Anda di halaman 1dari 22

Budidaya ikan Nila

di Keramba Jaring Apung


Kelebihan keramba jaring apung
daripada keramba kolam
• Tidak perlu ada biaya pembelian lahan tanah
• Tidak diperlukan ada sistem pergantian air selama
budidaya
• Bibit atau anak ikan lebih seragam, memudahkan
untuk pemeliharaan dan pemberian pakan
• Pembesaran ikan berjenjang dan teratur dalam
waktu pemanenan
• Memudahkan dalam penangkapan saat akan
pemanenan
• Produksi ikan lebih tinggi dalam setiap meter persegi
Kekurangan keramba jaring apung
• Perlu perhatian lebih serius dan pengawasan
yang lebih sering dilakukan
• Pemberian pakan berbeda berdasarkan
ukuran ikan di setiap peta keramba
• Resiko kecurian dibandingkan sistem kolam
• Keramba atau jaring mudah rusak bila terjadi
banjir / arus terlalu deras
• Biaya pembuatan keramba lebih tinggi
dibandingkan sistem kolam
Syarat perairan untuk
budidaya ikan Nila di Keramba Jaring Apung
• Kondisi air tidak tercemar atau sesuai baku
mutu untuk budidaya
• Kedalam air minimal 3-5 meter dari dasar
jaring
• Suhu air 23-30 derajat dan ph 6,5-8,5
• Kecerahan air minimal 3 meter atau tidak
keruh
Pembuatan Keramba Jaring Apung
ukuran 3 x 3 m2
• Bahan –bahan :
1. Kayu ulin ukuran 4cm x 8cm panjang 4 meter,
sebanyak 8 batang
2. Baut 3 hun panjang 16 cm, 18 batang
3. Papan ulin ukuran disesuaikan, 8 keping
4. Paku 2” sebanyak 1 kg
5. Waring ukuran 3x3x1,20 mtr
6. Tali pengikat 4” sepanjang 20 mtr
7. Drum plastik ukuran 4 ring, sebanyak 4 buah
• Peralatan Pembuatan keramba
1. Gergaji biasa
2. Palu
3. Pahat
4. Kunci pas
Tahapan pembuatan keramba jaring apung
• Rangka keramba dibuat sesuai dengan ukuran 3x3 mtr, untuk
satu unit keramba bisa terdiri dari 2 petak atau 4 petak
• Pelampung dari drum plastik diletakan pada sudut petak,
agar posisi kontan drum diikat dengan tali yang mengait pada
kerangka keramba
• Setelah kerangka dan pelampung selesai terkait, papan yang
digunakan sebagai pijakan badan kolam pun segera
dipasang. Pemasangan dilakukan di dalam air. Panjangnya
disesuaikan dengan panjang rangka
• Setelah proses intaslasi kolam selesai dilakukan pemasangan
jangkar. Jangkar yang digunakan terbuat dari batu kali yang
di bungkus karung diikat dengan tali plastik Æ 20 mm
• Jaring dipasang dengan mengikatkan tali dari tiap ujung
jaring dengan pengait yang pada tiap sudut bagian dalam
kolam
Penyiapan benih ikan nila yang baik
• Ciri-ciri benih yang bagus
- ukuran seragam
- kondisi badan ikan tidak luka / tergores
- mampu berenang dengan kuat / sempurna
 ukuran benih
- ukuran 5-8 cm harus dideder hingga 8-12 cm
selama 20 hari
- ukuran 10-12 cm bisa langsung pembesaran di
keramba hingga panen.
Pensortiran benih saat berumur 22 hari

• Saat dilakukan pada pagi hari


• Setelah di sortir, ikan baru diberi pakan pada
sore hari
• Ikan dipisahkan dua tempat, ukuran kecil dan
ukuran besar
• Untuk ukuran kecil diperlakukan dengan
pemberian pakan lebih banyak dari ukuran
besar hingga 45 hari, hal ini untuk
menseragamkan ukuran ikan pada saat
pembesaran selanjutnya.
Pemberian pakan untuk 1000 ekor
• Pada saat benih ukuran 5-8 cm, pemberian
pakan 5 kali dalam sehari, sebanyak 10 kg
untuk 21 hari. Jenis pakan FF999
• Pada hari 22 hingga hari 45 diberikan 3 kali
sehari sebanyak 20 kg pakan, jenis pakan HI-
PRO-VITE 781-1
• Pada hari 45-hingga panen diberikan 3 kali
sehari, sebanyak 180 kg pakan. Jenis pakan
HI-PRO-VITE 781
Pencegahan dan penangulangan
penyakit pada ikan nila
• Penyakit yang sering menyerang ikan nila, yaitu jamur
pada badan dan mulut, tanda-tanda adanya bercak-
bercak putih.
• Penanggalungan secara herbal dengan menggunakan
bahan kunyit dan bawang putih yang dihalukan,
kemudian dicampurkan pada pakan FF999
• Pemberiannya pada pagi dan sore, seperti waktu
pemberian pakan biasanya. Untuk pencegahan
lakukan pada saat hari pertama hingga 21 hari benih
dikeramba.
• Catatan : penyakit jamur ini menyerang pada benih
ikan baru masuk keramba hingga 21 hari.
Teknis pemanenan
• Pemanen sekaligus
Pemanenan ini tidak perlu perlakukan khusus.
• Pemanen secara bertahap, hal-hal yang perlu diperhatikan
sebagai berikut :
- Tidak dianjurkan memanen setelah ikan diberikan pakan, hal ini
menghindari stres ikan yang tidak dipanen
- Teknis memanenanya, siapkan tali di tengah blok kelamba, tarik
talinya secara perlahan hingga terpisah ikan yang akan di panen
dengan ikan lainnya. Apabila hanya beberapa ekor saja bisa
gunakan pancing saja.
Waktu Pemanenan
- Pemanenan dilakukan pada bulan ketiga hingga bulan keenam
masa budidaya
- Berdasarkan berat /ukuran ikan yaitu 3 ekor untuk 1 kg
Analisa usaha
• Modal Usaha
- Pembelian benih ikan untuk 1000 ekor, @ Rp350 x 1000 = Rp350.000
- Pembuatan keramba ukuran 3x3 mtr , Rp2.000.000
- Pembelian pakan FF999 Rp150.000, HIV-PRO-VITE 781-1 Rp220.000 dan
HIV-PRO-VITE 781 Rp1.770.000, total pakan Rp2.140.000
- Total modal Rp350.000+Rp2.000.000+Rp2.140.000 = Rp4.490.000
• Nilai Jual ( 1000 benih akan menghasilkan sekitar 200 kg ikan saat panen)
200 kg x Rp28.000 = Rp5.600.000,-
• Keuntungan
• Rp. 5.600.000 – 4.490.000.
• Rp 1.110.000,- pada pemanenan pertama
untuk pemanenan kedua hingga seterusnya maka biaya pembuatan
keramba tidak ada.
- Rp. 5.600.000-2.490.000
- Rp. 3.110.000,-
Pembuatan pakan secara mandiri
• Keberhasilan budidaya ikan nila ditentukan dengan
pemberian pakan secara teratur dan dalam jumlah
yang cukup, maka diperlukan ketersediaan stok pakan
yang pasti
• Petani harus mampu membuat pakan ikan sendiri
agar tidak selalu tergantung dari pedagang pakan ikan
di pasar
• Dengan membuat pakan ikan secara sendiri juga
dapat menghemat biaya usaha budidaya ikan
• Selain mengurangi biaya usaha, juga memanfaatkan
potensi bahan-bahan yang tersedia di lingkungan
sekitar petani
Bahan-bahan
• Darah sapi ( direbus dulu ) : 1 Kg
• Ampas tahu : 1 Kg
• Kepala ikan teri/ ikan rusah : 1 Kg
• Dedak padi : ½ kg
• Tai minyak kepala / bungkil kelapa : ½ kg
• Hijauan daun ( terkecuali daun bayam ) : ½ kg
• Pecahan mei instan ( indomei ) : ½ kg
• Nasi bekas, bekicot, keong mas : ½ kg
• Minyak jelantah secukupnya
Peralatan :
• Baskom / ember
• Sendok besar untuk pencampuran
• Alat penggiling daging
• Loyang / nampan untuk wadah menjemur pakan
• Karung untuk menyimpan pakan
Cara pembuatan
• Campuran pertama : darah sapi + ampas tahu +
kepala ikan teri + hijuaan daun,dengan cara
digiling
• Campuran kedua : dedak padi + tahi minyak
kelapa/bungkil kelapa + bahan2 lainnya, dengan
cara digiling
• Campuranpertama + campuran II digiling secara
bersamaan maka terbentuklah pakan ikan siap
digunakan.
• Sebelum digunakan pakan dijemur hingga
kering.
Sketsa keramba
Sketsa peta keramba
Pemasangan drum
Bentuk keramba jaring apung
Profil Narasumber
• Agus Suparatman
• TTL : Cirebon, 22 Mei 1963
• Alamat : Jl. Imam Bonjol gg H.
Salmah, Pontianak
• 9 tahun sebagai petani budidaya
ikan air tawar
• Penghargaan yang terima :
-
-
-

Anda mungkin juga menyukai