FARMAKODINAMIK
Dosen Pengampu :
2.Rismi Fatoni,M.Sc.,Apt
Disusun Oleh :
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS PEKALONGAN
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.............................................................................................. i
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah begitu
banyak melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
Makalah ini memuat materi- materi umum mengenai Farmakodinamik, bagaimana efek
obat terhadap tubuh, mekanismenya dalam tubuh dan sebagainya yang dapat kami jelaskan
secara lebih sederhana. Diharapkan dengan makalah ini dapat membantu para pembaca dalam
Selesainya tugas ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, oleh karena itu, kami
ingin mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang turut andil dalam penyelesaian
makalah ini.Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, baik dari segi
penulisan maupun isi. Hal ini dikarenakan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan
penulis. Untuk itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak
Akhir kata, semoga makalah ini dapat berguna bagi kita semua, Amin….
PENDAHULUAN
Apa yang obat lakukan kepada tubuh dan bagaimana nasib tubuh setelah obat
dimasukan?
Sebagai calon tenaga farmasi yang dituntut ahli akan obat khususnya pemberian
terapi obat kepada pasien, maka perlu mempelajari bidang farmakodinamik di mana
ilmu ini mempelajari dampak obat kepada tubuh setelah obat diproses di dalam tubuh.
Suatu obat merupakan racun bagi tubuh jika tidak sesuai dengan kebutuhan pasien.
Adapun setiap pasien memiliki kondisi yang berbeda baik dari segi fisiologis,
psikologis, dan penyakit yang diderita tiap pasien. Maka respon pasien terhadap obat
juga merupakan salah satu yang menjadi pembahasan dalam materi ini.
Diharapkan dengan adanya makalah ini dapat menerangkan secara ringkas materi
mengenai farmakodinamika.
Dari latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penulisan adalah
BAB II
Farmakodinamik adalah efek pada obat fisiologi sel yang dapat menyebabkan reaksi
farmasetik. Ada dua jenis efek yang ditimbulkan oleh obat, yaitu efek primer dan efek
sekunder. Efek primer adalah efek yang sesuai dengan tujuan pengobatan. Efek sekunder
untuk mengatasi gejala alergi. Efek sekundernya adalah penekanan system saraf pusat
yang menyebabkan kantuk yang diinginkan jika pasien membutuhkan bedrest, tapi tidak
biokimia dan fisiologi obat serta mekanisme kerja obat di dalam tubuh. Secara khusus,
yang setelah melalui serentetan kejadian akan menghasilkan respon farmakologik. Sering
juga mekanisme molecular kerja obat tidak di ketahui maka untuk obat tersebut respon
fisiologi.
Efek-efek dari kebanyakan obat dihasilkan dari interaksi obat dengan komponen
selular sehingga terjadi perubahan-perubahan biokimia dan fisiologi yang bersifat khusus
Pada permulaan abad ke-20, Ehrlich dan Langley menyatakan bahwa suatu obat harus
jumlah reseptor yang diikat obat menentukan besarnya respons jaringan terhadap obat.
Respons maksimal bisa di capai bila seluruh reseptor diikat obat. Teori ini disebut
Tahun 1996, Stephenson mengajukan suatu hipotesis yang dapat di pandang sebagai
2.2.1 Efek maksimum dari suatu agonis dapat di capai walaupun hanya Sebagian kecil
2.2.2 Besarnya respons tidak berbanding lurus dengan jumlah reseptor yang diikat.
2.2.3 Obat yang berbeda dapat memiliki kemampuan yang berbeda pula sehingga untuk
menghasilkan intensitas efek yang sama di perlukan proporsi resptor yang tidak
sama.
2.3 Reseptor
Reseptor adalah makromolekul seluler tempat obat terikat untuk menimbulkan efeknya.
2.3.2 Obat tidak menimbulkan fungsi baru, tetapi hanya memodulasi fungsi yang sudah
ada.
Sekelompok reseptor obat juga berperan sebagai reseptor fisiologis untuk ligand endogen
(hormon, neurotransmitter).
dari aktivitas reseptor sampai terjadinya respons selular, dikenal 4 tipe reseptor, yaitu :
2.4.1 Reseptor untuk neurotransmiter cepat yang langsung berhubungan dengan suatu
glutamat.
2.4.2 Reseptor untuk hormon-hormon dan neurotransmiter lambat, mekanisme
type”
2.4.3 Reseptor untuk insulin dan faktor-faktor pertumbuhan, yang secara langsung
type”
2.5.2 Mampu merancang bahan kimia baru yang lebih baik dan lebih unggul sebagai
obat
2.6.1 Anak
Usia, berat badan, luas permukaan tubuh atau kombinasi faktor faktor ini dapat
Berat badan digunakan untuk menghitung dosis yang dinyatakan dalam mg/kg.
Akan tetapi, perhitungan dosis anak dari dosis dewasa berdasarkan berat badan saja
seringkali menghasilkan dosis anak yang terlalu kecil karena anak mempunyai laju
metabolisme yang lebih tinggi sehingga per kg berat badannya seringkali membutuhkan
dosis yang lebih tinggi dari orang dewasa. Luas permukaan tubuh digunakan untuk
menghitung dosis anak sebagai presentase dari dosis.
Pada usia ekstrim ini terdapat perbedaan respons yang terutama disebabkan oleh
Prinsip umum penggunaan obat pada neonatus pada bayi prematur adalah :
berapapun untuk kulit yang tidak utuh, kadar 3% atau lebih untuk kulit
Untuk obat-obatan lain : gunakan dosis yang lebih rendah dari dosis yang
Perubahan respons penderita usia lanjut disebabkan oleh banyak faktor seperti
BAB III
KESIMPULAN
Farmakodinamika mempelajari efek obat dalam tubuh atau jaringan hidup atau mempelajari