18. Beton adalah suatu material yang terdiri dari campuran semen, agregat kasar,
agregat halus, air dan bahan tambahan (admixture) bila diperlukan. Umumnya
beton yang banyak digunakan dalam proses konstruksi adalah beton normal.
Selain proses pembuatannya yang relatif mudah karena tidak memerlukan
bahan tambahan (admixture), beton normal juga dinilai lebih ekonomis.
Namun, tidak jarang dalam proses pengecoran beton normal sering mengalami
kendala yang dikarenakan jarak antar tulangan yang terlalu rapat. Akibatnya
terjadi pemisahan antara agregat halus, semen, dan air dengan agregat kasar
(segregasi).
Oleh karena itu, dalam perjalanannya beton normal terus mengalami
perubahan yang disesuaikan dengan kebutuhan konstruksi yang ada. Salah
satunya adalah dengan dikembangkannya beton jenis Self Compacting
Concrete (SCC).
Self Compacting Concrete (SCC) adalah campuran beton yang mempunyai
karakteristik dapat memadat dengan sendirinya tanpa menggunakan alat
pemadat (vibrator). SCC dapat memadat ke setiap sudut dari struktur bangunan
dan dapat mengisi tinggi permukaan yang diinginkan dengan rata (self
leveling) tanpa mengalami bleeding dan segregasi sehingga dapat
meminimalisir adanya air yang masuk ke dalam beton yang dapat
menyebabkan karat pada besi tulangan. Gradasi yang tepat dari agregat yang
dipakai dan kombinasi dari komposisi material yang dipergunakan, yang
memiliki kadar bahan semen yang tinggi adalah hal utama dalam memenuhi
syarat-syarat dari SCC.
1. Pada Beton segar, harus memiliki tingkat workabilitas yang baik yaitu :
a. Filling-ability, kemampuan dari campuran beton segar untuk dapat
mengisi ruangan tanpa vibrasi
b. Passing-ability, kemampuan dari campuran beton segar untuk dapat
melewati tulangan.
c. Segregation-resistance, campuran beton yang tidak mengalami segregasi.
b. Pembuatan bekisting beton harus sangat diperhatikan adalah beton tidak boleh
mengalami kebocoran akibat keenceran campuran beton.
c. Kelemahan yang paling mendasar dan paling penting untuk diperhatikan adalah
beton tidak boleh mengalami segregasi namun tetap harus memenuhi syarat
flowabilitas.
19. Kenapa pakai variasi silica fume 0%, 5%, 10% dan 15%?
Untuk membandingkan hasilnya dengan penelitian terdahulu dengan penggunaan
pozzoloan yang berbeda
20. Mengapa pakai serat nylon?
Penambahan serat adalah untuk menambah kekuatan pada beton, serat nylon dapat
menambah daya ikat pada beton dan dapat meningkatkan kekuatan pada beton.
Beberapa peneliti di Amerika dan inggris telah mencoba memperbaiki sifat-sifat
kurang baik pada beton yang pada akhirnya sering disebut beton serat. Nylon
disebarkan secara merata kedalam adukan beton sedikit demi sedikit agar tidak
menggumpal. Nylon juga dapat mencegah terjadinya retakan-retakan beton terlalu
dini, baik akibat hidrasi maupun akibat pembebanan. Dengan tercegah nya retakan-
retakan yang terlalu dini, kemampuan bahan untuk mendukung tegangan-tegangan
seperti aksial, lentur, dan geser yang terjadi akan meningkat. Nylon juga mudah di
dapatkan di indonesia.