Anda di halaman 1dari 18

BIOLOGI

” ASPEK BIOLOGI KEHIDUPAN MANUSIA DAN MASYARAKAT”

OLEH :

ENDANG TRY LESTARI


NIM : 19030011P

PROGRAM STUDI
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT PROGRAM SARJANA
UNIVERSITAS AUFA ROYHAN
KOTA PADANGSIDIMPUAN
T.A 2019
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Proses biologis lebih cenderung terhadap perkembangan fisik seseorang, misalnya
perubahan - perubahan yang terjadi dalam tubuh seseorang seperti pertumbuhan otak, otot,
system saraf, struktur tulang,dan lainnya. Kemampuan fisik seperti penglihatan termasuk
ke dalam proses biologis. Bayi yang baru lahir awalnya tidak dapat melihat, namun lama -
kelamaan akan dapat melihat dengan sempurna. Selain itu, ketrampilan motorik juga
termasuk proses biologis ini.
Manusia pada dasarnya mewarisi sifat-sifat fisik dari orang tuanya, atau juga nenek
dan kakeknya secara genetik. Ciri-ciri ini tampak melalui aspek tinggi badan, warna kulit,
warna mata, keadaan rambut lurus atau kerinting, ketebalan bibir dan sebagainya.
Demikian pula ahli biopsikologi melihat bahwa sifat dan tingkah laku manusia juga
mengalami pewarisan daripada induk asal. Sebagai contoh sifat pendiam, talkative,
dominan atau pasif adalah ciri-ciri sifat alamiah manusia dan tidak dipelajari melalui
pengalaman.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana struktur dan fungsi biologi kehidupan manusia?
2. Bagaimana perkembangan dan metabolisme sel
3. Bagaimana prinsip genetika?
4. Bagaimana prinsip Imunologi?
5. Apa yang dimaksud dengan Infertilitas?

1.3 Tujuan
Untuk mengetahui stuktur, fungsi, perkembangan dan metabolisme sel, prinsip genetika,
prinsip imuno-biologi, infertilitas pada biologi kehidupan manusia.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Struktur dan Fungsi Biologi Kehidupan Manusia


Struktur tubuh manusia terdiri dari:
1. ATOM, yaitu tingkat yang paling sederhana
2. SEL, yaitu unsur dasar jaringan tubuh yang terdiri atas inti sel/ nucleus dan protoplasma.
3. JARINGAN, yaitu kumpulan sel khusus dengan bentuk dan fungsi yang sama.
4. ORGAN, yaitu bagian tubuh/ alat manusia dengan fungsi khusus.
5. SISTEM, yaitu susunan alat dengan fungsi tertentu.

A. ATOM
Atom merupakan tingkat yang paling sederhana, gabungan dari 2 atom atau lebih disebut
molekul, contohnya 02 disebut dengan Oksigen. Sedangkan molekul yang terdiri dari
lebih dari 1 unsur disebut senyawa, contoh H2O (air), CO2 dll.

B. SEL
1. Pengertian Sel
Sel adalah satu unit dasar dari tubuh manusia dimana setiap organ merupakan
gregasi/ penyatuan dari berbagai macam sel yang dipersatukan satu sama lain oleh
sokongan struktur-struktur interselluler. Setiap jenis sel dikhususkan untuk
melakukan suatu fungsi tertentu. Misalnya sel darah merah yang jumlahnya 25 triliun
berfungsi untuk mengangkut oksigen dari paru-paru ke jaringan. Disamping sel darah
merah masih terdapat sekitar 75 triliun sel lain yang menyusun tubuh manusia,
sehingga jumlah sel pada manusia sekitar 100 triliun sel.
Secara umum sel-sel yang menyusun tubuh manusia mempunyai struktur dasar
yang terdiri dari membran sel, protoplasma dan inti sel (nukleus). Ketiganya
mempunyai komposisi kimia yang terdiri dari air, elektrolit, protein, lemak dan
karbohidrat.
2. Bagian-bagian Sel
 Protoplasma, sel terdiri atas sebuah badan yang terletak di tengah, yaitu inti
atau nukleus, dan sitoplasma atau sisa protoplasma, yang memiliki nukleus.
 Sitoplasma, terdiri atas beberapa unsur penting seperti berikut: Mithokondria,
yang berupa tongkat-tongkat kecil yang erat berhubungan dengan proses
katabolik atau pernapasan badan sel. Alat Golgi, seperti saluran yang terletak
dekat nukleus, dan terlibat dalam kegiatan pengeluaran sekret dari sel. Sitoplasma
dasar, bahan koloid yang sangat kompleks dimana semua struktur lainnya
terendam, terutama bertugas dalam kegiatan anabolik atau sintetik dari sel.
Sentrosom, sebagian kecil sitoplasma yang padat, terletak dekat dengan nukleus.
Mempunyai peran penting dalam pemecahan sel. Membran sel, kulit sel bukanlah
selaput yang mati. Banyak fungsi penting yang berhubungan dengannya, tetapi
khususnya ia bekerja sebagai saringan selektif yang mengizinkan beberapa behan
tertentu masuk sel atau menghindarkan bahan lain masuk. Dengan demikian, ia
merupakan bagian penting untuk mempertahankan komposisi (susunan) kimia
yang tepat dari protoplasma.
 Nukleus, terdiri atas massa protoplasma yang lebih kompak (padat), terpisah dari
sitoplasma oleh membran nukleus, yang juga bersifat penyaring selektif, yang
engizinkan bahan keluar dari nukleus masuk sitoplasma, atau yang masuk ke
dalamnya. Nukleus mengendalikan sel serta semua kegiatannya. Tanpa nukleus
sel akan mati.

C. JARINGAN
Di dalam tubuh makhluk hidup terdapat empat kelompok jaringan yang dikenal
sebagai jaringan dasar, yaitu jaringan epitel, jaringan muskulus (otot), jaringan saraf
(nervus), dan jaringan ikat (kenektif).
 Jaringan Epitel
Epitel merupakan sel yang menutupi permukaan tubuh, antara lain pembuluh darah
dan sel saluran napas. Jaringan epitel dibagi atas dua golongan utama, masing-masing
terdiri atas berbagai varietas. Semua epitel terletak di atas bahan homogen yang
disebut membran alas (dasar).
Jenis-jenis jaringan epitel, yaitu: Epitel sederhana, golongan ini hanya terdiri satu
lapis sel dan dapat dibagi lagi dalam tiga golongan varietas. Epitel gepeng, terdiri
atas lembaran tipis halus tersusun berdempetan, seperti pada lukisan mosaik atau
seperti pada lantai. Sel ini dijumpai di tempat-tempat yang permukaannya sangat
halus, seperti pada selaput jantung (selaput serosa, lapisan pembuluh darah, dan
limfe). Epitel silinder, dibentuk oleh satu lapisan sel dan melapisi saluran dari
sebagian besar kelenjar, hampir seluruh saluran pencernaan yang diselingi sel bentuk
cangkir di antaranya dan juga melapisi beberapa bagian dari saluran urogenital. Epitel
berambut, sel ini dapat dijumpai pada saluran pernapasan serta cabang-cabangnya,
seperti pada sinus frontalis dan sinus maxilaris. Sel ini juga melapisi saluran telur dan
sebagian dari uterus dan ventrikel otak. Epitel majemuk, terdiri lebih dari satu lapis
sel. Epitel berlapis membentuk lapisan epidermal (kulit ari) pada kulit. Fungsi
jaringan epitel yaitu untuk melindungi organ yang dilapisinya, sebagai organ sekresi,
dan penyerapan. Jaringan epitel menghindarkan kerusakan jaringan di bawahnya,
hilangnya cairan dari lapisan ini, dan juga masuknya cairan ke dalam struktur yang
ditutpi kulit. Mikroorganisme tidak dapat menembus kulit sehat, tetapi mereka dapat
lewat kulit yang terluka.
 Jaringan Otot
Otot ialah jaringan yang mempunyai kemampuan khusus yaitu berkontraksi yang
menimbulkan suatu gerakan. Otot terdiri atas serabut silindris yang mempunyai sifat
yang sama dengan sel dari jaringan lain. Semuanya diikiat menjadi berkas-berkas
serabut kecil oleh sejenis jaringan ikat yang mengandung unsur kontraktil. Jenis-jenis
Otot adalah Otot bergaris (otot lurik, otot kerangka, atau otot sadar), Otot polos (otot
tidak bergaris, otot licin, otot tak sadar), dan Otot jantung.
 Jaringan Ikat
Sesuai namanya, jaringan pengikat berfungsi untuk mengikat jaringan dan alat tubuh.
Contoh jaringan ini adalah jaringan darah.
 Jaringan Saraf
Jaringan saraf adalah jaringan yang berfungsi untuk mengatur aktivitas otot dan organ
serta menerima dan meneruskan rangsangan. Jaringan ini terdiri atas tiga unsur, yaitu:
unsur berwarna abu-abu yang membentuk sel saraf, unsur putih yaitu serabut saraf,
neuroglia sejenis sel pendukung yang dijumpai hanya dalam sistem saraf dan yang
menghimpun serta menopang sel saraf dan serabut saraf.

D. ORGAN DAN SISTEM ORGAN


Organ-organ yang terintegrasi dan saling bekerjasama membentuk suatu unit fungsi
sistem. Dalam tubuh terdapat beberapa sistem yang saling berhubungan sehingga
membuat tubuh menjadi sehat.

Tabel sistem organ yang berada dalam tubuh


Sistem Organ yang terlibat Fungsi utama
Sirkulasi Jantung, darah Menyalurkan darah melalui
jaringan yang ada dalam tubuh
Pernapasan Hidung, pharing, laring, trakea, Pertukaran karbondioksida
bronchi, dada dengan oksigen, menyebabkan
perubahan konsentrasi ion
hydrogen
Pencernaan Mulut, pharing, esophagus, Mencerna dan menyerap nutrisi,
perut, usus, kelenjar ludah, garam dan air
pancreas, hati, empedu
Urine Ginjal, ureter, kandung kemih, Mengontrol sekresi garam, air
uretra dan organik yang tidak
diperlukan
Jaringan otot Tulang rawan, tulang, sendi, Mendukung, melindungi dan
tendon, jaringan otot pergerakan tubuh, mereproduksi
jaringan sel
Kekebalan Jaringan sel darah putih, Mengembalikan peredaran darah,
tubuh pembuluh limpa, limpa, timus formasi sel darah
dan jaringan limpa
Saraf Otak, jaringan spinal, saraf tepi Mengkoordinasikan aktivitas
dan ganglia, organ-organ tubuh, kesadaran, pembelajaran
penting
Integument Kulit Proteksi luka dan dehidrasi,
pengaturan temperature
Reproduksi Pria: testis, penis dan kelenjar Pria: memproduksi sperma
Wanita: memproduksi sel telur
Wanita: ovarium, saluran
uterin, uterus, vagina, kelenjar
susu
Endokrin Seluruh kelenjar hormone Mengatur dan
sekresi, pancreas, testes, mengkoordinasikan berbagai
ovarium, hipotalamus, ginjal, kegiatan tubuh
pituitary, tiroid, paratiroid,
adrenalin, usus, timus, hati,
pineal

 Sistem Rangka
Kerangka tubuh manusia terdiri dari susunan berbagai macam tulang yang satu sama
lainnya saling berhubungan, terdiri dari:
Tulang kepala : 8 buah
Tulang kerangka dada : 25 buah
Tulang wajah : 14 buah
Tulang belakang dan pinggul : 26 buah
Tulang telinga dalam : 6 buah
Tulang lengan : 64 buah
Tulang lidah: 1 buah Tulang kaki : 62 buah
Fungsi kerangka adalah menahan seluruh bagian-bagian tubuh agar tidak rubuh,
melindungi alat tubuh yang halus seperti otak, jantung, dan paru-paru, tempat
melekatnya otot-otot. Gelang bahu yaitu persendian yang menghubungkan lengan
dengan badan. Pergelangan ini mempunyai mangkok sendi yang tidak sempurna oleh
karena bagian belakangnya terbuka. Gelang bahu terdiri atas tulang selangka yang
melengkung berupa huruf S, dan tulang belikat yaitu sebuah tulang ceper berbentuk
segi tiga. Gelang bahu berhubungan dengan rangka batang badan hanya pada satu
tempat saja. Sendi Lutut, ujung bawah tulang paha mempunyai dua buah benjol sendi
yang bertopang pada bidang atas tulang kering.Dengan demikian terbentuklah sebuah
sendi yang dinamakan sendi lutut.Pada dinding depan sendi lutut terdapat tempurung
lutut.
 Sistem Saraf
Sistem saraf terdiri atas susunan saraf pusat, yang mencakup otak dan sumsum
tulang belakang, sistem saraf periferi atau susunan saraf tepi terdiri atas urat-urat
saraf yang berasal dari otak dan sumsum belakang, dan sistem saraf otonom.
Sistem pusat dan periferi sering dikelompokkan bersama dan dilukiskan sebagai
sistem saraf serebrospinal. Sistem saraf otonom mencakup saraf simpatik dan
parasimpatik. Sumsum belakang menyerupai batang kelubi yang penampangnya
jorong. Letaknya dalam terusan tulang belakang anatara rongga tengkorak dan
daerah pinggang. Penampangnya dari atas ke bawah semakin kecil, kecuali pada
dua tempat, yaitu di daerah leher dan di daerah pinggang. Di tempat-tempat ini
sumsum belakang agak melebar.
 Sistem Otot
Otot punggung sejati merupakan dua buah jurai yang amat rumit susunannya,
terletak di sebelah belakang kanan dan kiri tulang belakang, mengisi ruang antara
taju duri dan taju lintang. Otot-otot punggung sejati itu hampir sama sekali
tertutup oleh otot-otot punggung sekunder yang sebenarnya termasuk otot-otot
anggota gerak atas dan bawah. Kedua jurai otot tersebut dinamakan penegak
batang badan dan amat penting artinya untuk sikap dan gerakan tulang belakang.
 Sistem Pembuluh Darah
Sistem pembuluh darah mencakup sistem sirkulalsi dan sistem aliran limfe.
Darah merupakan sistem transpor yang utama. Darah dipompa mengitari tubuh
oleh jantung, oksigen dibawa paru-paru dan karbon dioksida dikumpulkan dari
jaringan. Makanan disalurkan melalui hati dan kemudian masuk sirkulasi umum.
Produk yang tidak diperlukan disalurkan ke ginjal.
 Sistem Pernapasan
Sistem pernapasan terdiri atas saluran dan organ yang berhubungan dengan
pernapasan. Oksigen dari udara diambil dan dimasukkan ke darah, kemudian
diangkut ke jaringan. Produk yang tidak perlu, karbon dioksida, diangkut oleh
darah dari jaringan tubuh ke paru-paru dan dihembuskan ke luar udara. Paru –
paru merupakan sebuah alat tubuh yang sebagian besar terdiri dari gelembung
(gelembung hawa/alveoli). Gelembung-gelembung hawa terdiri dari sel-sel epitel
dan endotel. Banyaknya gelembung paru-paru kurang lebih 700.000.000 buah
(paru-paru kanan dan kiri). Paru-paru terdiri dari dua bagian yaitu paru-paru
kanan dan paru-paru kiri. Paru-paru kanan terbagi atas tiga belah paru (lobus)
yaitu belah paru atas, belah paru tengah dan belah paru bawah. Paru-paru kiri
terbagi atas dua belah paru yaitu belah paru atas dan belah paru bawah.
 Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan terdiri atas saluran pencernaan beserta kelenjar dan organ
daripadanya. Makanan dipecahkan oleh enzim dalam saluran pencernaan dan
diangkut oleh darah ke hati dan akhirnya ke jaringan.
 Sistem Indera
Sistem indera mencakup perasaan, penciuman, penglihatan, dan pendengaran
dan juga fungsi raba dari kulit. Melalui organ-organ ini individu dapat
berjaga-jaga terhadap kekuatan luar sehingga mampu melindungi dirinya.
 Sistem Urogenital
Sistem urogenital mencakup organ sistem urinari dan sistem reproduksi.
Hasil buangan dari tubuh, kecuali karbon dioksida, diekskresikan oleh
ginjal. Organ yang terlibat yaitu ginjal adalah suatu kelenjar berbentuk seperti
kacang yang terletak pada dinding belakang rongga perut setinggi ruas-ruas
tulang belakang sebelah atas, ginjal kiri letaknya lebih tinggi daripada ginjal
kanan. Sisi ginjal yang menghadap ke dalam berbentuk cekung. Di sini masuk
nadi ginjal (dari aorta) ke dalam ginjal. Nadi ini bercabang-cabang dalam
jaringan ginjal. Kandung kemih merupakan tempat berkumpulnya semua air
kemih yang terpancar dari saluran ginjal. Dinding kandung kemih yang terdiri
atas jaringan otot polos dapat menyesuaikan diri terhadap banyaknya air
kemih di dalam kandung kemih, karena dapat mengendor apabila diisi
perlahan-lahan dengan air kemih.
 Sistem Reproduksi
Alat reproduksi pada laki-laki adalah alat-alat reproduksi laki-laki dibagi atas
bagian pembuat mani dan bagian penyalur mani. Bagian pertama berupa
kelenjar kelamin, yaitu buah zakar yang membentuk sel-sel mani. Buah zakar
kanan dan kiri tergantung di dalam sebuah lipatan kulit yang berbentuk
kantong dan terletak di bawah tulang kemaluan yang dinamakan kandung
buah zakar (skrotum). Pada sisi belakang setiap buah zakar terdapat anak buah
zakar yang tergolong sebagai jalan penyalur. Sel-sel mani keluar dari buah
zakar dan masuk ke dalam anak buah zakar. Di sini sel-sel mani melalui suatu
saluran halus yang berliku-liku dan di bagian bawah anak buah zakar beralih
menjadi pipa mani, yang berjalan di depan tulang kemaluan ke atas, diiringi
oleh nadi buah zakar dan anyaman pembuluh balik. Buah zakar, anak buah
zakar dan tali mani diselubungi oleh beberapa kerudung dan juga selapis otot
yang bernama otot pegantung yang dapat menarik buah zakar dan anak buah
zakar ke atas.
Alat reproduksi pada wanita:
Alat-alat reproduksi perempuan terdiri atas indung telur, tabung rahim, rahim,
liang senggama dan alat-alat kelamin luar. Indung telur berjumlah dua,
terletak pada dinding sisi panggul kecil di sebelah kanan dan di sebelah kiri.
Masing-masing indung telur tergantung pada beberapa ikat dan lipatan salut
perut. Indung telur adalah kelenjar kelamin perempuan yang menghasilkan
sel-sel kelamin, yaitu sel-sel telur. Sel-sel telur dalam indung telur
diselubungi oleh oleh suatu selubung yang terdiri atas sel-sel, keseluruhannya
berupa bentuk yang dinamakan folikel atau gelembung Graaf. Pada
perempuan yang telah masak kelamin, folikel yang berkembang merupakan
tonjolan pada permukaan indung telur, yang menyerupai permukaan buah
srikaya. Setelah folikel masak, maka akan pecah sambil melemparkan ke luar
sel telurnya yang kini terapung dalam rongga perut (kejadian ini disebut
ovulasi).

2.2 Perkembangan dan Metabolisme Sel


Sel biasanya dibatasi oleh membaran yang biasanya disebut sebagai membran
plasma. daerah dalam sel disebut sebagai sitoplasma. Setiap sel mempunyai tahapan
tertentu dalam hidupnya yang mengandung DNA sebagai suatu bentuk materi yang dapat
diwariskan dan nantinya mampu mengarahkan aktivitas sel tersebut.
Semua sel mempunyai struktur yang disebut sebagai ribosom dan mempunyai
fungsi dalam pembuatan protein yang berguna sebagai katalis dalam berbagai macam
reaksi kimia yang mungkin terjadi dalam sel tersebut. Tiap-tiap organisme tersusun atas
satu dari dua jenis sel dengan struktur yang berbeda satu dengan yang lainnya.
Keduanya adalah sel prokariotik ataupun sel eukariotik. Kedua jenis sel
tersebut dibedakan dari posisi DNA yang ada dalam sel. Sebagian besar DNA yang
terdapat dalam sel eukariota terselubung oleh membran organel yang disebut sebagai
nukleus atau intisel, sedangkan dalam sel prokariota tidak mempunyai nukleus atau inti
sel.
Hanya bakteri dan arkea saja yang mempunyai sel prokariotik, sedangkan
makhluk lain seperti tumbuhan, protista, jamur, dan juga hewan mempunyai sel
eukariota.
Metabolisme adalah reaksi-reaksi kimia yang terjadi di dalam sel. Metabolisme
sel dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Katabolisme adalah proses penguraian senyawa kompleks menjadi senyawa
sederhana untuk menghasilkan energi. Katabolisme merupakan reaksi pemecahan
senyawa kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana disertai dengan
pembebasan energi dalam bentuk ATP. Contoh katabolisme, yaitu proses respirasi.
2. Anabolisme adalah proses sintesis senyawa sederhana menjadi senyawa kompleks.
Umumnya, proses metabolik melibatkan aktivitas katalis biologik yang disebut
enzim dengan melibatkan ATP. Reaksi anabolisme merupakan peristiwa sintesis atau
penyusunan, sehngga memerlukan energi, dan dibentuk reaksi endergonik. Contoh:
fotosintesis, kemosintesis.

2.3 Prinsip Genetika


Tokoh peletak prinsip dasar genetika adalah Gregor Johan Mendell seorang biarawan
dan penyelidik tanaman berkebangsaan Austria. Pada tahun 1866 Mendell melaporkan hasil
penyelidikannya selama bertahun-tahun atas kacang ercis/kapri (Pisum sativum). Untuk
mempelajari sifat menurun Mendell menggunakan kacang ercis dengan alasan:
– memiliki pasangan sifat yang menyolok
– bisa melakukan penyerbukan sendiri
– segera menghasilkan keturunan atau umurnya pendek
– mampu menghasilkan banyak keturunan, dan
– mudah disilangkan
Hukum Mendell I dikenal juga dengan Hukum Segregasi menyatakan: ‘pada
pembentukan gamet kedua gen yang merupakan pasangan akan dipisahkan dalam dua sel
anak’. Hukum ini berlaku untuk persilangan monohibrid (persilangan dengan satu sifat
beda).
Contoh dari terapan Hukum Mendell I adalah persilangan monohibrid
dengan dominansi. Persilangan dengan dominansi adalah persilangan suatu sifat beda
dimana satu sifat lebih kuat daripada sifat yang lain. Sifat yang kuat disebut sifat dominan
dan bersifat menutupi, sedangkan yang lemah/tertutup disebut sifat resesif.
Hukum Mendell II dikenal dengan Hukum Independent Assortment, menyatakan:
‘bila dua individu berbeda satu dengan yang lain dalam dua pasang sifat atau lebih, maka
diturunkannya sifat yang sepasang itu tidak bergantung pada sifat pasangan lainnya’. Hukum
ini berlaku untuk persilangan dihibrid (dua sifat beda) atau lebih.
Contoh: disilangkan ercis berbiji bulat warna kuning (dominan) dengan ercis berbiji kisut
warna hijau (resesif).

2.4 Prinsip Imunobiologi


Konsep-konsep imunologi yang ada bersifat pragmatis, terutama berasal dari pemikiran
adanya perlawanan terhadap infeksi. Penyembuhan penderita dari suatu penyakit infeksi dii
kuti oleh kemampuan si penderita tersebut untuk melawan infeksi ulang. Perkembangan
ilmunologidisumbang oleh ilmu dasar: biokimia, anatomi, biologi perkembangan, genetika,
farmakologidan patologi. Selain itu ditunjang ilmu klinis seperti: alergi, penyakit-penyakit
infeksi, cangkok jaringan, rumatologi, penyakit defisiensi imun dan onkologi. Teori
imunologi yang terkenal sampai sekarang yaitu “Teori Gembok dan Kunci” (sidechaintheory
atau lateral-chain theory) dari Paul Ehrlich (1845-1915).
Istilah Imun berasal dari bahasa Latin Immunis (bebas dari pajak atau bebas dari
beban). Secaraklasik, imunitas diartikan sebagai daya tahan relatif hospes terhadap reinfeksi
mikroba tertentu.Definisi imunitas masa kini mencakup semua mekanisme fisiologis yang
membantu binatanguntuk mengenal benda-benda asing pada dirinya, untuk menetralkan,
menyisihkan/eliminate, atau emetabolisasi benda asing tersebut dengan atau tanpakerusakan
pada jaringannya sendiri. Respon imun dapat diklasifikasikan menjadi 2 kategori:
 Respon imunologik non spesifik -> Terjadi sesudah pemaparan inisial dan pemaparan
selanjtnya terhadap benda asing dan sementara terjadi diferensiasi selektif “self”
dan“nonself”. Respon nonspesifik tidak tergantung pada pengenalan spesifik.
 Respon imunologik spesifik -> Tergantung pada adanya pemaparan benda asing
dan pengenalan selanjutnya dan reaksi terhadapnya.Menurut pendapat modern, respon
imunologik menjalankan 3 fungsi, yaitu:
- Pertahanan (defense) meliputi pertahanan tubuh terhadap infeksi mikroorganisme
- Homeostatis meliputi pemusnahan sel-sel yang tak berguna dari komponen “self”
- Pengawasan (surveillance) meliputi kemampuan untuk menemukan dan
menghancurkan sel mutan.
Faktor-faktor yang memodifikasi mekanisme imun: Semua respon imun ada di bawah
pengendalian genetik, umur kronologis berpengaruh pada imunitas, dan bukti langsung
terhimpun bahwasistem imun yang hipofungsi banyak terjadi pada bayi dan orang yang
sangat tua, sebagai contoh bahwa penderita diabetes mellitus dekompensata rentan terhadap
infeksi bakteri, bertambahnya penyakit infeksi karena keadaan kemiskinan,naiknya angka
infeksi berhubungan langsung dengan bertambahnya pemaparan hospes (exposure) terhadap
agen patogen tetapi naiknya angka infeksi ini juga berhubungandengan berkurannya daya
tahan akibat malnutrisi, garis pertahanan pertama melawan invasi mikroba biasanya kulit dan
selaputlendir (membran mukosa), dimana kedua jaringan ini bekerja sebagai
imunitasnonspesifik dengan memberikan ringtangan fisik terhadap invasi, cairan lambung
merupakan lingkungan yang tidak baik untuk kebanyakan strain bakteri patogenik dan
mereka hancur didalam lambung setelah tertelan, Flora normal selain menghasilkan
metabolit seperti vitamik K jugamenghasilkan antibodi alami terhadap organisme tertentu,
sehingga dapat menekan bakteri patogen.
2.5 Infertilitas
A. Pengertian Infertilitas
Infertilitas adalah sebutan lain dari kemandulan yang definisinya yatitu suatu istilah
dapat juga diartikan sebagai kegagalan, tidak berhasil, atau tidak dapat membentuk.
Sedangkan pengertian lain dari infertilitas adalah kondisi ketidakmampuan untunk
menghasilkan keturunan, meskipun pasangan suami istri sudah menjalani hubungan
seksual sebanyak 2-3 kali seminggu dalam kurun waktu satu tahun tanpa memakai alat
kontrasepsi jenis apapun.
Menurut Papalia dan Olds (1998) infertil adalah suatu kondisi yang mana
pasangan yang walaupun sudah menikah dalam kurun waktu relatif lama/lebih dari dua
belas bulan lamanya tanpa memakai alat kontrasepsi akan tetapi belum juga mendapatkan
anak.

B. Ciri-ciri Infertilitas
Pasangan yang mengalami infertilitas, mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
- Pasangan tersebut mempunyai keinginan untuk memiliki anak.
- Selama satu tahun atau lebih berhubungan seksual tetapi juga belum mendapatkan
kehamilan
- Menjalani hubungan seksual 2-3 kali seminggu dalam waktu satu tahun
- Istri ataupun suami tidak pernah memakai alat kontrasepsi ataupun metode
kontrasepsi, baik kondom, obat-obatan dan alat lain yang fungsinya untuk mencegah
kehamilan.
- Ketidakmampuan menurut biologisnya untuk mempertahankan kehamilan pada
wanita.
-
C. Jenis-jenis Infertilitas
Anwar (2005) menyatakan infertilitas dibedakan menjadi dua jenis yakni
infertilitas primer dan infertilitas sekunder. Berikut ini penjelasan :
- Infertilitas Primer adalah pasangan suami-istri belum bisa dan belum pernah
mempunyai anak sesudah satiu tahun berhubungan seksual sebanyak 2-3 kali dalam
satu minggunya tanpa memakai alat kontrasepsi dalam bentuk apapun.
- Infertilitas Sekunder adalah pasangan suami istri sudah atau pernah mempunyai anak
sebelumnya tetapi pada saat ini belum mampu mempunyai anak lagi sesudah satu
tahun berhubungan seksual sebanyak 2-3 kali dalam satu minggunya tanpa memakai
alat kontrasepsi atau metode kontrasepsi bentuk apapun.

D. Faktor yang Mempengaruhi Infertilitas


Terdapat faktor yang menjadi pengaruh infertilitas, yakni:
 Faktor Pria, sebab infertilitas pada pria dibedakan menjadi tiga jenis, yakni:
- Gangguan Produksi Sperma, seperti karena kegagalan testis primer
(hipergonadotropik hipogonadisme) dikarenakan oleh faktor genetik atau
kerusakan langsung berhubungan anatomi, infeksi atau gonadoktoksi. Stimulasi
gonadotropin yang tidak kuat dikarenakan faktor genetik, efek tumor hipotalamus
atau pituitari atua pemakaian androgen eksogen.
- Gangguan Fungsi Sperma, misalnya karena antibodi antisperma, radang saluran
genit (prostatitis), varikokel, kegagalan reaksi akrosom, ketidak normalan
biokimia atau gangguan dari perlengkapan sperma (ke zona pelusida) atau
penetrasi.
- Sumbatan Pada Duktus, misalnya karena vasektomi, tidak terdapaynya vas
deferensi bilateral atau sumbatan kongenital atau yang diperoleh (acquired) pada
epididimis atua duktus ejakulatorius (penanganan infertil)
 Faktor Wanita
- Sebab infertilitas pada wanita dibedakan menjadi empat jenis, yakni:
Gangguan ovulasi jumlahnya sekitar 30-40% pada semua kasus infertilitas
wanita. Terjadinya anovulasi bisa dikarenakan tidak adanya atau sedikit produksi
gona dotropin releasing hormon (GnRH) oleh hipotalamus, sekresi hormon
prolaktin oleh tumor hipopise, PCOS dan kegagalan ovarium dini
- Kelainan Anatomis, Kelainan anatomis yang biasa dijumpai berkaitan dengan
infertilitas adalah abnormalitas tuba fallopio dan peritoneum, faktor serviks, dan
juga faktor uterus.
- Endometrosis
Endometrosis berat dengan kerusakan tuba falopi dan ovarium membuat adhesi
atau timbulnya endrometrioma, adalah penyebab infertilitas.
- Infertilitas Yang Tidak Dapat Dijelaskan (Unexplained Infertility)
Infertilita yang tidak bisa dijelaksan adalah kondisi kurang dari distribusi efisiensi
reproduksi atau abnormal dari fungsi sperma atau oosit, fertilisasi, implantasi atau
perkembangan preembrio yang tidak bisa terdeteksi dengan metode evaluasi
standard
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Struktur tubuh manusia terdiri dari:
1. ATOM, yaitu tingkat yang paling sederhana
2. SEL, yaitu unsur dasar jaringan tubuh yang terdiri atas inti sel/ nucleus dan protoplasma.
3. JARINGAN, yaitu kumpulan sel khusus dengan bentuk dan fungsi yang sama.
4. ORGAN, yaitu bagian tubuh/ alat manusia dengan fungsi khusus.
5. SISTEM, yaitu susunan alat dengan fungsi tertentu.
Semua sel mempunyai struktur yang disebut sebagai ribosom dan mempunyai
fungsi dalam pembuatan protein yang berguna sebagai katalis dalam berbagai macam
reaksi kimia yang mungkin terjadi dalam sel tersebut. Tiap-tiap organisme tersusun atas
satu dari dua jenis sel dengan struktur yang berbeda satu dengan yang lainnya.
Hukum Mendell I dikenal juga dengan Hukum Segregasi menyatakan: ‘pada
pembentukan gamet kedua gen yang merupakan pasangan akan dipisahkan dalam dua sel
anak. Hukum ini berlaku untuk persilangan monohibrid (persilangan dengan satu sifat beda).
Hukum Mendell II dikenal dengan Hukum Independent Assortment, menyatakan:
‘bila dua individu berbeda satu dengan yang lain dalam dua pasang sifat atau lebih, maka
diturunkannya sifat yang sepasang itu tidak bergantung pada sifat pasangan lainnya’. Hukum
ini berlaku untuk persilangan dihibrid (dua sifat beda) atau lebih.
Konsep-konsep imunologi yang ada bersifat pragmatis, terutama berasal dari pemikiran
adanya perlawanan terhadap infeksi. Penyembuhan penderita dari suatu penyakit infeksi dii
kuti oleh kemampuan si penderita tersebut untuk melawan infeksi ulang. Perkembangan
ilmunologidisumbang oleh ilmu dasar: biokimia, anatomi, biologi perkembangan, genetika,
farmakologidan patologi. Selain itu ditunjang ilmu klinis seperti: alergi, penyakit-penyakit
infeksi, cangkok jaringan, rumatologi, penyakit defisiensi imun dan onkologi. Teori
imunologi yang terkenal sampai sekarang yaitu “Teori Gembok dan Kunci” (sidechaintheory
atau lateral-chain theory) dari Paul Ehrlich (1845-1915).
Infertilitas adalah sebutan lain dari kemandulan yang definisinya yatitu suatu istilah
dapat juga diartikan sebagai kegagalan, tidak berhasil, atau tidak dapat membentuk.
Sedangkan pengertian lain dari infertilitas adalah kondisi ketidakmampuan untunk
menghasilkan keturunan, meskipun pasangan suami istri sudah menjalani hubungan seksual
sebanyak 2-3 kali seminggu dalam kurun waktu satu tahun tanpa memakai alat kontrasepsi
jenis apapun.
Menurut Papalia dan Olds (1998) infertil adalah suatu kondisi yang mana pasangan
yang walaupun sudah menikah dalam kurun waktu relatif lama/lebih dari dua belas bulan
lamanya tanpa memakai alat kontrasepsi akan tetapi belum juga mendapatkan anak.

3.2 Saran
Saran yang dapat penulis kemukakan sesuai dengan isi makalah adalah diharapkan
bagi mahasiswa agar lebih memahami mengenai stuktur, fungsi, perkembangan dan
metabolisme sel, prinsip genetika, prinsip imuno-biologi, infertilitas pada biologi kehidupan
manusia.

Anda mungkin juga menyukai