJS. Sedangkan resep yang pembayarannya tunai adalah resep

dari dokter swasta. Pada saat pemberian obat beserta informasinya kepada

pasien, harus dilakukan oleh seorang apoteker tetapi jika apotekernya tidak

ada, bisa dilakukan oleh asisten apoteker. Sebagai apotek pelayanan dan

bukan apotek administrator, apotek ini tidak membuat surat pesanan

pengadaan barang untuk distributor, melainkan hanya membuat Bon

Permintaan Barang Apotek (BPBA) atau Surat Pesanan yang akan diserahkan

ke BM.

14
BAB IV

PEMBAHASAN

Apotek Kimia Farma 404 yang terletak di Jalan RE. Martadinata No.87

Tasikmalaya merupakan salah satu apotek pelayanan yang berada di bawah Bisnis

Manajer (BM) yaitu Bisnis Manajer (BM) kota Tasikmalaya (se-Priyangan Timur).

Ditinjau dari lokasinya Apotek Kimia Farma 404 memiliki lokasi yang cukup

strategis karena terletal dijalur lalu lintas yang cukup ramai sehingga mudah

dijangkau oleh masyarakat dan sangat baik untuk pelayanan kesehatan.

Disebutkan dalam keputusan Mentri Kesehatan Nomor 73 tahun 2016 tentang

sarana dan prasana menurut standar pelayanan kefarmasian di apotek bahwa

apotek berlokasi pada daerah yang mudah diakses oleh masyarakat.

Desain interior dan eksterior merupakan salah satu penunjang dalam

memberikan kenyamanan dalam pelayanan pelanggan. Daya tarik yang timbul

dari penataan interior dan eksterior dari suatu apotek akan menimbulkan rasa

nyaman dan rasa betah yang dapat meningkatkan loyalitas dari pelanggan yang

datang ke apotek. Dilihat dari desainnya baik eksterior maupun interior, apotek

Kimia Farma 404 ini memiliki desain yang baik.

Pengadaan sediaan farmasi ataupun produk lain di apotek harus

direncanakan sedemikian rupa agar kebutuhan konsumen dapat terpenuhi dengan

baik. Perencanaan pengadaan barang dapat dilihat dari pola penyakit pasien yang

ada disekitar lokasi, kemampuan masyarakat, budaya masyarakat, yang dapat

diketahui dari kartu stok dengan melihat obat apa yang paling sering keluar.

Pangadaan barang di apotek Kimia Farma 404 dilakukan kepada Bisnis Manager

15
Tasikmalaya, yang berlokasi di Jalan Hz. Mustofa No. 108 Tasikmalaya. Apotek

membuat Bon Permintaan Batang Apotek (BPBA) dengan melihat stok yang ada.

Setelah itu BPBA akan divalidasi atau diperiksa sebelum dikirim ke bagian

pembelian di BM. Validasi BPBA diperlukan untuk mencegah pembelian barang-

barang yang kurang diperlukan dan untuk mengecek dengan stok yang ada

sehingga tidak terjadi penumpukan barang terutama untuk barang yang slow

moving atau yang perputarannya kurang baik. Perencanaan pengadaan sediaan

farmasi dilakukan dengan mengumpulkan data obat-obat yang akan di lakukan

pemesanan. Data tersebut ditulis dalam buku Defecta. Selain dari buku Defecta,

pengadaan obat dengan analisis pareto (sistem ABC) sehingga perputaran barang

dan modal lebih cepat, mengurangi risiko penumpukan barang, mencegah

terjadinya kekosongan barang yang bersifat fast moving dan meminimalkan

penolakan resep. Data-data obat akan dientri ke dalam sistem dan dilaporkan ke

Business Manager dan akan dibuatkan PO (Purchase Order) (Lampiran 1),

kemudian PO akan dikirim ke distributor. Barang dari distributor dikirim

langsung ke Apotek Kimia Farma 404, dengan dilampirkannya faktur barang

(Lampiran 2). Faktur tersebut merupakan bukti penerimaan barang yang

dilakukan oleh distributor ke apotek, faktur tersebut juga berfungsi dalam

penagihan keuangan dari sediaan yang telah di pesan. Pemesanan obat rutin

dilakukan dua kali dalam satu bulan.

Penerimaan sediaan obat disertai dengan faktur barang. Sediaan obat akan

diperiksa sesuai spesifikasi dan deskripsi yang dibutuhkan. Pemeriksaan yang

dilakukan yaitu kesesuaian faktur dengan fisik barang meliputi nama dan jenis

sediaan yang dipesan, ada atau tidaknya kerusakan barang, kadaluwarsa dan

16
nomor batch dan memeriksa faktur dengan surat pesanan (PO). Terdapat dua jenis

penerimaan faktur barang di apotek Kimia Farma 404 yaitu faktur barang

berdasarkan konsinyasi akan tetapi faktur barang tersebut memakai Surat Jalan,

surat jalan tersebut berlaku untuk barang atau obat yang dititipkan terlebih dahulu

dari pabrik, kemudian setelah terjual baru dilakukan pembayaran. Faktur

berdasarkan pembelian langsung, berlaku untuk sediaan obat yang dipesan atau

dibeli langsung oleh apotek ke distributor.

Penyimpanan sediaan farmasi di Apotek Kimia Farma 404 berdasarkan

golongan obat, obat-obat BPJS, kelas terapi (Farmakologi), bentuk dan jenis

sediaan, alfabetis, penyimpanan khusus (lemari pendingin dengan suhu 2-8°C dan

psikotropika), dan sistem FIFO (First In First Out) dan FEFO (First Expired First

Out) (Lampiran 3). Metode penyimpanan secara FIFO (First In First Out) dan

FEFO (First Expired Date First Out) memudahkan dalam pengendalian obat yang

rusak dan kadaluarsa. Obat-obat rusak atau yang akan dan telah kadaluarsa dapat

di retur ke distributor obat atau dilakukan pemusnahan oleh apotek. Selain metode

FEFO/FIFO, dapat disertai dengan pengawasan suhu serta kelembaban ruangan

(lampiran 4). Hal tersebut bertujuan untuk pencegahan kerusakan sediaan,

menjamin mutu dan kualitas sediaan. Retur obat dilakukan untuk obat-obat yang

rusak dari distributor, obat yang akan kadaluarsa maksimal tiga bulan sebelum

Expired Date dan obat-obat yang slow moving di Apotek. Retur dilakukan dengan

melampirkan form pengajuan retur ke distributor. Tahapan pemusnahan sesuai

dengan Permenkes Nomor 73 tahun 2016, yaitu membuat daftar perbekalan

farmasi yang akan dilakukan pemusnahan, membuat berita acara pemusnahan

perbekalan farmasi, mengkoordinasikan dengan pihak-pihak terkait (Dinas

17
Kesehatan, BPOM, Kepolisian) tentang jadwal, metode, tempat dan proses

pemusnahan, menyiapkan tempat pemusnahan, melakukan proses pemusnahan.

Apotek Kimia Farma 404 memberikan pelayanan resep yang terdiri

dari pelayanan resep tunai dan kredit. Pelayanan tunai meliputi pelayanan

resep tunai, UPDS, OTC, dan barang swalayan. Pelayanan resep kredit

berasal dari instansi/perusahaan seperti BPJS, Pensiunan Bank Mandiri dan

Bank Indonesia, Askes/InHelth, PLN, dan perusahaan lainnya. Pelayanan

resep kredit harus dilengkapi dengan surat administrasi untuk klaim ke pihak

perusahaan. Pada pelayanan resep pasien BPJS sendiri harus melampirkan

berkas seperti kartu BPJS, surat elegibilitas, data kunjungan pasien di Faskes

pertama, surat rujuk balik, resep dokter, salinan resep apotek (Lampiran 5).

Sedangkan untuk pelayanan resep tunai dapat langsung diberikan pelayanan

setelah lolos pengkajian resep. Apabila ada obat yang kosong maka apotek

akan memberikan salinan resep untuk kemudian diambil kembali ketika obat

sudah tersedia.

Dispensing sediaan farmasi dilakukan setelah pengkajian resep.

Dispensing dilakukan oleh Tenaga Teknis Kefarmasian dibawah pengawasan

Apoteker Penanggungjawab Apotek mulai dari penyiapan obat, pemberian etiket

obat, Double Check, penyerahan dan pemberian informasi obat kepada pasien.

Ada dua jenis etiket obat dalam penandaan obat yakni etiket putih dan etiket biru.

Etiket putih digunakan untuk obat-obat dengan penggunaan dalam (oral),

sedangkan etiket biru digunakan untuk obat dengan penggunaan luar (non oral)

(Lampiran 6).

18
Proses pelayanan resep yang dilakukan meliputi skirining resep, bagian

yang diskrining terdiri dari tiga bagian yaitu persyaratan administratif seperti

nama dokter, SIK dokter, alamat dokter, tanggal penulisan resep, nama pasien,

selain itu yang diskrining adalah kesesuaian farmasetik seperti bentuk sediaan,

cara dan lama pemakaian, terakhir yang perlu diskirining adalah pertimbangan

klinis seperti adanya alergi, efek samping dan interaksi antar obat. Setelah resep

diskrining obat diperiksa ketersediaanya kemudian jika ada maka diberi harga dan

meminta persejutuan pasien, jika pasien setuju, maka pasien membayar dan obat

disiapkan dan diracik kemudian diberi etiket dan diserahkan kepada pasien

dengan memberikan informasi kepada pasien mengenai obat yang diberikan. Jika

obat yang dibutuhkan tidak tersedia maka dilakukan konfirmasi kepada dokter

atau pasien apakah bersedia diganti atau tidak dengan obat lain yang mempunyai

komposisi yang sama. Jika pasien tidak bersedia maka untuk resep tunai biasanya

dibuatkan salinan resep, sedangkan untuk resep kredit akan menjadi obat yang

dijanjikan dan dicatat pada buku utang. Obat yang dijanjikan dapat diambil kapan

saja.

19
Penerimaan Resep

Pengkajian Resep

Entry Obat dalam sistem dan persetujuan harga obat

Setuju Tidak Setuju

Peracikan Obat Pasien Pulang

Pemberian Etiket Obat

Double Check Obat

Penyerahan Obat dan PIO

Pembayaran Obat

Pasien Pulang

Gambar 4.1. Alur Penyerahan Obat di Apotek Kimia Farma 404 Tasikmalaya

Pemberian Informasi Obat pada pasien dilakukan oleh Apoteker

Penanggungjawab Apotek atau TTK dibawah pengawasan APA. PIO dilakukan

guna informasi terkait obat dapat tersampaikan sehingga terapi obat dapat

tercapai. Informasi yang diberikan berupa informasi nama dan jenis obat, indikasi

obat, dosis obat, rute pemberian obat, jam pemberian obat, efek samping yang

mungkin timbul karena pemakaian obat, dan lainnya yang berkaitan dengan

informasi obat. Penyampaian PIO di Apotek Kimia Farma 404 berupa

penyampaian secara langsung atau diskusi dengan pasien terkait obat.

20
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Apotek adalah sarana pelayanan kefarmasian tempat dilakukan

praktek kefarmasian oleh apoteker. Tenaga Teknis Kefarmasian (TTK)

merupakan tenaga kesehatan yang membantu Apoteker dalam pelayanan

kefarmasian. Peran TTK dalam menunjang pelayanan kefarmasian

diantaranya, dapat melakukan pelayanan obat bebas dan resep (mulai dari

menerima resep dari pasien sampai menyerahkan obat yang diperlukan),

menyusun buku defecta, mencatat dan membuat laporan keluar masuknya

obat, pengarsipan resep, dan memelihara kebersihan ruang peracikan, lemari

obat, gudang dan rak obat, serta TTK dapat menggantikan pekerjaan

sebagai kasir, penjual obat bebas dan juru resep.

Kegiatan kefarmasian di apotek Kimia Farma 404 Tasikmalaya sesuai

dengan standar pelayanan kefarmasian, yakni Kimia Farma 404 Tasikmalaya

melakukan pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan Bahan Medis

Habis Pakai serta pelayanan farmasi klinik. Pengelolaan sediaan farmasi, alat

kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai di apotek meliputi kegiatan

perencanaan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan, pemusnahan dan

penarikan, pengendalian, pencatatan dan pelaporan, sedangkan pelayanan

farmasi klinik meliputi pengkajian dan pelayanan resep, dispending,

Pemberian Informasi Obat, Konseling, Pelayanan Kefarmasian di rumah,

Pemantauan Terapi Obat dan Monitoring Efek Samping Obat.

21
B. Saran

1. Ketersediaan obat di Apotek harus dilengkapi lagi, sebab ada beberapa

obat yang sering kosong.

2. Peningkatan kedisiplinan petugas yang mengerjakan peracikan untuk

menggunakan masker dan sarung tangan supaya obat tidak terkontaminasi

dan petugas juga tidak terkontaminasi oleh obat-obat yang diracik.

22
DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI., 2009, Peraturan Pemerintah Nomor 51 tahun 2009 tentang


Pekerjaan Kefarmasian, Departemen kesehatan Republik Indonesia, Jakarta

Kemenkes RI., 2016, Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


73 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek, Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta

Kimia Farma, 2015, Sejarah Kimia Farma, Dikutip 1 Januari 2019:


https://www.kimiafarma.co.id/profil/profil-perusahaan/sejarah.html

23
LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat pesanan

Lampiran 2. Faktur

Lampiran 3. Penyimpanan obat

24
Berdasarkan farmakologi, BPJS, bentuk sediaan, kategori obat bebas

dan alfabetis

25
Lampiran 4. Pengendalian suhu dan kelembapan

Lampiran 5. Resep BPJS

26
Lampiran 6. Etiket

27
Lampiran 7. Dokumentasi Kegiatan

28
29
30
31
Lampiran 8. Daftar Nama Obat di Apotek Kimia Farma 404

GOLONGAN OBAT GENERIK


No. Nama Obat No. Nama Obat
1. Acyclovir 200 mg dan 400 mg 29. Glimepirid 1 mg, 2 mg, 3 mg dan 4 mg
2. Allupurinol 100 mg dan 300 mg 30. Glikuidon
3. Ambroxol 30 mg 31. Griseofulvin 125 mg dan 500 mg
4. Amlodipin 5 mg dan 10 mg 32. HCT
5. Amoxicillin 500 mg 33. Ibuprofen 400 mg
6. Antalgin 500 mg 34. Irbesartan 150 mg dan 300 mg
7. Antasida DOEN 35. ISDN 5 mg
8. Atorvastatin 20 mg 36. Isoniazid 300 mg
9. Azithromycin 500 mg 37. lansoprazol 30 mg
10. Asam mefenamat 500 mg 38. Levofloxacin 500 mg
11. Betahistin 6 mg 39. Lisinopril 10 mg
12. Bisoprolol 5 mg 40. Mecobalamin
13. Captropril 12.5 mg dan 25 mg 41. Meloxicam 7.5 mg dan 15 mg
14. Candesartan 8 mg dan 16 mg 42. Metformin 500 mg dan 850 mg
15. Cefadroxil 43. Metil prednisolon 4 mg, 8 mg dan 16 mg
16. Cefixim 50 mg, 100 mg dan 200 mg 44. Metronidazol 500 mg
17. Ciprofloxacin 500 mg 45. Na. Diklofenak 50 mg
18. Cetirizin 10 mg 46. Nifedipin 10 mg
19. Citikolin 47. Ofloxacin
20. Clindamycin 150 mg dan 300 mg 48. Omeprazol 20 mg
21. Cimetidin 49. PTU 100 mg
22. Digoxin 0.25 mg 50. Pantoprazol 20 mg
23. Domperidon 10 mg 51. Propanolol 10 mg
24. Eperison 52. Piracetam 1200 mg
25. Ethambutol 500 mg 53. Piroxicam 10 mg dan 20 mg
26. Furosemid 40 mg 54. Ranitidin 150 mg
27. Gemfibrozil 300 mg 55. Flukonazol 150 mg
28. Glibenklamid 5 mg

GOLONGAN SEDIAAN SEMISOLID


No. Nama Obat No. Nama Obat
1. Acyclovir Cream 5 % 61. Haemocaine salep 15 gr
2. Apolar cream 10 gr 62. Hydrocortisone 1% dan 2,5 % cream 5 gr
3. Apolar N cream 10 gr 63. Iperson salep 15 gr
4. Asthin force gel 30 gr 64. Ikamicetin
5. Bactrobant ointment 5 gr 65. Ikaderm cream 10 gr
6. Bactrobant cream 10 gr 66. Kalcinol-N
7. Baycuten N cream 5 gr 67. Kalmicetne salep 15 gr
8. Benoson cream 15 gr dan 5 gr 68. Kaltrofen gel 30 gr
9. Benoson G cream 10 gr 69. Kenalog in ora base 5 gr
10. Benoson M cream 5 gr 70. Ketoconazole cream 10 gr
11. Benoson N cream 5 gr dan 15 gr 71. Kenacort-A cream
12. Benzolac 2,5 %, 5 % 72. Ketricin 0,1 % salep 5 gr
13. Benzolac CL gel 73. Kloderma cream / gel / salep 10 gr
14. Betamethason cream 5 gr 74. Lanakeloid-E cream 10 gr
15. Betason N cream 5 gr 75. Lotasbat salep /cream10 gr
16. Betason cream 5 gr 76. Mebo
17. Betasin 77. Mederma
18. Bevalex cream 5 gr 78. Midi-klin gel / TR gel 15 gr
19. Biocream cream 20 gr 79. Melanox / melanox forte cream 15 gr
20. Bioplacenton gel 15 gr 80. Melanox ES

32
21. Borraginol N salep 15 gr 81. Mefurosan cream 10 gr
22. Borraginol S salep 15 gr 82. Mycoral 2 % cream 5 gr
23. Bufacomb cream 5 gr 83. Moisderm 10 % cream 20 gr
24. Burnazin cream 35 gr 84. Myco-Z salep 10 gr
25. Carmed 10% dan 20 % 40 gr 85. Mycorine cream 15 gr
26. Centabio gel 20 gr 86. Mycospor cream 5 gr
27. Chloramphecort cream 87. Miconazole 2% cream 10 gr
28. Chloramphecort-H cream 88. NB topical salep 10 gr
29. Cinolon-N cream 10 gr 89. Nebacetin ointment / pwd 5 gr
30. Cindala gel 10 gr 90. Nerisona cream 10 gr
31. Cutivate 91. Nerilon cream 10 gr
32. Daivobet 92. Niacef gel 15 gr
33. Decoderm 10 gr 93. Nizoral 2% cream 5 gr dan 15 gr
34. Daktarin oral gel 10 gr 94. Nizoral 1% /SS- 2% Scalp solution 80 ml
35. Decubal cream 20 gr dan 40 gr 95. Nuface 0,025% dan 0,05% cream 10 gr
36. Dermacel kids cream 19 gr 96. Ottogenta cream 5 gr
37. Dermatop cream 5 gr 97. Oxoferin solutio 30 Ml
38. Dermovate cream 10 gr 98. Oxytetracycline
39. Dermovel cream 99. Perderm oral paste 5 gr
40. Dexocort cream 10 gr 100. Pirofel 0,5% gel 20 gr
41. Desolex cream 10 gr 101. Protopic ointment
42. Desolex cream-N 10 gr 102. Refaquin cream 25 gr
43. Digenta cream 10 gr 103. Rhetoflam
44. Diprogenta salep 5 mg 104. Sagestam cream 10 gr
45. Diprogenta cream 5 gr 105. Sanoskin
46. Diprosalic salep 5gr dan 10 gr 106. Scabimite cream 10 gr dan 30 gr
47. Diprosone-OV salep 15 gr 107. Skizone cream 10 gr
48. Diprosone-OV salep 5 mg 108. Sinocort oral paste 5 gr
49. Elocon 10 gr dan 5 gr 109. Sudermix
50. Elox cream 5 gr dan 10 gr 110. Thecort cream 5 gr
51. Ehymed 2 % 111. Topcort cream 10 gr
52. Esperson 1,25 % cream 5 gr dan 15 gr 112. Topsy cream
53. Evalen cream 113. Triamcort cream
54. Fungares cream 10 gr 114. Ultraproct-N cream 10 gr
55. Faktu ointment 20 gr 115. Visancort cream 10 gr
56. Formyco cream 10 gr 116. Vitacid 0,025 % / 0,05% / 0,1% cr 15 gr
57. Fuladic cream / salep 5 gr 117. Vitaquin cream 15 gr
58. Gentamycin cream 118. Zoter 5 gr
59. Gentacortin cream 10 gr 119. Zovirax cream
60. Garamycin cream /salep 5gr dan 15gr

GOLONGAN OBAT BPJS


No. Nama Obat No. Nama Obat
1. Acarbose 50 mg dan 100 mg 24. Irbesartan 150 mg dan 300 mg
2. Adalat oros 30 mg dan 20 mg 25. Kendaron
3. Amlodipin 5 mg dan 10 mg 26. Ksr 600 mg
4. Atorvastatin 27. Lisinopril 5 mg dan 10 mg
5. Aptor 28. Mrtformin 500 mg dan 850 mg
6. Bisoprolol 29. Micardis 40 mg dan 50 mg
7. Candesrtan 8 mg dan 16 mg 30. Miniaspi 80 mg
8. Captopril 31. Nitrokaf retard
9. Clonidin 32. Propranolol 10 mg
10. Clopidogrel 75 mg / placta 33. Phenytoin
11. Concor 2.5 mg 34. Recansa
12. Diamicron mr 35. Rataphyl
13. Digoxin 36. Ramipril 2.5 mg, 5 mg dan 10 mg

33
14. Diltiazem 37. Simvastatin 10 mg dan 20 mg
15. Dorner 38. Spironolacton 25 mg dan 100 mg
16. Furosemid 39. Tanapres 5 mg
17. Fasorbid 10 mg 40. Tiaryt
18. Fenofibrat 100 mg dan 300 mg 41. Valsartan 50 mg dan 160 mg
19. Glimepirid 1 mg, 2 mg, 3 mg dan 4 mg 42. Spiriva
20. Gliquidone 43. Sodium Hidrogen Divalproate (depakote)
21. HCT 44. Swinghaler abucort
22. Herbeser CD 100 mg dan 200 mg 45. Symbicort 80/4.5 dan 100/4.5
23. ISDN 5 mg

GOLONGAN OBAT PARETO


No. Nama Obat No. Nama Obat
1. Accolate 51. Ketricin
2. Aludonna 52. Lameson
3. Amadiab z 53. Lacbon
4. Amaryl M 54. Lapibal
5. Amoxsan 55. Lasix
6. Anadium 56. Lodia
7. Andalan pil KB 57. Mefinal 250 mg
8. Ardium 58. Mefinal 500 mg
9. Becom Zet 59. Mertigo
10. Becom C 60. Motilex
11. Cataflam 25 mg 61. Mozuku
12. Cataflam 50 mg 62. Mucoped
13. Cataflam fast 50 mg 63. Mucosta
14. Cavit-D3 64. Musin
15. Celestamine 65. Mycoral
16. Cendo 66. Nairet
17. Cerini 67. Neuralgin
18. Cellcept 68. Nerofenac
19. Cortidex 69. Neurosanbe
20. CTM 70. Neurodex
21. Diane 71. Nitrokaf
22. Dexteem 72. Norvask 5 mg
23. Dextamine 73. Norvask 10 mg
24. Doloneurobion 74. Ossopan
25. Dramamine 75. Ostelox
26. Epexol 76. Ponstan
27. Euphyllin 77. Primadol
28. Farmadol 78. Promedex
29. Folamil genio 79. Pumpitor
30. Fasorbid 80. Rebamid
31. FG Troches 81. Renadinac
32. Folavit 82. Rhinofed
33. Frego 83. Rhinos SR
34. Galvus 84. Rifamtibi
35. Glucophage 85. Rimstar
36. Glucosamine 86. Sanexon
37. Gludepatic 87. Santibi
38. Heptasan 88. Scopamin
39. Hypofil 89. Tamofen
40. Imboost force 90. Thiamycin
41. Imodium 91. Topgesic
42. Imunos 92. Trajenta
43. Imunos plus 93. Tremenza

34
44. Incidalod 94. Trinoloz
45. Interhistin 95. Trinordiol
46. Januvia 96. Urdafalk
47. Kalmethason 97. Voltadex
48. Kalnex 98. Vometa FT
49. Kataflam 50 mg 99. Vomiper
50. Ketocid 100. Vosedon

OBAT GOLONGAN ANALGETIK


No Nama Obat No Nama Obat
1. Analtram 35. Ostelox
2. Arcoxia 50 mg 36. Patral
3. Arcoxia 60 mg 37. Pirofel 10 mg
4. Arcoxia 120 mg 38. Pirofel 20 mg
5. Avolex 39. Protofen
6. Azol 40 Proris 100 mg
7. Celebrex 100 mg 41 Proris 200 mg
8. Celebrex 200 mg 42 Pronalges
9. Deflamat 43 Provelyn 75 mg
10. Eflagen 44 Provelyn 150 mg
11. Encephabol forte 45 Stugeron
12. Ericaf 46 Sistenol
13. Flamar 47 Spedifen
14. Frego 48 Tegretol
15. Iremax 49 Topamax
16. Kaltofen 50 Topamax springkle
17. Kalmeco 51 Torasic
18. Keren 52 Unalium 10 mg
19. Ketesse 53 Unalium 5 mg
20. Kefadene 54 Vertikaf
21. Klotaren 55 Provelyn 150 mg
22. Lanabal 56 Stugeron
23. Lyrion 57 Sistenol
24. Lyrica 58 Spedifen
25. Mertigo SR 59 Tegretol
26. Merislon 60 Topamax
27. Methycobal 61 Topamax springkle
28. Movi-Cox 62 Torasic
29. Myonal 63 Unalium 10 mg
30. Movix 64 Unalium 5 mg
31. Mycnex 65 Vertikaf
32. Neurontin 66 Voltaren
33. Nonflamin 67 Voltaren SR
34. Novalgin

OBAT GOLONGAN ANTIBIOTIK


No Nama Obat No Nama Obat
Baquinor 32. Opimox
2. Bicrolid 33. Prolic
3. Binotal 34. Rifamtibi
4. Biothicol 35. Rifastar
5. Cefat 36. Rimactazid
6. Cefspan 100 mg 37. Rimactazid paed
7. Cefspan 200 mg 38. Santibi

35
8. Ceptik 39. Santibi plus
9. Clinium 40 Sanazet
10. Colsancetine 41 Sanprima
11. Cravox 42 Sanprima forte
12. Depakote 43 Sedrofen
13. Depakote SR 44 Sharox
14. Doxef 45 Siclidon
15. Erysanbe 46 Sulcolon
16. Flagyl 47 Spirasin
17. Formyco 48 Suprazid
18. Fungoral 49 Super tetra
19. Gabbryl 50 Sporetik
20. Govazol 51 Trichodazol
21. Heplav 52 TB Vit 6
22. Isoprinosine 53 Urogetix
23. Kifarox 54 Urotractin
24. Kimoxil 55 Urinter
25. Kifi uzol 56 Valtrex
26. Kina 57 Zemyc
27. Lovequin 58 Zibramax
28. Levocin 59 Zoter
29. Lapimox 60 Zistic
30. Melact 61 Zithromax
31. Nolivo 62 Zycin

GOLONGAN OBAT VITAMIN


No. Nama Obat No. Nama Obat
1. Albusmi 41. Laktafit
2. Asthin Forte tab 42. Lesichol 300, 600
3. Alcalion 200 mg (Salnutamine) 43. Maltofer
4. Bio ATP 44. Matovit
5. Biosanbe 45. Milmor
6. Biolysin 46. Moloco B12
7. Biocal-95 47. Nocid
8. Bon One 0,25 mg 48. Neurosanbe 5000
9. Biocarliv 49. Nonemi
10. Biovision 50. Novarol
11. Cal 95 51. Neteraxon
12. Calnic Plus 52. Nutriflam
13. Caloma Plus 53. Nutrimama
14. Cendo Glaucon 54. Nuvino
15. Cendoberry 55. Obimin
16. Channa 56. Obi Plus
17. Curvit 57. Osfit
18. Curvit Plus 58. Osteo
19. Elkana Tab 59. Oste Forte
20. Emineton 60. Osteocom
21. Enatin 61. Osteor Plus
22. Enerplus 62. Prohelic
23. Ezygard 63. Prenatin
24. Folavit (Asam Folat) 64. Prolacta Baby/ Mother
25. Formuno 65. Proliva
26. Forneuro 66. Proza
27. Fundamine E 67. Renalof
28. Gloucon 68. Promavit
29. Glisodin 69. Provifal

36
30. Glucosamin 70. Sanfuliq
31. Hepa Balance 71. Seloxy A4
32. Hemobion 72. Santae
33. Hepamax 73. Supertin
34. Hi Bone 74. Tebokan Forte/Special
35. Iberet 75. Tonicard
36. Imboost 76. Trolit
37. Imudator 77. Trobesco
38. Glutrop 78. Vibion
39. Kolkatriol 79. VIP Albumin Sach
40. Livron B 80. VIP Albumin Caps

GOLONGAN OBAT PENYIMPANAN KHUSUS (Suhu 2-8oC)


No. Nama Obat No. Nama Obat
1. Borraginol-S Supp 12. Liprolac
2. Claneksi tablet 13. L-Bio sach
3. Cygest (Progesteron) 14. Neo gynoxa ovula
4. Dulcolax Adult 15. Novomix
5. Dulcolax PAED 16. Novorapid flexpen
6. Faktu Supp 17. Proris
7. Flagystatin Ovule 18. Prosogan FD
8. Kaltrofen Supp 19. Protofen Supp
9. Lacto B 20. Ultraproct-N Supp
10. Lantus Solostar 100 21. Rillus
11. Levemir

GOLONGAN OBAT PSIKOTROPIKA


No. Nama Obat No. Nama Obat
1. Alprazolam 5. Proneuron
2. Analsik 6. Stezolid 5 mg suppo
3. Frisium 16 7. Stezolid tablet
4. Mosardal

GOLONGAN OBAT HORMON


No. Nama Obat No. Nama Obat
1. Capribose 100 mg (Acarbose) 33. Metrix 1 mg, 2mg, 3mg, 4mg
2. Cripsa 2,5 mg (Bromocripti) 34. Microlut (Lesonogestrel)
3. Daomil 5 mg (Glibenclamide) 35. Microdiol
4. Diamicron 60 mg (Gliclazide) 36. Molacort 0,75 mg (Dexamethason)
5. Dusphaston 37. Moresil 5 mg (Novelhisterone)
6. Duvadilan 20 mg (Isoxaprine) 38. Nevox (Metformin)
7. Euthyrox 39. Ocusan
8. Exluton 0,5 mg (Lynestrenol) 40. Postinor
9. Forbetes 500 mg, 850 mg (Metform) 41. Preabor (Allylesterol)
10. Finpro 5 mg (Finasteride) 42. Profertil
11. Forxyga 43. Pronicy
12. Gasvus Met 500 mg/500 mg 44. Prostacon
13. Glamard 1 mg, 2 mg (Glimepiride) 45. Primolut
14. Glucobay 50 mg (Acarbose) 46. Rahistin
15. Gliabetes 30 mg (Pioglitazone) 47. Recolfar
16. Glucodex 80 mg (Gliclazide) 48. Regumen
17. Glucopage 500 mg (Metformin) 49. Renabetic
18. Gluovance (Metform, Glibencamide) 50. Ryzen
19. Glumin XR (Metformin) 51. Sandimun (Ciclosporin)

37
20. Glucopage 750 mg 52. Telfast
21. Glunerorn 30 mg (Gliquidone) 53. Thyrax
22. Harnnal Ocas 0,2;0,4 (Tamsulosin) 54. Thyresol 5 mg, 10 mg
23. Histrin 10 mg (Cetirizine) 55. Trasenta
24. Histopan (Mebhidrolin) 56. Tiriz (Cetirizine)
25. Histrin 5 mg (Cetirizine) 57. Utrogestan 100 mg, 200 mg (Progesteron)
26. Hitrin (Terazolin) 58. Urispas
27. Imuran (Azatriopme) 59. Janumet
28. Javuvan 60. Yasmin
29. Kenocort (Triamcinolon) 61. YAZ
30. Lamesol 8 mg, 16 mg (M.Pred) 62. Vermox
31. Luteryl 63. Viagra 50 mg, 100 mg
32. Marvelon

GOLONGAN SEDIAAN SYRUP dan DROP


No. Nama Obat No. Nama Obat
1. Amoxan (Amoxicillin 125) 23. Thiamycin (Thiamphenikol)
2. Amoxan Forte (Amoxicillin 250) 24. Transpulmin (Pipazetate HCl, Isothipendyl
HCl, Liquoridde Extract, GG)
3. Biothicol (Thiamfenicol) 25. Ulsafat (Sukralfat)
4. Cefat (Cefadroxil) 26. Toplexil (Oomemazine Guaifenesin)
5. Cefspan (Cefixime) 27. Ventolin (Salbutamol)
6. Comtusi (Oxofenazine + GG) 28. Ventolin Expeektoran (Salbutamol +GG )
7. Histrin (Cetirizine) 29. Vectrin (Erdostein)
8. Isoprinosin (Methisorinol) 30. Vestein (Erdostein)
9. Inpepsa 100ml, 200ml (Sukralfat) 31. Vometa (Domperidone)
10. Lasal (Salbutamol) 32. Vosedon (Domperidone)
11. Lasal Expektoran (Salbutamol + GG) 33. Amoxan Drop (Amoxicillin)
12. Mucopect Paed, Adult (Ambroxol) 34. Bisolvon Sol (Bromhexin)
13. Musin (Sukralfat) 35. Epixol (Ambroxol)
14. Mucos (Ambroxol) 36. Kandistatin (Nystatin)
15. Mucera (Ambroxol) 37. Mucopect Drop (Ambrroxol)
16. Nifural (Nifuroksazid) 38. Mycostatin (Nystatin)
17. Novalgin (Metamizol Sodium) 39. Nymiko Drop (Nistatin)
18. Propepsa 100ml, 200ml (Sukralfat) 40. Nipe Drop
19. Rhinofed (Pseudiefedrin+Terfenadine) 41. Rvel Drop (Cetirizine)
20. Rhinatiol Paed, Adult (Carbociostein) 42. Tiriz Drop (Ceetirizine)
21. Ryvel (Cetirizine) 43. Vometa Drrop (Domperidone)
22. Sanprima (Cotrimoxazol) 44. Histrine (Cetirizine HCl)

GOLONGAN OBAT KARDIOVASKULER


No. Nama Obat No. Nama Obat
1. Actonel 56. Lapisroz 600mg
2. Adalat Oros 20mg, 30mg (Nifedipine) 57. Letonal
3. Adona AC 17 10mg 58. Lipitor 10mg, 20mg, 40mg (Atorvastatin
(Caraxocchrome Sodium Sulfonat) Calsium)
4. Aldacton 25mg (Spironolactone) 59. Irvell
5. Alpentin 100 mg. 60. Lipanthil penta 145mg (fenofibrat)
6. Angintriz 61. Lipanthyl supra 160mg (fenofibrat)
7. Angioten 50 mg (Losartan 62. Lipanthyl 200mg, 300 (fenofibrat)
Potassium)
8. Aprovel 150mg, 300mg (Irbesartan) 63. Lifezar 50mg (Losartan)
9. Aptor 100mg (Asetosal) 66. Litorcom 20mg (atorvastatin)
10. Aspar K 300mg (K 1-Aspartat) 64. Maintate 5mg (Bisoprolol)
11. Astika 1100mg (Aspirin) 65. Mevacchol 10mg,
12. Atovar 10mg (atorvastatin) 66. Micardis 40mg, 80mg (telmisartan)

38
13. Betablok 50mg 67. Micardis Plus 40mg, 80mg (telmisartan
HCT)
14. Brainack 500mg 68. Miozidine (Trimethazzidine, 2 HCl 30mg)
15. Braintac 1000 69. Monecto 220mg (Isosorbit Mononitrat)
16. Blopress mg 70. Natto 10 mg
17. Canderin 8mg, 16mg (Candesartan 71. Nifedin 10mg (Nifedipine)
Cilexil)
18. Cardio Aspirin 72. Nimotop 30 mg (Nimodipine)
19. Cardisan 5mg, 10mg (amlodipin) 73. Nitrocaf Retard Forte (Nitroglicerin)
20. Caronra 2mg (doxazosin mesilat) 74. Noperten 5mg, 10mg (Lisinopril)
21. Cardivask 5mg,10mg (amlodipin) 75. Nopril 10mg (Lisinopril)
22. Car-Q 100mg 76. Plavix 75mg (Clopiddogrel)
23. Cartylo 77. Plasmin
24. Cedocard 5mg (ISDN) 78. Plasminex 500mg (Asam Traxenamat)
25. Cholestat 10mg (simvastatin) 79. Pletaal 50mg, 100mg
26. Cholvastin 20mg 80. Puricemia 300mg
27. Cialis 10mg, 20mg 81. Q-ten 30mg, 100mg
28. Co Aprovel (Irbeesrtan HCT) 82. Rhodium
29. Citaz 100mg (Cilostazole) 83. Santesar
30. Concor 1.25mg, 2,5mg, 5mg 84. Simarc 2mg (Warvamin)
(Bisoprolol)
31. Crestor 20 mg 85. Statcol 10mg, 20mg
32. Cordaron 200mg 86. SPIROLA
33. Corsel 87. Stator 10 mg (Atorvastatin Calsium)
34. Coten 30mg, 100mg 88. Tanapres 5mg, 10mg (Imidapril HCl)
35. CPG 75mg (Clopidogrel) 89. Tenace 5mg
36. Crestor 10mg, 40mg (Resuvastatin) 90. Tenazide 10mg/2,5mg
37. Diovan 80mg, 160mg (Valsartan) 91. Tensicap 12,5mg, 25mg (Captropil)
38. Divask 5mg, 10mg 92. Tensinop 5mg (Lisinopril
39. Diosolf 400mg 93. Tensivask 5mg, 10mg (Amlodipine
Besylate)
40. Dopamet 250mg 94. Tiaryt 200mg (Amiodaron HCl)
41. Doorner 20 mg (Berapros Sodium) 95. Trolip (Fenofibrat)
42. Exforge (Amlodipin/Valsartan) 96. Thrombo (Asam Asetil Salisilat)
43. Fludane plus 97. Trizedon (Trimetazidine HCl)
44. Epothyl 300mg (Fenoirat) 98. Truvaz (Atorvastatin)
45. Farsorbid 10mg (ISDN) 99. Tynsta (Telmisartan+Amlodipine)
46. Fritens 150mg (Irbesartan) 100. Ubi-Q
47. Heeptamyl 150mg (heptaminol) 101. Uresix
48. Herbesser 30mg (diltiazem HCl) 102. Vbloc 2 mg
49. Herbesser CD 100mg, 200mg 103. Venaron
(diltiazem HCl)
50. Hypepil 2,5mg (Ramipril) 104. Vehosmil
51. Insaar 50mg (Losartan Potassium) 105. Vesicar
52. Irvask 150mg (Irbesartan) 106. V-Bloc
53. Kendaron 107. Vytorin
54. KSR
55. Lanaven

39
Lampiran 14. Curicullum Vitae

CURICULLUM VITAE

Nama : Riri Fajriah


NIM : P2.06.30.1.17.030
Tempat/Tanggal Lahir : Majalengka, 08 November 1999
Jurusan : Farmasi
Program Studi : D III Farmasi
Pengalaman Organisai : Anggota Badan Eksekutif Mahasiswa 2018/2019
Pelatihan/Seminar : 1. Seminar & Workshop Nasional 2019 “Be A
Good Clinical Pharmacist with Hypno-
Communication”
2. Seminar Kesehatan dan Workshop Hipnoterapi
2018 “Tidur Berkualitas, Prestasi Tak
Terbatas, Tanpa Insomnia”.
3. Farmasi Kompetisi & Seminar Nasional 2018
“Penggunaan Bijak Antibiotik Pada Penyakit
Infeksi”.
4. Seminar Kerohanian Hima Jurusan Kebidanan
2018 “Temanmu, Surga atau Nerakamu”.
5. Training ESQ 2017 “ESQ Charakter Building
Training Tingkat I Poltekkes Kemenkes
Tasikmalaya”
Alamat : Blok Ahad, RT/RW 002 / 004, Desa
Cimanggugirang, Kecamatan Cingambul,
Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.
Telepon/HP : 085240742817

40
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum.Apabila dikemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Tasikmalaya, 27 September 2019

Riri Fajriah

41
CURICULUM VITAE

Nama : Nida Dhiya Fadhilah


Nim : P2.02.30.1.17.024
Tempat/Tanggal Lahir : Bekasi, 31 Oktober 1999
Jurusan : Farmasi
Progam Studi : D III Farmasi
Pengalaman Organisasi : Anggota Himpunan Mahasiswa
Farmasi 2018/2019
Pelatihan Seminar :

1. Seminar & Workshop Nasional 2019


“Be A Good Clinical Pharmacist
with Hypno-communication”
2. Seminar Kesehatan dan Workshop
Hipnoterapi 2018 “Tidur Berkualitas,
Prestasi Tak Terbatas, Tanpa
Insomnia”
3. Farmasi Kompetisi & Seminar
Nasional 2018 “Penggunaan Bijak
Antibiotik Pada Penyakit Infeksi”

42
4. Pelatihan Public Speaking 2017

Alamat : Perum Kartika Wanasari 2, DD.14


Jl.Garuda Raya RT/RW 005/036
Bekasi
Telepon/HP : 089697480331

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah

benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila

dikemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan,

saya sanggup menerima sanksi.

Tasikmalaya, 27 September 2019

Nida Dhiya Fadhilah

43

Anda mungkin juga menyukai