ii
Modul Pendalaman Uji Kompetensi Keahlian
Program Keahlian Ganda
Tim Penyusun:
Joko Pitono
Abdul Munif
Eko Subiyantoro
Kadek Surya Pranata
Copyright @ 2017
Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Tenaga Pendidik dan
kependidikan Bidang otomotif dan Elektronika
Direktorat Jenderal guru dan Tenaga Kependidikan
iii
iv
KATA SAMBUTAN
PPPPTK BOE Malang sebagai unit pelaksana teknis pada Direktorat Jenderal
Guru dan Tenaga Kependidikan memiliki tugas dan fungsi untuk melaksanakan
pengembangan dan pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) di
Indonesia. Kondisi ditahun 2016 masih terdapat kekurangan guru produktif SMK
sejumlah 91.861 dengan rincian 41.861 di SMK Negeri dan 50.000 di SMK
Swasta. Ada beberapa cara yang dilakukan sebagai upaya pemenuhan
kekurangan guru tersebut yaitu dengan penambahan guru produktif SMK salah
satunya melalui Program Sertifikasi Keahlian dan Sertifikasi Pendidik bagi Guru
SMK/SMA (Keahlian Ganda).
Pada kesempatan ini juga kami menyampaikan ucapan terima kasih dan
penghargaan kepada Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Direktorat
Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktifitas yang telah memberikan
kontribusi berupa materi dan metodologi, serta para Widyaiswara yang telah
berusaha maksimal mewujudkan modul ini. Kritik dan saran yang membangun
sangat diharapkan untuk menyempurnakan modul ini dimasa mendatang.
Dr. Sumarno
NIP 195909131985031001
v
vi
DAFTAR ISI
vii
viii
Kode Unit : TIK.PR01.002.01
Judul Unit : Menerapkan Prosedur Kesehatan dan
Keselamatan Kerja
A. Tujuan Pembelajaran.
Setelah mengikuti kegiatan pembelajar ini diharapkan, peserta diklat dapat:
1. Menetapkan hal-hal yang berhubungan dengan kesehatan dan
keselamatan kerja dilingkungan kerja
2. Mendokumentasikan dan menyebarkan syarat-syarat kesehatan dan
keselamatan kerja
3. Menyediakan saran-saran ergonomic dasar
B. Indikator.
1.1. Pengawasan kesehatan dan keselamatan kerja ditetapkan sesuai
undang-undang kesehatan dan keselamatan kerja
1.2. Hal-hal tentang kesehatan dan keselamatan kerja dilingkungan kerja
dinilai dan dilaksanakan untuk memperbaiki masalah yang ada, dan
dilaporkan pada pengawas
1.3. Prosedur kesehatan dan keselamatan kerja diikuti untuk menjamin
keamanan dilingkungan kerja
2.1. Informasi yang berhubungan dengan peraturan kesehatan dan
keselamatan kerja dan syarat-syaratnya dikumpulkan.
2.2. Peraturan-peraturan kesehatan dan keselamatan kerja yang berkaitan
dengan teknologi informasi di area klien ditetapkan dan
didokumentasikan.
2.3. Dokumen diajukan pada pengawas untuk diverifikasi.
2.4. Dokumen kesehatan dan keselamatan kerja disebarkan pada semua pos
kerja.
2.5. Dokumen-dokumen kesehatan dan keselamatan kerja yang berhubungan
dengan teknologi informasi diperbaharui dan didiseminasikan
3.1. Syarat-syarat ergonomis dari klien dinilai
3.2. Saran disediakan untuk klien berdasarkan persyaratan dari vendor,
kebijakan ditempat kerja dan informasi kesehatan dan keselamatan kerja
terbaru
3.3. Saran didokumentasikan dan diberikan pada klien dan pengawas
1
C. Uraian materi
1. Ruang Lingkup Keselamatan dan Kesehatan Kerja
1.1. Pengertian K3:
Laboratorium dan bengkel kerja merupakan sarana yang digunakan untuk
bekerja, meneliti/eksperimen atau menggali dan meningkatkan keterampilan
teknik. Dalam lembaga pendidikan, laboratorium dan bengkel merupakan sarana
berupa tempat untuk melaksanakan kegiatan ilmiah, dimana dengan segala
kelengkapan peralatan dan bahan teknik yang disediakan merupakan tempat
berpotensi menimbulkan bahaya bagi para pengguna dan lingkungannya, jika
tidak dkelola dengan benar dan para pekerja dan pengelolanya di dalamnya tidak
dibekali dengan pengetahuan mengenai keselamatan dan kesehatan kerja.
Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) secara filosofi adalah suatu
pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani
maupun rohani. Dengan kesehatan dan keselamatan kerja (K3), maka para
pengguna diharapkan dapat melakukan pekerjaan dengan aman dan nyaman.
Pekerjaan dikatakan aman jika apapun yang dilakukan oleh pekerja tersebut,
aspek resiko yang mungkin muncul dapat dihindari. Pekerjaan dikatakan nyaman
jika para pekerja yang bersangkutan dapat melakukan dengan merasa nyaman
dan betah, sehingga tidak mudah bosan, lelah atau capek.
Dari segi ekonomi pemakaian alat yang berkapasitas besar adalah lebih
menguntungkan, akan tetapi bahaya yang mungkin ditimbulkan juga akan besar.
Dengan demikian penentuan ukuran reaktor harus didasarkan pada keuntungan
dari segi ekonomi dan bahaya yang mungkin ditimbulkan. Alat pengendali harus
lebih canggih dan lebih dapat diandalkan. Alat pengamanan yang terkait dengan
alat produksi dan alat perlindungan bagi pekerja harus ditingkatkan. Biaya untuk
membangun keselamatan dan kesehatan kerja, biaya untuk membeli alat-alat
pengamanan memang cukup besar. Akan tetapi kesehatan dan keselamatan
kerja (K3)juga akan lebih terjamin. Kemampuan dan keterampilan pekerja harus
ditingkatkan melalui pendidikan dan pelatihan sehingga dapat mengikuti laju
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Alat penanggulangan musibah
harus ditingkatkan agar malapetaka yang diakibatkan oleh penerpan teknologi
maju tidak sampai meluas dan merusak. Pengawasan terhadap alat maupun
terhadap pekerja harus dilakukan secara teratur dan berkesinambungan.
2
Beberapa definisi tentang kesehatan dan keselamatan kerja, yaitu sebagai
berikut
Keselamatan yang berkaitan dengan mesin, pesawat alat kerja, bahan
dan proses pengolahannya,tempat kerja dan lingkungannya serta cara-
cara melakukan pekerjaan.
Sarana utama untuk pencegahan kecelakaan, cacat, dan kematian
sebagai akibat dari kecelakaankerja
3
Undang-undang nomor 7 tahun 1981 tentang Wajib Lapor Ketenagaan
dan Peraturan Menteri Tenaga Kerja nomor 03/MEN/1984 tentang
mekanisme pengawasan ketenagakerjaan.
1.3. Tujuan K3
Tujuan yang penerapan kesehatan dan keselamatan kerja adalah :
Melindungi tenaga kerja atas hak keselamatannya dalam melakukan
pekerjaan untuk kesejahteraanhidup dan meningkatkan produksi dan
produktivitas nasional
Menjamin keselamatan setiap orang lain yang berada di tempat kerja
tersebut
Memeliharan sumber produksi agar dapat digunakan secara aman dan
efisien
4
Terkena sengatan arus listrik- Tersambar petir, Kontak dengan bahan-
bahan berbahaya, dan lain-lain
2. Menurut sumber atau Penyebab Kecelakaannya, meliputi kecelakaan
yang disebabkan oleh: a) mesin, b) Alat angkut dan alat angkat, c) Bahan
atau zat berbahaya dan radiasid) Lingkungan kerja
3. Menurut Sifat Luka atau Kelainan yang disebabkan oleh kecelakaan kerja
meliputi : a) Patah tulang, b) memar, c) gegar otak, d) luka bakar, e)
keracunan mendadak, akibat cuaca, dsb
Adapun pencegahan keecelakaan kerja dapat dihindari dengan beberapa
cara antar lain adalah sebagai berikut:
Menerapkan peraturan perundangan dengan penuh disiplin2.
Menerapkan standarisasi kerja yang telah digunakan secara resmi3.
Melakukan pengawasan dengan baik.
Memasang tanda-tanda peringatan
Melakukan pendidikan dan penyuluhan kepada masyarakat
5
terdapat instalasi atau peralatanlistrik, dan atau terdapat tempat penyimpanan
cairan yang mudah terbakar.
6
1.5.2.PenanggulanganKebakaran Akibat Instalasi Listrik dan Petir
Standar operasional prosedur yang harus dilakukan dalam penangulangan
kecelakaan kerja yang disebabkan oleh Kebakaran akibat instalasi listrik dan
Petir adalah sebagai berikut:
Buat instalasi listrik sesuai dengan aturan yang berlaku
Gunakan sekering/MCB sesuai dengan ukuran yang diperlukan
Gunakan kabel yang berstandar keamanan yang baik
Ganti kabel yang telah usang
Hindari percabangan sambungan antar rumah
Lakukan pengukuran kontinuitas penghantar, tahanan isolasi, dan
tahanan pentanahan secaraberkala
Gunakan instalasi penyalur petir sesuai standar
7
peledak, tetapi juga semua bahan yang secara sendiri atau dalam
campuran tertentu jika mengalami pemanasan, kekerasan atau gesekan
akan mengakbatkan ledakan yang biasanyadiikuti dengan kebakaran.
Contoh: garam logam yang dapat meledak karena oksidasi diri,
tanpapengaruh tertentu dari luar
Bahan-bahan yang mengoksidasi. Bahan ini kaya oksigen, sehingga
resiko kebakaran sangat tinggi.
Bahan-bahan yang mudah terbakar. Tingkat bahaya bahan-bahan ini
ditentukan oleh titik bakarnya. Makin rendah titik bakarnya
makinberbahaya
Bahan-bahan beracun. Bahan ini bisa berupa cair, bubuk, gas, uap,
awan, bisa berbau dan tidak berbau. Proses keracunanbisa terjadi karena
tertelan, terhirup, kontak dengan kulit, mata dan sebagainya. Contoh:
NaClbahan yang digunakan dalam proses pembuatan PCB. Bahan ini
seringkali akan menimbulkangatal-gatal bahkan iritasi jika tersentuh kulit.
Bahan korosif. Bahan ini meliputi asam-asam, alkali-alkali, atau bahan-
bahan kuat lainnya yang dapatmenyebabkan kebakaran pada kulit yang
tersentuh.
Bahan-bahan radioaktif. Bahan ini meliputi isotop-isotop radioaktif dan
semua persenyawaan yang mengandung bahanradioaktif. Contoh: cat
bersinar
Standar operasional prosedur yang harus dilakukan dalam penangulangan atau
tindakan pencegahan kecelakaan kerja yang diakibatkan oleh bahan-bahan
tersebut adalah :
Pemasangan label dan tanda peringatan.
Pengolahan, pengangkutan dan penyimpanan harus sesuai dengan
ketentuan dan aturan yang ada.
Simpanlah bahan-bahan berbahaya di tempat yang memenuhi syarat
keamanan bagi penyimpananbahan tersebut
8
Gambar 2. Simbol-simbol tanda bahaya
9
Hindari membawa atau menyimpan di kantong baju barang-barang
yang runcing, benda tajam,bahan yang mudah meledak, dan atau
cairan yang mudah terbakard.
d. Penggunaan Peralatan Perlindungan Diri, dengan ketentuan sebagai
berikut:
Kacamata. Menggunakan kacamata yang sesuai dengan pekerjaan
yang anda tangani, misalnya untuk pekerjaan lasdiperlukan kacamata
dengan kaca yang dapat menyaring sinar las, kacamata renang
digunakanuntuk melindungi mata dari air dan zat berbahaya yang
terkandung di dalam air
Sepatu. Menggunakan sepatu yang dapat melindungi kaki dari berat
yang menimpa kaki, paku atau bendatajamlain, benda pijar, dan asam
yang mungkin terinjak. Sepatu untuk pekerja kistrik harus
berbahannon-konduktor, tanpa paku logam
Sarung Tangan. Menggunakan sarung tangan yang tidak menghalangi
gerak jari dan tangan.Pillih sarung tangan denganbahan yang sesuai
dengan jenis pekerjaan yang ditangani, misalnya sarung tangan
untukmelindungi diri dari tusukan atau sayata, bahan kimia berbahaya,
panas, sengatan listrik atau radiasitertentu, berbeda bahannya
Helm Pengaman. Menggunakan topi dapat melindungi kepala dari
tertimpa benda jatuh atau benda lain yang bergerak,tetapi tetap ringan
Alat Perlindungan Telinga. Alat ini digunakan untuk melindungi pekerja
dari kebisingan, benda bergerak, percikan bahan berbahaya
Alat Perlindungan Paru-paru. Alat ini digunakan untuk untuk
melindungi pekerja dari bahaya polusi udara atau gas beracun.
Alat perlindungan lainnya seperti tali pengaman untuk melindungi
pekerja dari kemungkinan terjatuh
1.6. Rambu-rambu atau Tanda-Tanda Keselamatan Kerja
Sebagai upaya untuk mengatasi kecelakaan dan gangguan kesehatan dapat
juga ditempat kerja atau tempat-tempat lain yang berbahaya diberi peringatan
yang serupa rambu-rambu atau simbol-simbol. Simbol ini pada prinsipnya mirip
dengan rambu-rambu lalulintas, misalnya tanda larangan, peringatan, perintah
atau anjuran. Rambu-rambu ini sebaiknyaditempatkan ditempat yang mudah
terlihat dan menggunakan komposisi warna yang diatur dan mengacu pada
standar DIN/ Deutche Institute Norm (German Institute for Standardization )
10
Nomor 4844 P.1/5.80. Ketentuan gambar dan simbol umum/internasional
keselamatan yang ditampilkan pada tempat kerja untuk :
Rambu Larangan / Pencegahan kecelakaan ; Gambar
lingkaran dengan diagonal merah diatas warna dasar putih.
Contoh; dilarang merokok.
11
Komposisi Warna :
Merah
Putih
Hitam
Komposisi Warna :
Hitam
Kuning
Komposisi Warna :
Hijau
Putih
Komposisi Warna :
Biru
Putih
12
Istilah Hiperkes menurut Undang – Undang tentang ketentuan pokok
mengenai Tenaga Kerja yaitu lapangan kesehatan yang ditujukan kepada
pemeliharaan-pemeliharaan dan mempertinggi derajat kesehatan tenaga kerja,
dilakukan dengan mengatur pemberian pengobatan, perawatan tenaga kerja
yang sakit, mengatur persediaan tempat, cara-cara dan syarat yang memenuhi
norma-norma hiperkes untuk mencegah penyakit baik sebagai akibat pekerjaan,
maupun penyakit umum serta menetapkan syarat-syarat kesehatan bagi tenaga
kerja.
Kesehatan Kerja sendiri mempunyai pengertian spesialisasi dalam ilmu
kesehatan/kedokteran beserta prakteknya yang bertujuan agar tenaga kerja
memperoleh derajat kesehatan yang setinggi-tingginya, baik fisik atau mental
maupun sosial, dengan usaha-usaha preventif & kuratif terhadap penyakit-
penyakit/gangguan-gangguan kesehatan yang diakibatkan faktor-faktor
pekerjaan dan lingkungan kerja serta terhadap penyakit-penyakit umum
13
3. Peraturan Menteri Tenaga Kerja nomor Per-01/MEN/1976 tentang kewajiban
latihan Hiperkes bagi dokter perusahaan.
2.4. Sanitasi
Sanitasi adalah suatu usaha kesehatan masyarakat yang mengutamakan atau
menitikberatkan padapengawasan terhadap berbagai faktor lingkungan yang
mempengaruhi tingkat derajat kesehatanmanusia. Menurut Ehler and Steel
(1980), sanitasi adalah usaha pengawasan terhadap faktor lingkunganyang
dapat merupakan mata rantai penularan penyakit.Pengertian sanitasi mengarah
kepada usaha konkrit dalam mewujudkan kondisi hygiene dan usaha
inidinyatakan dengan pelaksanaan di laangan berupa pembersihan, penataan,
14
sterilisasi, penyemprotanhama, dan sejenisnya. Oleh karena itu jika hygienis
merupakan tujuan, maka sanitasi merupakantindakan nyata untuk mencapai
tujuan tersebut. Untuk melaksanakan hal tersebut maka diperlukan suatusistem
yang mengatur pelaksanaan hygienis dan sanitasi sedangkan menurut West,
Wood dan Harger(1996) sanitasi berasal dari bahasa latin ”sanus” yang berarti
”sound and healthy” atau bersih secaramenyeluruh.\
2.5. Ergonomy
Ergonomy adalah gabungan dari berbagai ilmu seperti antropologi (budaya /
adat), biometrika,faal (urai tubuh), hygiene(gizi), kesehatan kerja, perencanaan
kerja.Ergonomi ini berkaitan dengan :
1. Penyelarasan pekerjaan dengan tenaga kerjanya (the right man in the
right place),
2. Perencanaan pekerjaan agar dapat menggunakan kemampuan manusia
tanpa melebihi batasnya,
3. Perencana sistem “man-machine” dengan tenaga kerja, dimana manusia
sebagai kerangka referensinya,
4. Pertalian antara teknologi dengan ilmu biologi manusia.
Selanjutnya untuk kemampuan mengangkat beban dikaitkan fisik dedan jenis
kelamin serta usiayang layak dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel : Berat beban yang layak untuk diangkat dan dipindahkan
Berat Beban ( kg )
Usia Frekuensi pengangkatan dan pemindahan
(tahun) Sekali-kali Sering-kali
wanita Pria wanita Pria
15 - 18 15 35 10 20
19 - 45 15 55 10 30
>45 15 45 10 25
Keterangan :Nilai batas yang tidak boleh dilampaui dalam kondisi norma tanpa
mencenderai. Nilai yang disarankan berdasarkan faktor ergonomi
2.6. Tujuan dan Ruang Lingkup Sanitasi-Hygiene
Tujuan diadakannya usaha hygiene dan sanitasi adalah untuk mencegah
timbulnya penyakit dankeracunan serta mengganggu kesehatan lain sebagai
akibat adanya interaksi faktor-faktor lingkunganhidup. Sedangkan ruang Lingkup
Hygiene dan Sanitasi, meliputi :
15
1. Pengadaaan air bersih (water supply)
2. Pembuangan air kotor (sewage disposal)
3. Pembuangan sampah (refuse disposal)
4. Hygiene makanan (food hygiene)
5. Sanitasi perumahan (housing sanitation)
6. Sanitasi industri (industrial sanitation)
7. Sanitasi tempat-tempat umum (publicplaces sanitation)
8. Pemberantasan serangga dan tikus (insectand rodent control)9. Pengendalian
bising (noising)
16
15. Penyakit yang disebabkan oleh karbon disulfida.
16. Penyakit yang disebabkan oleh derivat halogen dari persenyawaan
hidrokarbon alifatik atu aromatik yang beracun.
17. Penyakit yang disebabkan oleh benzena atau homolognya yang beracun.
18. Penyakit yang disebabkan oleh derivat nitro dan amina dari benzena atau
homolognya yang beracun.
19. Penyakit yang disebabkan oleh nitrogliserin atau ester asam nitrat
lainnya.
20. Penyakit yang disebabkan oleh alkohol, glikol atau keton.
21. Penyakit yang disebabkan oleh gas atau uap penyebab asfiksia atau
keracunan seperti karbon monoksida, hidrogensianida, hidrogen sulfida,
atau derivatnya yang beracun, amoniak seng, braso dan nikel.
22. Kelainan pendengaran yang disebabkan oleh kebisingan.
23. Penyakit yang disebabkan oleh getaran mekanik (kelainan-kelainan otot,
urat, tulang persendian, pembuluh darah tepi atau syaraf tepi).
24. Penyakit yang disebabkan pekerjaan dalam udara yang bertekanan lebih.
25. Penyakit yang disebabkan radiasi elektro magnetik/radiasi yang mengion.
26. Penyakit kulit (dermatoses) yang disebabkan oleh penyebab fisik, kimiawi
atau biologik.
27. Kanker kulit epitelioma primer yang disebabkan oleh ter, pic, bitumen,
minyak mineral, antrasena atau persenyawaan, produk atau residu dari
zat tersebut.
28. Kanker paru atau mesotelioma yang disebabkan oleh asbes.
29. Penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus, bakteri atau parasit yang
didapat dalam suatu pekerjaan yang memiliki risiko kontaminasi khusus.
30. Penyakit yang disebabkan oleh suhu tinggi atau rendah atau panas
radiasi atau kelembaban udara tinggi.
31. Penyakit yang disebabkan bahan kimia lainnya termasuk bahan obat.
17
petunjuk yangsudah ada. Seorang yang sehari-hari menggunakan komputer baik
untuk pekerjaan, pendidikan, ataupunhobi tetap harus memperhatikan prinsip-
prinsip kesehatan agar terhindar dari berbagai gangguankesehatan.
Gangguan kesehatan yang mungkin muncul akibat penggunaan komputer
adalah:
1. gangguan pada mata
2. gangguan pada kepala
3. gangguan pada tangan
4. gangguan pada badan
Salah satu peralatan komputer yang berpotensi menimbulkan gangguan
kesehatan adalah monitor.Seperti kita ketahui, layar monitor memancarkan
radiasi atau pemancaran partikel-partikel elementer danenergi radiasi. Energi
radiasi dapat mengeluarkan elektron dari inti atom sehingga atom
menjadimuatan positif dan disebut ion positif. Sementara itu, elektron yang
dikeluarkan dapat tinggal bebas ataumengikat atom netral lainnya dan
membentuk ion negatif. Hal ini dapat menimbulkan dampak buruk padaatom-
atom di tubuh kita. Radiasi yang dipancarkan monitor komputer antara lain
berupa:
1. sinar-X
2. sinar ultraviolet
3. gelombang mikro
4. radiasi elektromagnetik frekuensi sangat rendah
Gangguan kesehatan yang diduga timbul akibat radiasi komputer adalah
penyakit katarak.Untuk itu,setiap pengguna komputer perlu mengatur waktu
pemakaian komputer. Jika Anda harus bekerja di depankomputer dalam jangka
waktu yang lama, usahakan untuk mengatur waktu jeda agar tidak terus
menerusmenatap layar monitor.Selain radiasi yang ditimbulkan oleh monitor
komputer, kita perlu memperhatikanpula faktor-faktor lain yang berpotensi
menimbulkan gangguan kesehatan, yaitu posisi tubuh, posisiperalatan,
pencahayaan ruangan, dan kondisi lingkungan (suhu, kualitas udara dan
gangguan suara).
18
dapat bekerja secara efektif dan kesehatan kita pun akan terjaga.Ilmu yang
mempelajari bagaimana mengatur posisi duduk yang baik dan benar di depan
komputerdisebut ergonomi.Kenyamanan yang dibutuhkan antara lain keadaan
user maupun hardware atauperangkat keras komputer, meliputi:
• posisi duduk : tempat duduk yg ideal dan bersandar,kursi ideal bisa
berputar dan dpt diatur tinggirendahnya, tempat duduk yg tidak bersandar
dpt mnyebabkan punggung kelelahan.
• posisi mata : harus lurus dan tidak terlalu tinggi atau rendah,jika posisi
mata tinggi atau rendahmembuat leher cepat lelah,layar yg digunakan
sebaiknya yang low radiasi , atau layar jenis LCD.
• posisi tangan ; pilih tuts keyboard yg lembut dan gunakan jari sebanyak
mungkin untuk mengetik.
Berikut ini posisi duduk yang benar saat menggunakan komputer.
1. Bagian kepala dan leher.. Aturlah agar posisi kepala dan leher anda
tegak dengan pandangan lurus ke depan. Denganposisi ini, anda akan
sanggup bertahan lebih lama di depan komputer dan tidak cepat merasa
lelah.Posisi leher yang terlalu lentur dan kepala menengadah atau
menunduk saat menghadap monitortidak dibenarkan karena akan
membuat anda cepat lelah.
2. Bagian punggung. Duduk dengan punggung yang tegak dan rileks
merupakan posisi yang benar saatmenggunakan komputer. Badan yang
terlalu membungkuk, terlalu miring ke kiri atau ke kanan,dapat
menimbulkan rasa sakit. Usahakan agar seluruh punggung tersangga
dengan baik olehsandaran kursi.
3. Bagian pundak. Aturlah posisi pundak sedemikian rupa agar otot-otot
pundak tidak tegang. Usahakan agarpundak tidak terlalu ke bawah atau
terlalu tegak.
4. Posisi lengan dan sikuPosisi lengan yang baik adalah berada di
samping badan dan siku membentuk sudut lebih besar dari 90 derajat.
5. Bagian kaki. Gunakan sandaran kaki atau footrest sehingga tungkai
berada dalam posisi yang nyaman.
Selain hal-hal di atas perlu diperperhatikan hal-hal berikut agar kesehatan anda
tetapterjaga:
• sesuaikan tinggi kursi dengan tinggi badan Saudara
• usahakan agar jarak antara monitor dan mata minimal 80 cm.
19
• gunakan refresh rate monitor minima 72 Hz agar mata tidak cepat lelah.
• gunakan kursi yang memiliki sandaran tangan.
• atur pencahayaan monitor.
• Perhatikan petunjuk umum yang diajarkan oleh ahli kesehatan seperti
makan dan minum yangsehat, istirahat yang cukup, dan berolah raga
juga.
Dari sisi hardware atau perangkat keras komputer, pengguna komputer perlu
memperhatikan faktor-faktor berikutini karena sangat berpengaruh pada
kesehatan dan keselamatan kerja:
a. Posisi monitor. Monitor berpengaruh pada kesehatan mata karena
mengeluarkan radiasi. Untuk mengurangikeluhan pada mata, lakukan hal-
hal berikut:
• letakkan monitor di ruangan dengan pencahayaan yang cukup (tidak
terlalu terang dan tidakterlalu redup)
• atur posisi monitor agar berada tepat di depan mata Anda
• aturlah kecerahan monitor agar cahaya yang keluar tidak terlalu
terang atau terlalu redup
• gunakan filter screen (filter monitor) untuk meredam radiasi.
b. Posisi keyboardLetakkan keyboard dengan posisi lebih rendah dari
monitor, namun tidak terlalu rendah.
c. Posisi mouse. Letak mouse yang benar adalah di samping keyboard.
Sesuaikan tangan yang biasa Andagunakan untuk bekerja. Jika Anda
bekerja dengan tangan kiri, letakkan mouse di sebelah kirikeyboard dan
aturlah agar setting mouse menjadi left handed melalui sistem operasi.
d. Posisi meja dan kursi. Aturlah meja dan kursi sedemikian rupa hingga
posisi duduk Anda di depan monitor lebihnyaman, dan Anda dapat
menjangkau keyboard dan mouse dengan mudah. Selain diatur
posisinya,perangkat keras komputer harus dijaga dengan baik karena
perangkat-perangkat tersebutmenggunakan listrik.
e. Posisi Monitor. Monitor CRT menggunakan listrik tegangan tinggi dan
membutuhkan daya yang cukup besar.Hindarkan monitor dari percikan air
karena dapat menimbulkan hubungan pendek atau korsletingyang dapat
membahayakan keselamatan Anda.
f. Kotak CPU. Kotak CPU yang diletakkan di lantai dan tidak dilengkapi
dengan ground dapat mengalirkanlistrik saat kita menyentuhnya tanpa alas
20
kaki. Untuk menghindari korsleting, kotak CPU sebaiknyadiletakkan di yang
aman, misalnya di atas meja. Kotak CPU dapat ditanahkan (grounded)
dengancara dihubungkan ke tanah atau tembok menggunakan seutas
kawat tembaga. Karena CPUmembutuhkan konsumsi listrik yang besar,
maka kita harus menjauhkannya dari benda-benda cairdan binatang atau
serangga untuk menghindari korsleting.
g. Kabel. Aturlah susunan kabel secara baik dan rapi. Periksala stop kontak
atau sumber listrik, jangansampai ada yang longgar karena aliran listrik
yang tidak stabil berpotensi merusak perangkat keraskomputer dan
mengakibatkan korsleting.
21
Pengaturan dan posisi perangkat keras serta posisi tubuh pada saat
bekerja harus diperhatikan agar terhindar dari dampak buruk penggunaan
teknologi informasi dankomunikasi. Kelalaian atau kecerobohan dapat
mendatangkan efek negatif yang membahayakankesehatan kita.
22
4. Ruangan berkarpet untuk menghindari listrik statis. Rangkaian elektronik
yang ada dalam komputer jugasensitif terhadap listrik statis. Listrik statis
dapat merusak data yang ada dalam komputer bahkanrangkaian itu
sendiri. Oleh karena itu listrik statis harus dihindari.
5. Tersedia ruang untuk kabel di bawah lantai. Cara yang digunakan yaitu
semacampanggung kecil setinggi kurang lebih 5-10cm di atas lantai.
Perkabelan baik power/listrik maupun jaringan diletakkan di antara
panggung dan lantai. Hal ini dimaksud untuk kerapihan.
6. Tidak menggunakan alas kaki dari luar. Dikarenakan ruang telah ber AC
dan berkarpet, makatidak dianjurkan menggunakan alas kaki dari luar.
Hal ini untuk menghindari masuknya debu dariluar. Debu merupakan
salah satu musuh komputer. Selain menyebabkan kotor juga
dapatpenyebabkan listrik statis. Sebagai gantinya, di dalam ruang
komputer tersedia alas kaki khususdigunakan di ruang tersebut.
7. Terdapat penutup (cover) untuk keyboard dan monitor. Keyboard
merupakan salah satu bagian komputer yangrawan terhadap debu karena
bentuknya yang banyak lekuk. Untuk menghidarinya makasebaiknya
keyboard dan monitor menggunakan cover khusus.
8. Kerapihan kabel power, dijapit dengan tali pengikat kabel. Untuk
kerapihan kabel komputer yangmemang terdiri dari banyak kabel (minimal
kabel power, kabel mouse, kabel monitor, dan kabelkeyboard) maka
sebaiknya kabel diikat menggunakan pengikat kabel dari plastik.
9. Selalu menggunakan mouse pad.
10. Menggunakanmouse dengan teknologi trackball maupun lampu infrared.
Hal ini penting untuk kenyamanan pengguna.Jika mouse menggunakan
trackball selalu dibersihkan berkala. Trackball mouse terdiri dari
bagianbola dan sensor. Seringkali debu mengotori bola dan sensor
sehingga mengganggu sensitifitasmouse bahkan terkadang pointer di
layar seolah “bergerak” sendiri. Untuk menghindari hal tersebut,mouse
sering dibersihkan dengan membuka cap yang ada di bagian bawah.
11. Arah datangnya cahaya dari kiri atau kanan, tidak boleh dari depan.
Pencahayaan sangat pentinguntuk menghindari dari kasus
ketidaknyamanan mata dalam bekerja. Sinar baik alami maupunbuatan
dari lampu sebaiknya berasal dari sisi kiri pekerja agar tidak menimbulkan
bayangantangan saat menulis.
23
12. Jika monitor CRT cahaya tidak boleh dari belakang. Saat menggunakan
komputer khususnyadengan monitor CRT sebaiknya hindari penggunaan
cahaya yang berasal dari belakang. Hal iniuntuk menghindari rasa silau
dalam menatap monitor karena sifatnya yang sedikit cembungsehingga
apa yang ada di layar monitor tidak dapat terlihat dengan jelas.
13. Pada ruangan yang menggunakan pendingin (Air Conditioner/AC), satu
waktujendela dibuka untuk pergantian udara (ventilasi). Hal ini
mempunyai tujuan agar udara dalamruangan dapat berganti. Saat
membuka jendela atau ventilasi, yakinkan bahwa mesin pendingin dalam
kondisi tidak aktif. Perlakuan ini tidak membutuhkan waktu yang cukup
lama, yaitusetidaknya selama 1 jam dalam seminggu. Udara yang selalu
terperangkap dalam ruangan yang menggunakan pendingin udara tanpa
diganti akan tidak menyehatkan. Disamping itu juga untuk menghindari
bau yang tidak nyaman.
14. Lokasi ruang komputer dalam ukuran besar misalnya data centre harus
jauh dari bahaya banjir, jauh dari pemukiman penduduk tapi mudah
transportasi. Bagi sebuah sebuah perusahaan besar,data center mutlak
adanya, data merupakan aset paling berharga. Untuk menghindari
darikemungkinan bahaya yang mengancam atas data yang ada maka
ruang komputer sebaiknya jauh dari kemungkinan bahaya banjir dan
kebakaran. Untuk itu penempatan ruang komputer jauhdari sungai besar
yang mempunyai sejarah banjir, jauh dari pemukiman padat penduduk
untukmenghindari kebakaran dan daerah yang rawan oleh sambaran
petir.
24
menghasilkan mental-mental yang tidak terlatih atau tidak profesional ketika
benar-benar menghadapi kejadian sebenarnya. Sebaliknya melakukan praktek
tanpa pengetahuan, kemungkinan besar akan melakukan pertolongan yang
salah pada korban.
25
Prosedur tindakan pertolongan pertama pada kecelakaan yang menjadi prioritas
utama secara umum adalah sebagai berikut :
Cari keterangan penyebab kecelakaan
Amankan korban dari tempat berbahaya
perhatikan keadaan umum korban; gangguan pernapasan, pendarahan
dan kesadaran.
Segera lakukan pertolongan lebih lanjut dengan sarana yang tersedia.
apabila korban sadar, langsung beritahu dan kenalkan.Selain itu ada juga
yang dinamakan prinsip life saving, artinya kita melakukan tindakan
untukmenyelamatkan jiwa korban (gawat darurat) terlebih dahulu, baru
kemudian setelah stabil disusultindakan untuk mengatasi masalah
kesehatan yang lain. Gawat darurat adalah suatu kondisi dimanakorban
dalam keadaan terancam jiwanya, dan apabila tidak ditolong pada saat itu
juga jiwanya tidakbisa terselamatkan.
4.4.2. Pembalutan
Tujuan dari pembalutan adalah untuk mengurangi resiko kerusakan
jaringan yang telah ada sehinggamencegah maut, menguangi rasa sakit, dan
mencegah cacat serta infeksi. Manfaat atau kegunaan dari pembalutan adalah:1.
menutup luka agar tidak terkena cahaya, debu, kotoran, dll.2. melakukan
tekanan3. mengurangi atau mencegah pembengkakan4. membatasi
pergerakan5. mengikatkan bidai. Ragam jenis pembalutan antara lain adalah:
Pembalutan segitiga atau mitela. Pembalut segitiga dibuat dari kain putih
yang tidak berkapur (mori), kelihatan tipis, lemas dan kuat.Bisa dibuat
sendiri, dengan cara memotong lurus dari salah satu sudut suatu kain bujur
sangkar yangpanjang masing-masing sisinya 90 cm sehingga diperoleh 2
buah pembalut segitiga.
Pembalut Plester. Digunakan untuk merekatkan kain kassa, balutan
penarik (patah tulang, sendi paha/ lutut meradang),fiksasi (tulang iga patah
yang tidak menembus kulit), Beuton (alat untuk merekatkan kedua
belahpinggir luka agar lekas tertutup).
Pembalut Pita Gulung.
Pembalut Cepat.Pembalut ini siap pakai terdiri dari lapisan kassa steril, dan
pembalut gulung.
26
Indikasi pembalutan adalah :Menghentikan pendarahan, melindungi
bakteri/kuman pada luka, mengurang rasa nyeri.Bentuk dan anggota tubuh yang
dibalut antara lain adalah :
Bundar, pada kepala
Bulat panjang tapi lonjong, artinya kecil ke ujung, besar ke pangkal, pada
lengan bawah dan betis.
Bulat panjang hamper sama ujung dengan pangkalnya, pada leher, badan,
lengan atas, jari tangan.
Tidak karuan bentuknya, pada persendian
4.4.3. Pembidaian
Bidai adalah alat yang dipakai untuk mempertahankan kedudukan (fiksasi)
tulang yang patah.Tujuannya adalah menghindari gerakan yang berlebihan pada
tulang yang patah. Syarat pemasangan bidai me;iputi:1) Bidai harus melebihi dua
persendian yang patah. 2) Bidai harus terbuat dari bahan yang kuat, kaku dan
pipih.3) Bidai dibungkus agar empuk.4) Ikatan tidak boleh terlalu kencang karena
merusak jaringan tubuh tapi jangan kelonggaran.Alat-alat bidai meliputi :1)
Papan, bamboo, dahan. 2) Anggota badan sendiri. 3) Karton, majalah, kain. 4)
Bantal, guling, selimut
4.4.4. Pernafasan buatan
Sering disebut bantuan hidup dasar (BHD) atau resusitasi jantung paru (RJP)
intinya adalah melakukanoksigenasi darurat. Dilakukan pada kecelakaan:1.
Tersedak,2. Tenggelam, 3. Sengatan Listrik,4. Penderita tak sadar,5. Menghirup
gas dan atau kurang oksigen,6. serangan jantung usia muda, henti jantung
primer tejadi. Fase RJP:A = Airway control (pengeluasaan jalan napas),B =
Breathing support (ventilasi buatan dan oksigenasi paru darurat)C = Circulation
(pengenalan ada tidaknya denyut nadi). Untuk teknik RJP dapat dilihat pada
lampiran gambar.
27
manualPada umumnya digunakan untuk memindahkan jarak pendek dan korban
cedera ringan, dianjurkanpengangkatan korban maksimal 4 orang2)
Pengangkutan dengan alat (tandu)
Rangkaian prosedur pemindahan korban:1. persiapan,2. pengangkatan
korban ke atas tandu,3. pemberian selimut pada korban4. Tata letak korban pada
tandu disesuaikan dengan luka atau cedera.Prinsip pengangkatan korban
dengan tandu: 1. Pengangkatan korban, harus secara efektif dan efisien dengan
dua langkah pokok; gunakan alat tubuh (paha, bahu,panggul), dan beban
serapat mungkin dengan tubuh korban.2. Sikap mengangkat.Usahakan dalam
posisi rapi dan seimbang untuk menghindari cedera.3. Posisi siap angkat dan
jalan.Biasanya posisi kaki korban berada di depan dan kepala lebih tingi dari
kaki, kecuali;
menaik, bila tungkai tidak cedera,
menurun, bila tungkai luka atau hipotermia,
mengangkut ke samping,
memasukan ke ambulan kecuali dalam keadaan tertentu
kaki lebih tinggi dalam keadaan shock.
4.4.6.Transportasi
Transportasi merupakan kegiatan pemindahan korban dari tempat darurat
ke tempat yang fasilitas perawatannyalebih baik, seperti rumah sakit. Biasanya
dilakukan bagi pasien/korban cedera cukup parah sehinggaharus dirujuk ke
dokter.Tata cara pemindahan korban:a. Dasar melakukan pemindahan korban;
aman, stabil, cepat, pengawasan korban, pelihara udara agartetap segar.b.
Syarat pemindahan korban:1. korban tentang keadaan umumnya cukup baik2.
tidak ada gangguan pernapasan3. pendarahan sudah di atasi4. luka sudah
dibalut5. patah tulang sudah dibidaiSepanjang pelaksanaan pemindahan korban
perlu dilakukan pemantauan dari korban tentang:- Keadaan umum korban-
Sistem persyarafan (kesadaran)- Sistem peredaran darah (denyut nadi dan
tekanan darah)- Sistem pernapasan- Bagian yang mengalami cedera.
28
Apabila kita menemukan korban karena suatu kecelakaan listrik, maka
tindakan kita adalah :
1. Matikan segera sumber arus listrik
2. Pastikan apakah korban masih bernafas atau tidak dan berilah bantuan
3. Pernafasan.
4. Pastikan apakah korban memperoleh manfaat bantuan tersebut atau
tidak selain itu lakukan juga pemijatan jantung (jika bias)
5. Jika si korban masih bernafas, bawa segera dengan posisi miring
6. Jika si korban masih bernafas namun cedera berat dan pingsan, bawa
segera ke rumah sakit terdekat.
Sebelum mematikan sumber arus listrik, harus diperhatikan apakah si korban
masih bersentuhan dengan arus tersebut ? Jika ya dan sumber listrik belum
diketahui, lokasinya maka tindakan kita adalah berupaya untuk melepaskan
sentuhan tersebut dengan bantuan alat yang berisolasi atau bukan penghantar
listrik seperti bambu atau kayu kering dan jika sudah berhasil, upayak untuk
segera mencari dan mematikan sumber listrik atau dilakukan secara paralel
(serentak).
29
Nadi berdenyut cepat, melemah, lamban dan menghilang
Mual-mual
Kulit dingin, lembab dan pucat
Nafas dangkal, kadang tak beratur
Pupil mata melebar
2. Tindakan pertolongan
Baringkan korban dengan kepala lebih rendah dari bagian tubuh
lainnya, kecuali jika gegar otak atau patah tulang lehernya.
30
merupakan bahaya besar, dimana ada kemungkinan saluran pernafasannya
tersumbat oleh gumpalan darah atau muntahan atau juga benda (makanan)
ynag ada didalam rongga mulutnya.
Lebih parah lagi apabila benda penyumbat tersebut tersedot kedalam paru-
parunya sehingga dapat mengakibatkan infeksi.
1. Tindakan pertolongan
Baringkan korban ditempat datar dan teduh, jika mungkin kepalanya
diletakan agak lebih rendah.Dalam membaringkan korban, sebaiknya
diposisikan miring seperti terlihat pada gambar dibawah ini
31
kemungkinan ada benda atau sesuatu yang menghalangi jalannya pernafasan
dan jika ada, singkirkan segera. Setelah itu atur lagi pernafasannya dan
baringkan dalam posisi miring. jika dengan cara ini pernafasannya tetap tidak
ada, maka kita bantu dia dengan pernafasan buatan.
32
a. Luka bakar kurang dari 20 % (tanpa luka terbuka )
Tindakan pertolongan : Rendam bagian yang terbakar kedalam air es atau air
dingin atau dapat juga dikompres dengan handuk yang telah direndam dalam
air dingin. Tindkan ini dilakukan hingga rasa sakit tidak terasa lagi. Hal ini
dapat dilakukan antara30 menit dan kadang-kadang sampai 5 jam.
Tindakan ini selain mengurangi rasa sakit juga memperkecil akibat lanjutan
dari luka bakar tersebut. Bagian yang melepuh jangan dikupas, biarkan
sampai kelah sembuh sendiri.
b. Luka bakar yang luas
Tindakan pertolongan : Tutup bagian-bagian yang terbakar dengan lembaran
sofratulle dan kain yang bersih sedemikian rupa hingga bagian itu tidak
berhubungan langsung dengan udara. Hal ini guna mencegah kuman-kuman
yang ada diudara.
Baringkan korban dengan kepal lebih rendah dari bagian tubuh
lainnya,kemudian kirim kerumah sakit terdekat. Apabila korban tetap sadar
dan dapat menelan, beri minuman sebanyak mungkin.
c. Luka bakar akibat zat kimia
Tindakan pertolongan : Luka bakar akibat basa keras lebih merusak daripada
akibat asma keras.Kecepatan mengguyur dan membasuh luka bakar akibat
zat kimia sangat menentukan dalam usaha membatasi akibat-akibatnya.
Sambil melepaskan pakaian korban, siramlah bagian yang terbakar dengan
air yang mengalir. Untuk luka bakar yang diakibatkan oleh asam keras ( air
keras,asam cuka pekat etc) cukup diguyur dengan air mengalir atau dengan
larutan soda kue (kadar 5%) .Sedangkan pada luka bakar akibat basa keras,
selain diguyur dengan air diberi juga larutan cuka dapur untuk menetralkan
basa penyebabnya. Luka bakar akibat fosfor harus segera direndam air.
Perhatian:
Kecuali dalam hal terbakar oleh sinar matahari, luka bakar akibat apapun
tidak boleh diobati dengan zat-zat yang berminyak (misal minyak
gemuk,mentega dan sebagainya ).Luka bakar yang terbuka sebaiknya ditutp
dengan lembaran sofratulle dan didesinfeksi dengan larutan Betadine 10 %. Di
dalam instalasi listrik (gardu) dengan tegangan nominal diatas 1kV, paling sedikit
harus tersedia sebuah selimut untuk memadamkan pakaian yang terbakar.
Selimut ini sebaiknya terbuat dari bahan woll atau asbest dan jangan terbuat dari
bahan sintetis.Pada pabrik-pabrik, tempat kerja (workshop) harus selalu
33
tergantung ”PETUNJUKPERTOLONGAN PERTAMA KECELAKAAN” yang
dilengkapi dengan PPPK dikarenakan arus listrik. Selain itu dianjurkan agar
dicantumkan :
2. Membuat Poster.
Buatlah poster atau karikatur tentang peringatan keselamatan dan kesehatan
kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Dokumen dalam bentuk file gambar bitmap
b. Gambar tesebut diberikan tulisan yang sesuai dengan maksud dan tujuan
petunjuk atau peringatan terhadap kesehatan dan keselamatan kerja
c. Ukuran kerta A4.
d. Peringatan bersifat aplikatif yang sesuai dengan tempat bekerja atau
laboratorium bidang keahlian TIK.
34
E. Latihan Soal
35
A. Dokumentasi menyediakanbahan referensiuntuk permasalahan,
sehingga memudahkan teknisi untuk menyelesaikannya jika mereka
menghadapi permasalahan yang sama dimasa depan.
B. Dokumentasi menyediakan urutan prosedur pengoperasian
perangkat dengan benar sehingga dapat menghindari hal-hal yang
menyebabkan kerusakan perangkat tersebut
C. Dokumentasi menyediakan jadwal penggunaan ruangan yang
disusun berdasarkan kebutuhan sesuai dengan sistem
pembelajaran baik tatap muka mingguan (konvensional
system)semester maupun sistem block
D. Dokumentasi menyediakan perencanaan kebutuhan bahan baik
bahan yang habis pakai dan bahan yang dipakai berulang-ulang
dan disesuiakan dengan standar kompetensi, alokasi waktu dan
jumlah pemakainya.
E. Dokumentasi menyediakan perencanaan kebutuhan peralatan yang
ditentukan berdasarkan jenis kompetensi atau pembelajaran dan
meliputi peralatan utama, peralatan penunjang dan peralatan
pelengkap.
5. Perhatikan simbol gambar berikut. Pernyataan paling tepat yang
menjelaskan warna dasar dan arti simbol dari gambar tersebut adalah . . .
36
7. Dasar hukum yang mengatur bahwa Tiap tenaga kerja berhak mendapat
perlindungan atas keselamatan, kesehatan, kesusilaan, dan
pemeliharaan moral kerja serta perlakuan yang sesuai dengan martabat
manusia dan moral agama, adalah …..
A. Undang-undang nomor 1 tahun 1970
B. Undang-undang nomor 7 tahun 1981
C. Undang-undang No. 14 Tahun 1969
D. Peraturan Menteri Tenaga Kerja nomor Per-01/MEN/1979
E. Peraturan Menteri Tenaga Kerja nomor Per-01/MEN/1976
37
Untuk Asesor
1. Lakukan pengamatan terhadap apa yang dilakukan oleh asesi.
2. Berilah penilaian dengan cara mencontreng Y pada kolom pencapaian
kompetensi untuk setiap point jika dilakukan oleh asesi dan T jika tidak
dilakukan.
3. Berilah penilaian dengan cara mencontreng K jika pada kolom
pencapaian (Y) tercontreng semua untuk setiap point!. Contreng kolom
BK jika pada kolom penilian jika pada kolom pencapaian (Y) yang
dicek/diobservasi terdapat salah satu point yang tidak dicontreng.
F. Kunci Jawaban
1. Lembar Jawaban
1 A B C D E
2 A B C D E
3 A B C D E
4 A B C D E
5 A B C D E
6 A B C D E
7 A B C D E
8 A B C D E
38
DAFTAR PUSTAKA
--------“The Oracle Database 10g Express Edition Tutorial”, last updated: March 1,
2006
http://www.conceptdraw.com/solution-park/software-erd
http://www.oracle.com/technetwork/database/express-edition/database10gxe-
459378.html
39
40
KODE UNIT : TIK.PR01.003.01
JUDUL UNIT : Merencanakan dan Mengorganisasi Kerja
Individu
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, peserta mampu :
1. Merencanakan dan mempersiapkan pekerjaan
2. Melaksanakan pekerjaan sesuai perencanaan
B. Indikator
Setelah mempelajarai materi ini, peserta dapat mencapai indikator berikut :
1.1 Jenis pekerjaan diindentifikasi sesuai tugas individu ditempat kerja atau
sasaran pekerjaan tim.
1.2 Pekerjaan direncanakan sesuai analisis kebutuhan prosedur standar kerja
1.3 Kegiatan-kegiatan duplikasi dikurangi dengan perencanaan yang terkoordinir
yang berhubungan dengan pekerjaan.
1.4 Persiapan kerja setiap individu dilengkapi sesuai dengan prosedur standar
kerja.
2.1 Kebutuhan kerja didiskusikan dan dikelompokkan berdasarkan bagian-bagian
yang relevan
2.2 Pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan rencana yang disepakati, kualitas
hasil kerja, kapasitas operasi peralatan dan operator
2.3 Proses kerja disesuaikan berdasarkan prioritas
2.4 Laporan dan dokumen kerja dilengkapi
C. Uraian Materi
1. Merencanakan dan Mengorganisasikan Kerja Individu
Dalam merencanakan dan mengorganisasikan kerja individu, dengan
mengikuti alur kerja seperti yang ditunjukkan dalam gambar 1 berikut ini,
41
Gambar 1. Alur merencanakan dan mempersiapkan pekerjaan
1.1. Pengetahuan Kerja
1.1.1. Pengembangan Karir
Karir adalah rangkaian sikap dan perilaku yang berkaitan dengan
pengalaman dan aktivitas kerja selama rentang waktu kehidupan seseorang dan
rangkaian aktivitas kerja yang terus berkelanjutan. Dengan demikian karir
seorang individu melibatkan rangkaian pilihan dari berbagai macam kesempatan.
Jika ditinjau dari sudut pandang organisasi, karir melibatkan proses dimana
organisasi memperbaharui dirinya sendiri untuk menuju efektivitas karir yang
merupakan batas dimana rangkaian dari sikap karir dan perilaku dapat
memuaskan seorang individu.
Pengembangan karir (career development) menurut Mondy meliputi
aktivitas-aktivitas untuk mempersiapkan seorang individu pada kemajuan jalur
karir yang direncanakan. Selanjutnya ada beberapa prinsip pengembangan
karir yang dapat dijelaskan sebagai berikut :
Pekerjaan itu sendiri mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap
pengembangan karir. Bila setiap hari pekerjaan menyajikan suatu
tantangan yang berbeda,apa yang dipelajari di pekerjaan jauh lebih
penting dari pada aktivitas rencana pengembangan formal.
Bentuk pengembangan skill yang dibutuhkan ditentukan oleh permintaan
pekerjaan yang spesifik. Skill yang dibutuhkan untuk menjadi supervisor
akan berbeda dengan skill yang dibutuhkan untuk menjadi middle manager.
Pengembangan akan terjadi hanya jika seorang individu belum
memperoleh skill yang sesuai dengan tuntutan pekerjaan. Jika tujuan
42
tersebut dikembangkan lebih lanjut oleh seorang individu maka individu
yang telah memiliki skill yang dituntut pekerjaan akan menempati pekerjaan
yangbaru.
Waktu yang digunakan untuk pengembangan dapat direduksi/dikurangi
dengan mengidentifikasi rangkaian penempatan pekerjaan individu yang
rasional. (Mondy,1993,p.362 dan 376)
Pengembangan karir(career development) meliputi perencanaan karir
(career planning) dan manajemen karir(career management).
Memahami pengembangan karir dalam sebuah organisasi membutuhkan
suatu pemeriksaan atas dua proses, yaitu bagaimana masing-masing
individu merencanakan dan menerapkan tujuan-tujuan karirnya (perencanaan
karir) dan bagaimana organisasi merancang dan menerapkan program-
program pengembangan karir/manajemen karir.
Perencanaan karir(career planning) adalah suatu proses dimana
individu dapat mengidentifikasi dan mengambil langkah-langkah untuk mencapai
tujuan-tujuan karirnya. Perencanaan karir melibatkan pengidentifikasian tujuan-
tujuan yang berkaitan dengan karir dan penyusunan rencana-rencana untuk
mencapai tujuan tersebut.
Perencanaan karir melibatkan pengidentifikasian tujuan-tujuan yang
berkaitan dengan karir dan penyusunan rencana-rencana untuk mencapai tujuan
tersebut. Manajemen karir (career management) adalah proses dimana
organisasi memilih, menilai, menugaskan, dan mengembangkan para
pegawainya guna menyediakan suatu kumpulan orang-orang yang berbobot
untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan di masa yang akan datang. Berdasarkan
pengertian di atas maka terdapat tanggung jawab yang berbeda antara
intividu/pegawai dan organisasi dalam mengelola karir, seperti terlihat pada
gambar bagan di bawah ini :
43
Gambar 2. Bagan Pengembangan Karir
Berdasarkan keterangan gambar diatas dapat dikatakan bahwa karir merupakan
proses untuk :
1. Menyadari diri sendiri terhadap peluang-peluang, kesempatan-
kesempatan, kendala-kendala, pilihan-pilihan, dandan konsekuensi-
konsekuensi
2. Mengidentifikasi tujuan-tujuan yang berkaitan dengan karir
3. Penyusunan program kerja, pendidikan, dan yang berhubungan dengan
pengalaman-pengalaman yang bersifat pengembangan guna
menyediakan arah, waktu, dan urutan langkah-langkah yang diambil
untuk meraih tujuan karir.
Berikut ini merupakan gambar bagan manajemen karir :
44
Gambar 3. Bagan Manajemen Karir
Berdasarkan bagan diatas perencanaan karir lebih ditekankan pada
individu yang meliputi : penilaian diri, konseling karir, pilihan pekerjaan, dan
pilihan organisasi, sedangkan manajemen karir lebih ditekankan pada
kepentingan organisasi yaitu : perekrutan, seleksi, penilaian kinerja, pelatihan,
dan pengembangan, pusat penilaian, keahlian, perencanaan suksesi, dan
penempatan di luar (dikaryakan pada anak perusahaan binaan).
1.1.2. Perencanaan Karir
Melalui perencanaan karir, setiap individu mengevaluasi kemampuan dan
minatnya sendiri, mempertimbangkan kesempatan karir alternatif, menyusun
tujuan karir, dan merencanakan aktivitas-aktivitas pengembangan praktis. Fokus
utama dalam perencanaan karir haruslah sesuai antara tujuan pribadi dan
kesempatan-kesempatan yang secara realistis tersedia.
Kepribadian seseorang (termasuk nilai-nilai, motivasi, dan kebutuhan)
merupakan hal yang penting dalam menentukan pilihan karir. Terdapat enam
orientasi pribadi yang menentukan jenis-jenis karir yang dapat memikat individu
untuk menentukan pilihan karirnya. Ke enam jenis orientasi pribadi tersebut
adalah :
1. Orientasi realistik.
Individu tipe ini akan terpikat dengan karir yang melibatkan aktivitasaktivitas
fisik yang menuntut keahlian, kekuatan, dan koordinasi. Beberapa contoh :
pertanian, kehutanan, dan agrikultur.
45
2. Orientasi investigatif.
Individu tipe ini akan terpikat dengan karir yang melibatkan aktivitas aktivitas
kognitif (berpikir, berorganisasi, pemahaman) daripada yang afektif (perasaan,
akting, dan emosional). Beberapa contoh : biolog, ahli kimia, dan dosen.
3. Orientasi sosial.
Individu tipe ini akan terpikat dengan karir yang melibatkan aktivitas-aktivitas
antarpribadi daripada fisik atau intelektual. Beberapa contoh : psikologi klinis,
layanan asing dan kerja sosial.
4. Orientasi konvensional.
Individu tipe ini akan terpikat dengan karir yang melibatkan aktivitasaktivitas
terstruktur dan teratur. Beberapa contoh : akuntan dan bankir.
5. Orientasi perusahaan.
Individu tipe ini akan terpikat dengan karir yang melibatkan aktivitas23
aktivitas verbal yang ditujukan untuk mempengaruhi orang lain. Beberapa
contoh : manajer, pengacara dan tenaga humas.
6. Orientasi artistik.
Individu tipe ini akan terpikat dengan karir yang melibatkan aktivitasaktivitas
ekspresi diri, kreasi artistik, ekspresi emosi, dan individualistik. Beberapa
contoh : artis, eksekutif periklanan, dan musisi.
Sebagian besar individu mempunyai lebih dari satu orientasi pribadi. Semakin
mirip dan cocok orientasi-orientasi pribadi tersebut, maka semakin kecil terjadi
konflik internal dalam diri individu untuk menentukan pilihan karir. Hal ini dapat
terlihat pada gambar berikut:
46
yang membantu seseorang melihat jangkar karir (career anchor) mana yang
dominan. Individu tersebut selanjutnya harus berada dalam posisi membuat
tujuan yang realistik dan menentukan apa yang akan dilakukan untuk mencapai
tujuan tersebut. Tindakan ini memungkinkan individu mengetahui apakah tujuan
karirnya realistik.
47
Penilaian Kinerja Menilai dan/atau memberi Menambah rencana
imbalan pengembangan dan
penetapan tujuan
individual
Perekrutan dan Mencocokan kebutuhan Mencocokan individu
penempatan organisasi dengan individu dengan jabatan
yang memenuhi syarat berdasarkan sejumlah
variabel termasuk minat
karir karyawan
Kompensasi dan Mengimbali waktu, Menambah kegiatan yang
tunjangan lain produktivitas, bakat, dan lain- tidak berhubungan dengan
lain jabatan untuk diimbali
Manajer dan departemen SDM dapat mencapai efektivitas manajemen karir
dengan memberikan pendidikan yang berkaitan dengan karir, petunjuk keahlian,
konseling karir, peluang on the job training dan pilihan karir yang tersedia, serta
melalui publikasi program pelatihan dan pengembangan.
Beberapa keuntungan yang dapat diperoleh oleh manajer SDM adalah :
a. Menyatukan strategi dan kebutuhan-kebutuhan staffing internal. Dengan
membantu karyawan dalam perencanaan karirnya, departemen SDM dapat
mempersiapkan karyawan jika terdapat kekosongan jabatan guna menunjang
strategi perusahaan.
b. Mengembangkan karyawan-karyawan yang dapat dipromosikan.
Perencanaan karir membantu mengembangkan pasokan internal dari tenaga
yang dapat dipromosikan untuk mengisi kekosongan yang disebabkan
pensiun, pengunduran diri, dan pertumbuhan perusahaan.
c. Memfasilitasi penempatan karyawan. Organisasi membantu mengidentifikasi
dan menyiapkan penempatan karyawan.
d. Membantu menciptakan keragaman pekerjaan. Pada saat dibantu dalam
perencanaan karir, karyawan-karyawan dengan bermacam-macam latar
belakang mempelajari ekspektasi-ekspektasi organisasi untuk pertumbuhan
dan pengembangan diri sendiri.
e. Memperkecil perpindahan (turn-over). Dengan meningkatkan perhatian dan
kepedulian terhadap karir individu dapat membuahkan loyalitas
organisasional yang lebih kokoh dan memperkecil turn-over.
48
f. Membuka saluran potensi karyawan. Perencanaan karir mendorong
karyawan-karyawan untuk meningkatkan potensi dirinya karena mereka
mempunyai tujuan karir yang spesifik.
g. Memajukan pertumbuhan individu. Rencana-rencana dan tujuan-tujuan karir
dapat memotivasi karyawan untuk bertumbuh dan berkembang.
h. Mengurangi kasalahan dalam penempatan. Organisasi harus tepat dalam
mengidentifikasi perencanaan karir individu, sehingga mengurangi kesalahan
dalam penempatan jabatan.
i. Memuaskan kebutuhan individu. Dengan luasnya peluang untuk
pertumbuhan dan perkembangan serta penghargaan diri terhadap karyawan
dapat memuaskan kebutuhan individu.
j. Mengurangi penumpukan karyawan. Dengan perencanaan karir diharapkan
karyawan, manajer, dan departemen SDM mengetahui kualifikasikualifikasi
karyawan untuk mencegah terjadinya penumpukan karyawan.
1.1.4 Model
Terdapat beberapa pengertian tentang model. Misalnya , model adalah suatu
obyek atau konsep yang digunakan untuk menyajikan sesuatu yang lain,
merupakan suatu realitas dalam skala kecil dan dikonversi ke dalam suatu
bentuk yang dapat dipahami secara komprehensif. Model dapat dipahami
sebagai gambaran atau representasi dari sebuah kenyataan. Di dalam sebuah
model terdapat seperangkat variabel yang saling berkaitan dalam pola hubungan
tertentu sehingga realitas yang ada dapat dipahami secara rinci. Model dapat
pula diartikan suatu pola (contoh, acuan, ragam) dari sesuatu yang akan dibuat
atau dihasilkan . Definisi lain dari model adalah sebagai abstraksi dari realitas
dengan hanya memusatkan perhatian pada beberapa bagian atau sifat dari
kehidupan yang sebenarnya. Ada beberapa jenis model antara lain :
1. Menurut fungsinya terdiri dari :
a. Model Deskriptif, merupakan model yang menggambarkan situasi sebuah
sistem tanpa rekomendasi dan peramalan sebagai miniatur obyek yang
dipelajari. Contoh : peta organisasi.
b. Model Prediktif, merupakan model yang menggambarkan apa yang akan
terjadi bila sesuatu terjadi.
c. Model Normatif, merupakan model yang menyediakan jawaban terbaik
terhadap suatu persoalan. Model normatif memberikan rekomendasi
49
tindakan-tindakan yang perlu diambil. Model normatif disebut juga model
simulatif. Contoh : model economic lot size.
2. Menurut strukturnya terdiri dari :
a. Model Ikonik, merupakan model yang dalam skala tertentu meniru sistem
aslinya. Contoh : model pesawat.
b. Model Analog, merupakan model yang meniru sistem aslinya dengan hanya
mengambil beberapa karakteristik utama dan menggambarkannya dengan
benda atau sistem lain secara analog. Contoh : aliran lalu lintas di jalan
dianalogkan dengan aliran air dalam sistem pipa.
c. Model Simbolis, merupakan model yang menggambarkan sistem yang ditijau
dengan simbol-simbol matematik. Dalam hal ini diwakili oleh variabel-variabel
dari karakteristik sistem yang ditinjau.
3. Menurut referensi waktu terdiri dari :
a. Model Statis, merupakan model yang tidak memasukkan unsur waktu dalam
perumusannya.
b. Model Dinamis, merupakan model yang memasukkan unsur waktu dalam
perumusannya.
4. Menurut referensi kepastian terdiri dari :
a. Model Deterministis, merupakan model yang dalam setiap kumpulan nilai
input hanya ada satu output yang unik, yamg merupakan solusi dari model
dalam keadaan pasti.
b. Model Probabilistik, berhubungan dengan distribusi probabilistic dari input
atau proses dan menghasilkan sutu deretan harga bagi paling tidak satu
variabel output yang disertai dengan kemungkinan-kemungkinan dari harga
tersebut.
c. Model Game, merupakan model permainan untuk mengembangkan solusi-
solusi optimum dalam menghadapi situasi yang tidak pasti.
Model Tradisional
Beberapa model pengembangan telah ditawarkan untuk menjelaskan urutan
tahapan kehidupan pekerjaan individu yang terus berkembang. Model
pengembangan karir ini menekankan gagasan rangkaian yang rapi dari tahapan
karir yang berkaitan dengan tingkatan usia, penempatan karir dalam kehidupan.
Seorang individu, dan mengandung konsep-konsep yang saling mempengaruhi.
50
Gambar 5. Model tradisional pengembangan karir
Ada 5 tahapan pada model pengembangan karir yaitu :
1. Preparation for work (umur 0-25 tahun)
Tugas – tugas utama selama periode ini meliputi pembentukan dan
menetapkan sebuah gagasan pekerjaan seperti meminta dan membuat
persiapan seperlunya untuk memenuhi pekerjaan. Aktivitas-aktivitas ini
meliputi menaksir pekerjaan yang mungkin menyeleksi pekerjaan dan
memperoleh pendidikan yang diperlukan. Tantangan pekerjaan pertama dan
bentuk pengawasan pada pekerjaan tersebut berkontribusi terhadap
pengembangan karir individu di kemudian hari.
2. Organizational entry (umur 18-25 tahun)
Pada tahapan ini, seseorang menyeleksi sebuah pekerjaan dan sebuah
organisasi untuk memulai pekerjaan pada suatu bidang pekerjaan. Jenis dan
kualitas pekerjaan yang diperoleh dapat mempengaruhi pilihan pekerjaan
awal yang akan mengantar seseorang pada pemenuhan karirnya atau
merupakan awal dari kekecewaan. Diantara rintangan – rintangan yang
dihadapi individu pada tahapan ini adalah tantangan dipekerjaan awal
(apakah cocok dan sesuai), kepuasan pekerjaan awal (biasanya pekerjaan
awal lebih rendah daripada tahapan karir berikutnya, berkaitan dengan
perbedaan antara harapan awal dan realitas organisasional) dan sosialisasi
organisasi (menjadi karyawan internal). Keberhasilan dalam menghadapi
tantangan ini dapat menghasilkan kepuasan.
3. The early career (umur 25-40 tahun)
Selama tahap ini individu bertransaksi dengan penemuan suatu kesepakatan
untuk menentukan pekerjaan yang tepat dan mewujudkan impianimpiannya.
51
Hal ini meliputi upaya-upaya mewujudkan kemapanan dalam karir dan dalam
organisasi. Tantangan tertentu yang harus diatasi untuk melakukan hail ini
meliputi penguasaan teknis dan penyesuaian dalam kultur organisasi.
Keberhasilan dalam menghadapi tantangan budaya ini dapat menciptakan
kepuasan kerja, kemajuan dalam arti pencapaian posisi dan tanggung jawab,
dan meningkatnya penghargaan finansial dan sosial. Singkat kata, tahapan
karir ini merupakan tahapan seseorang menjadi mapan dan mewujudkan
impiannya.
4. The midcareer (umur 40-55 tahun)
Tahap karir pertengahan dimulai pada waktu yang bersamaan dengan
transisi pertengahan kehidupan; karena itu salah satu tugas yang dihadapi
individu dalam karir pertengahan (midcareer) adalah mengkaji kembali
struktur kehidupan dan pilihan karirnya yang telah diadopsi pada earli career.
Seorang individu kemungkinan meninjau kembali atau memodifikasi
(merubah) impiannya, membuat pilihan – pilihan yang tepat pada
pertengahan usia (middle adulthood : pertengahan kedewasaan) dan tetap
produktif dalam bekerja. Tantangan – tantangan tersebut sejalan dengan
(congruent) pendapat yang populer tentang krisis karir pertengahan. Krisis
tersebut mungkin menyakitkan bagi beberapa orang atau bahkan tidak
terlihat sebagai krisis bagi orang yang lain. Dua kejadian yang sering muncul
selama karir pertengahan adalah plateauing (adanya kesenjangan
peningkatan yang berarti dalam tanggung jawab dan kemajuan pekerjaan)
dan obsolescence (menemukan keahlian yang cocok untuk melakukan tugas
tugas yang dituntut oleh perubahan teknologi). Seperti yang telah disebutkan
di depan, individu yang sukses menghadapi tantangan ini akan
tetap produktif, sedangkan seseorang yang tidak mampu menghadapi
tantangan ini mengalami frustasi dan stagnasi ( stagnation ).
5. The late career (usia 55-pensiun)
Individu menghadapi dua tantangan tahap ini, yaitu : pertama, individu pasti
berusaha tetap produktif dan menjaga kepekaan terhadap harga diri. Hal ini
kadang – kadang dapat dihambat oleh keyakinan – keyakinan negatif yang
oleh entitas organisasi yang lebih cenderung mengakui kinerja dan
kemampuan pekerja lama. Kedua, individu menghadapi tantangan
pemberhentian pekerjaan dan pensiun. Pensiun dapat mengakibatkan
perubahan emosi, finansial dan sosial yang sebaiknya sudah direncanakan
52
untuk mempersiapkannya dengan lebih baik. Model Greenhaus bermanfaat
untuk mengidentifikasi situasi yang normal atau situasi yang khas, urutan
kejadian dan pengalaman yang terjadi dalam kehidupan pekerjaan
seseorang. Beberapa individu yang terlambat
memasuki pekerjaan barunya dalam kehidupannya akan menyimpang dari
urutan-urutan usia yang disarankan model ini. Walaupun usia bervariasi,
beberapa tantangan kelihatannya sama, tetapi individu akan
mempersepsikan dan merespon hal-hal tersebut sebagai sesuatu yang
ringan dari isu-isu lain dimana seseorang menghadapinya pada tahap
kehidupan tertentu.
Model Kontemporer
Pandangan model karir kontemporer berpendapat bahwa individu dan organisasi
harus fleksibel dan dapat beradaptasi untuk berhasil dalam menghadapi
lingkungan yang berubah dengan begitu cepat dan tidak pasti. Dua perangkat ide
di bawah ini menggambarkan pandangan tersebut.
Pertama, Hall dan Marvis mengembangkan konsep Potrean Career (diambil dari
nama dewa Yunani yang dapat mengubah bentuk seperti yang diinginkan)
berdasar pada pilihan dimana setiap individu mengendalikan karirnya sendiri,
tidak secara organisasi dan individu tersebut menemukan karirnya sesuai
dengan yang diinginkannya. Individu-individu menjalani hidupnya dengan
mencari makna dan memenuhi kebutuhannya sendiri dan karir mereka
diputuskan oleh pilihan dan pengalamannya (pekerjaan, pendidikan dan
sebagainya). Setiap karir manusia menjadi unik. Kemajuan karir itu merupakan
rangkaian dari perubahan-perubahan yang tersembunyi dan dapat diprediksi.
Potrean career mencakup beragam jenis kelenturan, tahapan karir yang istimewa
dan penuh liku-liku bergerak dari satu pekerjaan ke pekerjaan lainnya. Keadaan
ini bukan berarti untuk menyatakan bahwa individu tidak mempunyai elemen-
elemen umum pada karirnya. Pandangan Protean mencakup gagasan belajar
sepanjang hidup dan pengembangan pribadi adalah pusat pengembangan karir.
Sebagai akibatnya, karir seseorang kemungkinan terbentuk dari tahapan belajar
cepat dengan menggali, mencoba, menguasai dan menghasilkan/mengeluarkan
sesuatu pada saat seseorang keluar dari area produk yang beragam, teknologi,
fungsi, organisasi dan lingkungan pekerjaan yang lain.
53
Gambar 6. Model kontemporer
Keempat konsep karir tersebut adalah :
a. Linier
Suatu kemajuan dalam hirarki organisasi meningkat/bergerak ke atas,
menempatkan ke posisi yang meminta tanggungjawab/otoritas yang besar
dimotivasi oleh keinginan memiliki kekuasaan dan prestasi, faktor-faktor yang
berkaitan dengan waktu. Di Amerika, hal tersebut merupakan pandangan
tradisional tentang karir.
b. Expert (keahlian)
Kesetiaan pada suatu pekerjaan mengarah pada pengembangan
pengetahuan dan keterampilan (skill) yang terspesialisasi, dan sedikit
promosi dalam hirarki tradisional, lebih banyak melakukan pemagangan
untuk menguasai pengetahuan dan keahlian yang termotivasi oleh keinginan
menguasai kompetensi dan stabilitas.
c. Spiral
Dalam konsep ini periode kemajuan dalam jangka panjang (tujuh sampai
sepuluh tahun) yang bergerak pada pekerjaan-pekerjaan lain yang berkaitan
dengan pekerjaan, disiplin atau spesialisasi, waktu yang cukup untuk
mencapai kompetensi pada tingkat yang tinggi sebelum promosi beragam
motif yang meliputi kreativitas dan pertumbuhan pribadi.
d. Transitory
Dalam jangka pendek (tiga sampai lima tahun) pekerjaan-pekerjaan yang
berbeda atau pekerjaan-pekerjaan lain yang tidak berkaitan; bersifat tidak
tradisional; motif-motif tersebut meliputi keberagaman dan kebebasan.
54
e. Keempat konsep tersebut dapat dikombinasikan untuk membentuk
bermacammacam konsep hibrida. Model management karir cenderung
mengarah pada individual dengan konsep linier atau expert, tetapi
pergeseran terus terjadi di dunia pekerjaan saat ini yang cenderung
mengarah pada konsep spiral atau transitory. Tantangan untuk organisasi
dan individu menuntut management karir untuk menyesuaikan strategi
organisasi dan budaya karir dengan konsep karir individual (a pluralistic
fashion).
55
b. Pekerjaan direncanakan sesuai analisa kebutuhan prosedur standar kerja.
c. Kegiatan-kegiatan duplikasi dikurangi dengan perencanaan yang terkoordinir
yang berhubungan dengan pekerjaan.
d. Persiapan kerja setiap individu dilengkapi sesuai dengan prosedur standar
kerja.
56
Model pengembangan karir dalam struktur tradisional terdiri atas struktur
organisasi fungsional, struktur organisasi divisional dan struktur 42 organisasi
matrik. Pengelolaan karir dalam struktur organisasi tradisional secara esensial
digerakkan menuju hirarki piramid. Kemampuan teknis, bisnis, dan self
governance merupakan kompetensi yang diharapkan bagi manajer tingkat tinggi.
Struktur organisasi fungsional sesuai digunakan oleh organisasi yang berada
dalam lingkungan yang stabil dan dapat diprediksi, sehingga kebutuhan akan
permintaan sumber daya dapat ditetapkan dan dikoordinasi
sebelumnya.Organisasi dengan struktur berdasar fungsional akan memfokuskan
pada fungsi organisasi seperti pemasaran, operasional, keuangan, dan sumber
daya manusia. Individu akan bekerja lebih baik dan efisien apabila bekerja
dengan individu lain yang mempunyai latar belakang dan minat yang sama.
Dengan demikian individu akan secara terus-menerus belajar suatu keahlian
baru dan mendapatkan perspektif bisnis yang lebih luas. Keahlian manajer divisi
akan dikembangkan dan dipergunakan untuk mempertahankan kepuasan
konsumen secara efektif.
57
hasil secara saling menguntungkan. Relationship management merupakan
pemberian prioritas yang tinggi terhadap kebutuhan dan preferensi pelanggan
dan partner pokok.
58
individu untuk berintegrasi dengan cepat ke dalam lingkungan tim penting
bagi keberhasilan tim karena anggota tim terdiri dari anggota yang permanen
dan sementara. Karir akan menjadi fleksibel bagi individu yang memilih
bekerja sebagai profesional yang independen.
d. Self-Management Skills.
Individu akan melakukan continuous learning process yang dapat digunakan
untuk mengetahui adanya kesempatan karir di masa akan datang dan
mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya. Pengembangan karir perlu
menekankan pada proses pembelajaran secara terus menerus.
e. Personal Traits.
Sifat-sifat personal memegang peranan penting dalam pengembangan
profesional. Fleksibilitas merupakan sifat yang harus dimiliki oleh manajer
masa depan, karena otonomi yang dimiliki individu akibat adanya pergeseran
dari organisasi yang bersifat birokratik ke cellular. Disamping itu, integritas
integrity) dan kepercayaan (trust-worthiness) merupakan sifat personal yang
harus diperhatikan pula dalam lingkungan keja yang semakin kolaboratif.
Perbandingan antara karir dalam organisasi tradisional dengan karir dalam
organisasi cellular terlihat dalam tabel berikut :
59
b. Pelatihan penjenjangan yang terdiri dari Kursus Penyelia (SUSLIA) dan
Kursus Kepemimpinan (SUSPIM);
c. Pelatihan kejuruan (vocational training).
Promosi ke setiap jenjang karir yang lebih tinggi pada jalur karir
spesialis/manajerial bukanlah hak pegawai, melainkan merupakan penghargaan
dari perusahaan kepada pegawai yang memenuhi persyaratan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku. Promosi dapat dilaksanakan apabila : (a) tersedia
formasi, (b) memenuhi persyaratan berdasarkan hasil assessment, (c) memenuhi
persyaratan nilai kerja individu (NKI), dan (d) memenuhi persyaratan lainnya
sesuai peraturan yang berlaku.
Selain harus memenuhi persyaratan sebagaimana tersebut di atas, maka
pegawai dapat ditunjuk memangku jabatan structural/manajerial tertentu apabila
memenuhi persyaratan khusus, misalnya :
a. Pernah sebagai pengajar/instruktur minimal SUSLIA I atau pelatihan kejuruan
yang setara dengan itu;
b. Pernah diangkat dalam jabatan structural minimal level Junior Manager II
/Junior Manager I/Manager;
c. Telah lulus pelatihan penjenjangan SUSPIM yang dipersyaratkan untuk
formasi jabatan yang dimaksud.
D. Instruksi Kerja
Berlaku untuk setiap elemen kompetensi dan krteria unjuk kerja dalam
level Unit Kompetensi TIK.PR01.003.01, Merencanakan dan Mengorganisasikan
Kerja Individu dan jumlah nilai tingkat gradasi kompetensi kunci yang terindikasi
pada 7 (tujuh) kompetensi kunci.
Tugas unjuk kerja ini, meliputi :
60
3.1. Tugas Unjuk Kerja
Tugas unjuk kerja untuk menilai keterampilan ( Skill ) seseorang dalam
menampilkan elemen komptensi dan kriteria unjuk kerja.
Didukung aspek keterampilan yang dibutuhkan dalam panduan penilaian
yang terindikasi pada kriteria unjuk kerja dan kompetensi kunci.
3.2. Tugas Sikap Kerja :
Tugas unjuk sikap kerja untuk menilai sikap ( Attitude ) seseorang dalam
menampilkan elemen kompetensi dan kriteria unjuk kerja.
Didukung aspek kritis atau penyikapan kerja dalam panduan penilaian
yang terindikasi pada kriteria unjuk kerja dan kompetensi kunci.
Petunjuk
1. Selesaikan semua tugas unjuk kerja sesuai instruksi unjuk kerja
masing-masing sesuai instruksi kerja dengan batasan pada indikator
kerja dan mengacu pada standar kriteria masing-masing.
2. Waktu tersedia 30 menit, jumlah soal 5 Instruksi Kerja..
Tugas 1
Waktu : 5 menit
Alat : Bolpoit
Tugas 2
Waktu : 5 menit
Alat : Bolpoit
61
Standar Kreteria : Terjawab dengan benar
Tugas 3
Waktu : 5 menit
Alat : Bolpoit
Tugas 4
Waktu : 5 menit
Alat : Bolpoit
Tugas 5
Waktu : 5 menit
62
Alat : Bolpoit
1.
2.
3.
4.
5.
Total waktu
30 menit
63
Tanggal Tanggal
Catatan Penilai :
E. Latihan Soal
Penilaian dengan menggunakan satu atau lebih dari satu pertanyaan untuk
setiap elemen kompetensi, jika penilai kurang puas dengan kesiapan anda
dalam melakukan penilaian unjuk kerja dan sikap kerja anda, maka rencana
pelatihan unjuk kerja dan sikap kerja ulang / remidial akan dibicarakan antara
anda dengan penilai.
4.1 Tugas Tertulis :
Tugas tertulis untuk menilai pengetahuan ( Knowledge ) seseorang
dalam menampilkan elemen kompetensi dan kriteria unjuk kerja.
Dapat dipergunakan untuk mengidentifikasi penilaian unjuk kerja dan
unjuk sikap kerja.
Didukung aspek pengetahuan yang dibutuhkan dalam panduan penilaian
yang terindikasi pada kiteria unjuk kerja dan kompetensi kunci.
Dapat dimasukkan penilaian pengetahuan sikap kerja.
PILIHAN GANDA :
1. Selesaikan semua tugas tertulis sesuai pertanyaan masing-masing
dengan mengacu pada bentuk soal pilihan ganda (Muliple Choise).
2. Waktu tersedia 10 menit, jumlah soal 10 pertanyaan.
64
Tugas : Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar dengan memberi
tanda X pada huruf a, b, c dan d yang anda pilih.
1. Rangkaian sikap dan perilaku yang berkaitan dengan pengalaman dan
aktivitas kerja selama rentang waktu kehidupan seseorang dan rangkaian
aktivitas kerja yang terus berkelanjutan adalah pengertian dari: (KUK 1.1)
a. karir
b. tunjangan
c. cuti
d. asuransi
2. Suatu proses dimana individu dapat mengidentifikasi dan mengambil
langkah-langkah untuk mencapai tujuan-tujuan karirnya adalah: (KUK 1.1)
a. perencanaan karir (career planning)
b. manajemen karir (career management)
c. management development
d. career development
3. Untuk mencapai proses karir yang baik perlu memperhatikan prinsip-prinsip
sebagai berikut, kecuali: (KUK 1.2)
a. Karyawan yang bertanggung jawab terhadap karirnya sendiri
b. Keahlian karyawan didasarkan pada usaha perjuangannya sendiri
c. Perencanaan karir dibuat secara sadar dan sukarela tanpa ada tekanan.
d. Menggunakan stopped improvement untuk menumbuhkan pribadinya
65
6. Individu tipe ini akan terpikat dengan karir yang melibatkan aktivitas aktivitas
kognitif (berpikir, berorganisasi, pemahaman) daripada yang afektif
(perasaan, akting, dan emosional)adalah individu jenis :(KUK 1.2)
a. Orientasi realistik
b. Orientasi investigatif
c. Orientasi sosial
d. Orientasi konvensional
7. Beberapa pengertian tentang model, kecuali: (KUK 1.3)
a. suatu obyek atau konsep yang digunakan untuk menyajikan sesuatu
yang lain, merupakan suatu realitas dalam skala kecil dan dikonversi ke
dalam suatu bentuk yang dapat dipahami secara komprehensif
b. gambaran atau representasi dari sebuah kenyataan
c. suatu pola (contoh, acuan, ragam) dari sesuatu yang akan dibuat atau
dihasilkan
d. model adalah sebagai imajinasi dengan hanya memusatkan perhatian
pada beberapa bagian atau sifat dari kehidupan yang sebenarnya
8. Model yang meniru sistem aslinya dengan hanya mengambil beberapa
karakteristik utama dan menggambarkannya dengan benda atau sistem lain
secara analog adalah: (KUK 1.3)
a. Prediktif
b. Analog
c. Normatif
d. Ikonik
9. Pandangan model karir kontemporer berpendapat bahwa: (KUK 2.1)
a. individu dan organisasi harus fleksibel dan dapat beradaptasi untuk
berhasil dalam menghadapi lingkungan yang berubah dengan begitu
cepat dan tidak pasti
b. individu pasti berusaha tetap produktif dan menjaga kepekaan terhadap
harga diri.
c. salah satu tugas yang dihadapi individu dalam karir pertengahan
(midcareer) adalah mengkaji kembali struktur kehidupan dan pilihan
karirnya yang telah diadopsi pada earli career.
d. seseorang menyeleksi sebuah pekerjaan dan sebuah organisasi untuk
memulai pekerjaan pada suatu bidang pekerjaan
66
10. Pengertian organisasi cellular adalah: (KUK 2.1)
a. struktur organisasi yang terdiri dari sel-sel yang dapat bertindak sendiri
(unit-unit bisnis yang mempunyai otonom) seperti sebuah sel dalam
organisme yang memiliki semua fungsi fundamental kehidupan
b. Entitas yang digerakkan oleh mekanisme pasar
c. individu dan organisasi harus fleksibel dan dapat beradaptasi untuk
berhasil dalam menghadapi lingkungan yang berubah dengan begitu
cepat dan tidak pasti.
d. Semuanya benar
Total waktu
10 menit
67
Nama peserta Nama penilai
Tanggal Tanggal
Catatan Penilai :
F. Daftar Pustaka
68
KODE UNIT : TIK.PR01.004.01
JUDUL UNIT : Memberikan Konstribusi Kualitas Hasil
Kerja
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, peserta mampu :
1. Merencanakan dan mempersiapkan kualitas hasil kerja
2. Memenuhi kebutuhan lapangan/lingkungan
3. Meningkatkan dan menjaga kualitas hasil kerja
B. Indikator
Setelah mempelajarai materi ini, peserta dapat mencapai indikator berikut :
1.1 Prosedur kualitas yang relevan diindentifikasi dari tempat kerja sesuai
kebutuhan
1.2 Indikator kinerja untuk kerja secara individu di identifikasi.
1.3 Proses dan perencanaan kerja di fasilitasi untuk meningkatkan kualitas hasil
kerja
2.1 Kebutuhan-kebutuhan lingkungan kerja di interpretasikan dan dimasukan
sebagai factor dalam perencanaan/persiapan kerja
2.2 Lingkungan kerja dimonitor dan di kontrol selama proses kerja.
2.3 Masalah utama dan kejadian lingkungan direspon dan ditindaklanjuti sesuai
lingkungan kerja.
3.1 Tanggungjawab untuk memonitor kualitas hasil kerja dilaksanakan sesuai
prosedur lapangan kerja yang relevan.
3.2 Kerusakan-kerusakan diminimalkan atau dihindari melalui pengamatan
proses kerja, pelaporan kejadian dan penerapan proses kontrol resiko.
3.3 Prosedur peningkatan atau rekomendasi dikomunikasikan dengan personel
yang terkait.
C. Uraian Materi
1. Merencanakan Dan Mempersiapkan Kualitas Hasil Kerja
1.1. Pengetahuan kerja
Merencanakan dan mempersiapkan kualitas hasil kerja sesuai dengan
kualifikasi Nasional Indonesia, Perumusan Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia Dan Pemahaman Beberapa Kualifikasi yang bersangkutan.
69
1.2. Ketrampilan kerja
1.2.1. Prosedur kualitas yang relevan diindentifikasi dari tempat kerja
sesuai kebutuhan
Kita sekarang ini hidup dalam kemajuan ilmu dan teknologi serta era
globalisasi yang menuntut kualitas sumberdaya manusia yang tinggi dan
kualifikasi tertentu. Teknologi maju akan membawa manfaat hanya bila
dioperasikan oleh sumberdaya yang berkualitas tinggi pula. Demikian juga
globalisasi mendorong persaingan yang sangat tajam antar perusahaan dan
antar Negara. Keberhasilan dalam persaingan tersebut sangat ditentukan oleh
kualitas atau kompetensi pemberdaya manusia. Globalisasi juga mendorong
peningkatan mobilitas teknologi, modal, barang dan jasa serta mobilitas
sumberdaya manusia. Hal ini menuntut perlunya standar mutu barang serta
standar kualifikasi atau standar kompetensi sumberdaya manusia.
Kualifikasi profesionalisme atau kompetensi sumberdaya manusia
merupakan akumulasi pengetahuan, keahlian, kemampuan, keterampilan,
melalui jalur pendidikan, jalur pelatihan serta dari pengalaman hidup baik itu di
lingkungan kerja maupun lingkungan masyarakat pada umumnya serta
kemampuan mengembangkan diri pribadi (self-development).
Sesuai dengan Taxonomi Bloom Theory, kemampuan seseorang dalam
mengerjakan suatu pekerjaan atau kegiatan merupakan hasil dari proses belajar,
baik proses yang sengaja direncanakan, maupun terjadi secara kebetulan.
Proses pembelajaran manusia tersebut mencakup tiga aspek yaitu pengetahuan
(cognitive), keterampilan (psyschomotor) dan sikap (affective).
70
Seseorang memiliki kompetensi mampu :
Mengerjakan suatu tugas/pekerjaan tertentu ;
Mengorganisasikan agar pekerjaan tersebut dapat dilaksanakan ;
Melakukan penyesuaian bila terjadi sesuatau yang berbeda dengan rencana
semula ;
Menggunakan kemampuan yang dimilikinya untuk memecahkan masalah
dan atau melaksanakan tugas/pekerjaan dengan kondisi yang berbeda.
71
Kebutuhan untuk dicintai dan disayangi: interaksi dengan rekan
kerja, kebebasan melakukan aktivitas sosial, kesempatan yang
diberikan untuk menjalin hubungan yang akrab dengan orang lain.
Kebutuhan untuk dihargai: pemberian penghargaan atau reward,
mengakui hasil karya individu.
Kebutuhan aktualisasi diri: kesempatan dan kebebasan untuk
merealisasikan cita-cita atau harapan individu, kebebasan untuk
mengembangkan bakat atau talenta yang dimiliki.
72
Ketergantungan manusia terhadap teknologi informasi dewasa ini semakin
terasa. Banyak orang rela membayar mahal dan menempuh berbagai cara
bahkan sampai mempertaruhkan nyawa hanya untuk mendapatkan sebuah
informasi. Informasi menjadi sesuatu yang tak ternilai harganya. Seperti yang
diungkapkan Hartono (1990) bahwa informasi ibarat darah yang mengalir di
dalam tubuh organisasi sehingga jika suatu system kurang mendapatkan
informasi maka akan menjadi luruh, kerdil dan akhirnya mati. Tidak
mengherankan jika dewasa ini TI (Teknologi Informasi) berkembang demikian
pesat. Berbagai hardware dan software telah tercipta dan tersedia dengan model
dan harga sangat variatif untuk memenuhi kebutuhan informasi yang lengkap,
akurat, cepat, tepat, mudah dan murah yang mampu menembus batas ruang dan
waktu. Tuntutan penguasaan dan penggunaan TI baik bagi individu maupun
organisasi/perusahanan dewasa ini semakin nyata dikarenakan beberapa hal
sebagai berikut:
Ketatnya persaingan di pasar global sehingga kecepatan memperoleh
informasi sangat menentukan dalam mengatur strategi bersaing.
Perubahan pasar yang demikian cepat menuntut penguasaan TI untuk
mencermati dan kengantisipasinya.
Perkembangan IPTEKS mutakhir menuntut penggunaan dan pemanfaatan TI
yang semakin optimal.
Tuntutan kemudahan akses untuk membangun relationship dalam
pengembangan diri maupun orgnisasi.
TI telah menjadi trend kehidupan di era global.
Teknologi informasi sangat terkait dengan teknologi komputer dan
telekomunikasi. Hal ini menjadikan TI seringkali disebut juga dengan ICT (
Information dan CommunicationTechnology).
73
3. Meningkatkan Dan Menjaga Kualitas Hasil Kerja
3.1. Pengetahuan kerja
Jangan pernah membatasi kualitas kerja hanya karena kita tidak dibayar mahal.
Jika hal ini terjadi, nasib tidak akan berubah, sebab kualitas kerja yang terbatas
tidak mungkin akan mendatangkan penghasilan yang lebih baik.
74
d. Active participation Didalam pelaksanaan program diklat harus
diupayakan keaktifan peserta didalam setiap materi yang diajarkan.
Pemilihan Materi dan strategi pembelajaran yang tepat oleh para trainer
sangat menentukan keberhasilan. Pemberian umpan balik kepada
peserta pada setiap komunikasi maupun evaluasi akan semakin
mengembangkan motivasi dan pengetahuan yang diperoleh. Penyusunan
materi(kurikulum) yang berbasis kompetensi maupun berbasis luas
dengan pengembangan aspek kecakapan hidup peserta menjadi
kekuatan untuk menarik perhatian dan minat peserta diklat.
e. Selection of trainess Program diklat sebaiknya ditujukan kepada
mereka yang berminat dan menunjukkan bakat untuk dpat mengikuti
program diklat. Oleh karena ini sangan pentingan dilakukan proses
seleksi untuk pelaksanaan program dilakukan. Berbagai macam tes
seleksi dapat dilakukan misalnya test potensi akademik. Disampin itu
adanya seleksi juga merupakan faktor perangsang untuk meningkatkan
image peserta maupun penyelenggara diklat.
f. Selection of trainer Pemilihan pemateri/pengajar untuk penyampaian
materi diklat harus disesuaikan dengan kualifikasi yang dibutuhkan dan
kemampuan mengajar. Seorang trainer yang cakap belum tentu dapat
berhasil menyampaikan kepandaiannya kepada orang lain. Oleh karena
itu pengajar program diklat haru memiliki kualifikasi dalam bidang
pengajaran dan mampu memilih strategi pembelajaran yang tepat dengan
memeprhatikan individual difference peserta diklat.
g. Trainer training Kompetensi trainer juga perlu ditingkatakan. Untuk
itu mengingat trainer menjadi ujung btombak dalam keberhasilan program
diklat maka sebelum mengemban tanggung jawab untuk memberkan
pelatihan maka para trainer harus diberikan pendidikan sebagai pelatih.
h. Training methods Metode yang digunakan dalam program diklat
harus sesuai dengan jenis diklat yang diberikan. Strategi pembelajaran
menadi senjata utama dalam keberhasilan program diklat.
75
Proses peningkatan kualitas pada dasarnya adalah bagaimana mengatasi
berbagai permasalahan yang timbul dan akan timbul untuk mencapai
kualitas yang diharapkan. Peningkatan kualitas merupakakan aktivitas
untuk mengukur kinerja, benckmarking dengan standar dan segala usaha
sistematis untuk meningkatkan kinerja agar tercapai standar yang
diharapkan.Dalam proses peningkatan kualitas yang terpenting adalah
bagaimana kita mampu menemukan gap (masalah) dan bagaimana
mengatasi gap tersebut agar tercapai standar yang diharapkan. Untuk
dapat menganalisa gap perlu dipahami prinsip dasar dalam peningkatan
kualitas yaitu:
a. Mengenali siapa konsumen dan apa keinginan konsumen kita
b. Fokus pada proses
c. Gunakan data untuk mengambil keputusan
d. Memahamai variasi dalam proses
e. Menggunakan teamwork untuk memecahkan masalah
f. Lakukan peningkatan kualitas secara berkesinambungan
g. Adanya komitmen dari manajemen
76
kesehatan yang berimbas dengan kesehatan pekerja lebih terjamin dan
keselamatan kerja berguna untuk mengurangi tingkat kecelakaan di tempat kerja.
D. Instruksi Kerja
Berlaku untuk setiap elemen kompetensi dan krteria unjuk kerja dalam
level Unit Kompetensi TIK.PR01.043.01, Memberikan Kontribusi Kualitas Hasil
Kerja dan jumlah nilai tingkat gradasi kompetensi kunci yang terindikasi pada 10
(sepuluh) kompetensi kunci.
Tugas unjuk kerja ini, meliputi :
4.1. Tugas Unjuk Kerja :
Tugas unjuk kerja untuk menilai keterampilan ( Skill ) seseorang dalam
menampilkan elemen komptensi dan kriteria unjuk kerja.
Didukung aspek keterampilan yang dibutuhkan dalam panduan penilaian
yang terindikasi pada kriteria unjuk kerja dan kompetensi kunci.
4.2. Tugas Sikap Kerja :
Tugas unjuk sikap kerja untuk menilai sikap ( Attitude ) seseorang dalam
menampilkan elemen kompetensi dan kriteria unjuk kerja.
Didukung aspek kritis atau penyikapan kerja dalam panduan penilaian
yang terindikasi pada kriteria unjuk kerja dan kompetensi kunci.
77
Petunjuk
1. Selesaikan semua tugas unjuk kerja sesuai instruksi unjuk kerja
masing-masing sesuai instruksi kerja dengan batasan pada indikator
kerja dan mengacu pada standar kriteria masing-masing.
2. Waktu tersedia 30 menit, jumlah soal 5 Instruksi Kerja..
Tugas 1
Waktu : 3 menit
Alat : Bolpoit
Tugas 2
Waktu : 3 menit
Alat : Bolpoit
Tugas 3
Waktu : 3 menit
78
Alat : Bolpoit
Tugas 4
Waktu : 3 menit
Alat : Bolpoit
Tugas 5
Waktu : 3 menit
Alat : Bolpoit
79
Tugas 6
Waktu : 3 menit
Alat : Bolpoit
Tugas 7
Waktu : 3 menit
Alat : Bolpoit
Tugas 8
Waktu : 3 menit
Alat : Bolpoit
80
Standar Kreteria : Terjawab dengan benar
Tugas 9
Waktu : 3 menit
Alat : Bolpoit
Tugas 10
Waktu : 3 menit
Alat : Bolpoit
1.
81
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Total waktu
30 menit
Tanggal Tanggal
Catatan Penilai :
82
E. Latihan Soal
Penilaian dengan menggunakan satu atau lebih dari satu pertanyaan untuk
setiap elemen kompetensi, jika penilai kurang puas dengan kesiapan anda
dalam melakukan penilaian unjuk kerja dan sikap kerja anda, maka rencana
pelatihan unjuk kerja dan sikap kerja ulang / remidial akan dibicarakan antara
peserta dengan penilai.
5.1 Tugas Tertulis :
Tugas tertulis untuk menilai pengetahuan ( Knowledge ) seseorang
dalam menampilkan elemen kompetensi dan kriteria unjuk kerja.
Dapat dipergunakan untuk mengidentifikasi penilaian unjuk kerja dan
unjuk sikap kerja.
Didukung aspek pengetahuan yang dibutuhkan dalam panduan penilaian
yang terindikasi pada kiteria unjuk kerja dan kompetensi kunci.
Dapat dimasukkan penilaian pengetahuan sikap kerja.
PILIHAN GANDA :
1. Selesaikan semua tugas tertulis sesuai pertanyaan masing-masing
dengan mengacu pada bentuk soal pilihan ganda (Muliple Choise),
2. Waktu tersedia 10 menit , jumlah soal 10 pertanyaan.
Tugas : Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar dengan memberi
tanda X pada huruf a, b, c dan d yang anda pilih.
1. Kualifikasi profesionalisme atau kompetensi sumberdaya manusia
merupakan akumulasi dari pilihan di bawah ini kecuali... (KUK 1.1)
a. Pengetahuan
83
b. Keahlian
c. Keterampilan
d. Kedisiplinan
84
b. upaya akibat kerja
c. resiko ditempat kerja
d. operation tempat kerja
7. Untuk memberikan program diklat terlebih dahulu harus diketahui keahlian
yang dibutuhkan, diklat dapat diarahkan atau ditujukan untuk mencapai
keahlian tersebut merupakan prinsip... (KUK 3.1)
a. relation to job analisis
b. motivation
c. active participation
d. individual differences
8. Dalam proses peningkatan kualitas yang terpenting adalah bagaimana kita
mampu menemukan gap (masalah) dan bagaimana mengatasi gap tersebut
agar tercapai standar yang diharapkan. Untuk dapat menganalisa gap perlu
dipahami prinsip dasar dalam peningkatan kualitas yaitu, kecuali : (KUK 3.2)
a. fokus pada proses
b. memahami variasi dalam proses
c. menggunakan teamwork
d. leadership yang mumpuni
9. Kinerja yang lebih baik adalah tujuan dari proses peningkatan kualitas.
Beberapa kriteria Proses peningkatan kualitas yang baik, kecuali (KUK 3.3)
a. mengurangi limbah
b. mengurangi biaya
c. melibatkan karyawan
d. mengurangi pengendalian
10. Mengapa setelah selesainya proses pekerjaan pekerja diharapkan untuk
memberikan perhatiannya kepada kerapihan dan kebersihan serta
keselamatan kerja ? (KUK 3.4)
a. menjaga kebersihan dan kesehatan yang berimbas dengan kesehatan
pekerja
b. menjaga kerapihan dan kesehatan yang berimbas dengan kedisiplinan
pekerja
c. menjaga kerapihan dan kebersihan yang berimbas dengan kesehatan
pekerja
85
d. menjaga kerapihan dan kedisiplinan yang berimbas dengan kesuksesan
pekerja
F. Daftar Pustaka
1. __________, Materi pelatihan berbasis kompetensi sektor Telematika sub
sektor programer komputer, Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas.
86
Kode Unit: TIK.PR01.014.01
Judul Unit: Bekerja Secara Efektif Dalam Lingkungan Teknologi
Informasi
A. Tujuan Pembelajaran
B. Indikator
C. Uraian Materi
1.1 Peranan pelaku utama dari organisasi teknologi informasi ditetapkan dan dijelaskan
Teknologi Informasi (TI) adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah
data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi
data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu
informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan
pribadi, bisnis, pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk
pengambilan keputusan. Teknologi Informasi tidak hanya terbatas pada teknologi
komputer (software & hardware) yang digunakan untuk memproses atau
menyimpan informasi, melainkan juga mencakup teknologi komunikasi untuk
87
mengirimkan informasi (Martin, 1999). Semua bidang membutuhkan teknologi
informasi, baik hukum, ekonomi, perbankan, kesehatan, dan sebagainya.
Umumnya seluruh kegiatan IT dapat dibagi menjadi dua bagian dasar yaitu
“operation and infrastructure” dan “Aplication Development“. Bagian operasi
berurusan dengan penanganan sehari-hari dari lingkugan komputer dan keamanan.
Bagian Aplikasi bertanggung jawab dengan pembuatan dan pengembangan aplikasi
bisnis. Untuk perusahaan besar, ada beberapa group khusus yang dibentuk agar
lebih terspesialisasi. Berikut adalah diagram peran karyawan pada divisi IT (Note:
diagam dibawah dapat menjadi bentuk dari struktur organisasi tetapi tidak selalu):
Untuk perusahaan yang kecil, satu karyawan dapat mengambil lebih dari satu peran
misalkan sebagai Business Analyst sekaligus Application Developer. Tapi perusahaan
harus tetap berpegang pada satu syarat : tidak diperkenankan karyawan memegang
dua jenis peran sebagai pembuat sekaligus pengawas dalam sebuah proyek.
Misalkan seorang programmer yang juga mengambil peran sebagai testing. Ada
kemungkinan hasil testingnya diragukan karena programmer tersebut menilai hasil
karyanya sendiri.
88
Peran-peran diatas juga melambangkan tingkatan penanganan masalah IT dalam
perusahaan. Berikut ini adalah gambar tingkatan penanganan masalah IT:
Help desk adalah lapisan pertama yang harus dihubungi oleh end user bila mereka
mereka mendapatkan masalah. Help desk akan berupaya menanganinya, tapi bila
gagal akan mengirimkan ke lapisan yang lebih senior. Selama itu, help desk akan
menjadi koordinator dari penanganan masalah. End user harus selalu menghubungi
help desk saat meminta bantuan ataupun menanyakan progress permintaan
bantuan mereka. End User dilarang untuk menghubungi secara langsung lapisan
support yang lebih dalam (mem-bypass helpdesk).
Menurut kol. Susilo Martoto, perencanaan karier adalah suatu perencanaan tentang
kemungkinan-kemungkinan seorang karyawan/anggota organisasi sebagai individu
meniti proses kenaikan pangkat/jabatan sesuai persyaratan dan kemampuannya.
a. Pendidikan formalnya
b. Pengalaman kerjanya
c. Sikap atasannya
d. Prestasi kerjanya
e. Bobot pekerjaanya
f. Adanya lowongan jabatan
g. Produktifitas kerjanya
89
Berikut ini merupakan beberapa peran/karir yang umum ditemukan pada divisi IT
dalam suatu organisasi:
Help Desk. Help Desk adalah titik utama dimana client dari IT akan pertama kali
menghubungi divisi IT saat mempunyai pertanyaan atau masalah yang berhubungan
dengan IT. Help Desk membawa harga diri dan wibawa divisi IT saat berhubungan
dengan client sehingga Help Desk sangat mempengaruhi customer experience.
End User Support. End User Support bertanggung jawab untuk perbaikan fisik
komputer dan kunjungan ke lapangan kerja. Grup ini adalah lapisan kedua dari
manajemen masalah dan solusi. Umumnya bila ukuran group cukup besar, manajer
akan membagi menjadi beberapa tim kecil berdasarkan lokasi, teknologi, aplikasi,
atau kelompok bisnis. Setiap kelompok kecil mempunyai seorang kepala.
Application Support Group. Pada perusahaan besar, tim developer sering dibagi
menjadi dua. Disatu sisi menangani pembuatan aplikasi, disisi lain menjadi support
seperti help desk untuk aplikasi yang telah dibuat. Grup ini menjadi lapis ketiga
dalam support aplikasi.
90
Application Testing. Application Testing Team bertanggung jawab untuk menguji
coba perubahan dan upgrade pada aplikasi bisnis dengan tujuan mendeteksi dan
menghilangkan masalah dan menjamin kompabilitas dengan modul lain.
1.3 Kebijakan dan prosedur-prosedur dipenuhi seperti yang diarahkan oleh pengawas
Tujuan pembuatan SOP adalah untuk menjelaskan perincian atau standar yang tetap
mengenai aktivitas pekerjaan yang berulang-ulang yang diselenggarakan dalam
suatu organisasi. SOP yang baik adalah SOP yang mampu menjadikan arus kerja yang
lebih baik, menjadi panduan untuk karyawan baru, penghematan biaya,
memudahkan pengawasan, serta mengakibatkan koordinasi yang baik antara
bagian-bagian yang berlainan dalam perusahaan.
91
SOP memiliki manfaat bagi organisasi antara lain (Permenpan No.PER/21/M-
PAN/11/2008):
1. Konsisten. SOP harus dilaksanakan secara konsisten dari waktu ke waktu, oleh
siapapun, dan dalam kondisi apapun oleh seluruh jajaran organisasi
pemerintahan.
2. Komitmen. SOP harus dilaksanakan dengan komitmen penuh dari seluruh
jajaran organisasi, dari level yang paling rendah dan tertinggi.
3. Perbaikan berkelanjutan. Pelaksanaan SOP harus terbuka terhadap
penyempurnaan-penyempurnaan untuk memperoleh prosedur yang benar-
benar efisien dan efektif.
4. Mengikat. SOP harus mengikat pelaksana dalam melaksanakan tugasnya sesuai
dengan prosedur standar yang telah ditetapkan.
5. Seluruh unsur memiliki peran penting. Seluruh pegawai peran-peran tertentu
dalam setiap prosedur yang distandarkan. Jika pegawai tertentu tidak
melaksanakan perannya dengan baik, maka akan mengganggu keseluruhan
proses, yang akhirnya juga berdampak pada proses penyelenggaraan
pemerintahan.
6. Terdokumentasi dengan baik. Seluruh prosedur yang telah distandarkan harus
didokumentasikan dengan baik, sehingga dapat selalu dijadikan referensi bagi
setiap mereka yang memerlukan.
92
Secara umum, SOP dibagi menjadi dua jenis : SOP Teknis dan SOP Administratif. SOP
Teknis adalah standar prosedur yang sangat rinci dan bersifat teknis. Setiap
prosedur diuraikan dengan sangat teliti sehingga tidak ada kemungkinan
kemungkinan variasi lain. Dalam penyelenggaraan administrasi pemerintahan, SOP
teknis dapat diterapkan pada bidang-bidang antara lain: pemeliharaan sarana dan
prasarana, pemeriksaan keuangan, kearsipan, korespondensi, dokumentasi,
pelayanan-pelayanan kepada masyarakat, kepegawaian dan lainnya. SOP
Administratifadalah standar prosedur yang diperuntukkan bagi jenis-jenis pekerjaan
yang bersifat administratif. Dalam penyelenggaraan administrasi pemerintahan
lingkup makro, SOP administratif dapat digunakan untuk proses-proses perencanaan,
pengganggaran, dan lainnya, atau secara garis besar proses-proses dalam siklus
penyelenggaraan administrasi pemerintahan. Dalam lingkup mikro, SOP
administratif disusun untuk proses-proses administratif dalam operasional seluruh
instansi pemerintah, dari mulai level unit organisasi yang paling kecil sampai pada
level organisasi secara utuh, dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya.
93
Berikut ini merupakan contoh-contoh SOP bidang TI yang ada di divisi IT.
94
Prosedur Gangguan Koneksi Jaringan Lokal
Selain kebijakan mengenai SOP, terdapat juga kebijakan lain dari pemerintah yang
berhubungan dengan organisasi teknologi informasi yang dapat diakses pada alamat
https://jdih.kominfo.go.id/index.php.
95
penggunaan Microsoft Access dapat membuat aplikasi untuk dapat memenuhi
tujuan efektifitas dan efisiensi suatu perusahaan.
96
d. Fungsi Communication secara prinsip termasuk ke dalam firm infrastructure.
Dalam era organisasi modern dimana teknologi informasi ditempatkan
posisinya sebagai sarana atau media individu perusahaan dalam
berkomunikasi, berkolaborasi, berkooperasi, dan berinteraksi.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa teknologi informasi (TI) memiliki banyak fungsi
dan peranan bagi perusahaan. Fungsi dari teknologi informasi adalah menangkap,
mengolah, menghasilkan, menyimpan dan mencari kembali data. Dan peranan dari
teknologi informasi adalah fungsi operasional, fungsi monitoring and control, fungsi
planning and decision dan fungsi communication.
Pada hakikatnya promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran, yaitu aktivitas
yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk, dan/atau
mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia
menerima, membeli dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang
bersangkutan.
97
menyebabkan merek dipandang lebih elegan, lebih bergaya, lebih bergengsi dan
dapat lebih unggul dari tawaran pesaing.
e. Assisting (mendampingi upaya-upaya lain dari perusahaan). Iklan merupakan
salahsatu alat promosi, iklan dapat mengawasi proses penjualan produk-produk
perusahaan dan memberikan pendahuluan yang bernilai bagi wiraniaga sebelum
melakukan kontrak personal dengan para pelanggan yang prospektif. Upaya,
waktu dan biaya periklanan dapat dihemat karena lebih sedikit waktu yang
diperlukan untuk memberi informasi kepada prospek tentang keistimewaan dan
keunggulan produk jasa. Terlebih lagi, iklan melegitimasi atau membuat apa
yang dinyatakan klaim oleh perwakilan penjual lebih kredibel.
Memanfaatkan jaringan internet untuk promosi, menjadi salah satu strategi khusus
bagi organisasi untuk memperluas peluang yang dimiliki. Saat ini sudah banyak
pelaku seperti UKM yang berhasil memperluas jaringan berkat bantuan internet. Hal
ini menjadi bukti nyata bagi mereka bahwa internet memberikan peranan yang
cukup penting untuk kemajuan organisasi di dalam negeri.
Untuk membantu para pelaku menjangkau peluang yang lebih luas, promosi online
dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa cara berikut:
98
menawarkan space baik secara gratis ataupun berbayar. Terdapat beberapa
blog yang dapat diakses secara gratis untuk keperluan ini diantaranya,
blogger.com, medium.com dan wordpress.com.
3.1 Peralatan/ software teknologi informasi dan sistim operasi yang tepat sesuai
kebutuhan organisasi di identifikasi
Ada tiga tujuan utama dari proses analasis kebutuhan yang dapat diformulasikan
sebagai berikut :
Untuk semua sistem baru, proses rekayasa persyaratan harus dimulai studi
kelayakan. Input dari studi kelayakan adalah deskripsi garis besar sistem dan
bagaimana sistem akan digunakan di dalam organisasi. Hasil studi kelayakan
berwujud laporan.
Studi Kelayakan memutuskan apakah sistem software yang akan dibuat sudah
mencakup seluruh aspek permasalahan. Melakukan studi kelayakan mencakup
penilaian informasi, pengumpulan informasi,dan penulisan laporan.
Validasi Kebutuhan
Validasi adalah suatu tindakan pembuktian dengan cara yang sesuai dengan tiap
bahan proses, prosedur, kegiatan, sistem, perlengkapan atau mekanisme yang
digunakan dalam produksi dan pengawasan yang akan senantiasa mencapi hasil
yang diinginkan.
99
3.2 Persyaratan peralatan, lokasi dan pelayanan di identifikasi sesuai kebutuhan
organisasi
Contoh kasus, untuk penerapan aplikasi sistem informasi akademik dalam suatu
kampus diperlukan peralatan berupa komputer/smartphone untuk mengakses
sistem baik sebagai mahasiswa ataupun staf administrasi. Kemudian, kegiatan
akademik ini akan dilakukan di Ruang Tata Usaha. Layanan yang dapat dilakukan dari
sistem ini diantaranya, adalah pendaftaran mahasiswa baru, entri krs, cetak krs, dan
registrasi ulang.
D. Instruksi Kerja
1. Buatlah prosedur untuk memperbaiki koneksi internet yang bermasalah pada
smartphone?
2. Buatlah promosi dalam bentuk blog untuk website materi pelatihan office dari
Koperasi Bintang Timur?
3. Identifikasilah spesifikasi software dan hardware yang diperlukan oleh seorang
help desk untuk melayani customer pendaftaran peserta sertifikasi?
4. Identifikasilah persyaratan peralatan, layanan, dan lokasi yang umumnya
digunakan untuk penerapan sistem informasi pengelolaan data pegawai?
E. Latihan Soal
1. Jelaskan fungsi Help Desk dalam suatu layanan IT?
2. Jelaskan tanggung jawab seorang operations manager dalam suatu divisi IT?
3. Apa yang dimaksud dengan validasi kebutuhan?
4. Jelaskanlah bentuk-bentuk promosi yang dapat dilakukan oleh organisasi
menggunakan teknologi informasi?
100
F. Daftar Pustaka
Lie, Yonscun. Struktur Organisasi IT dan Peran Divisi IT. 9 November 2008.
https://pandarion.wordpress.com/2008/11/09/struktur-organisasi-it-dan-peran-divisi-it/.
Diakses 1 Agustus 2017, 9:15 WIB.
Laksmi, Fuad dan Budiantoro. Manajemen Perkantoran Modern. 2008. Jakarta: Penerbit
Pernaka.
101
102
Kode Unit: TIK.PR.02.020.01
Judul Unit: Mengoperasikan Aplikasi Basis Data
A. Tujuan Pembelajaran
Unit ini menentukan kompetensi yang diperlukan untuk mengoperasikan aplikasi basis data untuk
membuat table, view, form, report dan modul. Setelah mempelajari modul ini, peserta mampu :
B. Indikator
C. Uraian Materi
0
Basis Data (database) adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik
sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari
basis data tersebut. Perangkat lunak yang digunakan untuk mengelola dan memanggil kueri (query)
basis data disebut sistem manajemen basis data (database management system, DBMS). Saat ini
terdapat banyak aplikasi basis data yang dapat digunakan baik yang berbayar ataupun yang gratis.
MySQL merupakan salah satunya. Pada unit ini DBMS yang akan digunakan sebagai aplikasinya adalah
MySQL.
XAMPP
XAMPP merupakan singkatan dari Cross Platform (X), Apache (A), MySQL/Maria (M), PHP (P) and Perl (P).
Ini merupakan paket Apache yang memungkinkan para pengembang aplikasi membangun server web
lokal. Semua alat yang diperlukan untuk mengembangkan aplikasi web telah digabungkan dalam XAMPP,
yakni server web, basis data, dan bahasa skrip. XAMPP juga bersifat lintas platform, karena dapat
berjalan baik di Windows, Linux dan Mac. Paket aplikasi umum, yang biasa digunakan oleh para
pengembang aplikasi web, yang disediakan dalam XAMPP adalah sebagai berikut.
Server HTTP Apache atau Server Web/WWW Apache adalah server web yang dapat dijalankan
di banyak sistem operasi (Unix, BSD, Linux, Microsoft Windows dan Novell Netware serta
platform lainnya) yang berguna untuk melayani dan memfungsikan situs web. Protokol yang
digunakan untuk melayani fasilitas web/www ini menggunakan HTTPApache adalah aplikasi
server web yang bertugas untuk memproses dan mengirimkan dokumen web ke komputer klien.
2. MySQL
MySQL adalah sebuah sistem manajemen database yang bersifat open source. MySQL adalah
pasangan serasi dari PHP. MySQL dapat digunakan untuk membuat dan mengola database
beserta isinya. Kita dapat memanfaatkan MySQL untuk menambahkan, mengubah dan
menghapus data yang berada dalam database. MySQL merupakan sistem manajemen database
yang bersifat relational. Artinya data-data yang dikelola dalam database akan diletakkan pada
beberapa tabel yang terpisah namun memiliki kaitan antara satu dengan lainnya.
3. PHP
PHP adalah singkatan dari PHP Hypertext Preprocessors. Ini adalah bahasa pemrograman skrip pada sisi
server. PHP juga merupakan aplikasi yang digunakan untuk membuat aplikasi seperti WordPress dan
Facebook. PHP adalah aplikasi yang bersifat bebas (open source).
4. phpMyAdmin
1
phpMyAdmin adalah perangkat lunak bebas yang ditulis dalam bahasa pemrograman PHP yang
digunakan untuk menangani administrasi MySQL melalui web. phpMyAdmin mendukung
berbagai operasi MySQL, diantaranya (mengelola basis data, tabel, kolom, relasi (relations),
indeks, pengguna (users), perizinan (permissions), dan lain-lain).
2
3. Sekarang bukalah browser kesukaan Anda, dan coba
ketikkanhttp://localhost/xampp di address bar. Jika muncul tampilan seperti
3
gambar di bawah ini, instalasi telah berhasil.
4
PHPMyAdmin
1. Membuka phpMyAdmin
Karena merupakan aplikasi berbasis web maka ntuk membuka phpMyAdmin kita harus
membuka browser terlebih dahulu. Kemudian phpMyAdmin bisa diakses dengan alamat URL
http://localhost/phpmyadmin. Alamat tadi berlaku jika phpMyAdmin diinstal pada komputer
lokal.
2. Login phpMyAdmin
Selanjutnya kita harus login untuk bisa masuk ke halaman dashboard. Untuk bisa login silahkan
isi user dan password yang telah diset saat proses instalasi phpMyAdmin.
Setelah berhasil login kita akan diarahkan pada halam dashboard yang berisi navigasi disebelah
kiri dan main disebelah kanan. Halaman navigasi berisi menu tree dalam membuka database
serta icon shortcut untuk logout, home dan lain-lain.
5
4. Melihat versi phpMyAdmin
Pada sebelah kanan bawah halaman awal dashboard kita bisa melihat versi dari versi
phpMyAdmin yang sedang kita jalankan.
Pada sebelah kanan bawah halaman awal dashboard diatas tampilan versi phpMyAdmin kita
bisa lihat versi dari web server dan database yang terhubung dengan phpMyAdmin.
6
6. Membuat database baru
Dengan phpMyAdmin kita bisa membuat database dengan mudah tanpa mengetikkan script
pada terminal. Cukup dengan klik menu Database lalu isikan nama database baru pada inputan
Create Database dan klik Create maka secara otomatis databse baru akan dibuat.
Setelah berhasil membuat database selanjutnya kita bisa membuat tabel dalam database
tersebut. Caranya adalah dengan memilih database terlebih dahulu pada navigasi sebelah kiri
lalu isikan nama tabel pada inputan Create table dan isi jumlah kolom lalu klik Create.
Proses membuat field atau kolom pada tabel secara otomatis dilakukan setelah proses
membuat tabel berhasil. Disini kita diminta untuk mengisi nama field, tipe data dan beberapa
parameter lainnya yang diperlukan.
7
9. Menambahkan record kedalam tabel
Untuk menambahkan record kedalam tabel, kita bisa menggunakan menu INSERT. Caranya
dengan klik nama tabel pada navigasi sebelah kiri lalu klik menu INSERT. Kita akan diminta untuk
mengisi form sesuai dengan field yang telah dibuat tadi. Setelah semua diisi dengan benar kita
tinggal klik Go untuk submit form.
Saat kita meng-klik nama tabel pada navigasi sebelah kiri kita otomatis akan ditampilkan
halaman isi tabel. Pada halaman ini kita disediakan link untuk meng-update dan menghapus satu
atau beberapa record tabel.
Jika tabel belum ada isinya, otomatis akan menampilkan pesan empty disertai struktur tabel
seperti ini :
8
11. Menambahkan Kunci Primer pada Tabel
Penambahan kunci primer dapat dilakukan pada saat pembuatan tabel ataupun setelah tabel
jadi. Pada saat membuat tabel, untuk membuat Kunci Primer (Primary Key), yaitu dengan
memilih INDEX : PRIMARY KEY pada kolom yang telah ditentukan sebagai Primary Key.
Apabila dilakukan pada tabel yang sudah jadi, klik pada nama tabel yang akan diperbaik. Dari
struktur tabel yang tampil, klik menu Primary pada nama kolom yang akan dijadikan sebagai
kolom kunci.
Untuk menambahkan kolom pada tabel yang ada, klik nama tabel yang akan diperbaiki. Masukkan
jumlah kolom baru yang akan dibuat, misalnya 1. Tentukan lokasi kolom baru tersebut nanti
dibuat, lalu klik tombol Go. Akan muncul form untuk membuat kolom baru. Silahkan masukkan
nama kolom, tipe data dan panjang datanya. Klik tombol Save.
9
13. Menyalin Tabel
Untuk menyalin tabel ke database yang sama atau database yang berbeda. Pilih database yang
akan digunakan. Pilih tabel yang akan disalin. Kemudian klik menu Operations. Arahkan form pada
bagian Copy table to (database.table). Tentukan database dan nama baru untuk tabel yang akan
disalin. Terakhir klik tombol Go.
10
Terdapat 2 cara untuk menghapus tabel. Cara pertama, klik nama database kemudian cari tabel
yang ingin dihapus, kemudian klik link “Drop”.
Cara kedua, klik tabel yang akan dihapus, klik menu Operations. Selanjutnya, pada bagian Delete
data or table klik link delete the table (DROP).
Untuk mencari data dalam suatu database kita dapat menggunakan menu Query. Caranya klik
nama database pada navigasi sebelah kiri lalu klik menu QUERY. Isikan kolom yang akan
digunakan pada input Column, isikan Alias untuk mengganti nama kolom terpilih, berikan tanda
centang apabila akan menampilkan kolom tersebut pada hasil, tentukan opsi Sort bila ada baik
ascending maupun descending, kemudian posisi sort dapat dipilih sesuai prioritas pada input
Sort order, selanjutnya tentukan kriteria pencarian yang akan digunakan. Kemudian klik Update
Query untuk melihat perintah SQL-nya dan klik Submit Query untuk menjalankan SQL dan
melihat hasilnya. Contohnya diberikan pada gambar berikut.
11
16. Menjalankan perintah SQL pada phpMyAdmin
Selain beberapa menu grafis diatas, kita juga disediakan sebuah terminal untuk menjalankan
kode perintah SQL seperti SELECT, INSERT, UPDATE dan sebagainya. Caranya dengan memilih
menu SQL lalu mengisi perintah SQL pada terminal kemudian klik Go untuk menjalankn perintah
SQL tadi.
phpMyAdmin menyediakan menu Export data dari database kedalam berbagai format seperti
SQL, CSV, XLS, XML PDF dan masih banyak lagi. Untuk mengekspor data cukup dengan memilih
menu Export lalu pilh format kemudian sesuaikan setelan kemudian klik Go untuk menjalankan.
12
18. Mengimpor data ke dalam database
Selain ekspor, phpMyAdmin juga menyediakan fasilitas impor data. Fitur ini memudahkan jika
kita melakukan migrasi data dari server satu ke server lain maupun dari format lain ke dalam
SQL seperti dari file Excel. Untuk mengimpor data ke dalam database pilih menu Import lalu
sesuaikan format dan setelan kemudian pilih file dan klik Go untuk menjalankan.
Untuk menjalankan perintah DDL pada database seperti ALTER, TRUNCATE dan DROP,
phpMyAdmin menyediakan satu menu yang disebut Operations. Setelah kita klik menu tersebut
kita bisa memilih tidakana terhadap database atau tabel kemudian klik Go untuk pada tindakan
yang dipilih untuk menjalankan.
13
Untuk mengubah nama databasenya, klik nama database yang akan dikelola. Klik menu
Operations. Dari halaman Rename Database to:, masukkan nama database baru yang akan
dipakai. Klik tombol Go.
D. Instruksi Kerja
Buatlah database yang berisikan tabel-tabel yang berkaitan dengan sistem informasi kelulusan siswa
menggunakan PHPMyAdmin beserta semua operasi yang mungkin dilakukan. Instruksi kerjanya
diberikan sebagai berikut.
14
3. Jadikan kolom ID sebagai kolom primer.
4. Tambahkan kolom nilai_kk pada tabel kelulusan
6. Carilah data dengan kriteria nilai_bing > 50 menggunakan menu Query di phpMyAdmin.
7. Carilah data dengan kriteria nilai_bing diantara 40 dan 70 menggunakan menu Query di
phpMyAdmin.
8. Gantilah nama databasenya menjadi db_sekolah.
9. Buatlah database baru dengan nama db_sekolah2 dan salinlah tabel kelulusan ke database
db_sekolah2.
10. Hapus tabel kelulusan pada database db_sekolah.
E. Latihan Soal
15
F. ReferensiDaftar Pustaka
Nugroho, Bunafit. Panduan Mengganti / Mengubah Nama Database MySQL dengan phpMyAdmin. 1
Maret 2014. http://www.bunafitkomputer.com/panduan-mengganti-mengubah-nama-database-mysql-
dengan-phpmyadmin.html. Diakses 2 Agustus 2017, 15:39 WIB.
Nugroho, Bunafit. Panduan Membuat Kolom Kunci (Primary Key) pada Tabel di MySQL dengan
phpMyAdmin. 1 Maret 2014. http://www.bunafitkomputer.com/panduan-membuat-kolom-kunci-
primary-key-pada-tabel-di-mysql-dengan-phpmyadmin.html. Diakses 2 Agustus 2017, 15:39 WIB.
Nugroho, Bunafit. Menambah Field / Kolom Baru ke Dalam Tabel MySQL dengan phpMyAdmin. 3 Maret
2014. http://www.bunafitkomputer.com/menambah-field-kolom-baru-ke-dalam-tabel-mysql-dengan-
phpmyadmin.html. Diakses 2 Agustus 2017, 15:39 WIB.
Hadi, Agus Prawoto. Membuat, Mengedit, Menghapus Tabel Dengan phpMyAdmin. 13 Juni 2016.
http://jagowebdev.com/membuat-mengedit-menghapus-tabel-dengan-phpmyadmin/. Diakses 2
Agustus 2017, 15:39 WIB.
16
17
Kode Unit : TIK.PR.02.021.01
Judul Unit : Menerapkan Basis Data
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini diharapkan, melalui praktikum
peserta diklat dapat;
1. Menggunakan basis data
2. Menerapkan teknik pemodelan
3. Mengintegrasikan konsep pemodelan data dengan tool-tool.
B. Indikator
1.1. Pengelolaan data dapat di jelaskan dan di aplikasikan berdasarkan
perancangan
1.2. Basis data di aplikasikan sesuai dengan perancangan
1.3. Sistem pengelolaan basis data (DBMS – Data base Management System)
2.1. Pemodelan data sudah diidentifikasi sesuai kebutuhan
2.2. Pemodelan data di analisa sesuai dengan kebutuhan (spesifikasi).
Diagram data memenuhi spesifikasi yang telah di tentukan
2.3. Data di identifikasi sampai dengan dengan data dictionary (kamus data).
Diagram data menunjukkan relasi dari setiap data yang ada
2.4. Pemodelan data di siapkan sehingga tool-tool yang akan di gunakan
untuk mengimplementasikan pemodelan tersebut
3.1. Kebutuhan komputer di tentukan sesuai dengan platform dari basis data
3.2. Platform didentifikasi berdasarkan kapasitas dan kemampuannya
komputer meliputi pada pertimbangan teknologi, bisnis dan kemampuan
untuk memberikan/menyampaikan informasi
3.3. Kebutuhan untuk back up dan restore tersedia dalam DBMS
3.4. Akses basis data dapat di kendalikan dan di monitor menggunakan tool-
tool spesifik
C. Uraian materi
1. Database management System
1.1. Definisi
Sistem manajemen basis data (database management system, DBMS), atau
sering disingkat SMBD, adalah suatu sistem atau perangkat lunak yang
119
dirancang untuk mengelola suatu basis data dan menjalankan operasi terhadap
data yang diminta banyak pengguna. SMBD telah berkembang menjadi bagian
standar di bagian pendukung (back office) suatu perusahaan/organisasi. DBMS
merupakan perangkat lunak yang dirancang untuk dapat melakukan utilisasi dan
mengelola koleksi data dalam jumlah yang besar. DBMS dirancang untuk dapat
melakukan manipulasi data secara lebih mudah. Sebelum ada DBMS, data pada
umumnya disimpan dalam bentuk flat file, yaitu file teks yang ada pada sistem
operasi.
sistem manajemen basis data relasional atau dikenal sebagai relational
database management system (RDBMS) adalah sebuah program komputer (atau
secara lebih tipikal adalah seperangkat program komputer) yang dirancang untuk
mengatur atau mengelola sebuah basis data sebagai sekumpulan data yang
disimpan secara terstruktur, dan melakukan operasi-operasi data atas
permintaan penggunanya. RDBMS banyak diterapkan pada berbagai bidang
kerja, misalnya akuntansi, manajemen sumber daya manusia, dan lain
sebagainya.
120
1.3. Operasi Dasar Pengelolaan basis data
Operasi-operasi dasar yang dapat dilakukan berkaitan dengan pengelolaan basis
data adalah sebagai berikut:
1. Pembuatan basis data baru (create database), adalah proses yang identik
dengan pembuatan lemari arsip yang baru.
2. Penghapusan basis data (drop database), adalah proses yang identik
dengan perusakan lemari arsip, sekaligus beserta isinya jika ada.
3. Pembuatan table baru ke suatu basis data (create table), yang identik
dengan penambahan map arsip baru ke sebuah lemari arsip yang telah ada.
4. Penghapusan table dari suatu basis data (drop table), identik dengan
perusakan map arsip lama yang ada di sebuah lemari arsip.
5. Penambahan / pengisian data baru di sebuah basis data (insert), identik
dengan penambahan lembaran arsip ke sebuah map arsip.
6. Pengambilan data dari sebuah table (retrieve / search), identik dengan
pencarian lembaran arsip dalam sebuah map arsip.
7. Pengubahan data dalam sebuah table (update), identik dengan perbaikan isi
lembaran arsip yang ada di sebuah map arsip.
8. Penghapusan data dari sebuah table (delete), identik dengan penghapusan
sebuah lembaran arsip yang ada di sebuah map arsip.
121
5. Skalabilitas dan Pembatasan: kemampuan menangani seberapa banyak
kapasitas basis data seperti jumlah record, batas indeks yang ditampung.
6. Konektivitas. Kemampuan melakukan koneksi dengan klien menggunakan
protokolprotokol komunikasi
7. Antar Muka. Kemampuan untuk mendukungan antar muka (interface)
terhadap berbagai aplikasi dan bahasa pemrograman dengan menggunakan
fungsi API (Application Programming Interface).
122
2.1.1. Entity atau Entitas
Entitas adalah obyek yang mewakili sesuatu dalam dunia nyata dan dapat
dibedakan antara satu dengan lainnya (unique).Setiap entitas memiliki beberapa
atribut yang mendeskripsikan karakteristik dari objek. Entitas dapat berupa:
• Data Fisik (seperti mobil, rumah, manusia, pegawai, peserta diklat.
• Abstrak atau konsep (seperti department, pekerjaan, mata pelajaran)
• Kejadian (pembelian, penjualan, peminjaman, dll).
Entitas dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu Entitas kuat dan entitas
lemah. Entitas lemah adalah yang keberadaannya tergantung pada entitas lain.
Gambar dibawah ini menjelaskan notasi umum entitas kuat dengan nama entitas
pegawai dan entitas lemah dengan nama entitas tanggungan. Entitas
tanggungan disebut sebagai entitas lemah karena jika data seorang pegawai
dihapus maka data tanggungannya juga akan terhapus. Keberadaan data
tanggungan tergantung pada data di pegawai.
Gambar 1. Notasi entitas kuat (kotak satu) dan entitas lemah (kotak dua)
2.1.2. Atribute
Attribute merupakan karakteristik dari entitas atau relationship, yang
menyediakan penjelasan detail tentang entitas atau relationship. Dalam
penerapannya (level fisik) atribut merupakan field atau kolom dari sebuah tabel.
Misalnya entitas mahasiswa memiliki atribute nama, alamat, NIM. Berdasarkan
karakteristik atau sifatnya, atribut dapat dikelompokkan menjadi; 1) Simple
attribute dan composite attribute. 2) Single valued attribute dan multi valued
attribute. 3) Mandatory attribute 4) Derived attribute (attribut turunan) dan 5) key
attribute.
Simple Attribute atau atomic attribute adalah attribut terkecil yang tidak
dapat dibagi-bagi lagi menjadi atribut yang lebih kecil. Contohnya adalah atribut
JenisKel pada entitas pegawai. Gambar dibawah ini menjelaskan simbol atau
notasi Simple Attribute.
123
Gambar 2. Gambar simple attribute (JenisKel, NmDepan, Inisial, NmBlk) dan
composite attribute (Nama)
Composite attribute adalah atribut yang dapat dibagi menjadi atribut yang
lebih kecil. Attribut ini dapat diartikan attribute atomic yang menggambarkan
atribut dasar dengan suatu arti tertentu. Contoh: atribut Nama pada entitas
pegawai dapat dipecah menjadi atribut NmDepan, Inisial dan NmBlk. Gambar
diatasmenjelaskan simbol atau notasi composite attribute. Atribut nama
merupakan composite attribute.
Single value Attribute adalah suatu atribut yang hanya mempunyai satu
nilai. Misalnya atribut NmDepan pada entitas pegawai. NmDepan seorang
pegawai selalu bernilai satu nilai, tidak mungkin lebih dari satu.
Multi Value attribute adalah atribut yang dapat memiliki lebih dari satu nilai
yang jenisnya sama dari sebuah data tunggal. Misalnya atribut lokasi pada
entitas departemen dapat berisi 2 nilai atau lebih seperti Surabaya atau Jakarta.
Gambar diatas menjelaskan simbol atau notasi Multi Value attribute. Gambar
diatas menjelaskan simbol atau notasi Single value Attribute.
124
2.1.3. Key attribute
Key adalah merupakan suatu atribut yang menandakan kunci dari suatu
entitas yang bersifat unik. Key attribute adalah satu atau beberapa atribut yang
mempunyai nilai unik sehingga dapat digunakan untuk membedakan data pada
suatu baris/record dengan baris lain pada suatu entitas. Key attribute dibedakan
menjadi tiga yaitu: 1) Superkey 2) Candidat Key dan 3) Primary key.
Tabel dibawah ini menjelaskan beberapa contoh nama entitas beserta nama
atribut-atributnya.
Tabel 1. Daftar entitas dan atributnya
Nama entitas Nama Atribute
Pegawai NIP, NUPTK, Nama, Alamat, Agama, jenis kelamin
Siswa NIS, Nama, Alamat, Agama, jenis kelamin
Mata pelajaran Kode_mapel, Nama_mapel, Semester,
Departemen No, Nama, lokasi
125
Gambar 5. Struktur entitas pegawai beserta atributnya
2.1.4. Relasi
Relasi menyatakan hubungan antara dua atau beberapa entitas. Setiap
relasi mempunyai batasan (constraint) terhadap kemungkinan kombinasi entitas
yang berpartisipasi. Batasan tersebut ditentukan dari situasi yang diwakili relasi
tersebut. Ragam atau jenis relasi dibedakan menjadi beberapa macam antara
lain adalah:
a. Relasi Binary. Relasi binary merupakan relasi antara dua entitas.
Relasi binary ini dibedakan menjadi :
Relasi One-to-one (notasi 1:1)
Relasi One-to-many (notasi 1:N) atau many-to-one (notasi N:1)
Relasi Many-to-many (notasi M:N)
b. Relasi Ternary. Relasi ternary adalah merupakan relasi antara tiga
entitas atau lebih.
Dalam Relasi One-to-one (1:1) setiap atribute dari satu entitas
berpasangan dengan satu attribute dari entitas yang direlasikan. Dalam relasi
One-to-many (1:N) atau many-to-one (N:1) satu atribute berelasi dengan
beberapa atribute dari entitas yang direlasikan. Dalam Many-to-many (M:N) satu
atribute berelasi dengan beberapa atribute dari entitas yang direlasikan. Begitu
pula sebaliknya.
126
Gambar 6. Ragam relasi antar entitas
Sebagaimana entias dalam relasi juga dapat dibedakan menjadi relasi kuat
dan relasi lemah. Gambar dibawah ini menjelaskan notasi umum untuk relasi
kuat dan relasi lemah.
Gambar 7. Notasi relasi entitas untuk entitas kuat (b) dan entitas lemah (c)
127
Gambar 8. Relasi dengan batasan partisipasi total.
128
atribut yang mendeskripsikan karakteristik dari objek tersebut. Adapun prosedur
atau langkah-langkah yang seharusnya dilakukan untuk menemukan atau
mendefinisikan Entitas dalam suatu sistem data base adalah sebagai berikut :
1. Buat ilustrasi atau gambaran cerita (role of bussiness) tentang sistem
yang akan dicari entitasnya.
2. Tandai setiap objek yang diwakili oleh kata benda yang ada di dalam
ilustrasi tersebut.
3. Untuk setiap objek tersebut yakinkan bahwa ia memiliki karakteristik
yang nanti disebut sebagai atribut.
4. Tentukan objek yang merupakan entitas (Jika memang ia memiliki
karakteristik jadikan ia sebagai entitas)
5. Menggambarkan entitas beserta atributnya menggunakan notasi simbol
yang telah ditentukan.
129
4. Gambarkan hubungan tersebut dalam bentuk notasi diagram dan
gabungkan dengan notasi Entitas dan atribut yang dibuat sebelumnya.
3. Relational Model
1.1. Definisi Relational Model
Model Data Relasional adalah suatu model basis data yang menggunakan
tabel dua dimensi, yang terdiri atas baris dan kolom untuk menggambarkan
sebuah berkas data. Model ini menunjukkan cara mengelola atau
mengorganisasikan data secara fisik dalam memori sekunder. Hal ini akan
berdampak pada bagaimana mengelompokkan data dan membentuk
keseluruhan data yang terkait dalam sistem yang akan dibuat. ER Model (ERD)
Yang merupakan representasi konseptual basis data harus dipetakan ke dalam
relational model (relasi tabel) agar secara langsung dapat diimplementasikan ke
basis data. Dalam relational model dikenal beberapa istilah yaitu:
Relasi: Sebuah tabel yang terdiri dari beberapa kolom dan beberapa
baris.
Atribut: Kolom pada sebuah relasi (field).
Tupel: Baris pada sebuah relasi (record).
Domain: Kumpulan nilai yang valid untuk satu atau lebih atribut
Derajat (degree):Jumlah atribut dalam sebuah relasi (jumlah field)
Cardinality: Jumlah tupel dalam sebuah relasi (jumlah record)
Tabel Berikut ini menjelaskan beberapa kosakata yang umum digunakan.
Beberapa istilah yang sama memiliki pengertian berbeda tergantung pada model
yang digunakan. Istilah dalam kolom paling kiri di bawah (ER Mode) bukan
merupakan empat komponen dalam konstruksi ER model.
Tabel 1.Kosa kata / istilah dalam beberapa ragam model
130
1.2. Algoritma Pemetakan model Relasi Entitas (ERD) Ke Relasi Tabel
(Relational Model).
Di dalam basis data yang menjadi pusat perhatian dan intisari sistem
adalah tabel dan relasinya. Istilah tabel ini muncul dari abstraksi data pada level
fisik.Tabel ini sama artinya dengan entitas dari model data pada level konseptual.
Setiap orang bisa membuat tabel tetapi membuat tabel yang baik tidak semua
orang dapat melakukannya. Kebutuhan akan membuat tabel yang baik ini ini
melahirkan beberapa teori atau metode antara lain ialah pemetakan ER to table
dan Normalisasi. Algoritma atau Langkah-langkah yang dilakukan untuk
memetakan ER diagram ke tabel relasional yaitu sebagai berikut:
1. Untuk setiap entitas kuat EK, buat tabel baru EK yang menyertakan
seluruh simple atribut dan simple atribut dari composite atribut yang
ada. Pilih salah satu atribut kunci sebagai primary key.
2. Untuk setiap entitas lemah EH, buat tabel baru EH dengan
mengikutsertakan seluruh simple atribut. Tambahkan primary key dari
entitas kuatnya (owner entity type) yang akan digunakan sebagai
primary key bersama-sama partial key dari entitas lemah.
3. Untuk setiap multivalued atribut R, buatlah tabel baru R yang
menyertakan atribut dari multivalue tersebut. Tambahkan primary key
dari relasi yang memiliki multivalue tersebut. Kedua atribut tersebut
membentuk primary key dari tabel R.
4. Untuk setiap relasi binary 1:1, tambahkan primary key dari sisi yang
lebih “ringan” ke sisi (entitas) yang lebih “berat”. Suatu sisi dianggap
lebih “berat” timbangannya apabila mempunyai partisipasi total.
Tambahkan juga simple atribut yang terdapat pada relasi tersebut ke
sisi yang lebih “berat”. Apabila kedua partisipasi adalah sama-sama
total atau sama-sama partial, maka dua entitas tersebut boleh
digabung menjadi satu tabel.
5. Untuk setiap relasi binary 1:N yang tidak melibatkan entitas lemah,
tentukan mana sisi yang lebih “berat” (sisi N). Tambahkan primary key
dari sisi yang “ringan” ke tabel sisi yang lebih “berat”. Tambahkan juga
seluruh simple atribut yang terdapat pada relasi biner tersebut.
6. Untuk setiap relasi binary M:N, buatlah tabel baru R dengan atribut
seluruh simple atribut yang terdapat pada relasi biner tersebut.
Tambahkan primary key yang terdapat pada kedua sisi ke tabel R.
131
Kedua foreign key yang didapat dari kedua sisi tersebut digabung
menjadi satu membentuk primary key dari tabel R.
7. Untuk setiap relasi lebih dari dua entitas, n-nary (ternary), meliputi
dua alternatif yaitu:
a. Buatlah tabel R yang menyertakan seluruh primary key dari
entitas yang ikut serta. Sejumlah n foreign key tersebut akan
membentuk primary key untuk tabel R. Tambahkan seluruh
simple atribut yang terdapat pada relasi n-ary tersebut.
b. Mengubah bentuk relasi ternary menjadi entitas lemah,
kemudian memperbaiki relasi yang terjadi antara entitas lemah
tersebut dengan entitas-entitas kuatnya dan melakukan
algoritma pemetakan sesuai dengan aturan mapping
132
Sementara pendekatan model data ER lebih tepat dilakukan jika yang diketahui
baru prinsip sistem basis data secara keseluruhan.
Pada penerapannya dua pendekatan tersebut dilakukan secara bersama–
sama. Untuk kepentingan evaluasi dan dokumentasi, hasil normalisasi
diwujudkan dalam sebuah model data. Model data yang sudah jadi tersebut
dapat dimodifikasi dengan pertimbangan tertentu. Selanjutnya diimplementasikan
dalam bentuk sejumlah struktur tabel pada sebuah basis data. Struktur ini dapat
diuji kembali dengan menerapkan aturan–aturan normalisasi, hingga akhirnya
diperoleh sebuah struktur basis data yang benar–benar efektif dan efisien.
Begitulah kedua pendekatan dapat saling memperkuat satu sama lain.
133
Gambar 10. Langkah-langkah proses normalisasi data.
D. Aktifitas Pembelajaran
1. Menentukan Entitas
Pernyataan dibawah ini menjelaskan salah satu contoh langkah-langkah
yang dilakukan untuk mengidintifikasi entitas dengan kasus sistem basis data di
perusahaan A. Prosedur untuk menentukan entitas adalah sebagai berikut:
a) Langkah 1: Membuat gambaran cerita tentang sistem kepegawaian di
suatu perusahaan A.
134
Perusahaan A memiliki 100 pegawai. Setiap pegawai dipimpin
pengawas/mandor dari pegawai perusahaan itu sendiri dan tidak
semua pegawai memimpin pegawai yang lain, sehingga satu
pengawas dapat memimpin beberapa pegawai. Setiap pegawai
bekerja untuk suatu departemen dan dalam suatu departemen dapat
terdiri dari beberapa pegawai. Setiap departemen dikepalai oleh
seorang pegawai yang bekerja mulai tanggal tertentu. Sebuah
departemen dapat berada di beberapa lokasi. Selain bekerja di suatu
departemen pegawai dapat bekerja pada beberapa proyek. Setiap
proyek dikendalikan/diatur oleh suatu departemen, namun suatu
departemen tidak harus mengendalikan/mengatur proyek. Satu
departemen dapat mengendalikan beberapa proyek dan satu proyek
hanya dikendalikan oleh satu departemen Satu proyek dapat terdiri
dari beberapa pegawai. Untuk keperluan penggajian perusahaan
memerlukan data tanggungan pegawai. Seorang pegawai dapat
menanggung beberapa tanggungan. Jika seorang pegawai pindah
maka datanya akan dipindahkan / dihapus berikut data tanggungan /
keluarganya.
135
Kandidat Entitas: kandidiat Atribut, kandidat atribut….
Perusahaan: NoPerusahaan, nama, alamat
Pegawai: NoKTP, Nama, Alamat, Jenis kelamin,gaji
Pengawas:NoKTP, Nama, Alamat, Jenis kelamin,gaji
Departemen: Nomor, Nama, lokasi, jumlah pegawai
Lokasi : Lokasi
Proyek: Nomor, nama, lokasi
Tanggungan: nama, jenis kelamin, tanggal lahir, hubungan
dengan pegawai
2. Menentukan Atribute
Adapun untuk menemukan atribut dapat dilakukan melalui langkah-
langkah dibawah ini yaitu:
1. Tentukan dan lengkapi karakteristik dari tiap-tiap entitas
2. Dari setiap karakteristik tersebut tentukan termasuk atribut apa
136
Jenis kelamin Simple atribut
gaji Simple atribut
Gambar 11. Gambar entitas proyek dan entitas tanggungan beserta atributnya
3. Menentukan Relasi.
Pernyataan dibawah ini menjelaskan langkah-langkah menentukan
relasi untuk kasus Sistem Kepegawaian di perusahaan A (lihat kembali
deskripsi sistem basis data pada kegiatan belajar sebelumnya), yaitu sebagai
berikut:
a. Langkah 1 Menandai relasi dari deskriipsi cerita.
137
Dari gambaran cerita sistem, tandai dan tentukan setiap hubungan
yang diwakili oleh kata kerja yang ada di dalam ilustrasi dan entitas yang
berhubungan.
138
Pegawai bekerja untuk Departemen
Pegawai mengepalai Departemen
Pegawai bekerja pada Proyek
Departemen mengatur Proyek
Pegawai menanggung Tanggungan
139
Pegawai 1 dipimpin (0,1) Pegawai
Pegawai 1 bekerja untuk (1,1) Departemen
Departemen 1 terdiri dari (1,N) Pegawai
Pegawai 1 mengepalai (0,1) Departemen
Departemen 1 dikepalai (1,1) Pegawai
Pegawai 1 bekerja pada (1,N) Proyek
Proyek 1 terdiri dari (1,N) Pegawai
Departemen 1 mengatur (0,N) Proyek
Proyek 1 diatur (1,1) Departemen
Pegawai 1 menanggung (0,N) Tanggungan
Tanggungan 1 ditanggung (1,1) Pegawai
140
Gambar 12. ERD sistem basis data pegawai perusahaan A
141
2. Berdasarkan algoritma nomor 2 aturan tentang entitas entitas lemah.
Untuk setiap entitas lemah EH, laakukan dengan cermat beberapa
langkah dibawah ini :
a. Buat tabel baru EH.
b. Sertakan seluruh simple atribut
c. Tambahkan primary key dari entitas kuatnya (owner entity type)
yang akan digunakan sebagai primary key bersama-sama partial key
dari entitas lemah.
142
Gambar 19. Mapping multivalue attribute
4. Untuk setiap relasi binary 1:1, tambahkan primary key dari sisi yang lebih
“ringan” ke sisi (entitas) yang lebih “berat”. Suatu sisi dianggap lebih
“berat” timbangannya apabila mempunyai partisipasi total. Tambahkan
juga simple atribut yang terdapat pada relasi tersebut ke sisi yang lebih
“berat”.
143
Gambar 21. Mapping ER to tabel relasi one to many
6. Untuk setiap relasi binary M:N, buatlah tabel baru R dengan atribut
seluruh simple atribut yang terdapat pada relasi biner tersebut.
Tambahkan primary key yang terdapat pada kedua sisi ke tabel R. Kedua
foreign key yang didapat dari kedua sisi tersebut digabung menjadi satu
membentuk primary key dari tabel R
144
b. Sama dengan proses yang dilakukan untuk langkah ke 6. Karena
dalam ER-D perusahaan ini tidak ada relasi n-ary maka langkah ini
tidak dilakukan.
145
Merupakan kumpulan data yang akan direkam
Tidak ada keharusan mengikuti suatu format tertentu
Dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi
Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan kedatangannya.
Beberapa contoh tabel yang tidak normal dijelaskan dalam tabel 8.1 dan
tabel 8.2 dibawah ini.
146
yang mempunyai arti mendua, hanya satu arti saja dan juga
bukanlah pecahan kata sehingga artinya lain.
Untuk dapat memenuhi aturan 1NF, maka contoh tabel 8.1 dan
tabel 8.2 diatas dirubah atau dipecah (dekomposisi) menjadi 2 entitas,
yakni entitas siswa dan entitas hobi seperti gambar berikut :
Gambar 25. Hasil dekomposisi tabel mahasiswa untuk memenuhi bentuk 1NF
147
Tabel di atas perlu didekomposisi menjadi beberapa tabel untuk
memenuhi syarat 2NF. Dekomposisi sesuai dengan functional
dependencynya (FD) adalah sebagai berikut :
FD 1 : {NIS, Kode_Mapel} Nilai
FD 2 : NIS {Nama_siswa, Alamat}
FD 3 : Kode_mapel {Nama_mapel, Nama_guru}
Dari ketiga FD di atas, dekomposisi tabel menjadi sebagai berikut :
Tabel Nilai : (NIS, Kode_mapel, Nilai)
Tabel Siswa :(NIS, Nama_siswa, Alamat)
Tabel Mapel :(Kode_mapel, Nama_mapel, Nama_Guru)
Berikut ini adalah contoh relasi yang telah memenuhi bentuk 2 NF, tetapi belum
memenuhi bentuk 3 NF :
NIS Nama_siswa Alamat_jln Alamat_kota Alamat_prov Kodepos
Pada relasi di atas, masih terdapat atribut non primary key (yakni
Alamat_kota dan Alamat_Prov) yang memiliki ketergantungan terhadap
atribut non primary key yang lain, yaitu Kode_pos.
Kodepos {Alamat_kota, Alamat_prov}
148
Untuk memenuhi syarat 3NF, maka relasi tersebut harus didekomposisi
sebagai berikut :
Siswa : (NIS, Nama_siswa, Alamat_jn, Kodepos)
Kodepos : (Kodepos, Alamat_kota, Alamat_prov)
Contoh lain untuk bentuk ini adalah tabel SEMINAR, dengan kunci
primernya adalah no_peserta dan kode_seminar, dengan asumsi bahwa:
Peserta dapat mengambil 1 atau 2 seminar.
149
Setiap seminar membutuhkan 2 instruktur.
Setiap peserta dibimbing oleh salah satu dari 2 instruktur seminar.
Setiap instruktur boleh hanya membimbing 1 seminar saja.
150
fungsional (functionally dependency) Berikut ini adalah salah satu contoh
tabel relasional yang belum memenuhi 4NF :
151
berdasarkan functional dependency. Joint dependency menjelaskan
bahwa apabila sebuah tabel telah didekomposisi menjadi tabel-tabel lebih
kecil, tabel tersebut harus bisa digabungkan lagi (join) untuk membentuk
tabel semula. Bentuk normal kelima ini sering disebut juga sebagai
Projection Join Normal Form (PJNF). Suatu tabel memenuhi bentuk
normal 5rdNF jika dan hanya jika Kerelasian antar data dalam relasi
tersebut tidak dapat direkonstruksi dari struktur relasi yang memuat
atribut yang lebih sedikit.
Sebagai contoh: terdapat hubungan dealer yaitu suatu perusahaan
distributor kendaraan. Dalam hal ini distributor memiliki sejumlah produk
kendaraan. Tabel relasional dibawah ini menjelaskan relasi tabel dealer,
kendaraan dan distributor.
152
Gambar 26. Tabel relasional Dealer-Distributor-Kendaraan (DDK)
153
2. Menerapkan teknik pemodelan (eleman2)
2.1. Identifikasikan pemodelan data untuk basis data relasional
“dbSekolah” yang akan mengelola data nilai siswa dalam bentuk
deskripsi basis data /role of bisnis setidaknya terdiri dari 2 entitas)!
Tuliskan hasilnya pada lembar kerja (LK 2). (KUK 2.1)
2.2. Analisalah deskripsi basis data sekolah “dbSekolah” dengan prinsip
pemodelan data menggunakan pendekatan teknik ERD sehingga
terbentuk gambar diagram relasi antar entitas!. Tulislah hasilnya pada
lembar kerja (LK 3). (KUK 2.2)
2.3. Identifkasikan kamus data (data dictionary) untuk basis data sekolah
“dbSekolah” dimana diagram data menunjukkan relasi setiap data
yang ada!. Tulislah hasilnya pada lembar kerja (LK 4). (KUK 2.3)
2.4. Gambarkan diagram relasi antar tabel basis data sekolah (mapping
ER to table / relational model), pada kertas lembar kerja (LK 5) ! (KUK
2.4S)
154
1. Identifikasi kebutuhan pemodelan data untuk membangun basis data PT
REVANDA JAYA dengan menggunakan pendekatan teknik normalisasi
data ! (KUK 2.1)
2. Analisalah hasil identifikasi soal No 1 menggunakan teknik normalisasi
data.(KUK 2.2).
3. Gambarkan relasi antar tabel basis data relasional tersebut (KUK 3)
4. Gambarkan relasi antar entitas basis data tersebut (KUK 4)
F. Kunci Jawaban
1. Ceklis observasi Demonstrasi (CLO)
155
2. Normalisasi data
Langkah-langkah normalisasi data yang dilakukaan adalah sebagai berikut:
2.1. Bentuk Normal Pertama ( 1 NF )
Untuk membentuk normal pertama dapat dilakukan dengan memisahkan
data pada atribut-atribut yang tepat dan bernilai atomik. Demikian juga seluruh
record / baris harus lengkap sesuai adanya. Bentuk file adalah Flat File. Dengan
normal pertama dapat terbentuk satu relasi yang terdiri dari 11 Atribut yaitu: (No
Faktur, Kode Supplier, Nama Supplier, Kode Barang, Nama Barang, Tanggal,
Jatuh Tempo, Quantitas, Harga, Jumlah, Total ). Hasil pembentukan normal
pertama (1 NF) adalah sebagai berikut ini : Relasi Faktur_Pembelian
Pada normal pertama tersebut masih terjadi banyak kelemahan, terutama pada
proses ANOMALI insert, update dan delete berikut ini :
Inserting / Penyisipan. Kita tidak dapat memasukkan kode dan nama
supplier saja tanpa adanya transaksi pembelian, sehingga supplier baru
bisa dimasukkan kalau ada transaksi pembelian.
156
Deleting / Penghapusan. Bila satu record / baris di atas dihapus, misal
nomor faktur 779, maka berakibat pada penghapusan data supplier S02
(Hitachi) padahal data tersebut masih diperlukan.
Updating / Pengubahan. Kode dan nama supplier terlihat ditulis berkali-
kali, bila nama supplier berubah, maka di setiap baris yang ada harus
dirubah, bila tidak menjadi tidak konsisten.
Atribut jumlah (merupakan atribut turunan) seharusnya tidak perlu, karena
setiap harga dikali kuantitas akan menghasilkan jumlah, sehingga hasilnya
akan menjadi lebih konsisten
157
faktur. Demikian pula untuk proses update dan delete untuk relasi Supplier dan
Barang.
Pada bentuk normal kedua masih terjadi permasalahan yaitu pada relasi /
tabel Faktur. Atribut Quantitas pada relasi/tabel Faktur, tidak tergantung pada
kunci utama, atribut tersebut bergantung fungsi pada No_faktur + Kode_barang,
hal ini dinamakan ketergatungan transitif dan haruslah dipilah menjadi dua tabel.
Sedangkan tanggal, jatuh_tempo dan kode_supplier bergantung fungsional pada
No_faktur
No_faktur tanggal,jatuh_tempo,kode_supplier
No_faktur, kode_barang quantitas
Masih terdapat pengulangan, yaitu setiap kali satu faktur yang terdiri dari 5
macam barang maka 5 kali juga dituliskan no_faktur, tanggal, dan jatuh_tempo.
Hal ini harus dipisahkan bila terjadi penggandaan tulisan berulang-ulang
158
2.4. Diagram Dekomposisi
Diagram dekomposisi yang menjelaskan proses atau tahapan uji
normalisasi dari bentuk normal kesatu (1 NF) sampai normal ketiga (3 NF),
diperlihatkan dalam gambar berikut: :
Hubungan (Relasi) antar relasi pada gambar ERD (entity relationship diagram)
pada gambar di atas adalah sebagai berikut:
Supplier ke Faktur relasinya adalah one to many, artinya adalah satu
supplier mempunyai satu atau banyak faktur. Faktur punya relasi
terhadap supplier
159
Faktur ke Transaksi_Barang relasinya adalah one to many, artinya adalah
satu faktur mempunyai satu atau beberapa transaksi barang (satu faktur
terdiri dari satu atau lebih transaksi barang).
Barang ke Transaksi_Barang relasinya adalah one to many, artinya
adalah satu barang bisa terjadi satu atau beberapa kali transaksi
pembelian barang
160
DAFTAR PUSTAKA
--------“The Oracle Database 10g Express Edition Tutorial”, last updated: March 1,
2006
http://www.conceptdraw.com/solution-park/software-erd
http://www.oracle.com/technetwork/database/express-edition/database10gxe-
459378.html
161
162
Kode Unit : TIK.PR03.001.01
Judul Unit : Mengoperasikan Bahasa Pemrograman Data
Deskripsi (SQL – Structured Query Language)
Dasar
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, peserta mampu :
1. Mempersiapkan perangkat lunak aplikasi data deskripsi/SQL
2. Mengenali menu aplikasi SQL
3. Membuat table dan mengisi table
4. Mengoperasikan table dan view
B. Indikator
1.1 Perangkat lunak aplikasi SQL telah diinstal dan dapat berjalan normal.
1.2 Manual pengguna (user manual) perangkat lunak aplikasi SQL sudah
tersedia dan diidentifikasi.
1.3 Perangkat komputer sudah dinyalakan dengan sistem operasi dan
persyaratan sesuai dengan petunjuk instalasi.
1.4 Perangkat lunak aplikasi SQL dijalankan.
2.1 Menu-menu yang tersedia beserta shorcut nya dikenali.
2.2 Fitur-fitur pengolahan table, view, store prosedur, triggerdapat
diidentifikasi dan diaplikasikan seperti pembuatan baru (new),
penyimpanan (save), pembukaan (open), penghapusan (delete).
3.1 Tabel dibuat dan diatur dengan penggunaan perintah standar
dalam DDL.
3.2 Tabel yang dibuat sudah memasukkan nama kolom/field, tipe data dan
konstrainnya.
3.3 Pengisian data pada table dengan penggunaaan perintah standar
seperti, insert, update dan delete disesuaikan dengan informasi dan
kondisinya.
3.4 Tabel sudah disimpan, diberi nama dan terisi data.
3.5 Index table dibuat dan diatur dengan menggunakan perintah standar
berupa : create index dan drop index.
3.6 Index disimpan dan diberi nama.
163
3.7 View table dibuat dan diatur dengan penggunaan perintah standar
berupa : create view dan drop view.
3.8 View disimpan dan diberi nama.
4.1 Data table ditampilkan dengan perintah select. Perintah select yang
digunakan dapat berupa select dengan kondisinya seperti: distinct,
where, order by, group by, having dsb.
4.2 Data table ditampilkan dengan perintah select yang terkait (join) dengan
beberapa tabel yang lain. Perintah select yang digunakan dapat
berupa select dengan kondisinya seperti: distinct, where, order by, group
by, having, dsb.
C. Uraian Materi
1. Pengertian Database dan SQL
Database adalah sekumpulan data yang terorganisir kedalam tabel-tabel
yang saling berhubungan. Sedangkan SQL(Structurd Query Language)
adalah bahasa standard yang digunakan sebagai mediator untuk
berkomunikasi dengan database. Bahasa SQL digunakan untuk
menampilkan atau merubah data yang ada dalam database.
Beberapa database management system yang menggunakan SQL
adalah Oracle, Sybase, Microsoft SQL Server, Access, Ingres. Sebagai
contoh pada pelatihan kita menggu-nakan database oracle dengan
SQL*Plus sebagai client side nya.
164
“i accept the licensing term and condition” lalu klik next
5. Klik next sampai pada halaman installatation prerequisites, lalu
klik install
165
studio dan melakukan koneksi lewat server dialog box dengan langkah-
langkah :
1. klik start > All programs > Microsoft SQL Server 2005 > SQL
Server Management Studio
2. Melalui server dialog box anda harus
memasukkan username dan password seperti pada gambar
dibawah ini:
- Untuk windows au thentication mode
- Untuk mix mode authentication
Untuk melakukan koneksi melalui object explorer langkah-langkah yang
harus dilakukan adalah:
Klik start > All programs > Microsoft SQL Server 2005 > SQL
Server Management Studio
Pada toolbar object explorer klik Connect lalu pilih Database
engine
Klik Option dan pilih opsi-opsinya
Klik Connect
166
3. SQL Element
3.1 Statement
Adalah unit dasar dalam bahasa SQL. Antar satu statement dengan yang
lain dipisahkan dengan tanda titik koma(;). Sebuah statement dapat ditulis
dalam beberapa baris tanpa merubah arti.
Statement SQL umumnya digolongkan kedalam DML, DDL dan perintah-
perintah lain yaitu COMMIT dan ROLLBACK yang berhubungan dengan
transaksi dan lain sebagainya.
DML(Data Management Language) adalah perintah SQL yang berguna
unutk meng-query database, memasukan, meng-update dan menghapus
data.
DDL(Data Description/Definition Language) adalah perintah SQL yang
berurusan dengan pembuatan, perubahan dan penghapusan table itu
sendiri.
3.2 Komentar
Komentar dapat disisipkan di awal, tengah atau akhir statement, dua cara
penulisan komentar:
Single-line : komentar diawali dengan tanda –
Multi-line : komentar diawali dengan tanda /* dan diakhiri dengan
tanda */
3.5 Operator
Operator yang dikenal oleh SQL diantaranya : + , - , * , / , ^(cater) ,
||(concat)
167
3.6 Tipe Data
Beberapa tipe data di dalam SQL.
Sintak dasar :
CREATE TABLE nama_tabel (
nama_kolom1 tipe_data[DEFAULT nilai_default][constraint kolom]
[, nama_kolom1 tipe_data[DEFAULT nilai_default][constraint
kolom]]
[, …]
);
Contoh :
168
Create table buku{
sbn CHAR(10) PRIMARY KEY,
judul VARCHAR(150) NOT NULL,
penerbit VARCHAR(65) NOT NULL,
harga INT CHECK(NOT EXIST (SELECT harga_diskon FROM
harga_barang WHERE harga_nett < 1000000)
);
Diagram 1.1
Seperti terlihat pada diagram 1.1, definisi tiap kolom dipisah dengan koma
beserta definisi constraint table(bila ada). Nama table dan kolom
merupakan identifier dan diawali dengan huruf dan diikuti oleh huruf dan
angka.
Tipe data ditentukan sesuai dengan data yang akan dimasukkan ke
dalam kolom. Nilai default ditentukan sesuai dengan panjang karakter
yang akan dimasukkan ke dalam kolom.
Constraint kolom digunakan sebagai pembatas agar sebuah kolom tidak
dapat berisi nilain-nilai tertentu.contoh: constraint NOT NULL berguna
agar kolom tidak boleh diisi dengan nilai NULL
169
Membuat index dalam suatu table
Sintak Dasar :
CREATE TABLE nama_tabel_index ON nama_tabel (
Inama_kolom[, nama_kolom] …..
);
Diagram 1.2
Tabel view adalah sebuah table yang dibentuk dari perintah SELECT.
Setelah dibuat tabel view dapat dipakai layaknya sebuah tabel.
Sebagian view bisa dimasukkan data baru atau diupdate sesuai
kebutuhan, tapi tabel view yang mengandung klausal GROUP BY tidak
dapat diupdate.
Manfaat view adalah untuk mempersederhanakan query. Table view tidak
disimpan di dalam databasemelainkan akan dibuat ketika
perintah create view dijalankan.
170
Menambah atau mengurangi index.
171
Sintak dasar:
ALTER TABLE nama_tabel (
detail_perubahan [, detail_perubahan] …;
Contoh :
ALTER TABLE siswa (
ADD COLUMN orangtua VARCHAR(32) NOT NULL;
Menghapus kolom :
ALTER TABLE nama_tabel (
DROP [COLUMN] nama_kolom …;
Contoh:
ALTER TABLE siswa (
DROP orangtua;
Contoh :
ALTER TABLE siswa (
CHANGE COLUMN orangtua orangtua_siswa VARCHAR(128)
NOT NULL;
172
RENAME [TO] nama_Table_baru …;
Diagram 1.3
Sintak dasar :
DROP TABLE nama_tabel
Diagram 1.4
173
data kepada nilai sebelum data itu dirubah. Satu hal yang perlu diingat
bahwa bila kita ingin membatalkan perubahan kita harus melakukan
perintah ROLLBACK sebelum kita melakukan perintah COMMIT, karena
perintah COMMIT akan merubah data lama menjadi data yang baru
secara permanen.
Sintak dasar :
INSERT INTO nama_Tabel VALUES(ekspresi|DEFAULT[,…]);
Atau
INSERT INTO nama_tabel (nama_kolom,…)
VALUES(ekspresi|DEFAULT[,…]);
Contoh :
INSERT INTO siswa( nama, no_siswa) VALUES (‘Andri’,2345);
Diagram 2.0
Sintak dasar :
UPDATE nama_tabel
SET nama_kolom = ekspresi [, …]
[WHERE kondisi];
Contoh :
UPDATE propinsi SET ibukota = ‘jakarta’;
Diagram 2.1
174
6.3 DELETE Statement
Perintah DELETE digunakan untuk menghapus nol atau lebih barus pada
sebuah tabel.
Sintak dasar :
DELETE FROM nama_tabel WHERE kondisi;
Contoh :
DELETE FROM siswa WHERE nama = ‘andi’;
Diagram 2.2
Bentuk perintah ini adalah salah satu perintah yang sering dipakai untuk
menampilkan semua record yang ada di dalam table.
175
SELECT nama_kolom1 FROM nama_tabel;
Diagram 3.1
Diagram 3.1 adalah perintah SELECT dengan menyebut satu per satu
kolom yang ingin ditampilkan dalam urutan yang dapat kita atur
tampilanya.
Selain penggantian nama kolom dengan nama alias, kita juga dapat
mengganti nama table dengan nama alias, hal ini bertujuan untuk
mempersingkat nama tabel di query multitabel dan pada nested query.
Sintak dasar untuk nama kolom :
SELECT nama_kolom1 AS nama_alias FROM nama_tabel;
Dengan penamaan alias kita dapat menampilkan hasil dari salah satu
tabel yang memiliki nama kolom yang sama tanpa menimbulkan arti yang
ambigu dan juga agar tidak terjadi kesalahan dalam pemanggilan nama
kolom/tabel yang bersangkutan. Bila ada nama kolom yang sama dalam 2
tabel yang berbeda, perintah SQL harus menggunakan nama alias tabel
yang ingin ditampilkan, bila tidak maka SQL query tidak dapat diproses
atau akan terjadi error dalam proses query.
Sintak dasar :
SELECT nama_alias_tabel2.nama_kolom FROM nama_tabel1
nama_tabel_alias1, nama_tabel2 nama_tabel2_alias
WHERE nama_tabel_alias1nama_kolom. = nama_tabel_alias2.nama_ko
lom;
Diagram 3.3
176
Terkadang kita suka menemukan bahwa ada beberapa kolom pada baris
yang berbeda di dalam tabel memiliki isi yang sama. Ketika kita ingn
menampilkan data pada suatu kolom dan data yang ingin kita tampilkan
adalah data yang unik/tidak ada duplikasi data maka kita perlu memfilter
data tersebut sebelum ditampilkan. Dalam hal ini kita dapat menggunakan
perintah DISTINCT.
Sintak dasar :
SELECT
DISTINCT(nama_kolom) FROM nama_tabel WHERE kondisi;
Operator Arti
= Sama dengan (Equal to)
> Lebih besar dari (Greater than)
>= Lebih besar sama dengan (Greater than or equal)
< Lebih kecil dari (Less than)
<= Lebih kecil sama dengan (Less than or equal to)
<> Tidak sama dengan (Not equal)
Diagram 3.5
177
Operator perbandingan biasanya digunakan setelah klausa WHERE
untuk membandingan satu kondisi dengan kondisi yang lain.
Sintak dasar :
SELECT nama_kolom FROM nama_tabel WHERE ekspresi operator
nilai;
Contoh :
SELECT no, nama FROM siswa WHERE no > 23;
Diagram 3.6
Operator-operator perbandingan lainnya adalah :
Operator Arti
BETWEEN … AND Diantara dua nilai
(Incusive)
IN(set) / NOT IN(set) Terdapat dalam sebuah deret nilai
/ tidak terdapat dalam sebuah
deret nilai
(Match any of a list of values)
LIKE Nilai kolom sesuai dengan pola
data yang dimaksud
(Match a character pattern)
IS NULL / IS NOT NULL Nilai yang dimaksud adalah NULL /
nilai yang dimaksud adalah nilai-
nilai bukan NULL
(Is a null value)
Diagram 3.7
Ename Sal
Martin 1250
Turner 1300
178
Ward 1250
Adam 1100
IN Operator
Data akan ditampilkan bila kondisi memenuhi list yang dimasukkan
kedalam IN operator.
Contoh:
SELECT ename, sal, mgr FROM employee WHERE mgr IN (7920,
7566);
Hasil:
LIKE Operator
Tanda % dan _ dapat digunakan didalam kombinasi karakter literal.
Contoh :
SELECT ename FROM employee WHERE ename LIKE ‘_A%’;
Hasil :
Ename
MARTIN
JAMES
WARD
Dapat kita lihat hasil dari query di atas menampilkan semua data
employee yang mempunyai inisial kedua adalah huruf A.
IS NULL Operator
Operator ini berfungsi untuk mengecek apakah nilai suatu kolom
adalah bernilai null.
Contoh :
SELECT ename, mgr FROM emp WHERE mgr IS NULL;
Hasil :
179
Ename Mgr
SCOTT
Operator Arti
AND Bernilai benar bila dua komponen kondisi
yang disebutkan memenuhi syarat
OR Bernilai benar bila salah satu kondisi
terpenuhi
NOT Bernilai benar bila kondisi tidak terpenuhi
Diagram 3.8
Kini kita akan membahas logika operator pada diagram 3.8 lebih
mendalam lagi
AND Operator
Hasil query akan bernilai benar ketika dua atau lebih kondisi yang
disebutkan bernilai benar.
Contoh :
SELECT ename, job, sal FROM emp WHERE sal >=1100 AND
job=’clerk’;
Hasil :
Dari hasil tabel diatas dapat kita simpulkan bahwa, data yang akan
ditampilkan adalah ketika kondisi: upah lebih besar atau sama dengan
1100 dan pekerjaan sebagai “clerk”. Dari hasil diatas dapat kita simpulkan
bahwa ketika kedua kondisi itu memenuhi syarat maka hasil yang sesuai
dengan kondisi diatas akan ditampilkan/ bernilai benar.
OR Operator
180
Hasil query akan bernilai benar apabila satu atau kedua kondisi
benar.
Contoh :
SELECT ename, job, sal FROM emp WHERE sal >=1100 OR job =
‘clerk’;
Hasil :
NOT Operator
Hasil query akan bernilai benar apabila kondisi salah,
NOT operator berfungsi layakna kata TIDAK/BUKAN.
Contoh :
SELECT ename, job from emp WHERE job NOT IN
(‘clerk’,’manager’,’analyst’);
Hasil :
Ename Job
KING PRESIDENT
MARTIN SALESMAN
ALLEN ACCOUNTANT
TURNER SALESMAN
WARD SALESMAN
Urutan pengeksekusian operator
181
Mengurutkan sama pentingnya dengan memfilter data. Ketika kita hendak
melihat data dari yang “paling awal” atau “paling akhir” , untuk melakukan
pengurutan data di dalam SQL kita menggunakan klausa ORDER BY.
Sintak dasar :
SELECT …[FROM…[WHERE....]] ORDER BY ekspresi1
[ASC|DESC], ekspresi2 [ASC|DESC];
Diagram 3.9
182
COUNT() dan COUNT(DISTINCT())
Fungsi ini digunakan untuk menghitung jumlah record pada suatu
tabel. Hasil yang akan ditampilkan adalah jumlah baris dari suatu SQL
statement. Fungsi DISTINCT dalam COUNT() digunakan untuk
mencari record-record yang bernilai unik.
Contoh:
SELECT COUNT(ename) FROM emp;
Hasil :
COUNT(ename)
8
SUM()
Fungsi ini digunakan untuk mencari total dari suatu query. Kolom
yang akan dicari totalnya haruslah berisi data-data yang berisi angka.
Bila data yang dicari totalnya adalah kolom karakter string maka SQL
akan menghasilkan error result. Contoh:
SELECT SUM(sal) FROM emp;
Hasil:
SUM(sal)
125000
MAX(sal) MIN(sal)
100000 950
AVG()
AVG() adalah fungsi untuk mencari nilai rata-rata suatu kolom
numerik dalam sebuat tabel.
Contoh :
183
SELECT AVG(nilai) FROM siswa;
Hasil :
AVG(nilai)
80
FIRST()
FIRST() adalah fungsi untuk menampilkan nilai kolom di baris pertama
suatu tabel.
Contoh :
SELECT FIRST(nilai) FROM siswa ORDER BY nilai;
Hasil :
LAST(nilai)
70
LAST()
LAST() adalah fungsi untuk menampilkan nilai kolom di baris terakhir
suatu tabel.
Contoh :
SELECT LAST(nilai) FROM siswa ORDER BY nilai;
Hasil :
LAST(nilai)
80
Job SUM(sal)
MANAGER 300000
CLERK 124000
184
AUDITOR 250000
Job SUM(sal)
MANAGER 300000
AUDITOR 250000
Ename Deptno
BLAKE 30
CLARK 10
JOHN 20
MARTIN 50
Tabel dept
Deptno Dname
30 Accounting
10 Sales
20 Clerk
40 Research
Ketika kita ingin mendapatkan hasil tidak hanya dari satu tabel tapi dari
hasil relasi beberapa tabel di dalam database. Tipe-join dalam SQL
adalah:
185
7.11.1 Equijoin
Tipe ini hanya menampilkan baris kombinasi bila kondisi memenuhi di
kedua tabel, tipe penggabungan ini melibatkan primary key dan foreign
key set karena kolom deptno di tabel emp ber-relasi dengan kolom
deptno di tabel dept. Baris yang ditampilkan adalah baris-baris yang
memiliki pasangan, baris yang tidak memiliki pasangan tidak akan
ditampilkan.
Contoh :
SELECT ename, dname FROM emp, dept WHERE emp.deptno =
dept.deptno;
Hasil :
Ename Dname
BLAKE Accounting
CLARK Sales
JOHN Clerk
7.11.2 Non-equijoin
EMP
Ename Sal
KING 5000
BLAKE 2850
CLARK 2450
JONES 2975
MARTIN 1250
ALLEN 1600
TURNER 1500
JAMES 950
Salgrade
186
3 1401 2000
4 2001 3000
5 3001 9999
Non-equijoin terjadi ketika tidak ada relasi diantara tabel-tabel yang akan
digabungkan, tidak ada primary dan foreign key relationship. Seperti yang
terlihat pada tabel emp dan tabel salgrade, tida ada relasi kolom diantara
mereka. Yang menjadi acuan relasi adalah kolom sal di tabel emp dengan
kolom losal dan hisal di tabel salgrade.
187
Contoh :
SELECT e.name, e.sal, s.grade FROM emp e, salgreade s WHERE e.sal
BETWEEN s.losal AND s.hisal ORDER BY e.sal DESC;
Ename Deptno
KING 10
BLAKE 30
JACK 10
JONES 20
Dept
Deptno Dname
10 Accounting
30 Sales
20 Clerk
40 Operations
188
pasangan di tabel 1, LEFT JOIN adalah kebalikan dari RIGHT JOIN itu
sendiri.
189
Contoh dengan RIGHT JOIN :
SELECT e.ename, d.deptno, d.dname FROM emp e RIGHT JOIN dept d
ON e.deptno = d.deptno ORDER BY e.deptno;
Hasil :
Dapat kita lihat pada hasil tabel diatas bahwa outerjoin menampilkan data
yang ada di tabel dept walaupun data itu tidak memiliki pasangan di tabel
emp. Itulah perbedaan antara outerjoin dan innerjoin. Outer joinmemiliki
keterbatasan yaitu:
- Outer join akan menampilkan record yang tidak memiliki pasangan.
Sehinggal terlihat bahwa record-record yang tidak memiliki pasangan
akan ada nilai kosong/null seperti terlihat pada tabel diatas.
- Kondisi outerjoin tidak dapat digunakan berbarengan dengan
IN operator atau dihubungkan dengan kondisi lain menggunakan
OR operator
190
Bila kita melihat pada tabel emp diatas kita dapat melihat bahwa kolom
mgr sebenarna adalah empno dari tabel emp sehingga untuk mengetahui
nama manager yang bersangkutan kita harus menghubungkan tabel emp
dengan dirinya sendiri.
Contoh :
SELECT worker.ename as worker, manager.ename as manager FROM
emp worker, emp manager WHERE worker.mgr = manager.empno;
Hasil :
Worker Manager
KING MICHAEL
BLAKE MICHAEL
191
Keunggulan Penjelasan
Modular programming store procedure yang kita buat dapat dipakai
oleh beberapa aplikasi sekaligus.
Performa store procedure mempercepat
pengeksekusian data dan juga dapat
mengurangi lalu-lintas jaringan.
192
procedure AS ”
Contoh :
CREATE PROCEDURE MyStoredProcedure AS
SET ROWCOUNT 10
SELECT Products.ProductName AS TenMostExpensiveProducts,
Products.UnitPrice
FROM Products
ORDER BY Products.UnitPrice DESC
Bila kita ingin merubah store procedure yang telah ada kita dapat
menggunakan perintah :
ALTER PROCEDURE MyStoredProcedure AS
193
8.2 Menjalankan store procedure
Store procedure dapat dijalankan dengan perintah EXECUTE atau
perintah EXEC.
Contoh :
EXEC MyStoreProcedure
Bila nama store procedure yang akan dieksekusi terdapat spasi maka
harus ditambahkan tanda petik (“)
Contoh :
EXEC “My Stored Procedure”
Bila store procedure yang dibuat menerima parameter yang dipassing
dari luar maka harus ditambahkan di belakang nama store procedure.
Contoh :
EXEC nama_store_procedure @nama_parameter = “parameter”
Untuk mengakhiri suatu store procedure kita dapat menghapusnya
dengan perintah DROP.
Contoh :
DROP PROCEDURE nama_store_procedure
parameter adalah nilai yang digunakan oleh store procedure untuk
mengolah data. ketika kita membuat store procedure kita dapat
menentukan parameter apa yang kita butuhkan. Store procedure dapat
menerima lebih dari satu parameter yang diberikan oleh user.
Berikut adalah contoh store procedure dengan menggunakan
parameter.
CREATE PROCEDURE MyStoreProcedure
@myinput int
AS
SELECT column1, column2 FROM table1 WHERE column1 = @myinput
194
5. Instruksi Kerja
Buatlah sebuah tabel yang memiliki keterangan sebagai berikut
nama tabel = karyawan
195
Daftar Cek Unjuk Kerja
Demonstrasikan validitas perencanaan berkaitan komponen standar kompetensi
196
standar berupa : create index
dan drop index.
3.6 Index disimpan dan diberi
nama.
3.7 View table dibuat dan
diatur dengan penggunaan
perintah standar berupa
: create view dan drop view.
3.8 View disimpan dan diberi nama.
4.1 Data table ditampilkan
dengan perintah select.
Perintah select yang
digunakan dapat
berupa select dengan
kondisinya seperti: distinct,
where, order by, group by,
4. Mengoperasikan table dan view having dsb.
4.2 Data table ditampilkan dengan
perintah select yang terkait (join)
dengan beberapa tabel yang lain.
Perintah selectyang digunakan
dapat berupa selectdengan
kondisinya seperti: distinct, where,
order by, group by, having, dsb.
197
E. Latihan Soal
1. Diantara operator dibawah ini mana yang dapat digunakan untuk
menghasilkan nilai NULL? (KUK 3.3)
a. =
b. <=
c. IS NULL
d. >=
5. Dibawah ini yang tidak termasuk database objek adalah (KUK 3.1, 3.2,
3.3)
a. Constraint
b. View
c. Index
d. Data File
6. Constraint dibawah ini yang hanya dapat digunakan pada kolom level
adalah
(KUK 3.1, 3.2, 3.3)
a. FOREIGN KEY
198
b. UNIQUE
c. NOT NULL
d. PRIMARY KEY
199
7. Dibawah ini adalah komponen-komponen SQL statement kecuali(KUK
2.1, 2.2)
a. Keyword
b. Nilai literal
c. Deskripsi
d. Operator
200
13. Salah satu keunggulan menggunakan tabel alias adalah (KUK 3.4)
a. Dapat mempercepat proses query
b. Menghindari kesalahan dalam pemanggilan kolom pada tabel
c. Dapat merubah nama tabel/kolom sesuai dengan yang
diinginkan
d. Dapat menghindari terjadinya duplikasi data
14. Fungsi dibawah ini yang tidak dapat dipakai bersamaan dengan
fungsi GROUP BY adalah
(KUK 4.1)
a. HAVING
b. ORDER BY
c. WHERE
d. SELECT
15. Fungsi DML dibawah ini yang tidak memerlukan nama kolom pada
perintahnya adalah
(KUK 3.7)
a. DELETE
b. INSERT
c. UPDATE
d. TRUNCATE
Customers
Customerid Customername
1 MARK
2 Mandy
3 MARVIN
4 Malone
201
a. MARK
b. Mandy
c. MARVIN
d. Malone
18. Dibawah ini adalah kegunaan dari fungsi ALTER TABEL kecuali (KUK
3.5)
a. Untuk memasukan data kedalam tabel
b. Untuk menambah atau mengurangi constraint
c. Untuk menambah atau merubah kolom
d. Untuk menambah dan mengurangi index
21. Diantara fungsi join dibawah ini yang sama dengan equijoin adalah
(KUK 4.2)
a. Self join
b. Outer join
c. Inner join
d. Non-equijoin
202
d. Kita ingin menambah baris baru pada tabel
Bila kita ingin menampilkan data pekerja yang telah bekerja selama
lebih dari 5 tahun maka query yang tepat adalah (KUK 4.1)
a. SELECT Employeename FROM employee WHERE Hiredate-
SYSDATE > 5
b. SELECT Employeename FROM employee WHERE
(Hiredate-SYSDATE)/365 > 5
c. SELECT Employeename FROM employee WHERE
(Hiredate-SYSDATE)/365 > 5
d. SELECT Employeename FROM employee WHERE
SYSDATE-Hiredate > 5
F. Daftar Pustaka
Modul pelatihan berbasis kompetensi, sektor telematika, sub sektor
Programmer Komputer, Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi –
Jakarta
203
204
Kode Unit : TIK.PR03.002.01
Judul Unit : Mengoperasikan Bahasa Pemrograman Data
Deskripsi (SQL – Structured Query Language)
Lanjut
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, peserta mampu :
1. Membuat dan mengoperasikan prosedur
2. Membuat dan mengoperasikan prosedur dan fungsi
3. Membuat dan mengoperasikan trigger
4. Mengoperasikan Commit dan Rollback data tabel
B. Indikator
1.1. Prosedur dibuat dan diatur dengan menggunakan perintah standar
pada DDL dan DML.
1.2. Parameter prosedur diproses sesuai dengan kebutuhan di dalam
prosedur.
1.3. Prosedur disimpan dan diberi nama.
1.4. Prosedur dapat dijalankan dan bekerja dengan benar.
2.1. Fungsi dibuat dan diatur dengan menggunakan perintah standar
pada DDL dan DML.
2.2. Parameter fungsi diproses sesuai dengan kebutuhan di dalam
fungsi.
2.3. Fungsi disimpan dan diberi nama.
2.4. Fungsi dapat dijalankan dan bekerja dengan benar.
3.1. Trigger dibuat dan diatur dengan peng-gunaan perintah standar
pada DDL / DML.
3.2. Trigger disimpan dan diberi nama.
3.3. Trigger dapat dijalankan dan bekerja dengan benar.
4.1 Perintah commit digunakan untuk penyimpanan data ke dalam
fisik file.
4.2 Perintah rollback digunakan untuk pembatalan perintah yang telah
dikerjakan dan penyimpanan data ke dalam fisik file tidak
termasuk.
4.3 Perintah commit dan rollback dipastikan bekerja dengan benar.
105
C. Uraian Materi
1. Sekilas Tentang DDL dan DML
Seperti yang telah Anda ketahui sebelumnya, SQL secara garis besar
dibagi kedalam 2 kelompok utama, yaitu DDL (Data Definition Language)
dan DML (Data Manipulation Language). Sekedar mengingatkan kembali,
Yang dimaksud dengan DDL adalah pernyataan-pernyataan yang
digunakan untuk membuat dan mengubah struktur tabel atau obyek di
dalam basis data. Sedangkan DML adalah kumpulan pernyataan-
pernyataan yang digunakan untuk bekerja pada data di dalam basis data.
Pada pembahasan di SQL Dasar, Anda tentu mengenal pernyataan-
pernyataan seperti berikut:
- CREATE DATABASE …
- CREATE TABLE …
- ALTER TABLE …
- CREATE INDEX …
- DROP TABLE …
- CREATE VIEW …
- DROP DATABASE …
- dll
106
tidak terdapat pada Transact-SQL. Oracle dan mySQL memiliki
pernyataan DDL, TRUNCATE.
Namun, Jadi, untuk DDL dan DML yang lebih spesifik, Anda sebaiknya
mengacu pada referensi aplikasi SQL yang Anda gunakan. Pada
pelatihan ini, sedapat mungkin saya menggambarkan topik-topik tersebut
secara umum dan memberikan contoh-contoh yang bervariasi untuk
beberapa aplikasi SQL yang umum digunakan. Namun, contoh-contoh
pada pelatihan ini lebih banyak menggunakan Transact-SQL (SQL
Server).
107
c. Unique Constraint
Unique Constraint biasanya dikenal juga sebagai Alternate Key (AK).
Sifatnya unik, artinya tidak ada data yang sama, berdiri sendiri (tidak
ada
relasi ke tabel lain atau tidak menjadi sumber acuan). Contohnya:
Nomor Identitas Penduduk tiap Pegawai. Setiap pegawai tentu
memiliki KTP dan nomor KTP tersebut tentu berbeda antara setiap
pegawai.
b. Menghapus Constraint
ALTER TABLE nama_tabel
DROP CONSTRAINT nama_constraint
108
harus melakukan absensi saat masuk dan pulang kerja. kdAbsensi
pada tabel Absensi harus diawali huruf ‘AD’ atau ‘AP’.
CREATE TABLE Pegawai
(nip CHAR(10), nama VARCHAR(30), no_ktp CHAR(12)
alamat VARCHAR(30), kota VARCHAR(15),
CONSTRAINT pk_nip PRIMARY KEY(nip))
Selain constraint, ada juga yang dinamakan rule. Rule adalah bentuk
lain dari Check Constraint dan merupakan sebuah obyek dalam SQL.
Berikut adalah cara membuat rule dengan Transact-SQL :
CREATE RULE nama_rule AS kondisi
Contoh:
CREATE RULE ruleKdAbsensi
AS LEFT(@kdAbsensi,2) IN (‘AD’,’AP’)
109
Sedangkan untuk menghapus rule yang telah dibuat, semua kolom
yang terhubung dengan rule tersebut harus diputuskan terlebih
dahulu. Sintaks :
DROP RULE nama_rule
Contoh:
CREATE RULE ruleKdAbsensi
AS LEFT(@kode,2) IN (‘AD’,’AP’)
sp_bindrule ‘ruleKdAbsensi’,’Absensi’,’kdAbsensi’
sp_unbindrule ‘Absensi’, ‘kdAbsensi’
DROP RULE ruleKdAbsensi
Contoh:
CREATE DEFAULT defKota AS ‘Jakarta’
Untuk menghubungkan default ke kolom yang sesuai, dapat
menggunakan fungsi berikut:
Exec sp_bindefault ’nm_default’,’nm_tabel.nm_kolom’
Sedangkan untuk memutuskan hubungan default dari kolom yang
bersangkutan digunakan fungsi :
Exec sp_unbindrule ’nm_tabel.nm_kolom
110
semua aplikasi itu memiliki konsep yang sama dan mengacu pada
standar SQL tertentu.
3.1. Variabel
Variabel adalah suatu referensi atas lokasi memori yang menyimpan
data. Bila Anda bekerja pada data yang berubah-ubah dan ingin
menempatkan data tersebut pada lokasi memori yang sama maka
Anda harus mendefinisikan variabel. Variabel merujuk pada lokasi
dimana data anda tersebut disimpan. Variabel pada aplikasi SQL
manapun secara umum dikelompokkan ke dalam 2 bagian yaitu:
a. Global Variable
Global Variable adalah variabel yang telah dibuat oleh aplikasi
yang bersangkutan dan diatur oleh sistem. Untuk Transact-
SQL, variabel global ditandai dengan @@. Beberapa variabel
global yang sering digunakan antara lain:
@@FETCH_STATUS
Variabel ini bernilai 0 bila pernyataan FETCH berhasil
mengambil data. Variabel ini diinisialisasi setelah pernyataan
FETCH dieksekusi dan umumnya digunakan untuk
menghentikan perulangan WHILE pada cursor. Variabel
@@FETCH_STATUS juga dapat bernilai –2,
bila baris data yang ingin diambil telah dihapus
setelah cursor dibuat. Nilai ini hanya berlaku untuk cursor
keyset-driven (scroll).
@@CURSOR_ROWS, @@ROWCOUNT
Variabel @@CURSOR_ROWS mengembalikan jumlah baris
data dalam cursor yang terbaru. Sedangkan variabel
@@ROWCOUNT mengembalikan jumlah baris data yang
terperbaharui akibat suatu query. Variabel @@ROWCOUNT
umumnya digunakan bersama pernyataan UPDATE dan
DELETE untuk mengetahui berapa jumlah baris data yang telah
berhasil diperbaharui.
111
@@ERROR
Variabel ini mengembalikan nilai kesalahan untuk pernyataan
SQL yang terakhir kali dijalankan. Jika bernilai 0, artinya
pernyataan tersebut suskes dijalankan tanpa kesalahan.
@@IDENTITY
Variabel global ini mengembalikan nilai yang paling terakhir
digunakan untuk kolom identitas. Kolom identitas bersifat read-
only dan dikelola oleh sistem. Setiap ada penambahan data
pada tabel, aplikasi menggunakan informasi ini sebagai kunci
untuk menambahkan data pada tabel lain terutama yang saling
berhubungan melalui foreign key.
b. User-Defined Variable
112
Jika variabel global adalah variabel yang dibuat oleh sistem, maka
variabel ini adalah variabel yang didefinisikan sendiri oleh user.
Dalam T-SQL, caranya adalah:
DECLARE @nama_variabel tipe_variabel
Dalam mySQL atau PostgreSQL, variabel didefinisikan dengan
diawali tanda ‘$’.
Contoh:
DECLARE @intA INT
DECLARE @intX INT, @intY INT, @Z CHAR(5)
SELECT @X = 20
SET @Y = 5
SET @Z = ‘Hasil’
SET @A = @X / @ Y
PRINT @X + ‘/’ + @Y
PRINT @Z + CAST(@A AS CHAR)
3.2. Statement
Jika Anda sudah terbiasa dalam pemrograman maka
istilah Statement Control tentu sudah tidak asing lagi bagi Anda
terutama flow statement yang terdiri dari Seleksi dan Perulangan.
Bagian ini dipastikan dimiliki oleh semua aplikasi SQL. Yang
berbeda hanya cara penggunaannya berkaitan dengan bentuk
pendefinisian sintaks saja.
Seleksi
Seleksi umumnya memiliki 2 statement yaitu:
a. IF…ELSE
Pada T-SQL, Pernyataan IF tidak ditutup dengan END IF.
Ada beberapa format yang bisa digunakan antara lain:
IF kondisi
{statement}
ELSE
{statement}
Atau,
F kondisi
BEGIN
{multiple statements}
END
ELSE
BEGIN
{multiple statements}
END
113
Untuk mySQL, perrnyataan IF didefinisikan sebagai
berikut:
F kondisi THEN
{statement}
ELSE
{statement}
END IF
b. CASE
Fungsi pernyataan CASE sama dengan IF. Berikut adalah
sintaks penggunaannya dalam T-SQL:
CASE ekspresi_input
WHEN ekspresi_1 THEN ekspresi_output_1
…
WHEN ekspresi_n THEN ekspresi_output_n
END
Contoh:
CASE @tingkat_pegawai
WHEN ‘I’ THEN 10
WHEN ‘II’ THEN 15
WHEN ‘III’ THEN 20
END
Perulangan (Looping)
Pernyataan perulangan dalam SQL dikenal dengan pernyataan
WHILE. Perulangan sering digunakan terutama ketika ingin
mengambil data dari cursor. Jika pernytaan yang akan dijalankan
hanya sebaris maka BEGIN/END tidak diperlukan sama halnya
dengan pernyataan IF. Sintaks dalam T-SQL adalah
WHILE kondisi
114
BEGIN
{multiple statements}
END
Contoh:
DECLARE @x INT
SELECT @x = 0
WHILE (@x<5)
BEGIN
PRINT ‘LOOPING’
SET @x = @x + 1
END
115
FETCH NEXT INTO variable_list
IF @@FETCH_STATUS = 0
BEGIN
– Proses
GOTO RepeatLoop
END
RETURN ekspresi
Selain Flow-Control Statement diatas, T-SQL juga menyediakan
pernyataan-pernyataan lain dan yang umumnya digunakan dalam
prosedur adalah PRINT dan RAISERROR.
a. PRINT
PRINT ekspresi
b. RAISERROR
Fungsi ini digunakan untuk mendefinisikan error kita sendiri dari
prosedur yang kita buat. Sintaknya adalah:
RAISERROR errorNum, severity, state
Argumen pertama adalah nomor error, dan harus bernilai antara
50,001 s/d 2,147,483,648 karena kode errordibawah 50,001
adalah kode error dari SQL Server. Argumen kedua is tingkat
kesalahan, nilainya antara 1 sampai 18. Dan argumen terakhir
adalah integer antara 1 sampai 127, yang dapat digunakan untuk
mengembalikan informasi tambahan mengenai kesalahan yang
terjadi.
3.3. Fungsi-fungsi
Pada bagian ini, kita hanya akan bahas fungsi-fungsi yang didukung
oleh T-SQL. Setiap aplikasi yang Anda gunakan memiliki fungsi-fungsi
yang didukungnya sendiri. Fungsi dalam T-SQL dikelompokkan menjadi
beberapa bagian antara lain:
a. Manipulasi String
Fungsi-fungsi terkait manipulasi string adalah sebagai berikut:
116
- ASCII(karakter), untuk mendapatkan nilai dari karakter
- Char(nilai), kebalikan dari fungsi ASCII
- CharIndex(pola, ekspresi), mengembalikan posisi dari hasil
pertama dari pencarian argumen pertama dalam argumen
kedua. Jika Anda mengenal Visual Basic, maka fungsi ini sama
dengan IntStr().
- Left(string,n), mengembalikan string dari kiri sejauh n karakter
- Right(string,n), mengembalikan string dari kanan sejauh n
karakter
- Len(string), mengembalikan panjang string
- DataLength(variabel), mengembalikan panjang dari variabel
yang dideklarasikan
- Lower(string), mengubah string menjadi huruf kecil
- Upper(string), mengubah string menjadi huruf kapital
- Ltrim(string), menghilangkan spasi di bagian kiri string
- Rtrim(string), menghilangkan spasi di bagian kanan string
- Space(n), menambah spasi sejumlah n
- STR(float,n,dec), mengubah ekspresi float menjadi string sesuai
dengan panjang karakter n dan dec untuk menentukan jumlah
angka di belakang koma. Misalnya:
PRINT STR(3.14159, 4, 2) Hasilnya 3.14
- Replace(string1,string2,string3), untuk mengganti setiap
kesamaan string1 di dalam string2 dengan string3.
- Replicate(karakter,n), untuk mengembalikan string baru dengan
mengulang karakter sebanyak n-kali.
- Reverse(string), membalikkan urutan karakter dari string
- Substring(string,m,n), mengembalikan string yang diambil dari m
sepanjang n. Sama dengan fungsi Mid() dalam Visual Basic
- Nchar(nilai), mengembalikan karakter Unicode dari nilai
- STUFF(string1,m,n,string2), mengganti bagian dari string1 mulai
dari m sepanjang n dengan string2.
Contoh:
DECLARE @s CHAR(30)
SET @s = “VB Programming”
SET @s = STUFF(@s,1,2,”SQL”)
PRINT @s
Yang tercetak adalah “SQL Programming”
117
- QuoteName(string,quote_char), mengembalikan string Unicode
dengan quote_char sebagai pemisah.
Contoh:
QUOTENAME(‘Halim’, ‘”’)
Hasilnya adalah “Halim”
QUOTENAME(‘Halim’, ‘{’)
Hasilnya adalah {Halim}
‘@’ karakter ini tidak diperbolehkan.
b. Fungsi Konversi
Fungsi-fungsi terkait konversi data adalah sebagai berikut:
- Convert(tipedata,var,style), untuk mengkonversi tipe data dari var
menjadi tipe data yang didefinisikan. Sedangkan
argumen style untuk menentukan format tanggal ketika
mengkonversi tipe data DateTime dan SmallDate.
- Cast(variabel AS tipedata), untuk mengkonversi variabel atau nilai
ke dalam tipe data yang ditentukan.
118
hour Hh 0–23
minute mi, n 0–59
second Ss 0–59
millisecond Ms 0–999
d. Fungsi Lain
- COALESCE(ekspresi1,ekspresi2, “), fungsi ini bertujuan untuk
mengembalikan ekspresi pertama yang tidak null dalam daftar
argumen yang diberikan. Misalnya Anda ingin mengetahui kolom
yang isinya Null, maka Anda dapat melakukan dengan cara
berikut:
SELECT nip, COALESCE(alamat, nama)
FROM Pegawai
119
SELECT nama_barang, ISNULL(harga, 0.0)
FROM Barang
120
- Stored procedure dapat dieksekusi dari aplikasi lain diluar aplikasi
SQL. (Reusable)
Sintaks untuk membuat stored procedure pada T-SQL adalah sebagai
berikut:
CREATE PROCEDURE nama_prosedur
AS
{statements}
Contoh:
USE Perusahaan
IF EXISTS (SELECT name FROM sysobjects
WHERE name = ‘CariPegawai’)
DROP PROCEDURE CariPegawai
GO
CREATE PROCEDURE CariPegawai
@Arg1 VARCHAR(99), @Arg2 VARCHAR(99),
AS
DECLARE @CariArg VARCHAR(999)
DECLARE @SQLStr VARCHAR(999)
SET @Arg1 = LTRIM(RTRIM(@Arg1))
SET @Arg2 = LTRIM(RTRIM(@Arg2))
SET @CariArg = “WHERE ”
IF LEN(@Arg1) > 0
SET @CariArg = @CariArg + “nama LIKE ‘%”
+
@Arg1 + “%’ AND ”
IF LEN(@Arg2) > 0
SET @CariArg = @CariArg + “nama LIKE ‘%”
+
@Arg2 + “%’ AND ”
IF @CariArg > 3
SET @CariArg = SUBSTRING(@CariArg, 1,
LEN(@CariArg)-4)
IF LEN(@CariArg) = 6
SET @SQLStr = “SELECT nama FROM
Pegawai”
ELSE
121
SET @SQLStr = “SELECT nama FROM
Pegawai ” +
@CariArg
EXECUTE (@SQLStr)
Meskipun @arg2 tidak diinisialisasi atau berisi null, Anda tetap harus
mengirimkan 2 parameter tersebut.
4. Mengenal Cursor
Cursor dalam basis data hampir sama dengan fungsi cursor pada aplikasi
komputer Anda, misalnya pada layar aplikasi pengolah kata. Ketika Anda
menekan tombol { ¯ }, cursor bergeser ke bawah melalui setiap baris teks
setiap kalinya. Demikian pula ketika Anda menekan tombol {
}, cursor bergerak ke atas baris demi baris. Atau ketika Anda menekan
tombol { Page Up } dan { Page Down }, hasilnya cursor berpindah
122
melampaui beberapa baris. Demikian halnya dengan cursor di dalam basis
data. Konsepnya sama.
Cursor memungkinkan Anda untuk memilih sekelompok data (recordset),
mengakses setiap baris data (record) sesuai dengan yang ditunjuk
oleh cursor tersebut. Fungsi umum cursor lainnya adalah untuk
menyimpan hasil query untuk digunakan kembali. Hasil dari
operasi cursor adalah berasal dari hasil pernyataan SELECT. Jika aplikasi
atau prosedur yang Anda buat memerlukan penggunaan sekelompok data
secara berulang-ulang, maka Anda dianjurkan
menggunakan cursor daripada Anda melakukan query(mengekstrak data)
dari basis data secara berulang-ulang untuk data yang sama. Disamping
itu, Anda juga dapat mengakses setiap data hasil query dengan cursor.
Yang paling penting diingat dalam cursor adalah data didalamnya dan
posisi cursor tersebut.
Berikut adalah urutan atau langkah-langkah ketika Anda ingin
mengoperasikan cursor di dalam basis data :
a. Buat cursor terlebih dahulu.
Jika aplikasi yang Anda gunakan adalah Oracle, maka perintah untuk
membuat cursor adalah
DECLARE nama_cursor CURSOR
FOR {SELECT command | statement_name | block_name}
Dalam Transact-SQL, perintah untuk membuat cursor adalah
DECLARE nama_cursor CURSOR [SCROLL|STATIC]
FOR select_statement
[FOR {READ ONLY | UPDATE [of column_name_list]}]
Contoh:
DECLARE cur_Pegawai CURSOR
FOR select * from Pegawai
GO
123
OPEN nama_cursor
Contoh:
OPEN cur_Pegawai
GO
Pada sintaks diatas, Anda melihat beberapa argumen seperti NEXT, PRIOR,
FIRST, LAST, dll. Berikut adalah penjelasan untuk masing-masing argumen
tersebut :
a. NEXT
Argumen NEXT merupakan argumen default. Jika Anda tidak
mendefinisikan argumen apapun, maka argumen NEXT yang akan
digunakan. Argumen NEXT mengembalikan hasil dalam bentuk
baris record yang sedang aktif dan bergerak maju.
b. PRIOR
Argumen PRIOR mengembalikan hasil dalam bentuk baris yang
mendahului baris yang sedang aktif sedangkan baris yang sedang aktif
tidak dikembalikan. Bila posisi cursor ada pada baris pertama dan Anda
melakukan FETCH PRIOR, maka tidak ada hasil yang dikembalikan.
c. FIRST
Sesuai dengan namanya, argumen ini mengembalikan baris pertama
dalam cursor dan membuatnya aktif.
d. LAST
124
Kebalikan dari argumen sebelumnya, argumen LAST mengembalikan
baris terakhir dalam cursor dan membuatnya aktif.
e. ABSOLUTE {n|@nvar}
Argumen ini mengembalikan nilai berdasarkan kondisi parameter n atau
@nvar yang diberikan.
- Jika n atau @nvar bernilai 0 maka tidak ada yang
dikembalikan, n harus bertipe integer constant dan @nvar
harus integer
- Jika n atau @nvar bernilai positif maka baris yang
dikembalikan adalah baris di depan cursor dan baris tersebut
menjadi aktif
- Jika n atau @nvar bernilai negatif maka baris yang
dikembalikan adalah baris yang berada pada posisi sebelum
akhir dari cursor dan baris tersebut menjadi aktif
f. RELATIVE {n|@nvar}
Argumen ini mengembalikan nilai berdasarkan kondisi parameter n atau
@nvar yang diberikan.
- Jika n atau @nvar bernilai 0 maka yang dikembalikan adalah
baris yang aktif, n harus bertipe integer constant dan @nvar
harus integer
- Jika n atau @nvar bernilai positif maka baris yang
dikembalikan adalah baris setelah baris yang aktif dan baris
tersebut menjadi aktif
- Jika n atau @nvar bernilai negatif maka baris yang
dikembalikan adalah baris yang mendahului baris yang aktif
dan baris tersebut menjadi aktif
g. Global Cursor
Nama cursor yang diberi argumen GLOBAL akan merujuk ke
suatu Global Cursor. @nama variabel cursor sendiri merupakan nama
dari Open cursor dimana Fetch dibuat.
Contoh:
DECLARE @nip CHAR(10)
DECLARE @nama CHAR(30)
DECLARE @no_ktp CHAR(12)
DECLARE @alamat CHAR(40)
FETCH cur_Pegawai INTO @nip, @nama,
125
@no_ktp, @alamat
WHILE (@@fetch_status = 0)
BEGIN
PRINT @nip
PRINT @nama
PRINT @alamat
FETCH cur_Pegawai INTO @nip, @nama,
@no_ktp, @alamat
END
GO
5. Trigger
Trigger adalah kode-kode logik yang didefinisikan agar dapat dieksekusi
apabila terjadi suatu proses yang mengubah kondisi record dalam tabel
baik oleh pernyataan INSERT, UPDATE maupun
DELETE. Triggerbiasanya digunakan untuk memeriksa nilai atau data
dari sebuah record sebelum record tersebut dimasukkan ke dalam tabel.
126
Jika Anda menggunakan Microsoft SQL Server, maka Anda akan
mengenal yang namanya Instead of Trigger. Trigger jenis ini
memungkinkan kita untuk mengubah kegiatan yang dilakukan apabila
salah satu pengguna menjalankan suatu kegiatan tertentu.
Prosedur Trigger dilampirkan pada tabel tertentu. Kita lebih baik mengatur
validasi dan kendali pada Triggerdaripada melakukannya dalam aplikasi.
Ada 3 perintah dasar yang terkandung dalam sebuah Trigger, yaitu:
a. Insert Trigger
b. Update Trigger
c. Delete Trigger
FOR [INSERT|UPDATE|DELETE]
AS
{statements}
127
menggunakan perintah UPDATE maka trigger akan dijalankan bila ada
pengguna yang menggunakan perintah UPDATE pada tabel yang
mengandung trigger tersebut. Demikian halnya dengan perintah DELETE.
Jika ada yang menghapus data dari tabel bersangkutan
maka trigger akan dijalankan. AS menandai awal badan trigger yang
berisi pernyataan-pernyataan yang akan dijalankan disaat trigger aktif.
Perintah-perintah dalam T-SQL yang tidak boleh dipergunakan
dalam Trigger adalah:
- CREATE DATABASE
- CREATE PROC
- CREATE DEFAULT
- CREATE INDEX
- CREATE TABLE
- CREATE VIEW
- CREATE RULE
- LOAD LOG
- RESTORE LOG
- DISK RESIZE
- DISK INIT
- ALTER DATABASE
- ALTER TABLE
- ALTER VIEW
- ALTER PROCEDURE
- DROP DATABASE
- DROP TABLE
- DROP PROCEDURE
128
DECLARE @tk_min TINYINT,
@tk_maks TINYINT,
@tk_peg TINYINT,
@kd_pek SMALLINT
SELECT @tk_min = tk_min,
@tk_maks = tk_maks,
@tk_peg = i.tk_pek,
@kd_pek = i.kd_pek
FROM Pegawai p INNER JOIN inserted i ON p.nip = i.nip
JOIN Pekerjaan k ON k.kd_pek = i.kd_pek
IF NOT (@tk_peg BETWEEN @tk_min AND @tk_maks)
BEGIN
RAISERROR (‘Tingkat Pegawai untuk Kode Pekerjaan:%d harus
bernilai antara %d dan %d.’,
16, 1, @kd_pek, @tk_min, @tk_maks)
ROLLBACK TRANSACTION
END
129
ket_tes = i. ket_tes
FROM
inserted i
JOIN
tabelTes t ON t.id_tabel = i.id_tabel
INSERT tabelTes
SELECT id_tabel, ket_tes
FROM
inserted i
WHERE NOT EXISTS ( SELECT * FROM tabelTes t
WHERE t.id_tabel = i.id_tabel )
GO
130
d. D = Durability
Sistem akan selalu berada pada kondisi yang valid meskipun terjadi
kegagalan pada sistem.
b. COMMIT TRANSACTION
Pernyataan ini digunakan apabila seluruh transaksi telah berhasil
dijalankan. Biasanya ditempatkan pada akhir transaksi. Ketika
pernyataan COMMIT dijalankan, maka seluruh perubahan terhadap
data dalam basis data yang dilakukan oleh aplikasi sejak ekseskusi
pernyataan BEGIN TRANSACTION akan dilakukan dan basis data
terperbaharui dengan data yang baru dimana pengembalian data ke
kondisi semula tidak dimungkinkan lagi. Anda dapat melakukan undo
atas perubahan-perubahan tersebut tetapi tidak lagi dalam bagian
sebuah transaksi.
c. ROLLBACK TRANSACTION
Pernyataan ini menandai akhir dari transaksi yang gagal. Ketika
pernyataan ini dijalankan, basis data dikembalikan ke kondisi dimana
ketika pernyataan BEGIN TRANSACTION dijalankan, Anggapannya
pernyataan-pernyataan diantara pernyataan BEGIN TRANSACTION
dan ROLLBACK TRANSACTION seolah-olah tidak pernah dijalankan
sama sekali.
Fungsi pernyataan COMMIT dan ROLLBACK sangat penting untuk
menjaga integritas dan konsistensi data dalam basis data.
Kode berikut menunjukkan bagaimana pernyataan yang
berhubungan dengan transaksi digunakan dalam sebuah batch.
131
BEGIN TRANSACTION
{T-SQL statement}
IF @@ERROR <> 0
BEGIN
ROLLBACK TRANSACTION
RETURN –100
END
{T-SQL statement}
IF @@ERROR <> 0
BEGIN
ROLLBACK TRANSACTION
RETURN –101
END
COMMIT TRANSACTION
{T-SQL statements}
132
nid INT NOT NULL PRIMARY KEY,
nama VARCHAR(20) NOT NULL,
alamat VARCHAR(30) NOT NULL
)
GO
ROLLBACK TRANSACTION
IF EXISTS(SELECT * FROM Tabungan WHERE tid = 2)
BEGIN
BEGIN TRANSACTION
INSERT Rekening values(1, 2)
END
ELSE
ROLLBACK TRANSACTION
IF EXISTS (SELECT * FROM Rekening WHERE nid = 1 AND tid = 2)
COMMIT TRANSACTION
ELSE
ROLLBACK TRANSACTION
GO
133
134
4. Uraian Kerja
Kerjakanlah soal berikut dengan seksama! Tes dilakukan dengan
menggunakan aplikasi (phpmyadmin) QueryAnalyzer Microsoft SQL Server
Tabel TesKaryawan
Tabel TesDepartemen
Tabel TesStatusAbsen
Tabel TesKeteranganAbsensi
Tabel TesAbsensiHeader
Tabel TesAbsensiDetil
2. (3) Buatlah sebuah database dengan nama TesK_**** dimana **** adalah
nomor tes anda. Lalu buatlah struktur tabel seperti yang Anda lihat pada
gambar di atas dengan menggunakan DDL.
Gunakan constraint sebagaimana dianggap perlu dan pastikan semua
data tidak boleh ada yang bernilai Null. Format cNIP harus seperti yang
ditunjukkan dalam gambar. Kemudian isilah tabel yang telah Anda buat
sesuai dengan data seperti yang ditunjukkan dalam gambar. (KUK 1.1)
135
5. (15) Buatlah insert, update dan delete trigger untuk tabel TesKaryawan.
Cek maksimal karyawan pada departemen yang bersangkutan ketika
Anda melakukan insert data karyawan baru. Lalu ketika Anda
mengupdate gaji karyawan pastikan gaji yang baru lebih besar dari gaji
yang lama. Dan terakhir pastikan tidak ada data yang boleh dihapus dari
tabel TesKaryawan. Setelah Anda selesai, Cobalah trigger yang telah
Anda buat dengan memasukkan data yang salah dan benar. Tampilkan
pesan-pesan untuk keberhasilan dan kegagalan proses tersebut misalnya
jika proses gagal tampilkan pesan: (KUK 3.1 – 3.3)
“Maaf, Tidak ada lowongan lagi di bagian “ {nama_departemen}
dan jika benar tampilkan pesan :
“Selamat bergabung di bagian “ {nama_departemen}
136
1.2 Parameter prosedur
diproses sesuai dengan
kebutuhan di dalam prosedur
1.3 Prosedur disimpan dan
diberi nama
1.4 Prosedur dapat dijalankan
dan bekerja dengan benar
2.1 Fungsi dibuat dan diatur
2 Membuat dan mengoperasikan
dengan menggunakan perintah
prosedur dan fungsi
standar pada DDL dan DML
2.2 Parameter fungsi diproses
sesuai dengan kebutuhan di
dalam fungsi
2.3 Fungsi disimpan dan diberi
nama
2.4 Fungsi dapat dijalankan
dan bekerja dengan benar
3.1 Trigger dibuat dan diatur
3 Membuat dan
dengan peng-gunaan perintah
mengoperasikan trigger
standar pada DDL / DML
3.2 Trigger disimpan dan diberi
nama
3.3 Trigger dapat dijalankan
dan bekerja dengan benar
4 4.1 Perintah commitdigunakan
Mengoperasikan Commit dan Rol untuk penyimpanan data ke
lbackdata tabel dalam fisik file.
4.2 Perintah rollbackdigunakan
untuk pembatalan perintah
yang telah dikerjakan dan
penyimpanan data ke dalam
fisik file tidak termasuk
4.3
Perintah commit dan rollback di
pastikan bekerja dengan benar
137
5. Latihan Soal
Bacalah soal-soal berikut dengan seksama dan kerjakanlah dengan tepat!
2. Dibawah ini yang merupakan pernyataan DML – SQL adalah: (KUK 1.1)
a. CREATE …
b. SELECT …
c. ALTER …
d. DROP …
4. Yang merupakan bentuk lain dari check constraint adalah: (KUK 1.1)
a. Stored procedure
b. Trigger
c. Rule
d. Semua jawaban benar
Berikut ini yang merupakan penjelasan yang paling tepat dan dapat
disimpulkan dari pernyataan diatas adalah: (KUK 1.1)
a. Pernyataan diatas mendefinisikan kd_tabel sebagai primary key
pada mtabel yang belum memiliki primary key.
b. Pernyataan diatas menunjukkan cara mengubah primary key pada
mtabel
138
c. Pernyataan diatas adalah satu-satunya cara mendefinisikan
primary key pada mtabel.
d. Semua jawaban benar
6. Dibawah ini yang merupakan flow statement of control adalah: (KUK 2.1)
a. Cursor
b. Selection
c. Querying
d. Validation
…(LEFT(kd,2)=’AA’ OR LEFT(kd,2)=’AB’)
139
11. Perhatikan pernyataan berikut!
a. kddepartemen
b. Human Resource Department
c. HRD
d. Tidak ada yang ditampilkan
12. Dari pernyataan No. 11 diatas, Jika saya ingin menampilkan ‘Marketing’
maka berikut
ini pernyataan yang benar adalah: (KUK 2.2)
SET @a = 2
SET @b = 5
PRINT ‘A * B =’ + (@a * @b)
140
d. Semuanya benar
15. Untuk membuat prosedur, T-SQL menggunakan perintah: (KUK 1.1)
a. CREATE PROC
b. CREATE PROCEDURES
c. CREATE FUNCTION
d. Jawaban a dan b benar
141
20. Berikut ini yang merupakan pernyataan-pernyataan mengenai trigger yang
tepat dan benar
adalah: (KUK 3.1)
a. Untuk mendefinisikan trigger pada view, kita hanya dapat
menggunakan perintah Instead of Trigger
b. Trigger merupakan obyek dalam database yang digunakan
untuk menjalankan suatu fungsi
c. Trigger dapat dijalankan sebagaimana kita
menjalankan procedure
d. Tidak ada jawaban yang salah
22. Sistem akan selalu berada pada kondisi yang valid meskipun terjadi
kegagalan pada sistem merupakan karakteristik transaksi yang
dinamakan: (KUK 4.1)
a. durability
b. isolation
c. consistency
d. atomicity
24. Yang merupakan stored procedure dengan parameter default: (KUK 1.2)
a. CREATE PROC _proc @id CHAR(3) = ‘sha’ AS …
b. CREATE PROC _proc @id CHAR(3) DEFAULT AS …
c. CREATE PROCEDURE _proc DF @id CHAR(3) AS …
d. CREATE PROC _proc DEFAULT (@id CHAR(3),’sha’) AS …
BEGIN
– Proses
SET @kdError = @@ERROR
IF (@kdError <> 0) GOTO hError
END
COMMIT TRANSACTION
hError:
ROLLBACK TRANSACTION
RETURN(@kdError)
142
26. Apa yang terjadi jika prosedur diatas dijalankan? (KUK 4.3)
a. Data diproses sebagaimana mestinya
b. Data berubah tetapi muncul error
c. Data tidak pernah diproses
d. Data ter-update seteleh COMMIT dijalankan
6. Daftar Pustaka
Modul pelatihan berbasis kompetensi, sektor telematika, sub sektor
Programmer Komputer, Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi –
Jakarta
143
144