Anda di halaman 1dari 20

Kerangka Acuan ANDAL

(KA – ANDAL)

BAB III
RONA LINGKUNGAN HIDUP

3.1. Rona Lingkungan Hidup Di Wilayah Studi Rencana Dan/ Atau Kegiatan
Pembangunan proyek pusat perbelanjaan “Hadupa’ Mall” berlokasi di Kecamatan
ungkut, Kelurahan Rungkut Kidul memiliki rona lingkungan awal berdasarkan hasil
observasi awal dan pengumpulan data sekunder.

3.1.1. Komponen Fisik-Kimia


A. Tipe Iklim
Iklim yang terjadi sama seperti pada umumnya daerah di Pulau Jawa, yaitu musim
penghujan dan musim kemarau. Tipe iklim berdasarkan Schmids Ferguson terdapat enam
tipe yaitu :
A = Tipe sangat basah
B = Tipe basah
C = Cukup basah
D = Sedang
E = Kering
F = Sangat Kering
Secara geografis, Surabaya terletak antara 7o 16' LU - 112o 43' BT sampai dengan
7,267o LS – 112,717o BT. Ditinjau dari keadaan iklim, berdasarkan Schmids Ferguson
Wilayah Surabaya tergolong beriklim tropis. Musim penghujan berlangsung antara bulan
Nopember sampai dengan April, sedangkan musin kemarau akan terjadi antara bulan Mei
sampai dengan Oktober. Bulan kering adalah bulan dengan curah hujan  60 mm,
sedangkan bulan basah adalah bulan dengan curah hujan 100 mm.

B. Suhu Udara

Data sekunder suhu udara 5 tahun terakhir dari Badan Meteorologi dan Geofisika
(BMG) Stasiun Meteorologi Perak I menunjukkan bahwa suhu rata-rata minimum
berkisar antara 22,60–34,10C oC dengan tekanan udara rata-rata antara 1005,2–1013,9
milibar. Data selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 3.1.
HADUPA’ MALL III-
III-
1
Kerangka Acuan ANDAL
(KA – ANDAL)

Tabel 3.1. Data Suhu Udara Ambien (oC) Tahun 2013-2017


2013 2014 2015 2016 2017
Bulan
Maks Min Rata-rataMaks Min Rata-rataMaks Min Rata-rataMaks Min Rata-rataMaks Min Rata-rata
Januari 34,3 23,2 27,5 34,4 20,0 27,5 35,7 23,4 28,1 34,8 23,8 28,1 35,0 24,0 28,4
Februari 34,2 23,6 27,5 33,2 23,7 27,1 33,6 23,8 28,1 34,0 23,5 27,8 34,6 23,5 28,3
Maret 34,0 23,0 27,2 34,6 23,2 28,3 34,8 23,0 28,2 34,8 23,5 27,7 35,3 23,4 28,3
April 34,5 23,2 28,2 35,2 24,0 28,6 35,4 24,6 29,5 35,2 25,0 29,8 34,6 24,0 28,6
Mei 34,8 22,9 28,8 34,8 24,0 29,0 34,7 23,5 28,5 35,4 21,6 29,2 35,0 23,5 29,1
Juni 33,6 22,5 27,8 34,4 22,0 28,3 34,2 21,8 29,3 34,2 22,0 28,0 34,8 24,0 28,4
Juli 33,0 20,0 27,4 33,8 21,0 27,8 34,4 21,0 27,6 33,6 22,0 28,0 34,0 21,4 28,2
Agustus 33,6 21,0 27,6 33,8 20,4 27,4 34,4 20,6 27,8 34,4 21,4 27,6 34,8 21,0 28,3
September 36,2 23,2 29,1 33,8 23,1 28,0 36,4 20,8 28,8 35,0 23,0 28,7 36,0 23,0 29,5
Oktober 36,0 23,6 28,6 37,8 22,8 29,7 37,2 24,6 29,7 37,2 23,8 29,9 37,4 24,0 29,3
Nopember 35,7 23,9 28,5 37,4 24,6 30,2 37,5 24,0 29,0 38,0 24,0 29,7 37,4 24,2 29,6
Desember 34,3 23,4 27,7 36,8 23,9 28,8 34,6 24,0 28,0 35,0 22,9 28,1 33,8 23,2 27,4
Rata-rata 34,5 22,8 28,0 35,0 22,7 28,4 35,2 22,9 28,6 35,1 23,0 28,6 35,2 23,3 28,6

Sumber : BMG Perak I

a. Kelembaban Udara

Data sekunder kelembaban udara 5 tahun terakhir dari Badan Meteorologi dan
Geofisika Perak I menunjukkan bahwa Kota Surabaya memiliki kelembaban udara rata-
rata minimum berkisar 50% dan maksimum 92%.

Tabel 3.2. Data Kelembaban Nisbi Udara (%) Tahun 2013-2017


2013 2014 2015 2016 2017
Bulan
Maks Min Rata-rataMaks Min Rata-rataMaks Min Rata-rata Maks Min Rata-rata Maks Min Rata-rata
Januari 98 48 82 92 53 83 97 33 80 98 50 81 97 48 78
Februari 99 36 81 98 48 84 100 55 84 98 51 81 100 53 80
Maret 98 52 84 8 44 81 98 44 81 99 51 83 100 51 80
April 98 46 81 97 45 79 97 45 85 95 36 74 96 40 78
Mei 98 30 75 98 43 75 99 43 77 96 39 76 95 41 72
Juni 99 37 78 97 37 71 99 37 73 95 39 71 94 44 77
Juli 97 25 74 94 37 71 95 37 69 92 44 73 94 38 71
Agustus 94 37 69 93 34 67 91 39 69 91 30 67 92 36 66
September 92 32 69 93 32 66 91 29 66 88 38 67 93 32 66
Oktober 98 25 77 93 23 66 93 32 68 88 23 65 98 35 70
Nopember 98 37 79 93 31 70 97 40 76 96 24 72 95 31 70
Desember 98 50 81 97 41 78 97 50 80 98 40 80 97 53 82
Rata-rata 97 38 78 96 39 74 96 40 76 95 39 74 96 42 74

Sumber : BMG Perak I

HADUPA’ MALL III-


III-
2
Kerangka Acuan ANDAL
(KA – ANDAL)

b. Curah Hujan
Data sekunder jumlah curah hujan rata-rata 5 tahun terakhir di Kota Surabaya,
menunjukkan bahwa bulan Januari-Desember merupakan memiliki curah hujan fluktuatif,
namun pada bulan Agustus-September merupakan bulan-bulan kering karena jarang
terjadi curah hujan. Data selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 3.3.
Tabel 3.3. Data Curah Hujan (mm) Tahun 2013-2017
Data Hujan (Hari)
Bulan
2010 2011 2012 2013 2014

Januari 25 23 28 26 29

Februari 25 23 22 20 23

Maret 25 23 22 20 19

April 22 22 12 12 19

Mei 23 14 9 16 13

Juni 15 3 4 17 13

Juli 12 3 1 9 9

Agustus 7 1 - - 1

September 22 0 - - -

Oktober 21 - 5 5 1

November 22 26 13 13 13

Desember 28 23 26 26 24
Sumber : BMG Perak I

c. Arah dan Kecepatan Angin


Data keadaan angin di Kota Surabaya 5 tahun terakhir dari Badan Meteorologi dan
Geofisika Perak I, data selengkapnya disajikan pada Tabel 3.4.

HADUPA’ MALL III-


III-
3
Kerangka Acuan ANDAL
(KA – ANDAL)

Tabel 3.4. Data Arah dan Kecepatan Angin (Knot) Tahun 2013-2017

2013 2014 2015 2016 2017


Bulan
Arah Angin Kecepatan Angin
Arah Angin
Kecepatan Angin
Arah Angin
Kecepatan Angin
Arah Angin
Kecepatan Angin
Arah Angin
Kecepatan Angin
Januari Barat 20 Barat 18 Barat 25 Barat 21 Barat Daya 26
Februari Barat 32 Barat 30 Barat 37 Barat 20 Barat Daya 22
Maret Barat 25 Timur 20 Timur 30 Barat 40 Barat Daya 28
April Timur 18 Timur 16 Timur 22 Timur 16 Timur Laut 22
Mei Timur 18 Timur 18 Timur 22 Timur 20 Timur Laut 20
Juni Timur 20 Timur 20 Timur 24 Timur 20 Timur Laut 20
Juli Timur 16 Timur 19 Timur 18 Timur 23 Timur Laut 20
Agustus Timur 20 Timur 20 Timur 20 Timur 22 Timur Laut 20
September Timur 20 Timur 20 Timur 20 Timur 22 Timur Laut 18
Oktober Timur 16 Timur 20 Timur 16 Timur 20 Timur Laut 20
Nopember Barat 22 Timur 24 Timur 20 Timur 20 Timur Laut 24
Desember Barat 20 Barat 38 Barat 26 Barat 40 Barat Daya 32
Sumber : BMG Perak I

d. Kualitas Udara dan Kebisingan


 Kualitas Udara
Untuk mengetahui kualitas udara di sekitar lokasi rencana proyek, dilakukan
pengukuran kandungan gas-gas dan partikulat pencemar udara yang berhubungan
dengan kegiatan transportasi yang meliputi: SO2, CO, NOx, O3, TSP, Pb, H2S,
NH3, dan HC. Baku mutu kualitas udara yang digunakan didasarkan pada
Peraturan Gubernur Jatim No.39 tahun 2008. Data kualitas udara yang telah
didapatkan dari 2 titik yang merupakan data primer disajikan pada Tabel 3.5.
berikut. (pengukuran lapangan dilakukan tanggal 28 Oktober 2018).
Tabel 3.5. Data Debu dan Kualitas Udara
Parameter Satuan Titik Sampling Baku Mutu*
a. Faktor Fisik
o
Suhu Udara C 32,5 -
Kelembaban Nisbi (RH) % 51,1 -
Kecepatan Angin m/dtk 0,3 -
Arah Angin Ke - Barat -
Cuaca - Cerah -
b. Faktor Kimia
CO (Karbon monoksida) Ppm 6,413 20,00
NOx (Nitrogen oksida) Ppm 0,014 0,05
SO2 (Sulfur dioksida) Ppm 0,012 0,01
O3 (Oksidan) Ppm 0,000 0,10
NH3 (Amonia) Ppm 3,302 2,00
Debu mg/m3 0,011 0,26
Pb (Timah hitam) mg/m3 0,000 0,06
HADUPA’ MALL III-
III-
4
Kerangka Acuan ANDAL
(KA – ANDAL)

Sumber : Laboratorium Teknik Penyehatan Institut Teknologi Tugu


Pahlawan Surabaya
Keterangan : Titik 1 = Perumahan penduduk Kelurahan Rungkut Kidul

Berdasarkan hasil pengukuran lapangan menunjukkan bahwa secara umum


kondisi udara di lokasi studi masih berada di bawah baku mutu udara ambien
yang ditetapkan berdasarkan Peraturan Gubernur Jatim No.39 tahun 2008. Arah
angin saat pengamatan di lapangan relatif menuju tenggara dan selatan, sehingga
wilayah yang akan terkena dampak akibat peningkatan debu adalah ruko dan
pemukiman penduduk.

 Sumber Kebisingan
Kajian terhadap aspek kebisingan diperoleh dari pengukuran langsung di
lapangan, baik pada daerah sumber dampak maupun wilayah yang diperkirakan
terkena dampak. Timbulnya kebisingan akan menyebabkan gangguan
kenyamanan dan kesehatan pada masyarakat sekitar. Sedangkan Kebisingan
ambien diukur di lokasi yang sama seperti lokasi pengukuran kualitas udara.
Kebisingan yang telah didapatkan dari beberapa 3 titik yang merupakan data
primer disajikan pada Tabel 3.6. berikut. (pengukuran lapangan dilakukan
tanggal 27 Oktober 2018).
Tabel 3.6 Data Kebisingan
Kebisingan
Lokasi BakuMutu*
(dB)
Titik 1 = pemukiman penduduk grand Surabaya 52 65
Titik 2 = SMA 17 Surabaya 53,2 65
Titik 3 = Lembaga permasyarakatan Surabaya 54,1 65
Sumber : Laboratorium Teknik Penyehatan Institut Teknologi Tugu Pahlawan
Surabaya
*= Kepmen LH No 48/MENLH/11/1996

e. Fisiografi
 Jenis Tanah
Kelurahan Tlogoanyar termasuk dataran rendah yang relative subur. Jenis tanah di
Kabupaten Lamongan terdiri dari 11 macam, dengan klasifikasi tanah terbesar

HADUPA’ MALL III-


III-
5
Kerangka Acuan ANDAL
(KA – ANDAL)

merupakan jenis tanah Kpl. Grumosol Kelabu Litosol. Luas lahan Kabupaten
Lamongan berdasarkan pada jenis tanahnya dapat dilihat pada Tabel 3.7
Tabel 3.7 Luas Menurut Jenis Tanah di Kota Surabaya

Sumber : Kota Surabaya Dalam Angka 2013

 Ketinggian Tanah
IKK Lamongan memiliki ketinggian tanah pada lahan datar dan berawa dengan
kemiringan berkisar 2% sehingga perbedaan ketinggian lahan tidak terlihat
mencolok. Ketinggian lahan kurang lebih 5 meter di atas permukaan laut. Kondisi
ini dinilai menguntungkan dalam hal perkembangan tata guna lahannya kareana
dengan keadaan tersebut kondisi lahan tidak terhambat atau terpengaruh faktor-
faktor alam.

f. Tata Guna Lahan


Pola pada penggunaan lahan di Kota Surabaya memiliki pola menyebar yang
berkembang kearah wilayah transisi Kota Surabaya. Apabila dilihat dari
perbandingan lahan terbangun dan tak terbangun pada kelurahan dan desa yang
berada dalam wilayah Kota Surabaya ini dapat dilihat bahwa hingga saat ini lahan
terbangun masih mendominasi di Kota Surabaya. Berdasar atas data dan perhitungan
yang dilakukan diketahui bahwa terdapat 35054 Ha lahan di Kota Surabaya dan
1784,9 Ha lahan tak terbangun ini berarti lahan terbangun di IKK Lamongan
mencapai luasan sebesar 94,9 % dari keseluruhan wilayah.

HADUPA’ MALL III-


III-
6
Kerangka Acuan ANDAL
(KA – ANDAL)

Sementara untuk jenis luasan lahan yang terdapat di Kota Surabaya dapat
diidentifikasi bahwa lahan yang digunakan untuk kegiatan sawah dan tambak masih
merupakan lahan yang paling dominan keberadaanya yaitu seluas 8488,71 Ha atau
24,21 % dari luas lahan Kota Surabaya, kemudian pemukiman (rumah dan
sarana/prasarananya) memiliki luas lahan terbesar yaitu sebesar 13711 Ha atau
39,12 % dari luas keseluruhan.

g. Hidrologi
Hidrologi yang dimaksud adalah kualitas dan kuantitas air permukaan dan air
tanah. Air permukaan yang terdapat di sekitar proyek berasal dari saluran tersier
drainase yang berada di depan lokasi proyek yaitu sebelah utara lokasi proyek.
Penampungan Drainase ini merupakan faktor hidrologi yang dianggap sebagai rona
lingkungan awal dari studi ini. Data tentang kualitasnya dapat dilihat pada Tabel 3.9.
Tabel 3.8. Kualitas Air Drainase Di Sebelah Utara Lokasi Proyek Tahun 2017

Baku
Hasil
No. Parameter Satuan Mutu Air Metoda
Analisa
Kelas I *)

A. FISIKA
o
1 Temperatur C deviasi 3 27,5 Termometer
2 Total Disolved Solid (TDS) mg/l 1000 340 Gravimetri
3 Padatan Tersuspensi (SS) mg/l 50 84 Gravimetri
B. KIMIA
1 Ph - 6,0 - 9,0 7,51 pH meter
2 Barium mg/l Ba 1 - AAS
3 Besi mg/l Fe 0,3 0,05 Spektrofotometri
4 Boron mg/l B 1 - AAS
5 Mangan mg/l Mn 0,1 0,00 Spektrofotometri
6 Tembaga mg/l Cu 0,02 0,00 AAS
7 Seng mg/l Zn 0,05 0,01 AAS
8 Krom Heksavalen mg/l Cr6+ 0,05 0,00 AAS
9 Kadmium mg/l Cd 0,01 0,00 AAS
10 Raksa mg/l Hg 0,001 - AAS
11 Timbal mg/l Pb 0,03 0,00 AAS
12 Arsen mg/l As 0,05 0,00 AAS
13 Selenium mg/l Se 0,0 0,00 AAS
14 Kobalt mg/l Co 0,2 - AAS
15 Khlorida mg/l Cl - 40,00 Argentometri
16 Sulfat mg/l SO4 400 24,10 Spektrofotometri
17 Sianida mg/l CN 0,02 0,00 Spektrofotometri
18 Sulfida mg/l H2S 0,002 0,00 Iodometri

HADUPA’ MALL III-


III-
7
Kerangka Acuan ANDAL
(KA – ANDAL)

19 Fluorida mg/l F 0,5 0,42 Spektrofotometri


20 Sisa Khlor Bebas mg/l Cl2 0,03 0,00 Iodometri
21 Total Phospat mg/l PO4-P 0,2 0,35 Spektrofotometri
22 Nitrat mg/l NO3-N 10 1,57 Spektrofotometri
23 Nitrit mg/l NO2-N 0,06 1,09 Spektrofotometri
24 Amonia Bebas mg/l NH3-N 0,5 1,74 Spektrofotometri
25 BOD mg/l O2 2 3 Winkler
26 COD mg/l O2 10 8 Reflux/Titrimetri
27 Dissolved Oxygen (DO) mg/l O2 6 5,2 Iodometri
28 Detergent Anionik mg/l LAS 0,2 0,02 Spektrofotometri
29 Fenol mg/l 0,001 0,00 Spektrofotometri
30 Minyak & Lemak mg/l 1 0,02 Gravimetri
C. MIKROBIOLOGI
1 Fecal Coliform MPN/100 ml 2000 - -
2 Total Coliform MPN/100 ml 10000 - -
Sumber : Laboratorium Teknik Penyehatan Institut Teknologi Tugu
Pahlawan Surabaya
Ket. : *) = PP No. 82 Tahun 2001

Selain air bersih yang digunakan adalah dari PDAM Kota Surabaya, alternatif
lain yang digunakan adalah menggunakan air tanah atau air sumur. Oleh karena itu,
dengan sampling air sumur yang dilakukan di sebelah Barat lokasi proyek, Jalan Ir.
Soekarno dapat digunakan sebagai gambaran rona lingkungan awal. Adapun data
tentang kualitas air sumur dapat dilihat pada Tabel 3.9. Dari tabel tersebut terlihat
bahwa air sumur di sekitar lokasi memenuhi persyaratan fisik dan kimia dari
peraturan Menteri Kesehatan.

Tabel 3.9. Kualitas Air Bersih (Air Sumur Penduduk Jl. Ir. SOekarno) tahun 2009

Syarat Air Bersih


Hasil
No Parameter Satuan (PERMENKES RI.No :
Analisa
416 MENKES/PER/IX/90)
I. UJI FISIKA
1 Warna Unit PtCo 50 21,00
2 Rasa - tak berasa -
3 Bau - tak berbau -
4 Kekeruhan Skala NTU 25 2,00
Jumlah Zat Padat Terlarut
5 mg/l 1500 410
(TDS)
o 0
6 Suhu C suhu udara ± 3 C 28
7 Daya Hantar Listrik (DHL) μmhos/cm - 625
II. UJI KIMIA
A. Kimia Anorganik
1 pH - 6,5-9,0 7,34
HADUPA’ MALL III-
III-
8
Kerangka Acuan ANDAL
(KA – ANDAL)

2 Kesadahan Total mg/l CaCO3 500 307,14


3 Khlorida mg/l Cl - 600 68,00
4 Sulfat mg/l SO4 400 36,37
5 Nitrat mg/l NO3-N 10 1,57
6 Nitrit mg/l NO2-N 1 0,04
7 Besi mg/l Fe 1 0,04
8 Mangan mg/l Mn 0,5 0,01
9 Timbal mg/l Pb 0,05 0,00
10 Seng mg/l Zn 15 0,02
11 Kromium mg/l Cr6+ 0,05 0,00
12 Flourida mg/l F 1,5 0,52
13 Arsen mg/l As 0,05 0,00
14 Raksa mg/l Hg 0,001 0,00
15 Kadmium mg/l Cd 0,005 0,00
16 Selenium mg/l Se 0,01 0,00
17 Sianida mg/l CN 0,1 -
B. Kimia Organik
1 Bilangan KMnO4 mg/l KMnO4 10 3,66
2 Deterjen mg/l 0,5 0,00
Sumber : Laboratorium Teknik Penyehatan Institut Teknologi Tugu Pahlawan
Surabaya

Kondisi air berwarna jernih, yang menandakan tingginya kandungan oksigen


di dalam air dan sedikitnya kadungan zat padat yang tersusupensi pada saluran
tersebut sehingga mempengaruhi kejernihan air. Air tanah dari sumur tersebut
dimanfaatkan sebagai sumber air baku untuk keperluan air bersih penduduk sehari-
harinya.Berdasarkan hasil pengujian, kualitas air menunjukkan bahwa sebagian besar
parameter kualitas air masih memenuhi kriteria mutu air kelas III (PP. No. 82 Tahun
2001). Data pengukuran selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 7 (Kualitas Badan
Air Sebelum Proyek Pembangunan Perumahan “Golden Regency”).

3.1.2. Komponen Biologi


A. Komunitas Flora
Kajian terhadap komunitas tumbuh-tumbuhan dilakukan pada jenis flora yang
terkena dampak kegiatan. Kajian ini dilakukan dengan pengamatan secara langsung di
lapangan. Berdasarkan pencacahan yang dilakukan di lapangan menunjukkan jenis
vegetasi Alang – alang, Bayam, Glodokan, Krokot, Mengkudu, Pisang, Rumput teki,
Sono, dan Duckweed. Hasil analisa secara lengkap dapat dilihat pada Tabel 3.10 (Analisa
Vegetasi Darat di Lokasi Studi).

HADUPA’ MALL III-


III-
9
Kerangka Acuan ANDAL
(KA – ANDAL)

Tabel 3.10. Hasil Pengamatan Vegetasi tahun 2009


No Nama Lokal Nama Ilmiah
1 Cemara Casuarina Junghulni

2 Pisang Musa paradisiaca

3 Bamboo Bambusa sp.

4 Akasia daun kecil Acacia auriculiformis

5 Akasia daun lebar Acasia mangium

6 Talas kaladi Caladium bicolor

7 Sukulen Succelenta

8 Puring Codiaeum variegatum

9 Rumput grinting Cynodon doctylon

10 Rumput balungan Eragrafis uniolordes

11 Rumput jarum Chrysopongon aciculatus

No Nama Lokal Nama Ilmiah


12 Bayam tanah Amaranth spinosusus

13 Putri malu Mimosa pudika


Sumber : Analisa Biologi Laboratorium Terapan Program Studi Biologi ITP

HADUPA’ MALL III-


III-
10
Kerangka Acuan ANDAL
(KA – ANDAL)

Gambar 3.1. Rona Lingkungan Awal Lokasi Proyek

B. Komunitas Fauna
Keberadaan fauna dan flora saling ketergantungan, karena berada dalam satu
rantai makanan. Komponen fauna memerlukan biji, daun serta dahan tumbuhan untuk
makanan dan sarangnya. Sedangkan flora memerlukan fauna untuk bereproduksi (dengan
penyerbukan). Pengambilan data dilakukan dengan dua cara, yaitu: melalui pengamatan
langsung dan wawancara dengan penduduk. Wawancara dilakukan untuk mendapatkan
informasi tentang fauna yang jarang atau sangat sensitif dengan keberadaan manusia.
Fauna yang terdapat di lokasi studi, didominasi oleh fauna domestik yang tidak termasuk
dalam kelompok hewan yang dilindungi. Data pengamatan fauna tertera pada Tabel 3.11
(Hasil Analisa Hewan (Fauna) Darat di Lokasi Studi).
Tabel 3.11. Hasil Pengamatan Hewan Darat
No Nama Indonesia Nama Ilmiah Keterangan
a. Aves
1 Merpati Columbia livia Dipelihara lepas

2 Kenari Erinus estherae Dipelihara

3 Perkutut Geopelia striata Dipelihara

HADUPA’ MALL III-


III-
11
Kerangka Acuan ANDAL
(KA – ANDAL)

4 Burung gereja Passer montanus Bebas/liar

5 Burung pipit Lonchura Bebas/liar


leucogatroides

6 Ayam kampong Gallus di]omesticus Dipelihara

b. Mamalia
1 Tikus Rattus tiomanicus Bebas/liar

2 Kucing Feels sp Dipelihara


Bebas/liar
3 Anjing Canis familiaris Dipelihara/liar/bebas
4 Sapi Bos Taurus Dipelihara

5 Kambing Copra aegagrus hircus Dipelihara

c. Reptilia
1 Kadal Mabouya multifacyata Dipelihara
Bebas/liar
2 Ular Ptyas karros Dipelihara
Bebas/liar
d. Insecta
1 Semut Monomurium minimum Bebas/liar

2 Kupu – kupu Microhterix sp Bebas/liar

3 Lalat Musa domestika Bebas/liar

4 Capung Aeshna sp Bebas/liar

5 Nyamuk Culex sp Bebas/liar

HADUPA’ MALL III-


III-
12
Kerangka Acuan ANDAL
(KA – ANDAL)

Sumber : Lap. Hasil Analisa Biologi Laboratorium Terapan Program Studi Biologi ITP,
2015

C. Biota Air
Data tentang biota air terdiri dari plankton dan benthos yang diambil 1 titik, yaitu
di saluran drainase sekunder di sebelah barat lokasi proyek.
 Plankton
Data primer tentang plankton di Saluran Drainase/ sungai dekat dengan lokasi proyek
disajikan pada Tabel 3.13. (identifikasi di lapangan tanggal 15 – 25 Oktober 2018)
Tabel 3.13. Hasil Pengamatan Plankton Di Saluran Drainase
Sebelah Barat Lokasi Proyek
No. Spesies Famili Ni Di (%) H
Phytoplankton
1. Hormidium sp. Ulotrichasceae 36 11,6788 0,2508
2. Oscillatoria sp. Oscillatoriaceae 31 10,2190 0,2331
3. Rhizosolenia sp. Rhizosoleniaceae 88 28,8321 0,3586
4. Zygnema sp. Zygnemataceae 9 2,9197 0,1032
Jumlah 306 100,0000 1,4649
Sumber: Lap. Hasil Analisa Biologi Laboratorium Terapan Program Studi Biologi
ITP, 2018
Keterangan: ni: jumlah individu I per liter
Di: Indeks Kelimpahan Jorgensen
H: Indeks Diversitas Shanon – Wiever

 Benthos
Data primer tentang benthos di Saluran Drainase/ sungai dekat dengan lokasi proyek
disajikan pada Tabel 3.14. (identifikasi di lapangan tanggal 15 – 25 Oktober 2018)
Tabel 3.14. Hasil Pengamatan Benthos Di Saluran Drainase Sebelah Barat Proyek
No. Spesies Famili Ni Di (%) H
1. Buccinum sp. Buccinidae 15 53,5714 0,3344
2. Salinator sp Amphibolidae 13 46,4286 0,3562
Jumlah 28 100,0000 0,6906
Sumber: Lap. Hasil Analisis Biologi Laboratorium Terapan Program Studi Biologi
ITP, 2018
Keterangan :
ni : jumlah individu

HADUPA’ MALL III-


III-
13
Kerangka Acuan ANDAL
(KA – ANDAL)

Di : indeks kelimpahan Jorgensen


H : indeks diversitas Shannon – Weaver

3.1.3. Komponen Sosial, Ekonomi dan Budaya


A. Demografi
Berdasarkan hasil registrasi penduduk akhir tahun, jumlah penduduk Surabaya
tahun 2017 sebanyak 3.074.490 66.195 jiwa, dengan tingkat kepadatan penduduk sebesar
58.156 jiwa/km2 dan laju pertumbuhan penduduk sebesar 0,86/tahun (Dinas Pendudukan
dan Catatan Sipil Kota Surabaya, 2017). Data laju pertumbuhan penduduk lebih rinci
dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 3.15 Laju Pertumbuhan Penduduk Kota Surabaya tahun 2018
Kecamatan Penduduk
Sensus Penduduk Tahun 2010 Sensus Penduduk Tahun 2017
Tegalsari 85 606 107.058
Genteng 46 548 62.021
Bubutan 84 465 106.711
Simokerto 79 319 102.650
Pabean 85.066
69 423
Cantikan
Semampir 151 429 199.566
Krembangan 106 664 123.742
Kenjeran 163 438 167.029
Bulak 37 214 44.574
Tambaksari 204 805 233.484
Gubeng 128 127 142.513
Rungkut 121 084 115.495
Tenggilis 59.140
72 467
Mejoyo
Gunung 57.801
62 120
Anyar
Sukolilo 119 873 113.529
Mulyorejo 94 728 88.925
Sawahan 170 605 214.236
HADUPA’ MALL III-
III-
14
Kerangka Acuan ANDAL
(KA – ANDAL)

Wonokromo 133 211 169.066


Karangpilang 72 469 75.431
Dukuh Pakis 64 249 62.453
Lontar 67 987 71.701
Wonocolo 80 276 83.729
Gayungan 42 717 47.281
Jambangan 46 430 51.884
Tandes 103 084 94.619
Sukomanung 104.898
100 612
gal
Kecamatan Penduduk
Sensus Penduduk Tahun 2010 Sensus Penduduk Tahun 2017
Asemrowo 42 704 48.188
Benowo 54 133 64.186
Pakal 47 404 54.948
Lakarsantri 51 195 58.756
Sambikerep 61 101 63.810
Kota 3.074.490
2 765 487
Surabaya
Sumber : BPS Kota Surabaya tahun 2018

B. Ekonomi
Masyarakat Kecamatan Rungkut melakukan mata pencahariannya melalui:
 Bidang Perdagangan
Kegiatan perdagangan yang dilakukna masyarakat Rungkut Kidul adalah
berwirausaha kecil menengah dengan membuka usaha toko di depan rumah.
Kegiatan usaha tersebut antara lain pertokoan, penjualan batu alam,bengkel dan
penjualan tanaman hias.
 Bidang Pemerintahan
Masyarakat di sekitar wilayah proyek pusat perbelanjaan Hadupa’ Mall ada yang
bermata pencaharian sebagai pegawai negeri, dan polisi .

HADUPA’ MALL III-


III-
15
Kerangka Acuan ANDAL
(KA – ANDAL)

 Bidang Pertanian
Kegiatan pertanian yang dilakukan adalah bercocok tanam padi. Setelah masa
panen padi selesai, lahan tani ditanami dengan jagung, kacang-kacangan dan lain-
lain.
Tabel 3.16. Struktur Penduduk Menurut Mata Pencaharian
di Kelurahan Rungkut Kidul
No Mata pencarian Jumlah Persen (%)
1 Buruh Tani 2100 26.24
2 Nelayan - -
3 Pengusaha Sedang/ Besar 300 3.75
4 Pengrajin/ Industri Kecil 458 5.72
5 Buruh/Tukang/Pembantu 2450 30.61
6 Pedagang 1885 23.55
7 Pengangkutan 85 1.06
8 PNS 123 1.54
9 TNI/ POLRI 87 1.09
10 Tidak Bekerja 516 6.45
  Jumlah 8004 100.00
Sumber : Profil Desa/Kelurahan Rungkut Kidul Tahun 2018

C. Sosial Budaya
Secara kultur sosial masyarakat Kecamatan Rungkut Kidul adalah masyarakat
perkantoran dan pekerja pabrik. Sarana sosial budaya untuk menunjang aktivitas
kehidupan masyarakat telah dibangun, seperti: sarana pendidikan, tempat ibadah, rumah
tinggal, sarana kesehatan. Kaitan pembangunan proyek perumahan dengan masyarakat
sekitar adalah tenaga kerja, pertumbuhan ekonomi daerah, peluang kerja dan manfaat lain
bagi masyarakat. Sedangkan kemungkinan kerugian yang dialami penduduk sekitar
antara lain: pertambahan volume lalu lintas, pertambahan volume sampah,
ketidaknyamanan lalu lintas, dan kemungkinan kecelakaan lalu lintas. Berdasarkan
observasi yang dilakukan responden menyatakan setuju atas dibangunnya proyek pusat
perbelanjaan Hadupa’ Mall karena banyak membawa dampak positif bagi masyarakat
sekitar.

HADUPA’ MALL III-


III-
16
Kerangka Acuan ANDAL
(KA – ANDAL)

3.1.4. Komponen Kesehatan Masyarakat


Sarana kesehatan yang tersedia di Kota Surabaya cukup lengkap, terdiri dari
Rumah Sakit Umum, Rumah Bersalin, Rumah Sakit Mata, Rumah Sakit Jiwa, Rumah
Sakit Penyakit Dalam, Puskesmas, Apotik, Toko Obat. Sarana kesehatan di Kota
Surabaya dapat dilihat pada Tabel 3.17.
Tabel 3.17 Sarana Kesehatan
No Sarana Kesehatan Jumlah
1 Rumah Sakit Umum 37
2 Rumah Sakit Bersalin 3
3 Rumah Sakit Mata 1
4 Rumah Sakit Jiwa 1
5 Rumah Sakit Penyakit Dalam 1
6 Puskesmas 122
7 Apotik 884
8 Toko Obat 94
Sumber : BPS Kota Surabaya tahun 2018

3.2. Komponen Lingkungan Yang Diperkirakan Akan Terkena Dampak


Untuk memprediksi komponen lingkungan yang diperkirakan terkena dampak,
maka perlu dilakukan kajian terhadap kondisi lingkungan sebelum terkena dampak
kegiatan yang akan direncanakan. Komponen lingkungan dan dampak yang akan dikaji
meliputi :

a. Komponen Ruang dan Lahan, yang terdiri dari :


 Fungsi lahan
 Lahan pertanian
b. Komponen Fisik Kimia, yang terdiri dari:
 Kualitas udara
 Kebisingan
 Banjir
 Getaran

HADUPA’ MALL III-


III-
17
Kerangka Acuan ANDAL
(KA – ANDAL)

 Aliran air permukaan


 Kualitas air permukaan
 Kontur lahan
 Rusaknya jalan
 Kebutuhan air bersih
 Reduksi polutan
 Run-off
 Struktur kekuatan tanah
 Resapan air
 Tonase kendaraan
c. Komponen Biologi, terdiri dari :
 Jumlah flora
 Jumlah fauna
 Jenis flora
 Jenis fauna
d. Komponen Sosial, Ekonomi dan Budaya terdiri dari :
Sosial-Ekonomi
 Matapencaharian
 Perubahan pendapatan
 Peluang kerja
 Transportasi
 Bangunan PKL
 Angkatan kerja
 SDM sekitar
 Keresahan masyarakat
 Transportasi
Sosial-Budaya
 Persepsi masyarakat
 Budaya masyarakat
e. Komponen Kesehatan Masyarakat terdiri dari :
HADUPA’ MALL III-
III-
18
Kerangka Acuan ANDAL
(KA – ANDAL)

 Kualitas kesehatan
 Volume sampah

Secara detail, batas-batas rencana letak Hadupa’ hotel terhadap kegiatan lain adalah
sebagai berikut:

Tabel 2.15 Detail Batas Daerah


Batas Nama Kegiatan Jarak Dari Lokasi Proyek
Utara Pemukiman Berbatasan langsung dengan lokasi proyek,
jarak ± 20 meter
Timur Pemukiman Berbatasan langsung dengan lokasi proyek,
jarak ± 5 meter
Selatan Pemukiman Berbatasan langsung dengan lokasi proyek,
jarak ± 5 meter
Barat Pemukiman Berbatasan langsung dengan lokasi proyek,
jarak ± 20 meter
Sumber: Data Pribadi, 2018
Selain dengan daerah yang dekat dengan rencana kegiatan, perlu diperhatikan sarana-
sarana kegiatan lain yang berdekatan dengan kawasan akan didirikannya Hadupa’ Mall
Sarana-sarana tersebut yaitu:
a. Sarana Pendidikan
Di seputar lokasi proyek rancangan pembangunan Hadupa’ Mall, terdapat adanya
beberapa sarana pendidikan yang berdekatan dengan rencana pembangunan Hadupa’
mALL yang ada di Surabaya yaitu Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa
Timur, Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya, dan STIKOM. Posisi pada kampus UPN
“Veteran” Jatim, STIKOM yang berdekatan dengan seputar lokasi proyek pembangunan
dikhawatirkan akan menimbulkan dampak pada gaya hidup dan dampak sosial,
peningkatan lalu lintas, kepadatan lalu lintas, serta dampak lainnya yang terkait
kehidupan sehari-hari yang akan terkena dampak dari adanya pembangunan proyek.
b. Daerah Perdagangan dan Jasa

HADUPA’ MALL III-


III-
19
Kerangka Acuan ANDAL
(KA – ANDAL)

Daerah perdagangan dan jasa di seputar lokasi proyek rancangan pembangunan Hadupa’
Malla terdiri dari kawasan perdagangan dan jasa yaitu Transmart Rungkut, Galaxy Mall,
perdagangan makanan, dan adanya pedagang kaki lima (PKL). Kegiatan ini akan
memberikan dampak pada peningkatan lalu lintas dan kemacetan lalu lintas, peningkatan
kebisingan, maupun penurunan kualitas udara di wilayah sekitar, serta berpengaruh
meningkatnya peluang kerja dan perekonomian wilayah sekitar.
c. Jalan
Kawasan jalan akses masuk menuju seputar proyek rencana pembangunan Hadupa’ Mall
di Jl. Ir. Soekarno, Kelurahan Rungkut Kidul, Kecamatan Rungkut, Kota Surabaya. Jl. Ir.
Soekarno memiliki geometrik jalan raya yang cukup lebar dan berstruktur jalan beraspal,
terlebih lagi Jl. Ir. Soekarno merupakan kawasan jalan perumahan , yang dimana jalan ini
banyak kendaraan yang melintas. Lalu terdapat jalan trotoar yang digunakan untuk
pejalan kaki. Aktivitas pengguna jalan akan memberikan dampak pada penurunan
kualitas udara dan peningkatan kebisingan.
d. Pemukiman
Seputar proyek rencana pembangunan Hadupa’ Mall ialah di kelilingi beberapa kawasan
perumahan langsung dengan komplek perumahan Medokan Asri Timur, Rungkut Asri
Timur, Purimas, Graha YKP, dan Gunawangsa Hotel. Aktivitas perumahan sekitar
proyek pusat perbelanjaan Hadupa’ Mall akan memberikan dampak pada pemakaian air
bersih, munculnya potensi konflik, konflik sosial, maupun gangguan keamanan dan
ketertiban.
e. Rumah Sakit
Seputar proyek rencana pembangunan Hadupa’ Mall yang berada di Jl. Ir. Soekarno,
Kecamatan Rungkut, Kota Surabaya, tidak berdekatan dengan Rumah sakit. Lokasi
paling terdekat dengan Rumah Sakit merupakan RS Haji sekitar 5.5 KM dari Jl. Ir.
Soekarno, RS ini bertepatan di Jalan Manyar Kertoadi No. 1, Klampis Ngasem, Sukolilo,
Surabaya.

HADUPA’ MALL III-


III-
20

Anda mungkin juga menyukai