Disusun oleh :
Kelompok 3
LABORATORIUM FARMASI
2023
BAB I
PENDAHULUAN
Farmakologi berakar dari cerita cerita rakyat dan tradisi masa lampau
generasi ke generasi. Sejak tahun 1240 SM, farmakologi berawal dari ranah
terapi alternative menjadi ilmu pengetahuan dimana standar obat ditetapkan dan
Dikarenakan obat dapat sangat bervariasi baik dari segi khasiat maupun
Farmakologi sebagai ilmu berbeda dari ilmu lain secara umum pada
keterkaitannya yang erat dengan ilmu dasar maupun ilmu klinik. Sangat sulit
obat.
penemuan suatu obat yaitu pada tahap uji praklinik maupun uji klinik. Uji
praklinik tersebut meliputi uji aktifitas farmakologi, uji toksikologi, dan uji
farmakodinamika obat pada hewan percobaan. Uji praklinik tersebut bertujuan
suatu obat baru. Sedangkan pada uji klinik, obat tersebut dilakukan evaluasi
pada manusia baik dalam kondisi sehat maupun sakit (Nugroho, 2012).
I.3 Tujuan
TEORI UMUM
II.1 FARMAKOLOGI
A. Pengertian
bahasa yunani yaitu pharmacos yang berarti senyawa bioaktif dan logos
farmakologi adalah suatu ilmu yang mempelajari bahan kimia obat pada
tertentu dan mereka juga ingin tahu bagaimana pengaruh obat terhadap
obat dengan makhluk hidup pada aras molekuler. Defenisi lain adalah
ilmu yang mempelajari aksi dan nasib obat dalam tubuh pada aras
organisme hidup bukan aksi yang sederhana melainkan suatu aksi yang
ilmu diatas, bisa menjadi luas yaitu mempelajari farmakologi pada tiap
efek atau respon. Obat dapat bekerja dalam tubuh apabila berinteraksi
tersebut diperantai oleh komponen tertentu dari sel (target obat spesifik).
Corpora Non Agunt Nisi Fixata ” atau suatu obat tidak akan bekerja jika
organisme hidup, mekanisme aksi obat dibedakan menjadi : (1) aksi non
spesifik, yaitu mekanisme aksi obat yang didasarkan sifat fisika kimiawi
sesuai. Aksi obat non spesifik biasanya melibatkan dosis yang besar
dalam menimbulkan efek atau respon. Aksi obat non spesifik yang
(Nugroho, 2012).
( Nugroho, 2012 ).
membran sel.
transpoter aktif.
BAB III
TEORI KHUSUS
biofisika dari Inggris, Alan Hodgkin dan Andrew Huxley, sebagai bagian
dari teori mereka mengenai impuls saraf yang dipublikasikan pada tahun
elektrik yang disebut “patch clamp” oleh Erwin Nehe dan Bert Sakmann
dan epilepsi. Kanal ion merupakan kompleks protein yang terdapat pada
ion akan memberikan jalan bagi senyawa hidrofilik dan senyawa bermuatan
(subunit a), yang menentukan infrastruktur kanal. Selain itu beberapa kanal
(kanal K+, Na+, dan Ca2+), mengandung protein pelengkap yang dapat
Kanal ion terdapat pada hampir setiap sel. Kanal ion berfungsi
serta sinyaling sel. Kanal ion berperan penting dalam proses normal
tubuh beberapa penyakit terkait dengan disfungsi kanal ion misal aritmia
(Latifigana, 2012).
a. Kanal Kalium
potensial aksi sel, terbuka kanal ion kalium ini dipicu oleh depolarisasi yang
(Nugroho, 2012).
Secara umum, kanal K dibagi menjadi empat keluarga besar yang
(K2p).
Anggota kanal ion ini memainkan peranan penting pada berbagai proses
otot polos, dan regulasi volume sel. Belakangan mulai diketahui fungsi dari
b. Kanal Natrium
pada sel-sel yang bisa tereksitasi (excitable cells), seperti sel saraf, otot, dan
atau penghantaran potensial aksi pada tipe sel-sel tersebut. Namun, kanal Na
juga terekspresi dalam jumlah kecil pada sel-sel yang tidak tereksitasi,
walaupun peran fisiologis kanal ini pada tipe sel tersebut belum banyak
c. Kanal Kalsium
Ca ke dalam sel pada berbagai jenis tipe sel dan mengatur berbagai proses
teridentifikasi pada tahun 1953 oleh Fatt dan Katz pada otot binatang
dari otot rangka setelah dilabel dengan suatu radioligan, yaitu dihidropiridin,
juga ditemukan pada otot jantung, otot polos, dan hampir disemua jaringan
pada berbagai fungsi sel. Konsentrasi Ca dalam sitosol sangat kecil (10-20
nM), sedangkan pada kompartemen ekstrasel sebesar 1-2 mM. didalam sel,
naiknya kadar Ca intraseluler sampai 100 µM, yang dapat memicu berbagai
dari sel saraf, dan eksositosis pada sel sekretori ( seperti pelepasan histamin
dari sel mast atau insulin dari sel β di pankreas) (Ikawati, 2014).
d. Kanal Klorida
hiperpolarisasi sel. Jika kanal ion klorida terbuka maka klorida cenderung
sitoplasma dan volume sel. Fungsi ini dijalankan bersama dengan berbagai
transporter ion lainnya, seperti pompa, kontrasporter, dan kanal ion lain.
secara ketat. Hal ini merupakan aktivitas penukar Na/H dan NaHCO 3 / HCl
ion Cl- selain itu, beberapa sel juga membutuhkan proton ATPase yang juga
(Ikawati, 2014).
Dalam hal pengaturan volume sel kanal ion Cl- juga berperan
secara parallel kanal K+ dan kanal Cl- yang teraktivasi oleh kekuatan
menyebabkan Cl- keluar dari sel yang membengkak, diikuti oleh kation dan
air sehingga dapat dicapai kondisi isotonis dan volume tertentu. Fungsi
kanal seperti ini berperan penting terutama pada sel-sel sekretori, seperti sel
membrane sel. Kanal Cl yang teraktivasi oleh voltase banyak dijumpai pada
sel otot rangka, otot polos, dan sel saraf. Pembukaan kanal ion Cl -
1. Pengeblok Kanal
2. Modulator kanal
Obat golongan ini bekerja dengan cara memodulasi kanal ion sehingga
menyebabkan kanal ion terbuka atau tertutup. Obat ini mempunyai sisi
aktif sendiri (selain sisi aktif agonis) pada kanal ion (Nugroho, 2012).
1. Kanal Natrium
2. Kanal Kalium
secara in vitro.
ibutilid, dofetilid, dan lain lain. Dengan cara memblock kanal K + tipe Kv
3. Kanal Kalsium
tipe Cav1 merupakan target molekuler dari obat pemblock kanal Ca yang
bekerja pada tiga tempat ikatan / reseptor yang terpisah, tetapi terhubung
pemblock kanal secara intraseluler yang akan memasuki pori dari sisi
kanal ion tersebut pada sisi ekstraseluler. Blockade atau penutupan kanal Ca
dengan terjadinya petit mal. Karena itu, kanal ini menjadi target
molekuler obat antiepilepsi petit mal yang cukup luas dipakai secara
valproat, juga dapat beraksi pada kanal ini walaupun masih memiliki
target aksi yang lain. Senyawa lain yang cukup selektif mengeblok
4. Kanal Klorida
kanal Cl yang teraktivasi oleh cAMP dan banyak dijumpai pada sel-sel
ini terjadi mutasi gen CFTR yang merupakan jenis mutasi yang paling
Kanal ini terdapat pada sel-sel epitel usus dan berperan pula untuk
konsistensi feses. Obat itu adalah lubiproston yang dalam uji klinik,
PENUTUP
IV.1 KESIMPULAN
2. Ada empat target aksi obat yaitu, reseptor, enzim, kanal ion, dan
molekul pembawa.
3. Kanal ion merupakan kompleks protein yang terdapat pada membran sel
kanal.
kanalnya.
IV.2 SARAN
Nugroho, Agung. 2012. “PRINSIP AKSI DAN NASIB OBAT DALAM TUBUH”.
Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Gunawan, dkk. 2007. “FARMAKOLOGI DAN TERAPI EDISI V”. Jakarta : Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia.