SIMPLISIA HEWANI
PRODI S1 FARMASI
FAKULTAS KESEHATAN
2022
I
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada ALLAH SWT, atas limpahan nikmat dan hidayah-Nya
kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul ”SIMPLISIA HEWANI” dengan tepat
waktu.
Adapun tujuan penyusunan makalah ini yakni untuk memenuhi nilai tugas yang di
berikan oleh dosen pengampu pada mata kuliah “FARMAKOGNOSI” juga untuk memperluas
pengetahuan mahasiswa khususnya bagi penulis.
Penulis telah berusaha untuk dapat menyusun makalah ini dengan baik,namun penulispun
dalam penyusunan makalah ini masih banyak terdapat kekurarangan baik dari segi penulisan
maupun penyampaian materi. Oleh karena itulah penulis sangat mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun sehingga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dalam
pembelajaran.
II
DAFTAR ISI
III
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di Indonesia terdapat banyak jenis tanaman simplisia yang berkhasiat sebagai bahan
baku obat. Simplisia adalah bahan alami atau tanaman herbal yang belum mengalami pengolahan
apapun serta merupakan bahan yang telah dikeringkan dan banyak digunakan sebagai bahan
baku industri obat.
Simplisia telah lama dikenal masyarakat sebagai bahan dasar obat tradisiona lyang
bermanfaat untuk mengobati suatu penyakit tanpa menimbulkan efek samping apapun . Agar
dapat bermanfaat dengan optomal simplisia harus memenuhi syarat sebagai simplisia yang aman,
berkhasiat, dan bermutu baik. Simplisia yang aman dan berkhasiat adalah simplisia yang tidak
mengandung bahaya bagi kesehatan serta simplisia yang masih mengandung bahan aktif yang
berkhasiat bagi kesehatan jenis simplisia sangat beragam , terutama simplisia jenis hewani.
Simplisia hewani merupakan hewan utuh, sebagian hewan atau zat-zat berguna yang dihasilkan
oleh hewan dan belum berupa zat kimia murni.
A. Rumusan Masalah
B. Tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
Simplisia Hewani adalah simplisia yang dapat berupa hewan utuh atau zat-zat
berguna yang di hasilkan oleh hewan yang belum berupa bahan kimia murni,
misalnya minyak ikan (olem ieconis asselli) dan madu (mel depuratum).
1. Adeps Lanae
Family : Bovidae
Pemerian : Zat serupa lemak, liat, likat warna kuning muda atau
kunung pucat, agak tembus cahaya, bau lemah dan
khas.
2
kandungan : ester asam lemak dengan kolestrol,lanosterol, d
ihidrolanosterol, asam- asam lemak
( palmitat ,miristinat, lanosterat, dan karnaubat ),
alkohol alipatis ( seril- dan setil- alcohol )
3
2. Cera Alba
Family : Apidae
Bagian yang digunakan : Malam dari sarang lebah yang telah dibersihkan dan
telah diputihkan.
3. Adeps Suillus
Family :Suidae
5
Kegunaan : Bahan dasar salep, emplastrum bahan
makanan
4 Mel Depuratum
Family : Apidae
Pemerian : Cairan kental seperti sirup, bening, warna kuning muda sampai coklat
kekuningan, rasa manis khas, dan bau enak khas. Jika dipanaskan diatas penangas
air, bau menjadi lebih kuat, tetapi tidak berubah
Kegunaan : Sebagai sumber hidrat yang mudah dicerna, reduktor dalam sedian-
sedian ferro.
Kandungan : Gula invert, sakarosa, dekstrin, abu, air, zat atsiri aromatik, asam
semut ( sedikit )
Cara memperoleh : Madu yang diperoleh dari sarang apis dimurnikan dengan
pemanasan dibawah suhu 80 drajat celcius lalu diamkan. Kotoran yang
mengapung diambil, kemudian madu diencerkan dengan air secukupya hingga
bobot per memenuhi syarat
6
5. Propolis
Family : Apidae
Pemerian : Material lipofilik, keras, rapuh saat dingin namun sangat lengket
ketika hangat, berbau aromatik dengan farian warna.
7
1. Cahaya : radiasi (terjadi isomerisasi, polimerisasi senyawa aktif dalam simplisia)
2. Oksigen: terjadi oksidasi senyawa aktif simplisia, dapat mempengaruhi bentuk
simplisia
3. Reaksi kimia internal (terjadi reaksi enzimatik, polimerisasi,dll)
4. Reaksi kimia eksternal (terjadi reaksi kandungan aktif tanaman dengan wadah)
5. Dehidrasi: kehilangan air perlahan-lahan, menyebabkan simplisia menjadi keriput
6. Penguapan air: simplisia highroskopis dapat menyerap kelembapan udara
7. Pengotoran : debu, pasir, sekret hewan,dll
8. Serangga: cangkang,bekas kepompong,kulit serangga dll
9. Kappang: toksin kappang.
8
BAB III
PENUTUPAN
A.Kesimpulan
Setiap simplisia yang berkhasiat sebagai bahan baku obat tidak hanya berasal
dari tanaman saja, simplisia juga dapat berasal dari hewan, terutama simplisia yang di
gunakan sebagai bahan dasar untuk pembuatan sediaan semisolid seperti salep, krim,
dan pasta.
9
Daftar Pustaka
Kemenkes RI., 2017. Farmakope Herbal Indonesia Edisi II. Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia. Jakarta. 261-272
10
11