DISUSUN OLEH :
MAYA KRISTIN MANUELA TAMBUNAN
12019027
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas yang berjudul
Laporan ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi tugas pada mata kuliah
Praktikum Fitokimia. Selain itu, laporan ini juga bertujuan untuk menambah
Reubun, M.Farm, selaku Dosen mata kulian Fitokimia yang telah memberikan
tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan kami sesuai dengan
Penyusun menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna,
untuk itu saran dan kritik dari sejawat maupun mahasiswa akan sangat bermanfaat
untuk perbaikan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dalam membantu serta
Serai.
Penyusun menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun saya butuhkan demi kesempurnaan
laporan ini.
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
A. Pendahuluan
Simplisia merupakan bahan alam yang digunakan sebagai obat, tetapi
a. Simplisia Nabati
tanaman adalah isi sel yang secara spontan keluar dari tanaman atau dengan
cara tertentu sengaja dikeluarkan dari selnya. Eksudat tanaman dapat berupa
b. Simplisia Hewani
Simplisia hewani adalah simplisia yang dapat berupa hewan utuh atau
zat-zat berguna yang dihasilkan oleh hewan dan belum berupa bahan kimia
murni, misalnya minyak ikan (Oleum iecoris asselli) dan madu (Mel
depuratum).
4
Simplisia pelikan atau mineral adalah simplisia berupa bahan pelikan
atau mineral yang belum diolah atau telah diolah dengan cara sederhana dan
belum berupa bahan kimia murni, contoh serbuk seng dan serbuk tembaga.
simplisia, tanaman obat dapat berupa tumbuhan liar atau berupa tanaman
di hutan atau tempat lain, atau tanaman yang sengaja ditanam dengan tujuan
lain, misalnya sebagai tanaman hias, tanaman pagar, tetapi bukan dengan
dapat di perkebunan yang luas, dapat diusahakan oleh petani secara kecil-
Serai dipercaya berasal dari Asia Tenggara atau Sri Lanka. Tanaman
ini tumbuh alami di Sri Lanka, tetapi dapat ditanam pada berbagai kondisi
tanah di daerah tropis yang lembab, cukup sinar matahari dan memiliki
minyak atsirinya secara komersial dan untuk pasar lokal sebagai perisa atau
jawa yaitu pada dataran rendah yang memiliki ketinggian 60-140 mdpl
(Armando, 2009).
5
Tanaman serai dikenal dengan nama berbeda di setiap daerah. Daerah Jawa
mengenal serai dengan nama sereh atau sere. Daerah Sumatera dikenal dengan
nama serai, sorai atau sanger-sange. Kalimantan mengenal nama serai dengan
nama belangkak, senggalau atau salai. Nusa Tenggara mengenal serai dengan
nama see, nau sina atau bu muke. Sulawesi mengenal nama serai dengan nama
tonti atau sare sedangkan di Maluku dikenal dengan nama hisa atau isa
B. Tujuan Praktikum
6
BAB II
A. Dasar Teori
makanan. Minyak sereh adalah minyak atsiri yang diperoleh dengan jalan
minyaknya.
2-5 cm, berwarna hijau muda, kasar dan memiliki aroma yang kuat
(Wijayakusuma, 2005).
Serai memiliki akar yang besar dan merupakan jenis akar serabut
Namun ada juga yang berwarna putih keunguan atau kemerahan (Arifin,
2014).
kesat, panjang, runcing dan memiliki bentuk seperti pita yang makin ke
ujung makin runcing dan berbau citrus ketika daunnya diremas. Daunnya
7
juga memiliki tepi yang kasar dan tajam. Tulang daun tanaman serai
tersusun sejajar dan letaknya tersebar pada batang. Panjang daunnya sekitar
50-100 cm sedangkan lebarnya kirakira 2 cm. Daging daun tipis, serta pada
permukaan dan bagian bawah daunnya berbulu halus (Arzani dan Riyanto,
1992).
Tanaman serai jenis ini jarang sekali memiliki bunga. Jika ada,
berwarna putih. Buah dan bijinya juga jarang sekali atau bahkan tidak
memiliki buah maupun biji (Arzani dan Riyanto, 1992; Sudarsono dkk.,
2002).
8
h. Familia : Poaceae
i. Genus : Cymbopogon
j. Species : Cymbopogon nardus.
Minyak atsiri dari daun serai rata-rata 0,7% (sekitar 0,5% pada musim
hujan dan dapat mencapai 1,2% pada musim kemarau). Minyak sulingan
serai wangi berwarna kuning pucat. Bahan aktif utama yang dihasilkan
300 g bahan tanaman. Daun dan akar tanaman serai mengandung flavonoid
Avoseh, 2015).
utama adalah sitronelol, geranial (lebih kurang 35% dan 20%), disamping
itu terdapat pula geranil butirat, sitral, limonen, eugenol, dan metileugenol.
9
Senyawa aktif sitronelol tidak disukai oleh nyamuk, sehingga sering
dipakai sebagai penolak serangga. Minyak atsiri daun dan rimpang dapat
kejang.
sebagai obat. Proses pencarian senyawa obat dari tumbuhan adalah sebuah
proses yang kompleks dan panjang serta melibatkan berbagai bidang ilmu
10
pengetahuan antara lain limia, farmakologi, biokimia, botani,antropologi
pengobatan penyakit, dapat berada dalam bentuk teh herbal, fitofarmaka dan
senyawa murni yang diisolasi dari tumbuhan obat. Secara garis besar,
tahapan dalam proses isolasi senyawa kimia dari tumbuhan adalah pertama
tahap ini akan dapat mengurangi nilai ilmiah dari studi keseluruhan.
b. Pendekatan fitokimia
c. Pendekatan farmakologis
d. Pendekatan etnobotani
11
Pemilihan sampel berdasarkan informasi penggunaan
e. Pendekatan kemotaksonomi
minyak atsiri lebih baik dipanen pada pagi hari, dengan demikian
sebagai berikut :
12
1) Tanaman yang pada saat panen diambil bijinya yang
misal jarak.
13
terjadi kegiatan asimilasi yang sempurna. Contoh panenan
kemarau.
14
senyawa aktif siniplisia seperti fenol, glikosida dan
sebagainya.
2. Sortasi basah
lainnya yang melekat. Misalnya pada simplisia yang dibuat dari akar
rumput, batang, daun, akar yang telah rusak, serta pengotor lainnya
3. Pencucian
Pencucian dilakukan dengan air bersih, misalnya air dari mata air,
air sumur atau air PAM. Bahan simplisia yang mengandung zat
15
membersihkan simplisia dari semua mikroba karena air pencucian
4. Perajangan
16
sehingga membentuk irisan tipis atau sesuai dengan bentuk yang
diinginkan.
5. Pengeringan
yang dapat disimpan dalam waktu yang lebih lama. Secara umum
1) Pengeringan Alamiah
yang stabil.
17
seperti bunga, daun dan lain sebagainya serta mengandung
keadaan cuaca.
suatu sumber panas seperti lampu, kompor, listrik, atau mesin diesel,
pita atau ban berjalan dan melewatkannya melalui suatu lorong atau
alirannya.
6. Sortasi Kering
18
mekanik. Pada simplisia bentuk rimpang sering jurnlah akar yang
7. Penghalusan
8. Penyimpanan
19
d) Serangga : Serangga dapat menitnbulkan kerusakan dan
mengganggu kesehatan.
a. Alat
b. Bahan
20
C. Tahapan Proses Pembuatan
PENGUMPULAN
BAHAN BAKU
PENCUCIAN
SAMPEL DAN
SORTASI BASAH
PERAJANGAN
PENGERINGAN
SAMPEL
SORTASI
KERING
PENYIMPANAN
21
3. Perajangan
memudahkan pengeringan.
4. Pengeringan
5. Sortasi Kering
6. Penyimpanan
baik.
langsung.
22
BAB III
A. Pembahasan
70-80 cm dan lebarnya 2-5 cm, berwarna hijau muda, kasar dan memiliki
bagian yang masih layak digunakan yaitu bagian daun yang masih segar
berwarna hijau cerah. Bagian daun yang kering atau kekuningan dibuang.
menggunakan air bersih yang mengalir. Hal ini dimaksudkan agar kotoran-
kotoran seperti pasir atau debu yang menempel pada daun sirih akan hilang
lebar kurang lebih 2 - 3 cm. Hal ini dimaksudkan agar pada saat
pengeringan, tidak memerlukan suhu yang terlalu tinggi atau waktu yang
terlalu lama. Perajangan dilakukan pada setiap daun sirih yang sudah dicuci,
23
Selanjutnya adalah mengeringkan daun sirih yang sudah dirajang
mendapatkan simplisia yang kering dengan kadar air kurang dari 6% supaya
simplisia dapat disimpan dalam jangka waktu yang panjang tanpa ditumbuhi
jamur.
B. Hasil
daun sereh atau serai dimulai dari pengambilan / pengumpulan bahan baku,
24
BAB IV
A. Kesimpulan
sereh atau serai yang dilakukan pada video percobaan, dimulai dari
simplisia daun serai yang berkualitas baik. Hanya saja simplisia yang
25
DAFTAR PUSTAKA
Jakarta, 74
ocw.usu.ac.id/.../agr.312_handout_simplisia.
Chooi, O. H. 2008. Rempah ratus: khasiat makanan dan ubatan. Prin-AD SDN.
Jakarta.
Jakarta.
26
rimpang, dan umbi. Milenia popular. Jakarta.
beluntas, daun sirih, biji pala, buah lada, rimpang bangle, rimpang serei,
rimpang laos, bawang merah dan bawang putih secara in vitro. Laporan
27