(KA – ANDAL)
BAB III
RONA LINGKUNGAN HIDUP
3.1. Rona Lingkungan Hidup Di Wilayah Studi Rencana Dan/ Atau Kegiatan
Pembangunan proyek pusat perbelanjaan “Hadupa’ Mall” berlokasi di Kecamatan
ungkut, Kelurahan Rungkut Kidul memiliki rona lingkungan awal berdasarkan hasil
observasi awal dan pengumpulan data sekunder.
B. Suhu Udara
Data sekunder suhu udara 5 tahun terakhir dari Badan Meteorologi dan Geofisika
(BMG) Stasiun Meteorologi Perak I menunjukkan bahwa suhu rata-rata minimum
berkisar antara 22,60–34,10C oC dengan tekanan udara rata-rata antara 1005,2–1013,9
milibar. Data selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 3.1.
HADUPA’ MALL III-
III-
1
Kerangka Acuan ANDAL
(KA – ANDAL)
a. Kelembaban Udara
Data sekunder kelembaban udara 5 tahun terakhir dari Badan Meteorologi dan
Geofisika Perak I menunjukkan bahwa Kota Surabaya memiliki kelembaban udara rata-
rata minimum berkisar 50% dan maksimum 92%.
b. Curah Hujan
Data sekunder jumlah curah hujan rata-rata 5 tahun terakhir di Kota Surabaya,
menunjukkan bahwa bulan Januari-Desember merupakan memiliki curah hujan fluktuatif,
namun pada bulan Agustus-September merupakan bulan-bulan kering karena jarang
terjadi curah hujan. Data selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 3.3.
Tabel 3.3. Data Curah Hujan (mm) Tahun 2013-2017
Data Hujan (Hari)
Bulan
2010 2011 2012 2013 2014
Januari 25 23 28 26 29
Februari 25 23 22 20 23
Maret 25 23 22 20 19
April 22 22 12 12 19
Mei 23 14 9 16 13
Juni 15 3 4 17 13
Juli 12 3 1 9 9
Agustus 7 1 - - 1
September 22 0 - - -
Oktober 21 - 5 5 1
November 22 26 13 13 13
Desember 28 23 26 26 24
Sumber : BMG Perak I
Tabel 3.4. Data Arah dan Kecepatan Angin (Knot) Tahun 2013-2017
Sumber Kebisingan
Kajian terhadap aspek kebisingan diperoleh dari pengukuran langsung di
lapangan, baik pada daerah sumber dampak maupun wilayah yang diperkirakan
terkena dampak. Timbulnya kebisingan akan menyebabkan gangguan
kenyamanan dan kesehatan pada masyarakat sekitar. Sedangkan Kebisingan
ambien diukur di lokasi yang sama seperti lokasi pengukuran kualitas udara.
Kebisingan yang telah didapatkan dari beberapa 3 titik yang merupakan data
primer disajikan pada Tabel 3.6. berikut. (pengukuran lapangan dilakukan
tanggal 27 Oktober 2018).
Tabel 3.6 Data Kebisingan
Kebisingan
Lokasi BakuMutu*
(dB)
Titik 1 = pemukiman penduduk grand Surabaya 52 65
Titik 2 = SMA 17 Surabaya 53,2 65
Titik 3 = Lembaga permasyarakatan Surabaya 54,1 65
Sumber : Laboratorium Teknik Penyehatan Institut Teknologi Tugu Pahlawan
Surabaya
*= Kepmen LH No 48/MENLH/11/1996
e. Fisiografi
Jenis Tanah
Kelurahan Tlogoanyar termasuk dataran rendah yang relative subur. Jenis tanah di
Kabupaten Lamongan terdiri dari 11 macam, dengan klasifikasi tanah terbesar
merupakan jenis tanah Kpl. Grumosol Kelabu Litosol. Luas lahan Kabupaten
Lamongan berdasarkan pada jenis tanahnya dapat dilihat pada Tabel 3.7
Tabel 3.7 Luas Menurut Jenis Tanah di Kota Surabaya
Ketinggian Tanah
IKK Lamongan memiliki ketinggian tanah pada lahan datar dan berawa dengan
kemiringan berkisar 2% sehingga perbedaan ketinggian lahan tidak terlihat
mencolok. Ketinggian lahan kurang lebih 5 meter di atas permukaan laut. Kondisi
ini dinilai menguntungkan dalam hal perkembangan tata guna lahannya kareana
dengan keadaan tersebut kondisi lahan tidak terhambat atau terpengaruh faktor-
faktor alam.
Sementara untuk jenis luasan lahan yang terdapat di Kota Surabaya dapat
diidentifikasi bahwa lahan yang digunakan untuk kegiatan sawah dan tambak masih
merupakan lahan yang paling dominan keberadaanya yaitu seluas 8488,71 Ha atau
24,21 % dari luas lahan Kota Surabaya, kemudian pemukiman (rumah dan
sarana/prasarananya) memiliki luas lahan terbesar yaitu sebesar 13711 Ha atau
39,12 % dari luas keseluruhan.
g. Hidrologi
Hidrologi yang dimaksud adalah kualitas dan kuantitas air permukaan dan air
tanah. Air permukaan yang terdapat di sekitar proyek berasal dari saluran tersier
drainase yang berada di depan lokasi proyek yaitu sebelah utara lokasi proyek.
Penampungan Drainase ini merupakan faktor hidrologi yang dianggap sebagai rona
lingkungan awal dari studi ini. Data tentang kualitasnya dapat dilihat pada Tabel 3.9.
Tabel 3.8. Kualitas Air Drainase Di Sebelah Utara Lokasi Proyek Tahun 2017
Baku
Hasil
No. Parameter Satuan Mutu Air Metoda
Analisa
Kelas I *)
A. FISIKA
o
1 Temperatur C deviasi 3 27,5 Termometer
2 Total Disolved Solid (TDS) mg/l 1000 340 Gravimetri
3 Padatan Tersuspensi (SS) mg/l 50 84 Gravimetri
B. KIMIA
1 Ph - 6,0 - 9,0 7,51 pH meter
2 Barium mg/l Ba 1 - AAS
3 Besi mg/l Fe 0,3 0,05 Spektrofotometri
4 Boron mg/l B 1 - AAS
5 Mangan mg/l Mn 0,1 0,00 Spektrofotometri
6 Tembaga mg/l Cu 0,02 0,00 AAS
7 Seng mg/l Zn 0,05 0,01 AAS
8 Krom Heksavalen mg/l Cr6+ 0,05 0,00 AAS
9 Kadmium mg/l Cd 0,01 0,00 AAS
10 Raksa mg/l Hg 0,001 - AAS
11 Timbal mg/l Pb 0,03 0,00 AAS
12 Arsen mg/l As 0,05 0,00 AAS
13 Selenium mg/l Se 0,0 0,00 AAS
14 Kobalt mg/l Co 0,2 - AAS
15 Khlorida mg/l Cl - 40,00 Argentometri
16 Sulfat mg/l SO4 400 24,10 Spektrofotometri
17 Sianida mg/l CN 0,02 0,00 Spektrofotometri
18 Sulfida mg/l H2S 0,002 0,00 Iodometri
Selain air bersih yang digunakan adalah dari PDAM Kota Surabaya, alternatif
lain yang digunakan adalah menggunakan air tanah atau air sumur. Oleh karena itu,
dengan sampling air sumur yang dilakukan di sebelah Barat lokasi proyek, Jalan Ir.
Soekarno dapat digunakan sebagai gambaran rona lingkungan awal. Adapun data
tentang kualitas air sumur dapat dilihat pada Tabel 3.9. Dari tabel tersebut terlihat
bahwa air sumur di sekitar lokasi memenuhi persyaratan fisik dan kimia dari
peraturan Menteri Kesehatan.
Tabel 3.9. Kualitas Air Bersih (Air Sumur Penduduk Jl. Ir. SOekarno) tahun 2009
7 Sukulen Succelenta
B. Komunitas Fauna
Keberadaan fauna dan flora saling ketergantungan, karena berada dalam satu
rantai makanan. Komponen fauna memerlukan biji, daun serta dahan tumbuhan untuk
makanan dan sarangnya. Sedangkan flora memerlukan fauna untuk bereproduksi (dengan
penyerbukan). Pengambilan data dilakukan dengan dua cara, yaitu: melalui pengamatan
langsung dan wawancara dengan penduduk. Wawancara dilakukan untuk mendapatkan
informasi tentang fauna yang jarang atau sangat sensitif dengan keberadaan manusia.
Fauna yang terdapat di lokasi studi, didominasi oleh fauna domestik yang tidak termasuk
dalam kelompok hewan yang dilindungi. Data pengamatan fauna tertera pada Tabel 3.11
(Hasil Analisa Hewan (Fauna) Darat di Lokasi Studi).
Tabel 3.11. Hasil Pengamatan Hewan Darat
No Nama Indonesia Nama Ilmiah Keterangan
a. Aves
1 Merpati Columbia livia Dipelihara lepas
b. Mamalia
1 Tikus Rattus tiomanicus Bebas/liar
c. Reptilia
1 Kadal Mabouya multifacyata Dipelihara
Bebas/liar
2 Ular Ptyas karros Dipelihara
Bebas/liar
d. Insecta
1 Semut Monomurium minimum Bebas/liar
Sumber : Lap. Hasil Analisa Biologi Laboratorium Terapan Program Studi Biologi ITP,
2015
C. Biota Air
Data tentang biota air terdiri dari plankton dan benthos yang diambil 1 titik, yaitu
di saluran drainase sekunder di sebelah barat lokasi proyek.
Plankton
Data primer tentang plankton di Saluran Drainase/ sungai dekat dengan lokasi proyek
disajikan pada Tabel 3.13. (identifikasi di lapangan tanggal 15 – 25 Oktober 2018)
Tabel 3.13. Hasil Pengamatan Plankton Di Saluran Drainase
Sebelah Barat Lokasi Proyek
No. Spesies Famili Ni Di (%) H
Phytoplankton
1. Hormidium sp. Ulotrichasceae 36 11,6788 0,2508
2. Oscillatoria sp. Oscillatoriaceae 31 10,2190 0,2331
3. Rhizosolenia sp. Rhizosoleniaceae 88 28,8321 0,3586
4. Zygnema sp. Zygnemataceae 9 2,9197 0,1032
Jumlah 306 100,0000 1,4649
Sumber: Lap. Hasil Analisa Biologi Laboratorium Terapan Program Studi Biologi
ITP, 2018
Keterangan: ni: jumlah individu I per liter
Di: Indeks Kelimpahan Jorgensen
H: Indeks Diversitas Shanon – Wiever
Benthos
Data primer tentang benthos di Saluran Drainase/ sungai dekat dengan lokasi proyek
disajikan pada Tabel 3.14. (identifikasi di lapangan tanggal 15 – 25 Oktober 2018)
Tabel 3.14. Hasil Pengamatan Benthos Di Saluran Drainase Sebelah Barat Proyek
No. Spesies Famili Ni Di (%) H
1. Buccinum sp. Buccinidae 15 53,5714 0,3344
2. Salinator sp Amphibolidae 13 46,4286 0,3562
Jumlah 28 100,0000 0,6906
Sumber: Lap. Hasil Analisis Biologi Laboratorium Terapan Program Studi Biologi
ITP, 2018
Keterangan :
ni : jumlah individu
B. Ekonomi
Masyarakat Kecamatan Rungkut melakukan mata pencahariannya melalui:
Bidang Perdagangan
Kegiatan perdagangan yang dilakukna masyarakat Rungkut Kidul adalah
berwirausaha kecil menengah dengan membuka usaha toko di depan rumah.
Kegiatan usaha tersebut antara lain pertokoan, penjualan batu alam,bengkel dan
penjualan tanaman hias.
Bidang Pemerintahan
Masyarakat di sekitar wilayah proyek pusat perbelanjaan Hadupa’ Mall ada yang
bermata pencaharian sebagai pegawai negeri, dan polisi .
Bidang Pertanian
Kegiatan pertanian yang dilakukan adalah bercocok tanam padi. Setelah masa
panen padi selesai, lahan tani ditanami dengan jagung, kacang-kacangan dan lain-
lain.
Tabel 3.16. Struktur Penduduk Menurut Mata Pencaharian
di Kelurahan Rungkut Kidul
No Mata pencarian Jumlah Persen (%)
1 Buruh Tani 2100 26.24
2 Nelayan - -
3 Pengusaha Sedang/ Besar 300 3.75
4 Pengrajin/ Industri Kecil 458 5.72
5 Buruh/Tukang/Pembantu 2450 30.61
6 Pedagang 1885 23.55
7 Pengangkutan 85 1.06
8 PNS 123 1.54
9 TNI/ POLRI 87 1.09
10 Tidak Bekerja 516 6.45
Jumlah 8004 100.00
Sumber : Profil Desa/Kelurahan Rungkut Kidul Tahun 2018
C. Sosial Budaya
Secara kultur sosial masyarakat Kecamatan Rungkut Kidul adalah masyarakat
perkantoran dan pekerja pabrik. Sarana sosial budaya untuk menunjang aktivitas
kehidupan masyarakat telah dibangun, seperti: sarana pendidikan, tempat ibadah, rumah
tinggal, sarana kesehatan. Kaitan pembangunan proyek perumahan dengan masyarakat
sekitar adalah tenaga kerja, pertumbuhan ekonomi daerah, peluang kerja dan manfaat lain
bagi masyarakat. Sedangkan kemungkinan kerugian yang dialami penduduk sekitar
antara lain: pertambahan volume lalu lintas, pertambahan volume sampah,
ketidaknyamanan lalu lintas, dan kemungkinan kecelakaan lalu lintas. Berdasarkan
observasi yang dilakukan responden menyatakan setuju atas dibangunnya proyek pusat
perbelanjaan Hadupa’ Mall karena banyak membawa dampak positif bagi masyarakat
sekitar.
Kualitas kesehatan
Volume sampah
Secara detail, batas-batas rencana letak Hadupa’ hotel terhadap kegiatan lain adalah
sebagai berikut:
Daerah perdagangan dan jasa di seputar lokasi proyek rancangan pembangunan Hadupa’
Malla terdiri dari kawasan perdagangan dan jasa yaitu Transmart Rungkut, Galaxy Mall,
perdagangan makanan, dan adanya pedagang kaki lima (PKL). Kegiatan ini akan
memberikan dampak pada peningkatan lalu lintas dan kemacetan lalu lintas, peningkatan
kebisingan, maupun penurunan kualitas udara di wilayah sekitar, serta berpengaruh
meningkatnya peluang kerja dan perekonomian wilayah sekitar.
c. Jalan
Kawasan jalan akses masuk menuju seputar proyek rencana pembangunan Hadupa’ Mall
di Jl. Ir. Soekarno, Kelurahan Rungkut Kidul, Kecamatan Rungkut, Kota Surabaya. Jl. Ir.
Soekarno memiliki geometrik jalan raya yang cukup lebar dan berstruktur jalan beraspal,
terlebih lagi Jl. Ir. Soekarno merupakan kawasan jalan perumahan , yang dimana jalan ini
banyak kendaraan yang melintas. Lalu terdapat jalan trotoar yang digunakan untuk
pejalan kaki. Aktivitas pengguna jalan akan memberikan dampak pada penurunan
kualitas udara dan peningkatan kebisingan.
d. Pemukiman
Seputar proyek rencana pembangunan Hadupa’ Mall ialah di kelilingi beberapa kawasan
perumahan langsung dengan komplek perumahan Medokan Asri Timur, Rungkut Asri
Timur, Purimas, Graha YKP, dan Gunawangsa Hotel. Aktivitas perumahan sekitar
proyek pusat perbelanjaan Hadupa’ Mall akan memberikan dampak pada pemakaian air
bersih, munculnya potensi konflik, konflik sosial, maupun gangguan keamanan dan
ketertiban.
e. Rumah Sakit
Seputar proyek rencana pembangunan Hadupa’ Mall yang berada di Jl. Ir. Soekarno,
Kecamatan Rungkut, Kota Surabaya, tidak berdekatan dengan Rumah sakit. Lokasi
paling terdekat dengan Rumah Sakit merupakan RS Haji sekitar 5.5 KM dari Jl. Ir.
Soekarno, RS ini bertepatan di Jalan Manyar Kertoadi No. 1, Klampis Ngasem, Sukolilo,
Surabaya.