Anda di halaman 1dari 12

IKAN NILA

(Oreochromis niloticus)

PENDAHULUAN
Ikan nila (Oreochromis niloticus) merupakan spesies yang berasal
dari kawasan Sungai Nil dan danau-danau sekitarnya di Afrika.
Bentuk tubuh memanjang, pipi kesamping dan warna putih
kehitaman. Jenis ini merupakan ikan konsumsi air tawar yang banyak
dibudidayakan setelah Ikan Mas (Cyrprinus Carpio) dan telah
dibudidayakan di lebih dari 85 negara. Saat ini, ikan ini telah tersebar
ke Negara beriklim tropis dan subtropics, sedangkan pada wilayah
beriklim dingin tidak dapat hidup dengan baik.
Nila disukai oleh kalangan karena mudah dipelihara, dapat
dikonsumsi oleh segala lapisan serta rasa daging yang enak dan
tebal. Tekstur daging Ikan Nila memiliki ciri tidak ada duri kecil dalam
dagingnya. Apabila dipelihara di tambak akan lebih kenyal, dan
rasanya lebih gurih, serta tidak berbau lumpur. Oleh karena itu, Ikan
Nila layak untuk digunakan sebagai bahan baku dalam industry fillet
dan bentuk-bentuk olahan lain.

BUDIDAYA IKAN NILA


POTENSI :
daya adaptasi tinggi (tawar-payau-laut)
tahan terhadap perubahan lingkungan
bersifat omnivora
mampu mencerna pakan secara efisien
pertumbuhan cepat
tahan terhadap penyakit
daging tebal, duri sedikit
rasa = kakap merah

KELEBIHAN :
meningkatkan gizi keluarga
cepat berkembang biak
mudah dibudidayakan
dapat di pelihara di berbagai kolam budidaya ex. Kolam pekarangan,
karamba dsb.

BUDIDAYA IKAN NILA


HABITAT :
salinitas 0 35 permil
pH 6 8,5
suhu 25 300C
hidup dataran 0 500 m dpl
padat tebar 10 15 ekor/m (ukuran 7-10 cm & berat 30 gr)

PAKAN :
pakan alami, hydrilla, alga, plankton, kutu

air, siput, jentik serangga, klekap, sisa


dapur, buah & daun lunak
- pakan tambahan/buatan
protein 20 25 %
dosis 2 5 % biomass
frekuensi 2 3 x/hari

Cara ternak ikan nila


Ikan air tawar ini merupakan jenis ikan yang mudah dikembangbiakan dan
toleransinya yang tinggi terhadap perubahan lingkungan maupun kemudahan
pemeliharaannya.
Rasanya cukup gurih dan digemari masyarakat Indonesia.
Budidaya ikan nila terapannya sangat mudah dilakukan sekali, baik dilakukan skala
rumah tangga
atau skala besar (perusahaan). Tempatnya pun dapat dilaksanakan pada kolam tanah,
kolam
tembok dan Keramba jaring Apung (KJA).
Untuk pemasarannya sangat luas baik dalam negeri maupun luar negeri (ekspor) seperti
masyarakat Jepang dan Singapura, terutama ukuran yang berat badannya di atas 500
gram. Bagi
konsumsi dalam negeri akan banyak menunjang usaha perbaikan gizi keluarga.
Dilihat dari prospeknya, baik dalam maupun luar negeri sangat menjanjikan, sehingga
perlu
langkah yang pasti untuk meningkatkan produksi agar kebutuhan dalam negeri maupun
luar
negeri dapat terpenuhi.

Cara budidaya ikan nila


Monoculture (Pemeliharaan tunggal)
Luas lahan kolam pembesaran bervariasi, tergantung lahan yang tersedia. Dapat berupa
kolam
tanah, kolam. berdinding tembok, Kolam Air Deras (KAD) dan Keramba Jaring, Apung (KJA).
Air yang digunakan untuk pemeliharaan harus bebas polusi baik yang berasal dari limbah
industri,
pertanian maupun Limbah rumah tinggal. Debit air 1- 5 It/ detik untuk luas selahan 100
m2.
Polyculture (Pemeliharaan campuran dengan ikan lain)
Pemeliharaan Ikan nila dapat juga dilakukan secara polyculture (campuran) dengan jenis
ikan lain,
syaratnya ikan yang dimasukkan tidak merupakan pesaing (kompetitor) atau pemangsa
(predator)
bagi ikan nila.
Terpadu longyam (BalongAyam) dan Unggas lainnya.
Untuk meningkatkan produksi, cara budidaya ikan nila dapat dilakukan bersama dengan
pemeliharaan unggas. Berdasarkan dari pengalaman yang sudah banyak dilakukan, cara
budidaya
ikan nila yang menguntungkan bila dipadukan dengan ayam petelur.

Persiapan kolam

Persiapan kolam ikan nila meliputi:


Pengeringan kolam
Perbaikan pematang, saluran pemasukkan dan pengeluaran
Pengapuran dengan ukuran 25-1000 gram/m2
Pemupukan dengan pupuk kandang 500 gram/ M2, urea 15 gram/
m2 dan TSP gram/ m2
Pengisian air kolam
Dapat dilakukan penyemprotan dengan pestisida
Untuk mencegah h.ewan/ ikan lain masuk, maka dapat dipasang
saringan pada pintu masuk
air
Masukkan air sampai kedalaman 80 150 cm, kemudian tutup pintu
pemasukkan dan pengeluarannya, biarkan air tergenang
Penebaran Ikan nila dilakukan setelah 5 7 hari pengisian air kolam

Penebaran benih ikan nila


Ukuran benih ikan nila yang
disebarkan berukuran 8 12 cm atau
ukuran berat 30 gram/ ekor
dengan padat tebar 5 10 ekor/ m2
serta lama pemeliharaan, 6 bulan
hingga ukuran berat ikan
nila mencapai 400 600 gram/ekor.

Pemberian pakan
Komposisi makanan yang diberikan untuk ikan nila selain
makanan alami dapat diberikan makanan tambahan. yang
diusahakan secara intensif, yaitu berupa dedak, ampas
kelapa, pellet atau sisa-sisa makanan dapur.
Pada dasarnya pemberian pakan terdiri dari:
Protein 20-30%
Lemak 70% (maksimal)
Karbohidrat 63 73%
Pakan yang berupa hijau-hijauan diantaranya adalah:
Kaliandra
Kalikina atau kecubung
Kipat
Kihujan

Penyakit pada ikan nila


Penyakit Ikan nila yang, paling serius adalah yang disebabkan oleh lingkungan
dan keadaan yang
tidak menyenangkan, seperti terlalu padat, kekurangan makanan, penanganan
yang kurang baik
dsb. Penanggulangan yang paling baik dan efektif dengan cara memberikan
kondisi yang lebih
baik pada kolam ikan tersebut.
Sekali kolam ikan terlanda penyakit yang serius biasanya terlambat untuk
melakukan tindakan
apapun. Penyembuhan dengan memberikan antibiotic atau fungisida ke
seluruh kolam
memerlukan biaya yang cukup mahal.
Oleh karna itu melakukan pencegahan akan lebih murah dibandingkan dengan
melakukan
pengobatan, yaitu dengan jalan lain melakukan pengeringan pada kolam dan
melakukan
penyiapan dari permulaan.

Pemanenan ikan nila


Setelah masa pemeliharaan 4 6 bulan, Ikan nila dapat dipanen. Pada saat panen total
ukuran
ikan bervariasi di atas 50 gram/ ekor.
Sistem pemanenan dapat juga dilakukan secara bertahap, dimana hanya dipilih ukuran
konsumsi
(pasar). Pada tahap pertama dengan menggunakan jaring dan setiap bulan berikutnya secara
bertahap.
Teknik memanen yang paling mudah dan murah dengan cara mengeringkan kolam secara
total
atau sebagian. Bila ikan dipanen secara keseluruhan, maka kolam dikeringkan sama sekali.
Akan
tetapi apabila akan memanen sekaligus maka hanya sebagian air yang dibuang.
Selama panen air segar perlu dialirkan ke dalam kolam untuk mencegah agar ikan tidak
banyak
yang mati. Ikan akan berkumpul di bak-bak (kubangan) penangkapan atau dalam saluran,
kemudian diserok/ditangkap.
Setelah panen selesai, kolam pemeliharaan dikeringkan dan dilakukan persiapan kembali
untuk
pemeliharaan berikutnya.

Kondisi perairan tenang dan bersih,


karena ikan nila tidak dapat
berkembang biak dengan baik di air
arus deras.
Nilai keasaman air (pH) tempat hidup
ikan nila berkisar antara 6-8,5.
Sedangkan keasaman air (pH) yang
optimal adalah antara 7-8
Suhu air yang optimal berkisar
antara 25-30 derajat C
Kadar garam air yang disukai antara
0-35 per mil.

Anda mungkin juga menyukai