KATA PENGANTAR
Percobaan II
Mikromeritika............................................................................7
Percobaan III
Dispersi koloid dan sifat-sifatnya.............................................13
Percobaan IV
Rheology...................................................................................17
Percobaan V
Kelarutan..................................................................................20
Percobaan VI
Viskositas larutan new on dan viskositas oswold....................24
Percobaan VII
Kinetika reaksi kimia...............................................................27
Percobaan VIII
Buffer dan kapasitas buffer......................................................31
PERCOBAAN I dapat menurunkan tegangan antarmuka tersebut adalah
PENENTUAN TEGANGAN PERMUKAAN surfaktan.
Tegangan permukaan pada suatu benda yang memiliki satu
ɣ = ½ rhpg b. Timbangan
Keterangan : c. Bekerglass
ɣ = Tegangan d. Picnometer
a. Siapkan air dengan suhu 40, 60 dan 80 drajat celcius. 1. Sebutkan perbedaan antara tegangan permukaan dan
b. Ambil pipa kapiler kering dan celupkan pipa kapiler tegangan antar muka.
dalam gelas berisi cairan dengan volume tertentu. Catat 2. Apa yang dimaksud dengan Lipofilik
kenaikan cairan dalam pipa kapiler tersebut. 3. Apa yang dimaksud dengan kekentalan cairan
E. Latihan pertanyaan
1. Sebukan apa yang dimaksud dengan mesh 60
2. Apa yang dimaksud dengan mesh 60/90
PERCOBAAN III C. Alat dan Bahan
DISPERSI KOLOID DAN SIFAT-SIFATNYA 1. Alat
a. Timbangan
larutan argentum dan FeCl masukkan kedalam tabung reaksi 1. Apa yang dimaksud dengan viskositas koloid
dan masukkan larutan gelatin 0,5% pada tabung A dan 1 % 2. Apa fungsi FeCl pada praktikum ini
argentum proteinatum sebanyak 4 ml, kemudian tammbahkan 2. Teori praktis industri farmasi, Edisi 3, Lachman, 1986
Larutan NaCl 20 % sebanyak 2 ml, amati apa yang terjadi. 3. Buku pelajaran tekhnologi farmasi, Gajah mada Press, 1995
Kemudian tambahkan lagi hingga terjadi endapan. Catat 4. Lachman, et al. 1986. The Theory and Practice of
berapa persen banyaknya NaCl hingga terbentuk endapan Industrial Pharmacy. 3rd Edition.
tersebut. Langkah selanjutnya adalah, tambahkan larutan 0,5% 5. Buku ajar fisika farmasi, PPSDM, Jakarta.
FeCl dan 5 ml larutan gelatin. Lakukan seperti percobaan 6. Teknologi Sediaan Farmasi , Fatmawati, Aisyah, dkk. 2015. ,
B. Teori
F. Pustaka
Kelarutan suatu zat dapat dinyatakan sebagai konsentrasi zat
1. Physical pharmacy, Attwood, 2008
terlarut dalam pelarut jenuhnya, sedangkan dalam farmakope
2. Teori praktis industri farmasi, Edisi 3, Lachman, 1986
Indonesia edisi 3 yang dimaksud dengan kelarutan adalah
3. Buku pelajaran tekhnologi farmasi, Gajah mada
kelarutan zat dalam bagian tertentu pelarut, kecuali
Press, 1995
dinyatakan lain menunjukkan bahwa 1 bagian bobot zat padat
4. Lachman, et al. 1986. The Theory and Practice of
atau 1 bagian volume zat cair larut dalam bagian volume.
Industrial Pharmacy. 3rd Edition.
Kelarutan dapat dipengaruhi oleh kepolaran pelarut, bentuk
5. Buku ajar fisika farmasi, PPSDM, Jakarta.
zat terlarut, suhu, jenis bahan, sifat fisika dan kimia suatu zat ,
6. Teknologi Sediaan Farmasi , Fatmawati, Aisyah,
pH, tekanan dan lain sebagainya.
dkk. 2015. ,
C. Alat dan Bahan D. Cara kerja
1. Alat 1. Larutkan asam oksalat dalam akuadest pada suhu 60 drajat
a. Timbangan hingga tepat jenuh, masukkan dalam bekerglass.
b. Sendok tanduk 2. Letakkan bekerglass tersebut dalam wadah yang telah
c. Pemanas air diisi es batu yang telah diberi garam / NaCl.
d. Batang pengaduk 3. Letakkan termometer dalam bekerglass yang berisi asam
e. Gelas ukur oksalat, tunggu hingga suhu dalam bekerglass menjadi 45
f. Pipet tetes drajat C, larutan diambil 10 ml kemudian diencerkan
g. Kertas saring hingga 100 ml.
h. Biuret 4. Ambil larutan no 3 kemudian tambahkan indikator PP
i. Erlemeyer sebanyak 3 tetes, kemudian di teterasi dengan NaOH 0,5
j. Cawan N dan catat banyaknya NaOH yang di butuhkan.
k. Statif Ulangi percobaan ini sebanyak 3x dan dilakukan dengan
l. Bekerglass cara yang sama untuk menurunkan suhu.
m. Termometer 5. Darihasil tetrasi tersebut kemudian buatlah grafik antara
n. dan lain-lain harga ms dan vs 1/T.
2. Bahan 6. Dengan didapatnya kelarutan maka dapat dihitung
a. Asam Oksalat panas pelarutnya.
b. Larutan NaOH 7. Dari persamaan diatas maka akan dapat dihitung ÅH
c. Idikator PP kemudian lakukan perhitungan rata-rata dari ÅH sebesar 1
d. Akuadest mol.
e. NaCl
f. dan lain-lain.
E. Latihan pertanyaan PERCOBAAN VI
1. Bagaimana pengaruh pH terhadap kelarutan zat. VISKOSITAS LARUTAN
2. Bagaimana pengaruh kepolaran pelarut terhadap
kelarutan suatu zat.
A. Tujuan
3. Jelaskan pengaruh suhu terhadap kelarutan.
4. Bagaimana untuk mempercepat kelarutan suatu zat ? Setelah melakukan praktikum penentuan viskositas larutan
maka diharapkan mahasiswa dapat :
F. Pustaka 1. Menentukan viskositas larutan.
1. Physical pharmacy, Attwood, 2008 2. Mahasiswa mampu menentukan faktor-faktor yang
2. Teori praktis industri farmasi, Edisi 3, Lachman, 1986 mempengaruhi viskositas larutan.
3. Buku pelajaran tekhnologi farmasi, Gajah mada 3. Mahasiswa mampu mempelajari pengaruh kadar larutan
Press, 1995 terhadap viskositas larutan.
4. Lachman, et al. 1986. The Theory and Practice of
B. Teori
Industrial Pharmacy. 3rd Edition.
Viskositas merupakan ukuran kekentalan dari suatu zat cair,
5. Buku ajar fisika farmasi, PPSDM, Jakarta.
dan nilai viskositas dapat diukur dengan cara mengalirkan zat
6. Teknologi Sediaan Farmasi , Fatmawati, Aisyah, dkk.
cair tersebut. Jika nilali viskositas tersebut tinggi maka aliran
2015. ,
zat cair akan lebih sulit mengalir dibandingkan zat cair yang
memiliki viskositas kecil.
Ada tiga alat ukur untuk mengetahui kekentalan suatu zat
cair, antara lain dengan cara viskositas rotasi, viskositas
dengan menggunakan metode peluru jatuh dan viskositas
menggunakan pipa kapiler.
Viskositas cairan berbanding lurus dengan waktu alir zat 2. Penentuan viskositas cairan dengan viskosimeter Oswold
cairnya. Semakin besar viskositas cairan maka akan semakin Masukkan sampel cairan kedalam viskositas oswold, dan
sulit cairan tersebut mengalir. lakukan hingga batas paling atas. Hitung berapa waktu
yang dibutuhkan hingga cairan tersebut turun sampai batas
C. Alat dan Bahan
paling bawah. Lakukan percobaan dengan menggunakan
1. Alat
cairan sampel berbeda. Ulangi percobaan 3x.
a. Timbangan
b. Sendok tanduk E. Latihan pertanyaan
c. Piknometer 1. Sebutkan jenis – jenis piknometer
d. Stopwatch 2. Apa perbedaan antara bobot jenis dengan berat jenis
g. dan lain-lain 3. Sebutkan faktor apa saja yang mempengaruhi viskositas
2. Bahan 4. Apakah kemiringan alat akan mempengaruhi aliran zat ?
a. Akuadest
b. Alkohol F. Pustaka
c. Larutan gula 20 %, 40%, 60 % 1. Physical pharmacy, Attwood, 2008
d. dan lain-lain 2. Teori praktis industri farmasi, Edisi 3, Lachman, 1986
3. Buku pelajaran tekhnologi farmasi, Gajah mada
D. Cara kerja Press, 1995
1. Menentukan berat jenis larutan 4. Lachman, et al. 1986. The Theory and Practice of
Timbang piknometer kosong beserta tutupnya, catat Industrial Pharmacy. 3rd Edition.
beratnya. Kemudian piknometer tersebut diisi dengan air, 5. Buku ajar fisika farmasi, PPSDM, Jakarta.
kemudian ditimbang. Lakukan cara tersebut dengan 6. Teknologi Sediaan Farmasi , Fatmawati, Aisyah, dkk.
menggunakan sampel lain. 2015. ,
PERCOBAAN VII Laju reaksi kimia dalam dunia kefarmasian biasanya
KINETIKA REAKSI KIMIA digunakan untuk menghitung lamanya mutu khasiat suatu
sediaan obat atau lebih dikenal dengan expired date (ED).
1. Timbang acetosal, larutkan dengan alkohol kemudian 2. Apa yang anda ketahui tentang uji T 1/2
ditambahkan akuadestilata hingga 1 liter. 3. Apa yang anda ketahui tentang pengujian dipercepat
2. siapkan 5 tabung reaksi kemudian masukkan 10 ml larutan 4. Bagaimana caranya melakukan pengujian dipercepat
sediakan, tambahkan 2 ml larutan ferri nitrat 1 % dalam 1. Physical pharmacy, Attwood, 2008
asam nitrat dan di gojog hingga homogen. 2. Teori praktis industri farmasi, Edisi 3, Lachman, 1986
4. Baca serapan panjang gelombang larutan tiap 3. Tekhnologi farmasi, Gajah mada Press, 1995
tabung menggunakan spektrofotometer dengan 4. Lachman, et al. 1986. The Theory and Practice of
E. Latihan pertanyaan
1. Apa beda buffer dan kapasitas buffer
2. Apa yang disebut pH larutan
3. sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi pH
4. Apa hubungan antara pH larutan dengan larutan buffer
F. Pustaka
1. Physical pharmacy, Attwood, 2008
2. Teori praktis industri farmasi, Edisi 3, Lachman, 1986
3. Buku pelajaran tekhnologi farmasi, Gajah mada
Press, 1995
4. Lachman, et al. 1986. The Theory and Practice of Industrial
PERCOBAAN IX C. Alat dan Bahan
TITIK BEKU LARUTAN 1. Alat
a. Timbangan
A. Tujuan
b. Sendok tanduk
Setelah melakukan praktikum titik beku larutan maka
c. Bekerglass
diharapkan mahasiswa dapat :
d. Erlemeyer
1. Menentukan larutan titik beku larutan.
e. Stopwatch
2. Mahasiswa mampu menentukan faktor-faktor yang
f. Gelas ukur
mempengaruhi titik beku larutan.
g. dan lain-lain
3. Mahasiswa mampu menentukan pengujian titik beku
2. Bahan
larutan.
a. Asam sulfat glasial
b. Naftalena
B. Teori
c. Garam dapur
Titik beku larutan adalah temperatur pada saat larutan
d. Es batu
setimbang dengan pelarut padatnya. Larutan akan membeku
e. Akuadest
pada temperatur lebih rendah dari pelarutnya. Pelarut yang
f. dan lain-lain
mengandung zat terlarut yang sukar menguap maka titik
bekunya akan lebih kecil dari 0 drajat C. Fenomena tersebut
D. Cara kerja
disebut penurunan titik beku (ATf). Larutan yang sangat
1. Buatlah larutan Air, Es dan garam dan catat suhunya,
encer dapat menggunakan persamaan ATf = kf.m , dimana
kemudian bagi menjadi beberapa bagian. Ambil sebagian
Tf adalah titik beku larutan (oC), kf adalah tetapan penurunan
dan masukkan pelarut asam cuka glasial sebanyak 20 ml,
titik beku / molal (oC / mol) dan m adalah molalitas larutan
catat suhunya. Dan amati reaksi yang terjadi. Amati
(mol.L-1).
apabila terjadi pembekuan dan catat apa yang terjadi. coba
ulangi lagi percobaan tersebut, dan catat titik pelarut
murni dalam to F. 5. Buku ajar fisika farmasi, PPSDM, Jakarta.
2. Biarkan pelarut tersebut membeku kembali, masukkan 6. Teknologi Sediaan Farmasi , Fatmawati, dkk. 2015.
Naftalen sebagai pelarutnya. Kemudian lakukan
percobaan seperti percobaan diatas catat titik beku
larutannya (Tf). Hitung dengan rumus ATf = To F –
TF.
3. Penentuan berat molekul zat X
Ditambahkan 2 gram zat X pada larutan no.1 setelah di
biarkan mencair. Amati TF seperti cara diatas, Hitung ATF
dan berat molekul Zat X tersebut.
E. Latihan pertanyaan
1. Sebutkan fungsi garam dalam percobaan ini
2. Apa pengaruh asam asetat dalam larutan tersebut
3. Apa perbedaan titik beku dengan oC ?
4. Apa yang terjadi bila garam dapur tercampur
dengan naftalen ?
F. Pustaka
1. Physical pharmacy, Attwood, 2008
2. Teori praktis industri farmasi, Edisi 3, Lachman, 1986
3. Buku pelajaran tekhnologi farmasi, Gajah mada
Press, 1995.
4. Lachman, et al. 1986. The Theory and Practice of
Industrial Pharmacy. 3rd Edition.
VISI DAN MISI PROGRAM STUDI D -III 5. Membangun kerjasaman dengan Perguruan Tinggi lain dan
FARMASI FAKULTAS FARMASI Stakeholder dalam upaya pelaksanaan Tri Dharma
UNIVERSITAS PEKALONGAN perguruan tinggi.
VISI
Menjadi Program Studi yang Unggul dalam Farmasi Sains, dan
Praktik Farmasi pada tahun 2035.
Misi
1. Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran D - III
farmasi yang berkualitas khususnya dibidang Farmasi Sains
dan Praktik Farmasi dengan didasari 7 tata nilai Universitas
Pekalongan dan wawasan kewirausahaan.
2. Meningkatkan kualitas manajemen pengelolaan melalui
penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan yang
berkelanjutan.
3. Meningkatkan kualitas dan kuantitas Penelitian dalam
bidang Farmasi Sains dan Praktik Farmasi.
4. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat yang
relevan dengan Farmasi Sains dan Praktik Farmasi untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat.