Anda di halaman 1dari 18

MORFOLOGI TANAMAN PERKEBUNAN

(KOPI, KAKAO, TEBU)

Disusun Oleh:

Nama : Winda Pebri Antika

Nim : 1905007

Kelas : Reguler A

UNIVERSITAS POLITEKNIK LPP YOGYAKARTA

BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN D4

2020
KOPI

Gambar 1. Pohon Kopi

Morfologi tanaman kopi terdiri dari akar, batang, daun, buah, dan bunga. Morfologi tanaman kopi mulai
dari batang, daun, buah, bunga dan akar mempunyai fungsi atau manfaatnya masing- masing.
DAUN

Gambar 2. Daun kopi

Kopi mempunyai daun bulat telur ujungnya agak meruncing sampai bulat tumbuh pada batang,
cabang dan ranting-ranting tersusun berdampingan pada ketiak. Daun lebar, memanjang lebar, 20-
30 cm panjangnya, 10-16 cm lebarnya,urat daun tenggelam, sehingga permukaan daun jelas
berlekuk-lekuk. Pangkal daun membulat. Tangkai daun 1 cm, tulang samping lk 10-12 pasang;
helaian daun mengkilat, ujung meruncing mendadak dari bagian yang mula-mula membulat.

Gambar 3. Tata Letak dan Morfologi Daun


BATANG

Gambar 4. Batang Kopi

Pohon kopi tumbuh dengan tegak hingga mencapai ketinggian sekitar 12 m dan memiliki
cabang. Memiliki batang yang lebih besar di bagian bawahnya dan semakin mengecil di bagian
ujung. Morfologi batangnya beruas-ruas dimana tumbuh kuncup-kuncup pada bagian batang dan
cabangnya.

Gambar 5. Kopi
BUNGA

gambar 6. Bunga Kopi

Tanaman kopi bisa disebut dengan planta multiflora karena kemampuannya dalam menghasilkan
bunga yang banyak. Bunga tanaman kopi sendiri letaknya berada pada ketiak daun dimana
bunganya membentuk suatu rangkaian yang bergerombol. Rangkaian inilah yang biasa disebut
dengan bunga majemuk.

Tanaman kopi umumnya akan mulai berbunga setelah berumur kira-kira 2 tahun.mula- mula bunga
ini keluar dari ketiak daun yang terletak pada batang utama atau cabang reproduksi. Tetapi bunga
yang keluar dari kedua tempat tersebut biasanya tidak berkembang menjadi buah, jumlahnya
terbatas, dan hanya dihasilkan oleh tanaman-tanaman yang masih sangat muda. Bunga yang
jumlahnya banyak akan keluar dari ketiak daun yang terletak pada cabang primer.
Bunga ini berasal dari kuncup-kuncup sekunder dan reproduktif yang berubah fungsinya menjadi
kuncup bunga. Kuncup bunga kemudian berkembang menjadi bunga secara serempak dan
bergerombol. Tumbuhnya bunga kopi pada ketia-ketiak cabang primer tersusun berkelompok, tia-
tiap kelompok terdiri dari 4-6 kuntum bunga yang bertangkai pendek.
Pada tiap tiap ketiak daun dapat tumbuh 3-4 kelompok bunga maka pada tiap buku dapat tumbuh
kira kira 30 kuntum bunga atau lebih dan pada musim berbunga.
Bunga tanaman kopi juga termasuk bunga sempurna karena memiliki alat kelamin jantan yaitu
benang sari dan alat kelamin betina yaitu putik, dan termasuk golongan berumah satu karena bunga
jantan dan bunga betinanya terdapat pada satu batang tumbuh.

BUAH

Gambar 7. Buah Kopi

Tanaman kopi sendiri termasuk tanaman berbiji tertutup. Terdiri dari 2 lapisan, lapisan pertama
yaitu kulit luar dengan tekstur keras seperti kayu, dan yang kedua kulit dalam berupa selaput tipis
yang biasa disebut kulit ari.

Gambar 8. Anatomi Buah Kopi

Bentuk buah kopi Buah pada kopi termasuk buah sejati tunggal
yaitu buah sejati yang terjadi dari satu bunga dengan satu bakal buah saja. Buah ini berisi satu biji
dalam satu ruang. Sedangkan dalam satu buah terdapat dua ruang, sehingga juga terdapat dua biji.
Buah kopi memiliki buah sejati tunggal yang berdaging (carnosus), yaitu dinding buahnya menjadi
tebal berdaging. Dinding buah (pericarpium) dapat dibedakan dalam tiga lapisan, yaitu:

a. Kulit luar (exocarpium atau epicarpium), merupakan lapisan kulit paling luar yang tipis,
tetapi kuat seperti kulit. Jika masih muda kulit luar ini berwarna hijau, lalu kuning, dan jika sudah
tua berwarna merah.

b. Kulit tengah (mesocarpium), merupakan bagian yang berdaging.

c. Kulit dalam (endocarpium), merupakan bagian yang berbatasan dengan ruang yang
mengandung biji, disebut juga lapisan kulit tanduk.

AKAR

Gambar 9. Akar Kopi

Tanaman kopi memiliki akar tunggang sehingga tidak mudah rebah. Meskipun kopi merupakan
tanaman tahunan, tetapi umumnya mempunyai perakaran yang dangkal dimana kedalamanya
hanya mencapai 0-30 cm. Oleh karena itu tanaman ini mudah mengalami kekeringan pada
kemarau panjang biladi daerah perakarannya tidak di beri mulsa.

Secara alami tanaman kopi memiliki akar tunggang sehngga tidak mudah rebah. Tetapi akar
tunggang tersebut hanyadi miliki oleh tanaman kopi yang bibitnya berupa bibit semaian atau bibit
sambungan (okulasi) yang batang bawahnya merupakan semaian. Tanaman kopi yang bibitnya
berasal dari bibit stek, cangkokan atau bibit okulasi yang batang bawahnya merupakan bibit stek
tidak memiliki akar tunggang sehingga relatif mudah rebah.

KAKAO

Gambar 10. Pohon Kakao

Tanaman Kakao yang memiliki nama ilmiah Theobroma cacao L. ini merupakan satu-satunya
diantara 22 jenis marga Theobroma, suku sterculiaceae yang diusahakan secara komersil. Tanaman
kakao merupakan salah satu tanaman perkebunan yang dikembangluaskan dalam rangka
peningkatan sumber devisa negara dari sektor nonmigas.
DAUN

pelepah

Tulang daun

Pinggir
daun

Ujung daun
Gambar 11. Daun Kakao

Sama dengan sifat percabangannya, daun kakao juga bersifat dimorfisme. Pada tunas ortotrop,
tangkai daunnya panjang, yaitu 7,5-10 cm sedangkan pada tunas plagiotrop panjang tangkai
daunnya hanya sekitar 2,5 cm. Tangkai daun bentuknya silinder dan bersisik halus, bergantung
pada tipenya. Salah satu sifat khusus daun kakao yaitu adanya dua persendian (articulation) yang
terletak di pangkal dan ujung tangkai daunyang membuat daun mapu membuat gerakan untuk
menyesuaikan dengan arah datangnya sinar matahari.

Bentuk helai daun bulat memanjang (oblongus), ujung daun meruncing (acuminatus) dan
pangkal daun runcing (acutus). Susunan daun tulang menyirip dan tulang daun menonjol ke
permukaan bawah helai daun. Tepi daun rata, daging daun tipis tetapi kuat seperti perkamen.
Warna daun dewasa hijau tua bergantung pada kultivarnya. Panjang daun dewasa 30 cm dan
lebarnya 10 cm. Permukaan daun licin dan mengkilap.
BATANG

Gambar 12. Batang Kakao

Tanaman kakao memiliki dua jenis tunas vegetatif, karenanya tanaman kakao disebut memiliki
sifat dimorfisme. Tunas ortotrop atau tunas air (choupon) merupakan tunas yang arah tumbuhnya
ke atas, sedangkan tunas ortotrop atau tunas kipas merupakan tunas yang tumbuhnya ke samping.

Tanaman kakao berumur 3 tahun yang dibudidayakan tingginya mencapai 3 meter, dan akan terus
tumbuh hingga 7 meter pada umur sekitar 12 tahun. Namun hal ini juga dipengaruhi oleh faktor-
faktor lain seperti intensitas cahaya dan naungan.

Hal unik yang hanya ditemukan pada batang tanaman kakao dan tidak pada tanaman lain adalah
tanaman ini akan membentuk jorket (jorquette) setelah tinggginya mencapai 1,5 m.
BUNGA

Gambar 13. Bunga Kakao

Tanaman kakao bersifat kauliflori. Artinya bunga tumbuh dan berkembang dari bekas ketiak daun
pada batang dan cabang. Tempat tumbuh bunga tersebut semakin lama semakin membesar dan
menebal atau biasa disebut dengan bantalan bunga (cushioll).

Bunga kakao mempunyai rumus K5C5A5+5G (5) artinya, bunga disusun oleh 5 daun kelopak
yang bebas satu sama lain, 5 daun mahkota, 10 tangkai sari yang tersusun dalam 2 lingkaran dan
masing-masing terdiri dari 5 tangkai sari tetapi hanya 1 lingkaran yang fertil, dan 5 daun buah
yang bersatu. Bunga kakao berwarna putih, ungu atau kemerahan. Warna yang kuat terdapat pada
benang sari dan daun mahkota. Warna bunga ini khas untuk setiap kultivar. Tangkai bunga kecil
tetapi panjang (1-1,5 cm). Daun mahkota panjangnya 6-8 mm, terdiri atas dua bagian. Bagian
pangkal berbentuk seperti kuku binatang (claw) dan bisanya terdapat dua garis merah. Bagian
ujungnya berupa lembaran tipis, fleksibel, dan berwarna putih.
BUAH

Gambar 14. Buah Kakao

Buah kakao berupa buah buni yang daging bijinya sangat lunak. Kulit buah mempunyai sepuluh
alur dan tebalnya 1 – 2 cm, Warna buah kakao sangat beragam, tetapi pada dasarnya hanya ada
dua macam warna. Buah yang ketika muda berwarna hijau atau hijau agak putih jika sudah masak
akan berwarna kuning. Sementara itu, buah yang ketika muda berwarna merah, setelah masak
berwarna jingga (oranye). Pada umumnya buah akan matang pada umur 6 bulan. Ukurannya pun
bermacam-macam tergantung pada kultivar serta faktor lain yang mendukung perkembangan
buah.
Gambar 15. Biji Kakao

Kulit buah memiliki 10 alur dalam dan dangkal yang letaknya berselang-seling. Pada tipe criollo
dan trinitario alur kelihatan jelas. Kulit buahnya tebal tetapi lunak dan permukaannya kasar.
Sebaliknya, pada tipe forasero, permukaan kulit buah pada umumnya halus (rata), kulitnya tipis,
tetapi dan liat. Buah akan masak setelah berumur enam bulan. Pada saat itu ukurannya beragam,
dari panjang 10 hingga 30 cm, pada kultivar dan faktor-faktor lingkungan selama perkembangan
buah.

AKAR

Gambar 16. Akar Kakao

Sistim perakaran kakao sangat berbeda tergantung dari keadaan tanah tempat tanaman tumbuh.
Pada tanah-tanah yang permukaan air tanahnya dalam terutama pada lereng – lereng gunung, akar
tunggang tumbuh panjang dan akar-akar lateral menembus sangat jauh ke dalam tanah. Sebaliknya
pada tanah yang permukaan air tanahnya tinggi, akar tunggang tumbuh tidak begitu dalam dan
akar lateral berkembang dekat permukaan tanah.

Ukuran akar tanaman kakao untuk panjang lurus ke bawah kira-kira ± 15 meter dan akar untuk
kesamping ± 8 meter. Akar tunggang ini berbentuk kerucut panjang, tumbuh lurus ke bawah,
bercabang-cabang banyak dan bercabang cabang lagi. Warna akarnya adalah kecoklatan.
Perkembangan pada sebagian besar akar lateral tanaman kakao berada pada dekat permukaan
tanah

TEBU

Gambar 17. Tanaman Tebu

Tebu atau sugarcane merupakan salah satu tanaman yang menguntungkan banyak orang, termasuk
masyarakat Indonesia. Jika dilihat berdasarkan spesies ataupun bentuknya, sebenarnya tebu
memiliki beragam jenis dan juga spesies. Bukan hanya tebu yang dilihat pada umumnya, tetapi
ada juga tebu warna merah, tebu kuning dan lainnya.

BATANG

Gambar 18. Batang Tebu


Tanaman tebu berbentuk bulat, dengan diameter beragam mulai dari 4-10 cm. Setelah itu
tanaman tumbuh tegak, dengan tekstur berbuku ataupun beruas.

Masing-masing buku ataupun jarak ruas adalah 3-5 cm. Setelah itu, panjang batang tanaman
hingga 5 meter dan minimal 2 meter saja.

Ditambah lagi, tanaman ini akan melindungi cairan gula dengan kulitnya yang tebal, keras dan
warna yang beragam. Apabila akan panen, batang akan dipotong menggunakan gergaji atau alat
khusus agar bisa tumbang. Setelah itu satu atau dua ruasnya akan ditanam kembali sehingga
lebih murah dan mudah.
DAUN

Gambar 19. Daun Tebu

Merupakan daun tidak lengkap yangmana helaian daun berbentuk garis sepanjang 1‐2 m dan lebar
4‐7 cm. Ujung daun meruncing, bagian tepi bergerigi, permukaan daun kasap.

Daun tebu melekat pada batang di setiap buku-buku, secara bergantian dalam dua baris di sisi
berlawanan. Daun tebu termasuk pada daun tidak lengkap, karena hanya terdiri dari pelepah dan
helaian daun, tanpa tangkai daun. Pelepah memeluk batang, makin ke atas makin sempit. Bagian
pelepah terdapat bulu-bulu dan telinga daun. Daun tebu memiliki pelepah yang kuat, biasanya
berwarna putih dan cekung pada permukaan atas daun, dan hijau pucat dan cembung di permukaan
bawah daun

BUNGA
Gambar 20. Bunga Tanaman Tebu

Bunga tebu termasuk dalam malai dengan panjang antara 50-80 cm. Cabang bunga tebu pada tahap
pertama biasanya berupa karangan bunga dan pada tahap selanjutnya berupa tandan dengan dua
bulir dengan panjang 3-4 mm. Terdapat pula benangsari, putik dengan dua kepala putik dan bakal
biji.

AKAR

Gambar 21. Akar Tebu


Tebu memiliki sistem akar serabut yang panjangnya bisa mencapai satu meter. Sekitar 50% berat
dari akarnya berada di atas 20 cm dari tanah, dan 85% di atas 60 cm. Akar tebu dapat menembus
tanah dengan potensi air < -15 sampai -20 bar, dengan syarat massa akar utama memiliki air yang
cukup. Pertumbuhannya dipengaruhi oleh kelembaban tanah dan suhu tanah, serta volume tanah
yang tersedia untuk akar menyebar. Pertumbuhan akar sangat lambat ketika suhu tanah di bawah
18ºC, tetapi meningkatkan secara progresif ke optimum sekitar 35ºC. Suhu tanah yang semakin
tinggi menyebabkan pertumbuhan akar juga berkurang

Anda mungkin juga menyukai