Anda di halaman 1dari 11

Jurnal Insan Farmasi Indonesia, 5(1) Mei 2022 (119-129)

Sulastri Herdaningsih
p-ISSN 2621-3184; e-ISSN 2621-4032
doi: 10.36387/jifi.v5i1.925

FORMULASI SEDIAAN SIRUP EKSTRA ETANOL DAUN ILER (Coleus


atropurpureus (L.) Benth) DAN UJI AKTIVITAS MUKOLITIK SECARA
IN VITRO

Sulastri Herdaningsih*, Dian Kartikasari


Akademi Farmasi Yarsi Pontianak
*: sulastriherdaningsih08@gmail.com

ABSTRAK
Sirup adalah suatu sediaan cair oral yang mengandung sakarosa. Penelitian
ini bertujuan untuk menguji apakah ekstrak daun iler (Coleus atropurpureus (L.)
Benth) dapat diformulasikan sebagai sediaan sirup kemudian diuji sifat fisik dan
aktivitas mukolitik. Metode eksperimental yang digunakan untuk menguji
aktivitas mukolitik sirup ekstrak daun iler secara in vitro adalah dengan mengukur
viskositas putih telur bebek yang ditambahkan pada larutan uji tiap 15 menit yakni
pada menit ke 0, 15, 30, 45 dan menit ke 60. Pengujian aktivitas mukolitik
dilakukan terhadap sirup ekstrak daun iler dengan konsentrasi 3%, 4,5% dan 6%,
kontrol positif asetilsistein 0,2% dan kontrol negatif aquades. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa sirup ekstrak daun iler pada konsentrasi 3%, 4,5% dan 6%
dapat diformulasikan sebagai sediaan sirup dan mampu menurunkan viskositas
putih telur bebek secara signifikan dibandingkan kontrol negatif.
Kata Kunci: Daun Iler, Sirup, Evaluasi, Batuk

ABSTRACT
Syrup is an oral liquid preparation containing sakarosa. The study
aimed to test whether iler leaf extract (Coleus atropurpureus (L.) Benth) could be
formulated as a syrup preparation then tested for physical properties and
mucolytic activity. The experimental method used to test the mucolytic activity of
iler leaf extract syrup in vitro is to measure the viscosity of duck egg whites added
to the test solution every 15 minutes, namely at the 0th, 15th, 30th, 45th and 60th
minutesTesting of mucolytic activity was carried out on iler leaf extract syrup with
concentrations of 3%, 4.5% and 6%, positive control of acetylcysteine 0.2% and
negative control of aquades. The results showed that iler leaf extract syrup at
concentrations of 3%, 4.5% and 6% can be formulated as syrup preparations and
is able to significantly decrease the viscosity of duck egg whites compared to
negative control.
Keywords: Iler Leaves, Syrup, Evaluation, Cough

PENDAHULUAN manfaat bagi masyarakat, terutama


Indonesia adalah negara yang untuk masalah kesehatan. Sangat
memiliki keberagamanan baik dari penting bagi masyarakat untuk
hayati dan berbagai jenis makhluk mengetahui cara mengolah
hidup lainnya. Keanekaragaman keanekaragaman hayati ini agar
hayati ini mempunyai banyak memperoleh hasil yang optimal dan

Artikel Diterima: 2 Mei 2022; Disetujui: 24 Mei 2022 119


Jurnal Insan Farmasi Indonesia, 5(1) Mei 2022 (119-129)
Sulastri Herdaningsih
p-ISSN 2621-3184; e-ISSN 2621-4032
doi: 10.36387/jifi.v5i1.925

tidak menimbulkan kerusakan batuk, influenza, mengobati bisul,


lingkungan 1. wasir, borok, peluruh haid,
Batuk merupakan suatu mengatasi keputihan, sakit perut,
mekanisme fisiologi yang sangat diare, obat cacing, penambah nafsu
penting untuk menjaga jalan napas makan dan detoksifikasi1. Adanya
tetap terbuka (paten) dengan cara metabolit sekunder yang terdapat
menyingkirkan hasil sekresi lendir dari daun iler yaitu lendir, minyak
yang menumpuk pada jalan napas. atsiri, alkaloid, flavonoid, dan
Jalan napas dapat menjadi hiperaktif saponin 4.
sehingga hanya dengan iritasi sedikit Berdasarkan penelitian yang
saja sudah dapat menyebabkan dilakukan oleh Herdaningsih (2021),
refleks batuk 2. tentang uji aktivitas mukolitik
Di Indonesia, masyarakat lebih ekstrak etanol daun iler (Coleus
memilih mengkonsumsi obat dalam atropurpureus (L.) Benth) secara in
bentuk sirup karena kemudahan vitro membuktikan bahwa ekstrak
dalam mengkonsumsinya terutama etanol daun iler memiliki kandungan
bagi mereka yang susah menelan metabolit sekunder yaitu flavonoid,
obat dalam sediaan padat, dan dapat saponin, dan tanin, serta
menutupi rasa pahit yang tidak menunjukkan bahwa ekstrak etanol
disukai anak-anak 3. daun iler memiliki aktivitas
Salah satu tanaman yang dapat mukolitik pada konsentrasi 3%,
digunakan sebagai obat yaitu 4,5%, dan 6% 5.
tanaman miana atau iler (Coleus Hal inilah yang
atropurpureus (L) Benth. Menurut melatarbelakangi peneliti untuk
data empiris masyarakat Kabupaten memformulasikan sediaan sirup dari
Kapuas Hulu Kalimantan Barat ekstrak etanol daun iler dengan
sering menggunakan daun iler untuk konsentrasi 3%, 4,5%, dan 6%, serta
megobati penyakit misalnya batuk, melakukan uji aktivitas mukolitik
pilek, dan demam. Selain itu daun pada sediaan sirup ekstrak etanol
iler digunakan untuk mengobati daun iler (Coleus atropurpureus (L.)
berbagai penyakit seperti hepapatitis, Benth) secara in vitro.

120
Jurnal Insan Farmasi Indonesia, 5(1) Mei 2022 (119-129)
Sulastri Herdaningsih
p-ISSN 2621-3184; e-ISSN 2621-4032
doi: 10.36387/jifi.v5i1.925

METODE PENELITIAN Prosedur Kerja


Alat dan Bahan a. Pembuatan Simplisia
Alat yang digunakan dalam Sebanyak 3,5 kg daun iler yang
penelitian ini yaitu wadah maserasi, sudah dibersihkan kemudian
vacuum ratory evaporator, dikeringkan dengan cara dikering di
timbangan analitik (Lucky®), lemari dry cabinet selama 1x24 jam.
pengering, gelas beaker (Pyrex®), Selanjutnya dihaluskan untuk
cawan petri, gelas ukur (Pyrex®), selanjutnya siap untuk ekstraksi
mortir dan stemper, piknometer 25 dengan metode maserasi.
mL, kertas pH meter (universal), b. Pembuatan Ekstrak
botol kaca, viskometer Brookfield Ekstraksi dengan metode
tipe LVT230, box telur, dan pemisah maserasi. Daun iler yang sudah
telur. kering kemudian dimasukkan
Bahan yang digunakan kedalam bejana maserasi, kemudian
dalam penilitian ini adalah daun iler ditambahkan pelarut etanol 70%
(Coleus atropurpureus (L.) Benth), hingga membasahi seluruh simplisia.
alkohol 70% (Medika®), aquadest, Maserasi dilakukan selama 3 x 24
sukrosa, propilenglikol, nipagin, jam. Dan setiap 24 jam pelarut
asetitsistein 0,2%, Na-CMC dan diganti baru. Filtrat yang didapat
putih telur bebek. selanjutnya diuapkan menggunakan
vacuum ratory evaporator hingga
didapatkan ekstrak kental.

Tabel 1. Rancangan Formula Sirup Ekstrak Daun Iler

Konsentrasi
Bahan Fungsi
F1 F2 F3

Ekstrak daun iler 3% 4,5% 6% Zat aktif

Propilenglikol 12% 12% 12% pelarut

Nipagin 0,2% 0,2% 0,2% Zat pengawet

Sirupus simpleks Ad 100 g Ad 100 g Ad 100 g Pemanis

121
Jurnal Insan Farmasi Indonesia, 5(1) Mei 2022 (119-129)
Sulastri Herdaningsih
p-ISSN 2621-3184; e-ISSN 2621-4032
doi: 10.36387/jifi.v5i1.925

c. Pembuatan Sirup d. Pengujian Evaluasi


Pada Formula I menggunakan 1. Uji Organoleptis
konsentrasi 3%; Formula II Uji organoleptis akan menguji
menggunakan konsentrasi 4,5%; warna dan rasa sediaan sirup ekstrak
Formula III menggunakan etanol daun iler yang akan diuji
konsentrasi 6%. Propilenglikol yang dengan menggunakan panca indera,
digunakan sebanyak 12%, nipagin dengan cara melihat warna sediaan
0,2%, dan sirupus simpleks ad 100 g dan mencoba rasa dari sediaan sirup
pada masing-masing formula. tersebut 6.
Langkah-langkah pembuatan sirup 2. Uji Hedonik
yaitu membuat sirupus simpleks Uji hedonik ini akan dilakukan
dengan cara menggerus sukrosa, oleh 25 orang panelis (responden).
kemudian dilarutkan dengan Peneliti akan memberikan 2 tetes
aquadest dan sirupus simplek sediaan kepada panelis untuk diamati
disaring menggunakan kain flanel. warna dan rasa dari sediaan sirup
Pembuatan sirup dimana ekstrak tersebut. Kemudian peneliti akan
daun iler dilarutkan dengan memberikan lembar penilaian
propilenglikol sedikit kemudian (kuisioner) yang akan diisi oleh
diaduk hingga homogen dalam gelas panelis. Kriteria yang harus dipilih
beker. Nipagin dilarutkan dengan panelis yaitu sangat suka, suka, tidak
sisa propilenglikol hingga homogen suka, dan sangat tidak suka. Adapun
dalam gelas beker yang berbeda. rumus untuk menghitung persentase
Dimasukkan nipagin ke dalam adalah sebagai berikut 7.
campuran ekstrak dan propilenglikol,
kemudian diaduk hingga homogen. Rumus : 100%

Setelah itu, ditambahkan sirupus


simplek sesuai dengan yang 3. Uji pH
diperlukan, diaduk sampai semua Pada uji pH, pH yang baik
bahan larut dan homogen. untuk sediaan sirup adalah 4-8 8. Uji
Dilanjutkan dengan evaluasi sediaan pH dilakukan dengan menggunakan
sirup. pH universal, dengan cara yaitu

122
Jurnal Insan Farmasi Indonesia, 5(1) Mei 2022 (119-129)
Sulastri Herdaningsih
p-ISSN 2621-3184; e-ISSN 2621-4032
doi: 10.36387/jifi.v5i1.925

peneliti menuangkan sedikit dari untuk bobot jenis sediaan sirup


formula tersebut ke dalam gelas adalah 1,3 g/mL 6.
beker. Kemudian mencelupkan 6. Uji Waktu Tuang
kertas pH universal ke dalam sediaan Uji waktu tuang dilakukan
tersebut 6. dengan cara yaitu dengan
4. Uji Homogenitas menuangkan suatu sediaan dari botol
Uji homogenitas merupakan sebanyak 50 mL ke dalam gelas
salah satu jenis evaluasi yang beaker dengan sudut 45˚ dengan
digunakan untuk memastikan apakah ketinggian 19,5 cm. Kemudian
terdapat gumpalan/partikel pada dihitung waktunya saat penuangan 7.
sediaan sirup, cara uji homogenitas 7. Uji Volume Terpindahkan
yaitu dengan cara menggunakan Sirup yang memenuhi syarat
kertas putih sebagai latar belakang uji volume terpindahkan apabila
dan dilihat dengan indera volume sediaan tidak kurang dari
penglihatan menggunakan bantuan 95%. Uji volume terpindahkan
senter. Kemudian diamati apakah dilakukan dengan cara yaitu diukur
masih terdapat partikel yang belum volume sebanyak 25 mL dari
larut 9. masing-masing formula, kemudian
5. Uji Bobot Jenis sirup dituang kembali ke dalam gelas
Cara untuk menentukan ukur. Diamati perubahan volume
bobot jenis suatu sediaan sirup yaitu yang terjadi dan dicatat volume awal
piknometer dibersihkan kemudian dan akhir. Sirup yang memenuhi
dikeringkan menggunakan oven lalu syarat apabila volume sediaan tidak
ditimbang, setelah itu dimasukkan air kurang dari 95% 6.
suling ke dalam piknometer sampai e. Pengujian Aktivitas Mukolitik
luber, ditimbang dan dicatat, air Uji aktivitas mukolitik
suling dibuang kemudian dilakukan menggunakan viscometer
dikeringkan lagi menggunakan oven. Brookfield tipe LV230. Penentuan
Jika sudah kering ditambahkan viskositas dilakukan pada 5
sediaan sampai luber dan ditimbang kelompok perlakuan yang terdiri dari
kemudian dicatat. Nilai yang baik kontrol negatif (aquadest), kontrol

123
Jurnal Insan Farmasi Indonesia, 5(1) Mei 2022 (119-129)
Sulastri Herdaningsih
p-ISSN 2621-3184; e-ISSN 2621-4032
doi: 10.36387/jifi.v5i1.925

positif (asetilsistein 0,2%), sirup diperoleh dengan cara maserasi


ekstrak daun iler 3%, sirup ekstrak selama 3 hari menggunakan pelarut
daun iler 4,5%, dan sirup ekstrak etanol 70% dilakukan dengan
daun iler 6% dengan replikasi mengganti pelarut 3x24 jam. Hasil
sebanyak 3 kali masing-masing maserasi kemudian disaring,
kelompok perlakuan. Pengujian diperoleh fitrat etanol, kemudian
aktivitas mukolitik dilakukan dengan dipekatkan menggunakan alat
cara masing-masing kelompok uji vacuum rotary evaporator. Setelah di
diberi putih telur bebek dengan vacuum rotary evaporator
perbandingan 1:1 (100 g larutan uji didapatkan hasil ekstrak kental daun
dan 100 g putih telur bebek), iler sebanyak 72,64 g. Ekstrak kental
sehingga total larutan uji dan putih akan diformulasikan sebagai sediaan
telur yang digunakan yaitu 200 g. sirup ekstrak etanol daun iler (Coleus
Kemudian dilakukan pengujian atropurpureus (L.) Benth). Sirup ini
viskositas dengan viscometer dibuat dengan konsentrasi yang
Brookfield tipe LV230 dan diamati berbeda disetiap formulanya yaitu
pada interval waktu tiap 15 menit 3%, 4,5%, dan 6%. Selanjutnya
yaitu mulai dari 0, 15, 30, 45, dan 60 ekstrak daun iler dibuat dalam
menit dengan melakukan 3 kali bentuk sediaan sirup. Hasil uji sifat
replikasi. fisik ekstrak daun iler pada ketiga
HASIL DAN PEMBAHASAN formula dapat dilihat pada tabel 2.
Ekstrak etanol daun iler
(Coleus atropurpureus (L.) Benth)
Tabel 2. Uji Sifat Fisik Sirup Ekstrak Daun Iler

Organoleptis Hedonik Volume Waktu


Bj
Formula pH terpindahkan tuang Homogenitas
Warna Rasa (g/mL)
warna rasa (%) (detik)
(%) (%)
coklat Agak
1 5 88 88 100 1,3 18,78 Homogen
tua pahit
coklat
2 Pahit 6 92 60 100 1,3 19,47 Homogen
tua
coklat Sangat
3 6 92 44 100 1,3 19,05 Homogen
tua pahit

124
Jurnal Insan Farmasi Indonesia, 5(1) Mei 2022 (119-129)
Sulastri Herdaningsih
p-ISSN 2621-3184; e-ISSN 2621-4032
doi: 10.36387/jifi.v5i1.925

Berdasarkan Hasil uji panelis lebih menyukai sediaan sirup


organoleptis pada 25 panelis bahwa F1, dibandingkan dengan F2 dan F3.
ketiga formula memiliki rasa yang Karena semakin besar konsentrasi
berbeda. Perbedaan rasa tersebut ekstrak yang digunakan, maka akan
dikarenakan tingkat konsentrasi yang semakin pekat warnanya dan
berbeda. Semakin tinggi konsentrasi semakin pahit rasa dari sirup
semakin banyak ekstrak yang tersebut.
digunakan, dan hal itulah yang Berdasarkan tabel I, diketahui
menyebabkan rasa dari sediaan sirup hasil uji pH yaitu pada F1
F3 (6%) sangat pahit dibandingkan mempunyai pH 5, sedangkan pada
F1 (3%) dan F2 (4,5%). Sedangkan F2 dan F3 mempunyai pH 6. Nilai
warna dari ketiga formula tersebut pH yang baik untuk sediaan sirup
juga dipengaruhi oleh tingkat yaitu 4-7. Jadi, dari ketiga Formula
konsentrasi. Semakin tinggi tersebut memenuhi syarat uji pH.
konsentrasi warna sediaan sirup akan Uji homogenitas dilakukan
semakin pekat. Warna yang dengan menggunakan kertas putih
diperoleh dari ke tiga formula yaitu sebagai latar belakang kemudian
coklat tua. sediaan sirup disenter dan dilihat
uji hedonik yang dilakukan apakah terdapat gumpalan atau
pada 25 panelis yang telah mngamati partikel didalamnya. Hasil dari uji
sediaan sirup melalui pengisian homogenitas, ketiga Formula yaitu
kuisioner tersebut, dengan kriteria F1, F2, F3 homogen dan memenuhi
sangat suka, suka, tidak suka dan persyaratan sediaan sirup.
sangat tidak suka. Didapatkan bahwa Nilai yang baik untuk bobot
persentase uji hedonik warna pada jenis sediaan sirup adalah 1,3 g/mL.

F1 88%, sedangkan untuk F2 dan F3 Hasil uji bobot jenis menunjukkan


bahwa pada F1, F2, dan F3 adalah 1,3
92%. Untuk uji hedonik rasa,
g/mL. Dari hasil tersebut dapat
menunjukkan bahwa persentase uji
disimpulkan bahwa dari F1, F2, dan F3
hedonik rasa pada F1 88%, F2 60%,
memenuhi syarat bobot jenis untuk
dan F3 44%. Dari hasil tersebut
sediaan sirup. Semakin kental suatu
dapat disimpulkan bahwa rata-rata
sediaan sirup maka waktu tuangnya

125
Jurnal Insan Farmasi Indonesia, 5(1) Mei 2022 (119-129)
Sulastri Herdaningsih
p-ISSN 2621-3184; e-ISSN 2621-4032
doi: 10.36387/jifi.v5i1.925

semakin lama. Hasil penelitian bebek. Berdasarkan gambar 1, terlihat


menunjukkan bahwa waktu tuang pada terjadi penurunan aktivitas mukolitik
F1 18,78 detik, F2 19,47 detik, dan F3 terhadap waktu pengamatan, bahwa
19,05 detik. Uji volume terpindahkan
sirup ekstrak etanol daun iler (Coleus
memiliki persyaratan yaitu apabila
atropurpureus (L.) Benth) pada
volume saat memindahkan sediaan
konsentrasi 3%, 4,5%, dan 6%
kurang dari 95% maka sediaan tersebut
mempunyai efek mukolitik karena
tidak memenuhi persyaratan sediaan
sirup yang baik. Dari hasil uji volume
mampu menurunkan viskositas putih

terpindahkan telah didapatkan hasil telur bebek lebih kecil dari kontrol
yaitu pada F1, F2, F3 sediaan sirup negatif. Dilihat dari sirup ekstrak
100% terpindahkan, sehingga ketiga etanol daun iler tersebut dapat dilihat
formula tersebut memenuhi syarat pada sirup konsentrasi 6%
uji volume terpindahkan. Sirup ekstrak dibandingkan sirup konsentrasi 3%
daun iler yang sudah dilakukan uji sifat dan 4,5% memiliki kemampuan
fisik selanjutnya diuji mukolitik
besar dalam menurunkan viskositas
menggunakan putih telur bebek. Dengan
putih telur bebek.
melihat perubahan viskositas putih telur

Gambar 1. Nilai viskositas larutan putih telur bebek selama waktu pengamatan

126
Jurnal Insan Farmasi Indonesia, 5(1) Mei 2022 (119-129)
Sulastri Herdaningsih
p-ISSN 2621-3184; e-ISSN 2621-4032
doi: 10.36387/jifi.v5i1.925

250%

200%

150% konsentrasi 6%
konsentrasi 4,5%
100% konsentrasi 3%
kontrol positif
50%
kontrol negatif
0%
0 15 30 45 60
Menit

Gambar 2. Nilai rerata persentase aktivitas mukolitik larutan putih telur bebek selama waktu
pengamatan

pada konsentrasi 3% sirup ekstrak


Berdasarkan gambar 2, etanol daun iler sudah menunjukkan
diatas dapat dilihat hasil persentase aktivitas mukolitik namun masih
aktivitas mukolitik dapat dilihat pada rendah jika dibandingkan dengan
kontrol negatif menit ke 60 kontrol positif, pada konsentrasi
mendapatkan hasil 0% hasil ini 4,5% sirup ekstrak etanol daun iler
menunjukkan tidak adanya aktivitas menit 60 mendapatkan hasil 43,59%
mukolitik pada kontrol negatif, pada hasil ini menunjukkan bahwa pada
kontrol positif menit ke 60 konsentrasi 4,5% sirup ekstrak etanol
mendapatkan hasil 63,26% hasil ini daun iler sudah memiliki aktivitas
menunjukkan bahwa asetilsistein mukolitik, pada konsentrasi 6% sirup
memiliki aktivitas mukolitik, karena ekstrak etanol daun iler menit 60
asetilsistein sudah mulai mencapai mendapatkan hasil 51,29%, hasil ini
puncak plasma dalam waktu 30-60 menunjukkan bahwa pada
menit penggunaan secara oral konsentrasi 6% sirup ekstrak etanol
dengan dosis 200 mg - 600 mg, daun iler sudah memilik aktivitas
konsentrasi 3% sirup ekstrak etanol mukolitik dan sudah mendekati nilai
daun iler menit 60 mendapatkan hasil kontrol positif. Berdasarkan hasil
34,19% hasil menunjukkan bahwa diatas terlihat bahwa pada

127
Jurnal Insan Farmasi Indonesia, 5(1) Mei 2022 (119-129)
Sulastri Herdaningsih
p-ISSN 2621-3184; e-ISSN 2621-4032
doi: 10.36387/jifi.v5i1.925

konsentrasi 6% sirup ekstrak etanol (Coleus atropurpureus (L.) Benth)


daun iler adalah konsentrasi yang konsentrasi 3%, 4,5% dan 6% dapat
paling baik dan dianggap konsentrasi diformulasikan sebagai sediaan sirup
yang paling optimum karena mampu dan memiliki aktivitas mukolitik
memberikan hasil penurunan seiring dengan meningkatnya
viskositas yang paling rendah dan konsentrasi.
menghasilkan persentase aktivitas UCAPAN TERIMA KASIH
mukolitik yang paling tinggi jika Terimakasih peneliti ucapkan kepada
dibandingkan dengan konsentrasi 3% Kemendikbud atas dana hibah
dan 4,5% yang memiliki hasil yang Skema Penelitian Dosen.
lebih rendah. Beberapa penelitian
telah menyebutkan mengenai DAFTAR PUSTAKA
1) Surahmaida dan
aktivitas mukolitik terkait dengan
Umarudin. (2019). Aplikasi
kandungan senyawa aktif yang Miana, Kemangi, dan Kumis
Kucing Sebagai Peptisida
terdapat dalam tumbuhan. Salah
Nabati. Gresik : Graniti. Hal 26.
satunya saponin yang bekerja dengan
2) Djojodibroto D.,
cara meningkatkan aktivasi epitel
(2009). Respirologi (Respiratory
silia, suatu peristiwa yang Medicine). Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC. Hal 47.
membangkitkan batuk sehingga
dapat mengeluarkan dahak 10
. 3) Murtini, Gloria.
2016. Farmasetika Dasar Modul
Senyawa flavonoid dapat memecah Bahan Ajar Cetak Farmasi.
benang-benang mukoprotein dan Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia. Hal. 106.
mukopolisakarida dari sputum
(mukus), pada mukus terdapat 4) Kurdi, Aserani.
2010. Tanaman Herbal
berbagai macam jenis ikatan antar Indonesia Cara Mengolah dan
molekul. Gugus aktif dari senyawa Manfaatnya Bagi Kesehatan.
SMKN 1 Tanjung. Hal. 129-130.
flavonoid akan memutuskan ikatan
disulfide pada mukus sehingga dapat 5) Herdaningsih,
Sulastri., Kartikasari, Dian.,
menurunkan viskositas mukus 11. 2021. Aktivitas Mukolitik
KESIMPULAN Ekstrak Daun Iler (Coleus
atropurpureus (L.) Benth).
Sirup ekstrak etanol daun iler Akademi Farmasi Yarsi

128
Jurnal Insan Farmasi Indonesia, 5(1) Mei 2022 (119-129)
Sulastri Herdaningsih
p-ISSN 2621-3184; e-ISSN 2621-4032
doi: 10.36387/jifi.v5i1.925

Pontianak. Vol.18, No.2. Jurnal Etanolik Herba Meniran


Ilmu Farmasi dan Farmasi (Phyllanthus Niruri L) Terhadap
Klinik. ISSN : 1693-7899. E- Mukosa Usus Sapi. Yogyakarta :
ISSN : 2716-3814. Universitas Gadjah Mada.

6) Asrina, Rina. 11) Wahyuningtias, A


2020. Formulasi dan Uji Mutu Suyatno., Hidajati, N (2016). Uji
Fisik Sirup Dari Ekstrak Etanol Aktivitas Mukolitik Senyawa
Daun Pare (Momordica Flavonoid Hasil Isolasi Dari
charantia L.). Akademi Farmasi Ekstrak Diklorometana Batang
Sandi Karsa Makasssar. Vol VI, Tumbuhan Paku Chingia
No.1. e-ISSN 2685-3728 p-ISSN Sakayensis. Jurnal Prosiding
2461-0496: Makassar. Hal. 2-3. Seminar Nasional Kimia dan
Pembelajaran. ISBN : 987-602-
7) Hidayati, Nurul., Anita Agustina 0951-12.
Styawan, Anggit Khusnul
Khotimah. 2020. Formulasi dan
Uji Sifat Fisis Sediaan Sirup
Ekstrak Etanol Daun Sukun
(Artocarpus altilis) (Parkinson ex
F.A.Zorn) Fosberg. Laporan
Penelitian. Program Studi DIII
Farmasi: STIkes Muhammadiyah
Klaten. Hal.440-441.

8) Departemen
Kesehatan Republik Indonesia.
1979. Farmakope Indonesia
Edisi III. Departemen Kesehatan
Republik Indonesia, Jakarta.

9) Gunawan, Elsye.,
dan Eva Susanty Simaremare.
2016. Formulasi Sirup
Antimalaria Ekstrak Kulit Batang
Kayu Susu (Alstonia scholaris
(L.) R.Br.). Program Studi
Farmasi, Jurusan Farmasi,
Fakultas MIPA: Universitas
Cendrawasih, Jayapura. E-ISSN
1693-3591. Vol. 13, No. 01. Hal.
5-8.

10) Widriyati, Y.
Dkk., (2007). Aktivitas
Mukolitik In Vitro Ekstrak

129

Anda mungkin juga menyukai