Pekerjaan Gedung Jenjang : Teknisi/Analis Jenjang 6 FOTO ASESI Nama Asesi : Aidil Marsahdi NIK Asesi : 1213020303970001 Tgl. Asesmen : 17 Maret 2023 TUK : Astekindo Sumatera Utara Nama Asesor : Ir. Jhon Carles Manurung dan Posma Samosir 1. Menerapkan Peraturan Perundang-undangan, Sistem Manajemen Mutu(SMM), dan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (SMK3L) sesuai dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja Per.05/MEN/1996 tanggal 12 Desember 1996 1. Penerapan Dalam mencapai tujuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Perusahaan harus menunjuk personil yang mempunyai kualifikasi yang sesuai dengan sistem yang diterapkan 1.1. Sumber Daya Manusia, Sarana dan Dana Perusahaan harus menyediakan personil yang memiliki kualifikasi, sarana dan dana yang memadai sesuai sistem manajemen K3 dan sistem manajemen mutu yang diterapkan. Dalam menyediakan sumber daya tersebut perusahaan harus membuat prosedur yang dapat memantau manfaat yang akan didapat maupun biaya yang harus dikeluarkan . Dalam menerapkan Sistem Manajemen K3 (SMK3) yang efektif perlu dipertimbangkan hal-halsebagai berikut : a. Menyediakan Sumber Daya yang memadai sesuai dengan ukuran dan kebutuhan b. Melakukan identifikasi kompetensi kerja yang diperlukan pada setiap tingkat manajemen perusahaan dan menyelenggarakan setiap pelatihan yang dibutuhkan c. Membuat ketentuan untuk mengkomunikasikan informasi keselamatan dan kesehatan kerja secara efektif d. Membuat peraturan untuk mendapatkan pendapat dan saran dari para ahli e. Membuat peraturan untuk pelaksanaan konsultasi dan keterlibatan tenaga kerja secara aktif 1.2. Integrasi Perusahaan dapat mengintegrasikan sistem manajemen K3 (SMK3) kedalam sistem manajemen perusahaan yang ada. Dalam hal pengeintegrasian tersebut terdapat pertentangan dengan tujuan dan prioritas perusahaan, maka : a. Tujuan dan prioritas Sistem Manajemen K3 harus diutamakan b. Penyatuan Sistem Manajemen K3 dengan Sistem Manajemen Perusahaan dilakukan secara selaras dan seimbang 1.3. Tanggung jawab dan tanggung gugat Peningkatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja akan efektif apabila semua pihak dalam perusahaan didorong untuk berperan serta dalam penerapan dan pengembangan sistem manajemen K3, serta memiliki budaya perusahaan yang mendukung dan memberikan konstribusi bagi sistem manajemen K3 perusahaan harus : c. Menentukan, menunjuk, mengdokumentasikan dan mengkomunikasikan tanggung jawab dan tanggung gugat keselamatan dan kesehatan kerja dan wewenang untuk bertindak dan menjelaskan hubungan pelaporan untuk semua tingkatan manajemen, tenaga kerja, kontraktor, dan sub kontraktor, dan pengunjung d. Mempunyai prosedur untuk memantau dan mengkomunikasikan setiap perubahan tanggung jawab dan tanggung gugat yang berpengaruh terhadap sistem dan program keselematan dan kesehatan kerja\ e. Dapat memberikan reaksi secara cepat dan tepat terhadap kondisi yang menyimpang atau kejadian-kejadian lainnya f. Tanggung jawab pengurus terhadap keselamatan dan kesehatan kerja adalah sebagai berikut : • Pimpinan yang ditunjuk untuk bertanggung jawab harus memastikan bahwa sistem manajemen K3 telah diterapkan dan hasilnya sesuai dengan yang diharapkan oleh setiap lokasi dan jenis kegiatan dalam perusahaan • Pengurus harus mengenali kemampuan tenaga kerja sebagai Sumber Daya yang berharga, yang dapat ditunjuk untuk menerima pendelegasian wewenang dan tanggung jawab dalam menerapkan dan mengembangkan sistem manajeman K3 tersebut 1.4. Pelatihan dan Kompetensi Kerja Penerapan dan pengembangan sistem manajemen K3 yang efektif ditentukan oleh : Kompetensi Kerja dan Pelatihan dari setiap tenaga kerja di Perusahaan. Pelatihan merupakan salah satu alat penting dalam menjamin kompetisi kerja yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Prosedur untuk melakukan identifikasi standard kompetensi kerja dan penerapannya melalui program pelatihan harus tersedia. Standard Kompetensi Kerja Keselamatan dan Kesehatan Kerja dapat dikembangkan dengan : a. Menggunakan Standard Kompetensi Kerja yang ada b. Memeriksa uraian tugas dan jabatan c. Menganalisi tugas kerja d. Menganalisis hasil inspeksi dan audit e. Meninjau laporan ulang insiden ataupun accident Setelah penilaian kemampuan gambaran kompetensi kerja yang dibutuhkan dilaksanakan, program pelatihan harus dikembangkan sesuai dengan hasil penilainnya. Prosedur pengdokumentasian pelatihan yang telah dilaksanakan dan di evaluasi efektifitasnya harus ditetapkan. Kompetensi kerja harus diintegrasikan kedalam rangkaian kegiatan perusahaan mulai dari penerimaaan, seleksi dan penilaian kinerja tenaga kerja serta pelatihan. 2. Melakukan komunikasi di tempat kerja Komunikasi dua arah yang efektif dan pelaporan rutin merupakan sumber penting dalam penerapan sistem manajemen K3. Penyediaan informasi yang sesuai bagi tenaga kerja dan semua pihak yang terkait dapat digunakan untuk memotivasi dan mendorong penerimaan serta pemahaman umum dalam upaya perusahaan untuk meningkatkan kinerja keselamatan dan kesehatan kerja. Perusahaan harus mempunyai prosedur untuk menjamin bahwa informasi keselamatan dan kesehatan kerja terbaru dikomunikasikan ke semua pihak dalam perusahaan 3. Menyusun Rencana Pelaksanaan Perusahaan harus membuat perencanaan yang efektif guna mencapai keberhasilan pelaksanaan suatu proyek. Adapun tahapan atau fase yang dilakukan dalam perencanaan pelaksanaan suatu proyek adalah sebagai berikut : 1. Tahap persiapan atau tahap inisial proyek 2. Pengkajian 3. Perencanaan program 4. Pelaksanaan 5. Evaluasi 6. Terminasi 4. Melakukan pekerjaan persiapan Pekerjaan persiapan merupakan pekerjaan pertama yang dilakukan saat proses konstruksi dimulai. Pekerjaan persiapan dilakukan untuk menjamin kebutuhan konstruksi tersedia dan lahan konstruksi sudah dalam keadaan siap kerja. Dalam melakukan pekerjaan persiapan ada beberapa langkah yang harus dilaksanakan : a. Perencanaan site plan b. Perhitungan kebutuhan sumber daya c. Pembuatan shop drawing d. Pengadaan material untuk pekerjaan persiapan e. Mobilisasi peralatan f. Pelaksanaan di lapangan 5. Mengelola pekerjaan pelaksanaan Dalam menjalankan pengelolaan proyek konstruksi dalam suatu pembangunan proyek, hal-hal yang harus diperhatikan dan dipersiapkan adalah sebagai berikut : 1. Penyediaan bahan atau material 2. Penyediaan peralatan 3. Penyediaan sumber daya manusia atau tenaga kerja 4. Pelaksanaan pekerjaan 5. Pengawasan pekerjaan 6. Pengawasan dan pengendalian biaya 7. Evaluasi pekerjaan 6. Melakukan pekerjaan akhir Dalam pelaksanaan suatu proyek konstruksi, penyelesaian pekerjaan dilakukan secara sistematis mulai dari awal sampai akhir pekerjaan. Pada akhir pekerjaan suatu konstruksi dilakukan serah terima akhir pekerjaan atau Final Hand Over oleh penyedia jasa kepada pengguna jasa.
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional