Anda di halaman 1dari 21

18/03/2016

KEGIATAN PEREMAJAAN
TANAMAN KELAPA SAWIT

Kapan Saat Melakukan


Peremajaan...???
Terdapat beberapa
pertimbangan dalam
menentukan saat
pekebun harus
melakukan
peremajaan

1
18/03/2016

Pertimbangan dalam Peremajaan


1. Umur tanaman sudah tua
• Tanaman tua umumnya
memiliki produktivitas yang
semakin menurun  tidak lagi
memberikan keuntungan
ekonomi
• Umumnya umur ekonomis
tanaman kelapa sawit adalah
25 tahun

Pertimbangan dalam Peremajaan

2. Produktivitas tanaman
• Pertumbuhan kurang jagur
• Tanaman berpr sudah berumur tua
• Bahan tanaman atau bibit tidak unggul
(Mariles)
• BEP produksi sekitar 12 ton TBS/ha/tahun

2
18/03/2016

Pertimbangan dalam Peremajaan


3. Kesulitan Panen
• Tanaman yang sudah tua
umumnya memiliki tinggi
yang dapat menyulitkan
pemanenan
• Tinggi tanaman >12 meter
• Efektivitas panen rendah

Pertimbangan dalam Peremajaan


4. Kerapatan tanaman
• Tanaman dengan
kerapatan yang rendah
tidak ekonomis
dikelola sehingga perlu
diremajakan
• Umumnya kerapatan
tanaman <80
pohon/ha layak untuk
diremajakan

3
18/03/2016

Populasi Tanaman Rendah


Akibat Serangan Ganoderma

Tujuan Peremajaan Tanaman Kelapa Sawit:


• Memperoleh performa atau keragaan tanaman
TBM dan TM yang baik
• Memperbaiki kerapatan yang menguntungkan
secara ekonomi
• Mengganti bahan tanaman non-unggul dengan
yang unggul
• Memperbaiki produksi kelapa sawit

4
18/03/2016

Tinjau
Tinaju Ulang Sistem Peremajaan
• Sistem peremajaan secara umum ada 4
macam: sistem tumbang serempak,
underplanting, sistem tumbang bertahap,
sistem tumpang sari (intercropping)
• Masing-masing sistem memiliki keunggulan
dan kelemahan

Tinjau Ulang Sistem Peremajaan


• Sistem tumbang serempak : persiapan lahan dan
pengolahan tanah lebih intensif (mencegah serangan
Oryctes dan Ganoderma). Namun pada sistem ini
pendapatan terputus total
• Sistem underplanting : pendapatan petani berkurang
secara bertahap, namun pertumbuhan TBM baru kurang
standar dan rawan serangan Oryctes
• Sistem tumbang bertahap : pendapatan berkurang
bertahap, untuk luasan kecil tidak efektif
• Sistem tumpang sari (intercropping): tumbang serempak,
persiapan lahan, pengolahan tanah, tanaman sela untuk
kelangsungan pendapatan petani

5
18/03/2016

Rekomendasi Sistem Peremajaan


• Peremajaan kelapa sawit rakyat harus
mempertimbangkan performa terbaik
tanaman baru dan kelangsungan pendapatan
• Sistem yang dianggap sesuai dan
direkomendasikan adalah sistem tumbang
serempak yang dikombinasi dengan sistem
intercropping dengan tanaman pangan
• Intercropping dilakukan saat TBM1 dan TBM2

6
18/03/2016

Sistem Peremajaan tumbang serempak


• Keunggulan:
a) Persiapan lahan dan pengolahan tanah lebih
intensif
b) Pengolahan tanah sekaligus untuk pembersihan
semua bagian tanaman pada daerah endemik
Ganoderma sp
c) Mengurangi tingkat serangan hama Oryctes dan
penyakit Ganoderma sp.
d) Pengolahan tanah  memperbaiki sifat fisik tanah
e) Pertumbuhan TBM lebih standar

Tahapan Pelaksanaan Peremajaan

Mempertimbangkan: Non Endemik


Ganoderma

7
18/03/2016

Tahapan Pelaksanaan Peremajaan

1. Penyusunan rencana peremajaan


• Pemetaan dan pendataan blok-blok yang akan
diremajakan
• Waktu mulai kegiatan  disesuaikan dengan
masa tanam
• Waktu pemesanan bibit disesuaikan
• Lokasi pembibitan
• Persiapan sarana/prasarana
• Waktu penanaman disesuaikan musim hujan

2. Menumbang dan mencacah batang (chipping)


• Pancang rumpukan
• Penumbangan dilakukan searah jalur tanam
• Pencacahan pohon dan disusun pada bekas jalan panen
 disebar satu lapis
• Pencacahan dengan dimensi tebal 5-20 cm dengan sudut
potongan 45-60o
• Pencacahan dimaksudkan untuk mempercepat proses
dekomposisi/pembusukan

8
18/03/2016

Pola penumbangan dan penyusunan pohon dalam rumpukan

Pancang rumpukan

9
18/03/2016

Penumbangan

Pencacahan

10
18/03/2016

Pencacahan

11
18/03/2016

3. Rehabilitasi infrastruktur (jalan, parit jalan, sarana


tata air, bangunan konservasi)
• Merehabilitasi bangunan pengawetan tanah/air pada areal
datar/rendahan (parit drainase, tapak timbun)
• Areal dengan kemiringan lereng 16-25%  tapak
kuda/tapak individu
• Teknik pengawetan tanah pada kemiringan lereng 26-30%
 teras kontur

12
18/03/2016

4. Rehabilitasi Infrastruktur (Lahan Gambut/ Pasang Surut)


• Rehabilitasi parit tata air ( mencegah genangan air,
menurunkan muka air tanah 40-60cm, ruang perkaran dan
mencegah pencucian pupuk)
• Perbaikan jembatan, gorong-gorong, titi panen, jalan
produksi, dan jalan koleksi --- sarana transportasi)

Tahapan Pelaksanaan Peremajaan


5. Pengendalian gulma
• Menggunakan herbisida sistemik (Glyphosate Sistemik)
• Tahap I: tingkat kematian gulma ± 90%
• Tahap II: memusnahkan gulma-gulma yang tidak mati pada
penyemprotan Tahap I
• Interval penyemprotan Tahap I ke Tahap II: 21 hari

13
18/03/2016

6. Pancang titik tanam


• Pola penanaman menggunakan pola segitiga sama sisi dengan
jarak antar tanaman tergantung pada kondisi lahan, bahan
tanaman dan iklim

14
18/03/2016

Pada areal berbukit dan berkontur, jarak antara kontur


merupakan proyeksi jarak antar barisan
a. Jarak tanam tidak tepat
b. Jarak tanam yg tepat

7. Penanaman kacangan penutup tanah

• Bermanfaat untuk menekan serangan hama penyakit (Oryctes


Rhynocheros), berfungsi untuk konservasi tanah dan air, serta
sumber bahan organik.
• Pada tahap ini, petani dapat memilih apakah akan menanam
kacangan penutup tanah atau tanaman sela (tanaman
semusim).
• Jenis kacangan antara lain Pueraria javanica, Centrosema
pubescens, Calopogonium caeruleum, dan Mucuna bracteata

15
18/03/2016

Cara penanaman kacangan:


• Kacangan dapat diperbanyak dengan biji atau stek.
• Dalam satu gawangan dibuat 3 - 5 jalur tanaman
kacangan.
• Sementara untuk penanaman kacangan dari stek atau
semai, dilakukan searah baris tanaman dengan
populasi 200 - 400 stek/ha.
• Setiap gawangan minimal 2 baris tanaman kacangan
(stek).
• Untuk Mucuna bracteata, jumlah pohon yang ditanam
adalah 300-400 pohon/ha.
• Penyisipan dilakukan apabila kacangan yang ditanam di
lapangan mati sebanyak 10%.

8. Penanaman tanaman kelapa sawit


 Memancang dan melubang (60 cm x 60 cm x 40 cm)
 Lubang tanam dibuat satu minggu sebelum tanam
 Tanah top soil dipisahkan dengan sub soil
 Berikan pupuk RP sebanyak 500-750 g pada lubang
tanam satu minggu sebelum tanam  merangsang
perakaran tanaman
 Polibag dirobek dan dilepas sebelum bibit dimasukkan
ke dalam lubang tanam.
 Penanaman umumnya disesuaikan dengan musim
hujan, sehingga tanaman yang baru ditanam bisa
segera memperoleh air untuk pertumbuhannya

16
18/03/2016

9. Konsolidasi tanaman
• Penyisipan pada tanaman yang mati, rusak, tumbang,
terserang hama dan abnormal (1 bulan setelah tanam)
• Untuk mempermudah penyisipan (distribusi bibit) maka di
buat ‘patok pancang’ pada titik tanam dilokasi penyisipan
• Selama masa TBM, dilakukan inventarisasi sebanyak 2x (per
semester)
• Menegakkan kembali dan memadatkan tanah pada
tanaman yang miring/doyong
• Menyediakan stock bibit untuk penyisipan sebanyak 5% dari
total bibit yang di tanam, dengan tata cara sebagai berikut:
– Lubang tanam digali kembali dengan ukuran 60 x 60 x 40cm
– Bibit disiram dahulu sebelum dikirim ke lapangan
– Cara penanaman sama dengan penanaman baru

10. Pemeliharaan TBM  kultur teknis terbaik


11. Pemupukan TBM
12. Kastrasi  mulai umur 18 – 24 bulan (1 kali/bulan)
Tujuan Kastrasi:
- merangsang pertumbuhan vegetatif
- mendapatkan tandan dengan berat seragam
- memperoleh kondisi tanaman yang sehat

17
18/03/2016

Perlakuan pada Areal Endemik Ganoderma


• Perlakuan Khuhus:
Dilakukan pada areal Endemik Ganoderma dengan tahapan
sebagai berikut:

1. Olah tanah dan sanitasi akar - batang

Olah tanah dan sanitasi akar – batang, dengan tahapan


sanitasi inokulum Ganoderma sebagai berikut:
a. Pengolahan tanah sebelum penumbangan pohon melalui
pembajakan tanah (Bajak 1) dengan traktor dari Utara –
Selatan dan Barat ke Timur
b. Penumbangan pohon dan pengangkatan bonggol dan akar
ke permukaan tanah.
c. Batang kelapa sawit di cincang dengan alat berat (ciping),
sedangkan bonggol dibuang dari areal peremajaan

18
18/03/2016

1. Olah tanah dan sanitasi akar – batang, lanjutan:


d. Pengutipan akar dilakukan dengan cara membersihkan
akar yang tercecer dari bonggol yang telah diangkat
dari tanah
e. Pengolahan tanah kedua, dilakukan dengan cara
menggaru (garu 1). Arah Utara-Selatan dan Timur –
Barat, dilanjutkan dengan pengutipan akar yang
banyak tercecer di permukaan tanah.

Proses pencacahan batang kelapa sawit:

19
18/03/2016

Perlakuan pada Areal Endemik Ganoderma


2. Sistem lubang tanam besar
a.Pembuatan lubang dilakukan setelah akar dibersihkan
pada areal penanaman.
b.Membuat lubang tanam besar (3x3x0.8 m) dengan besar
lubang tanam berukuran 0,6x0,6x0,6 m.

Perlakuan pada Areal Endemik Ganoderma Lanjutan...

c. Aplikasi tandan kosong sawit sebanyak 400 kg/ lubang


tanam dan Trichoderma (Marfu) 400 gram/ lubang tanam.
Manfaat: memperbaiki struktur tanah (lapisan sub soil) dan
tanah pada generasi ke dua membutuhkan
perbaikan kesuburan tanah.
d. Sistem lubang tanam besar, dilakukan pada daerah tidak
tergenang atau bukan areal rendahan

20
18/03/2016

Semoga
Bermanfaat

Terima Kasih

Menghadirkan Inovasi, Melayani Sepenuh Hati

21

Anda mungkin juga menyukai