Prodi : D4 Kebidanan
NIM : P20624523008
Tingkat : Satu
Matu Kuliah : Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia
2. Sendi
Sendi merupakan titik fisik penghubung antar dua tulang. Sebagai contoh, sendi lutut adalah titik
penghubung antara tulang paha (tulang paha) dan tibia (tulang kering). Apa fungsi dari sendi?
Fungsi sendi adalah menghubungkan tulang, memberi struktur, serta membantu otot
menggerakkan tulang. Setidaknya, ada tiga macam sendi, yaitu sendi sinartrosis, amfiartrosis,
dan diartrosis.
3. Otot
Otot adalah sebuah jaringan konektif dalam tubuh dengan tugas utamanya kontraksi. Kontraksi
otot berfungsi untuk menggerakkan bagian - bagian tubuh dan substansi dalam tubuh. Fungsi
otot dalam tubuh manusia membantu sistem peredaran darah manusia. Membantu pernapasan.
Membantu dalam proses pencernaan manusia. Membantu dalam proses reproduksi manusia.
Otot
Fungsi utama otot rangka adalah untuk menggerakkan serta menjaga postur dan keseimbangan
tubuh. Selain itu, otot rangka juga berperan sebagai tempat penyimpanan asam amino yang dapat
digunakan oleh organ tubuh untuk pembuatan protein.
Struktur otot polos berbentuk menyerupai gelondong dan hanya memiliki satu inti sel yang
terletak di tengah. Ciri-ciri otot polos adalah bekerja secara tidak sadar, berkontraksi lebih
lambat, teratur, dan tidak memerlukan banyak energi. Berikut ini adalah bagian yang menyusun
struktur otot polos:
Fungsi otot polos sangat banyak karena otot ini terdapat pada hampir seluruh organ tubuh, seperti
pembuluh darah, lambung, usus, dan saluran kemih. Beberapa contoh fungsi otot polos adalah
membantu pencernaan dan penyerapan nutrisi, mengontrol tekanan darah, serta mengeluarkan
urine.
c. Struktur Otot Jantung
Otot jantung adalah otot yang hanya terletak di jantung. Sel otot ini memiliki tampilan seperti
lurik yang hampir sama dengan otot rangka, tetapi bentuk sel ototnya bercabang dan hanya
memiliki satu inti sel. Ada beberapa bagian yang menyusun struktur otot jantung, yaitu:
Otot jantung berfungsi untuk memompa darah ke seluruh tubuh dan mengontrol tinggi rendahnya
denyut jantung. Sama halnya dengan otot polos, otot jantung bekerja secara otomatis atau tidak
sadar karena dikontrol oleh sarah otonom.
b. Otot Lurik
Otot lurik adalah otot yang berperan sebagai penggerak rangka tubuh manusia. Di tubuh
manusia, otot lurik meliputi otot rangka dan otot jantung. Otot ini mempunyai pigmen mioglobin
dan mendominasi tubuh vertebrata. Otot ini disebut lurik, karena pada otot ini tampak daerah
gelap (miosin) dan terang (aktin) yang berselang seling. Disebut juga otot rangka, karena
melekat di rangka dan juga otot sadar, karena bekerja di bawah kesadaran (volunter). Ciri-cirinya
adalah berbentuk silindris, memanjang dan berinti sel banyak (multinuklei), bergerak dalam
waktu cepat, dan cepat lelah. Otot rangka ini memiliki serabut yang dibungkus oleh fasia super
fasialis. Gabungan otot berbentuk kumparan dan terdiri dari bagian:
c. Otot Jantung
Otot jantung adalah penyusun dinding jantung yang bertugas memompa darah menuju jantung
dan sebaliknya. Sehingga, optimal atau tidaknya cara kerja otot jantung akan berpengaruh pada
pasokan darah ke seluruh tubuh.
5. Mekanisme Reflek
Gerak refleks adalah gerak tubuh yang terjadi secara spontan tanpa melalui proses berpikir
dengan otak Ketika tangan tanpa sengaja menyentuh benda yang panas seperti wajan panas atau
api. Tubuh secara otomatis menarik tangan dari sumber panas tersebut. proses tersebut tidak
terlibat kesadaran karena tubuh secara spontan menghindari bahaya Mekanisme gerak refleks
melalui jalur yang dinamakan sebagai busur refleks.
Busur refleks terbagi menjadi dua yaitu monosinaptik dan polisinaptik. Gerak refleks
monosinaptik adalah yang paling sederhana karena hanya melalui dua jenis neuron, yaitu saraf
aferen atau neuron sensorik dan araf eferen atau neuron motorik.
Berikut adalah mekanisme gerak refleks monosinaptik: Stimulus → reseptor → neuron sensorik
→ sumsum tulang belakang → neuron motorik → efektor → gerak refleks
mekanisme diawali dengan stimulus atau rangsangan dari luar. Rangsangan tersebut akan
dirasakan oleh reseptor. Reseptor kemudian mengirimkan impuls listrik tentang apa yang
dirasakannya pada neuron sensorik. Impuls kemudian dikirim oleh neuron sensorik ke sumsum
tulang belakang. Impuls lalu dikirimkan lagi ke neuron motorik. dan menghasilkan gerakan yang
sederhana ketika bagian bawah lutut terbentur atau diketuk suatu benda. Maka, tungkai kaki
secara otomatis maju ke depan.
Gerak refleks polisinaptik adalah gerak refleks yang kompleks. Refleks polisinaptik tidak hanya
menggunakan dua jenis neuron, melainkan neuron tambahan yang disebut dengan neuron delay.
Stimulus → reseptor → neuron sensorik → sumsum tulang belakang → neuron delay → neuron
motorik → efektor → gerak refleks
Contoh Gerak Lokomotor dan Non Lokomotor Secara garis besar, mekanisme refleks
polisinaptik hampir sama dengan mekanisme refleks monosinaptik. Bedanya, impuls dari neuron
sensorik yang masuk ke sumsum tulang belakang tidak langsung disambungkan ke neuron
motorik. Melainkan, melewati neuron delay terlebih dahulu.
Neuron delay merupakan interneuron yang berada dalam sumsum tulang belakang dan
menghubungkan neuron sensorik dengan neuron motorik. Neuron delay kemudian mengirimkan
impuls ke neuron motorik dan dilanjutkan ke efektor untuk menciptakan gerak refleks. Bedanya
dengan monosinaptik, neuron delay dapat berkomunikasi dengan bagian tubuh selain yang
berada dalam busur refleks.
Fungsi neuron sensorik pada lengkung refleks lutut adalah untuk menerima rangsangan dari
reseptor yang akan diteruskan ke sumsum tulang belakang. Contohnya ketika lutut dipukul, akan
langsung terekuk karena refleks.
6. Aktivasi Reflek
Gerakan yang tidak disengaja atau otomatis terhadap suatu rangsangan. Ini adalah cara tubuh
menyampaikan informasi secara tidak sadar. Sederhananya, gerak refleks pada tubuh terjadi
apabila ada rangsangan atau stimuli yang diterima oleh sel saraf atau neuron di tubuh.
Fascia
Fascia merupakan lapisan tipis yang bebas (superficial fascia) atau jaringan konektif yang tebal
(deep fascia) dan menutupi struktur tubuh, sebagai pelindung serta pengikat jaringan dalam
kesatuan structural.