Anda di halaman 1dari 10

UJI KOMPETENSI

FR.IA.04. PENJELASAN SINGKAT PROYEK TERKAIT /


KEGIATAN TERSTRUKTUR LAINNYA

Skema Sertifikasi : Manajer Lapangan Pelaksanaan


Pekerjaan Gedung
Jenjang : Teknisi/Analis Jenjang 6
FOTO ASESI Nama Asesi : Aidil Marsahdi
NIK Asesi : 1213020303970001
Tgl. Asesmen : 17 Maret 2023
TUK : Astekindo Sumatera Utara
Nama Asesor : Ir. Jhon Carles Manurung dan
Posma Samosir
1. Menerapkan Peraturan Perundang-undangan, Sistem Manajemen
Mutu(SMM), dan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan
Lingkungan (SMK3L) sesuai dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja
Per.05/MEN/1996 tanggal 12 Desember 1996
1. Penerapan
Dalam mencapai tujuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Perusahaan harus menunjuk personil yang
mempunyai kualifikasi yang sesuai dengan sistem yang diterapkan
1.1. Sumber Daya Manusia, Sarana dan Dana
Perusahaan harus menyediakan personil yang memiliki kualifikasi, sarana dan dana yang memadai sesuai
sistem manajemen K3 dan sistem manajemen mutu yang diterapkan. Dalam menyediakan sumber daya tersebut
perusahaan harus membuat prosedur yang dapat memantau manfaat yang akan didapat maupun biaya yang
harus dikeluarkan . Dalam menerapkan Sistem Manajemen K3 (SMK3) yang efektif perlu dipertimbangkan
hal-halsebagai berikut :
a. Menyediakan Sumber Daya yang memadai sesuai dengan ukuran dan kebutuhan
b. Melakukan identifikasi kompetensi kerja yang diperlukan pada setiap tingkat manajemen perusahaan dan
menyelenggarakan setiap pelatihan yang dibutuhkan
c. Membuat ketentuan untuk mengkomunikasikan informasi keselamatan dan kesehatan kerja secara efektif
d. Membuat peraturan untuk mendapatkan pendapat dan saran dari para ahli
e. Membuat peraturan untuk pelaksanaan konsultasi dan keterlibatan tenaga kerja secara aktif
1.2. Integrasi
Perusahaan dapat mengintegrasikan sistem manajemen K3 (SMK3) kedalam sistem manajemen perusahaan yang
ada. Dalam hal pengeintegrasian tersebut terdapat pertentangan dengan tujuan dan prioritas perusahaan, maka :
a. Tujuan dan prioritas Sistem Manajemen K3 harus diutamakan
b. Penyatuan Sistem Manajemen K3 dengan Sistem Manajemen Perusahaan dilakukan secara selaras dan
seimbang
1.3. Tanggung jawab dan tanggung gugat
Peningkatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja akan efektif apabila semua pihak dalam perusahaan didorong
untuk berperan serta dalam penerapan dan pengembangan sistem manajemen K3, serta memiliki budaya
perusahaan yang mendukung dan memberikan konstribusi bagi sistem manajemen K3 perusahaan harus :
c. Menentukan, menunjuk, mengdokumentasikan dan mengkomunikasikan tanggung jawab dan tanggung gugat
keselamatan dan kesehatan kerja dan wewenang untuk bertindak dan menjelaskan hubungan pelaporan untuk
semua tingkatan manajemen, tenaga kerja, kontraktor, dan sub kontraktor, dan pengunjung
d. Mempunyai prosedur untuk memantau dan mengkomunikasikan setiap perubahan tanggung jawab dan
tanggung gugat yang berpengaruh terhadap sistem dan program keselematan dan kesehatan kerja\
e. Dapat memberikan reaksi secara cepat dan tepat terhadap kondisi yang menyimpang atau kejadian-kejadian
lainnya
f. Tanggung jawab pengurus terhadap keselamatan dan kesehatan kerja adalah sebagai berikut :
• Pimpinan yang ditunjuk untuk bertanggung jawab harus memastikan bahwa
sistem manajemen K3 telah diterapkan dan hasilnya sesuai dengan yang
diharapkan oleh setiap lokasi dan jenis kegiatan dalam perusahaan
• Pengurus harus mengenali kemampuan tenaga kerja sebagai Sumber Daya
yang berharga, yang dapat ditunjuk untuk menerima pendelegasian
wewenang dan tanggung jawab dalam menerapkan dan mengembangkan
sistem manajeman K3 tersebut
1.4. Pelatihan dan Kompetensi Kerja
Penerapan dan pengembangan sistem manajemen K3 yang efektif ditentukan
oleh : Kompetensi Kerja dan Pelatihan dari setiap tenaga kerja di Perusahaan.
Pelatihan merupakan salah satu alat penting dalam menjamin kompetisi kerja
yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
Prosedur untuk melakukan identifikasi standard kompetensi kerja dan
penerapannya melalui program pelatihan harus tersedia.
Standard Kompetensi Kerja Keselamatan dan Kesehatan Kerja dapat
dikembangkan dengan :
a. Menggunakan Standard Kompetensi Kerja yang ada
b. Memeriksa uraian tugas dan jabatan
c. Menganalisi tugas kerja
d. Menganalisis hasil inspeksi dan audit
e. Meninjau laporan ulang insiden ataupun accident
Setelah penilaian kemampuan gambaran kompetensi kerja yang dibutuhkan
dilaksanakan, program pelatihan harus dikembangkan sesuai dengan hasil
penilainnya. Prosedur pengdokumentasian pelatihan yang telah dilaksanakan dan
di evaluasi efektifitasnya harus ditetapkan. Kompetensi kerja harus diintegrasikan
kedalam rangkaian kegiatan perusahaan mulai dari penerimaaan, seleksi dan
penilaian kinerja tenaga kerja serta pelatihan.
2. Melakukan komunikasi di tempat kerja
Komunikasi dua arah yang efektif dan pelaporan rutin merupakan
sumber penting dalam penerapan sistem manajemen K3. Penyediaan
informasi yang sesuai bagi tenaga kerja dan semua pihak yang terkait
dapat digunakan untuk memotivasi dan mendorong penerimaan serta
pemahaman umum dalam upaya perusahaan untuk meningkatkan
kinerja keselamatan dan kesehatan kerja. Perusahaan harus mempunyai
prosedur untuk menjamin bahwa informasi keselamatan dan kesehatan
kerja terbaru dikomunikasikan ke semua pihak dalam perusahaan
3. Menyusun Rencana Pelaksanaan
Perusahaan harus membuat perencanaan yang efektif guna mencapai
keberhasilan pelaksanaan suatu proyek. Adapun tahapan atau fase yang
dilakukan dalam perencanaan pelaksanaan suatu proyek adalah sebagai berikut
:
1. Tahap persiapan atau tahap inisial proyek
2. Pengkajian
3. Perencanaan program
4. Pelaksanaan
5. Evaluasi
6. Terminasi
4. Melakukan pekerjaan persiapan
Pekerjaan persiapan merupakan pekerjaan pertama yang dilakukan saat proses
konstruksi dimulai. Pekerjaan persiapan dilakukan untuk menjamin kebutuhan
konstruksi tersedia dan lahan konstruksi sudah dalam keadaan siap kerja.
Dalam melakukan pekerjaan persiapan ada beberapa langkah yang harus
dilaksanakan :
a. Perencanaan site plan
b. Perhitungan kebutuhan sumber daya
c. Pembuatan shop drawing
d. Pengadaan material untuk pekerjaan persiapan
e. Mobilisasi peralatan
f. Pelaksanaan di lapangan
5. Mengelola pekerjaan pelaksanaan
Dalam menjalankan pengelolaan proyek konstruksi dalam suatu pembangunan
proyek, hal-hal yang harus diperhatikan dan dipersiapkan adalah sebagai berikut
:
1. Penyediaan bahan atau material
2. Penyediaan peralatan
3. Penyediaan sumber daya manusia atau tenaga kerja
4. Pelaksanaan pekerjaan
5. Pengawasan pekerjaan
6. Pengawasan dan pengendalian biaya
7. Evaluasi pekerjaan
6. Melakukan pekerjaan akhir
Dalam pelaksanaan suatu proyek konstruksi,
penyelesaian pekerjaan dilakukan secara
sistematis mulai dari awal sampai akhir pekerjaan.
Pada akhir pekerjaan suatu konstruksi dilakukan
serah terima akhir pekerjaan atau Final Hand Over
oleh penyedia jasa kepada pengguna jasa.

Anda mungkin juga menyukai