Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH

“BIOREGULATOR”

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Pelajaran


Farmatologi

Disusun Oleh:
Kelompok 3
Abdul Gian
Adam Putra S.
Heni Anggraeni R.
Sri Puji Lestari
Umi Uswatun H.

KELAS XII FARMASI


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 LEMAHSUGIH
Jl. Raya Padarek – Lemahsugih
2018
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
rahmat-Nya yang telah melimpahkan kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesakan makalah yang berjudul "Bioregulator".
Dalam menyelesaikan makalah ini, penulis telah banyak mendapat bantuan
dan masukan dari beberapa pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis
menyampaikan terima kasih kepada semuanya yang telah membantu dalam
penyelesaian makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini belum sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun dari rekan-rekan atau masyarakat sekitar sangat
dibutuhkan untuk penyempurnaan makalah ini.

Lemahsugih, September 2018

Penulis,

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i


DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 1
C. Tujuan.......................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 2
A. Definisi Bioregulator ................................................................................... 2
B. Enzim .......................................................................................................... 2
C. Vitamin ........................................................................................................ 5
D. Mineral dan Elemen Spura .......................................................................... 9
E. Hormon...................................................................................................... 12
F. Obat Kontrasepsi ....................................................................................... 17
BAB III PENUTUP ............................................................................................. 22
A. Kesimpulan................................................................................................ 22
B. Saran .......................................................................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 23

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bioregulator adalah katalisator yang bekerja terhadap proses-proses
dari suatu sitem kehidupan, yang dapat juga disebut biokatalisator.
Bioregulator yang terpenting dalam enzim, vitamin, mineral, serta hormon.
Pada kesempatan ini kami sebagai penyusun akan membahas apa itu Enzim,
vitamin, mineral dan hormon, obat-obat kontrasepsi, kortikosteroid dan
antidiabetes.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penyusunan makalah ini adalah
sebagai berikut.
1. Bagaimanakah definisi dari bioregulator?
2. Apakah yang dimaksud dengan enzim?
3. Apakah yang dimaksud dengan vitamin?
4. Apakah yang dimaksud dengan mineral dan elemen spura?
5. Apakah yang dimaksud dengan hormon?
6. Apakah yang dimaksud dengan obat kontrasepsi?

C. Tujuan
Adapun tujuan dalam penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui definisi dari bioregulator.
2. Untuk mengetahui definisi dari enzim.
3. Untuk mengetahui definisi dari vitamin.
4. Untuk mengetahui definisi dari mineral dan elemen spura.
5. Untuk mengetahui definisi dari hormon.
6. Untuk mengetahui definisi obat kontrasepsi.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Bioregulator
Bioregulator adalah katalisator yang bekerja terhadap
proses–proses dari suatu sistem kehidupan, dapat juga disebut
biokatalisator. Bioregulator yang terpenting adalah Enzim, Vitamin, Mineral,
Hormon, Obat Kontrasepsi

B. Enzim
Enzim atau fermen adalah senyawa-senyawa organic, lazimnya
protein yang dapat mengakibatkan atau mempercepat rekasi biokimia
berdasarkan proses katalisa. Enzim ini hanya bekerja sebagai katalisator
organic terhadap reaksi-reaksi dari substrat spesifik. Kegiatan enzim
tergantung kepada suhu, derajat keasaman (pH) dan konsentrasiion-ion.
Nama dari enzim diebentuk dari nama substrat atau nama reaksi yang
dipercepatnya, dengan menambahkan akhiraase.
Urease : Enzim pengurai
Ureum Protease : Enzim pengurai
Protein Lipase : enzim pengurai lemak
Lipida reduktase : Enzim yang mempercepat reduksi
Hidrolase : Enzim yang mempercepat hidrolisa
1. Penghasil Enzim
a. Mikroorganisme (bakteri atau jamur), misalnya lipase, amilase,
streptokinase, penisilinase, dll.
b. Tumbuh-tumbuhan, dimana zat-zat ini dipisahkan dan kadang-kadang
dalam bentuk kristal, misalnya papase (dari Carica papaya) dan
bromelin (dari Annanassativum).
Berdasarkan senyawa atau gugusan yang terkandung
dalam enzim, maka enzim dapat dibedakan atas :
a. Gugus protein, disebut juga apo enzim.

2
b. Gugus non protein, disebut juga gugusan prostetik atau koenzim.
c. Kelompok ini berperan dalam metabolisme sel-sel tubuh. Contohnya
vitmin B-1, nikotinamida, dll.
2. Fungsi Enzim
a. Proses pencernaan dengan menguraikan lemak, protein dan
karbohidrat
b. Reaksi-reaksi yang bertalian dengan proses pernafasan
c. Efek-efek dari vitamin berkenaan dengan kerja enzim-enzim,
misalnya defiensi suatu vitamin, sebenarnya kekurangan enzim
d. Keimbangan hormon-hormon supaya terpelihara dengan sintesa-
sintesa hormon atau penguraian hormon yang berlebihan oleh
antagonisnya, misalnya kelebihan hormon insulin diurai oleh
insulinase, kumulasi hormon-hormon noadrenalin atau asetilkolin
pada organ-organ ujung diurai oleh MAO dan kolinesterase.
e. Melindungi jaringan tubuh terhadap efek-efek enzim yang dihasilkan.
Misalnya zat perintang tripsin yang dapat meniadakan kelebihan
tripsin.
3. Kegunaan Enzim
a. Sebagai penolong dalam pencernaan
b. Membersihkan dan menyembuhkan luka-luka, dengan cara
mencernakan secara selektif jaringan-jaringan yang mati tanpa
merusak jaringan sehat, termasuk juga melindungi saluran darah yang
mengelilingi luka tersebut.
c. Menghilangkan radang atau bengkak yang berguna pada pengobatan
luka-luka berdasarkan khasiat anti radang (anti inflamatory enzim)
misalnya papase, protase, amilase, seropeptidase, streptokinase, dll.
d. Sebagai anti koagulansia, untuk menguraikan molekul-molekul fibrin
yang menyebabakan pembekuan darah dan gumpalan-gupalan darah
pada pengobatan trombosis, tromboflebitis. Misalnya streptokinase
Sebagai pembantu dalam diagnosa (diasnotic enzym) :

3
1) glukosa oksidase, untuk menentukan kadar glukosa dalam urine
pada diabetes
2) uricase, untuk menentukan kadar asam urat dalam darah, antara
lain pada gangguan ginjal, encok, dll
e. Analisa kadar enzim laktat dehidrogenase dalam serum darah,
menunjukkan adanya jaringan yang mati disuatu tempat pada tubuh
karena kekurangan darah, antara lain karena adanya penyakit kanker
atau trombosis koroner.
4. Efek Samping
Efek sampingnya sedikit sekali, antara lain alergi terhadap
streptokinase atas dasar enzim adalah protein yang merupakan antigen
dan merangsang pembentukan antibodi. Tapi hal ini jarang sekali terjadi.
5. Obat tersendiri :
a. Enzim – enzim pankreas dan pepsin
b. Bromelin atau AnanaseProtease dari Ananas sativum, yang
berkhasiat juga sebagai anti radang
c. Papase atau Prolase Enzim proteolitik yang didapatkan dari Carica
papaya, yang juga berkhasiat sebagai penghilang bengkak–bengkak.
d. Streptokinase dan Streptodornase diperoleh dari bakteri Streptococcus
haemolyticus. Terutama streptokinase bersifat fibrinolitik yang
menguraikan fibrin, mengencerkan serta melarutkan nanah yang
kental dan darah yang beku. Penggunaan pada pengobatan trombosis
koroner (infark jantung) dan menyembuhkan infeksi bernanah. Enzim
ini mempertinggiefek penggunaan antibiotika.
e. Fibrinolisin, diperoleh sebagai hasil penguraian enzim lain yaitu
streptokinase terhadap profibrinolisis atau plasminogen yang inaktif.
Diperoleh dari plasma manusia. Efek sampingnya berupa reaksi
alergi.

4
C. Vitamin
Vitamin merupakan suatu senyawa organik yang dalam jumlah sangat
kecildibutuhkan oleh tubuh untuk memelihara fungsi dan metabolime
normal.Vitamin diperoleh tubuh dari makanan sehari–hari. Tapi ada juga
yang diperoleh dari hasil sintesaflora usus, misalnya vitamin K dan asam
pantotenat (vitamin B-5). Bahkan vitamin A dan D dapat dibentuk oleh tubuh
sendiri. Umumnya vitamin merupakan co-enzym darisuatu yang berperan
pada proses metabolisme dalam tubuh. Pada keadaan tertentu tubuh
dapat mengalami defisiensi vitamin. Hal ini dapat terjadi karena
beberapa hal antara lain :
1. Makanan yang dikonsumsi sehari – hari kurang kandungan vitaminnya
2. Adanya gangguan pencernaaan, sehingga penyerapan vitamin terganggu
3. Kebutuhan akan vitamin meningkat, misalnya pada masa kehaminal,
masa pertumbuhan dan masa penyembuhan dari sakit

1. Penggolongan Vitamin
Berdasarkan sifat kelarutannya, vitamin dibagi atas 2 golongan yaitu
a. Vitamin yang larut dalam air, meliputi :
Semua vitamin tersebut mudah diserap di dinding usus dan mjudah
puladikeluarkan bersama urine, kecuali vitamin B-12 yang penyerapannya
membutuhkan adanya faktor intrinsik. Dengan sifat yang demikian,
kemungkinan timbulnya toksisitas akibat kumulasi vitamin dalam
tubuh jarang terjadi. Vitamin kelompok ini sedikit sekali disimpan
di dalam tubuh.
1) Vitamin B Kompleks Kelompok vitamin ini bersumber sama,
sehingga disebut B kompleks. Defisiensi salah satu anggota
kelompok vitamin ini, biasanya juga disertai defisiensi
seluruh kompleks vitamin ini.
2) Thiamin ( Vitamin B-1 )Terdapat dalam kulit beras, hati, ginjal, ragi,
sayuran dan kacang-kacangan. Vitamin ini penting pada
metabolisme karbohidrat. Defisiensinya menyebabkan gejala

5
anoreksia, obstipasi, kejang otot, kesemutan (paresthesia), beri – beri
dengan polineuritis dan gangguan jantung. Dalam dosis tinggi
bersama dengan vitamin B-6dan B-12 digunakan sebagai vitamin
neurotropik.
3) Riboflavin ( Vitamin B-2 ) terdapat antara lain dalam usus, telur, hati,
kulit beras, ragi dan sayuran. Defisiensinya menyebabkan sakit
tenggorokan dan radang pada sudut mulut, radang lidah, kelainan
mata (conjungtivitis dan fotophobia) dan gejala avitaminosis B
lainnya.
4) Piridoksin ( Vitamin B-6 )banyak terkandung dalam daging, hati,
ginjal, padi – padian, kacang dan sayuran. Ada 3 bentuk vitamin ini,
yaitu piridoksin, piridoksal dan piridoksamin. Defisiensi B-6
menyebabkan gangguan kulit (radang), gangguan alat
pencernaan, radang selaput lendir mulut dan lidah, radang saraf dan
gangguan pembentukan sel – sel darah merah. Defisiensi ini
dapat juga terjadi karena pemakaian INH untuk j a n g k a
waktu yang lama. Vitamin B-6 juga digunakan untuk melawan mual,
muntah dan depresi karena pil anti hamil. Demikian juga pada muntah
kehamilan.
5) Nikotinamida ( Niasinamida, PP Factor atau Vitamin B-3 )Terdapat
dalam sayuran, ikan, daging, padi dan gandum. Vitamin ini
terdapatsebagai asam nikotinat. Di dalam hati asam ini diubah
menjadi nikotinamida, yang merupakan co-enzym pada proses
oksidasi reduksi. Defisiensi vitamin ini menimbulkan penyakit
pellagra dengan gejala kulit menjadi hitam (dermatitis), gangguan
lambung usus (diare) dan gangguan saraf (dementia).
6) Asam Pantotenat ( Vitamin B-5 )Tedapat dalam semua jaringan tubuh
dan semua macam makanan. Juga dapat diproduksi oleh flora usus.
Bentuk aktifnya adalah isomer dexter, yaitu d- pantotenat. Merupakan
co-enzym A yang penting dalam metabolisme. Defisiensinya pada
manusia belum dikenal.

6
7) Asam Folat ( Vitamin B-11 )Terdapat dalam sayuran, hati, ragi,
daging, ikan dan kacang – kacangan, hanya sedikit terdapat dalam
buah – buahan. Dalam hati diubah menjadi tetrahidrofolat, suatu co-
enzym pada sintesa asam inti dan pembelahan sel. Penting
pada pembentukan eritrosit. Defisiensinya menyebabkan anemia
megaloblaster.
8) Cyanocobalamin ( Vitamin B-12 )Terdapat dalam makanan yang
berasal dari hewan, yaitu daging, hati, telur dansusu, dalam bentuk
suatu kompleks protein. Dalam lambung, vitamin B-12 akanterlepas
dari kompleks tersebut, lalu berikatan dengan faktor intrinsik ya n g
dikeluarkan oleh mukosa lambung, sehingga dapat diserap oleh usus
halus. Dalam tubuh, vitamin ini ditimbun dalam hati. Vitamin ini
merupakan vaktor penting dapa pembentukan eritrosit, dan
defisiensinya menyebabkan anemia megaloblaster.
9) Asam Ascorbat Banyak terdapat dalam sayur dan buah. Berperan
penting dalam pembentukan zat pengikat dalam tulang dan tulang
rawan, sekitar kapiler dan antar sel (kolagen) yang penting bagi saling
terikatnya jaringan. Bila sintesa kolagen terganggua,
dinsing pembuluh darah mudah rusak, sehingga mudah terjadi
pendarahan. Defisiensi vitamin C menyebabkan sariawan (skorbut),
gigi mudah lepas, lukayang sukar sembuh dan mudah terjadinya
pendarahan. Selain itu penggunaannya jugauntuk mempertinggi daya
tahan tubuh terhadap infeksi kuman, anti lipemika dan mempercepat
sembuhnya luka.
b. Vitamin yang larut dalam lemak
Vitamin ini diserap bersama–sama lemak, sehingga adanya
gangguan pencernaan lemak dapat mengurangi penyerapannya.
Ekskresinya lambat, sehingga dapat menimbulkan kumulasi dalam tubuh
sehingga menyebabkan gejala keracunan.
1) Vitamin A (Retinol, Axerophthol) Dalam sayuran terdapat sebagai
provitamin A, yaitu karoten dan karotenoid; yang d a l a m usus diubah

7
menjadi vitamin A. Vitamin A sendiri terdapat di dalam usus, kuning
telur, hati dan minyak ikan.
Vitamin A berfungsi untuk :
a) Menjaga keutuhan jaringan epitel dan mukosa di seluruh tubuh,
sehingga jaringan tersebut tidak mudah rusak dan tidak terjadi
hiperkeratosis di kulit,conjungtiva kornea dan sebagainya.
b) Merangsang sintesa RNA, glukoprotein dan kortikosteroida.
c) Pembentukan rhodopsin, suatu pigmen fotosensitif yang
dibutuhkan retina matauntuk dapat melihat pada keadaan gelap.
Defisiensi vitamin A menimbulkan rabun senja
(hemerolophia), xrerophthalmia (kornea mata mengering
dan mengeras), atrifia mukosa dan menghambat
pertumbuhananak.
2) Vitamin D ( Ergokalsiferol, Kalsiferol) terdapat sebagai provitamin D
(ergosterol) di dalam sayuran dan ragi. Jugaterdapat didalam
tubuh, yakni dibawah kulit, oleh pengaruh sinar UV matahari
akandiubah menjadi kalsiferol atau vitamin D-2. Provitamin D juga
terdapat di dalamtubuh sebagai 7-dehidro kolesterol, yang oleh
pengaruh sinar UV diubah menjadi kolekalsiferol (vitamin D-3).
Fungsi vitamin D adalah mengatur metabolisme Ca dan F, bersam-
samahormon tiroid dan hormon paratiroid. Defisiensinya
menimbulkan penyakit rachitis(tulang mudah bengkok).
3) Vitamin E (Alfa Tokoferol) merupakan senyawa tokoferol. Dikenal 4
macam tokoferol, yaitu alfa, beta, gamma dan delta. Yang aktif adalah
senyawa alfa tokoferol. Vitamin E banyak dijumpai dalam minyak
nabati (minyak jagung, kedelai dan bunga matahari), padi–padia, ragi,
hati, kuning telur dan sayuran. Tidak dikenal gejala defisiensi yang
khas pada orang dewasa.Dalam pengobatan digunakan pada
gangguan jantung (angina dan lain –lain), artrosis, neuralgia,
hiperkoleterolemia dan penyakit kulit. Juga digunakan sebagai
antikeguguran dan obat kemandulan.

8
4) Vitamin K
a) Vitamin K-1, disebut fitomenadion, terdapat dalam sayuran hijau
dan minyak nabati
b) Vitamin K-2, dihasilkan oleh flora usus. Untuk penyerapannya
dari usus memerlukan asam empedu.
c) Vitamin K-3 (menadion) dan vitamin K-4 (menadiol), merupakan
zat sintetik. Dalam hati, vitamin K merangsang
pembentukan protrombin. Defisiensi vitamin ini
menyebabkan hipoprotrombinemia, yang berakibat darah sukar
membeku.

D. Mineral dan Elemen Spura


Mineral adalah zat anorganik yang dalam jumlah kecil bersifat
essensial bagi banyak proses metabolisme dalam tubuh. Yang paling
banyak dibtuhkan adalah kalium,natrium, kalsium, magnesium, fosfor
dan klorida.Elemen spura adalah mineral yang dibutuhkan kurang
dari 20 mg sehari, yakni besi, seng, tembaga, mangan, molibden, fluor,
krom, iod, selen dan kobalt.Fungsinya masing – masing sangat berbeda :
1. Ca dan P untuk sebagian besar bertanggung jawab bagi kekuatan
kerangka
2. K, Mg dan P terutama untuk membentuk sistem pendapar intraselluler
3. Na dan Cl berperan penting diruang ekstraselluler sebagai
pengatur tekanan osmotik dan tekanan darah normal.
4. Banyak elemen spura merupakan ko -faktor dari metallo-enzym,
misalnya Fe,Zn, Mn, Mg dan Cu ; yang mengkalatisa banyak proses
metabolisme.
5. F dan Sr merupaka zat essensial bagi tulang gigi dan emailnya
6. Iod merupakan bahan baku bagi sintesis hormon tiroid penggunaan
minerasl–mineral, khususnya untuk prevensi dan pengobatan keadaan
defisiensi, terutama garam K dan Ca; begitu pula Na, Cl dan Fospat yang
digunakan sebagai infus dalam keadaan darurat. Dari elemen–elemen

9
spura, hanya Fe,Zn, I, F dan Sr yang digunakan sebagai obat. Zat–
zat lainnya hanya digunakan sebagai tambahan pada preparat
multivitamin atau sebagai food suplemen.
Obat – obat tersendiri
1. Kalium klorida merupakan kation yang terpenting dalam cairan intra sel
dan merupakan zat essensial untuk mengatur keseimbangan asam–asam
serta isotoni dari sel. Selainitu juga mengaktivasi banyak reaksi enzim
dan proses fisiologis, seperti penerusan impuls di saraf dan otot, kontraksi
otot dan metabolisme karbohidrat.
2. Natrium klorida merupakan kation terpenting bagi cairan ekstra sel dan
berperan penting padaregulasi tekanan osmotok sel. Juga berperan pada
pembentukan perbedaan– perbedaan potensial listrik dalam kontraksi otot
dan penerusan impluls saraf. Defisiensinya bisa terjadi akibat kerja fisik
yang terlampau berat dan banyak berkeringat serta banyak minum air
tanpa tambahan garam ekstra.
3. Kalsium fungsi utamanya adalah bahan pembangun tulang, berperan
penting pada regulasidaya rangsang dan kontraksi otot–otot serta
penerusan impuls saraf. Selain itu Ca mengatur permeabilitas membran
sel bagi K dan Na, aktivasi banyak reaksi enzim seperti pembekuan darah.
Defisiensi Ca menimbulkan kelembekan tulang (osteomalacia) dan
mudah terangsangnya otot dan saraf, dengan akibat serangan – serangan
tetania. Contoh garam kalsium: kalsium glukonat, kalsium laktat
dankalsium sitrat.
4. Seng sulfatKadar seng dalam tubuh agak tinggi dibandingkan dengan
elemen spura lainnya,yang sebagian besar terdapat dalam tulang dan
prostat. Fungsinya ialah sebagaikofaktor dalam minimal 100 enzim
yang terlibat dalam segala proses metabolisme, yaitu :
a. karboanhidrase, berperan pada gejala buta malam (ko-faktor dari
alkohol dehidrogenase, yang merubah retinol menjadi retinal)
b. memperbaiki fungsi sel – sel otak bagi lemah ingatan (sering lupa)
pada orang tua

10
c. stimulasi penyembuhan borok bila terjadi kekurangan
d. secara lokal berkhasiat sebagai adstringens (penciutan
selaput lendir), anti keringat dan antiseptik lemah
e. Penggunaannya paling banyak alam dermatologi, khususnya ZnO
dalam bedak tabur dan salep, sebagai adstringens dan antiseptik
lemah. Selainitu juga pada preparat tetes mata.
5. Fluorida Fluor terutama ditimbun sebagai apatit di dentin dan email, juga
dalam tiroid danginjal. Ekskresinya melalui saluran kemih dan keringat
pada transpirasi berlebihan. Penggunaannya paling banyak untuk prevensi
gigi berlubang (carries), yang berdasarkan atas reaksinya dengan apatit.
Fluoro-apatit yang terbentuk bersifatl ebih padat dan tahan asam, juga
menutupi pori – pori kecil hingga email lebih sukar larut dalam asam,
yang terbentuk setiap kali makan gula dan karbohidrat. Fluor juga
digunakan pada osteoporosis (kurangnya Ca dari tulang).
6. Stronsium klorida Elemen ini berguna melindungi gigi terhadap pengaruh
thermis (panas dan dingin)dan kimiawi (asam dan gula) yang disertai
nyeri. Selain itu juga mengurangisensitivitas gigi terhadap rangsangan
tersebut dengan jalan membentuk lapisan pelindung keras di luar dentin
yang sudah kehilangan emailnya karena erosi atau pengendapan kalsium.
Dengan demikian rangsangan tersebut tidak bisa mencapai sum – sum
gigi lagi yang berisi saraf – saraf dan dapat mengakibatkan nyeri.
7. Magnesium terdapat dalam tulang dan cairan intra sel, juga sebagai ko-
faktor enzim-enzimyang menghasilkan energi. Berperan penting pada
kontraksi otot.
8. Krom digunakan untuk kerja insulin yang optimal dalam bentuk aktifnya
sebagaisenyawa organik GTF (Glucose Tolerance Factor), yang 20 kali
lebih aktif dari pada garam – garam krom anorganik.
9. Tembaga merupakan kofaktor bagi cytochromoxidase dan beta
hidroksilase yang mengubah dopamin menjadi noradrenalin, juga penting
bagi sintesis hemoglobin kekurangannya dapat menyebabkan kelambanan
psikomotor, serangan epilepsiserta kelainan pada rambut.

11
E. Hormon
Hormon adalah zat kimiawi yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin,
langsungmasuk ke dalam aliran darah dan berpengaruh sangat spesifik
terhadap organ tertentuuntuk dapat berfungsi secara normal. Kelenjar
endokrin yang penting adalah kelenjar hipofisa dan hipotalamus, kelenjar
kelamin (ovarium dan testes), kelenjar anak ginjal, pankreas, tiroid dan
paratiroid.
Dalam pengobatan, hormon digunakan untuk :
1. Terapi substitusi pada defisiensi hormon, misalnya pemberian insulin
pada penderita diabetes mellitus.
2. Yang banyak digunakan adalah pada pengobatan berdasarkan efek
farmakologinya yang tidak berhubungan dengan efek fisiologisnya.
Misalnya kortikosteroida banyak digunakan karena efek anti radangnya.
3. Secara khusus untuk mempengaruhi fungsi organ ke arah yang
dikehendaki, misalnya estrogen dan progesteron digunakan untuk
mencegah kehamilan.
4. Diagnosa penyakit atau kelainan, misalnya tirotropin untuk test terhadap
kelenjar tiroid.
Untuk keperluan pengobatan, zat hormon dapat diperoleh dari :
1. Sumber alam, berasal dari binatang ternak menyusui misalnya sapi.
Persediaannyaamat terbatas.
2. Senyawa sintetik, saat ini umumnya digunakan hormon sintetik atau semi
sintetik.
1. Hormon Hipofisa adalah suatu umbai pada pangkal otak. Kelenjar ini
dibedakan menjadidua bagian, yaitu :
a. Adenohipofisa, adalah umbai depan, yang merupakan bagian terbesar.
Hormon yang dihasilkannya adalah :
1) Somatotropin: Merangsang pertumbuhan tubuh pada umumnya
2) Gonadotropin: Merangsang kelenjar kelamin mensekresikan
hormonnya

12
3) Kortikotropin: Merangsang kelenjar anak ginjal bagian korteks
untuk mensekresikan kortikosteroida
4) Tirotropin: Merangsang kelenjar tiroid untuk mensekresikan
hormontiroide.
5) Prolaktin: Menstimulir sekresi air susu
b. Neurohipofisa adalah umbai belakang, terutama terdiri dari jaringan
saraf. Hormon yang dihasilkannya adalah :
1) Oksitosin: Menyebabkan kontraksi uterus dan menstimulir
mulainyalaktasi
2) Vasopresin: Mencegah ekskresi air terlalu banyak
Zat – zat tersendiri :
a. Somatotropin
Digunakan untuk terapi substitusi. Tetapi karena hormon ini tidak
dapat diganti denganhormon binatang, maka sediaan farmasinya
sangat jarang.
b. Gonadotropin
Dalam pengobatan digunakan untuk mengatasi gangguan haid dan
kemandulan baik pria maupun wanita. Sediaan gonadotropin
diperoleh dari air kemih wanita hamil atauair kemih wanita setelah
menopause, yaitu Human Chorionic Gonadotropin (HCG) danHuman
Menopausal Gonadotropin (HMG). Diberikan per injeksi.
c. Oksitosin
Hormon ini telah dapat disintesa. Dalam kebidanan digunakan untuk
merangsangkontraksi uterus (rahim) guna membantu persalinan.
Setelah persalinan, dapat juga digunakan untuk mencegah banyaknya
perdarahan. (d)Vasopresin Diperoleh dari sapi atau babi. Digunakan
pada pengobatan diabetes inspidus dengangejala poliuria, akibat
kekurangan hormon anti diuretik dan insufisiensi hipofisa
2. Hormon Kelamin
Hormon kelamin dihasilkan oleh kelenjar kelamin (ovarium dan
testes) dibawah pengaruh gonadotropin, berfungsi menentukan ciri – ciri

13
kelamin primer dan sekunder. Androgen adalah hormon pria, sedangkan
estrogen dan progesteron adalah hormon wanita. Semua hormon kelamin
memiliki sifat – sifat yang sama, misalnya :
a. Retensi air dan garam
b. Berdaya anabolika, androgen lebih kuat dari pada estrogen
c. Mengakibatkan penutupan epifisis (ujung tulang pipa)
sesudah pertumbuhan di masa pubertas.

a. Zat-zat androgen
Yang terpenting adalah testoteron, selain bertanggung jawab
terhadap ciri kelamin primer dan sekunder. Hormon ini berperan
penting pada spermatogenesis dalam testes (efek virilisasi, virile =
jantan). Digunakan dalam terapi substitusi, misalnya padakeadaan
klimakterium virile sesudah usia 50 tahun. Juga untuk
merangsang pertumbuhan anak laki-laki di atas usia 16 tahun yang
terlambat pertumbuhannya akibat hipofungsi hipofisanya. Zat-zat
tersendiri
b. Testoteron
Dibuat secara semisintetik. Karena absorpsinya dari usus dan
bioavailabilitasnyakurang baik, maka diberikan dalam bentuk injeksi
sebagai esternya dalam pelarut minyak.
c. Metil-testoteron
Dapat digunakan per-oral. Digunakan terutama pada gangguan potensi
akibatdefisiensi androgen, pada hipogonadisme dan pada sterilitas
karena oligospermia.
d. Mesterolon
Pada dosis terapi zat ini mempengaruhi hipofisa, sehingga sekresi
testoteron danspermatogenesis tidak terhambat.
3. Anabolika
Merupakan hormon sintetik yang terutama bekerja memacu sintesa
protein tanpamemiliki sifat virilisasi. Anabolika yang banyak digunakan

14
adalah turunan testoteron,yaitu Metenilon, Metandienon, Oksimetolon
dan Stanozol. Juga turunan nadrolon yaitu Nandrolon dan Etilestrenol.
Umumnya digunakan pada keadaan tubuh lemah, seperti pada keadaan
sesudah operasi, baru sembuh dari sakit dan lain – lain. Juga selama terapi
penyinaran danterapi dengan kortikosteroida untuk mencegah
osteoporosis. Dalam bidang olahragaobat ini sering disalahgunakan
untuk memperkembangkan dan memperkuar otrot paraatlit
(doping).Karena anabolika ini zat – zat androgen maka memiliki efek
viirilisasi biladigunakan untuk waktu yang lama pada wanita, menekan
spermatogenesis, m e n g h a m b a t p e r t u m b u h a n a n a k – a n a k d i
b a w a h u s i a 1 6 t a h u n k a r e n a s t i m u l a s i penutupan epifisis, dan
menimbulkan gangguan haid pada wanita.Zat tersendiri :
a. NandrolonIndikasi: Kehilangan protein akibat cedera parah, latihan
berlebihan, penyakit ketuaan; pada anak memacu pertumbuhan
yanglambat. Kontra indikasi: Kehamilan, karsinoma prostat Efek
samping: Jerawat, hirsutisme, peningkatan libido pada
wanita, hipertropi klitoris, dan rambut pubis melebat.
b. Etilestrenol Indikasi: Selama menderita penyakit kronik terutama
pasien lanjut usia Kontra indikasi: Kehamilan, karsinoma prostat,
gangguan fungsi hati Efek samping: Mual, retensi cairan tubuh yang
ringan, gangguan haid
4. Zat – zat estrogen
Estrogen bekerja terhadap mukosa uterus (endometrium) untuk
mempersiapkan proses lebih lanjut dari sel telur yang telah dibuahi.
Bersama-sama progesteron,estrogen berperan penting pada masaknya
folikel, ovulasi, pembuahan, transpor seltelur yang telah dibuahi ke
dinding uterus dan penyarangannya disitu. Zat- zat estrogen digunakan
untuk terapi substitusi pada keluhan klimakterium, menekan laktasi,
menekan ovulasi dan pengobatan osteoporosis sesudah menopause.
Preparat kombinasi estrogen dan progesteron dugunakan untuk

15
diagnosa kehamilandan pengobatan amenorea sekunder (haid
terlambat). Zat – zat tersendiri :
a. Estradiol, merupakan estrogen alamiah terkuat, digunakan pada terapi
substitusi pada klimakterium, menopause dan kanker prostat.
Pemberian per-oral bioavailabilitasnya rendah, sehingga
diberikan per injeksi sebagai esternya dalam pelarut lemak.
b. Etinilestradiol, turunan semi sintetik yang berdaya larut amat kuat;
dapat diberikan per oral.Merupakan komponen dari banyak pil anti
hamil.
c. Mestranol, Hormon ini baru aktif setelah di dalam hati diubah
menjadi etinilestradiol. Juga digunakan dalam pil anti hamil
d. Dietilstilbestrol, Aktif per oral dengan kerja panjang, tetapi karena
bersifat karsinogenik zat ini tidak lagi digunakan
5. Zat – zat progestagen
Progestagen adalah steroid sintetik yang berdaya
progesteron. Progesteron adalah hormon yang dikeluarkan oleh badan
kuning (corpus luteum) dibawah p e n g a r u h hormon gonadotropin.
Hormon ini mempengaruhi endometrium dari fase proliferasi karena
pengaruh estrogen, ke fase sekresi agar telur yang telah dibuahi
dapat bersarang dan berkembang lebih lanjut. Kemudian hormon ini juga
berfungsi menjaga kehamilan dari keguguran. Dalam pengobatan,
progestagen digunakan untuk ;
a. Mencegah kehamilan pada pil KB
b. Mencegah keguguran akibat kurang sekresi progesteron
c. Terapi subtitusi pada keadaan klimakterium dan menopause
d. Pada gangguan haid
e. Pada endometriosis dan kemadulan yang diakibatkannya
Zat-zat tersendiri :
a. Progesteron Diperoleh dari ovarium binatang ternak atau hasil sintesa.
Absorpsinya di susucukup baik, tetapi karena bioavailabilitasnya tidak
baik, maka diberikan secarainjeksi.

16
b. Hidroksiprogesteron diperoleh secara sintetik, memiliki efek
androgen tanpa efek estrogen. Banyak digunakan dalam pil
suntik anti hamil.
c. Etisteron terutama digunakan pada gangguan hati.
d. Noretisteron memiliki efek androgen dan efek estrogen lemah.
Banyak digunakan pada pil antihamil, juga untuk menunda haid.
e. Levonorgestrel Efek progesteronnya kuat dan kerjanya panjang,
berdaya nadrogen lemah, bersifatanti estrogen. Banyak digunakan
dalam pil kombinasi anti hamil.
f. Linesterol Tidak berdaya gestagen, tetapi bersifat anti gonadotropik
yang baik, tidak berdaya androgen. Banyak digunakan dalam pil anti
hamil.
g. Dilestrenol Daya gestagennya kuat, maka terutama digunakan untuk
mencegah keguguran.

F. Obat Kontrasepsi
Dengan bertambahnya jumlah penduduk dunia dan terbatasnya
pangan, banyak negara menyadari pentingnya pembatasan kelahiran, terutama
negara berkembang sepertiIndonesia yang tengah berupaya mengentaskan
kemiskinan dan keterbelakangan, maka pembatasan kelahiran suatu
keharusan. Cara yang dilaksanakan untuk hal ini adalah program
keluarga berencana (KB).
KB memiliki tujuan antara lain :
1. mencegah mortalitas ibu dan anak dengan menghindari kehamilanresiko
tinggi
2. mengurangi angka kesakitan
3. menghindari kelahiran yang tidak diinginkan
4. mengatur jarak kehamilan
5. menentukan jumlah anak dalam keluarga salah satu cara pembatasan
kelahiran adalah dengan pencegahan kehamilan menggunakanobat – obat
kontrasepsi. Obat kontrasepsi ini dapat berupa :

17
a. Yang digunakan per oral : misalnya pil KB
b. Suntikan
c. Alat dalam saluran reproduksi, seperti kondom, pessarium
(kondomwanita), IUD
d. Obat topikal intravaginal yang bersifat spermicida, misalnya tablet
busa,tissue KB
e. Pil Implan (susuk KB)
f. Operasi (tubektomi dan vasektomi)

1. Mekanisme kerja
Semua pil anti hamil hanya dimaksudkan untuk merintangi pelepasan
sel telur (ovulasi) sehingga dapat mencegah kehamilan.
Cara kerja obat anti hamil itu adalah :
a. Perintang ovulasi, yaitu estrogen dan progesteron dalam dosis yang
sesuai, mampumenekan sekresi gonadotropin dari hipofisa sehingga
proses pematangan sel telur terhambat
b. Pengentalan lendir cervix, lazimnya cervix tertutup lendir yang selama
masa subur menjadi encer, sehingga memudahkan masuknya sel sperma
ke dalam uterus. Karena pengaruh progesteron, lendir tersebut menjadi
kental sehingga sel spermatidak mampu menembusnya. Pil mini danpil
suntik yang mengandung progesterontanpa estrogen bekerja menurut
prinsip ini
c. Khasiat terhadap endometrium, karena pengaruh kedua hormon,
endometriumhanya berkembang dan sedikit berproliferasi, tidak
mengalami fase sekresi dan justru menyusut, sehingga penyarangan sel
telur tidak terjadi.

2. Jenis pil dan penggunaannya


Dewasa ini dikenal beberapa macam pil anti hamil, yaitu :
a. Pil kombinasi

18
Berisi estrogen dan progesteron . Mulai ditelan pada haid hari pertama
atau ke lima,selama 20 – 21 hari, dilanjutkan dengan 7 pil kosong
(plasebo) atau istirahat selama7 hari. Pada waktu istirahat inilah
umumnya terjadi perdarahan yang mirip haid biasa. Keamanannya
hampir sempurna (99,9% berhasil) bila tidak lupa menelannyasetiap hari
b. Pil bertahap
Tidak semua pil untuk semua periode pemakaian mengandung komponen
dankadar yang sama. Pentahapan ini dimaksudkan untuk meniru variasi
hormonalamiah selama siklus setiap bulannya.Yang termasuk jenis pil ini
adalah pil bifasis, terdiri dari 7 tablet yang hanyamengandung estrogen
dan 15 tablet lainnya merupakan pil kombinasi, denganestrogen dan
progesteron.
c. Pil mini
Mengandung dosis kecil progesteron saja, yaitu linestrenol dan
noretisteron. Mulaiditelan pada hari haid pertama secara terus menerus
tanpa istirahat.
d. Pil suntik
Sebetulnya bukan pil, tapi injeksi yang hanya mengandung progestagen
dengankerja panjang, yaitu medroksiprogesteron. Diberikan tiga bulan
sekali, per injeksiintra muscular.
e. Morning after pil
Mengandung estrogen dalam dosis tinggi, yaitu etinilestradiol 3 – 5 mg.
Jenis pilini khusus digunakan sesudah persetubuhan “tanpa
perlindungan”. Mulai ditelanselambat – lambatnya 24 jam kemudian,
selama lima hari berturut – turut, biasanya pada pagi hari.Pil kombinasi
dapat pula digunakan untuk maksud yang sama dengan toleransi yang
baik.Pil tersebut mengandung etinilestradiol 100 mcg dan levonorgestrel
500 mcg, harus ditelan2 kali dengan interval 12 jam.

19
3. Faktor – faktor yang mempengaruhi keamanan pil
a. Terlupa menelan
Bila terlupa satu pil, maka dalam waktu tidak lebih dari 12 jam pil itu
harus ditelan. Bila lebih dari 12 jam atau terlupa lebih dari 2 pil, maka
keamana pil tidak dapat dipercaya lagi.
b. Gangguan saluran pencernaanseperti diare, muntah, menyebabkan
penyerapannyatidak sempurna.
c. Pengaruh obat lain
Beberapa obat dapat mengurangi efektifitas pil dengan jalan induksi
enzim,sehingga hormon dari pil dipercepat penguraiannya. Obat-obat
tersebut adalahFenobarbital, Fenitoin, Glutetimida dan Rifampisin.
d. Penggunaan lain
Selain untuk mencegah kehamilan, pil KB juga digunakan untuk :
a. Menunda haid
Karena suatu keperluan, penundaan tersebut jangan lebih lama dari 8 hari
karenaresiko perdarahan-antara bertambah besar.Caranya, setelah pil
terakhir dari suatu kur habis, jangan istirahat, tetapi lanjtkandengan kur
baru. Bila misalnya dikehendaki penundaan 6 hari, setelah itu
baruistirahat.
b. Terapi substitusi pada klimakterium dan mencegah gangguan siklus.

4. Efek Samping
Pil anti hamil dapat menimbulkan efek samping yang bersifat ringan
maupuna yang berbahaya. Efek samping ringan yang sering terjadi biasanya
berkurang atau lenyap sendiri setelah beberapa bulan pemakaian adalah :
a. Mula, nyeri kepala, umumnya karena estrogen
b. Rasa lelah, gelisah dan mudah tersinggung, libido berkurang,
umumnya karenakomponen progesteron.
c. Perdarahan tidak teratur yang berupa spotting atau haid anatra,
kebanyakan karenakekurangan estrogen
d. Depresi

20
e. Infeksi candida dan mungkin trichomonas, yang menyebabkan
keputihan.Efek samping yang lebih serius, merupakan resiko penggunaan
pil anti hamil adalah :
a. Infark jantung
b. Hipertensi, akibat retensi garam dan air
c. Trombosis
d. Mempertinggi LDL – kolsterol, sehingga memperbesar resiko
penyakit jantungdan pembuluh darah.

5. Kontra indikasi
Pil anti hamil tidak boleh diberikan pada penderita atau bila terdapat
riwayattrombosis, kanker payudara, hepatitis dan hiperlipidemia.
Penggunaannya harus hati – hatiterhadap penderita penyakit jantung dan
pembuluh, hipertensi, udema, gangguan endokrin(diabetes, hipertiroid) dan
migrain.

21
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Bioregulator adalah katalisator yang bekerja terhadap
proses–proses dari suatu sistem kehidupan, dapat juga disebut
biokatalisator. Bioregulator yang terpenting adalah :
1. Enzim
2. Vitamin
3. Mineral
4. Hormon
5. Obat Kontrasepsi

B. Saran
Dalam menyelesaikan makalah ini, penulis menyadari bahwa makalah
ini belum sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari
rekan-rekan semuanya sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan makalah ini.

22
DAFTAR PUSTAKA

http://dunfarm.blogspot.com/2017/04/bioregulator-farmakologi.html
https://id.scribd.com/document/385566277/Bio-Regulator
http://mocafino.blogspot.com/2013/06/bioregulator.html

23

Anda mungkin juga menyukai