Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

MATERI MEDIKA DAN TERAPI


5 TANAMAN OBAT
“biji jinten hitam, daun papaya, daun kayu putih, daun cengkeh, dan buah cabe”

OLEH:

NAMA : HANISAH

NIM : 20.201.009

KELAS : A.20

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS INDONESIA TIMUR

MAKASSAR

2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur say ucapkan kehadirat Allah SWT karena rahmat-Nya lah

akhirnya saya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini

dengan lancar. Tidak lupa saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua

pihak yang telah membantu memberikan pengetahuan dan semangatnya dalam

menyelesaikan makalah in. Namun sebagaimana layaknya seorang pemula,

saya menyadari betul bahwa makalah in masih sangat jauh dari sempura. Untuk

itu kritik dan saran akan senantiasa diterima dengan terbuka demi

tersempurnanya makalah in. Akhirnya saya berharap semoga makalah ini dapat

bermanfaat baik bagi penulis maupun bagi pembaca.

Makassar, 8 February 2023


DAFTAR ISI
Judul……………………………………………………………………………………..i

Kata pengantar .................................................................................................... ii

Daftar isi ............................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1

A. Latar belakang ..........................................................................................1

B. Rumusan masalah....................................................................................2

C. Tujuan ......................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................3

A. Biji jinten hitam ( Nigellae Sativae Semen ) ..............................................3

B. Daun papaya ( Caricae Folium ) ...............................................................6

C. Daun kayu putih ( Melaleuca Folium ) ......................................................9

D. Daun cengkeh ( Caryophylli Foluim ) ......................................................13

E. Buah cabe ( Capsici Fructus ) ................................................................16

BAB III PENUTUP...............................................................................................20

A. Kesimpulan .............................................................................................20

B. Saran ......................................................................................................20

DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................21


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penggunaan tanaman sebagai obat-obatan telah berlangsung ribuan

tahun yang lalu. Bangsa Mesir kuno pada 2500 tahun sebelum masehi para ahli

kesehatan telah menggunakan tanaman obat-obatan. Bangsa Yunani kuno

menyimpan catatan mengenai penggunaan tanaman obat yaitu Hyppocrates

(466 tahun sebelum masehi), Theophrastus (372 tahun sebelum masehi) dan

Pedanios Dioscorides (100 tahun sebelum masehi) membuat himpunan

keterangan terinci mengenai ribuan tanaman obat dalam De Materia Medica

(Gunawan dan Mulyani, 2004).

Di Indonesia telah mengenal dan memanfaatkan tumbuhan berkhasiat

obat sebagai salah satu upaya untuk menanggulangi masalah kesehatan, jauh

sebelum pelayanan kesehatan formal dengan obat-obatan modernnya dikenal

masyarakat. Pengetahuan tentang pemanfaatan tanaman obat tersebut

merupakan warisan budaya bangsa berdasarkan pengetahuan dan pengalaman

yang diwariskan secara turun-temurun hingga ke generasi sekarang, sehingga

tercipta berbagai ramuan tumbuhan obat yang merupakan ciri khas pengobatan

tradisional Indonesia. Oleh karena itu, tidaklah bijaksana apabila pengobatan

penyakit dan pemeliharaan kesehatan dengan pemanfaatan tumbuhan obat tidak

diupayakan untuk dikembangkan bagi kepentingan masyarakat dan bangsa

(Soraya, 2011).
B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana pendeskripsian dan klasifikasi tanaman biji jinten hitam, daun

papaya, daun kayu putih, daun cengkeh dan buah cabe ?

2. Bagaimana ciri-ciri morfologi tanaman biji jinten hitam, daun papaya, daun

kayu putih, daun cengkeh dan buah cabe?

3. Apa saja zat berkhasiat atau zat kimia yang terkandung pada tanaman biji

jinten hitam, daun papaya, daun kayu putih, daun cengkeh dan buah cabe?

4. Apa kegunaan dari tanaman biji jinten hitam, daun papaya, daun kayu putih,

daun cengkeh dan buah cabe?

5. Bagaimana ciri-ciri makroskopik dan mikroskopik dari tanaman biji jinten

hitam, daun papaya, daun kayu putih, daun cengkeh dan buah cabe?

C. Tujuan

Dapat mengetahui klasifikasi, deskripsi, ciri-ciri morfologi serta mampu

menyebutkan khasiat atau zat kimia dan mengetahui kegunaan dari tanaman biji

jinten hitam, daun papaya, daun kayu putih, daun cengkeh dan buah cabe.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Biji jinten hitam ( Nigellae Sativae Semen )

1. Klasifikasi

Kingdom : Plantae

Divisio : Spermatophyta

Class : Dicotyledonae

Ordo : Ranunculales

Family : Ranunculaceae

Genus : Nigella

Species : Nigella sativaL.

2. Morfologi

Nigella sativa atau Jintan Hitam Pahit ini merupakan jenis tanaman

bunga, tumbuh setinggi 20-50 cm , berbatang tegak, berkayu dan berbentuk

bulat menusuk. Daun runcing ,bercabang, bergaris (namun garis daunnya

tidak seperti benang ; tidak seperti ciri daun tumbuhan genus Nigella pada

umumnya), daunnya kadang-kadang tunggal atau bisa juga majemuk dengan

posisi tersebar atau berhadapan. Bentuk daunnya bulat telur berujung lancip.

Di bagian permukaan daunnya terdapat bulu halus.Tumbuhan jintan hitam

memiliki bunga yang bentuknya beraturan. Bunga ini kemudian menjadi buah

berbentuk bumbung atau buah kurung berbentuk bulat panjang. Bunganya

menarik dengan warna biru pucat atau putih, dengan 5-10 mahkota

bunga.Buahnya keras seperti buah buni. Memiliki rasa pahit yang tajam dan
bau seperti buah strawberry. Digunakan terutama pada permen dan minuman

keras.

3. Kandungan Kimia

Kandungan minyak atsiri, minyak lemak, d-limonena, simena, glukosida,

saponin, zat pahit, jigelin, nigelon, dan timokuinon. Berbagai kandungan ini

didapat dari biji jintan hitam. Biji Nigella sativa mengandung 36%-38% fixed

oil, protein, tanin, alkaloid, saponin, dan 0,4%-2,5% minyak esensial yang

bersifat volatile (mudah menguap).

4. Makroskopik

Biji agak keras, bentuk limas ganda dengan Kedua ujungnya meruncing,

limas yang satu lebih pendek dari yang lain. Bersudut 3 sampal 4. Panjang

1,5 mm sampai 2 mm. Lebar lebih kurang 1 mm. Permukaan luar berwarna

hitam Kecoklatan, hitam kelabu sampai hitam. Berbintik bintik kasar, berkerut,

kadang-kadang dengan beberapa rusuk membujur atau melintang. Pada

penampang melintang biji terlihat kulit biji berwarna coklat kehitaman sampai

hitam.

5. Mikroskopik

a. Kulit biji Epidermis luar terdiri dari selapis sel yang termampat, bentuk

memanjang.

b. Di bawah epidermis terdapat beberapa lapis sel parenkimatik, bentuk

memanjang, termampat, tidak berwarna atau berwarna kehijauan.

c. Pada tiap rusuk diduga terdapat berkas pembuluh, phloem dan xylem.
d. Didalam sel terdapat hablur berbentuk prisma besar.Endosperm terdiri

dari sel berbentuk poligonal, dinding tipis, tidak berwarna, penuh berisi

butir aleuron dan tetes-tetes minyak.

6. Manfaat dan khasiat

Nigella sativa telah lama dikenal dan digunakan secara tradisional untuk

bahan masakan dan pengobatan di negara-negara Arab, India dan Eropa.

Sebagai bahan obat alami, jintan hitam dapat mengobati berbagai macam

penyakit diantaranya asma, hipertensi, diabetes, radang, batuk, brokhitis,

sakit kepala, eksim, demam, dan influensa. Biji atau minyaknya digunakan

sebagai obat cacing, diuretik,memperlancar ASI dan merawat kesehatan

kulit. Pada masa kini berbagai penelitian telah memperlihatkan efeknya

sebagai antioksidan, antitumor, antimikrobial, anihistamin, menurunkan kadar

lemak, antiviral, meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan berpengaruh

terhadap sistem saraf (Ali & Blunden,2003).


B. Daun papaya ( Caricae Folium )

1. Klasifikasi

Kingdom : Plantae

Sub kingdom : Tracheobionta

Divisio : Spermathophyta

Subdivision : Angiospermae

Class : Dicotyledonae

SubClass : Sympetalae

Ordo : Cystales/Parietales

Famili : Caricaceae

Genus : Carica

Spesies : Carica papaya L.

2. Morfologi

Carica papaya L. adalah semak berbentuk pohon dengan batang yang

lurus dan bulat. Bagian atas bercabang atau tidak, sebelah dalam berupa

spons dan berongga, sebelah luar banyak tanda bekas daun. Tinggi pohon

2,5-10 m, tangkai daun bulat berongga, panjang 2,5-10 m, daun bulat atau

bulat telur, bertulang daun menjari, tepi bercangap, berbagi menjari, ujung

runcing garis tengah 25-75 cm, sebelah atas berwarna hijau tua, sebelah

bawah hijau agak muda daun licin dan suram, pada tiap tiga lingkaran batang

terdapat 8 daun. Bunga hampir selalu berkelamin satu atau berumah dua,

tetapi kebanyakan dengan beberapa bunga berkelamin dua pada karangan

bunga yang jantan. Buah buni bulat telur memanjang, biji banyak, dibungkus
oleh selaput yang berisi cairan, didalamnya berduri. Berasal dari Amerika,

ditanam sebagai pohon buah.

3. Kandungan kimia

Tanaman papaya mempunyai kandungan kimia yang berbeda-beda pada

buah, daun, akar maupun biji. Pada buah terkandunga asam butanorat, metal

butanoat, benzilglukosinolat, linalool, papain, asam alfa linoleat, alfa filandren,

alfa terpinen, gamma terpinen, 4-terpineol, dan terpinolen. Pada daun

terkandung alkaloid, dehidrokarpain, pesedokarpain, flavonol,

benzilglukosinolat, papain dan tannin.

Seratus gram daun dilaporkan mengandung 74 kalori, 77.5 g H2O, 7 g

protein, 2 g lemak, 11.3 g karbohidrat total, 1.8 g serat, 2.2 g abu, 344 mg

kalsium, 142 mg fosfor, 0.8 mg besi, 18 g natrium, 652 mg kalium, 11.565 µg

beta karoten, 0.09 mg thiamin, 0.48 mg riboflavin, 2.1 mg niasin, 140 mg

asam askorbat dan 136 mg vitamin E.

4. Makroskopik

Helaian daun rapuh, warna permukaan atas hijau tua, permukaan bawah

berwarna lebih muda bentuk bundar dengan tulang-tulang daun menjari,

pinggir daun bercangap sampai berbagi menjari, cuping-cuping daun

berlekuk sampai berbagi tidak beraturan, tulang cuping daun menyirip.Ujung

daun lancip, pangkal daun berbentuk jantung. Tulang daun sangat menonjol

di permukaan bawah. Garis tengah helaian daun 25 cm sampai 75 cm

5. Mikroskopik
a. Tampak epidermis atas terdiri dari I lapis sel berbentuk segi empat

memanjang sampai polygonal.

b. Kutikula tebal dan licin.

c. Epidermis bawah terdiri dari I lapis sel berbentuk serupa dengan sel

epidermis atas dengan ukuran yang lebih kecil,

d. Stomata banyak.

e. Mesofil meliputi jaringan palisade terdiri dari 1 lapis alau 2 lapis sel,

lapisan kedua sangal pendek.

f. Stomata tipe anomositik

6. Manfaat dan khasiat

Manfaat daun papaya :

 Mengatasi gejala terkait demam berdarah

 Menyeimbangkan gula darah

 Mendukung fungsi pencernaan

 Menyuburkan rambut

 Membuat kulit lebih sehat

 Mengurangi risiko kanker

 Meredakan sakit saat haid


C. Daun kayu putih ( Melaleuca Folium )

1. Klasifikasi

Kingdom : Plantae

Sub Kingdom : Trachebionta

Divisi : Magnoliophyta

Super Divisi : Spermatophyta

Kelas : Magnoliopsida

Sub Kelas : Rosidae

Ordo : Myrtales

Famili : Myrtaceae

Genus : Melaleuca

Spesies : Melaleuca Leucadendra

2. Morfologi

Morfologi Tumbuhan Kayu Putih :

1. Batang

Batang memiliki ketinggian berkisar 10-20 m, kulit batang berlapis-

lapis, berwarna putuh keabu-abuan dengan permukaan tidak beraturan

dan kasar. Batang pohon tidak terlalu besar dan memiliki percabangan

sedikit.

2. Daun

Daun tumbuhan kayu putih adalah daun tunggal, bertangkai

pendek, helaian daun berbentuk lonjong atau lanset, panjang 4,5 cm

sampai 15 cm, lebar 0,75 cm sampai 4 cm, ujung dan pangkalnya rucing,
tepi rata, tulang daun sejajar. Permukaan berbulu, berwarna hijau muda

sampai tua, daun jika di remas akan berbau minyak kayu putih.

3. Bunga

Bunga tumbuhan kayu putih adalah bunga majemuk berbentuk

bulir, bunga berbentuk seperti lonceng, daun mahkota berwarna putih,

kepala putik berwarna kekuningan, dan akan tampak atau muncul di

pangkal ujung percabangan daun.

4. Buah

Buah tumbuhan kayu putih dikenal dengan buah gelam (micro

bolong), berbentuk bulat kecil, dibagian tengah terdapat lubang kecil dan

antena kecil, buah berwarna hijau muda hinga hijau kecoklatan. Buah ini

muncul secara bergerombol dalam satu tangkai memanjang, dengan

jumlah 20-30 buah.

3. Kandungan kimia

Daun kayu putih ini mengandung senyawa kimia, antara lain: sineol,

melaleucin, minyak atsiri yang terdiri dari terpineol, cineol dan lignin.

4. Makroskopik

Daun tunggal, bertangkai pendek, panjang tangkai s mm sarapai 7 mm.

Helai daun berbentuk jorong atau berbentuk lanset, pangkal dan jung daun

umumnya meruncing, tepi daun rata; panjang helai daun 3,5 cm sampai 10

cm, lebar 0,5 cm sampai 1,7 cm. Tulang-tulang daun hampir sejajar dan tidak

menonjol dari permukaan daun. Permukaan daun berambut, warna hiau

kelabù sampai hijau kecoklat-an.


5. Mikroskopik

a. Susunan daun adalah isolateral

b. Epidermis atas dan bawah terdiri dari 1 lapis sel pipih,

c. Pada penampang tangensial berbentuk poligonal, dinding samping

lurus,kutikula agak tebal.

d. Stomata tipe anomositik (Ranunculaccae), terdapat pada kedua

epidermis.

e. Jaringan palisade terdiri dari 2 lapis sel, terdapat pada ke-dua sisi daun,

mengaridung hablur kalsium oksalat berbentuk prisma.

6. Manfaat dan khasiat

1. Meredakan Gejala Pilek

Kayu putih mengandung senyawa yang disebut

eucalyptol. Senyawa eucalyptol disebut dapat mengurangi hidung

tersumbat, frekuensi batuk dan sakit kepala yang berhubungan

dengan pilek

2. Mengobati Kulit Kering

Ekstrak daun kayu putih telah terbukti meningkatkan produksi

ceramide di kulit yang dapat memperbaiki kulit kering dan ketombe.

3. Dapat Digunakan Sebagai Pengusir Serangga

Kandungan dalam minyak putih terbukti dapat mengusir nyamuk

dan serangga penggigit lainnya.


4. Dapat Mengurangi Nyeri

Menghirup minyak kayu putih disebut-sebut dapat membantu

mengurangi tingkat nyeri. Namun manfaat ini masih diperlukan lebih

banyak penelitian dan kajian lebih dalam.

5. Dapat Meningkatkan Relaksasi

Minyak kayu putih dikaitkan dengan penurunan tekanan darah dan

kecemasan. Hal ini diyakini dapat mengaktifkan sistem saraf parasimpatis

yang mendorong relaksasi.


D. Daun cengkeh ( Caryophylli Foluim )

1. Klasifikasi

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Maglionopsida

Ordo : Myrtales

Famili : Myrtaceae

Genus : Syzigium

Spesies : Syzigium aromaticum

2. Morfologi

Daun cengkeh mempunyai ciri khas yang mudah dibedakan dengan daun

tanaman yang lain. Daunnya kaku, berwarna hijau atau hijau kemerahan,

daun yang masih muda berwarna kuning kehijauan bercampur dengan warna

kemerahmerahan dan mengilap, berbentuk elips yang ujungnya runcing

sedangkan sebelah 10 bawah berwarna hijau suram. Daun tunggal dan

duduk berhadapan. Simpul ketiak daun cabang pertama tumbuh tunas-tunas

yang menjadi cabang kedua, begitu pula selanjutnya sehingga tumbuh

ranting-ranting (Najiyanti & Danarti, 2003).

3. Kandungan kimia

Daun cengkeh mengandung komponen fenolik yang tinggi yaitu senyawa

eugenol 70-80% senyawa ini bersifat antioksidan. Eugenol mempunyai sifat

sebagai stimulan, anestetik lokal, karminatif, antiseptik dan antispasmodik

(Nurdjannah, 2004). Senyawa eugenol merupakan komponen utama yang


terkandung dalam minyak atsiri cengkeh. Eugenol mengandung senyawa

aktif seperti saponin, flavonoid, tannin, dan minyak atsiri (Rorong, 2008).

Daun cengkeh memiliki kandungan minyak atsiri 1-4%, yang dapat

dimanfaatkan sebagai obat. Menurut Talahatu (2015) pemisahan kandungan

kimia dari bunga cengkeh, tangkai cengkeh dan daun cengkeh yang

menunjukkan bahwa bunga cengkeh dan daun cengkeh mengandung

saponin, alkaloid, flavonoid, glikosida, 11 tannin dan minyak atsiri sedangkan

tangkai bunga cengkeh mengandung saponin, tannin, alkaloid, glikosida,

flavonoid dan minyak atsiri.

4. Makroskopik

Daun tunggal berwarna hijau kecoklatan, helaian daun berbentuk lanset

memanjang. Panjang daun 6 cm sampai 13,5 cm, lebar 1,5 cm sampa 5,5

cm, umumnya 3 cm, ujungdan pangkal daun runcing, pinggir daun rata,

panjang tangkai 0,6 cm sampai 2,5 cm tulang daun menyirip, tiap tulang

sejajar dengan ynag lain dan mengarah kepinggir, ibu tulang daun menonjol

pada permukaan bawah, permukaan atas berwarna hijau kecoklatan licin dan

mengkilat, permukaan bawah berwarna lebih mudah.

5. Mikroskopik

a. Pada penampang melintang melalui tulang daun, tampak epidermis atas

terdiri dari satu lapis sel berbentuk empat persegi panjang,epidermis

bawah dengan stomata.

b. Mesofil meliputi jaringan palisade umumnya terdiri dari 2 lapis sel silindrik,

lapisan sel kedua lebih tebal daripada lapisan sel pertama


c. Pada sayatan paradermal, tampak epidermis atas, dinding samping

sangat berkelok, berkutikula tebal, licin dan lidak terdapat stomata,

epidermis bawah dinding samping lebil berkelok, kutikula tebal, licin,

stomata tipe anomositik.

6. Manfaat dan khasiat

a. Menjaga kesehatan mulut

b. Mencegah munculnya jerawat

c. Membantu mengobati sistem pencernaan

d. Menjaga kesehatan pernapasan

e. Meningkatkan kekebalan tubuh

f. Sebagai penghilang rasa sakit


E. Buah cabe ( Capsici Fructus )

1. Klasifikasi

Kingdom : Plantae

Divisio : Spermatophyta

Subdivisio : Angiospermae

Class : Dicotyledone

Subclass : Sympetalae

Ordo : Solanace

Familia : Solanaceae

Genus : Capsicum

Spesies : Capsicum annuum L.

2. Morfologi

a. Morfologi daun

Cabai mempunyai bentuk daun yang bermacam- macam sesuai

dengan spesies dan varietasnya. Bentuk daun cabai ada yang lonjong,

bulat, maupun lanset. Pada permukaan bab atas daun, ada yang

berwarna hijau muda, hijau tua, hijau kebiru-biruan, bahkan hijau hampir

kehitam-hitaman.

. Permukaan daun cabai ada yang halus dan ada juga yang

berkerut- kerut. Daun cabai mempunyai ukuran panjang antara 3-11 cm

dan lebar sekitar 1-5 cm.


b. Morfologi batang

Batang yakni bab utama flora yang ada di atas tanah dan

mendukung bagian-bagian lain dari tumbuhan, yakni daun, bunga dan

buah. Fungsi batang yakni sebagai lintasan air dan mineral dari akar

menuju daun, dan lintasan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh

tumbuhan. Selain itu batang yakni bab pembentuk dan penyangga daun.

c. Morfologi akar

Akar yakni salah satu bab flora dan tumbuhnya di dalam tanah .

Fungsi utama akar, yaitu untuk menghisap air dan garam mineral dari

dalam tanah. Selain itu akar juga berfungsi sebagai penyokong dan

memperkokoh berdirinya flora di tempat hidupnya.

d. Morfologi buah

Buah cabai mempunyai bentuk yang bervariasi, ada yang bulat,

dan lingkaran memanjang dengan ujung runcing. Selain itu, bentuk

dalamnya berpolong dengan rongga diantara plasenta dan dinding buah.

Pada buah yang masih muda mempunyai warna putih

kekuningan. Sedangkan buah yang sudah renta mempunyai warna yang

mencolok yaitu kuning atau merah yang licin dan mengkilap.

Warna buah tersebut juga tergantung dari varietasnya. Bagi buah

yang masih muda tidak berasa pedas, dan saat buah sudah renta

mempunyai rasa yang pedas dan menyengat. Panjang buah cabai

berkisar 9-15cm dengan diameter 1-1,75 cm, dengan berat 7,5- 15 gram

per buah.
e. Morfologi biji

Biji cabai mempunyai ukuran kecil, berbentuk lingkaran dan pipih

serta berwarna putih atau krem. Biji ini berjumlah banyak dan menempel

pada plasenta berwarna putih. Biji cabai mempunyai rasa yang pedas,

dan biasanya rasa yang lebih pedas terdapat pada biji-biji cabai tipe liar.

3. kandungan kimia

Cabe mengandung capsaicin, dihydrocapsaicin, vitamin A, vitamin C,

capsanthin, karoten, capsorubin, zeaxanthin, dan pewarna cryptoxanthin.

Mineral mikro, seperti zat besi, kalium, kalsium, fosfor, dan niasin juga

terkandung dalam cabe.

4. Makroskopik

Buah berbentuk kerucut atau bulat panjang dengan ujung meruncing,

lurus atau bengkok, panjang 3,5 cm sampai 10 cm lebar US cm sampai 2 cni;

permukaan luar licin mengkilap, buah berongga. bagian ujung beruang I

sedang bagian pangkal beruang 2 atau 3; warna merah, coklat kemerahan

atau jingga, jarang berwara kuning. Dinding buak liat, tebal lebih kurang 1

mm. Gagang buah, panjang 1,5 cm sampai 2.5 cm, warna hijau kelabu.

Kelopak berbentuk bintang atau lonceng terdiri dari 5 sampai 6 , helai daun

kelopak yang saling berdekatan di bagian pangkal, warna hijau kelabu. Biji

banyak, relatif besar, berbentuk bundar atau segitiga, pipin. garis tengah lebiti

kurang 4 mm, warna kuning muda sampai kuning jingga, terlepas atau

melekat pada plasenta.


5. Mikroskopik

a. Epidermis luar terdiri dari selapis sel dengan lumen berbentuk seperti

kerucut, dinding tangensial luar dan sedikit dinding radier sangat tebal,

bemoktal, tidak berlignin, warna kuning, kutikula tebal.

b. Hipodermis terdiri dari sel kolenkimatik, tebal sampai 7 lapis sel,

c. Parenkim mesokarp terdiri dari sel berbentuk poligonal membulat, dinding

tipis, berisi tetes minyak berwarna kuning kemerahan, berkas pembuluh

tipe bikolateral.

d. Epidermis dalam terdiri dari selapis sel yang berdinding tipis dan

berdinding tebal;

6. manfaat dan khasiat

a. Penghilang rasa sakit

b. Penurun berat badan

c. Detoksifikasi

d. Kesehatan kardiovaskular

e. Mencegah bisul pada lambung

f. Mencegah penyakit jantung

g. Mencegah risiko kanker usus besar

h. Melancarkan pernapasan
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
 Penggunaan tanaman sebagai obat-obatan telah berlangsung ribuan
tahun yang lalu.
 Di Indonesia telah mengenal dan memanfaatkan tumbuhan berkhasiat
obat sebagai salah satu upaya untuk menanggulangi masalah kesehatan,
jauh sebelum pelayanan kesehatan formal dengan obat-obatan
modernnya dikenal masyarakat.
B. Saran
Semoga kita bisa lebih memahami tanaman-tanaman herbal yang ada
sehingga kita dapat mengolah tanaman tersebut menjadi sesuatu yang dapat
menyembuhkan penyakit.
DAFTAR PUSTAKA

http://eprints.umpo.ac.id/607/2/BAB%201.pdf

https://repository.ump.ac.id/3459/3/Isna%20Nurkhikmah_BAB%20II.pdf

https://ccrc.farmasi.ugm.ac.id/?page_id=477

https://fredikurniawan.com/klasifikasi-dan-morfologi-tumbuhan-kayu-putih-melaleuca-
leucadendra/

https://eprints.umm.ac.id/36807/3/jiptummpp-gdl-uswatunhas-50175-3-babii.pdf

https://candysweet-aina.blogspot.com/2018/06/klasifikasi-dan-morfologi-lengkap_4.html

http://dinkes.sumutprov.go.id/artikel/8-manfaat-makan-cabe-bagi-kesehatan

Anda mungkin juga menyukai