KELOMPOK .....
1. ………………………
2. ……………….
3. …………………..
4. ……………………
5. ……………………..
6. ……………………..
7. …………………………….
PENYELENGGARA
PT. …………………………………...
Tanggal pelaksanaan
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................................
LATAR BELAKANG..............................................................................................................................
MAKSUD DAN TUJUAN........................................................................................................................
RUANG LINGKUP................................................................................................................................
DASAR HUKUM...................................................................................................................................
BAB V PENUTUP...............................................................................................................................
KESIMPULAN.....................................................................................................................................
SARAN...............................................................................................................................................
REFERENSI.........................................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tenaga Kerja merupakan satu-satunya aset yang tidak dapat digandakan, oleh karena itu
tenaga kerja harus dijaga keselamatannya, kesehatannya, dibimbing dan dikembangkan
potensi mengenai kesadaran akan pentingnya keselamatan kerja dan kesehatan kerja,
sehingga memberikan output yang optimal bagi perusahaan.
Kemungkinan bahaya Besar mengintai setiap tenaga kerja baik itu Kecelakaan ringan,
Kecelakaan besar, Kebakaran, Ledakan, Pencemaran Lingkungan, dan penyakit akibat kerja
yang mengakibatkan tenaga kerja mengalami kecacatan dan bahkan potensi meninggal dunia.
Potensi bahaya besar itu diakibatkan karena ke tidak mampuan, ke tidak cakapan, kurangnya
kompetensi dan kurangnya pemahaman terhadap alat-alat produksi.
Posisi Pemerintah disini melalui Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) mempunyai kewajiban untuk
memberikan pengawasan, pembinaan dan memberikan bimbingan terhadap penerapan K3 di
dunia Kerja melalui tenaga pengawas yang tersebar di seluruh Indonesia.
Dikarenakan keterbatasan tenaga pengawas, Pemerintah menggandeng Pembina Jasa
Keselamatan dan Kesehatan kerja (PJK3) , dibantu oleh Panitia Pembina Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (P2K3) di tempatnya usahanya masing-masing agar pemenuhan dan
pelayanan K3 dapat dilaksanakan dengan baik.
Guna menguatkan peran dunia usaha dalam pelaksanaan K3, pemerintah menerapkan standar
keselamatan kerja yang disebut Sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3).
Pembentukan SMK3 di perusahaan diatur kriteria-kriteria yang K3 yang wajib dipenuhi oleh
perusahaan dan dilakukan audit setidaknya sekali dalam 3 tahun oleh auditor yang ditunjuk
oleh Kementerian Tenaga Kerja.
Tujuan dari PKL (Praktek kerja Lapangan) adalah mendapatkan pengetahuan terkait dunia
kerja khususnya Keselamatan dan Kesehatan Kerja, dan untuk menjadikan prasyarat bagi
para calon Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja Umum. Kegiatan Training ini
dilaksanakan selama 12 hari, termasuk didalamnya Observasi ke Lapangan (PT. INDUSTRI
KAPAL INDONESIA (Persero)), dalam Hal ini Kelompok II akan melihat penerapan sarana
penanggulangan kebakaran, listrik dan kontruksi bangunan.
Kesehatan Kerja Merupakan suatu hal yang telah diwajibkan dan dibebankan kepada
Perusahaan agar Kesehatan Kerja Tenaga Kerja terjamin. Potensi Kesehatan Kerja yang
terjamin akan meningkatkan produktivitas kerja dan kesejahteraan pekerja baik di masa kerja
maupun sesudah tidak bekerja di perusahaan. Penerapan Kesehatan Kerja dapat mencegah
dan mengurangi penyakit akibat Kerja.
Praktik Kerja Lapangan (PKL) sebagai suatu rangkaian kegiatan dalam pelatihan Ahli K3
Umum, dimaksudkan untuk memperkaya wawasan dan pengetahuan peserta pelatihan dalam
konteks yang lebih praktikal sehingga peserta memiliki semua pengetahuan teoritis dan juga
pengetahuan lapangan serta implementasi teori tersebut secara langsung. Selain itu, PKL ini
juga dimaksudkan untuk membekali pengetahuan bagi para calon Ahli Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Umum (AK3U) mengenai K3, dengan praktik nyata dalam penerapan
persyaratan dan pembinaan keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja yang
meliputi: sarana penangulangan kebakaran, listrik dan kontruksi bangunan.
Kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini merupakan salah satu bagian dari kegiatan
pembinaan calon Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja Umum (AK3U) dalam
mengidentifikasi bahaya dan risiko di tempat kerja. Melalui PKL, calon Ahli K3 Umum
dapat mengetahui tugas dan tanggungjawabnya sesuai dengan bidang yang ditentukan dalam
surat keputusan penunjukannya (SKP), seperti yang dijelaskan di dalam Peraturan Menteri
Tenaga Kerja No. Per-02/MEN/1992 tentang Tata Cara Penunjukan, Kewajiban dan
Wewenang Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja pasal 9 dan pasal 10.
Tujuan dari calon Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja Umum (AK3U) ini mengikuti PKL
di PT. Industri Kapal Indonesia (Persero), pada tanggal 24 september sampai 6 oktober 2018
adalah, supaya wawasan yang diperoleh selama PKL dapat menambah khasanah keilmuan
terkait penerapan peraturan dan norma K3 di tempat kerja nantinya. Serta melakukan
pengawasan serta perbaikan yang berkesinambungan, dalam rangka mengurangi risiko
kecelakaan kerja di perusahaan yang disebabkan oleh faktor kelalaian manusia maupun
kegagalan fungsi mesin.
Adapun tujuan penulisan laporan PKL ini, adalah untuk mengetahui penerapan peraturan dan
normal K3 di perusahaan yang dikunjungi. Dan laporan ini juga bisa digunakan untuk
sebagai masukan bagi pihak perusahaan untuk menghindari risiko kecelakaan kerja dan
penyakit akibat kerja.
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup perusahaan selama kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) untuk calon Ahli
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Umum (AK3U) adalah di perusahaan galangan kapal
(pembuatan dan perbaikan kapal) dengan data-data sebagai berikut:
Nama :
Alamat :
Tanggal :
Waktu :
D. Dasar Hukum
K3 Secara Umum
……………………………………….
BAB II
KONDISI PERUSAHAAN
a. …………………………………………….
B. Fasilitas Penunjang
……………………………………………….
……………………………..
1. …………………………………………
………………………………….
a. …………………………………………………………………
BAB III
TEMUAN & ANALISA
Saran /
NoNo Foto / Info Temuan / Resiko Peraturan Perundangan
Rekomendasi
Ruang kerja Merapihkan - Permen No.5 pasal 4
dengan penataan tempat kerja Tahun 2018 tentang
kabel yang kurang sebelum dan Keselmatan dan
rapih sesudah kerja kesehatan kerja
lingkungan kerja -
Permen No.7 tahun
1964 Tentang syarat
kesehatan, kebersihan
serta penerangan dalam
tempat kerja
Penempatan Apar Dibuatkan alas Permenakertrans RI No
4/MEN/1980 tentang
rawan jatuh tempat Apar yang
syarat-syarat
lebih lebar dan pemasangan dan
2
pemeliharaan alat
tidak mudah
pemadam api ringan
jatuh
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1.
B. Saran
REFERENSI