Anda di halaman 1dari 12

RINGKASAN

Pemanenan air hujan (rain water harvesting) adalah sistem pengumpulan


dan penampungan air hujan untuk digunakan kembali dalam kegiatan sehari-hari,
seperti untuk menyiram tanaman, flushing water, air minum untuk hewan ternak,
air untuk irigasi, mencuci, dan lain-lain. Air hujan juga sangat cocok untuk
digunakan sebagai alternatif sumber air minum sebab dibandingkan air sungai
(kualitas dan kuantitas terbatas) maupun air tanah (kuantitas terbatas), air hujan
kuantitasnya melimpah dan kualitasnya lebih baik daripada air sungai.
Dibutuhkan sedikit pengolahan untuk dapat menggunakannya sebagai air minum.
Pada mulanya masyarakat memulai sistem rain water harvesting dengan
mengumpulkannya di ember, tangki air, kolam, dan juga sumur. Mereka telah
menerapkan metode sederhana tersebut selama bertahun-tahun lamanya.
Kegunaan dari air hujan yang mereka panen pun beragam. Mulai dari mencuci,
mengairi ladang, mandi, memasak, bahkan untuk diminum.
Dalam memikirkan gagasan untuk merancang sebuah sistem rain water
harvesting sangat penting untuk mengetahui keuntungan dan kerugian dari sistem
tersebut. Keuntungan mendasar pertama dari sistem rain water harvesting adalah
minimnya penggunaan energi dalam proses penangkapan air hujan. Keuntungan
ini sesuai dengan prinsip sustainable design. Namun ada pula kekurangan paling
mendasar dari sistem rain water harvesting. Kekurangannya adalah kita tidak bisa
mengetahui secara pasti seberapa banyak dan kapan hujan akan turun.
Beberapa hal penting yang harus diketahui sebelum merancang sistem rain
water harvesting, antara lain jumlah pengguna dan rata-rata konsumsi per harinya,
data curah hujan lokal, area penangkap air hujan (dalam m²).

1
1. PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG MASALAH

Permasalahan sumber daya air saat ini sudah menjadi suatu permasalahan
yang sangat penting di Indonesia, khususnya pulau Jawa. Permasalahan
sumber daya air ini dipengaruhi oleh perubahan lahan akibat tekanan
pertumbuhan dan aktifitas penduduk. Laju pertumbuhan penduduk dan
pembangunan yang sangat cepat di kota-kota besar menyebabkan perubahan
fungsi tata guna lahan. Sebagian besar lahan terbuka maupun hutan telah
menjadi area pemukiman dan perindustrian. Dampak dari perubahan tata guna
lahan tersebut adalah meningkatnya direct run-off (limpasan permukaan
langsung) dan menurunnya daerah resapan air. Hal tersebut akan
mengakibatkan terganggunya distribusi air secara hidrologis. Contohnya yaitu
banjir yang pernah terjadi di perumahan “Greenville” Jakarta Barat.
Berdasarkan prinsip eko-efisiensi, pengelolaan air yang baik perlu
dilakukan agar terjadi keseimbangan dalam hubungan kebutuhan manusia
akan air dan persediaan air di alam. Salah satu upaya mewujudkan eko-
efisiensi dalam pengelolaan air ialah dengan memaksimalkan penampungan
air hujan pada musim hujan. Oleh karena itu, pemanfaatan air hujan dapat
menjadi suatu solusi yang dapat dilakukan dalam upaya mengurangi limpasan
permukaan serta memenuhi kebutuhan air bersih. Salah satu solusi yang dapat
diterapkan adalah usaha pemanfaatan air hujan dengan metode rain water
harvesting.
Oleh karena itu, metode pemanenan air hujan (rain water harvesting)
dapat diterapkan pada perumahan-perumahan di daerah Jakarta Barat yang
pernah / sering terkena banjir saat musim hujan. Dalam hal ini, perumahan
“Greenville” dapat dijadikan sebagai usulan dalam PKM-GT ini.

TUJUAN

Tujuan yang akan dicapai adalah :


1. Diharapkan agar perumahan “Greenville” dapat mulai menerapkan sistem
pemanenan air hujan agar terhindar dari musibah banjir.
2. Diharapkan perumahan “Greenville” dapat menjadi contoh yang baik
dalam meminimalisir banjir, sehingga masyarakat lain dapat
mengikutinya.

2
MANFAAT

Manfaat yang diharapkan ketika gagasan ini terealisasi :


1. Sistem pemanenan air hujan ini dapat meminimalisir bahaya banjir
2. Sistem pemanenan air hujan dapat mengurangi pengambilan cadangan air
bawah tanah yang dapat berdampak pada penurunan muka air tanah dan
muka tanah.
3. Dapat mengurangi pemakaian air bersih yang disediakan oleh PDAM.
4. Sumber air lain biasanya terletak jauh dari rumah atau komunitas
pemakai. Mengumpulkan dan menyimpan air di dekat rumah akan
meningkatkan akses terhadap persediaan air pada saat suplai air utama
(misal : PDAM) menurun.

2. GAGASAN

2.A. Kondisi Kekinian

Perumahan “Greenville” merupakan salah satu perumahan elite di


wilayah Jakarta Barat yang rawan banjir. Tiap kali hujan datang maka
banjir akan menggenangi wilayah ini. Tidak tanggung-tanggung, banjir
dapat mencapai paha orang dewasa. Menurut warga yang tinggal di
perumahan “Greenville”, banjir kerap kali terjadi disebabkan karena
topografi wilayah “Greenville” yang lebih rendah dibandingkan
wilayah sekitarnya. Intensitas air hujan yang tinggi dan kurangnya
daerah resapan air juga merupakan penyebab banjir di wilayah ini.
Masalah ini tentu sangat mengganggu aktivitas warga perumahan
“Greenville” sehingga perlu segera ditanggulangi. (Guna, 2013)
Saat ini, jumlah rumah di perumahan “Greenville” mencapai ±200
rumah dengan luas atap rata-rata 100 m2. Curah hujan rata-rata harian
tertinggi mencapai 50 mm dalam satu hari, yaitu pada saat siklus banjir
5 tahun. (Mukti, 2015)
Dengan data ini, dapat diketahui bahwa air hujan yang dapat
ditampung dengan sistem rain water harvesting dalam sehari dapat
mencapai 1000 m3. Sehingga dapat mengurangi limpasan air yang
terjadi. Dengan demikian, dapat mengurangi tingkat banjir pada
perumahan “Greenville” dan dapat dipakai untuk pemakaian kebutuhan
air sehari-hari.

2.B. Solusi Yang Pernah Ditawarkan

Untuk mengatasi masalah akan kesulitan air bersih, hingga kini


sudah banyak solusi umum yang pernah ditawarkan seperti:

3
1. Penyedotan dengan pipa
2. Menggalang gerakan menanam pohon
3. Menggalang gerakan hemat air
4. Konservasi lahan
5. Pelestarian hutan
6. Pelestarian daerah aliran sungai
7. Membangun sumur resapan
8. Membangun biopori
9. Menanggulangi sumber air dari pencemaran seperti limbah pabrik,
limbah rumah tangga dan sebagainya
10. Membuang sampah pada tempatnya

2.C. Seberapa Jauh Kondisi Sekarang Diperbaiki

Pemprov DKI Jakarta terus melakukan upaya penyedotan dengan


mengerahkan sebanyak 7 pompa ke lokasi perumaahan terebut.
Pemompaan dilakukan untuk membuang air yang masih menggenang
karena lokasi banjir berada di cekungan. 7 pompa yang dikerahkan
tersebut merupakan milik Dinas Penanggulangan Kebakaran dan
Penyelamatan DKI Jakarta. Sebelumnya juga telah dilakukan
pengerukan dan normalisasi sungai Mukervat untuk mengurangi banjir
ini. (Martiyanti, 2015)

2.D. Pihak-pihak yang Dapat Membantu Merealisasikan

Dalam merealisasikan solusi dalam mengatasi masalah tersebut,


ada beberapa pihak yang dapat membantu merealisasikannya, seperti ;
1. Pemerintah provinsi DKI Jakarta sangat berperan dalam menghimbau
masyarakat untuk menerapkan sistem ini. Sebagai contoh, pemerintah
dapat menetapkan bahwa untuk bangunan dengan atap luas diharuskan
menggunakan sistem pemanenan air hujan.
2. Pakar hidrologi (air) yang berperan dalam menganalisis masalah banjir
dapat menyarankan beberapa metode dalam mengatasi masalah
tersebut, seperti sistem rain water harvesting.
3. Diharapkan peran serta masyarakat yang tinggal di perumahan
“Greenville” untuk terlaksananya sistem pemanenan air hujan.

2.E. Langkah-langkah Strategis Yang Harus Dilakukan

Langkah sistematis dalam merancang sebuah sistem rain water


harvesting, yaitu :

4
1. Mendatangi pihak developer untuk membicarakan pemecahan
masalah banjir dengan sistem rain water harvesting.
2. Merancang area penangkapan air hujan
Desain sistem rain water harvesting diharapkan efisien sehingga
meningkatkan jumlah air yang dapat dipanen. Selain aspek teknis
tersebut, desain ini juga diharapkan dapat terlihat menarik dan
tidak mengganggu nilai estetika pada bangunan.
3. Merancang sistem pengiriman air hujan.
Desain sistem pengiriman air hujan juga diharapkan berfungsi
seefisien mungkin dengan mempertimbangkan jarak antara area
penangkap dengan bak penyimpanan. Tidak lupa untuk tetap
mempertimbangkan aspek-aspek utilitas arsitektural.
Pada umumnya, rain water harvesting pada hunian menggunakan
sistem pengiriman dengan pengaplikasian talang air di ujung
genteng. Material yang digunakan sebagai talang pada umumnya
adalah aluminium dikarenakan material aluminium memiliki sifat
anti karat. Bentuk yang dapat digunakan beragam antara lain kotak,
setengah lingkaran, atau bentuk huruf “v”. Namun, pengaplikasian
talang tersebut dibatasi hanya pada bangunan yang menggunakan
atap miring. Lain halnya dengan bangunan yang memiliki area
penangkap air hujan dengan desain khusus, sistem pengiriman
tidak memerlukan talang air sebagai komponen penyambung area
penangkap dengan pipa pengirim. Sedangkan untuk pipa pengirim
cukup menggunakan pipa PVC berdiameter 4 inchi yang juga
digunakan pada landed house pada umumnya.
4. Menentukan ukuran penyimpanan air yang diperlukan.
Ukuran penyimpanan air dapat ditentukan berdasarkan kebutuhan
air di rumah tersebut dan perkiraan jumlah air yang akan diperoleh.
5. Memilih desain penyimpanan air yang cocok untuk rumah yang
bersangkutan.
Desain penyimpanan yang cocok untuk rumah amat sangat
bergantung kepada kondisi tapak setempat dan zoning pada tapak
sekaligus bangunan.

5
3. KESIMPULAN
Jadi, sistem pemanenan air hujan (rain water harvesting) dapat
mengurangi banjir dan menghemat air. Air dari rain water harvesting ini dapat
dimanfaatkan untuk keperluan hidup sehari-hari seperti menyiram tanaman,
mencuci kendaraan, MCK, dll. Bangunan dengan atap dan daerah tangkapan
hujan yang luas dapat menerapkan sistem ini sehingga pencegahan banjir dan
penghematan air lebih signifikan. Perlu adanya himbauan kepada masyarakat
setempat untuk mulai menerapkan sistem pemanenan air hujan ini di
perumahan-perumahan dan tempat tinggal setempat.

6
4. DAFTAR PUSTAKA

Anonim.“Rainwater Harvesting”. 2012. http://www.ahlilingkungan.com/rain-


harvesting_ Manfaat-rain-harvesting.php

Damanik, Ericson. “Pengertian Rainwater Harvesting Menurut Para


Ahli”.Februari 2014.http://ondyx.blogspot.co.id/2014/02/pengertian-
rainwater-harvesting-menurut.html

Guna, Anwar Sadat. “Pemukiman Elite di Jakarta Barat Terendam Banjir 1.5
Meter”. 19 Januari 2013. http://www.tribunnews.com/metropolitan/
2013/01/19/pemukiman-elit-di-jakarta-barat-terendam-banjir-15-meter

Levi, Purwanti Asih Anna .“Memanen Air Hujan (Rainwater Harvesting)


sebagai Alternatif Sumber Air”. 18 September 2012.
http://www.kompasiana.com/purwanti_asih_ anna_levi/memanen-air-
hujan-rain-water-harvesting-sebagai-alternatif-sumber-air_5517
a1c3a333117107b6600c

Martiyanti, Erna. “7 Pompa Dikerahkan Sedot Banjir di Greenville”. 13


Februari 2015. www.beritajakarta.com/read/8246/7_Pompa_
Dikerahkan_Sedot_Banjir_di_Greenville

Mukti, Hafizd. “Level Curah Hujan Mendekati Siklus Banjir 5 Tahunan


Jakarta”. 10 Februari 2015. http://www.cnnindonesia.com/nasional/
20150210100113-20-30893/level-curah-hujan-mendekati-siklus-
banjir-5-tahunan-jakarta/

Safari, Hanjar dkk. “Teknik Panen Air Hujan dengan Atap Usaha Konservasi
Air di Daerah Kering”. 27 Februari 2008.
https://bebasbanjir2025.wordpress.com/teknologi-pengendalian-
banjir/penampungan-air-hujan/

Zaki, Ahmad. “Analisa Pemanfaatan Rainwater Harvesting”. 2008.


http://lib.ui.ac.id/ file?file=digital/122749-R010814-
Analisa%20pemanfaatan-Pendahuluan.pdf

7
5. LAMPIRAN-LAMPIRAN
LAMPIRAN 1. BIODATA KETUA DAN ANGGOTA

A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap Prasetyo Eko Junianto


2 Jenis Kelamin Laki-Laki
3 Program Studi Teknik Sipil
4 NIM 325130087
5 Tempat dan Tanggal Lahir Jakarta, 1 Juni 1996
6 E-mail prasetyojunianto@yahoo.co.id
7 Nomor Telepon/HP 087878107966

B. Riwayat Pendidikan

SD SMP SMA
Nama Institusi Budhidaya Budi Agung Budi Agung
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-Lulus 2001-2007 2007-2010 2010-2013

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)

Nama Pertemuan Judul Artikel


No. Ilmiah/Seminar Ilmiah Waktu dan Tempat
1

D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi


atau institusi lainnya)

No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun


1

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah
benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di
kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan,
saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan
sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan
Hibah PKM Gagasan Tertulis.

Jakarta, 18 April 2016


Pengusul,

(Prasetyo Eko Junianto)

8
A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap Selly Hena Permatasari


2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Teknik Sipil
4 NIM 325130059
5 Tempat dan Tanggal Lahir Cilacap, 18 Februari 1996
6 E-mail jiaehan96@yahoo.co.id
7 Nomor Telepon/HP 087736785413

B. Riwayat Pendidikan

SD SMP SMA
Nama Institusi Pius Cilacap Pius Cilacap Ipeka Pluit
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-Lulus 2001-2007 2007-2010 2010-2013

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)

Nama Pertemuan Judul Artikel


No. Ilmiah/Seminar Ilmiah Waktu dan Tempat
1

D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi


atau institusi lainnya)

No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun


1

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah
benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di
kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan,
saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan
sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan
Hibah PKM Gagasan Tertulis.

Jakarta, 18 April 2016


Pengusul,

(Selly Hena Permatasari)

9
A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap Vincent Aprico Adil


2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Program Studi Teknik Sipil
4 NIM 325130028
5 Tempat dan Tanggal Lahir Jakarta, 14 April 1995
6 E-mail marvel_v95@yahoo.co.id
7 Nomor Telepon/HP 082123837030

B. Riwayat Pendidikan

SD SMP SMA
Nama Institusi Kristen Yusuf Kristen Yusuf Kristen Yusuf
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-Lulus 2001-2007 2007-2010 2010-2013

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)

Nama Pertemuan Judul Artikel


No. Ilmiah/Seminar Ilmiah Waktu dan Tempat
1

D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi


atau institusi lainnya)

No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun


1

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah
benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di
kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan,
saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan
sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan
Hibah PKM Gagasan Tertulis.

Jakarta, 18 April 2016


Pengusul,

(Vincent Aprico Adil)

10
A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap Lilyana Friescilia


2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Teknik Sipil
4 NIM 325130113
5 Tempat dan Tanggal Lahir Jakarta, 3 Maret 1995
6 E-mail Friescilia33.darmawan@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 087889595363

B. Riwayat Pendidikan

SD SMP SMA
Nama Institusi Cahaya Sakti Cahaya Sakti Cahaya Sakti
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-Lulus 2001-2007 2007-2010 2010-2013

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)

Nama Pertemuan Judul Artikel


No. Ilmiah/Seminar Ilmiah Waktu dan Tempat
1

D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi


atau institusi lainnya)

No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun


1

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah
benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di
kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan,
saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan
sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan
Hibah PKM Gagasan Tertulis.

Jakarta, 18 April 2016


Pengusul,

(Lilyana Friescilia)

11
LAMPIRAN 2. SUSUNAN ORGANISASI TIM KEGIATAN DAN
PEMBAGIAN TUGAS

Program Bidang Alokasi Waktu Uraian


No. Nama / NIM
Studi Ilmu (jam/minggu) Tugas
Prasetyo Eko
Menyusun
1 Junianto / Teknik Sipil Ilmu Sipil 3
Laporan
325130087
Selly Hena
Menulis
2 Permatasari / Teknik Sipil Ilmu Sipil 3
Teori
235130059
Vincent
Mencari
3 Aprico Adil / Teknik Sipil Ilmu Sipil 3
Data
325130028
Lilyana
Mencari
4 Friescilia / Teknik Sipil Ilmu Sipil 3
Referensi
325130113

12

Anda mungkin juga menyukai