KELOMPOK IV
PENYELENGGARA
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat, rahmat dan
hidayah-Nya kami berhasil menyelesaikan penulisan laporan PKL ini tepat pada
waktunya. Laporan PKL ini disusun guna memenuhi salah satu persyaratan dari
pelatihan Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja (AK3) Umum yang diadakan oleh
PJK3 PT. Indotama Jasa Sertifikasi.
Dalam penyusunan laporan PKL ini kami melakukan praktek kunjungan
lapangan (PKL) secara online di PT. PLN UPDK Tello Makassar. Bidang yang kami
teliti adalah bidang K3 mekanik, (PAA ,PTP) & K3 pesawat uap & bejana tekan.
Kami mengucapkan terima kasih banyak kepada para instruktur Ahli K3 Umum dan
rekan-rekan Indotama Jasa Sertifikasi atas bimbingan dan dorongannya sehingga
kami dapat menyelesaikan laporan PKL ini sesuai waktu yang ditentukan. Kemudian
kepada rekan-rekan calon AK3 Umum atas kebersamaan dan dukungannya selama
ini.
Dalam penyusunan laporan ini kami sadar bahwa masih banyak kekurangan
dan ketidaksempurnaan. Oleh karena itu kami mengharapkan masukan dan saran
yang bersifat membangun sehingga tercapainya kesempurnaan isi maupun
penulisan dari laporan ini.
Tim Penyusun
Kelompok IV
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................... i
DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
A. Latar Belakang .............................................................................................. 1
B. Maksud dan Tujuan ...................................................................................... 2
C. Ruang Lingkup .............................................................................................. 2
D. Dasar Hukum ................................................................................................ 3
BAB II KONDISI PERUSAHAAN ...................................................................... 5
A. Gambaran Umum Perusahaan ..................................................................... 5
B. Struktur Organisasi ....................................................................................... 5
C. Visi dan Misi .................................................................................................. 6
D. Alat Mekanik ................................................................................................. 6
E. Temuan Hasil Observasi ............................................................................. 11
BAB III ANALISA TEMUAN HASIL OBSERVASI........................................... 13
A. Analisa Temuan Positif ............................................................................... 13
B. Analisa Temuan Negatif .............................................................................. 16
BAB IV ANALISA TEMUAN HASIL OBSERVASI .......................................... 21
A. Kesimpulan ................................................................................................. 21
B. Saran .......................................................................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 23
LAMPIRAN ...................................................................................................... 24
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada penelitian kali ini, kelompok kami mengambil judul “Penelitian Norma K3
Mekanik, Pesawat Uap dan Bejana Tekan”. Contoh bahaya yang dapat ditimbulkan
dari Pesawat Uap dan Bejana Tekan adalah terjadinya ledakan dan kebakaran.
Sehingga dalam pemakaian dan perawatan Bejana Tekan perlu diatur lebih lanjut.
Tidak semua gas aman untuk manusia dan makhluk hidup, ada beberapa gas yang
dapat membahayakan kesehatan manusia dan makhluk hidup yang lain. Ada
beberapa gas, yang dapat mengganggu pernafasan, ada beberapa gas yang
bersifat korosif, ada beberapa gas yang bersifat karsiogenik dan bahkan ada
beberapa gas yang mudah terbakar dan mudah meledak.
1. Sebagai bahan seminar dan salah satu syarat menyelesaikan pelatihan calon
Ahli K3 Umum sehingga bisa mengaplikasikan teori dan praktik dilapangan.
C. Ruang Lingkup
Adapun ruang lingkup selama kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini
adalah untuk mendapatkan Analisa keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) bidang
Mekanik, Alat angkat angkut serta Pesawat uap dan Bejana Tekan pada perusahaan
PT. PLN UPDK TELLO Makassar secara daring dengan metode observasi video
profil k3 perusahaanserta wawancara dengan supervisor HSE yaitu :.
• Ruang Lingkup Objek Pengawasan Pesawat Angkat , Angkut , Pesawat Tenaga
Produksi
1. Pelaksanaan syarat-syarat K3 meliputi Perencanaan, pembuatan,
pemasangan atau perakitan, penggunaan atau pengoperasian, reparasiI
modifikasi dan pemeliharaan pesawat angkat dan angkut.
2. Personil K3 yang mengoperasikan pesawat angkat dan angkut.
3. K3 Pesawat meliputi alat sebagai berikut : dongkrak hydraulic , crane
,Rotator, Passenge hoist
4. K3 Pesawat Angkut yang meliputi alat berikut : Forklift , truck , conveyor
5. K3 Pesawat Tenaga Produksi yang meliputi alat berikut : Turbin Penggerak,
Mesin Produksi Perkakas (Crusher), Transmisi Tenaga , Tanur dll
6. Pemeriksaan dan Pengujian Pesawat Angkat Angkut dan Pesawat tenaga
produksi.
D. Dasar Hukum
KONDISI PERUSAHAAN
• Alamat Perusahaan
B. Struktur Organisasi
C. Visi dan Misi
1. Visi
“ Diakui sebagai perusahaan kelas dunia yang bertumbuh kembang ,
unggul dan terpercaya dengan bertumpu pada potensi insani”
2. Misi
• Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi
pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang
saham.
• Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas
kehidupan masyarakat.
• Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan
ekonomi.
• Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.
D. Alat Mekanik
Pesawat angkat dan angkut dapat dibedakan menjadi tiga sesuai dengan
cara mekanisme angkutnya, seperti:
a. Hydraulic handling device
Hydraulic handling device merupakan pesawat angkut dengan cara
pengangkutan dengan menggunakan media berupa cairan atau liquid sebagai
media pengangkutan.
b. Pneumatic handling system
Pneumatic handling system merupakan pesawat angkut dengan cara
pengangkutan dengan menggunakan media berupa udara, gas sebagai
sarana pengangkutannya.
c. Mechanical
Cara pengangkutan dengan menggunakan tenaga dari mesin sebagai sarana
pengangkutannya, contoh conveyor belt menggunakan tenaga mesin sebagai
pengangkutanya.
6 Area mesin Terlihat lokasi mesin Dalam kondisi Diharapkan Permenaker No. 38
tenaga tersebut sangat ini dapat segera Tahun 2016 Pasal 3
produksi kotor dalam keadaan menyebabkan melakukan Poin c tentang
yang tidak gangguan pembersihan Pelaksanaan syarat
beroperasi Kesehatan dalam – syarat K3 Pesawat
khususnya keadaan yang Tenaga dan
pada aman atau Produksi
pernafasan saat mesin sebagaimana
operator yang tidak sedang dimaksud dalam
nantinya akan beroperasi Pasal 2 bertujuan
masuk di area “menciptakan
dan tempat kerja yang
menganggu aman dan sehat
operasional untuk meningkatkan
alat produktivitas”.
7. Tempat lokasi Bejana Tekan Hal seperti ini Dibuat alat Permenaker No. 37
bejana tekanan ditempatkan di area dapat pelindung Tahun 2016 tentang
terbuka tanpa mengakibatkan untuk bejana K3 Bejana Tekan
pelindung dari terik kerusakan tekan dari terik dan Tangki Timbun
matahari dan hujan pada alat. matahari dan Pasal 43 ayat (4)
hujan. “Bejana Tekanan
dalam keadaan
berisi harus
dilindungi dari
sumber panas dan
penyebab karat”.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil temuan observasi kami melalui video praktek kerja
lapangan (PKL) di PT. PLN UPDK Tello Makassar, dapat disimpulkan bahwa
mengenai K3 mekanik, Pesawat Angkat Angkut, K3 Pesawat Uap dan Bejana
Tekan yaitu sebagai berikut :
1) Temuan Positif
➢ Gentry crane yang beroperasi untuk berat 20 ton dan menggunakan
hand rail pada tangga untuk naik. Hal ini sesuai dengan regulasi
Permenaker No. 08 Tahun 2020 Tentang Keselamatan Dan
Kesehatan Kerja Pesawat Angkat Dan Pesawat Angkut Pasal 1 Ayat
(12)
➢ Perusahaan memiliki 2 (dua) unit Overhead Crane dengan kapasitas
masing-masing yaitu 5 ton dan 20 ton yang telah diriksa uji setahun
sekali. Hal ini sesuai dengan regulasi Permenker No. 8 Tahun 2020
Pasal 176 tentang riksa uji berkala Pesawat Angkat dan Pesawat
Angkut ayat (1) pemeriksaan dan pengujian berkala sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 174 ayat (1) huruf b.
➢ Opertor sudah memiliki sertifikat SIO (Surat Ijin Operasi), Namun
dokumen tidak dapat ditunjukan. Hal ini sesuai dengan regulasi
Permenaker No. 08 Tahun 2020 tentang keselamatan dan
kesehatan kerja Pesawat Angkat dan Pesawat Angkut Pasal 140
Ayat (3).
2) Temuan Negatif
➢ Ditemukan tidak dibuatkan papan nama untuk menandakan ada
mesin. Hal ini tidak sesuai dengan regulasi Permenaker No. 38
Tahun 2016 tentang Kesehatan keselamatan kerja pesawat produksi
pada Pasal 15.
➢ Ditemukan tidak adanya tanda area lintasan forklift. Hal tersebut
bertentangan dengan Permenaker No.08 tahun 2020 tentang K3
pesawat angkat dan pesawat angkut. pasal 81 point (b).
➢ Ditemukan selang tidak dirapikan/berserakan di area tersebut. Hal ini
tidak sesuai dengan regulasi Permenakertrans RI No. Per.
01/MEN/1980, Pada Pasal 6.
➢ Ditemukan petujuk operasi pada mesin produksi yang sudah buram.
Hal ini tidak sesuai dengan Permenaker No. 38 Tahun 2016 tentang
K3 Pesawat Tenaga Produksi pada Pasal 15.
➢ Ditemukan gantry crane yang beroperasi untuk untuk mengankat
beban berat 20 ton namun tidak ada rambu dilarang melintas
dibawahnya. Hal ini bertentangan dengan regulasi Permenaker No. 38
Tahun 2016 Pasal 3 Poin c tentang Pelaksanaan syarat – syarat K3
Pesawat Tenaga dan Produksi.
➢ Terlihat lokasi mesin tersebut sangat kotor dalam keadaan yang tidak
beroperasi. Hal tersebut tidak sesuai dengan Permenaker No. 38
Tahun 2016 Pasal 3 Poin c tentang Pelaksanaan syarat – syarat K3
Pesawat Tenaga dan Produksi.
➢ Bejana Tekan ditempatkan di area terbuka tanpa pelindung dari terik
matahari dan hujan. Hal ini tidak sesuai dengan regulasi Permenaker
No. 37 Tahun 2016 tentang K3 Bejana Tekan dan Tangki Timbun Pasal 43
ayat (4).
B. Saran
Harap lebih diperhatikan hal-hal kecil seperti alat pengaman penunjang,
kebersihan dan kerapian serta perlu penambahan rambu peringatan
keselamatan agar para karyawan bisa lebih mengingat dan memperhatikan
selalu serta penggunaan APD dan mengutamakan keselamatan. Hal – hal
yang telah dijalankan sesuai ketentuan mengenai riksa uji berkala dan SIO
operator mekanik perlu dipertahankan.
DAFTAR PUSTAKA
- https://buletin.k-pin.org/index.php/arsip-artikel/202-pentingnya-k3keselamatan
dan kesehatan-kerja-dalam-meningkatkan-produktivitas-kerja
- Ruang Lingkup Dan Dasar Hukum Materi Ahli K3 Umum PT. IJS
- Indah,Sari 2015 ,Skripsi “Pengaruh program keselamatan dan kesehatan
kerja terhadap kepuasan kerja karyawan PT. PLN UPDK (Persero) sektor
tello” Makassar
- Data dari Supervisor HSE PT. PLN UPDK (Persero) Tello Makassar
- Video HSE PT. PLN UPDK (Persero) Tello Makassar
- UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja
- UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
- Permenaker No. 8 Tahun 2020 tentang K3 Pesawat Angkat dan Pesawat
Angkut
- Permenaker No. 38 Tahun 2016 tentang K3 Pesawat Tenaga Produksi
- Permenaker No. 37 Tahun 2016 tentang K3 Bejana Tekan dan Tangki
Timbun
LAMPIRAN
K3 secara Umum :
Penerapan SMK3 :
K3 Konstruksi Bangunan :
K3 Listrik :
K3 Penanggulangan Kebakaran :
- Sarana Proteksi Kebakaran : aktif (APAR, hidran, springkler, dll) dan pasif
(material dinding tahan api/fire retardant, dll)
- Sarana evakuasi
- Team Pemadam Kebakaran
- Fire drill dan emergency drill
- Personil pemadam kebakaran terlatih (training K3, lisensi K3, dll)
- Ada Prosedur Tanggap Darurat, dll
K3 Kesehatan Kerja :
Tempat : Zoom
Susunan Acara :
1. Pembukaan
2. Penyajian materi
3. Tanya jawab dan penambahan kritik dan saran
4. Penutup
Tanya jawab:
1. Dari kelompok 1(Dedi Rizaldi) : Sesuai dengan aturan yang berlaku dan
klasifikasinya dalam hal bejana yg terdapat dan ditemukan pada kasus PT
PLN tersebut, menurut bapak/Ibu apakah warna dan simbol sudah sesuai
dengan aturan yang berlaku dengan penerapannya di PT PLN ini ?
2. Dari kelompok 2(Anita): Pada temuan Negatif pada bejana tekan, seperti yg
diketahui analisis dari kel. 4 perihal bejana tekan di tempatkan di area terbuka
yg dpt mengakibatkan kerusakan pada alat. Kerusakan seperti apa yg terjadi
pda alat bejana tekan sehingga pihak PLN harus membuat pelindung pada
bejana tekan?
3. Dari kelompok 3(Ahmad Wisudawan): Apakah forklift termasuk PAA yang
memiliki potensi bahaya yg cukup tinggi ? Bisa jelaskan dengan singkat bahaya
seperti apa yg di maksud?
4. Saran Marsi Vini : pada temuan nalisa negative point 6 untuk bagian
analisisnya dijelaskan Dalam kondisi ini dapat menyebabkan gangguan
Kesehatan khususnya pada pernafasan operator yang nantinya akan masuk
di area dan menganggu operasional alat kenapa tidak ditambahkan regulasi
mengenai PAK untuk operator yang mengoprasikan alat tersebut?
Jawab: Menurut Permenaker No 05 Tahun 2018 pasal 1 ayat 12 berbunyi
Faktor Kimia adalah faktor yang dapat mempengaruhi aktivitas Tenaga
Kerja yang bersifat kimiawi, disebabkan oleh penggunaan bahan kimia dan
turunannya di Tempat Kerja yang dapat menyebabkan penyakit pada
Tenaga Kerja, meliputi kontaminan kimia di udara berupa gas, uap dan
partikulat. Tetapi untuk saran ini tidak kami tambahkan dibagian laporan
karena ini membahas materi kesehatan pekerja sedangkan materi kelompok
kami membahas mengenai Penerapan K3 Mekanik (Pesawat Angkat Angkut,
Pesawat Tenaga Produksi) Pesawat Uap Dan Bejana Tekan.
5. Pertanyaan Agung Ramadhan: Pesawat angkat dan angkut permen 5 tahun
1985 pasal 42 ayat 1 Semua bagian yang berbahaya yang dapat
menyebabkan kecelakan harus dilindungi, proteksi seperti apa untuk
dilindungi?
Jawab: contohnya seperti Cover pelindung untuk kabin terbuka pada unit
pesawat angkat angkut seperti forklift.