Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH FARMAKOLOGI DASAR

FARMAKODINAMIK

Dosen Pengampu :

1.Apt. Musa Fitri Fatkhiya M.Farm

2.Rismi Fatoni,M.Sc.,Apt

Disusun Oleh :

1. Yulina Sharon (1122006961)

2. Najwa Chelsea (1122006951)

3. Hasna Adwa Salsabila N. (1122006841)

4. Adib Hidayattullah (1122006671)

5. Kevin Bintang Pratama (1122006691)

6. Cita Setiana (1122006851)

7 .Risa Mega Legina (1122006521)

8. Dina Fitria (1122006621)

9. Ayu Afni Oktavia (1122006911)

PRODI DIII FARMASI

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS PEKALONGAN

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.............................................................................................. i

KATA PENGANTAR` .......................................................................................... ii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................

1.1 Latar Belakang ...........................................................................................

1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................

1.3 Tujuan Penulisan ........................................................................................

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................

2.1 Pengertian Farmakodinamik .......................................................................


2.2 Pengertian mekanisme kerja obat................................................................

2.3 Pengertian reseptor obat..............................................................................

2.4 Macam - macam reseptor obat ....................................................................

2.5 Tujuan mempelajari farmakodinamik dan mekanisme obat ........................

2.7 Respon pasien terhadap suatu obat .............................................................

BAB III KESIMPULAN ........................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah begitu

banyak melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah

FARMAKODINAMIKA ini dengan baik.

Makalah ini memuat materi- materi umum mengenai Farmakodinamik, bagaimana efek

obat terhadap tubuh, mekanismenya dalam tubuh dan sebagainya yang dapat kami jelaskan

secara lebih sederhana. Diharapkan dengan makalah ini dapat membantu para pembaca dalam

memahami lebih lanjut mengenai Farmakodinamik.

Selesainya tugas ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, oleh karena itu, kami

ingin mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang turut andil dalam penyelesaian

makalah ini.Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, baik dari segi

penulisan maupun isi. Hal ini dikarenakan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan

penulis. Untuk itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak

guna perbaikan dan kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, semoga makalah ini dapat berguna bagi kita semua, Amin….

Pekalongan, September 2022


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Apa yang obat lakukan kepada tubuh dan bagaimana nasib tubuh setelah obat

dimasukan?

Sebagai calon tenaga farmasi yang dituntut ahli akan obat khususnya pemberian

terapi obat kepada pasien, maka perlu mempelajari bidang farmakodinamik di mana

ilmu ini mempelajari dampak obat kepada tubuh setelah obat diproses di dalam tubuh.

Suatu obat merupakan racun bagi tubuh jika tidak sesuai dengan kebutuhan pasien.

Adapun setiap pasien memiliki kondisi yang berbeda baik dari segi fisiologis,

psikologis, dan penyakit yang diderita tiap pasien. Maka respon pasien terhadap obat

juga merupakan salah satu yang menjadi pembahasan dalam materi ini.

Diharapkan dengan adanya makalah ini dapat menerangkan secara ringkas materi

mengenai farmakodinamika.

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penulisan adalah

(a) Pengertian farmakodinamika

(b) Pengertian mekanisme kerja obat

(c) Pengertian reseptor obat

(d) Macam - macam reseptor obat

(e) Tujuan mempelajari farmakodinamik dan mekanisme obat

(f) Respon pasien terhadap suatu obat

1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu untuk

(a) Mengetahui pengertian farmakodinamika

(b) Mengetahui pengertian mekanisme kerja obat

(c) Mengetahui pengertian reseptor obat

(d) Mengetahui macam - macam reseptor obat


(e) Mengetahui tujuan mempelajari farmakodinamik dan mekanisme obat

(f) Mengetahui respon pasien terhadap suatu obat

BAB II

2.1 Pengertian Farmakodinamik

Farmakodinamik adalah efek pada obat fisiologi sel yang dapat menyebabkan reaksi

farmasetik. Ada dua jenis efek yang ditimbulkan oleh obat, yaitu efek primer dan efek

sekunder. Efek primer adalah efek yang sesuai dengan tujuan pengobatan. Efek sekunder

adalah efek samping yang mungkin atau tidak diinginkan.

Sebagai contoh, difenhidramin (Benadryl) adalah antihistamin. Efek primer adalah

untuk mengatasi gejala alergi. Efek sekundernya adalah penekanan system saraf pusat

yang menyebabkan kantuk yang diinginkan jika pasien membutuhkan bedrest, tapi tidak

diinginkan jika pasien harus mengendarai mobil.

Secara umum, farmakodinamik di artikan sebagai ilmu yang mempelajari efek-efek

biokimia dan fisiologi obat serta mekanisme kerja obat di dalam tubuh. Secara khusus,

farmakodinamik mempelajari interaksi molekular antara obat dan unsur-unsur tubuh

yang setelah melalui serentetan kejadian akan menghasilkan respon farmakologik. Sering

juga mekanisme molecular kerja obat tidak di ketahui maka untuk obat tersebut respon

farmakologinya di jelaskan dengan adanya perubahan proses-proses biokimia dan

fisiologi.

2.2 Mekanisme Kerja Obat

Efek-efek dari kebanyakan obat dihasilkan dari interaksi obat dengan komponen

makromolekul fungsional dari organisme. Interaksi tersebut mengubah fungsi komponen

selular sehingga terjadi perubahan-perubahan biokimia dan fisiologi yang bersifat khusus

sebagai respons terhadap suatu obat.

Pada permulaan abad ke-20, Ehrlich dan Langley menyatakan bahwa suatu obat harus

berinteraksi dengan suatu receptive substance (=reseptor) pada jaringan untuk

menghasilkan efek pada jaringan tersebut.

Clarck (1937) menyatakan bahwa molekul obat berikatan dengan reseptor-reseptor


dengan kecepatan yang proporsional dengan konsentrasi obat dalam larutan dan jumlah

reseptor bebas. Berdasarkan penelitian di laboratorium, Clarck berpendapat bahwa

jumlah reseptor yang diikat obat menentukan besarnya respons jaringan terhadap obat.

Respons maksimal bisa di capai bila seluruh reseptor diikat obat. Teori ini disebut

“occupancy” dan Clarck.

Tahun 1996, Stephenson mengajukan suatu hipotesis yang dapat di pandang sebagai

modefikasi Teori Clarck, yaitu:

2.2.1 Efek maksimum dari suatu agonis dapat di capai walaupun hanya Sebagian kecil

resptor yang diikat oleh obat.

2.2.2 Besarnya respons tidak berbanding lurus dengan jumlah reseptor yang diikat.

2.2.3 Obat yang berbeda dapat memiliki kemampuan yang berbeda pula sehingga untuk

menghasilkan intensitas efek yang sama di perlukan proporsi resptor yang tidak

sama.

2.3 Reseptor

Reseptor adalah makromolekul seluler tempat obat terikat untuk menimbulkan efeknya.

Reseptor obat merupakan komponen makromolekul fungsional :

Hal ini mencakup dua konsep penting yaitu :

2.3.1 Obat dapat merubah kecepatan kegiatan faal tubuh.

2.3.2 Obat tidak menimbulkan fungsi baru, tetapi hanya memodulasi fungsi yang sudah

ada.

Setiap komponen makromolekul fungsional dapat berperan sebagai reseptor obat.

Sekelompok reseptor obat juga berperan sebagai reseptor fisiologis untuk ligand endogen

(hormon, neurotransmitter).

2.4 Macam-macam Reseptor

Berdasarkan sifat “pertautan teseptor-efektor” (mekanisme transduksi) yang terjadi mulai

dari aktivitas reseptor sampai terjadinya respons selular, dikenal 4 tipe reseptor, yaitu :

2.4.1 Reseptor untuk neurotransmiter cepat yang langsung berhubungan dengan suatu

kanal ion, misalnya reseptor nikotinik asetilkolin, reseptor GABA-A, reseptor

glutamat.
2.4.2 Reseptor untuk hormon-hormon dan neurotransmiter lambat, mekanisme

transduksinya melibatkan suatu G-protein, misalnya reseptor muskarinik

asetilkolin, reseptor adrenegik. Reseptor ini disebut sebagai “G-protein-coupled

type”

2.4.3 Reseptor untuk insulin dan faktor-faktor pertumbuhan, yang secara langsung

berhubungan dengan aktivasi tirosin kinase. Disebut juga “Tyrosine-kinase-linked

type”

2.4.4 Reseptor-reseptor steroid yang terletak intraseluler yang disebut sebagai

“intraseluler steroid/thyroid type”

2.5 Tujuan Mempelajari Farmakodinamik

Tujuan mempelajari Farmakodinamik :

2.5.1 Dapat memberikan dasar terapi yang rasional

2.5.2 Mampu merancang bahan kimia baru yang lebih baik dan lebih unggul sebagai

obat

2.6 Respon Penderita Terhadap Obat

Faktor-faktor fisiologi yang mempengaruhi respons penderita terhadap obat dapat

digolongkan berdasarkan usia sebagai berikut ini

2.6.1 Anak

Usia, berat badan, luas permukaan tubuh atau kombinasi faktor faktor ini dapat

digunakan untuk menghitung dosis anak dari dosis dewasa.Untuk perhitungan

dosisi,usia anak dibagi dalam beberapa kelompok usia sebagai berikut :

 Neonatus : bayi baru lahir hingga usia 1 bulan.


 Bayi : usia 1 bulan hingga 1 tahun
 Balita : usia 1-5 tahun
 Anak-anak : usia 6-12 tahun

Berat badan digunakan untuk menghitung dosis yang dinyatakan dalam mg/kg.

Akan tetapi, perhitungan dosis anak dari dosis dewasa berdasarkan berat badan saja

seringkali menghasilkan dosis anak yang terlalu kecil karena anak mempunyai laju

metabolisme yang lebih tinggi sehingga per kg berat badannya seringkali membutuhkan

dosis yang lebih tinggi dari orang dewasa. Luas permukaan tubuh digunakan untuk
menghitung dosis anak sebagai presentase dari dosis.

2.6.2 Neonatus dan Bayi Prematur

Pada usia ekstrim ini terdapat perbedaan respons yang terutama disebabkan oleh

belum sempurnanya berbagai fungsi Farmakokinetik tubuh yaitu :

 Fungsi biotransformasi hati


 Fungsi ekskresi ginjal hanya 60-70% dari ginjal dewasa
 Kapasitas ikatan protein inplasma yang rendah
 Sawar darah-otak serta sawar kulit belum sempurna

Prinsip umum penggunaan obat pada neonatus pada bayi prematur adalah :

 Hindarkan penggunaan sulfonamid, aspirin, heksaklorofen (kadar

berapapun untuk kulit yang tidak utuh, kadar 3% atau lebih untuk kulit

yang utuh) morvin, barbiturat IV

 Untuk obat-obatan lain : gunakan dosis yang lebih rendah dari dosis yang

dihitung berdasarkan permukaan tubuh.

2.6.3 Usia Lanjut

Perubahan respons penderita usia lanjut disebabkan oleh banyak faktor seperti

penurunan fungsi ginjal terutama fungsi glomorulus dan sekresi tubuli.

BAB III

KESIMPULAN

Farmakodinamika mempelajari efek obat dalam tubuh atau jaringan hidup atau mempelajari

Anda mungkin juga menyukai