Anda di halaman 1dari 254

i

ii
Modul Pendalaman Uji Kompetensi Keahlian
Program Keahlian Ganda

REKAYASA PERANGKAT LUNAK


BASIS DATA

Tim Penyusun:

Joko Pitono
Abdul Munif
Eko Subiyantoro
Kadek Surya Pranata

Copyright @ 2017
Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Tenaga Pendidik dan
kependidikan Bidang otomotif dan Elektronika
Direktorat Jenderal guru dan Tenaga Kependidikan

Hak cipta Dilindungi Undang-Undang


Dilarang mengcopy sebagaian atau keseluruhan isi buku ini untuk
kepentingan komersial tanpa izin tertulis dari Kementerian Pendidikan
Kebudayaan

iii
iv
KATA SAMBUTAN

PPPPTK BOE Malang sebagai unit pelaksana teknis pada Direktorat Jenderal
Guru dan Tenaga Kependidikan memiliki tugas dan fungsi untuk melaksanakan
pengembangan dan pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) di
Indonesia. Kondisi ditahun 2016 masih terdapat kekurangan guru produktif SMK
sejumlah 91.861 dengan rincian 41.861 di SMK Negeri dan 50.000 di SMK
Swasta. Ada beberapa cara yang dilakukan sebagai upaya pemenuhan
kekurangan guru tersebut yaitu dengan penambahan guru produktif SMK salah
satunya melalui Program Sertifikasi Keahlian dan Sertifikasi Pendidik bagi Guru
SMK/SMA (Keahlian Ganda).

Desain Program Keahlian Ganda dilaksanakan melalui beberapa kegiatan yaitu:


1) belajar mandiri terbimbing yang dilaksanakan di SMK sekolah tempat guru
mengajar atau pada SMK lain sebagai tempat magang (On-Service Training), 2)
pendidikan dan pelatihan (In-Service Training), 3) magang kerja di dunia usaha
dan dunia industri (DU/DI), dan 4) diakhiri dengan sertifikasi keahlian oleh
Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) dan sertifikasi guru dalam jabatan melalui
Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG).

Modul Pendalaman Uji Kompetensi ini dibuat dalam rangka mempersiapkan


peserta Keahlian Ganda mendapatkan pengakuan SDM bersertifikasi (Certified
Person) berdasarkan pada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
(SKKNI) setara dengan level IV dalam penjenjangan capaian pembelajaran pada
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI). Modul ini hanya memuat materi
dan latihan untuk satu klaster dari sejumlah klaster yang terdapat pada skema
sertifikasi KKNI Level IV. Harapan kami semoga kehadiran modul ini dapat
mempermudah peserta mengikuti uji kompetensi sehingga Program Keahlian
Ganda berhasil gemilang.

Pada kesempatan ini juga kami menyampaikan ucapan terima kasih dan
penghargaan kepada Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Direktorat
Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktifitas yang telah memberikan
kontribusi berupa materi dan metodologi, serta para Widyaiswara yang telah
berusaha maksimal mewujudkan modul ini. Kritik dan saran yang membangun
sangat diharapkan untuk menyempurnakan modul ini dimasa mendatang.

Malang, Agustus 2017


Kepala PPPPTK BOE Malang,

Dr. Sumarno
NIP 195909131985031001

v
vi
DAFTAR ISI

1. Menerapkan Prosedur Kesehatan dan Keselamatan Kerja 1


2. Merencanakan dan Mengorganisasikan Kerja Individu 41
3. Memberikan Kontribusi Kualitas Hasil Kerja 69
4. Bekerja Secara Efektif Dalam Lingkungan Teknologi 87
Informasi
5. Mengoperasikan Aplikasi Basis Data 103
6. Menerapkan Basis Data 119
7. Mengoperasikan Bahasa Pemrograman Data Deskripsi (SQL 163
– Structured Query Language) Dasar
8. Mengoperasikan Bahasa Pemrograman Data Deskripsi (SQL 205
– Structured Query Language) Lanjut

vii
viii
Kode Unit : TIK.PR01.002.01
Judul Unit : Menerapkan Prosedur Kesehatan dan
Keselamatan Kerja

A. Tujuan Pembelajaran.
Setelah mengikuti kegiatan pembelajar ini diharapkan, peserta diklat dapat:
1. Menetapkan hal-hal yang berhubungan dengan kesehatan dan
keselamatan kerja dilingkungan kerja
2. Mendokumentasikan dan menyebarkan syarat-syarat kesehatan dan
keselamatan kerja
3. Menyediakan saran-saran ergonomic dasar

B. Indikator.
1.1. Pengawasan kesehatan dan keselamatan kerja ditetapkan sesuai
undang-undang kesehatan dan keselamatan kerja
1.2. Hal-hal tentang kesehatan dan keselamatan kerja dilingkungan kerja
dinilai dan dilaksanakan untuk memperbaiki masalah yang ada, dan
dilaporkan pada pengawas
1.3. Prosedur kesehatan dan keselamatan kerja diikuti untuk menjamin
keamanan dilingkungan kerja
2.1. Informasi yang berhubungan dengan peraturan kesehatan dan
keselamatan kerja dan syarat-syaratnya dikumpulkan.
2.2. Peraturan-peraturan kesehatan dan keselamatan kerja yang berkaitan
dengan teknologi informasi di area klien ditetapkan dan
didokumentasikan.
2.3. Dokumen diajukan pada pengawas untuk diverifikasi.
2.4. Dokumen kesehatan dan keselamatan kerja disebarkan pada semua pos
kerja.
2.5. Dokumen-dokumen kesehatan dan keselamatan kerja yang berhubungan
dengan teknologi informasi diperbaharui dan didiseminasikan
3.1. Syarat-syarat ergonomis dari klien dinilai
3.2. Saran disediakan untuk klien berdasarkan persyaratan dari vendor,
kebijakan ditempat kerja dan informasi kesehatan dan keselamatan kerja
terbaru
3.3. Saran didokumentasikan dan diberikan pada klien dan pengawas

1
C. Uraian materi
1. Ruang Lingkup Keselamatan dan Kesehatan Kerja
1.1. Pengertian K3:
Laboratorium dan bengkel kerja merupakan sarana yang digunakan untuk
bekerja, meneliti/eksperimen atau menggali dan meningkatkan keterampilan
teknik. Dalam lembaga pendidikan, laboratorium dan bengkel merupakan sarana
berupa tempat untuk melaksanakan kegiatan ilmiah, dimana dengan segala
kelengkapan peralatan dan bahan teknik yang disediakan merupakan tempat
berpotensi menimbulkan bahaya bagi para pengguna dan lingkungannya, jika
tidak dkelola dengan benar dan para pekerja dan pengelolanya di dalamnya tidak
dibekali dengan pengetahuan mengenai keselamatan dan kesehatan kerja.
Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) secara filosofi adalah suatu
pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani
maupun rohani. Dengan kesehatan dan keselamatan kerja (K3), maka para
pengguna diharapkan dapat melakukan pekerjaan dengan aman dan nyaman.
Pekerjaan dikatakan aman jika apapun yang dilakukan oleh pekerja tersebut,
aspek resiko yang mungkin muncul dapat dihindari. Pekerjaan dikatakan nyaman
jika para pekerja yang bersangkutan dapat melakukan dengan merasa nyaman
dan betah, sehingga tidak mudah bosan, lelah atau capek.
Dari segi ekonomi pemakaian alat yang berkapasitas besar adalah lebih
menguntungkan, akan tetapi bahaya yang mungkin ditimbulkan juga akan besar.
Dengan demikian penentuan ukuran reaktor harus didasarkan pada keuntungan
dari segi ekonomi dan bahaya yang mungkin ditimbulkan. Alat pengendali harus
lebih canggih dan lebih dapat diandalkan. Alat pengamanan yang terkait dengan
alat produksi dan alat perlindungan bagi pekerja harus ditingkatkan. Biaya untuk
membangun keselamatan dan kesehatan kerja, biaya untuk membeli alat-alat
pengamanan memang cukup besar. Akan tetapi kesehatan dan keselamatan
kerja (K3)juga akan lebih terjamin. Kemampuan dan keterampilan pekerja harus
ditingkatkan melalui pendidikan dan pelatihan sehingga dapat mengikuti laju
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Alat penanggulangan musibah
harus ditingkatkan agar malapetaka yang diakibatkan oleh penerpan teknologi
maju tidak sampai meluas dan merusak. Pengawasan terhadap alat maupun
terhadap pekerja harus dilakukan secara teratur dan berkesinambungan.

2
Beberapa definisi tentang kesehatan dan keselamatan kerja, yaitu sebagai
berikut
 Keselamatan yang berkaitan dengan mesin, pesawat alat kerja, bahan
dan proses pengolahannya,tempat kerja dan lingkungannya serta cara-
cara melakukan pekerjaan.
 Sarana utama untuk pencegahan kecelakaan, cacat, dan kematian
sebagai akibat dari kecelakaankerja

1.2. Dasar Hukum


Beberapa ketentuan perundang-undangan yang berkaitan dengan hiperkes
dan keselamatan kerja antara lain:
 Undang-undang No. 14 Tahun 1969 tentang Ketentuan Pokok Mengenai
Tenaga Kerja. “Tiap tenaga kerja berhak mendapat perlindungan atas
keselamatan, kesehatan, kesusilaan, dan pemeliharaan moral kerja serta
perlakuan yang sesuai dengan martabat manusia dan moral agama”.
 Undang-undang nomor 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
Undang-undang ini mengatur tentang keselamatan kerja di segala tempat
kerja, baik di darat, di dalam tanah, di permukaan air, di dalam air,
maupun di udara yang berada di wilayah kekuasaan hukum Republik
Indonesia. Di dalam peraturan ini tercakup tentang ketentuan dan syarat-
syarat keselamatan kerja dalam perencanaan, pembuatan,
pengangkutan, peredaran, perdagangan, pemakaian, penggunaan,
pemeliharaan, dan penyimpanan bahan, produk teknis, dan alat produksi
yang mengandung dan dapat menimbulkan bahaya kecelakaan. Tujuan
umum dari dikeluarkannya undang-undang ini adalah agar setiap tenaga
kerja dan orang lain yang berada di tempat kerja mendapat perlindungan
atas keselamatannya, dan setiap sumber-sumber produksi dapat dipakai
dan digunakan secara aman dan efisien sehingga akan meningkatkan
produksi dan produktifitas kerja.
 Peraturan Menteri Tenaga Kerja nomor Per-01/MEN/1979 tentang
Pelayanan Kesehatan Kerja.
 Peraturan Menteri Tenaga Kerja nomor Per-02/MEN/1979 tentang
Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja.
 Peraturan Menteri Tenaga Kerja nomor Per-01/MEN/1976 tentang
kewajiban latihan Hiperkes bagi dokter perusahaan.

3
 Undang-undang nomor 7 tahun 1981 tentang Wajib Lapor Ketenagaan
dan Peraturan Menteri Tenaga Kerja nomor 03/MEN/1984 tentang
mekanisme pengawasan ketenagakerjaan.

1.3. Tujuan K3
Tujuan yang penerapan kesehatan dan keselamatan kerja adalah :
 Melindungi tenaga kerja atas hak keselamatannya dalam melakukan
pekerjaan untuk kesejahteraanhidup dan meningkatkan produksi dan
produktivitas nasional
 Menjamin keselamatan setiap orang lain yang berada di tempat kerja
tersebut
 Memeliharan sumber produksi agar dapat digunakan secara aman dan
efisien

1.4. Kecelakaan Kerja


Keselamatan dan pencegahan kecelakaan kerja harus mendapat perhatian
yang sangat besar dari pihak manapun yang melaksanakan pekerjaan, baik di
laboratorium maupun di industri-industri, ataupun tempat kerja yang lain.
Beberapa alasan yang dapat dikemukakan adalah, salah satu diantaranya,
karena angka kecelakaan kerja ternyata cukup mengejutkan.Beberapa definisi
yang berkaitan dengan kecelakaan kerja antara lain adalah :
 Kecelakaan kerja adalah suatu kejadian yang tidak terduga (tidak ada
unsur kesengajaan) dan tidak diharapkan karena mengakibatkan
kerugian, baik material maupun penderitaan bagi yang mengalaminya.
 Sabotase atau kriminal merupakan tindakan di luar lingkup kecelakaan
yang sebenarnya
Beberapa kerugian yang diakibatkan oleh Kecelakaan Kerja dan sering
disingkat dengan nama dengan nama 5 K antara lain adalah : 1) Kerusakan 2)
Kekacauan Organisasi 3) Keluhan dan Kesedihan. 4) Kelaianan dan Cacat. 5)
Kematian. Ragam jenis kecelakaan kerja dapat kelompokkan menjadi tiga, yaitu
berdasarkan jenis kecelakaannya, sumber dan penyebabnya serta sifat luka
yang ditimbulkannya, yaitu :
1. Menurut jenis kecelakaannya kecelakaan kerja antara lain adalah :
Terjatuh, Tertimpa benda jatuh, Tertumbuk atau terkena benda, Terjepit
oleh benda, Gerakan yang melebihi kemampuan, Pengaruh suhu tinggi,

4
Terkena sengatan arus listrik- Tersambar petir, Kontak dengan bahan-
bahan berbahaya, dan lain-lain
2. Menurut sumber atau Penyebab Kecelakaannya, meliputi kecelakaan
yang disebabkan oleh: a) mesin, b) Alat angkut dan alat angkat, c) Bahan
atau zat berbahaya dan radiasid) Lingkungan kerja
3. Menurut Sifat Luka atau Kelainan yang disebabkan oleh kecelakaan kerja
meliputi : a) Patah tulang, b) memar, c) gegar otak, d) luka bakar, e)
keracunan mendadak, akibat cuaca, dsb
Adapun pencegahan keecelakaan kerja dapat dihindari dengan beberapa
cara antar lain adalah sebagai berikut:
 Menerapkan peraturan perundangan dengan penuh disiplin2.
 Menerapkan standarisasi kerja yang telah digunakan secara resmi3.
 Melakukan pengawasan dengan baik.
 Memasang tanda-tanda peringatan
 Melakukan pendidikan dan penyuluhan kepada masyarakat

1.5. Penanggulangan Kecelakaan


1.5.1.Penanggulangan Kebakaran
Standar operasional prosedur yang harus dilakukan dalam penangulangan
kecelakaan kerja yang disebabkan oleh kebakaran adalah sebagai berikut:
 Jangan membuang puntung rokok yang masih menyala di tempat yang
mengandung bahan yangmudah terbakar
 Hindarkan sumber-sumber menyala di tempat terbuka
 Hindari awan debu yang mudah meledak
 Menyediakan perlengkapan pemadam kebakaran
Alat-alat pemadam kebakaran dan penanggulangan kebakaran terdiri dari
dua jenis, yaitu 1. terpasang di tempat dan 2.Dapat bergerak atau dapat dibawa
Alat yang terpasang tetap di tempat meliputi : 1. Pemancar air otomatis2. Pompa
air3. Pipa-pipa dan slang untuk aliran air4. Alat pemadam kebakaran dengan
bahan kering CO2 atau busa. Alat-alat pemadam kebakaran jenis 1-3 digunakan
untuk penanggulangan kebakaran yang relatifkecil, terdapat sumber air di lokasi
kebakaran dan lokasi dapat dijangkau oleh peralatan tersebut.Sedangkan alat
jenis ke-4 digunakan jika kebakaran relatif besar, lokasi kebakaran sulit
dijangkaualat pemadam, atau tidak terdapat sumber air yang cukup, atau

5
terdapat instalasi atau peralatanlistrik, dan atau terdapat tempat penyimpanan
cairan yang mudah terbakar.

Gambar 1. Ragam jenis peralatan pemadam kebakaran


Gambar (a) menunjukkan rumah (almari) tempat penyimpanan peralatan
pemadam kebakaran.Disebelah kiri adalah tempat gulungan pipa untuk aliran air,
sedangkan di sebelah kanan berisi alatpemadam kebakaran yang dapat dibawa.
Alat jenis ini bisa berisi bahan pemadam kering atau busa.
Gambar (b) adalah alat pemadam kebakaran jenis pompa air. Alat ini
biasanya dipasang di pinggir jalan dan gang antar rumah di suatu komplek
perumahan. Jika terjadi kebakaran di sekitar tempattersebut, mobil kebakaran
akan mengambil air dari alat ini. Air akan disemprotkan ke lokasikebakaran
melalui mobil pemadam kebakaran.
Gambar (c) adalah alat pemadam kebakaran jenis pemancar air otomatis.
Alat ini biasanya dipasangdi dalam ruangan. Elemen berwarna merah sebagai
penyumbat air yang dilapisi kaca khusus. Jikaterjadi kebakaran di sekitar atau di
dalam ruangan, maka suhu ruangan akan naik. Jika suhu udaradi sekitar alat
tersebut telah mencapai tingkat tertentu (80 derajat) kaca pelindung elemen
penyumbat akanpecah dan secara otomatis air akan terpancar dari alat tersebut.
Adapun alat yang dapat bergerak atau dibawa, seharusnya tetap tersedia
di setiap kantor bahkan rumah tangga. Pemasangan alathendaknya di tempat
yang paling mungkin terjadi kebakaran, tetapi tidak terlalu dekat dengantempat
kebakaran dan mudah dijangkau saat terjadi kebakaran.Cara menggunakan alat-
alat pemadam kebakaran tersebut dapat dilihat pada label yang terdapatpada
setiap jenis alat. Setiap produk mempunyai urutan cara penggunaan yang
berbeda-beda.Jika terjadi kebakaran di sekitar anda, segera lapor ke Dinas
Kebakaran atau kantor Polisi terdekat.Bantulah petugas pemadam kebakaran
dan polisi dengan membebaskan jalan sekitar lokasi kebakarandari kerumunan
orang atau kendaraan lais selain kendaraan petugas kebakaran dan atau polisi.

6
1.5.2.PenanggulanganKebakaran Akibat Instalasi Listrik dan Petir
Standar operasional prosedur yang harus dilakukan dalam penangulangan
kecelakaan kerja yang disebabkan oleh Kebakaran akibat instalasi listrik dan
Petir adalah sebagai berikut:
 Buat instalasi listrik sesuai dengan aturan yang berlaku
 Gunakan sekering/MCB sesuai dengan ukuran yang diperlukan
 Gunakan kabel yang berstandar keamanan yang baik
 Ganti kabel yang telah usang
 Hindari percabangan sambungan antar rumah
 Lakukan pengukuran kontinuitas penghantar, tahanan isolasi, dan
tahanan pentanahan secaraberkala
 Gunakan instalasi penyalur petir sesuai standar

1.5.3.Penanggulangan Kecelakaan di dalam Lift


Standar operasional prosedur yang harus dilakukan dalam penangulangan
kecelakaan kerja di dalam Lift adalah sebagai berikut:
 Pasang rambu-rambu dan petunjuk yang mudah dibaca oleh pengguna
jika terjadi keadaan darurat
 Jangan memberi muatan lift melebihi kapasitasnya
 Jangan membawa sumber api terbuka di dalam lift
 Jangan merokok dan membuang puntung rokok di dalam lift
 Jika terjadi pemutusan aliran listrik, maka lift akan berhenti di lantai
terdekat dan pintu lift segeraterbuka sesaat setelah berhenti. Segera
keluar dari lift dengan hati-hati

1.5.4.PenanggulanganKecelakaan terhadap Zat Berbahaya


Zat berbahaya adalah bahan-bahan yang selama pembuatannya,
pengolahannya, pengangkutannya,penyimpanannya dan penggunaannya
menimbulkan iritasi, kebakaran, ledakan, korosi, matilemas keracunan dan
bahaya-bahaya lainnya terhadap gangguan kesehatan orang yang
bersangkutandengannya atau menyebabkan kerusakan benda atau harta
kekayaan. Bahan-bahan tersebut antara lain adalah :
 Bahan- bahan eksplosif: adalah bahan yang mudah meledak. Ini
merupakan bahan yang paling berbahaya. Bahan ini bukanhanya bahan

7
peledak, tetapi juga semua bahan yang secara sendiri atau dalam
campuran tertentu jika mengalami pemanasan, kekerasan atau gesekan
akan mengakbatkan ledakan yang biasanyadiikuti dengan kebakaran.
Contoh: garam logam yang dapat meledak karena oksidasi diri,
tanpapengaruh tertentu dari luar
 Bahan-bahan yang mengoksidasi. Bahan ini kaya oksigen, sehingga
resiko kebakaran sangat tinggi.
 Bahan-bahan yang mudah terbakar. Tingkat bahaya bahan-bahan ini
ditentukan oleh titik bakarnya. Makin rendah titik bakarnya
makinberbahaya
 Bahan-bahan beracun. Bahan ini bisa berupa cair, bubuk, gas, uap,
awan, bisa berbau dan tidak berbau. Proses keracunanbisa terjadi karena
tertelan, terhirup, kontak dengan kulit, mata dan sebagainya. Contoh:
NaClbahan yang digunakan dalam proses pembuatan PCB. Bahan ini
seringkali akan menimbulkangatal-gatal bahkan iritasi jika tersentuh kulit.
 Bahan korosif. Bahan ini meliputi asam-asam, alkali-alkali, atau bahan-
bahan kuat lainnya yang dapatmenyebabkan kebakaran pada kulit yang
tersentuh.
 Bahan-bahan radioaktif. Bahan ini meliputi isotop-isotop radioaktif dan
semua persenyawaan yang mengandung bahanradioaktif. Contoh: cat
bersinar
Standar operasional prosedur yang harus dilakukan dalam penangulangan atau
tindakan pencegahan kecelakaan kerja yang diakibatkan oleh bahan-bahan
tersebut adalah :
 Pemasangan label dan tanda peringatan.
 Pengolahan, pengangkutan dan penyimpanan harus sesuai dengan
ketentuan dan aturan yang ada.
 Simpanlah bahan-bahan berbahaya di tempat yang memenuhi syarat
keamanan bagi penyimpananbahan tersebut

8
Gambar 2. Simbol-simbol tanda bahaya

1.5.5.Pendekatan Keselamatan Lain.


Beberapa pendekatan lainnya yang dapat dilakukan dalam menanggulangi
kecelakaan dan diharapkan dalan menjamin keselamatan kerja antara lain
sebagai berikut:
a. Perencanaan Keselamatan kerja hendaknya sudah diperhitungkan sejak
tahap perencanaan berdirinya organisasi(sekolah, kantor, industri,
perusahaan). Hal-hal yang perlu diperhitungkan antara lain: lokasi,
fasilitaspenyimpanan, tempat pengolahan, pembuangan limbah,
penerangan dan sebagainyab.
b. Penerapan sistem Ketatarumahtanggaan yang baik dan teratur, meliputi:
 Menempatkan barang-barang di tempat yang semestinya, tidak
menempatkan barang di tempatyang digunakan untuk lalu lintas
orang dan jalur-jalur yang digunakan untuk penyelamatan darurat
 Menjaga kebersihan lingkungan dari bahan berbahaya, misalnya
hindari tumpahan oli pada lantaiatau jalur lalu lintas pejalan kakic.
c. Memperhatikan tata cara pemakaian Pakaian Kerja dengan baik, yaitu:
 Hindari pakaian yang terlalu longgar, banyak tali, baju berdasi, baju
sobek, kunci/ gelang berantai, jika anda bekerja dengan barabg-
barang yang berputar atau mesin-mesin yang bergerak
misalnyamesin penggiling, mesin pintal
 Hindari pakaian dari bahan seluloid jika anda bekerja dengan
bahan-bahan yang mudah meledakatau mudah terbakar

9
 Hindari membawa atau menyimpan di kantong baju barang-barang
yang runcing, benda tajam,bahan yang mudah meledak, dan atau
cairan yang mudah terbakard.
d. Penggunaan Peralatan Perlindungan Diri, dengan ketentuan sebagai
berikut:
 Kacamata. Menggunakan kacamata yang sesuai dengan pekerjaan
yang anda tangani, misalnya untuk pekerjaan lasdiperlukan kacamata
dengan kaca yang dapat menyaring sinar las, kacamata renang
digunakanuntuk melindungi mata dari air dan zat berbahaya yang
terkandung di dalam air
 Sepatu. Menggunakan sepatu yang dapat melindungi kaki dari berat
yang menimpa kaki, paku atau bendatajamlain, benda pijar, dan asam
yang mungkin terinjak. Sepatu untuk pekerja kistrik harus
berbahannon-konduktor, tanpa paku logam
 Sarung Tangan. Menggunakan sarung tangan yang tidak menghalangi
gerak jari dan tangan.Pillih sarung tangan denganbahan yang sesuai
dengan jenis pekerjaan yang ditangani, misalnya sarung tangan
untukmelindungi diri dari tusukan atau sayata, bahan kimia berbahaya,
panas, sengatan listrik atau radiasitertentu, berbeda bahannya
 Helm Pengaman. Menggunakan topi dapat melindungi kepala dari
tertimpa benda jatuh atau benda lain yang bergerak,tetapi tetap ringan
 Alat Perlindungan Telinga. Alat ini digunakan untuk melindungi pekerja
dari kebisingan, benda bergerak, percikan bahan berbahaya
 Alat Perlindungan Paru-paru. Alat ini digunakan untuk untuk
melindungi pekerja dari bahaya polusi udara atau gas beracun.
 Alat perlindungan lainnya seperti tali pengaman untuk melindungi
pekerja dari kemungkinan terjatuh
1.6. Rambu-rambu atau Tanda-Tanda Keselamatan Kerja
Sebagai upaya untuk mengatasi kecelakaan dan gangguan kesehatan dapat
juga ditempat kerja atau tempat-tempat lain yang berbahaya diberi peringatan
yang serupa rambu-rambu atau simbol-simbol. Simbol ini pada prinsipnya mirip
dengan rambu-rambu lalulintas, misalnya tanda larangan, peringatan, perintah
atau anjuran. Rambu-rambu ini sebaiknyaditempatkan ditempat yang mudah
terlihat dan menggunakan komposisi warna yang diatur dan mengacu pada
standar DIN/ Deutche Institute Norm (German Institute for Standardization )

10
Nomor 4844 P.1/5.80. Ketentuan gambar dan simbol umum/internasional
keselamatan yang ditampilkan pada tempat kerja untuk :
Rambu Larangan / Pencegahan kecelakaan ; Gambar
lingkaran dengan diagonal merah diatas warna dasar putih.
Contoh; dilarang merokok.

Rambu Peringatan bahaya keselamatan dan kesehatan


kerja; Berbentuk segi tiga dengan warna hitam diatas warna
dasar putih. Contoh; mudah terbakar atau awas api
Rambu Pemberitahuan /Tempat perlengkapan keadaan
darurat tersimpan; Berbentuk segi empat , Contoh; tempat
PPPK
Rambu Perintah/Pemberitahuan kepada pekerja dimana
perlengkapan keselamatan khusus harus dipakai; Gambar
putih diatas warna dasar biru. Contoh; gunakan kaca mata

Gambar 3: Gambar dan Simbol Umum Rambu-rambu K3

Rambu-Rambu ini biasanya dilengkapi lagi dengan tulisan pesan tertentu


selain dilengkapi gambar diatasnya sehingga dapat diketahui apa maksud
rambu tersebut. Hal ini untuk mengkomunikasikan pesan tersebut pada pekerja,
walaupun pekerja tidak bisa bahasa Inggris atau membaca dengan baik. Ini
penting bahwa setiap pekerja mengetahui rambu keselamatan tanpa ragu-ragu.
Selain rambu-rambu umum yang sudah ada standarnya secara
internasional, berbagai pihak yang peduli dengan keselamatan da kesehatan
kerja membuat rambu-rambu khusus untuk menyampaikan pesan melalui
gambar visual yang menarik. Departemen tenaga kerja biasanya membuat dan
menyebarkan rambu-rambu khusus untuk menyampaikan keselamatan kerja
kepada pekerja. Manfaatkan gambar simbol keselamatan untuk tempat kerja
dari Depnaker untuk jenis bahaya tertentu dalam mengoperasikan suatu
peralatan.

11
Komposisi Warna :
 Merah
 Putih
 Hitam

Komposisi Warna :
 Hitam
 Kuning

Komposisi Warna :
 Hijau
 Putih

Komposisi Warna :
 Biru
 Putih

Gambar 4 : Rambu-rambu dengan bentuk geometris dan warna

2. Kesehatan, Kebersihan (Hygiene), Sanitasi dan Ergonomy


2.1. Kesehatan Kerja
Kesehatan kerja adalah bagian sosialisasi dalam ilmu kesehatan yang
bertujuan agar masyarakat pekerja memperoleh derajat kesehatan yang tinggi
baik fisik mental maupun sosial melalui usaha-usaha preventif dan kuratif
terhadap penyakit-penyakit gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh faktor
pekerjaan dan lingkungannya seperti :
1. Pencegahan dan pemberantasan penyakit-penyakit dan kecelakaan akibat
kerja.
2. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan dan gizi tenaga kerja.
3. Perawatan dan efisiensi dan produktifitas tenaga kerja.
4. Pemberantasan kelelahan tenaga kerja dan meningkatkan kegairahan serta
kenikmatan kerja.
5. Perlindungan masyarakat luas dari bahaya-bahaya yang mungkin ditimbulkan
oleh produk-produk kesehatan.
Dalam konteks keilmuannya, kesehatan kerja dikenal dengan istilah
Hiperkesyangpada dasarnya merupakan penggabungan dua disiplin ilmu yang
berbeda yaitu medis dan teknis yang menjadi satu kesatuan sehingga
mempunyai tujuan yang sama yaitu menciptakan tenaga kerja yang sehat dan
produktif.

12
Istilah Hiperkes menurut Undang – Undang tentang ketentuan pokok
mengenai Tenaga Kerja yaitu lapangan kesehatan yang ditujukan kepada
pemeliharaan-pemeliharaan dan mempertinggi derajat kesehatan tenaga kerja,
dilakukan dengan mengatur pemberian pengobatan, perawatan tenaga kerja
yang sakit, mengatur persediaan tempat, cara-cara dan syarat yang memenuhi
norma-norma hiperkes untuk mencegah penyakit baik sebagai akibat pekerjaan,
maupun penyakit umum serta menetapkan syarat-syarat kesehatan bagi tenaga
kerja.
Kesehatan Kerja sendiri mempunyai pengertian spesialisasi dalam ilmu
kesehatan/kedokteran beserta prakteknya yang bertujuan agar tenaga kerja
memperoleh derajat kesehatan yang setinggi-tingginya, baik fisik atau mental
maupun sosial, dengan usaha-usaha preventif & kuratif terhadap penyakit-
penyakit/gangguan-gangguan kesehatan yang diakibatkan faktor-faktor
pekerjaan dan lingkungan kerja serta terhadap penyakit-penyakit umum

2.2. Landasan Hukum Kesehatan Kerja


Masalah kesehatan kerja dan pekerja paling tidak diatur melalui 3 (tiga)
Peraturan Menteri Tenaga Kerja yaitu :
1. Permen nomor Per-01/MEN/1979 tentang Pelayanan Kesehatan Kerja.
Tujuan pelayanan kesehatan kerja adalah:
a. Memberikan bantuan kepada tenaga kerja dalam penyesuaian diri
dengan pekerjaanya.
b. Melindungi tenaga kerja terhadap setiap gangguan kesehatan yang timbul
dari pekerjaan atau lingkungan kerja.
c. Meningkatkan kesehatan badan, kondisi mental, dan kemampuan fisik
tenaga kerja.
d. Memberikan pengobatan dan perawatan serta rehabilitasi bagi tenaga
kerja yang menderita sakit.
2. Peraturan Menteri Tenaga Kerja nomor Per-02/MEN/1979 tentang
Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja. Pemeriksaan kesehatan tenaga kerja
meliputi:
a. Pemeriksaan kesehatan sebelum kerja.
b. Pemeriksaan kesehatan berkala
c. Pemeriksaan kesehatan khusus.

13
3. Peraturan Menteri Tenaga Kerja nomor Per-01/MEN/1976 tentang kewajiban
latihan Hiperkes bagi dokter perusahaan.

2.3. Kebersihan / Hygiene


Untuk mencapai kesehatan yang prima, di dalam buku yang berjudul ”The
Theory of Cattering”, bahwahygiene is the study of health and prefentation of the
deasis yang berarti adalah ilmu kesehatan danpencegahan timbulnya penyakit.
Kebersihan adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari bagaimanacara hidup
sehat dan cara mencapai kondisi-kondisi higienis (hygiene condition).
Berdasarkan materipengajaran K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja),
pengertian kebersihan adalah sutu usaha untukmelindungi, memelihara dan
mempertahankan serta meningkatkan derajat kesehatan manusia, sehinggatidak
mdah terganggu atau terpengaruh dari segala gangguan kesehatan.Pengertian
Higiene menurut Undang-Undang No 11 tahun 1962 adalah ”Segala usaha untuk
memeliharadan mempertinggi derajat kesehatan”. Contoh tindakan hygiene:
 Mencuci tangan sebelum makan
 Mencuci tangan setelah melakukan maintenance and repair PC dan printer
 Pemeriksaan kesehatan pada tenaga kerja
Pengertian Higiene Perusahaan merupakan spesialisasi dalam ilmu higiene
beserta prakteknya dengan mengadakan penilaian kepada faktor-faktor
penyebab penyakit kualitatif & kuantitatif dalam lingkungan kerja dan perusahaan
melalui pengukuran yang hasilnya dipergunakan untuk dasar tindakan korektif
kepada lingkungan tersebut serta lebih lanjut pencegahan agar pekerja dan
masyarakat sekitar suatu perusahaan terhindar dari akibat bahaya kerja serta
dimungkinkan mengecap derajat kesehatan yang setinggi-tingginya (Soeripto, Ir.,
DIH., 1992).

2.4. Sanitasi
Sanitasi adalah suatu usaha kesehatan masyarakat yang mengutamakan atau
menitikberatkan padapengawasan terhadap berbagai faktor lingkungan yang
mempengaruhi tingkat derajat kesehatanmanusia. Menurut Ehler and Steel
(1980), sanitasi adalah usaha pengawasan terhadap faktor lingkunganyang
dapat merupakan mata rantai penularan penyakit.Pengertian sanitasi mengarah
kepada usaha konkrit dalam mewujudkan kondisi hygiene dan usaha
inidinyatakan dengan pelaksanaan di laangan berupa pembersihan, penataan,

14
sterilisasi, penyemprotanhama, dan sejenisnya. Oleh karena itu jika hygienis
merupakan tujuan, maka sanitasi merupakantindakan nyata untuk mencapai
tujuan tersebut. Untuk melaksanakan hal tersebut maka diperlukan suatusistem
yang mengatur pelaksanaan hygienis dan sanitasi sedangkan menurut West,
Wood dan Harger(1996) sanitasi berasal dari bahasa latin ”sanus” yang berarti
”sound and healthy” atau bersih secaramenyeluruh.\

2.5. Ergonomy
Ergonomy adalah gabungan dari berbagai ilmu seperti antropologi (budaya /
adat), biometrika,faal (urai tubuh), hygiene(gizi), kesehatan kerja, perencanaan
kerja.Ergonomi ini berkaitan dengan :
1. Penyelarasan pekerjaan dengan tenaga kerjanya (the right man in the
right place),
2. Perencanaan pekerjaan agar dapat menggunakan kemampuan manusia
tanpa melebihi batasnya,
3. Perencana sistem “man-machine” dengan tenaga kerja, dimana manusia
sebagai kerangka referensinya,
4. Pertalian antara teknologi dengan ilmu biologi manusia.
Selanjutnya untuk kemampuan mengangkat beban dikaitkan fisik dedan jenis
kelamin serta usiayang layak dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel : Berat beban yang layak untuk diangkat dan dipindahkan
Berat Beban ( kg )
Usia Frekuensi pengangkatan dan pemindahan
(tahun) Sekali-kali Sering-kali
wanita Pria wanita Pria
15 - 18 15 35 10 20
19 - 45 15 55 10 30
>45 15 45 10 25
Keterangan :Nilai batas yang tidak boleh dilampaui dalam kondisi norma tanpa
mencenderai. Nilai yang disarankan berdasarkan faktor ergonomi
2.6. Tujuan dan Ruang Lingkup Sanitasi-Hygiene
Tujuan diadakannya usaha hygiene dan sanitasi adalah untuk mencegah
timbulnya penyakit dankeracunan serta mengganggu kesehatan lain sebagai
akibat adanya interaksi faktor-faktor lingkunganhidup. Sedangkan ruang Lingkup
Hygiene dan Sanitasi, meliputi :

15
1. Pengadaaan air bersih (water supply)
2. Pembuangan air kotor (sewage disposal)
3. Pembuangan sampah (refuse disposal)
4. Hygiene makanan (food hygiene)
5. Sanitasi perumahan (housing sanitation)
6. Sanitasi industri (industrial sanitation)
7. Sanitasi tempat-tempat umum (publicplaces sanitation)
8. Pemberantasan serangga dan tikus (insectand rodent control)9. Pengendalian
bising (noising)

2.7. Jenis- Jenis Penyakit Terkait Dengan Lingkungan Kerja


Adapun jenis-jenis penyakit umum yang dapat terjadi dalam hubungannya
dengan lingkungan kerja adalah:
1. Pnemokoniosis yang disebabkan debu mineral pembentuk jaringan parut
(silikosis, antrakosilikosis, asbestosis) dan silikotuberkulosis yang
silikosisnya merupakan faktor utama penyebab cacat atau kematian.
2. Penyakit paru dan saluran pernapasan (bronkhopulmoner) yang
disebabkan oleh debu logam keras.
3. Penyakit paru dan saluran pernapasan (bronkhopulmoner) yang
disebabkan oleh debu kapas, vlas, henep dan sisal (bissinosis).
4. Asma akibat kerja yang disebabkan oleh penyebab sensitisasi dan zat
perangsang yang dikenal yang berada dalam proses pekerjaan.
5. Alveolitis allergika yang disebabkan oleh faktor dari luar sebagai akibat
penghirupan debu organik.
6. Penyakit yang disebabkan oleh berilium/persenyawaannya yang beracun.
7. Penyakit yang disebabkan kadmium atau persenyawaannya yang
beracun.
8. Penyakit yang disebabkan fosfor atau persenyawaannya yang beracun.
9. Penyakit yang disebabkan oleh krom/persenyawaannya yang beracun.
10. Penyakit yang disebabkan oleh mangan/persenyawaannya yang beracun.
11. Penyakit yang disebabkan oleh arsen/persenyawaannya yang beracun.
12. Penyakit yang disebabkan oleh raksa/ persenyawaannya yang beracun.
13. Penyakit yang disebabkan oleh timbal/ persenyawaannya yang beracun.
14. Penyakit yang disebabkan oleh fluor atau persenyawaannya yang
beracun.

16
15. Penyakit yang disebabkan oleh karbon disulfida.
16. Penyakit yang disebabkan oleh derivat halogen dari persenyawaan
hidrokarbon alifatik atu aromatik yang beracun.
17. Penyakit yang disebabkan oleh benzena atau homolognya yang beracun.
18. Penyakit yang disebabkan oleh derivat nitro dan amina dari benzena atau
homolognya yang beracun.
19. Penyakit yang disebabkan oleh nitrogliserin atau ester asam nitrat
lainnya.
20. Penyakit yang disebabkan oleh alkohol, glikol atau keton.
21. Penyakit yang disebabkan oleh gas atau uap penyebab asfiksia atau
keracunan seperti karbon monoksida, hidrogensianida, hidrogen sulfida,
atau derivatnya yang beracun, amoniak seng, braso dan nikel.
22. Kelainan pendengaran yang disebabkan oleh kebisingan.
23. Penyakit yang disebabkan oleh getaran mekanik (kelainan-kelainan otot,
urat, tulang persendian, pembuluh darah tepi atau syaraf tepi).
24. Penyakit yang disebabkan pekerjaan dalam udara yang bertekanan lebih.
25. Penyakit yang disebabkan radiasi elektro magnetik/radiasi yang mengion.
26. Penyakit kulit (dermatoses) yang disebabkan oleh penyebab fisik, kimiawi
atau biologik.
27. Kanker kulit epitelioma primer yang disebabkan oleh ter, pic, bitumen,
minyak mineral, antrasena atau persenyawaan, produk atau residu dari
zat tersebut.
28. Kanker paru atau mesotelioma yang disebabkan oleh asbes.
29. Penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus, bakteri atau parasit yang
didapat dalam suatu pekerjaan yang memiliki risiko kontaminasi khusus.
30. Penyakit yang disebabkan oleh suhu tinggi atau rendah atau panas
radiasi atau kelembaban udara tinggi.
31. Penyakit yang disebabkan bahan kimia lainnya termasuk bahan obat.

3. Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (K3) Dalam TIK


3.1. Prinsip K3 dalam TIK
Dalam dunia industri atau perkantoran besar yang menggunakan
komputer dalam jumlah yang banyak,kesehatan dan keselamatan kerja tentu
menjadi faktor yang sangat penting.Para pengguna komputerpribadi pun perlu
menerapkan prinsip menjaga kesehatan dan keselamatan kerja menurut

17
petunjuk yangsudah ada. Seorang yang sehari-hari menggunakan komputer baik
untuk pekerjaan, pendidikan, ataupunhobi tetap harus memperhatikan prinsip-
prinsip kesehatan agar terhindar dari berbagai gangguankesehatan.
Gangguan kesehatan yang mungkin muncul akibat penggunaan komputer
adalah:
1. gangguan pada mata
2. gangguan pada kepala
3. gangguan pada tangan
4. gangguan pada badan
Salah satu peralatan komputer yang berpotensi menimbulkan gangguan
kesehatan adalah monitor.Seperti kita ketahui, layar monitor memancarkan
radiasi atau pemancaran partikel-partikel elementer danenergi radiasi. Energi
radiasi dapat mengeluarkan elektron dari inti atom sehingga atom
menjadimuatan positif dan disebut ion positif. Sementara itu, elektron yang
dikeluarkan dapat tinggal bebas ataumengikat atom netral lainnya dan
membentuk ion negatif. Hal ini dapat menimbulkan dampak buruk padaatom-
atom di tubuh kita. Radiasi yang dipancarkan monitor komputer antara lain
berupa:
1. sinar-X
2. sinar ultraviolet
3. gelombang mikro
4. radiasi elektromagnetik frekuensi sangat rendah
Gangguan kesehatan yang diduga timbul akibat radiasi komputer adalah
penyakit katarak.Untuk itu,setiap pengguna komputer perlu mengatur waktu
pemakaian komputer. Jika Anda harus bekerja di depankomputer dalam jangka
waktu yang lama, usahakan untuk mengatur waktu jeda agar tidak terus
menerusmenatap layar monitor.Selain radiasi yang ditimbulkan oleh monitor
komputer, kita perlu memperhatikanpula faktor-faktor lain yang berpotensi
menimbulkan gangguan kesehatan, yaitu posisi tubuh, posisiperalatan,
pencahayaan ruangan, dan kondisi lingkungan (suhu, kualitas udara dan
gangguan suara).

3.2. Prosedur K3 untuk pengguna komputer.


Menggunakan komputer dengan posisi tubuh yang benar, akan
memberikan kenyamanan saat bekerja.Dengan posisi tubuh yang rileks, kita

18
dapat bekerja secara efektif dan kesehatan kita pun akan terjaga.Ilmu yang
mempelajari bagaimana mengatur posisi duduk yang baik dan benar di depan
komputerdisebut ergonomi.Kenyamanan yang dibutuhkan antara lain keadaan
user maupun hardware atauperangkat keras komputer, meliputi:
• posisi duduk : tempat duduk yg ideal dan bersandar,kursi ideal bisa
berputar dan dpt diatur tinggirendahnya, tempat duduk yg tidak bersandar
dpt mnyebabkan punggung kelelahan.
• posisi mata : harus lurus dan tidak terlalu tinggi atau rendah,jika posisi
mata tinggi atau rendahmembuat leher cepat lelah,layar yg digunakan
sebaiknya yang low radiasi , atau layar jenis LCD.
• posisi tangan ; pilih tuts keyboard yg lembut dan gunakan jari sebanyak
mungkin untuk mengetik.
Berikut ini posisi duduk yang benar saat menggunakan komputer.
1. Bagian kepala dan leher.. Aturlah agar posisi kepala dan leher anda
tegak dengan pandangan lurus ke depan. Denganposisi ini, anda akan
sanggup bertahan lebih lama di depan komputer dan tidak cepat merasa
lelah.Posisi leher yang terlalu lentur dan kepala menengadah atau
menunduk saat menghadap monitortidak dibenarkan karena akan
membuat anda cepat lelah.
2. Bagian punggung. Duduk dengan punggung yang tegak dan rileks
merupakan posisi yang benar saatmenggunakan komputer. Badan yang
terlalu membungkuk, terlalu miring ke kiri atau ke kanan,dapat
menimbulkan rasa sakit. Usahakan agar seluruh punggung tersangga
dengan baik olehsandaran kursi.
3. Bagian pundak. Aturlah posisi pundak sedemikian rupa agar otot-otot
pundak tidak tegang. Usahakan agarpundak tidak terlalu ke bawah atau
terlalu tegak.
4. Posisi lengan dan sikuPosisi lengan yang baik adalah berada di
samping badan dan siku membentuk sudut lebih besar dari 90 derajat.
5. Bagian kaki. Gunakan sandaran kaki atau footrest sehingga tungkai
berada dalam posisi yang nyaman.
Selain hal-hal di atas perlu diperperhatikan hal-hal berikut agar kesehatan anda
tetapterjaga:
• sesuaikan tinggi kursi dengan tinggi badan Saudara
• usahakan agar jarak antara monitor dan mata minimal 80 cm.

19
• gunakan refresh rate monitor minima 72 Hz agar mata tidak cepat lelah.
• gunakan kursi yang memiliki sandaran tangan.
• atur pencahayaan monitor.
• Perhatikan petunjuk umum yang diajarkan oleh ahli kesehatan seperti
makan dan minum yangsehat, istirahat yang cukup, dan berolah raga
juga.
Dari sisi hardware atau perangkat keras komputer, pengguna komputer perlu
memperhatikan faktor-faktor berikutini karena sangat berpengaruh pada
kesehatan dan keselamatan kerja:
a. Posisi monitor. Monitor berpengaruh pada kesehatan mata karena
mengeluarkan radiasi. Untuk mengurangikeluhan pada mata, lakukan hal-
hal berikut:
• letakkan monitor di ruangan dengan pencahayaan yang cukup (tidak
terlalu terang dan tidakterlalu redup)
• atur posisi monitor agar berada tepat di depan mata Anda
• aturlah kecerahan monitor agar cahaya yang keluar tidak terlalu
terang atau terlalu redup
• gunakan filter screen (filter monitor) untuk meredam radiasi.
b. Posisi keyboardLetakkan keyboard dengan posisi lebih rendah dari
monitor, namun tidak terlalu rendah.
c. Posisi mouse. Letak mouse yang benar adalah di samping keyboard.
Sesuaikan tangan yang biasa Andagunakan untuk bekerja. Jika Anda
bekerja dengan tangan kiri, letakkan mouse di sebelah kirikeyboard dan
aturlah agar setting mouse menjadi left handed melalui sistem operasi.
d. Posisi meja dan kursi. Aturlah meja dan kursi sedemikian rupa hingga
posisi duduk Anda di depan monitor lebihnyaman, dan Anda dapat
menjangkau keyboard dan mouse dengan mudah. Selain diatur
posisinya,perangkat keras komputer harus dijaga dengan baik karena
perangkat-perangkat tersebutmenggunakan listrik.
e. Posisi Monitor. Monitor CRT menggunakan listrik tegangan tinggi dan
membutuhkan daya yang cukup besar.Hindarkan monitor dari percikan air
karena dapat menimbulkan hubungan pendek atau korsletingyang dapat
membahayakan keselamatan Anda.
f. Kotak CPU. Kotak CPU yang diletakkan di lantai dan tidak dilengkapi
dengan ground dapat mengalirkanlistrik saat kita menyentuhnya tanpa alas

20
kaki. Untuk menghindari korsleting, kotak CPU sebaiknyadiletakkan di yang
aman, misalnya di atas meja. Kotak CPU dapat ditanahkan (grounded)
dengancara dihubungkan ke tanah atau tembok menggunakan seutas
kawat tembaga. Karena CPUmembutuhkan konsumsi listrik yang besar,
maka kita harus menjauhkannya dari benda-benda cairdan binatang atau
serangga untuk menghindari korsleting.
g. Kabel. Aturlah susunan kabel secara baik dan rapi. Periksala stop kontak
atau sumber listrik, jangansampai ada yang longgar karena aliran listrik
yang tidak stabil berpotensi merusak perangkat keraskomputer dan
mengakibatkan korsleting.

3.3. Prosedur K3 untuk keselamatan perangkat komputer


Komputer juga harus diperlakukan dengan baik supayakomputer yang
kita gunakan tidak cepat rusak. Prosedur mengaktifkan komputer yang dilakukan
untuk menghindari terjadinya kerusakan perangkat komputer antara lain adalah :
1. Komputer harus diletakan di tempat yang aman. Aman dari jangkauan
anak-anak kecil,aman dari api,aman dari penyinaran matahari secara terus
menerus, dan aman dari percikan air.
2. Yakinkan bahwa stop kontak untuk power supply sudah terpasang dengan
benar dan dalam kondisi baik. Stop kontak sebaiknya tidak goyang
sehingga arus listriktidak terganggu karena arus dari PLN langsung rata
rata 220 volt dan berbahaya bagi pengguna. Merapikan kabel,
mengisolasinya dengan karet. Hal yg harus diperhatikan adalah stabilizer.
Perangkat ini itu harus digunakan untukarus listrik yg naik turun dan dpt
menyebabkan kerusakan pada hardware.
3. Sesudah stop kontak dipasang dilanjutkan dengan menekan tombol
ON/OFF. Proses ini disebut booting dingin. Dalam proses dingin ini
sebaiknya digunakan dengan hati-hati. Tunggu sesaat karenakomputer
sedang menset sesuai BIOS dan mengecek perangkat komputer seperti
monitor, keyboard,mouse, printer dan sebagainya.
4. Setelah jendela dekstop siap, pada menu start di kiri bawah layar,akan
muncul menupull down, kemudian pilih program yang akan muncul pada
menu.
5. Penguna harus mengetahui ketentuan penggunaan perangkat keras
komputer dan periferalnya demi kesehatan dan keselamatan kerja.

21
Pengaturan dan posisi perangkat keras serta posisi tubuh pada saat
bekerja harus diperhatikan agar terhindar dari dampak buruk penggunaan
teknologi informasi dankomunikasi. Kelalaian atau kecerobohan dapat
mendatangkan efek negatif yang membahayakankesehatan kita.

3.4. Prosedur Menjaga Kebersihan Di Ruang Kerja


“Kebersihan pangkal Kesehatan”. Semboyan ini tidak akan pernah usang
karena memang bahwa kebersihanmenjadi awal hidup sehat. Semua agama
mengajarkan umatnya untuk hidup bersih. Kebersihan merupakan nilai yang
sangat tinggidalam kehidupan tak terkecuali dalam dunia kerja.Dunia kerja
membutuhkan kebersihan untuk kenyamanan dalam bekerja. Tanpa ruang
kerjaatau tempat kerja yang bersih maka perasaan nyaman saat bekerja tidak
akan diperoleh. Jika perasaannyaman tidak diperoleh oleh staf dan karyawan
maka jelas akan menurunkan produktifitas kerja yangpada akhirnya akan
menurunkan produktifitas organisasi atau instansi.
Komputer merupakan alat elektronik yang sangat sensitif terhadap
perubahan lingkungan. Lingkunganyang nyaman akan membantu kinerja baik
dari sisi brainware (staf dan karyawan) maupun hardware(komputer dan
periferalnya) itu sendiri. Beberapa hal penting dalam menjaga kondisi lingkungan
agar diperoleh kenyamanan bekerja dan keamanan kinerja komputer, antara lain
adalah:
1. Selalu tersedia tempat sampah. Seperti di awal dijelaskan bahwa
kebersihan adalah nilai pentingdalam bekerja, oleh karena itu lingkungan
yang bersih mutlak adanya untuk kenyamanan bekerja.Ketersediaan
tempat sampah yang memadai diperlukan agar lingkungan menjadi
bersih. Untukkemudahan daur ulang, sampah sebaiknya dibedakan atas
sampah organik dan sampah nonorganik
2. Jangan makan dan minum di depan komputer. Makanan dan atau
minuman mengundangdatangnya hewan yang menyukai seperti semut,
tikus dan kecoa. Kehadiran hewan ini akanmengganggu kinerja komputer
dan juga dapat mengganggu kesehatan pekerja.
3. Ruangan ber AC. Komputer adalah alat yang sensitif oleh perubahan
lingkungan termasuk suhu udara. Kinerja komputer dapat terganggu
olehsuhu dan kelembaban ruangan yang tinggi. Oleh karena itu ruang
sebaiknya diatur suhu danke lembaban dengan menggunakan AC.

22
4. Ruangan berkarpet untuk menghindari listrik statis. Rangkaian elektronik
yang ada dalam komputer jugasensitif terhadap listrik statis. Listrik statis
dapat merusak data yang ada dalam komputer bahkanrangkaian itu
sendiri. Oleh karena itu listrik statis harus dihindari.
5. Tersedia ruang untuk kabel di bawah lantai. Cara yang digunakan yaitu
semacampanggung kecil setinggi kurang lebih 5-10cm di atas lantai.
Perkabelan baik power/listrik maupun jaringan diletakkan di antara
panggung dan lantai. Hal ini dimaksud untuk kerapihan.
6. Tidak menggunakan alas kaki dari luar. Dikarenakan ruang telah ber AC
dan berkarpet, makatidak dianjurkan menggunakan alas kaki dari luar.
Hal ini untuk menghindari masuknya debu dariluar. Debu merupakan
salah satu musuh komputer. Selain menyebabkan kotor juga
dapatpenyebabkan listrik statis. Sebagai gantinya, di dalam ruang
komputer tersedia alas kaki khususdigunakan di ruang tersebut.
7. Terdapat penutup (cover) untuk keyboard dan monitor. Keyboard
merupakan salah satu bagian komputer yangrawan terhadap debu karena
bentuknya yang banyak lekuk. Untuk menghidarinya makasebaiknya
keyboard dan monitor menggunakan cover khusus.
8. Kerapihan kabel power, dijapit dengan tali pengikat kabel. Untuk
kerapihan kabel komputer yangmemang terdiri dari banyak kabel (minimal
kabel power, kabel mouse, kabel monitor, dan kabelkeyboard) maka
sebaiknya kabel diikat menggunakan pengikat kabel dari plastik.
9. Selalu menggunakan mouse pad.
10. Menggunakanmouse dengan teknologi trackball maupun lampu infrared.
Hal ini penting untuk kenyamanan pengguna.Jika mouse menggunakan
trackball selalu dibersihkan berkala. Trackball mouse terdiri dari
bagianbola dan sensor. Seringkali debu mengotori bola dan sensor
sehingga mengganggu sensitifitasmouse bahkan terkadang pointer di
layar seolah “bergerak” sendiri. Untuk menghindari hal tersebut,mouse
sering dibersihkan dengan membuka cap yang ada di bagian bawah.
11. Arah datangnya cahaya dari kiri atau kanan, tidak boleh dari depan.
Pencahayaan sangat pentinguntuk menghindari dari kasus
ketidaknyamanan mata dalam bekerja. Sinar baik alami maupunbuatan
dari lampu sebaiknya berasal dari sisi kiri pekerja agar tidak menimbulkan
bayangantangan saat menulis.

23
12. Jika monitor CRT cahaya tidak boleh dari belakang. Saat menggunakan
komputer khususnyadengan monitor CRT sebaiknya hindari penggunaan
cahaya yang berasal dari belakang. Hal iniuntuk menghindari rasa silau
dalam menatap monitor karena sifatnya yang sedikit cembungsehingga
apa yang ada di layar monitor tidak dapat terlihat dengan jelas.
13. Pada ruangan yang menggunakan pendingin (Air Conditioner/AC), satu
waktujendela dibuka untuk pergantian udara (ventilasi). Hal ini
mempunyai tujuan agar udara dalamruangan dapat berganti. Saat
membuka jendela atau ventilasi, yakinkan bahwa mesin pendingin dalam
kondisi tidak aktif. Perlakuan ini tidak membutuhkan waktu yang cukup
lama, yaitusetidaknya selama 1 jam dalam seminggu. Udara yang selalu
terperangkap dalam ruangan yang menggunakan pendingin udara tanpa
diganti akan tidak menyehatkan. Disamping itu juga untuk menghindari
bau yang tidak nyaman.
14. Lokasi ruang komputer dalam ukuran besar misalnya data centre harus
jauh dari bahaya banjir, jauh dari pemukiman penduduk tapi mudah
transportasi. Bagi sebuah sebuah perusahaan besar,data center mutlak
adanya, data merupakan aset paling berharga. Untuk menghindari
darikemungkinan bahaya yang mengancam atas data yang ada maka
ruang komputer sebaiknya jauh dari kemungkinan bahaya banjir dan
kebakaran. Untuk itu penempatan ruang komputer jauhdari sungai besar
yang mempunyai sejarah banjir, jauh dari pemukiman padat penduduk
untukmenghindari kebakaran dan daerah yang rawan oleh sambaran
petir.

4. Pertolongan Pertama (first Aid) Pada Kecelakaan (P3K)


4.1. Pengertian
Kecelakaan biasanya datang tiba-tiba dan tidak disadari. Oleh karena itu
setiap orang harus menghindari kecelakaan tersebut sebelum terjadi. Sebuah
pepatah mengatakan ”mencegah adalah lebih mudah dan murah dari pada
mengobati ”. Menyadari bahaya bukanlah berarti takut dan mungkin lebih tepat
kalau dikatakan waspada, sehingga jika bahaya itu datang maka akibat yang
ditimbulkannya tidak separah dibandingkan jika kita melanggar atau lalai.
Pertolongan pertama pada kecelakaan merupakan sebuah pengetahuan
dan keterampilan. Mengetahui teori tanpa melakukan latihan atau praktek akan

24
menghasilkan mental-mental yang tidak terlatih atau tidak profesional ketika
benar-benar menghadapi kejadian sebenarnya. Sebaliknya melakukan praktek
tanpa pengetahuan, kemungkinan besar akan melakukan pertolongan yang
salah pada korban.

4.2. Maksud, Kegunaan Dan Tujuan P3k


Maksud P3K adalah untuk memberikan pertolongan pertama pada
kecelakaan ditempat kejadian dengancepat dan tepat sebelum tenaga medis
datang atau sebelum korban dibawa kerumah sakit agar kejadianyang lebih
buruk dapat dihindari. Sedangkan tujuannyaadalah mencegah maut dan
mempertahankan hidup, mencegah penurunan kondisi badanatau cacat.

4.3. Sikap, Kewajiban Dan Wilayah Seorang Penolong


Beberapa tindakan pertolongan pertama (First Aid) atau sikap dan kewajiban
yang harus dimiliki oleh seorang penolong adalah adalah :
 Tidak panic, bertindak cekatan, tenang tidak terpengaruh keluhan korban
jangan menganggapenteng luka yang diderita korban.
 Melihat pernapasan korban jika perlu berikan pernapasan buatan.
 Hentikan pendarahan, terutama luka luar yang lebar.
 Perhatikan tanda-tanda shock.
 Jangan terburu-buru memindahkan korban, sebelum kita dapat
menentukan jenis dan keparahanluka yang dialami korban.
 Perhatikan keadaan sekitar tempat kecelakaan
 Perhatikan keadaan penderita
 Merencanakan dalam hati cara-cara pertolongan yang akan dilakukan
 Jika korban meninggal beritahu polisi atau bawa korban kerumah sakit
Sedangkan tanggung jawab (wilayah) dari seorang penolong adalah memberikan
pertolongan pertama pada kecelakaan yang sifatnya semantara. Ini berarti
bahwa seorang penolong harus tetap membawa korban kedokter atau rumah
sakit terdekat untuk pertolongan lebih lanjut dan memastikan korban
mendapatkanpertolongan yang dibutuhkan

4.4. Teknik Dalam P3k


4.4.1. Prioritas Tindakan

25
Prosedur tindakan pertolongan pertama pada kecelakaan yang menjadi prioritas
utama secara umum adalah sebagai berikut :
 Cari keterangan penyebab kecelakaan
 Amankan korban dari tempat berbahaya
 perhatikan keadaan umum korban; gangguan pernapasan, pendarahan
dan kesadaran.
 Segera lakukan pertolongan lebih lanjut dengan sarana yang tersedia.
 apabila korban sadar, langsung beritahu dan kenalkan.Selain itu ada juga
yang dinamakan prinsip life saving, artinya kita melakukan tindakan
untukmenyelamatkan jiwa korban (gawat darurat) terlebih dahulu, baru
kemudian setelah stabil disusultindakan untuk mengatasi masalah
kesehatan yang lain. Gawat darurat adalah suatu kondisi dimanakorban
dalam keadaan terancam jiwanya, dan apabila tidak ditolong pada saat itu
juga jiwanya tidakbisa terselamatkan.

4.4.2. Pembalutan
Tujuan dari pembalutan adalah untuk mengurangi resiko kerusakan
jaringan yang telah ada sehinggamencegah maut, menguangi rasa sakit, dan
mencegah cacat serta infeksi. Manfaat atau kegunaan dari pembalutan adalah:1.
menutup luka agar tidak terkena cahaya, debu, kotoran, dll.2. melakukan
tekanan3. mengurangi atau mencegah pembengkakan4. membatasi
pergerakan5. mengikatkan bidai. Ragam jenis pembalutan antara lain adalah:
 Pembalutan segitiga atau mitela. Pembalut segitiga dibuat dari kain putih
yang tidak berkapur (mori), kelihatan tipis, lemas dan kuat.Bisa dibuat
sendiri, dengan cara memotong lurus dari salah satu sudut suatu kain bujur
sangkar yangpanjang masing-masing sisinya 90 cm sehingga diperoleh 2
buah pembalut segitiga.
 Pembalut Plester. Digunakan untuk merekatkan kain kassa, balutan
penarik (patah tulang, sendi paha/ lutut meradang),fiksasi (tulang iga patah
yang tidak menembus kulit), Beuton (alat untuk merekatkan kedua
belahpinggir luka agar lekas tertutup).
 Pembalut Pita Gulung.
 Pembalut Cepat.Pembalut ini siap pakai terdiri dari lapisan kassa steril, dan
pembalut gulung.

26
Indikasi pembalutan adalah :Menghentikan pendarahan, melindungi
bakteri/kuman pada luka, mengurang rasa nyeri.Bentuk dan anggota tubuh yang
dibalut antara lain adalah :
 Bundar, pada kepala
 Bulat panjang tapi lonjong, artinya kecil ke ujung, besar ke pangkal, pada
lengan bawah dan betis.
 Bulat panjang hamper sama ujung dengan pangkalnya, pada leher, badan,
lengan atas, jari tangan.
 Tidak karuan bentuknya, pada persendian

4.4.3. Pembidaian
Bidai adalah alat yang dipakai untuk mempertahankan kedudukan (fiksasi)
tulang yang patah.Tujuannya adalah menghindari gerakan yang berlebihan pada
tulang yang patah. Syarat pemasangan bidai me;iputi:1) Bidai harus melebihi dua
persendian yang patah. 2) Bidai harus terbuat dari bahan yang kuat, kaku dan
pipih.3) Bidai dibungkus agar empuk.4) Ikatan tidak boleh terlalu kencang karena
merusak jaringan tubuh tapi jangan kelonggaran.Alat-alat bidai meliputi :1)
Papan, bamboo, dahan. 2) Anggota badan sendiri. 3) Karton, majalah, kain. 4)
Bantal, guling, selimut
4.4.4. Pernafasan buatan
Sering disebut bantuan hidup dasar (BHD) atau resusitasi jantung paru (RJP)
intinya adalah melakukanoksigenasi darurat. Dilakukan pada kecelakaan:1.
Tersedak,2. Tenggelam, 3. Sengatan Listrik,4. Penderita tak sadar,5. Menghirup
gas dan atau kurang oksigen,6. serangan jantung usia muda, henti jantung
primer tejadi. Fase RJP:A = Airway control (pengeluasaan jalan napas),B =
Breathing support (ventilasi buatan dan oksigenasi paru darurat)C = Circulation
(pengenalan ada tidaknya denyut nadi). Untuk teknik RJP dapat dilihat pada
lampiran gambar.

4.4.5.Evakuasi dan Transportasi


Evakuasi adalah kegiatan memindahkan korban dari lokasi kecelakaan ke
tempat lain yang lebih amandengan cara-cara yang sederhana di lakukan di
daerah-daerah yang sulit dijangkau dimulai setelahkeadaan darurat. Penolong
harus melakukan evakuasi dan perawatan darurat selama perjalanan.Cara
pengangkutan korban: 1) Pengangkutan tanpa menggunakan alat atau

27
manualPada umumnya digunakan untuk memindahkan jarak pendek dan korban
cedera ringan, dianjurkanpengangkatan korban maksimal 4 orang2)
Pengangkutan dengan alat (tandu)
Rangkaian prosedur pemindahan korban:1. persiapan,2. pengangkatan
korban ke atas tandu,3. pemberian selimut pada korban4. Tata letak korban pada
tandu disesuaikan dengan luka atau cedera.Prinsip pengangkatan korban
dengan tandu: 1. Pengangkatan korban, harus secara efektif dan efisien dengan
dua langkah pokok; gunakan alat tubuh (paha, bahu,panggul), dan beban
serapat mungkin dengan tubuh korban.2. Sikap mengangkat.Usahakan dalam
posisi rapi dan seimbang untuk menghindari cedera.3. Posisi siap angkat dan
jalan.Biasanya posisi kaki korban berada di depan dan kepala lebih tingi dari
kaki, kecuali;
 menaik, bila tungkai tidak cedera,
 menurun, bila tungkai luka atau hipotermia,
 mengangkut ke samping,
 memasukan ke ambulan kecuali dalam keadaan tertentu
 kaki lebih tinggi dalam keadaan shock.

4.4.6.Transportasi
Transportasi merupakan kegiatan pemindahan korban dari tempat darurat
ke tempat yang fasilitas perawatannyalebih baik, seperti rumah sakit. Biasanya
dilakukan bagi pasien/korban cedera cukup parah sehinggaharus dirujuk ke
dokter.Tata cara pemindahan korban:a. Dasar melakukan pemindahan korban;
aman, stabil, cepat, pengawasan korban, pelihara udara agartetap segar.b.
Syarat pemindahan korban:1. korban tentang keadaan umumnya cukup baik2.
tidak ada gangguan pernapasan3. pendarahan sudah di atasi4. luka sudah
dibalut5. patah tulang sudah dibidaiSepanjang pelaksanaan pemindahan korban
perlu dilakukan pemantauan dari korban tentang:- Keadaan umum korban-
Sistem persyarafan (kesadaran)- Sistem peredaran darah (denyut nadi dan
tekanan darah)- Sistem pernapasan- Bagian yang mengalami cedera.

4.5. Beberapa kecelakaan dan pertolongannya


4.5.1.Tindakan Pertolongan pada Kecelakaan Akibat Listrik

28
Apabila kita menemukan korban karena suatu kecelakaan listrik, maka
tindakan kita adalah :
1. Matikan segera sumber arus listrik
2. Pastikan apakah korban masih bernafas atau tidak dan berilah bantuan
3. Pernafasan.
4. Pastikan apakah korban memperoleh manfaat bantuan tersebut atau
tidak selain itu lakukan juga pemijatan jantung (jika bias)
5. Jika si korban masih bernafas, bawa segera dengan posisi miring
6. Jika si korban masih bernafas namun cedera berat dan pingsan, bawa
segera ke rumah sakit terdekat.
Sebelum mematikan sumber arus listrik, harus diperhatikan apakah si korban
masih bersentuhan dengan arus tersebut ? Jika ya dan sumber listrik belum
diketahui, lokasinya maka tindakan kita adalah berupaya untuk melepaskan
sentuhan tersebut dengan bantuan alat yang berisolasi atau bukan penghantar
listrik seperti bambu atau kayu kering dan jika sudah berhasil, upayak untuk
segera mencari dan mematikan sumber listrik atau dilakukan secara paralel
(serentak).

1. Biasanya pengaruh sengatan arus


listrik pada korban akan berakibta
2. Shock
3. Pingsan
4. Luka bakar

Gambar 7. Melepaskan korban


dari sengatan arus listrik

4.5.2.Menolong Korban Shock


Shock adalah suatu keadaan yang timbul dimana sistem peredaran darah
dalam tubuh terganggu sehingga tidak dapat memenuhi keperluannya bagian
vital tubuh akan kehilangan cairan dan zat-zat yang diperlukan sehingga fungsi
bagian vital Ini akan terganggu.
1. Tanda-tandapenderita shock :
 Kesadarannya menurun

29
 Nadi berdenyut cepat, melemah, lamban dan menghilang
 Mual-mual
 Kulit dingin, lembab dan pucat
 Nafas dangkal, kadang tak beratur
 Pupil mata melebar

Gambar 8 : Tanda-tanda shock

2. Tindakan pertolongan
 Baringkan korban dengan kepala lebih rendah dari bagian tubuh
lainnya, kecuali jika gegar otak atau patah tulang lehernya.

Gambar 9 : Membaringkan korban shock


 Tarik lidah korban keluar dan bersihkan mulut serta hidungnya dari
sumbatan
 Selimuti tubuhnya
 Hentikan pendarahan jika ada,
 Jika ada tulang yang patah, pasang bidai sebelum diusung.

4.5.3.Menolong Korban pingsan.


Korban yang pingsan biasanya tidakmempunyai refleksi apapun dan tidak
bereaksi lagi terhadap rasa sakit. Rasa sesak yang menyerang korban akan

30
merupakan bahaya besar, dimana ada kemungkinan saluran pernafasannya
tersumbat oleh gumpalan darah atau muntahan atau juga benda (makanan)
ynag ada didalam rongga mulutnya.
Lebih parah lagi apabila benda penyumbat tersebut tersedot kedalam paru-
parunya sehingga dapat mengakibatkan infeksi.
1. Tindakan pertolongan
 Baringkan korban ditempat datar dan teduh, jika mungkin kepalanya
diletakan agak lebih rendah.Dalam membaringkan korban, sebaiknya
diposisikan miring seperti terlihat pada gambar dibawah ini

Gambar 10. Korban dalam Posisi miring


Jika korban ditelentangkan, maka lidahnya secar perlahan akan terlipat
kedalam
Dan menghalangi jalannya pernafasan. Posisi miring ini hendaknya
dipertahankan secara stabil.
 Longgarkan pakaian bagian atas serta pakaian lainnya yang menekan
bagian leher
 Kompres kepalanya dengan air dingin (Jangan disiram)
 Jika ada, hembuskan uap amoniak didepna lubang hidungnya.
 Bagaimana jika si korban ternyata tidak bernafas ?

JANGAN SEKALI-KALI MEMBERI ATAU MENYUAPI ORANG


PINGSAN DENGAN BAHAN CAIR ATAU MINUMAN !

Hal tersebut akan diketahui setelah kita periksa pernafasannya dengan


cara meletakkan kedua telapak tangan kita dibawah lekukan tulang rusuk si
korban. Melalui naik dani turunnya dinding perut, kita dapat mengamati korban
apakah dia masih bernafas atau tidak. Jika pernafasnnya masih ada, si korban
dapat diposisikan miring secara stabil. Tapi jika si korban pernafasnnya terhenti,
maka baringkan secar terlentang, kemudian periksa rongga mulutnya karena

31
kemungkinan ada benda atau sesuatu yang menghalangi jalannya pernafasan
dan jika ada, singkirkan segera. Setelah itu atur lagi pernafasannya dan
baringkan dalam posisi miring. jika dengan cara ini pernafasannya tetap tidak
ada, maka kita bantu dia dengan pernafasan buatan.

4.5.4.Menolong Korban Luka Bakar


Luka bakar merupakan salah stu akibat dari sengatan arus listrik.setiap luka
bakar yang luas dapat diikuti oleh shock, diman sebagian besar cairan tubuh
dialirkan kedaerah yang terbakar sehingga volume darah yang mengalir keotak
dan jantung akan berkurang.
Pada orang dewasa luka bakar selebar 20% dari luar permukaan tubuh
dapat mengakibatkan shock sedangkan pada anak-anak dapat terjadi pada
selebar 10%.
 Luas permukaan seluruh kepala = 9%
 Luas permukaan setiap lengan (sampai
tangan ) =9%
 Luas permukaan dada =95
 Luas permukaan perut = 9%
 Luas permukaan punggung = 9%
 Luas permukaan pinggang (dinding
belakang perut ) =9%
 Luas permukaan paha = 9%
 Luas permukaan betis = 9% Gambar 11 : Daerah rumus sembilan
Luas permukaan daerah kemaluan =9%
Gambar diatas memperlihatkan ”rumus sembilan”untuk luas daerah luka bakar
dengan pedoman sebagai berikut :
Pengetahuan tentang luas permukaan ini penting, karena pokok-pokok
tndakan pertolongan pada luka bakar adalah :
o Mencegah atau mengobati
o Mengurangi rasa sakit,
o Mencegah infeksi.
Jika pernafasan buatan diperluka pada korban, maka hal ini harus dilakukan
terlebih dahulu sedangkan pertolongan terhadap luka bakarnya dikerjakan
kemudian.
Berikut ini adalah tindakan pertolongan padaluka bakar dengan variasi luas:

32
a. Luka bakar kurang dari 20 % (tanpa luka terbuka )
Tindakan pertolongan : Rendam bagian yang terbakar kedalam air es atau air
dingin atau dapat juga dikompres dengan handuk yang telah direndam dalam
air dingin. Tindkan ini dilakukan hingga rasa sakit tidak terasa lagi. Hal ini
dapat dilakukan antara30 menit dan kadang-kadang sampai 5 jam.
Tindakan ini selain mengurangi rasa sakit juga memperkecil akibat lanjutan
dari luka bakar tersebut. Bagian yang melepuh jangan dikupas, biarkan
sampai kelah sembuh sendiri.
b. Luka bakar yang luas
Tindakan pertolongan : Tutup bagian-bagian yang terbakar dengan lembaran
sofratulle dan kain yang bersih sedemikian rupa hingga bagian itu tidak
berhubungan langsung dengan udara. Hal ini guna mencegah kuman-kuman
yang ada diudara.
Baringkan korban dengan kepal lebih rendah dari bagian tubuh
lainnya,kemudian kirim kerumah sakit terdekat. Apabila korban tetap sadar
dan dapat menelan, beri minuman sebanyak mungkin.
c. Luka bakar akibat zat kimia
Tindakan pertolongan : Luka bakar akibat basa keras lebih merusak daripada
akibat asma keras.Kecepatan mengguyur dan membasuh luka bakar akibat
zat kimia sangat menentukan dalam usaha membatasi akibat-akibatnya.
Sambil melepaskan pakaian korban, siramlah bagian yang terbakar dengan
air yang mengalir. Untuk luka bakar yang diakibatkan oleh asam keras ( air
keras,asam cuka pekat etc) cukup diguyur dengan air mengalir atau dengan
larutan soda kue (kadar 5%) .Sedangkan pada luka bakar akibat basa keras,
selain diguyur dengan air diberi juga larutan cuka dapur untuk menetralkan
basa penyebabnya. Luka bakar akibat fosfor harus segera direndam air.
Perhatian:
Kecuali dalam hal terbakar oleh sinar matahari, luka bakar akibat apapun
tidak boleh diobati dengan zat-zat yang berminyak (misal minyak
gemuk,mentega dan sebagainya ).Luka bakar yang terbuka sebaiknya ditutp
dengan lembaran sofratulle dan didesinfeksi dengan larutan Betadine 10 %. Di
dalam instalasi listrik (gardu) dengan tegangan nominal diatas 1kV, paling sedikit
harus tersedia sebuah selimut untuk memadamkan pakaian yang terbakar.
Selimut ini sebaiknya terbuat dari bahan woll atau asbest dan jangan terbuat dari
bahan sintetis.Pada pabrik-pabrik, tempat kerja (workshop) harus selalu

33
tergantung ”PETUNJUKPERTOLONGAN PERTAMA KECELAKAAN” yang
dilengkapi dengan PPPK dikarenakan arus listrik. Selain itu dianjurkan agar
dicantumkan :

Alamat dokter terdekat,Alamat Rumah Sakit terdekat,


Lengkap dengan nomor telepon.
D. Instruksi Kerja.
1. Perencanaan Keselamatan dan Kesehatan kerja dilaboratorium/bengkel.
Dengan merujuk pada uraian materi, sumber bacaan lain dan pengalaman
saudara, kerjakan langkah-langkah berikut:
1. Buatlah rencana implementasi dan pengelolaan keselamatan dan
kesehatan kerja bidang keahlian teknologi informasi dan komunikasi,
sesuai dengan kebutuhan bengkel/Laboratorium dimana saudara.
Rencana meliputi antara lain jadwal rencana (nama kegiatan durasi,
time schedule)
2. Identifikasi kebutuhan rambu-rambu petunjuk/perintah/larangan untuk
peralatan / alat praktik dan ruang bengkel/laboratorium, linkungan
kerja..! sesuai dengan fasilitas yang dimiliki oleh unit kerja saudara.
3. Identifikasi kebutuhan dokumen keselamatan dan kesehatan kerja,
sesuai dengan kebutuhan bengkel/Laboratorium dimana anda bertugas.
4. Buatlah instrumen pengamatan untuk mengecek kelengkapan
infrastruktur K3L pada suatu bengkel/laboratorium.
5. Buatlah instrumen pengendalian lingkungan kerja sesuai dengan
kebutuhan bengkel/Laboratorium dimana anda bertugas.

2. Membuat Poster.
Buatlah poster atau karikatur tentang peringatan keselamatan dan kesehatan
kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Dokumen dalam bentuk file gambar bitmap
b. Gambar tesebut diberikan tulisan yang sesuai dengan maksud dan tujuan
petunjuk atau peringatan terhadap kesehatan dan keselamatan kerja
c. Ukuran kerta A4.
d. Peringatan bersifat aplikatif yang sesuai dengan tempat bekerja atau
laboratorium bidang keahlian TIK.

34
E. Latihan Soal

1. Daftar Pertanyaan Tulis (DPT):


1. Nama alat keselamatan kerja berikut dan kegunaannya adalah . . . . :

A. Alas antistatik, untuk mencegah kerusakan komponen komputer


karena aliran listrik statik.
B. Gelang antistatik, untuk mencegah kerusakan komponen komputer
karena terjadinya hubungan arus pendek.
C. Gelang antistatik, untuk mencegah kerusakan komponen komputer
karena kesalahan pemasangan polaritas sumber tegangan listrik
D. Alas antimagnetik, untuk mencegah kerusakan komponen komputer
karena kemagnetan listrik
E. Gelang antimagnetik, untuk mencegah kerusakan komponen
komputer karena kemagnetan listrik

2. Sesorang telah menumpahkan suatu larutan di lantai laboratorium.


Petunjuk untuk mengatasi atau melakukan tindakan terhadap kejadian
diatas dapat ditemukan pada …….
A. Lembar data perawatan alat
B. Lembar data penyimpanan bahan
C. Lembar data keamanan bahan
D. Lembar data penggunaan alat
E. Lembar data persediaan bahan

3. Hasil laporan analisis kecelakaan kerja dilaboratorium menyebutkan


bahwa penyebab kecelakaan kerja yang terjadi dapat dikategorikan ke
dalam penyebab tidak langsung. Pernyataan paling benar yang
menjelaskan contoh kecelakaan kerja tersebut adalah . . . .
A. Kurangnya prosedur atau aturan tentang keselamatan kerja
B. Tindakan yang dilakukan oleh pekerja tidak aman
C. Kurangnya kesadaran pekerja tentang keselamatan kerja\
D. pekerjaan tidak sesuai sesuai dengan kondisi sebenarnya
E. lemahnya manajemen bengkel dan pengendaliannya

4. Dokumen penggunaan peralatan laboratorium/bengkel sangat penting


bagi pranata laboratorium. Pernyataan paling tepat mengapa dokumen
tersebut penting adalah . . . .

35
A. Dokumentasi menyediakanbahan referensiuntuk permasalahan,
sehingga memudahkan teknisi untuk menyelesaikannya jika mereka
menghadapi permasalahan yang sama dimasa depan.
B. Dokumentasi menyediakan urutan prosedur pengoperasian
perangkat dengan benar sehingga dapat menghindari hal-hal yang
menyebabkan kerusakan perangkat tersebut
C. Dokumentasi menyediakan jadwal penggunaan ruangan yang
disusun berdasarkan kebutuhan sesuai dengan sistem
pembelajaran baik tatap muka mingguan (konvensional
system)semester maupun sistem block
D. Dokumentasi menyediakan perencanaan kebutuhan bahan baik
bahan yang habis pakai dan bahan yang dipakai berulang-ulang
dan disesuiakan dengan standar kompetensi, alokasi waktu dan
jumlah pemakainya.
E. Dokumentasi menyediakan perencanaan kebutuhan peralatan yang
ditentukan berdasarkan jenis kompetensi atau pembelajaran dan
meliputi peralatan utama, peralatan penunjang dan peralatan
pelengkap.
5. Perhatikan simbol gambar berikut. Pernyataan paling tepat yang
menjelaskan warna dasar dan arti simbol dari gambar tersebut adalah . . .

A. Warna hijau, menjelaskan perintah untuk menyalakan tegangan


listrik
B. Warna kuning, menjelaskan tanda perintah untuk menyalakan
tegangan listrik
C. Warna hijau, menjelaskan tanda peringatan terhadap bahaya
tegangan listrik
D. Warna merah, menjelaskan tanda peringatan terhadap bahaya
tegangan listrik
E. Warna kuning, menjelaskan tanda peringatan terhadap bahaya
tegangan listrik

6. Pernyataan paling benar yang menjelaskan urutan prosedur pertolongan


pada sesorang yang pingsan disebabkan sengatan arus listrik adalah . . .
1. Memeriksa respon dari korban.
2. Memastikan bahwa lingkungan kerja amandari aliran listrik.
3. Memanggil ambulans
4. Membebaskan korban dari kontak listrik
5. Memberikan pernafasan buatan atau menekan dada beberapa kali
sampai ambulan datang
A. 3 – 2– 4 – 1 – 5
B. 3 – 5 – 2 – 1 – 5
C. 4 – 1 – 2 – 3 – 5
D. 4 – 3 – 2 – 1 – 5
E. 3 – 5 – 2 – 1 – 4

36
7. Dasar hukum yang mengatur bahwa Tiap tenaga kerja berhak mendapat
perlindungan atas keselamatan, kesehatan, kesusilaan, dan
pemeliharaan moral kerja serta perlakuan yang sesuai dengan martabat
manusia dan moral agama, adalah …..
A. Undang-undang nomor 1 tahun 1970
B. Undang-undang nomor 7 tahun 1981
C. Undang-undang No. 14 Tahun 1969
D. Peraturan Menteri Tenaga Kerja nomor Per-01/MEN/1979
E. Peraturan Menteri Tenaga Kerja nomor Per-01/MEN/1976

8. Dasar hukum yang mengatur tentang keselamatan kerja di segala tempat


kerja, baik di darat, di dalam tanah, di permukaan air, di dalam air,
maupun di udara yang berada di wilayah kekuasaan hukum Republik
Indonesia
A. Undang-undang nomor 1 tahun 1970
B. Undang-undang nomor 7 tahun 1981
C. Undang-undang No. 14 Tahun 1969
D. Peraturan Menteri Tenaga Kerja nomor Per-01/MEN/1979
E. Peraturan Menteri Tenaga Kerja nomor Per-01/MEN/1976

2. Observasi Demosntrasi Praktek)


Untuk tugas bermain peran “Observasi Demonstrasi” ini dilakukan secara
berkelompok. Setiap kelompok terdiri dari dua orang. Satu orang sebagai asesor
dan satu orang sebagai asesi.Dokumen yang diberikan untuk asesor adalah FR-
MPA.06Ceklist Observasi (CLO/praktek). Sedangkan dokumen yang diberikan
oleh asesi adalah FR-MPA.05 Tugas Praktek-Demonstrasi/Praktek. Ketika
asesi mengerjakan instruksi kerja pada tugas praktek, maka asesor mengisi
lembar observasi demonstrasi.
Untuk Aessi :
1. Lakukan prosedurpenerapan prinsip-prinisp kesehatan dan keselamatan
kerja mengoperasikan perangkat lunak Database manajemen
system(DBMS) menggunakan mySQL untuk melihat data tabel user pada
database mysql.
2. Lakukan prosedur penerapan prinsip-prinisp kesehatan dan keselamatan
kerja mengoperasikan perangkat lunak microsoft word untuk membuat
dokumen curiculum vitae menggunakan format tabel.

37
Untuk Asesor
1. Lakukan pengamatan terhadap apa yang dilakukan oleh asesi.
2. Berilah penilaian dengan cara mencontreng Y pada kolom pencapaian
kompetensi untuk setiap point jika dilakukan oleh asesi dan T jika tidak
dilakukan.
3. Berilah penilaian dengan cara mencontreng K jika pada kolom
pencapaian (Y) tercontreng semua untuk setiap point!. Contreng kolom
BK jika pada kolom penilian jika pada kolom pencapaian (Y) yang
dicek/diobservasi terdapat salah satu point yang tidak dicontreng.

F. Kunci Jawaban
1. Lembar Jawaban
1 A B C D E
2 A B C D E
3 A B C D E
4 A B C D E
5 A B C D E
6 A B C D E
7 A B C D E
8 A B C D E

2. Kunci jawaban observasi demonstrasi


FR MPA 05 ceklis observasi demonstrasi

N Tugas/instruksi Pencapaian Penilaian


Point yang di cek/ diobservasi
o Y T K BK






38
DAFTAR PUSTAKA

Ramakrishnan, Ragu dan Gehrke Johannes, (2004), “Sistem manajemen Basis


data” Edisi 3, terjemahan, Mc Graw Hill Education, diterbitkan ulang ulang
Penerbit Andi,

Kusrini, (2007) “Strategi perancangan dan pengelolaan basis data”, penerbit


Andi, Yogyakarta

Ramon A, Mata Toledo dan Pauline K, Cushman, (2007), “ Schaum Outlines


Dasar Dasar Data Base Relasional ”, terjemahan MC Graw Hill Education,
Diterbitkan ulang oleh Penerbit Erlangga, Jakarta.

--------“The Oracle Database 10g Express Edition Tutorial”, last updated: March 1,
2006

http://www.conceptdraw.com/solution-park/software-erd

http://www.oracle.com/technetwork/database/express-edition/database10gxe-
459378.html

39
40
KODE UNIT : TIK.PR01.003.01
JUDUL UNIT : Merencanakan dan Mengorganisasi Kerja
Individu

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, peserta mampu :
1. Merencanakan dan mempersiapkan pekerjaan
2. Melaksanakan pekerjaan sesuai perencanaan

B. Indikator
Setelah mempelajarai materi ini, peserta dapat mencapai indikator berikut :
1.1 Jenis pekerjaan diindentifikasi sesuai tugas individu ditempat kerja atau
sasaran pekerjaan tim.
1.2 Pekerjaan direncanakan sesuai analisis kebutuhan prosedur standar kerja
1.3 Kegiatan-kegiatan duplikasi dikurangi dengan perencanaan yang terkoordinir
yang berhubungan dengan pekerjaan.
1.4 Persiapan kerja setiap individu dilengkapi sesuai dengan prosedur standar
kerja.
2.1 Kebutuhan kerja didiskusikan dan dikelompokkan berdasarkan bagian-bagian
yang relevan
2.2 Pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan rencana yang disepakati, kualitas
hasil kerja, kapasitas operasi peralatan dan operator
2.3 Proses kerja disesuaikan berdasarkan prioritas
2.4 Laporan dan dokumen kerja dilengkapi

C. Uraian Materi
1. Merencanakan dan Mengorganisasikan Kerja Individu
Dalam merencanakan dan mengorganisasikan kerja individu, dengan
mengikuti alur kerja seperti yang ditunjukkan dalam gambar 1 berikut ini,

41
Gambar 1. Alur merencanakan dan mempersiapkan pekerjaan
1.1. Pengetahuan Kerja
1.1.1. Pengembangan Karir
Karir adalah rangkaian sikap dan perilaku yang berkaitan dengan
pengalaman dan aktivitas kerja selama rentang waktu kehidupan seseorang dan
rangkaian aktivitas kerja yang terus berkelanjutan. Dengan demikian karir
seorang individu melibatkan rangkaian pilihan dari berbagai macam kesempatan.
Jika ditinjau dari sudut pandang organisasi, karir melibatkan proses dimana
organisasi memperbaharui dirinya sendiri untuk menuju efektivitas karir yang
merupakan batas dimana rangkaian dari sikap karir dan perilaku dapat
memuaskan seorang individu.
Pengembangan karir (career development) menurut Mondy meliputi
aktivitas-aktivitas untuk mempersiapkan seorang individu pada kemajuan jalur
karir yang direncanakan. Selanjutnya ada beberapa prinsip pengembangan
karir yang dapat dijelaskan sebagai berikut :
 Pekerjaan itu sendiri mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap
pengembangan karir. Bila setiap hari pekerjaan menyajikan suatu
tantangan yang berbeda,apa yang dipelajari di pekerjaan jauh lebih
penting dari pada aktivitas rencana pengembangan formal.
 Bentuk pengembangan skill yang dibutuhkan ditentukan oleh permintaan
pekerjaan yang spesifik. Skill yang dibutuhkan untuk menjadi supervisor
akan berbeda dengan skill yang dibutuhkan untuk menjadi middle manager.
 Pengembangan akan terjadi hanya jika seorang individu belum
memperoleh skill yang sesuai dengan tuntutan pekerjaan. Jika tujuan

42
tersebut dikembangkan lebih lanjut oleh seorang individu maka individu
yang telah memiliki skill yang dituntut pekerjaan akan menempati pekerjaan
yangbaru.
 Waktu yang digunakan untuk pengembangan dapat direduksi/dikurangi
dengan mengidentifikasi rangkaian penempatan pekerjaan individu yang
rasional. (Mondy,1993,p.362 dan 376)
Pengembangan karir(career development) meliputi perencanaan karir
(career planning) dan manajemen karir(career management).
Memahami pengembangan karir dalam sebuah organisasi membutuhkan
suatu pemeriksaan atas dua proses, yaitu bagaimana masing-masing
individu merencanakan dan menerapkan tujuan-tujuan karirnya (perencanaan
karir) dan bagaimana organisasi merancang dan menerapkan program-
program pengembangan karir/manajemen karir.
Perencanaan karir(career planning) adalah suatu proses dimana
individu dapat mengidentifikasi dan mengambil langkah-langkah untuk mencapai
tujuan-tujuan karirnya. Perencanaan karir melibatkan pengidentifikasian tujuan-
tujuan yang berkaitan dengan karir dan penyusunan rencana-rencana untuk
mencapai tujuan tersebut.
Perencanaan karir melibatkan pengidentifikasian tujuan-tujuan yang
berkaitan dengan karir dan penyusunan rencana-rencana untuk mencapai tujuan
tersebut. Manajemen karir (career management) adalah proses dimana
organisasi memilih, menilai, menugaskan, dan mengembangkan para
pegawainya guna menyediakan suatu kumpulan orang-orang yang berbobot
untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan di masa yang akan datang. Berdasarkan
pengertian di atas maka terdapat tanggung jawab yang berbeda antara
intividu/pegawai dan organisasi dalam mengelola karir, seperti terlihat pada
gambar bagan di bawah ini :

43
Gambar 2. Bagan Pengembangan Karir
Berdasarkan keterangan gambar diatas dapat dikatakan bahwa karir merupakan
proses untuk :
1. Menyadari diri sendiri terhadap peluang-peluang, kesempatan-
kesempatan, kendala-kendala, pilihan-pilihan, dandan konsekuensi-
konsekuensi
2. Mengidentifikasi tujuan-tujuan yang berkaitan dengan karir
3. Penyusunan program kerja, pendidikan, dan yang berhubungan dengan
pengalaman-pengalaman yang bersifat pengembangan guna
menyediakan arah, waktu, dan urutan langkah-langkah yang diambil
untuk meraih tujuan karir.
Berikut ini merupakan gambar bagan manajemen karir :

44
Gambar 3. Bagan Manajemen Karir
Berdasarkan bagan diatas perencanaan karir lebih ditekankan pada
individu yang meliputi : penilaian diri, konseling karir, pilihan pekerjaan, dan
pilihan organisasi, sedangkan manajemen karir lebih ditekankan pada
kepentingan organisasi yaitu : perekrutan, seleksi, penilaian kinerja, pelatihan,
dan pengembangan, pusat penilaian, keahlian, perencanaan suksesi, dan
penempatan di luar (dikaryakan pada anak perusahaan binaan).
1.1.2. Perencanaan Karir
Melalui perencanaan karir, setiap individu mengevaluasi kemampuan dan
minatnya sendiri, mempertimbangkan kesempatan karir alternatif, menyusun
tujuan karir, dan merencanakan aktivitas-aktivitas pengembangan praktis. Fokus
utama dalam perencanaan karir haruslah sesuai antara tujuan pribadi dan
kesempatan-kesempatan yang secara realistis tersedia.
Kepribadian seseorang (termasuk nilai-nilai, motivasi, dan kebutuhan)
merupakan hal yang penting dalam menentukan pilihan karir. Terdapat enam
orientasi pribadi yang menentukan jenis-jenis karir yang dapat memikat individu
untuk menentukan pilihan karirnya. Ke enam jenis orientasi pribadi tersebut
adalah :
1. Orientasi realistik.
Individu tipe ini akan terpikat dengan karir yang melibatkan aktivitasaktivitas
fisik yang menuntut keahlian, kekuatan, dan koordinasi. Beberapa contoh :
pertanian, kehutanan, dan agrikultur.

45
2. Orientasi investigatif.
Individu tipe ini akan terpikat dengan karir yang melibatkan aktivitas aktivitas
kognitif (berpikir, berorganisasi, pemahaman) daripada yang afektif (perasaan,
akting, dan emosional). Beberapa contoh : biolog, ahli kimia, dan dosen.
3. Orientasi sosial.
Individu tipe ini akan terpikat dengan karir yang melibatkan aktivitas-aktivitas
antarpribadi daripada fisik atau intelektual. Beberapa contoh : psikologi klinis,
layanan asing dan kerja sosial.
4. Orientasi konvensional.
Individu tipe ini akan terpikat dengan karir yang melibatkan aktivitasaktivitas
terstruktur dan teratur. Beberapa contoh : akuntan dan bankir.
5. Orientasi perusahaan.
Individu tipe ini akan terpikat dengan karir yang melibatkan aktivitas23
aktivitas verbal yang ditujukan untuk mempengaruhi orang lain. Beberapa
contoh : manajer, pengacara dan tenaga humas.
6. Orientasi artistik.
Individu tipe ini akan terpikat dengan karir yang melibatkan aktivitasaktivitas
ekspresi diri, kreasi artistik, ekspresi emosi, dan individualistik. Beberapa
contoh : artis, eksekutif periklanan, dan musisi.
Sebagian besar individu mempunyai lebih dari satu orientasi pribadi. Semakin
mirip dan cocok orientasi-orientasi pribadi tersebut, maka semakin kecil terjadi
konflik internal dalam diri individu untuk menentukan pilihan karir. Hal ini dapat
terlihat pada gambar berikut:

Gambar 4. Pilihan orientasi karir


Model dalam gambar diatas mempunyai enam sudut dan setiap sudut
mewakili satu orientasi. Semakin dekat sudut satu orientasi dengan orientasi
yang lain menunjukkan semakin selaras/sesuai pilihan karir seseorang.
Perencanaan karir seseorang diawali dengan penilaian diri (self-assessment)

46
yang membantu seseorang melihat jangkar karir (career anchor) mana yang
dominan. Individu tersebut selanjutnya harus berada dalam posisi membuat
tujuan yang realistik dan menentukan apa yang akan dilakukan untuk mencapai
tujuan tersebut. Tindakan ini memungkinkan individu mengetahui apakah tujuan
karirnya realistik.

1.1.3. Manajemen Karir.


Kegiatan personalia seperti penyaringan, pelatihan, dan penilaian
berfungsi untuk dua peran dasar dalam organisasi, yaitu : (a) Peran pertama,
peran tradisional adalah menstafkan organisasi mengisi posisi-posisinya dengan
karyawan yang mempunyai minat, kemampuan dan keterampilan yang
memenuhi syarat; (b) Peran kedua adalah memastikan bahwa minat jangka
panjang dari karyawan dilindungi oleh organisasi dan bahwa karyawan didorong
untuk bertumbuh dan merealisasikan potensinya secara penuh. Anggapan dasar
yang melandasi peran ini adalah bahwa majikan memiliki suatu kewajiban untuk
memanfaatkan kemampuankemampuan karyawan secara penuh dan
memberikan kepada semua karyawan suatu kesempatan untuk bertumbuh dan
merealisasikan potensinya secara penuh serta berhasil dalam mengembangkan
karirnya.
Berikut ini tabel Fokus Tradisional dan Fokus Pengembangan Karir,
Tabel 1 Fokus Tradisional dan Fokus Pengembangan Karir

Kegiatan Fokus Tradisional Pengembangan Karir


Pengembangan 1. Menganalisis jabatan, 1. Menambah informasi
sumber daya keterampilan, tugas tentang minat, pilihan,
manusia sekarang dan masa akan dan semacamnya dari
datang. individu terhadap data.
2. Memproyeksikan 2. Memberikan informasi
kebutuhan. jalur karir.
3. Menggunakan data
statistik.
Pelatihan dan Memberikan peluang Menambah orientasi
pengembangan keterampilan, informasi, dan pertumbuhan individual
sikap berhubungan dengan
jabatan.

47
Penilaian Kinerja Menilai dan/atau memberi Menambah rencana
imbalan pengembangan dan
penetapan tujuan
individual
Perekrutan dan Mencocokan kebutuhan Mencocokan individu
penempatan organisasi dengan individu dengan jabatan
yang memenuhi syarat berdasarkan sejumlah
variabel termasuk minat
karir karyawan
Kompensasi dan Mengimbali waktu, Menambah kegiatan yang
tunjangan lain produktivitas, bakat, dan lain- tidak berhubungan dengan
lain jabatan untuk diimbali
Manajer dan departemen SDM dapat mencapai efektivitas manajemen karir
dengan memberikan pendidikan yang berkaitan dengan karir, petunjuk keahlian,
konseling karir, peluang on the job training dan pilihan karir yang tersedia, serta
melalui publikasi program pelatihan dan pengembangan.
Beberapa keuntungan yang dapat diperoleh oleh manajer SDM adalah :
a. Menyatukan strategi dan kebutuhan-kebutuhan staffing internal. Dengan
membantu karyawan dalam perencanaan karirnya, departemen SDM dapat
mempersiapkan karyawan jika terdapat kekosongan jabatan guna menunjang
strategi perusahaan.
b. Mengembangkan karyawan-karyawan yang dapat dipromosikan.
Perencanaan karir membantu mengembangkan pasokan internal dari tenaga
yang dapat dipromosikan untuk mengisi kekosongan yang disebabkan
pensiun, pengunduran diri, dan pertumbuhan perusahaan.
c. Memfasilitasi penempatan karyawan. Organisasi membantu mengidentifikasi
dan menyiapkan penempatan karyawan.
d. Membantu menciptakan keragaman pekerjaan. Pada saat dibantu dalam
perencanaan karir, karyawan-karyawan dengan bermacam-macam latar
belakang mempelajari ekspektasi-ekspektasi organisasi untuk pertumbuhan
dan pengembangan diri sendiri.
e. Memperkecil perpindahan (turn-over). Dengan meningkatkan perhatian dan
kepedulian terhadap karir individu dapat membuahkan loyalitas
organisasional yang lebih kokoh dan memperkecil turn-over.

48
f. Membuka saluran potensi karyawan. Perencanaan karir mendorong
karyawan-karyawan untuk meningkatkan potensi dirinya karena mereka
mempunyai tujuan karir yang spesifik.
g. Memajukan pertumbuhan individu. Rencana-rencana dan tujuan-tujuan karir
dapat memotivasi karyawan untuk bertumbuh dan berkembang.
h. Mengurangi kasalahan dalam penempatan. Organisasi harus tepat dalam
mengidentifikasi perencanaan karir individu, sehingga mengurangi kesalahan
dalam penempatan jabatan.
i. Memuaskan kebutuhan individu. Dengan luasnya peluang untuk
pertumbuhan dan perkembangan serta penghargaan diri terhadap karyawan
dapat memuaskan kebutuhan individu.
j. Mengurangi penumpukan karyawan. Dengan perencanaan karir diharapkan
karyawan, manajer, dan departemen SDM mengetahui kualifikasikualifikasi
karyawan untuk mencegah terjadinya penumpukan karyawan.
1.1.4 Model
Terdapat beberapa pengertian tentang model. Misalnya , model adalah suatu
obyek atau konsep yang digunakan untuk menyajikan sesuatu yang lain,
merupakan suatu realitas dalam skala kecil dan dikonversi ke dalam suatu
bentuk yang dapat dipahami secara komprehensif. Model dapat dipahami
sebagai gambaran atau representasi dari sebuah kenyataan. Di dalam sebuah
model terdapat seperangkat variabel yang saling berkaitan dalam pola hubungan
tertentu sehingga realitas yang ada dapat dipahami secara rinci. Model dapat
pula diartikan suatu pola (contoh, acuan, ragam) dari sesuatu yang akan dibuat
atau dihasilkan . Definisi lain dari model adalah sebagai abstraksi dari realitas
dengan hanya memusatkan perhatian pada beberapa bagian atau sifat dari
kehidupan yang sebenarnya. Ada beberapa jenis model antara lain :
1. Menurut fungsinya terdiri dari :
a. Model Deskriptif, merupakan model yang menggambarkan situasi sebuah
sistem tanpa rekomendasi dan peramalan sebagai miniatur obyek yang
dipelajari. Contoh : peta organisasi.
b. Model Prediktif, merupakan model yang menggambarkan apa yang akan
terjadi bila sesuatu terjadi.
c. Model Normatif, merupakan model yang menyediakan jawaban terbaik
terhadap suatu persoalan. Model normatif memberikan rekomendasi

49
tindakan-tindakan yang perlu diambil. Model normatif disebut juga model
simulatif. Contoh : model economic lot size.
2. Menurut strukturnya terdiri dari :
a. Model Ikonik, merupakan model yang dalam skala tertentu meniru sistem
aslinya. Contoh : model pesawat.
b. Model Analog, merupakan model yang meniru sistem aslinya dengan hanya
mengambil beberapa karakteristik utama dan menggambarkannya dengan
benda atau sistem lain secara analog. Contoh : aliran lalu lintas di jalan
dianalogkan dengan aliran air dalam sistem pipa.
c. Model Simbolis, merupakan model yang menggambarkan sistem yang ditijau
dengan simbol-simbol matematik. Dalam hal ini diwakili oleh variabel-variabel
dari karakteristik sistem yang ditinjau.
3. Menurut referensi waktu terdiri dari :
a. Model Statis, merupakan model yang tidak memasukkan unsur waktu dalam
perumusannya.
b. Model Dinamis, merupakan model yang memasukkan unsur waktu dalam
perumusannya.
4. Menurut referensi kepastian terdiri dari :
a. Model Deterministis, merupakan model yang dalam setiap kumpulan nilai
input hanya ada satu output yang unik, yamg merupakan solusi dari model
dalam keadaan pasti.
b. Model Probabilistik, berhubungan dengan distribusi probabilistic dari input
atau proses dan menghasilkan sutu deretan harga bagi paling tidak satu
variabel output yang disertai dengan kemungkinan-kemungkinan dari harga
tersebut.
c. Model Game, merupakan model permainan untuk mengembangkan solusi-
solusi optimum dalam menghadapi situasi yang tidak pasti.
 Model Tradisional
Beberapa model pengembangan telah ditawarkan untuk menjelaskan urutan
tahapan kehidupan pekerjaan individu yang terus berkembang. Model
pengembangan karir ini menekankan gagasan rangkaian yang rapi dari tahapan
karir yang berkaitan dengan tingkatan usia, penempatan karir dalam kehidupan.
Seorang individu, dan mengandung konsep-konsep yang saling mempengaruhi.

50
Gambar 5. Model tradisional pengembangan karir
Ada 5 tahapan pada model pengembangan karir yaitu :
1. Preparation for work (umur 0-25 tahun)
Tugas – tugas utama selama periode ini meliputi pembentukan dan
menetapkan sebuah gagasan pekerjaan seperti meminta dan membuat
persiapan seperlunya untuk memenuhi pekerjaan. Aktivitas-aktivitas ini
meliputi menaksir pekerjaan yang mungkin menyeleksi pekerjaan dan
memperoleh pendidikan yang diperlukan. Tantangan pekerjaan pertama dan
bentuk pengawasan pada pekerjaan tersebut berkontribusi terhadap
pengembangan karir individu di kemudian hari.
2. Organizational entry (umur 18-25 tahun)
Pada tahapan ini, seseorang menyeleksi sebuah pekerjaan dan sebuah
organisasi untuk memulai pekerjaan pada suatu bidang pekerjaan. Jenis dan
kualitas pekerjaan yang diperoleh dapat mempengaruhi pilihan pekerjaan
awal yang akan mengantar seseorang pada pemenuhan karirnya atau
merupakan awal dari kekecewaan. Diantara rintangan – rintangan yang
dihadapi individu pada tahapan ini adalah tantangan dipekerjaan awal
(apakah cocok dan sesuai), kepuasan pekerjaan awal (biasanya pekerjaan
awal lebih rendah daripada tahapan karir berikutnya, berkaitan dengan
perbedaan antara harapan awal dan realitas organisasional) dan sosialisasi
organisasi (menjadi karyawan internal). Keberhasilan dalam menghadapi
tantangan ini dapat menghasilkan kepuasan.
3. The early career (umur 25-40 tahun)
Selama tahap ini individu bertransaksi dengan penemuan suatu kesepakatan
untuk menentukan pekerjaan yang tepat dan mewujudkan impianimpiannya.

51
Hal ini meliputi upaya-upaya mewujudkan kemapanan dalam karir dan dalam
organisasi. Tantangan tertentu yang harus diatasi untuk melakukan hail ini
meliputi penguasaan teknis dan penyesuaian dalam kultur organisasi.
Keberhasilan dalam menghadapi tantangan budaya ini dapat menciptakan
kepuasan kerja, kemajuan dalam arti pencapaian posisi dan tanggung jawab,
dan meningkatnya penghargaan finansial dan sosial. Singkat kata, tahapan
karir ini merupakan tahapan seseorang menjadi mapan dan mewujudkan
impiannya.
4. The midcareer (umur 40-55 tahun)
Tahap karir pertengahan dimulai pada waktu yang bersamaan dengan
transisi pertengahan kehidupan; karena itu salah satu tugas yang dihadapi
individu dalam karir pertengahan (midcareer) adalah mengkaji kembali
struktur kehidupan dan pilihan karirnya yang telah diadopsi pada earli career.
Seorang individu kemungkinan meninjau kembali atau memodifikasi
(merubah) impiannya, membuat pilihan – pilihan yang tepat pada
pertengahan usia (middle adulthood : pertengahan kedewasaan) dan tetap
produktif dalam bekerja. Tantangan – tantangan tersebut sejalan dengan
(congruent) pendapat yang populer tentang krisis karir pertengahan. Krisis
tersebut mungkin menyakitkan bagi beberapa orang atau bahkan tidak
terlihat sebagai krisis bagi orang yang lain. Dua kejadian yang sering muncul
selama karir pertengahan adalah plateauing (adanya kesenjangan
peningkatan yang berarti dalam tanggung jawab dan kemajuan pekerjaan)
dan obsolescence (menemukan keahlian yang cocok untuk melakukan tugas
tugas yang dituntut oleh perubahan teknologi). Seperti yang telah disebutkan
di depan, individu yang sukses menghadapi tantangan ini akan
tetap produktif, sedangkan seseorang yang tidak mampu menghadapi
tantangan ini mengalami frustasi dan stagnasi ( stagnation ).
5. The late career (usia 55-pensiun)
Individu menghadapi dua tantangan tahap ini, yaitu : pertama, individu pasti
berusaha tetap produktif dan menjaga kepekaan terhadap harga diri. Hal ini
kadang – kadang dapat dihambat oleh keyakinan – keyakinan negatif yang
oleh entitas organisasi yang lebih cenderung mengakui kinerja dan
kemampuan pekerja lama. Kedua, individu menghadapi tantangan
pemberhentian pekerjaan dan pensiun. Pensiun dapat mengakibatkan
perubahan emosi, finansial dan sosial yang sebaiknya sudah direncanakan

52
untuk mempersiapkannya dengan lebih baik. Model Greenhaus bermanfaat
untuk mengidentifikasi situasi yang normal atau situasi yang khas, urutan
kejadian dan pengalaman yang terjadi dalam kehidupan pekerjaan
seseorang. Beberapa individu yang terlambat
memasuki pekerjaan barunya dalam kehidupannya akan menyimpang dari
urutan-urutan usia yang disarankan model ini. Walaupun usia bervariasi,
beberapa tantangan kelihatannya sama, tetapi individu akan
mempersepsikan dan merespon hal-hal tersebut sebagai sesuatu yang
ringan dari isu-isu lain dimana seseorang menghadapinya pada tahap
kehidupan tertentu.
 Model Kontemporer
Pandangan model karir kontemporer berpendapat bahwa individu dan organisasi
harus fleksibel dan dapat beradaptasi untuk berhasil dalam menghadapi
lingkungan yang berubah dengan begitu cepat dan tidak pasti. Dua perangkat ide
di bawah ini menggambarkan pandangan tersebut.
Pertama, Hall dan Marvis mengembangkan konsep Potrean Career (diambil dari
nama dewa Yunani yang dapat mengubah bentuk seperti yang diinginkan)
berdasar pada pilihan dimana setiap individu mengendalikan karirnya sendiri,
tidak secara organisasi dan individu tersebut menemukan karirnya sesuai
dengan yang diinginkannya. Individu-individu menjalani hidupnya dengan
mencari makna dan memenuhi kebutuhannya sendiri dan karir mereka
diputuskan oleh pilihan dan pengalamannya (pekerjaan, pendidikan dan
sebagainya). Setiap karir manusia menjadi unik. Kemajuan karir itu merupakan
rangkaian dari perubahan-perubahan yang tersembunyi dan dapat diprediksi.
Potrean career mencakup beragam jenis kelenturan, tahapan karir yang istimewa
dan penuh liku-liku bergerak dari satu pekerjaan ke pekerjaan lainnya. Keadaan
ini bukan berarti untuk menyatakan bahwa individu tidak mempunyai elemen-
elemen umum pada karirnya. Pandangan Protean mencakup gagasan belajar
sepanjang hidup dan pengembangan pribadi adalah pusat pengembangan karir.
Sebagai akibatnya, karir seseorang kemungkinan terbentuk dari tahapan belajar
cepat dengan menggali, mencoba, menguasai dan menghasilkan/mengeluarkan
sesuatu pada saat seseorang keluar dari area produk yang beragam, teknologi,
fungsi, organisasi dan lingkungan pekerjaan yang lain.

53
Gambar 6. Model kontemporer
Keempat konsep karir tersebut adalah :
a. Linier
Suatu kemajuan dalam hirarki organisasi meningkat/bergerak ke atas,
menempatkan ke posisi yang meminta tanggungjawab/otoritas yang besar
dimotivasi oleh keinginan memiliki kekuasaan dan prestasi, faktor-faktor yang
berkaitan dengan waktu. Di Amerika, hal tersebut merupakan pandangan
tradisional tentang karir.
b. Expert (keahlian)
Kesetiaan pada suatu pekerjaan mengarah pada pengembangan
pengetahuan dan keterampilan (skill) yang terspesialisasi, dan sedikit
promosi dalam hirarki tradisional, lebih banyak melakukan pemagangan
untuk menguasai pengetahuan dan keahlian yang termotivasi oleh keinginan
menguasai kompetensi dan stabilitas.
c. Spiral
Dalam konsep ini periode kemajuan dalam jangka panjang (tujuh sampai
sepuluh tahun) yang bergerak pada pekerjaan-pekerjaan lain yang berkaitan
dengan pekerjaan, disiplin atau spesialisasi, waktu yang cukup untuk
mencapai kompetensi pada tingkat yang tinggi sebelum promosi beragam
motif yang meliputi kreativitas dan pertumbuhan pribadi.
d. Transitory
Dalam jangka pendek (tiga sampai lima tahun) pekerjaan-pekerjaan yang
berbeda atau pekerjaan-pekerjaan lain yang tidak berkaitan; bersifat tidak
tradisional; motif-motif tersebut meliputi keberagaman dan kebebasan.

54
e. Keempat konsep tersebut dapat dikombinasikan untuk membentuk
bermacammacam konsep hibrida. Model management karir cenderung
mengarah pada individual dengan konsep linier atau expert, tetapi
pergeseran terus terjadi di dunia pekerjaan saat ini yang cenderung
mengarah pada konsep spiral atau transitory. Tantangan untuk organisasi
dan individu menuntut management karir untuk menyesuaikan strategi
organisasi dan budaya karir dengan konsep karir individual (a pluralistic
fashion).

1.2. Ketrampilan Kerja


Dengan demikian perencanaan karir individual meliputi :
a. penilaian diri untuk menentukan kekuatan, kelemahan, tujuan, aspirasi,
preferensi, kebutuhan, ataupun jangkar karirnya (career anchor),
b. penilaian pasar tenaga kerja untuk menentukan tipe kesempatan yang
tersedia baik di dalam maupun di luar organisasi,
c. penyusunan tujuan karir berdasarkan evaluasi diri,
d. pencocokan kesempatan terhadap kebutuhan dan tujuan serta
pengembangan strategi karir,
e. perencanaan transisi karir.
Individu merencanakan karir guna meningkatkan status dan kompensasi,
memastikan keselamatan pekerjaan, dan mempertahankan kemampupasaran
dalam pasar tenaga kerja yang berubah. Disisi lain, organisasi mendorong
manajemen karir individu karena ingin :
a. mengembangkan dan mempromosikan karyawan dari dalam perusahaan;
b. mengurangi kekurangan tenaga berbakat yang dapat dipromosikan;
c. menyatakan minat pada karyawan;
d. meningkatkan produktivitas;
e. mengurangi turnover karyawan;
f. memungkinkan manajer untuk menyatakan minat pribadi terhadap
g. bawahannya;
h. menciptakan cita rekrutmen yang positif.
1.3. Sikap Kerja
Beberapa sikap kerja yang wajib dipraktekkan di lingkungan kerja yaitu :
a. Jenis pekerjaan diindentifikasi sesuai tugas individu di tempat kerja atau
sasaran pekerjaan tim.

55
b. Pekerjaan direncanakan sesuai analisa kebutuhan prosedur standar kerja.
c. Kegiatan-kegiatan duplikasi dikurangi dengan perencanaan yang terkoordinir
yang berhubungan dengan pekerjaan.
d. Persiapan kerja setiap individu dilengkapi sesuai dengan prosedur standar
kerja.

2. Melaksanakan pekerjaan sesuai perencanaan


Dalam melaksanakan pekerjaan sesuai perencanaan dengan mengikuti
alur kerja seperti yang ditunjukkan dalam gambar 1 berikut ini,

Gambar 7. Alur kerja melaksanakan pekerjaan sesuai perencanaan

2.1. Pengetahuan Kerja


Perkembangan teknologi yang berubah dengan cepat, perubahan
demografi, fluktuasi ekonomi, dan kondisi-kondisi dinamis lainnya telah
mengharuskan organisasi untuk dapat beradaptasi dan bergerak dengan cepat.
Organisasi membutuhkan struktur organisasi yang dapat tumbuh dan
beradaptasi dalam lingkungan yang begitu dinamis.
Perubahan struktur organisasi akan membawa dampak bagi setiap
individu yang ada dalam organisasi. Individu dituntut untuk mengembangkan
dan merealisasikan kompetensinya secara penuh. Kompetensi yang diperlukan
oleh individu untuk mengembangkan karirnya akan mengalami peningkatan
sejalan dengan perkembangan struktur organisasi. Ada beberapa model
pengembangan karir ditinjau dari struktur organisasi, antara lain model
pengembangan karir dalam organisasi tradisional, model pengembangan karir
dalam organisasi jaringan dan model pengembangan karir dalam organisasi
cellular.
2.1.1 Tradisional

56
Model pengembangan karir dalam struktur tradisional terdiri atas struktur
organisasi fungsional, struktur organisasi divisional dan struktur 42 organisasi
matrik. Pengelolaan karir dalam struktur organisasi tradisional secara esensial
digerakkan menuju hirarki piramid. Kemampuan teknis, bisnis, dan self
governance merupakan kompetensi yang diharapkan bagi manajer tingkat tinggi.
Struktur organisasi fungsional sesuai digunakan oleh organisasi yang berada
dalam lingkungan yang stabil dan dapat diprediksi, sehingga kebutuhan akan
permintaan sumber daya dapat ditetapkan dan dikoordinasi
sebelumnya.Organisasi dengan struktur berdasar fungsional akan memfokuskan
pada fungsi organisasi seperti pemasaran, operasional, keuangan, dan sumber
daya manusia. Individu akan bekerja lebih baik dan efisien apabila bekerja
dengan individu lain yang mempunyai latar belakang dan minat yang sama.
Dengan demikian individu akan secara terus-menerus belajar suatu keahlian
baru dan mendapatkan perspektif bisnis yang lebih luas. Keahlian manajer divisi
akan dikembangkan dan dipergunakan untuk mempertahankan kepuasan
konsumen secara efektif.

2.1.2. Model Pengembangan Karir Berdasar Struktur Organisasi Jaringan


Kompetensi domestik dan internasional menuntut organisasi untuk dapat
merespon ancaman dan kesempatan global. Entitas yang digerakkan oleh
mekanisme pasar disebut network organizations . Efisiensi dan efektivitas
merupakan suatu hal yang harus dipenuhi oleh organisasi.Organisasi akan
mempergunakan struktur network dengan memfokuskan pada hal-hal terbaik
yang dapat dilakukannya dan melakukan kerja sama dengan organisasi lain
untuk emperoleh sumber daya tambahan. Struktur network menghubungkan
perusahaan secara independen dengan menyediakan keahlian khusus yang
diperlukan untuk suatu proyek atau produk tertentu, sehingga dapat memberikan
pelayanan yang efisien. Adanya hubungan eksternal dan internal dalam
melakukan kegiatan dapat berakibat timbulnya kompetensi yang maksimal.
Kemampuan teknis, bisnis, dan self governance merupakan kompetensi yang
seharusnya dimiliki oleh manajer. Disamping itu, manajer juga harus mempunyai
kemampuan kolaborasi, yaitu referral, partnering dan relationship management.
Referral skill merupakan kemampuan untuk menganalisa suatu masalah dan
merumuskan suatu solusi dalam organisasi network. Partnering skill merupakan
kemampuan untuk membuat konsep, melakukan negosiasi dan menerapkan

57
hasil secara saling menguntungkan. Relationship management merupakan
pemberian prioritas yang tinggi terhadap kebutuhan dan preferensi pelanggan
dan partner pokok.

2.1.3. Model Pengembangan Karir Berdasar Struktur Organisasi Cellular


Organisasi cellular yaitu struktur organisasi yang terdiri dari sel-sel yang
dapat bertindak sendiri (unit-unit bisnis yang mempunyai otonom) seperti sebuah
sel dalam organisme yang memiliki semua fungsi fundamental kehidupan.
Namun tindakan yang dilakukan dengan sel lainnya akan mampu melakukan
fungsi yang lebih kompleks, lebih berpotensi dan kompeten. Pengetahuan dan
informasi akan diperikan/dideskripsikan oleh setiap sel dan setiap sel memiliki
tanggung jawab pada sistem secara keseluruhan. Karir dalam organisasi cellular
tidak melibatkan hirarki manajerial.
Fungsi organisasi bukan sebagai pemberi kerja tetapi sebagai
mekanisme pendukung untuk menerapkan dan meningkatkan keahlian
pengetahuan intensif anggotanya. Organisasi cellular akan memberikan
tanggung jawab secara penuh perkembangan kompetensi dan manajemen karir
pada individu. Hal ini mengindikasikan adanya pergeseran dari karir tradisional
menuju karir tanpa batas (the boundaryless career).
Karir tanpa batas (the boundaryless career) memerlukan kompetensi antara
lain:
a. Knowledge-Based Technical Specialty.
Perhatian organisasi pada pengembangan karir tergantung pada inisiatif
individu dalam melaksanakan pekerjaan dan aktivitas-aktivitas
pengembangan lainnya. Karir dibangun dengan mempergunakan spesialisasi
dalam bidang teknis dan kemampuan di bidang teknologi informasi.
b. Cross-Functional and International Experience.
Cross-Functional Experience merupakan tuntutan yang harus dimiliki oleh
manajer di masa datang. Pemahaman yang mendasar dari berbagai
paradigma fungsi lain dan pendekatan multidisiplin diperlukan dalam
memecahkan masalah. Pengalaman multikultural dan pengalaman
internasional diperlukan dalam mengelola organisasi cellular.
c. Collaborative Leadership.
Kemampuan berkolaborasi akan menjadi faktor yang semakin penting dan
merupakan sentral manajemen yang efektif dalam organisasi. Kemampuan

58
individu untuk berintegrasi dengan cepat ke dalam lingkungan tim penting
bagi keberhasilan tim karena anggota tim terdiri dari anggota yang permanen
dan sementara. Karir akan menjadi fleksibel bagi individu yang memilih
bekerja sebagai profesional yang independen.
d. Self-Management Skills.
Individu akan melakukan continuous learning process yang dapat digunakan
untuk mengetahui adanya kesempatan karir di masa akan datang dan
mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya. Pengembangan karir perlu
menekankan pada proses pembelajaran secara terus menerus.
e. Personal Traits.
Sifat-sifat personal memegang peranan penting dalam pengembangan
profesional. Fleksibilitas merupakan sifat yang harus dimiliki oleh manajer
masa depan, karena otonomi yang dimiliki individu akibat adanya pergeseran
dari organisasi yang bersifat birokratik ke cellular. Disamping itu, integritas
integrity) dan kepercayaan (trust-worthiness) merupakan sifat personal yang
harus diperhatikan pula dalam lingkungan keja yang semakin kolaboratif.
Perbandingan antara karir dalam organisasi tradisional dengan karir dalam
organisasi cellular terlihat dalam tabel berikut :

2.3. Ketrampilan Kerja


Pengembangan karir merupakan upaya perusahaan dalam rangka
memberikan kesempatan kepada pegawai untuk meniti karirnya ke jenjang karir
yang lebih tinggi dalam rangka mendukung pencapaian tujuan perusahaan.
Bentuk pengembangan karir pegawai terdiri dari mutasi, promosi tingkat
(grade) dan promosi jabatan. Upaya pengembangan karir pegawai dilakukan
melalui peningkatan kompetensi pegawai sesuai area karir dan jalur karir melalui
pendidikan dan pelatihan, dan pemberian pengalaman kerja.
Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan ditujukan untuk pengembangan
kompetensi dan karir pegawai sesuai dengan kebutuhan dan tantangan bisnis
perusahaan pada masa kini dan masa yang akan datang. Bentuk pendidikan dan
pelatihan dalam rangka pengembangan kompetensi dan karir pegawai pada
dasarnya terdiri dari :
a. Pendidikan penjejangan yang terdiri dari pendidikan setara D1 dan D2, serta
pendidikan D3, S1, S2 dan S3;

59
b. Pelatihan penjenjangan yang terdiri dari Kursus Penyelia (SUSLIA) dan
Kursus Kepemimpinan (SUSPIM);
c. Pelatihan kejuruan (vocational training).
Promosi ke setiap jenjang karir yang lebih tinggi pada jalur karir
spesialis/manajerial bukanlah hak pegawai, melainkan merupakan penghargaan
dari perusahaan kepada pegawai yang memenuhi persyaratan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku. Promosi dapat dilaksanakan apabila : (a) tersedia
formasi, (b) memenuhi persyaratan berdasarkan hasil assessment, (c) memenuhi
persyaratan nilai kerja individu (NKI), dan (d) memenuhi persyaratan lainnya
sesuai peraturan yang berlaku.
Selain harus memenuhi persyaratan sebagaimana tersebut di atas, maka
pegawai dapat ditunjuk memangku jabatan structural/manajerial tertentu apabila
memenuhi persyaratan khusus, misalnya :
a. Pernah sebagai pengajar/instruktur minimal SUSLIA I atau pelatihan kejuruan
yang setara dengan itu;
b. Pernah diangkat dalam jabatan structural minimal level Junior Manager II
/Junior Manager I/Manager;
c. Telah lulus pelatihan penjenjangan SUSPIM yang dipersyaratkan untuk
formasi jabatan yang dimaksud.

2.3. Sikap kerja


Beberapa sikap kerja yang perlu diperhatikan dalam lingkungan kerja yaitu :
1. Kebutuhan kerja didiskusikan dan dikelompokkan berdasarkan bagian-bagian
yang relevan.
2. Pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan rencana yang disepakati, kualitas
hasil kerja, kapasitas operasi peralatan dan operator.
3. Proses kerja disesuaikan berdasarkan prioritas.
4. Laporan dan dokumen kerja dilengkapi.

D. Instruksi Kerja
Berlaku untuk setiap elemen kompetensi dan krteria unjuk kerja dalam
level Unit Kompetensi TIK.PR01.003.01, Merencanakan dan Mengorganisasikan
Kerja Individu dan jumlah nilai tingkat gradasi kompetensi kunci yang terindikasi
pada 7 (tujuh) kompetensi kunci.
Tugas unjuk kerja ini, meliputi :

60
3.1. Tugas Unjuk Kerja
 Tugas unjuk kerja untuk menilai keterampilan ( Skill ) seseorang dalam
menampilkan elemen komptensi dan kriteria unjuk kerja.
 Didukung aspek keterampilan yang dibutuhkan dalam panduan penilaian
yang terindikasi pada kriteria unjuk kerja dan kompetensi kunci.
3.2. Tugas Sikap Kerja :
 Tugas unjuk sikap kerja untuk menilai sikap ( Attitude ) seseorang dalam
menampilkan elemen kompetensi dan kriteria unjuk kerja.
 Didukung aspek kritis atau penyikapan kerja dalam panduan penilaian
yang terindikasi pada kriteria unjuk kerja dan kompetensi kunci.
Petunjuk
1. Selesaikan semua tugas unjuk kerja sesuai instruksi unjuk kerja
masing-masing sesuai instruksi kerja dengan batasan pada indikator
kerja dan mengacu pada standar kriteria masing-masing.
2. Waktu tersedia 30 menit, jumlah soal 5 Instruksi Kerja..

Tugas 1

Menjelaskan pengertian karir

Waktu : 5 menit

Alat : Bolpoit

Bahan : Buku catatan

Indikator Kerja : Sesuai dengan uraian materi

Standar Kreteria : Terjawab dengan benar

Intruksi Kerja : Jelaskan pengertian karir!

Tugas 2

Menyebutkan prinsip-prinsip untuk mencapai proses karir yang baik.

Waktu : 5 menit

Alat : Bolpoit

Bahan : Buku catatan

Indikator Kerja : Sesuai dengan uraian materi

61
Standar Kreteria : Terjawab dengan benar

Intruksi Kerja : Sebutkan prinsip-prinsip untuk mencapai proses


karir

Tugas 3

Menjelaskan tujuan organisasi mendorong manajemen karir

Waktu : 5 menit

Alat : Bolpoit

Bahan : Buku catatan

Indikator Kerja : Sesuai dengan uraian materi

Standar Kreteria : Terjawab dengan benar

Intruksi Kerja : Sebutkan prinsip-prinsip untuk mencapai proses


karir

Tugas 4

Menjelaskan program manajemen karir!

Waktu : 5 menit

Alat : Bolpoit

Bahan : Buku catatan

Indikator Kerja : Sesuai dengan uraian materi

Standar Kreteria : Terjawab dengan benar

Intruksi Kerja : Sebutkan program manajemen karir!

Tugas 5

Menyebutkan 5 tahapan pada model pengembangan karir dan memberikan


penjelasan!

Waktu : 5 menit

62
Alat : Bolpoit

Bahan : Buku catatan

Indikator Kerja : Sesuai dengan uraian materi

Standar Kreteria : Terjawab dengan benar

Intruksi Kerja : Sebutkan 5 tahapan pada model pengembangan


karir!

Lembar Pemeriksaan Peserta untuk Tugas Unjuk Kerja :


Semua kesalahan harus diperbaiki terlebih dahulu, sebelum ditandatangani.

No. Uraian Pertanyaan Tugas Unjuk Kerja, seri A Benar Salah

1.

2.

3.

4.

5.

Apakah pertanyaan No.1 sampai No.5 , telah di Keterangan


jawab dengan benar ?

Total waktu
30 menit

Nama peserta Nama penilai

Tanda tangan Tanda tangan

63
Tanggal Tanggal

Catatan Penilai :

E. Latihan Soal
Penilaian dengan menggunakan satu atau lebih dari satu pertanyaan untuk
setiap elemen kompetensi, jika penilai kurang puas dengan kesiapan anda
dalam melakukan penilaian unjuk kerja dan sikap kerja anda, maka rencana
pelatihan unjuk kerja dan sikap kerja ulang / remidial akan dibicarakan antara
anda dengan penilai.
4.1 Tugas Tertulis :
 Tugas tertulis untuk menilai pengetahuan ( Knowledge ) seseorang
dalam menampilkan elemen kompetensi dan kriteria unjuk kerja.
 Dapat dipergunakan untuk mengidentifikasi penilaian unjuk kerja dan
unjuk sikap kerja.
 Didukung aspek pengetahuan yang dibutuhkan dalam panduan penilaian
yang terindikasi pada kiteria unjuk kerja dan kompetensi kunci.
 Dapat dimasukkan penilaian pengetahuan sikap kerja.

PILIHAN GANDA :
1. Selesaikan semua tugas tertulis sesuai pertanyaan masing-masing
dengan mengacu pada bentuk soal pilihan ganda (Muliple Choise).
2. Waktu tersedia 10 menit, jumlah soal 10 pertanyaan.

64
Tugas : Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar dengan memberi
tanda X pada huruf a, b, c dan d yang anda pilih.
1. Rangkaian sikap dan perilaku yang berkaitan dengan pengalaman dan
aktivitas kerja selama rentang waktu kehidupan seseorang dan rangkaian
aktivitas kerja yang terus berkelanjutan adalah pengertian dari: (KUK 1.1)
a. karir
b. tunjangan
c. cuti
d. asuransi
2. Suatu proses dimana individu dapat mengidentifikasi dan mengambil
langkah-langkah untuk mencapai tujuan-tujuan karirnya adalah: (KUK 1.1)
a. perencanaan karir (career planning)
b. manajemen karir (career management)
c. management development
d. career development
3. Untuk mencapai proses karir yang baik perlu memperhatikan prinsip-prinsip
sebagai berikut, kecuali: (KUK 1.2)
a. Karyawan yang bertanggung jawab terhadap karirnya sendiri
b. Keahlian karyawan didasarkan pada usaha perjuangannya sendiri
c. Perencanaan karir dibuat secara sadar dan sukarela tanpa ada tekanan.
d. Menggunakan stopped improvement untuk menumbuhkan pribadinya

4. Perencanaan karir lebih ditekankan pada individu yang meliputi, kecuali :


(KUK 1.2)
a. penilaian diri untuk menentukan kekuatan, kelemahan, tujuan,
aspirasi,preferensi, kebutuhan, ataupun jangkar karirnya (career anchor)
b. penilaian pasar tenaga kerja untuk menentukan tipe kesempatan yang
tersedia baik di dalam maupun di luar organisasi
c. penyusunan tujuan karir berdasarkan evaluasi saudara dan teman
d. perencanaan transisi karir
5. Tujuan organisasi mendorong manajemen karir individu , kecuali : (KUK 2.5)
a. mengembangkan dan mempromosikan karyawan dari dalam perusahaan
b. mengurangi kekurangan tenaga berbakat yang dapat dipromosikan
c. menyatakan minat pada karyawan
d. meningkatkan turnover karyawan

65
6. Individu tipe ini akan terpikat dengan karir yang melibatkan aktivitas aktivitas
kognitif (berpikir, berorganisasi, pemahaman) daripada yang afektif
(perasaan, akting, dan emosional)adalah individu jenis :(KUK 1.2)
a. Orientasi realistik
b. Orientasi investigatif
c. Orientasi sosial
d. Orientasi konvensional
7. Beberapa pengertian tentang model, kecuali: (KUK 1.3)
a. suatu obyek atau konsep yang digunakan untuk menyajikan sesuatu
yang lain, merupakan suatu realitas dalam skala kecil dan dikonversi ke
dalam suatu bentuk yang dapat dipahami secara komprehensif
b. gambaran atau representasi dari sebuah kenyataan
c. suatu pola (contoh, acuan, ragam) dari sesuatu yang akan dibuat atau
dihasilkan
d. model adalah sebagai imajinasi dengan hanya memusatkan perhatian
pada beberapa bagian atau sifat dari kehidupan yang sebenarnya
8. Model yang meniru sistem aslinya dengan hanya mengambil beberapa
karakteristik utama dan menggambarkannya dengan benda atau sistem lain
secara analog adalah: (KUK 1.3)
a. Prediktif
b. Analog
c. Normatif
d. Ikonik
9. Pandangan model karir kontemporer berpendapat bahwa: (KUK 2.1)
a. individu dan organisasi harus fleksibel dan dapat beradaptasi untuk
berhasil dalam menghadapi lingkungan yang berubah dengan begitu
cepat dan tidak pasti
b. individu pasti berusaha tetap produktif dan menjaga kepekaan terhadap
harga diri.
c. salah satu tugas yang dihadapi individu dalam karir pertengahan
(midcareer) adalah mengkaji kembali struktur kehidupan dan pilihan
karirnya yang telah diadopsi pada earli career.
d. seseorang menyeleksi sebuah pekerjaan dan sebuah organisasi untuk
memulai pekerjaan pada suatu bidang pekerjaan

66
10. Pengertian organisasi cellular adalah: (KUK 2.1)
a. struktur organisasi yang terdiri dari sel-sel yang dapat bertindak sendiri
(unit-unit bisnis yang mempunyai otonom) seperti sebuah sel dalam
organisme yang memiliki semua fungsi fundamental kehidupan
b. Entitas yang digerakkan oleh mekanisme pasar
c. individu dan organisasi harus fleksibel dan dapat beradaptasi untuk
berhasil dalam menghadapi lingkungan yang berubah dengan begitu
cepat dan tidak pasti.
d. Semuanya benar

Lembar Pemeriksaan Peserta untuk Tugas Tertulis :


Semua kesalahan harus diperbaiki terlebih dahulu, sebelum ditandatangani.

No. Uraian Pertanyaan Tugas Tertulis Benar Salah


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

Apakah pertanyaan No.1 sampai No.10 , telah di Keterangan


jawab dengan benar ?

Total waktu
10 menit

67
Nama peserta Nama penilai

Tanda tangan Tanda tangan

Tanggal Tanggal

Catatan Penilai :

F. Daftar Pustaka

1. __________ , Buku Informasi Materi Pelatihan berbasis kompetensi sektor


Telematika sub sektor programer komputer, Departemen Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas.
2. __________ , Buku Kerja Materi Pelatihan berbasis kompetensi sektor
Telematika sub sektor programer komputer, Departemen Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas.

68
KODE UNIT : TIK.PR01.004.01
JUDUL UNIT : Memberikan Konstribusi Kualitas Hasil
Kerja

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, peserta mampu :
1. Merencanakan dan mempersiapkan kualitas hasil kerja
2. Memenuhi kebutuhan lapangan/lingkungan
3. Meningkatkan dan menjaga kualitas hasil kerja

B. Indikator
Setelah mempelajarai materi ini, peserta dapat mencapai indikator berikut :
1.1 Prosedur kualitas yang relevan diindentifikasi dari tempat kerja sesuai
kebutuhan
1.2 Indikator kinerja untuk kerja secara individu di identifikasi.
1.3 Proses dan perencanaan kerja di fasilitasi untuk meningkatkan kualitas hasil
kerja
2.1 Kebutuhan-kebutuhan lingkungan kerja di interpretasikan dan dimasukan
sebagai factor dalam perencanaan/persiapan kerja
2.2 Lingkungan kerja dimonitor dan di kontrol selama proses kerja.
2.3 Masalah utama dan kejadian lingkungan direspon dan ditindaklanjuti sesuai
lingkungan kerja.
3.1 Tanggungjawab untuk memonitor kualitas hasil kerja dilaksanakan sesuai
prosedur lapangan kerja yang relevan.
3.2 Kerusakan-kerusakan diminimalkan atau dihindari melalui pengamatan
proses kerja, pelaporan kejadian dan penerapan proses kontrol resiko.
3.3 Prosedur peningkatan atau rekomendasi dikomunikasikan dengan personel
yang terkait.

C. Uraian Materi
1. Merencanakan Dan Mempersiapkan Kualitas Hasil Kerja
1.1. Pengetahuan kerja
Merencanakan dan mempersiapkan kualitas hasil kerja sesuai dengan
kualifikasi Nasional Indonesia, Perumusan Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia Dan Pemahaman Beberapa Kualifikasi yang bersangkutan.

69
1.2. Ketrampilan kerja
1.2.1. Prosedur kualitas yang relevan diindentifikasi dari tempat kerja
sesuai kebutuhan
Kita sekarang ini hidup dalam kemajuan ilmu dan teknologi serta era
globalisasi yang menuntut kualitas sumberdaya manusia yang tinggi dan
kualifikasi tertentu. Teknologi maju akan membawa manfaat hanya bila
dioperasikan oleh sumberdaya yang berkualitas tinggi pula. Demikian juga
globalisasi mendorong persaingan yang sangat tajam antar perusahaan dan
antar Negara. Keberhasilan dalam persaingan tersebut sangat ditentukan oleh
kualitas atau kompetensi pemberdaya manusia. Globalisasi juga mendorong
peningkatan mobilitas teknologi, modal, barang dan jasa serta mobilitas
sumberdaya manusia. Hal ini menuntut perlunya standar mutu barang serta
standar kualifikasi atau standar kompetensi sumberdaya manusia.
Kualifikasi profesionalisme atau kompetensi sumberdaya manusia
merupakan akumulasi pengetahuan, keahlian, kemampuan, keterampilan,
melalui jalur pendidikan, jalur pelatihan serta dari pengalaman hidup baik itu di
lingkungan kerja maupun lingkungan masyarakat pada umumnya serta
kemampuan mengembangkan diri pribadi (self-development).
Sesuai dengan Taxonomi Bloom Theory, kemampuan seseorang dalam
mengerjakan suatu pekerjaan atau kegiatan merupakan hasil dari proses belajar,
baik proses yang sengaja direncanakan, maupun terjadi secara kebetulan.
Proses pembelajaran manusia tersebut mencakup tiga aspek yaitu pengetahuan
(cognitive), keterampilan (psyschomotor) dan sikap (affective).

1.2.2. Indikator kinerja untuk kerja secara individu diidentifikasi


Standar kompetensi mencerminkan kemampuan yang dilandasi oleh
pengetahuan, keterampilan dan didukung oleh sikap kerja. Penerapannya
mengacu pada unjuk kerja dan syarat kerja. Standar kompetensi meliputi faktor-
faktor pendukung seperti pengetahuan dan keterampilan untuk mengerjakan
suatu tugas dalam kondisi normal di tempat kerja, serta kemampuan mentransfer
dan menerapkan dan pengetahuan pada situasi yang berbeda.
Standar kompetensi dapat juga dirumuskan kemampuan yang harus
dimiliki seseorang untuk melakukan suatu tugas/pekerjaan yang
mempersyaratkan pengetahuan,keterampilan,dan sikap kerja tertentu.

70
Seseorang memiliki kompetensi mampu :
 Mengerjakan suatu tugas/pekerjaan tertentu ;
 Mengorganisasikan agar pekerjaan tersebut dapat dilaksanakan ;
 Melakukan penyesuaian bila terjadi sesuatau yang berbeda dengan rencana
semula ;
 Menggunakan kemampuan yang dimilikinya untuk memecahkan masalah
dan atau melaksanakan tugas/pekerjaan dengan kondisi yang berbeda.

1.2.3. Proses dan perencanaan kerja difasilitasi bagi peningkatan kualitas


hasil kerja
Kerangka kualifikasi Nasional Indonesia berbasiskan kompetensi
dijadikan sebagai acuan nasional dalam mengembangkan program pendidikan
dan pelatihan serta dalam proses pembelajaran melalui pengalaman di tempat
kerja dan dalam masyarakat. Kerangka Kualifikasi Nasional dimaksudkan
menjadi kerangka kerja sistem sertifikasi yang mengintegrasikan sistem sertifikat
bidang pendidikan dan sistem sertifikat bidang pelatihan dalam rangka
pemberian pengakuan terhadap kompetensi tenaga kerja.

2. Memenuhi Kebutuhan Lapangan/Lingkungan


2.1. Pengetahuan kerja
Memenuhi kebutuhan lapangan/lingkungan seperti contohnya memenuhi
faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas dan faktor-faktor yang
mempengaruhi perancangan kerja.
2.2. Ketrampilan kerja
2.2. Kebutuhan-kebutuhan lingkungan kerja diinterpretasikan dan
dimasukkan sebagai faktor dalam perencanaan/persiapan kerja.
Orang bekerja untuk memenuhi kebutuhan. Berdasar teori kebutuhan
Maslow maka kebutuhan karyawan Dalam perusahaan diterjemahkan
sebagai berikut:
 Kebutuhan fisiologis dasar: gaji, makanan, pakaian, perumahan dan
fasilitas-fasilitas dasar lainnya yang berguna untuk kelangsungan hidup
pekerja.
 Kebutuhan akan rasa aman: lingkungan kerja yang bebas dari segala
bentuk ancaman, keamanan jabatan/posisi, status kerja yang jelas,
keamanan alat yang dipergunakan.

71
 Kebutuhan untuk dicintai dan disayangi: interaksi dengan rekan
kerja, kebebasan melakukan aktivitas sosial, kesempatan yang
diberikan untuk menjalin hubungan yang akrab dengan orang lain.
 Kebutuhan untuk dihargai: pemberian penghargaan atau reward,
mengakui hasil karya individu.
 Kebutuhan aktualisasi diri: kesempatan dan kebebasan untuk
merealisasikan cita-cita atau harapan individu, kebebasan untuk
mengembangkan bakat atau talenta yang dimiliki.

2.2.1. Lingkungan kerja dimonitor dan dikontrol selama proses kerja.


Untuk memenuhi kebutuhan tersebut maka karyawan harus berprestasi
dan berperilaku yang baik. Prestasi dan perilaku karyawan dipengaruhi oleh :
 Faktor demografi : usia, asal usul, sex, latar belakang keluarga, tingkat
sosial, pengalaman, kemampuan & keterampilan
 Persepsi, sikap kerja, kepribadian, belajar, motivasi
 Faktor organisasi : sumberdaya, kepemimpinan, imbalan, struktur disain
pekerjaan Agar karyawan mampu berperilaku dan berprestasi baik
diperlukan dukungan lingkungan kerja yang aman dari berbagai resiko
dan penyakit kerja. Oleh karena itu asepk K3 sangat penting untuk
diuperhatikan. Peningkatan kesadaran tentang K3 akan berpengaruh
terhadap prestasi kerja karyawan. Salah satu cara untuk merubah
perilaku dan meningkatkan prestasi karyawan pada bidang tertentu
adalah melalui program diklat baik melalui jalur formal, informal maupun
nonformal. Demikian halnya untuk meningkatkan kesadaran tentang K3
sangat diperlukan program Diklat K3
2.2.2. Masalah utama dan kejadian lingkungan direspon dan ditindaklanjuti
sesuai lingkungan kerja.
Maksud diadakannya Diklat K3 adalah untuk menjamin semua pihak yang
ada dalam resiko untuk mengetahui secara memadai tentang :

 Operation tempat kerja

 Resiko di tempat kerja

 Upaya bila terjadi Penyakit Akibat Kerja / kecelakaan kerja

 Kegiatan berkesinambungan pencegahan kecelakaan kerja

72
Ketergantungan manusia terhadap teknologi informasi dewasa ini semakin
terasa. Banyak orang rela membayar mahal dan menempuh berbagai cara
bahkan sampai mempertaruhkan nyawa hanya untuk mendapatkan sebuah
informasi. Informasi menjadi sesuatu yang tak ternilai harganya. Seperti yang
diungkapkan Hartono (1990) bahwa informasi ibarat darah yang mengalir di
dalam tubuh organisasi sehingga jika suatu system kurang mendapatkan
informasi maka akan menjadi luruh, kerdil dan akhirnya mati. Tidak
mengherankan jika dewasa ini TI (Teknologi Informasi) berkembang demikian
pesat. Berbagai hardware dan software telah tercipta dan tersedia dengan model
dan harga sangat variatif untuk memenuhi kebutuhan informasi yang lengkap,
akurat, cepat, tepat, mudah dan murah yang mampu menembus batas ruang dan
waktu. Tuntutan penguasaan dan penggunaan TI baik bagi individu maupun
organisasi/perusahanan dewasa ini semakin nyata dikarenakan beberapa hal
sebagai berikut:
 Ketatnya persaingan di pasar global sehingga kecepatan memperoleh
informasi sangat menentukan dalam mengatur strategi bersaing.
 Perubahan pasar yang demikian cepat menuntut penguasaan TI untuk
mencermati dan kengantisipasinya.
 Perkembangan IPTEKS mutakhir menuntut penggunaan dan pemanfaatan TI
yang semakin optimal.
 Tuntutan kemudahan akses untuk membangun relationship dalam
pengembangan diri maupun orgnisasi.
 TI telah menjadi trend kehidupan di era global.
Teknologi informasi sangat terkait dengan teknologi komputer dan
telekomunikasi. Hal ini menjadikan TI seringkali disebut juga dengan ICT (
Information dan CommunicationTechnology).

2.3. Sikap kerja


a. Menginterpretasikan kebutuhan-kebutuhan lingkungan kerja dan dimasukkan
sebagai faktor dalam perencanaan/persiapan kerja.
b. Mengontrol dan memonitor lingkungan kerja selama proses kerja.
c. Merespon dan menindaklanjuti masalah utama dan kejadian lingkungan
sesuai lingkungan kerja.

73
3. Meningkatkan Dan Menjaga Kualitas Hasil Kerja
3.1. Pengetahuan kerja
Jangan pernah membatasi kualitas kerja hanya karena kita tidak dibayar mahal.
Jika hal ini terjadi, nasib tidak akan berubah, sebab kualitas kerja yang terbatas
tidak mungkin akan mendatangkan penghasilan yang lebih baik.

3.2. Ketrampilan kerja


3.2.1 Tanggungjawab dalam pemantauan kualitas hasil kerja dilaksanakan
sesuai prosedur lapangan kerja yang relevan
Menurut Dale Yorder yang dikutip oleh Moh. Asad (1987) ,agar
program pelatihan dan pengembangan dapat berhasil baik maka harus
diperhatikan delapan faktor sebagai berikut :
a. Individual differences Sebuah program diklat akan berhasil jika kita
memperhatikan individual diference para peserta diklat. Perbedaan
individu meliputi faktor fisik maupun psikis. Oleh karena itu dalam
perencanaan program diklat harus memperhatikan faktor fisik seperti
bentuk dan komposisi tubuh, dan fisik, kemampuan panca indera maupun
faktor psikis seperti intelegensi, bakat, minat , kepribadian, motivasi ,
pendidikan para peserta diklat. Keberhasilan program diklat sangat
ditentukan oleh pemahaman karakteristik peserta diklat terkait dengan
individual difference.
b. Relation to Job analisis. Untuk memberikan program diklat terlebih
dahulu harus diketahui keahlian yang dibutuhkan. Dengan demikian
program diklat dapat diarahkan atau ditujukan untuk mencapai keahlian
tersebut. Suatu program diklat yang tidak disesuaikan dengan kebutuhan
pasar kerja pada keahlian tertentu akan merugikan semua pihak baik
masyarakat , industri maupun lembaga penyelenggara diklat itu sendiri.
c. Motivation . Motivasi adalah suatu usaha menimbulkan dorongan
untuk melakukan tugas. Sehubungan dengan itu ,program diklat
sebaiknya dibuat sedemikian rupa gara dapat menimbulkan motivasi bagi
peserta. Penumbuhan motivasi itu sangat pentng sehingga mampu
mendoromng peserta untuk mengikuti program diklat dengan baik dan
mampu memberikan harapan lebih baik dibidang pekerjaan setelah
berhasil menyelesaikan program diklat .

74
d. Active participation Didalam pelaksanaan program diklat harus
diupayakan keaktifan peserta didalam setiap materi yang diajarkan.
Pemilihan Materi dan strategi pembelajaran yang tepat oleh para trainer
sangat menentukan keberhasilan. Pemberian umpan balik kepada
peserta pada setiap komunikasi maupun evaluasi akan semakin
mengembangkan motivasi dan pengetahuan yang diperoleh. Penyusunan
materi(kurikulum) yang berbasis kompetensi maupun berbasis luas
dengan pengembangan aspek kecakapan hidup peserta menjadi
kekuatan untuk menarik perhatian dan minat peserta diklat.
e. Selection of trainess Program diklat sebaiknya ditujukan kepada
mereka yang berminat dan menunjukkan bakat untuk dpat mengikuti
program diklat. Oleh karena ini sangan pentingan dilakukan proses
seleksi untuk pelaksanaan program dilakukan. Berbagai macam tes
seleksi dapat dilakukan misalnya test potensi akademik. Disampin itu
adanya seleksi juga merupakan faktor perangsang untuk meningkatkan
image peserta maupun penyelenggara diklat.
f. Selection of trainer Pemilihan pemateri/pengajar untuk penyampaian
materi diklat harus disesuaikan dengan kualifikasi yang dibutuhkan dan
kemampuan mengajar. Seorang trainer yang cakap belum tentu dapat
berhasil menyampaikan kepandaiannya kepada orang lain. Oleh karena
itu pengajar program diklat haru memiliki kualifikasi dalam bidang
pengajaran dan mampu memilih strategi pembelajaran yang tepat dengan
memeprhatikan individual difference peserta diklat.
g. Trainer training Kompetensi trainer juga perlu ditingkatakan. Untuk
itu mengingat trainer menjadi ujung btombak dalam keberhasilan program
diklat maka sebelum mengemban tanggung jawab untuk memberkan
pelatihan maka para trainer harus diberikan pendidikan sebagai pelatih.
h. Training methods Metode yang digunakan dalam program diklat
harus sesuai dengan jenis diklat yang diberikan. Strategi pembelajaran
menadi senjata utama dalam keberhasilan program diklat.

3.2.2 Kerusakan-kerusakan diminimalkan atau dihindari melalui


pengamatan proses kerja, pelaporan kejadian dan penerapan proses
kontrol resiko.

75
Proses peningkatan kualitas pada dasarnya adalah bagaimana mengatasi
berbagai permasalahan yang timbul dan akan timbul untuk mencapai
kualitas yang diharapkan. Peningkatan kualitas merupakakan aktivitas
untuk mengukur kinerja, benckmarking dengan standar dan segala usaha
sistematis untuk meningkatkan kinerja agar tercapai standar yang
diharapkan.Dalam proses peningkatan kualitas yang terpenting adalah
bagaimana kita mampu menemukan gap (masalah) dan bagaimana
mengatasi gap tersebut agar tercapai standar yang diharapkan. Untuk
dapat menganalisa gap perlu dipahami prinsip dasar dalam peningkatan
kualitas yaitu:
a. Mengenali siapa konsumen dan apa keinginan konsumen kita
b. Fokus pada proses
c. Gunakan data untuk mengambil keputusan
d. Memahamai variasi dalam proses
e. Menggunakan teamwork untuk memecahkan masalah
f. Lakukan peningkatan kualitas secara berkesinambungan
g. Adanya komitmen dari manajemen

3.2.3 Prosedur peningkatan atau rekomendasi dikomunikasikan dengan


personel yang terkait
Kinerja yang lebih baik adalah tujuan dari proses peningkatan kualitas.
Beberapa kriteria Proses peningkatan kualitas yang baik adalah:
a. Memenuhi harapan pelanggan (service, time, cost and quality)
b. Meningkatkan pengendalian proses
c. Mengurangi limbah
d. Mengurangi biaya
e. Menambah segmen pasar
f. Melibatkan karyawan
g. Meningkatkan moral

3.2.4 Proses pekerjaan diakhiri dengan perhatian pada kebersihan,


kerapihan serta keselamatan kerja
Setelah selesainya proses pekerjaan pekerja diharapkan untuk
memberikan perhatiannya kepada kerapihan dan kebersihan serta keselamatan
kerja. Mengapa? Karena hal ini amat penting dengan menjaga kebersihan dan

76
kesehatan yang berimbas dengan kesehatan pekerja lebih terjamin dan
keselamatan kerja berguna untuk mengurangi tingkat kecelakaan di tempat kerja.

3.3. Sikap kerja


a. Melaksanakan tanggungjawab dalam memantau kualitas hasil kerja sesuai
prosedur lapangan kerja yang relevan.
b. Meminimalkan atau menghindari kerusakan-kerusakan melalui pengamatan
proses kerja, pelaporan kejadian dan penerapan proses kontrol resiko.
c. Mengkomunikasikan prosedur peningkatan atau rekomendasi dengan
personel yang terkait.
d. Mengakhiri proses pekerjaan dengan perhatian pada kebersihan, kerapihan
serta keselamatan kerja.

D. Instruksi Kerja
Berlaku untuk setiap elemen kompetensi dan krteria unjuk kerja dalam
level Unit Kompetensi TIK.PR01.043.01, Memberikan Kontribusi Kualitas Hasil
Kerja dan jumlah nilai tingkat gradasi kompetensi kunci yang terindikasi pada 10
(sepuluh) kompetensi kunci.
Tugas unjuk kerja ini, meliputi :
4.1. Tugas Unjuk Kerja :
 Tugas unjuk kerja untuk menilai keterampilan ( Skill ) seseorang dalam
menampilkan elemen komptensi dan kriteria unjuk kerja.
 Didukung aspek keterampilan yang dibutuhkan dalam panduan penilaian
yang terindikasi pada kriteria unjuk kerja dan kompetensi kunci.
4.2. Tugas Sikap Kerja :
 Tugas unjuk sikap kerja untuk menilai sikap ( Attitude ) seseorang dalam
menampilkan elemen kompetensi dan kriteria unjuk kerja.
 Didukung aspek kritis atau penyikapan kerja dalam panduan penilaian
yang terindikasi pada kriteria unjuk kerja dan kompetensi kunci.

77
Petunjuk
1. Selesaikan semua tugas unjuk kerja sesuai instruksi unjuk kerja
masing-masing sesuai instruksi kerja dengan batasan pada indikator
kerja dan mengacu pada standar kriteria masing-masing.
2. Waktu tersedia 30 menit, jumlah soal 5 Instruksi Kerja..

Tugas 1

Menjelaskan prosedur kualitas

Waktu : 3 menit

Alat : Bolpoit

Bahan : Buku catatan

Indikator Kerja : Sesuai dengan uraian materi

Standar Kreteria : Terjawab dengan benar

Intruksi Kerja : Jelaskan prosedur kualitas yang relevan ditempat


kerja sesuai dengan kebutuhan!

Tugas 2

Mengidentifikasi indikator kinerja secara individu.

Waktu : 3 menit

Alat : Bolpoit

Bahan : Buku catatan

Indikator Kerja : Sesuai dengan uraian materi

Standar Kreteria : Terjawab dengan benar

Intruksi Kerja : Sebutkan indikator kinerja individu !

Tugas 3

Memfasilitasi proses dan perencanaan untuk meningkatkan kualitas hasil kerja

Waktu : 3 menit

78
Alat : Bolpoit

Bahan : Buku catatan

Indikator Kerja : Sesuai dengan uraian materi

Standar Kreteria : Terjawab dengan benar

Intruksi Kerja : Jelaskan proses dan perencanaan kerja untuk


meningkatkan kualitas hasil kerja !

Tugas 4

Menginterprestasi kebutuhan di lingkungan kerja

Waktu : 3 menit

Alat : Bolpoit

Bahan : Buku catatan

Indikator Kerja : Sesuai dengan uraian materi

Standar Kreteria : Terjawab dengan benar

Intruksi Kerja : Sebutkan kebutuhan-kebutuhan di lingkungan


kerja sebagai masukan dalam
perencanaan/persiapan kerja !

Tugas 5

Memonitor lingkungan kerja

Waktu : 3 menit

Alat : Bolpoit

Bahan : Buku catatan

Indikator Kerja : Sesuai dengan uraian materi

Standar Kreteria : Terjawab dengan benar

Intruksi Kerja : Jelaskan cara memonitor dan mengontrol


lingkungan kerja selama proses kerja!

79
Tugas 6

Merespon dan menindaklanjuti masalah utama di lingkungan kerja

Waktu : 3 menit

Alat : Bolpoit

Bahan : Buku catatan

Indikator Kerja : Sesuai dengan uraian materi

Standar Kreteria : Terjawab dengan benar

Intruksi Kerja : Jelaskan cara merespon dan menindaklanjuti


masalah utama di lingkungan kerja !

Tugas 7

Melaksanakan prosedur lapangan kerja yang relevan

Waktu : 3 menit

Alat : Bolpoit

Bahan : Buku catatan

Indikator Kerja : Sesuai dengan uraian materi

Standar Kreteria : Terjawab dengan benar

Intruksi Kerja : Jelaskan tanggungjawab untuk memonitor


kualitas hasil kerja di lingkungan kerja yang
relevan!

Tugas 8

Meminimalkan kerusakan-kerusakan melalui pengamatan proses kerja

Waktu : 3 menit

Alat : Bolpoit

Bahan : Buku catatan

Indikator Kerja : Sesuai dengan uraian materi

80
Standar Kreteria : Terjawab dengan benar

Intruksi Kerja : Jelaskan cara meminimalkan kerusakan-


kerusakan melalui pengamatan proses kerja!

Tugas 9

Mengkomunikasikan rekomendsi dengan personel yang terkait

Waktu : 3 menit

Alat : Bolpoit

Bahan : Buku catatan

Indikator Kerja : Sesuai dengan uraian materi

Standar Kreteria : Terjawab dengan benar

Intruksi Kerja : Jelaskan cara mengkomunikasikan rekomendsi


dengan personel yang terkait !

Tugas 10

Mengakhiri proses pekerjaan

Waktu : 3 menit

Alat : Bolpoit

Bahan : Buku catatan

Indikator Kerja : Sesuai dengan uraian materi

Standar Kreteria : Terjawab dengan benar

Intruksi Kerja : Sebutkan tahapan dalam mengakhiri proses


pekerjaan dengan memperhatikan
kebersihan,kerapihan serta keselamatan kerja !

Lembar Pemeriksaan Peserta untuk Tugas Unjuk Kerja :


Semua kesalahan harus diperbaiki terlebih dahulu, sebelum ditandatangani.

No. Uraian Pertanyaan Tugas Unjuk Kerja Benar Salah

1.

81
2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

Apakah pertanyaan No.1 sampai No.10 , telah di Keterangan


jawab dengan benar ?

Total waktu
30 menit

Nama peserta Nama penilai

Tanda tangan Tanda tangan

Tanggal Tanggal

Catatan Penilai :

82
E. Latihan Soal
Penilaian dengan menggunakan satu atau lebih dari satu pertanyaan untuk
setiap elemen kompetensi, jika penilai kurang puas dengan kesiapan anda
dalam melakukan penilaian unjuk kerja dan sikap kerja anda, maka rencana
pelatihan unjuk kerja dan sikap kerja ulang / remidial akan dibicarakan antara
peserta dengan penilai.
5.1 Tugas Tertulis :
 Tugas tertulis untuk menilai pengetahuan ( Knowledge ) seseorang
dalam menampilkan elemen kompetensi dan kriteria unjuk kerja.
 Dapat dipergunakan untuk mengidentifikasi penilaian unjuk kerja dan
unjuk sikap kerja.
 Didukung aspek pengetahuan yang dibutuhkan dalam panduan penilaian
yang terindikasi pada kiteria unjuk kerja dan kompetensi kunci.
 Dapat dimasukkan penilaian pengetahuan sikap kerja.

PILIHAN GANDA :
1. Selesaikan semua tugas tertulis sesuai pertanyaan masing-masing
dengan mengacu pada bentuk soal pilihan ganda (Muliple Choise),
2. Waktu tersedia 10 menit , jumlah soal 10 pertanyaan.

Tugas : Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar dengan memberi
tanda X pada huruf a, b, c dan d yang anda pilih.
1. Kualifikasi profesionalisme atau kompetensi sumberdaya manusia
merupakan akumulasi dari pilihan di bawah ini kecuali... (KUK 1.1)
a. Pengetahuan

83
b. Keahlian
c. Keterampilan
d. Kedisiplinan

2. Standar kompetensi mencerminkan kemampuan yang dilandasi oleh


pengetahuan, keterampilan dan didukung oleh ... (KUK 1.2)
a. Disiplin kerja
b. Sikap kerja
c. Suasana kerja
d. Etos kerja
3. Acuan nasional dalam mengembangkan program pendidikan dan pelatihan
serta dalam proses pembelajaran melalui pengalaman di tempat kerja dan
dalam masyarakat yang digunakan adalah... (KUK 1.3)
a. KKNI
b. KNPI
c. SKNI
d. SKKI

4. Berdasar teori kebutuhan Maslow maka kebutuhan karyawan Dalam


perusahaan diterjemahkan sebagai berikut, kecuali ... (KUK 2.1)
a. kebutuhan psikologis dasar
b. kebutuhan untuk dicintai dan disayangi
c. kebutuhan fisiologis dasar
d. kebutuhan untuk aktualisai diri
5. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut maka karyawan harus berprestasi dan
berperilaku yang baik. Berikut ini akan mempengaruhi prestasi dan perilaku
kecuali... (KUK 2.2).
a. persepsi
b. sikap kerja
c. motivasi
d. kecerdasan
6. Maksud diadakannya Diklat K3 adalah untuk menjamin semua pihak yang
ada dalam resiko untuk mengetahui secara memadai tentang, kecuali : (KUK
2.3)
a. mengoptimalkan kerja

84
b. upaya akibat kerja
c. resiko ditempat kerja
d. operation tempat kerja
7. Untuk memberikan program diklat terlebih dahulu harus diketahui keahlian
yang dibutuhkan, diklat dapat diarahkan atau ditujukan untuk mencapai
keahlian tersebut merupakan prinsip... (KUK 3.1)
a. relation to job analisis
b. motivation
c. active participation
d. individual differences
8. Dalam proses peningkatan kualitas yang terpenting adalah bagaimana kita
mampu menemukan gap (masalah) dan bagaimana mengatasi gap tersebut
agar tercapai standar yang diharapkan. Untuk dapat menganalisa gap perlu
dipahami prinsip dasar dalam peningkatan kualitas yaitu, kecuali : (KUK 3.2)
a. fokus pada proses
b. memahami variasi dalam proses
c. menggunakan teamwork
d. leadership yang mumpuni

9. Kinerja yang lebih baik adalah tujuan dari proses peningkatan kualitas.
Beberapa kriteria Proses peningkatan kualitas yang baik, kecuali (KUK 3.3)
a. mengurangi limbah
b. mengurangi biaya
c. melibatkan karyawan
d. mengurangi pengendalian
10. Mengapa setelah selesainya proses pekerjaan pekerja diharapkan untuk
memberikan perhatiannya kepada kerapihan dan kebersihan serta
keselamatan kerja ? (KUK 3.4)
a. menjaga kebersihan dan kesehatan yang berimbas dengan kesehatan
pekerja
b. menjaga kerapihan dan kesehatan yang berimbas dengan kedisiplinan
pekerja
c. menjaga kerapihan dan kebersihan yang berimbas dengan kesehatan
pekerja

85
d. menjaga kerapihan dan kedisiplinan yang berimbas dengan kesuksesan
pekerja

F. Daftar Pustaka
1. __________, Materi pelatihan berbasis kompetensi sektor Telematika sub
sektor programer komputer, Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas.

86
Kode Unit: TIK.PR01.014.01
Judul Unit: Bekerja Secara Efektif Dalam Lingkungan Teknologi
Informasi

A. Tujuan Pembelajaran

Unit ini menentukan kompetensi yang diperlukan untuk mengasimilasi kedalam


departemen teknologi informasi, fundamental ini untuk bekerja di dalam organisasi.
Setelah mempelajari materi ini, peserta mampu :

a. Memenuhi prosedur dan kebijakan teknologi informasi.


b. Meningkatkan organisasi dan departemen teknologi informasi dengan cara yang
konsisten dengan misi organisasi.
c. Mengidentifikasi peralatan/software teknologi informasi dan sistim operasi yang
didukung oleh organisasi.

B. Indikator

Setelah mempelajari materi ini, peserta mampu :

a. Peranan pelaku utama dari organisasi teknologi informasi ditetapkan dan


dijelaskan.
b. Pilihan karir dan opsi-opsi ditetapkan sesuai struktur organisasi.
c. Kebijakan dan prosedur-prosedur dipenuhi seperti yang diarahkan oleh
pengawas.
d. Peranan fungsi teknologi informasi dalam organisasi dijelaskan.
e. Organisasi dipromosikan dengan cara positif.
f. Peralatan/ software teknologi informasi dan sistim operasi yang tepat sesuai
kebutuhan organisasi di identifikasi.
g. Persyaratan peralatan, lokasi dan pelayanan di identifikasi sesuai kebutuhan
organisasi.

C. Uraian Materi
1.1 Peranan pelaku utama dari organisasi teknologi informasi ditetapkan dan dijelaskan

Teknologi Informasi (TI) adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah
data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi
data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu
informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan
pribadi, bisnis, pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk
pengambilan keputusan. Teknologi Informasi tidak hanya terbatas pada teknologi
komputer (software & hardware) yang digunakan untuk memproses atau
menyimpan informasi, melainkan juga mencakup teknologi komunikasi untuk

87
mengirimkan informasi (Martin, 1999). Semua bidang membutuhkan teknologi
informasi, baik hukum, ekonomi, perbankan, kesehatan, dan sebagainya.

Teknologi dalam organisasi memiliki peran penting dalam mempelajari sifat-sifat


dari teknologi suatu organisasi dan hubungan teknologi terhadap struktur organisasi,
tetapi dalam penerapannya harus didasarkan karakteristik dari organisasi tersebut.
Organisasi adalah sebuah sistem terbuka, dan teknologi organisasi merupakan jenis
kegiatan internal yang terjadi dalam organisasi tersebut, dalam hal ini jelas sangat
keterkaitan satu sama lain.

Dengan adanya teknologi informasi dalam sebuah organisasi, akan mampu


mengimbangi perubahan-perubahan baik dalam struktur organisasi maupun dalam
kegiatan berorganisasi, serta mampu mengubah pola komunikasi atau interaksi yang
berlangsung baik itu secara vertikal maupun horizontal.

Umumnya seluruh kegiatan IT dapat dibagi menjadi dua bagian dasar yaitu
“operation and infrastructure” dan “Aplication Development“. Bagian operasi
berurusan dengan penanganan sehari-hari dari lingkugan komputer dan keamanan.
Bagian Aplikasi bertanggung jawab dengan pembuatan dan pengembangan aplikasi
bisnis. Untuk perusahaan besar, ada beberapa group khusus yang dibentuk agar
lebih terspesialisasi. Berikut adalah diagram peran karyawan pada divisi IT (Note:
diagam dibawah dapat menjadi bentuk dari struktur organisasi tetapi tidak selalu):

Untuk perusahaan yang kecil, satu karyawan dapat mengambil lebih dari satu peran
misalkan sebagai Business Analyst sekaligus Application Developer. Tapi perusahaan
harus tetap berpegang pada satu syarat : tidak diperkenankan karyawan memegang
dua jenis peran sebagai pembuat sekaligus pengawas dalam sebuah proyek.
Misalkan seorang programmer yang juga mengambil peran sebagai testing. Ada
kemungkinan hasil testingnya diragukan karena programmer tersebut menilai hasil
karyanya sendiri.

88
Peran-peran diatas juga melambangkan tingkatan penanganan masalah IT dalam
perusahaan. Berikut ini adalah gambar tingkatan penanganan masalah IT:

Help desk adalah lapisan pertama yang harus dihubungi oleh end user bila mereka
mereka mendapatkan masalah. Help desk akan berupaya menanganinya, tapi bila
gagal akan mengirimkan ke lapisan yang lebih senior. Selama itu, help desk akan
menjadi koordinator dari penanganan masalah. End user harus selalu menghubungi
help desk saat meminta bantuan ataupun menanyakan progress permintaan
bantuan mereka. End User dilarang untuk menghubungi secara langsung lapisan
support yang lebih dalam (mem-bypass helpdesk).

1.2 Pilihan karir dan opsi-opsi ditetapkan sesuai struktur organisasi

Karier adalah semua jabatan/pekerjaan yang dimiliki/dipegang selama kehidupan


kerja seseorang. Perencanaan karier adalah suatu perencanaan tentang
kemungkinan seorang karyawan suatu organisasi atau perusahaan sebagai individu
meniti proses kenaikan pangkat atau jabatan sesuai persyaratan dan
kemampuannya.

Menurut kol. Susilo Martoto, perencanaan karier adalah suatu perencanaan tentang
kemungkinan-kemungkinan seorang karyawan/anggota organisasi sebagai individu
meniti proses kenaikan pangkat/jabatan sesuai persyaratan dan kemampuannya.

Keberhasilan karier seseorang dipengaruhi oleh hal-hal sebagai berikut:

a. Pendidikan formalnya
b. Pengalaman kerjanya
c. Sikap atasannya
d. Prestasi kerjanya
e. Bobot pekerjaanya
f. Adanya lowongan jabatan
g. Produktifitas kerjanya

89
Berikut ini merupakan beberapa peran/karir yang umum ditemukan pada divisi IT
dalam suatu organisasi:

Help Desk. Help Desk adalah titik utama dimana client dari IT akan pertama kali
menghubungi divisi IT saat mempunyai pertanyaan atau masalah yang berhubungan
dengan IT. Help Desk membawa harga diri dan wibawa divisi IT saat berhubungan
dengan client sehingga Help Desk sangat mempengaruhi customer experience.

End User Support. End User Support bertanggung jawab untuk perbaikan fisik
komputer dan kunjungan ke lapangan kerja. Grup ini adalah lapisan kedua dari
manajemen masalah dan solusi. Umumnya bila ukuran group cukup besar, manajer
akan membagi menjadi beberapa tim kecil berdasarkan lokasi, teknologi, aplikasi,
atau kelompok bisnis. Setiap kelompok kecil mempunyai seorang kepala.

Network Administration Group. Network Administrator Group mengatur semua


kemampuan jaringan komunikasi data yang dibutuhkan oleh bisnis. Network
administrator bertanggung jawab pada semua kabel, hubs/switch, kemananan
jaringan, routers, gateways, firewall, dan hal yang berhubungan dengan jaringan
lainnya. Mereka melakukan pengawasan traffic jaringan dan melakukan efisiensi /
upgrade sebelum kebutuhan melebihi kapasitas.

System Administrator / Computer Operation Group. System Administrator dan


Computer Operations Group mengatur, mengawasi, dan mengkonfigurasi seluruh
Server dan System Software yang membentuk sebuah infrastruktur dimana terdapat
aplikasi dan data perusahaan. Sistem ini termasuk email server , web/FTP server,
print server, development, test, and production server. Setiap server mungkin
berdasarkan pada teknologi yang berbeda tergantung pada standar perusahaan.

Telecommunications Services Group. Banyak perusahaan mendapati bahwa lebih


murah untuk membeli dan mengoperasikan telepon sistem mereka sendiri.
Telecommunications Services Group mengatur seluruh telepon dan jasa lainnya
yang berhubungan. Jasa yang diberikan adalah telepon, voice mail, fax, dan video
conferencing.

Infrastructure / Operations Manager. Manajer operasi bertanggung jawab pada


performa dari semua tim yang berada pada IT Operation Group. Manajer harus
mempunyai pengetahuan yang luas pada teknologi yang berada pada wilayah
tanggung jawabnya tetapi detailnya tetap berada pada setiap anggota tim.

Application Development Teams. Application Development Teams menyediakan


pengembangan dan dukungan pada aplikasi bisnis, berdasarkan pada kebutuhan
yang dikumpulkan dan didokumentasikan oleh business analyst. Untuk perusahaan
kecil, business analyst dan development team umumnya dilakukan oleh orang yang
sama. Aplikasi bisnis mungkin dibuat sendiri atau dibeli dari luar dan dikonfigurasi
agar cocok dengan pola bisnis perusahaan.

Application Support Group. Pada perusahaan besar, tim developer sering dibagi
menjadi dua. Disatu sisi menangani pembuatan aplikasi, disisi lain menjadi support
seperti help desk untuk aplikasi yang telah dibuat. Grup ini menjadi lapis ketiga
dalam support aplikasi.

90
Application Testing. Application Testing Team bertanggung jawab untuk menguji
coba perubahan dan upgrade pada aplikasi bisnis dengan tujuan mendeteksi dan
menghilangkan masalah dan menjamin kompabilitas dengan modul lain.

Database Administrator. Database administrator mendesain arsitektur database,


melakukan install dan konfigurasi database software, berpartisipasi pada desain dan
pengembangan dengan developer, menjamin integritas data, dan mengawasi serta
meningkatkan performa database.

Electronic Data Interchange. Electronic Data Interchange (EDI) bertanggung jawab


untuk menjamin transport data antara aplikasi baik dalam perusahaan maupun
dengan luar perusahaan secara akurat, tepat, dan cepat.

Business Analyst Group. Pekerjaan seorang analis bisnis adalah berhubungan


langsung dengan end user / client untuk mengetahui bagaimana sistem digunakan
dan mengidentifikasikan peningkatan yang dapat menyediakan keuntungan yang
tinggi bagi perusahaan. Tanggung jawab dari sebuah analis bisnis terbagi sama rata
antara end user / client dan divisi IT.

Manager of Application Management. Manager dari Application Mangement Group


bertanggung jawab pada performa dari seluruh tim dalam grupnya. Application
Manager harus mempunyai sebuah pemahaman yang lengkap pada sistem bisnis
yang digunakan. Fungsi yang terpenting adalah organisasi dan manajemen tim.
Membuat prioritas, mengatur tim, dan menyelesaikan proyek adalah tanggung
jawab dari application manager.

1.3 Kebijakan dan prosedur-prosedur dipenuhi seperti yang diarahkan oleh pengawas

Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah dokumen yang berkaitan dengan


prosedur yang dilakukan secara kronologis untuk menyelesaikan suatu pekerjaan
yang bertujuan untuk memperoleh hasil kerja yang paling efektif dari para pekerja
dengan biaya yang serendah-rendahnya. SOP biasanya terdiri dari manfaat, kapan
dibuat atau direvisi, metode penulisan prosedur, serta dilengkapi oleh bagan
flowchart di bagian akhir (Laksmi, 2008:52).

Setiap perusahaan bagaimanapun bentuk dan apapun jenisnya, membutuhkan


sebuah panduan untuk menjalankan tugas dan fungsi setiap elemen atau unit
perusahaan. Standar Prosedur Operasional (SPO) adalah sistem yang disusun untuk
memudahkan, merapihkan dan menertibkan pekerjaan. Sistem ini berisi urutan
proses melakukan pekerjaan dari awal sampai akhir.

Tujuan pembuatan SOP adalah untuk menjelaskan perincian atau standar yang tetap
mengenai aktivitas pekerjaan yang berulang-ulang yang diselenggarakan dalam
suatu organisasi. SOP yang baik adalah SOP yang mampu menjadikan arus kerja yang
lebih baik, menjadi panduan untuk karyawan baru, penghematan biaya,
memudahkan pengawasan, serta mengakibatkan koordinasi yang baik antara
bagian-bagian yang berlainan dalam perusahaan.

91
SOP memiliki manfaat bagi organisasi antara lain (Permenpan No.PER/21/M-
PAN/11/2008):

1. Sebagai standarisasi cara yang dilakukan pegawai dalam menyelesaikan


pekerjaan khusus, mengurangi kesalahan dan kelalaian.
2. SOP membantu staf menjadi lebih mandiri dan tidak tergantung pada intervensi
manajemen, sehingga akan mengurangi keterlibatan pimpinan dalam
pelaksanaan proses sehari-hari.
3. Meningkatkan akuntabilitas dengan mendokumentasikan tanggung jawab
khusus dalam melaksanakan tugas.
4. Menciptakan ukuran standar kinerja yang akan memberikan pegawai. cara
konkret untuk memperbaiki kinerja serta membantu mengevaluasi usaha yang
telah dilakukan.
5. Menciptakan bahan-bahan training yang dapat membantu pegawai baru untuk
cepat melakukan tugasnya.
6. Menunjukkan kinerja bahwa organisasi efisien dan dikelola dengan baik.
7. Menyediakan pedoman bagi setiap pegawai di unit pelayanan dalam
melaksanakan pemberian pelayanan sehari-hari.
8. Menghindari tumpang tindih pelaksanaan tugas pemberian pelayanan.
9. Membantu penelusuran terhadap kesalahan-kesalahan prosedural dalam
memberikan pelayanan. Menjamin proses pelayanan tetap berjalan dalam
berbagai situasi.

Dalam PERMENPAN PER/21/M-PAN/11/2008 disebutkan bahwa penyusunan SOP


harus memenuhi prinsip-prinsip antara lain: kemudahan dan kejelasan, efisiensi dan
efektivitas, keselarasan, keterukuran, dimanis, berorientasi pada pengguna,
kepatuhan hukum, dan kepastian hukum.

1. Konsisten. SOP harus dilaksanakan secara konsisten dari waktu ke waktu, oleh
siapapun, dan dalam kondisi apapun oleh seluruh jajaran organisasi
pemerintahan.
2. Komitmen. SOP harus dilaksanakan dengan komitmen penuh dari seluruh
jajaran organisasi, dari level yang paling rendah dan tertinggi.
3. Perbaikan berkelanjutan. Pelaksanaan SOP harus terbuka terhadap
penyempurnaan-penyempurnaan untuk memperoleh prosedur yang benar-
benar efisien dan efektif.
4. Mengikat. SOP harus mengikat pelaksana dalam melaksanakan tugasnya sesuai
dengan prosedur standar yang telah ditetapkan.
5. Seluruh unsur memiliki peran penting. Seluruh pegawai peran-peran tertentu
dalam setiap prosedur yang distandarkan. Jika pegawai tertentu tidak
melaksanakan perannya dengan baik, maka akan mengganggu keseluruhan
proses, yang akhirnya juga berdampak pada proses penyelenggaraan
pemerintahan.
6. Terdokumentasi dengan baik. Seluruh prosedur yang telah distandarkan harus
didokumentasikan dengan baik, sehingga dapat selalu dijadikan referensi bagi
setiap mereka yang memerlukan.

92
Secara umum, SOP dibagi menjadi dua jenis : SOP Teknis dan SOP Administratif. SOP
Teknis adalah standar prosedur yang sangat rinci dan bersifat teknis. Setiap
prosedur diuraikan dengan sangat teliti sehingga tidak ada kemungkinan
kemungkinan variasi lain. Dalam penyelenggaraan administrasi pemerintahan, SOP
teknis dapat diterapkan pada bidang-bidang antara lain: pemeliharaan sarana dan
prasarana, pemeriksaan keuangan, kearsipan, korespondensi, dokumentasi,
pelayanan-pelayanan kepada masyarakat, kepegawaian dan lainnya. SOP
Administratifadalah standar prosedur yang diperuntukkan bagi jenis-jenis pekerjaan
yang bersifat administratif. Dalam penyelenggaraan administrasi pemerintahan
lingkup makro, SOP administratif dapat digunakan untuk proses-proses perencanaan,
pengganggaran, dan lainnya, atau secara garis besar proses-proses dalam siklus
penyelenggaraan administrasi pemerintahan. Dalam lingkup mikro, SOP
administratif disusun untuk proses-proses administratif dalam operasional seluruh
instansi pemerintah, dari mulai level unit organisasi yang paling kecil sampai pada
level organisasi secara utuh, dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya.

Flowchart biasa digunakan untuk menggambarkan SOP. Flowchart menggambarkan


sebuah algoritma yang terstruktur dan mudah dipahami oleh orang lain. Diagram alir
ini akan menunjukkan alur di dalam program secara logis, dibutuhkan sebagai alat
komunikasi dan dokumentasi, digambarkan dengan orientasi dari atas ke bawah.
Setiap kegiatan dalam diagram alir dinyatakan secara eksplisit, dimulai dari satu
Start dan berakhir pada satu atau lebih Terminal/ Akhir serta menggunakan
penguhubung (Connector) dengan label untuk menunjukkan keterhubungan antar
path terputus/terpotong: misalnya ganti halaman.

93
Berikut ini merupakan contoh-contoh SOP bidang TI yang ada di divisi IT.

94
Prosedur Gangguan Koneksi Jaringan Lokal

Kegiatan Pelaksana Kelangkapan Waktu Keterangan


Pemohon Divisi
IT
Staf IT yang bertugas
untuk memonitoring
1 2
jaringan menemukan
adanya gangguan pada
node di jaringan lokal atau
menerima laporan dari
pengguna jasa
dilingkungan kerja.
Staf IT yang bertugas 30 Pengecekan
segera melakukan 3 menit jaringan ke
pengecekan perangkat server dan
dengan menggunakan komputer unit
perintah ping. lain.
Staf IT segera
menindaklanjuti laporan 4
dengan mengirimkan staf
IT ke lokasi.
Staf IT segera melakukan
inventarisasi 5
permasalahan dan
berdasarkan hal tersebut
ditentukan estimasi waktu
pemulihan.
Staf IT segera melakukan 30-60 Pengecekan
6
perbaikan sesuai dengan menit kabel jaringan.
permasalahan dan
estimasi waktu pemulihan
yang ditentukan.

Selain kebijakan mengenai SOP, terdapat juga kebijakan lain dari pemerintah yang
berhubungan dengan organisasi teknologi informasi yang dapat diakses pada alamat
https://jdih.kominfo.go.id/index.php.

2.1 Peranan fungsi teknologi informasi dalam organisasi

Penerapan Teknologi Informasi banyak digunakan para usahawan. Kebutuhan


efisiensi waktu dan biaya menyebabkan setiap pelaku usaha merasa perlu
menerapkan teknologi informasi dalam lingkungan kerja. Penerapan Teknologi
Informasi dapat menyebabkan perubahan pada kebiasaan kerja. Misalnya
penerapan Enterprice Resource Planning (ERP). ERP adalah salah satu aplikasi
perangkat lunak yang mencakup sistem manajemen dalam perusahaan. Juga

95
penggunaan Microsoft Access dapat membuat aplikasi untuk dapat memenuhi
tujuan efektifitas dan efisiensi suatu perusahaan.

Terdapat enam fungsi teknologi informasi, yaitu:

a. Menangkap (Capture). Menangkap disini dapat diartikan sebagai menginput.


Misalnya menerima inputan dari mic, keyboard, scanner, dan lain-lain.
b. Mengolah (Processing). Mengolah atau memproses data masukkan yang
diterima untuk menjadi informasi. Pengolahan dan pemrosesan data dapat
berupa mengkonversi, menganalisis, dan menghitung (kalkulasi).
c. Menghasilkan (Generating). Menghasilkan atau mengorganisasikan
informasi ke dalam bentuk yang berguna atau laporan yang dapat
dimengerti oleh orang lain. Misal laporan, tabel, grafik, gambar, dan lain-lain.
d. Menyimpan (Storage). Merekam atau menyimpan data dan informasi dalam
suatu media yang dapat digunakan untuk keperluan lain. Contohnya adalah
menyimpan ke hard disk, flash disk, tape, dan lain-lain.
e. Mencari Kembali (Retrival). Menelusuri dan mendapatkan kembali
informasi atau mengkopi data dan informasi yang sudah tersimpan.
Misalnya mencari data penjualan yang sudah disimpan sebelumnya.
f. Mentransmisi (Transmission). Mengirim data dan informasi dari suatu lokasi
ke lokasi lain melalui jaringan komputer. Misalkan mengirimkan data
penjualan dari user A ke user yang lainnya.

Penggunaan IT dalam sebuah organisasi sangatlah penting, untuk menerapkan IT


haruslah dilihat karakteristik organisasi tersebut. Apakah dengan IT mampu
meningkatkan efisiensi sebuah perusahaan, sehingga dalam penerapan IT
dibutuhkan orang yang handal yang dapat berjalan dengan baik. Ada 4 peranan
mendasar teknologi informasi di sebuah perusahaan, yaitu:

a. Fungsi Operasional akan membuat struktur organisasi menjadi lebih


ramping telah diambil alih fungsinya oleh teknologi informasi. Karena sifat
penggunaannya yang menyebar di seluruh fungsi organisasi, unit terkait
dengan manajemen teknologi informasi akan menjalankan fungsinya
sebagai supporting agency dimana teknologi informasi dianggap sebagai
sebuah firm infrastructure.
b. Fungsi Monitoring and Control mengandung arti bahwa keberadaan
teknologi informasi akan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan
aktivitas di level manajerial embedded di dalam setiap fungsi manajer,
sehingga struktur organisasi unit terkait dengannya harus dapat memiliki
span of control atau peer relationship yang memungkinkan terjadinya
interaksi efektif dengan para manajer di perusahaan terkait.
c. Fungsi Planning and Decision mengangkat teknologi informasi ke tataran
peran yang lebih strategis lagi karena keberadaannya sebagai penyedia dari
rencana bisnis perusahaan dan merupakan sebuah tambahan informasi bagi
para pimpinan perusahaan yang dihadapkan pada realitas untuk mengambil
sejumlah keputusan penting sehari-harinya.

96
d. Fungsi Communication secara prinsip termasuk ke dalam firm infrastructure.
Dalam era organisasi modern dimana teknologi informasi ditempatkan
posisinya sebagai sarana atau media individu perusahaan dalam
berkomunikasi, berkolaborasi, berkooperasi, dan berinteraksi.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa teknologi informasi (TI) memiliki banyak fungsi
dan peranan bagi perusahaan. Fungsi dari teknologi informasi adalah menangkap,
mengolah, menghasilkan, menyimpan dan mencari kembali data. Dan peranan dari
teknologi informasi adalah fungsi operasional, fungsi monitoring and control, fungsi
planning and decision dan fungsi communication.

2.2 Organisasi dipromosikan dengan cara positif

Pada hakikatnya promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran, yaitu aktivitas
yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk, dan/atau
mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia
menerima, membeli dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang
bersangkutan.

Promosi mempunyai 5 (lima) fungsi yang sangat penting bagi suatu


perusahaan/organisasi. Kelima fungsi tersebut adalah:

a. Informing (memberikan informasi). Promosi membuat konsumen sadar akan


produk-produk baru, mendidik mereka tentang berbagai fitur dan manfaat
merek, serta memfasilitasi penciptaan citra sebuah perusahaan yang
menghasilkan produk atau jasa. Promosi menampilkan peran informasi bernilai
lainnya, baik untuk merek yang diiklankan maupun konsumennya, dengan
mengajarkan manfaat-manfaat baru dari merek yang telah ada.
b. Persuading (membujuk). Media promosi atau iklan yang baik akan mampu
mempersuasi pelanggan untuk mencoba produk dan jasa yang ditawarkan.
Terkadang persuasi berbentuk mempengaruhi permintaan primer, yakni
menciptakan permintaan bagi keseluruhan kategori produk. Lebih sering,
promosi berupaya untuk membangun permintaan sekunder, permintaan bagi
merek perusahaan yang sekunder.
c. Reminding (mengingatkan). Iklan menjaga agar merek perusahaan tetap segar
dalam ingatan para konsumen. Saat kebutuhan muncul, yang berhubungan
dengan produk dan jasa yang diiklankan, dampak promosi di masa lalu
memungkinkan merek pengiklan hadir di benak konsumen. Iklan lebih jauh
didemonstrasikan untuk mempengaruhi pengalihan merek dengan
mengingatkan konsumen yang akhir-akhir ini belum membeli merek yang
tersedia dan mengandung atribut-atribut yang menguntungkan.
d. Adding Value (menambah nilai). Terdapat tiga cara mendasar dimana
perusahaan dapat member nilai tambah bagi penawaran-penawaran mereka,
inovasi, penyempurnaan kualitas, atau mengubah persepsi konsumen. Ketiga
komponen nilai tambah tersebut benar-benar independen. Promosi yang efektif

97
menyebabkan merek dipandang lebih elegan, lebih bergaya, lebih bergengsi dan
dapat lebih unggul dari tawaran pesaing.
e. Assisting (mendampingi upaya-upaya lain dari perusahaan). Iklan merupakan
salahsatu alat promosi, iklan dapat mengawasi proses penjualan produk-produk
perusahaan dan memberikan pendahuluan yang bernilai bagi wiraniaga sebelum
melakukan kontrak personal dengan para pelanggan yang prospektif. Upaya,
waktu dan biaya periklanan dapat dihemat karena lebih sedikit waktu yang
diperlukan untuk memberi informasi kepada prospek tentang keistimewaan dan
keunggulan produk jasa. Terlebih lagi, iklan melegitimasi atau membuat apa
yang dinyatakan klaim oleh perwakilan penjual lebih kredibel.

Tujuan promosi sebagai efek dari komunikasi, yaitu:

- Category Need, Menumbuhakn persepsi pelanggan terhadap suatu kebutuhan.


- Brand Awareness, Memperkenalkan dan memberikan pemahaman tentang
suatu produk kepada konsumen.
- Brand Attitude, Mendorong pemilihan terhadap suatu produk.
- Brand Purchase Intention, Membujuk pelanggan untuk membeli suatu produk.
- Purchase facilitation, Mengimbangi kelemahan unsur bauran pemasaran lain.
- Positioning, menanamkan citra produk dan perusahaan.

Memanfaatkan jaringan internet untuk promosi, menjadi salah satu strategi khusus
bagi organisasi untuk memperluas peluang yang dimiliki. Saat ini sudah banyak
pelaku seperti UKM yang berhasil memperluas jaringan berkat bantuan internet. Hal
ini menjadi bukti nyata bagi mereka bahwa internet memberikan peranan yang
cukup penting untuk kemajuan organisasi di dalam negeri.

Untuk membantu para pelaku menjangkau peluang yang lebih luas, promosi online
dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa cara berikut:

a. Memanfaatkan Peranan Multimedia. Dalam pemasaran online, dukungan


multimedia sangat penting untuk menciptakan media promosi yang menarik
perhatian konsumen. Pelaku bisnis dapat memanfaatkan media berupa foto dan
video untuk mempromosikan produk melalui dunia maya.
b. Memanfaatkan Iklan Online. Saat ini sudah banyak situs online yang bisa
dimanfaatkan untuk mempromosikan organisasi baik secara gratis maupun
berbayar. Mulai dari pemasangan iklan baris, iklan banner atau bergabung
dengan komunitas online atau forum.
c. Memanfaatkan Situs Jejaringan Sosial. Disamping memanfaatkan situs iklan
online, bisa juga memanfaatkan situs jejaring sosial yang cukup potensial.
Contoh: Facebook, Twitter, Google+. Bisa juga menggunakan aplikasi
smartphone dan sosial media lain seperti: Instagram. Melalui jejaring sosial
tersebut, para pelaku dapat mempublikasikan organisasi serta menjalin
komunikasi langsung dengan calon konsumen yang tertarik dengan organisasi
tersebut.
d. Memanfaatkan Website/Blog. Selain memanfaatkan media sosial, para pelaku
juga bisa mempromosikan organisasi melalui blog atau website yang

98
menawarkan space baik secara gratis ataupun berbayar. Terdapat beberapa
blog yang dapat diakses secara gratis untuk keperluan ini diantaranya,
blogger.com, medium.com dan wordpress.com.

3.1 Peralatan/ software teknologi informasi dan sistim operasi yang tepat sesuai
kebutuhan organisasi di identifikasi

Analisa kebutuhan adalah suatu proses untuk mendapatkan informasi, mode,


spesifikasi tentang perangkat lunak yang diinginkan klien/pengguna. Kedua belah
pihak, yaitu klien dan pembuat perangkat lunak terlibat aktif dalam tahap ini.
Informasi dari klien yang akan menjadi acuan untuk melakukan desain perangkat
lunak.

Ada tiga tujuan utama dari proses analasis kebutuhan yang dapat diformulasikan
sebagai berikut :

a. Mengelola hasil elistasi kebutuhan untuk menghasilkan dokumen spesifikasi


kebutuhan yang isi keseluruhannya sesuai dengan apa yang diinginkan
pengguna.
b. Mengembangkan persyaratan kualitas yang memadai dan rinci, dimana para
manajer dapat membuat pekerjaan proyek yang realistis dan staf teknis dapat
melanjutkan dengan perancangan, implementasi dan pengujian.
c. Membangun pemahaman tentang karakteristik ranah permasalahan dan
sekumpulan kebutuhan untuk menemukan solusi.

Untuk semua sistem baru, proses rekayasa persyaratan harus dimulai studi
kelayakan. Input dari studi kelayakan adalah deskripsi garis besar sistem dan
bagaimana sistem akan digunakan di dalam organisasi. Hasil studi kelayakan
berwujud laporan.

Studi Kelayakan memutuskan apakah sistem software yang akan dibuat sudah
mencakup seluruh aspek permasalahan. Melakukan studi kelayakan mencakup
penilaian informasi, pengumpulan informasi,dan penulisan laporan.

Melakukan studi untuk menguji apakah sistem:

- sudah sesuai dengan tujuan organisasi


- dapat dikembangkan dengan teknologi terkini dan dana yang tersedia
- dapat diintegrasikan dengan sistem lain yang sudah digunakan

Validasi Kebutuhan

Validasi adalah suatu tindakan pembuktian dengan cara yang sesuai dengan tiap
bahan proses, prosedur, kegiatan, sistem, perlengkapan atau mekanisme yang
digunakan dalam produksi dan pengawasan yang akan senantiasa mencapi hasil
yang diinginkan.

99
3.2 Persyaratan peralatan, lokasi dan pelayanan di identifikasi sesuai kebutuhan
organisasi

Persyaratan peralatan, lokasi dan layanan dalam implementasi teknologi informasi


merupakan wujud dari hasil analisa kebutuhan yang telah dilakukan. Peralatan
menunjukkan peralatan apa saja yang diperlukan. Kemudian lokasi menunjukkan
dimana lokasi dari kegiatan teknologi informasi ini akan dilakukan. Terakhir layanan
menjelaskan apa saja yang dapat dilakukan dengan menggunakan peralatan yang
ada di lokasi yang telah ditentukan.

Contoh kasus, untuk penerapan aplikasi sistem informasi akademik dalam suatu
kampus diperlukan peralatan berupa komputer/smartphone untuk mengakses
sistem baik sebagai mahasiswa ataupun staf administrasi. Kemudian, kegiatan
akademik ini akan dilakukan di Ruang Tata Usaha. Layanan yang dapat dilakukan dari
sistem ini diantaranya, adalah pendaftaran mahasiswa baru, entri krs, cetak krs, dan
registrasi ulang.

D. Instruksi Kerja
1. Buatlah prosedur untuk memperbaiki koneksi internet yang bermasalah pada
smartphone?
2. Buatlah promosi dalam bentuk blog untuk website materi pelatihan office dari
Koperasi Bintang Timur?
3. Identifikasilah spesifikasi software dan hardware yang diperlukan oleh seorang
help desk untuk melayani customer pendaftaran peserta sertifikasi?
4. Identifikasilah persyaratan peralatan, layanan, dan lokasi yang umumnya
digunakan untuk penerapan sistem informasi pengelolaan data pegawai?

E. Latihan Soal
1. Jelaskan fungsi Help Desk dalam suatu layanan IT?
2. Jelaskan tanggung jawab seorang operations manager dalam suatu divisi IT?
3. Apa yang dimaksud dengan validasi kebutuhan?
4. Jelaskanlah bentuk-bentuk promosi yang dapat dilakukan oleh organisasi
menggunakan teknologi informasi?

100
F. Daftar Pustaka

Cahyana, Raffiansyah Junisar. Fungsi dan Peranan Teknologi Informasi


(Aplikasi/Software) Bagi Perusahaan. http://www.kompasiana.com/raffiansyahjc/fungsi-
dan-peranan-teknologi-informasi-aplikasi-software-bagi-
perusahaan_5656f3cb159373db144f054d. Diakses 1 Agustus 2017, 9:15 WIB.

_______. Peranan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Bisnis.


http://wandiparlente.blogspot.co.id/2013/01/peranan-teknologi-informasi-dan.html.
Diakses 1 Agustus 2017, 9:15 WIB.

Yogaswara, Septialie, dkk. Makalah : Teknologi Informasi dalam Organisasi.


http://ulfhafauziah10.blogspot.co.id/2016/11/contoh-makalah-teknologi-informasi.html.
Diakses 1 Agustus 2017, 9:15 WIB.

Lie, Yonscun. Struktur Organisasi IT dan Peran Divisi IT. 9 November 2008.
https://pandarion.wordpress.com/2008/11/09/struktur-organisasi-it-dan-peran-divisi-it/.
Diakses 1 Agustus 2017, 9:15 WIB.

_______. Jenis-Jenis Profesi di Bidang IT dan Job Description-nya. http://inori-to-


shigoto.blogspot.co.id/2011/04/jenis-jenis-profesi-di-bidang-it-dan.html. Diakses 1
Agustus 2017, 9:15 WIB.

Hastuti, Risma. Perencanaan Dan Pengembangan Karier. 18 Mei 2012.


https://zukhrufarisma.wordpress.com/2012/05/18/perencanaan-dan-pengembangan-
karier/. Diakses 1 Agustus 2017, 9:15 WIB.

Laksmi, Fuad dan Budiantoro. Manajemen Perkantoran Modern. 2008. Jakarta: Penerbit
Pernaka.

Riadi, Muchlisin. Pengertian, Tujuan, Fungsi dan Manfaat SOP.


http://www.kajianpustaka.com/2016/10/pengertian-tujuan-fungsi-dan-manfaat-
sop.html. Diakses 1 Agustus 2017, 9:15 WIB.

_______. Standard Operating Procedures (SOP). 15 Mei 2014.


https://ellerenc.wordpress.com/2014/05/15/standard-operating-procedures-sop/.
Diakses 1 Agustus 2017, 9:15 WIB.

Jorlani, Winda BS. Strategi Memasarkan Produk Perusahaan Menggunakan Teknologi


Informasi (Internet). Juni 2017. http://www.kabarito.com/business/6117/strategi-
memasarkan-produk-perusahaan-menggunakan-teknologi-informasi-internet/2. Diakses
1 Agustus 2017, 9:15 WIB.

Putra, Bhaskara. Analisa Kebutuhan Perangkat Lunak. 5 November 2014.


https://bhaskaraputra.wordpress.com/2014/11/05/analisa-kebutuhan-perangkat-lunak/.
Diakses 1 Agustus 2017, 9:15 WIB.

Utomo, Ardian. Teknologi Informasi Dalam Organisasi. 10 Oktober 2016.


https://prezi.com/qvilab_crowz/teknologi-informasi-dalam-organisasi/. Diakses 1
Agustus 2017, 9:15 WIB.

101
102
Kode Unit: TIK.PR.02.020.01
Judul Unit: Mengoperasikan Aplikasi Basis Data

A. Tujuan Pembelajaran

Unit ini menentukan kompetensi yang diperlukan untuk mengoperasikan aplikasi basis data untuk
membuat table, view, form, report dan modul. Setelah mempelajari modul ini, peserta mampu :

a. Menjelaskan menu aplikasi basis data


b. Membuat tabel
c. Membuat table view (query)
d. Membuat form basis data
e. Membuat modul basis data

B. Indikator

Setelah mempelajari materi ini, peserta mampu :

a. Menu-menu yang tersedia beserta shortcut nya di tunjukkan.


b. Fitur-fitur pengolahan table di gunakan dan di aplikasikan.
c. Fitur-fitur view di gunakan dan di aplikasikan.
d. Fitur-fitur pengolahan form di gunakan dan di aplikasikan.
e. Fitur-fitur pengolahan report di gunakan dan di aplikasikan.
f. Fitur-fitur pengolahan modul di gunakan dan di aplikasikan.
g. Tabel di buat dengan menggunakan wizard.
h. Tabel di buat dengan menggunakan fitur pembuat table.
i. Tabel di buat dengan menggunakan bahasa data deskripsi (SQL).
j. Nama field, tipe data dan deskripsi field telah di tulis pada kolom.
k. Tabel telah di beri nama dan di simpan sesuai dengan format standar aplikasi yang di gunakan.
l. View di buat dengan wizard view yang ada.
m. Fitur-fitur view di pahami dan di aplikasikan.
n. Field telah di pilih sesuai dengan tabelnya.
o. View telah di beri nama dan di simpan sesuai dengan format standar aplikasi yang digunakan.
p. Form di buat dengan menggunakan wizard.
q. Fitur-fitur form di pahami dan di aplikasikan.
r. Form di beri nama dan di simpan.
s. Modul di buat dengan menggunakan fitur pembuat modul.
t. Fitur-fitur modul di pahami dan di aplikasikan untuk menangani event atau proses yang di
perlukan oleh form atau report.
u. Modul di beri nama dan di simpan.

C. Uraian Materi

0
Basis Data (database) adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik
sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari
basis data tersebut. Perangkat lunak yang digunakan untuk mengelola dan memanggil kueri (query)
basis data disebut sistem manajemen basis data (database management system, DBMS). Saat ini
terdapat banyak aplikasi basis data yang dapat digunakan baik yang berbayar ataupun yang gratis.
MySQL merupakan salah satunya. Pada unit ini DBMS yang akan digunakan sebagai aplikasinya adalah
MySQL.

XAMPP

XAMPP merupakan singkatan dari Cross Platform (X), Apache (A), MySQL/Maria (M), PHP (P) and Perl (P).
Ini merupakan paket Apache yang memungkinkan para pengembang aplikasi membangun server web
lokal. Semua alat yang diperlukan untuk mengembangkan aplikasi web telah digabungkan dalam XAMPP,
yakni server web, basis data, dan bahasa skrip. XAMPP juga bersifat lintas platform, karena dapat
berjalan baik di Windows, Linux dan Mac. Paket aplikasi umum, yang biasa digunakan oleh para
pengembang aplikasi web, yang disediakan dalam XAMPP adalah sebagai berikut.

1. Apache Web Server

Server HTTP Apache atau Server Web/WWW Apache adalah server web yang dapat dijalankan
di banyak sistem operasi (Unix, BSD, Linux, Microsoft Windows dan Novell Netware serta
platform lainnya) yang berguna untuk melayani dan memfungsikan situs web. Protokol yang
digunakan untuk melayani fasilitas web/www ini menggunakan HTTPApache adalah aplikasi
server web yang bertugas untuk memproses dan mengirimkan dokumen web ke komputer klien.

2. MySQL

MySQL adalah sebuah sistem manajemen database yang bersifat open source. MySQL adalah
pasangan serasi dari PHP. MySQL dapat digunakan untuk membuat dan mengola database
beserta isinya. Kita dapat memanfaatkan MySQL untuk menambahkan, mengubah dan
menghapus data yang berada dalam database. MySQL merupakan sistem manajemen database
yang bersifat relational. Artinya data-data yang dikelola dalam database akan diletakkan pada
beberapa tabel yang terpisah namun memiliki kaitan antara satu dengan lainnya.

3. PHP
PHP adalah singkatan dari PHP Hypertext Preprocessors. Ini adalah bahasa pemrograman skrip pada sisi
server. PHP juga merupakan aplikasi yang digunakan untuk membuat aplikasi seperti WordPress dan
Facebook. PHP adalah aplikasi yang bersifat bebas (open source).

4. phpMyAdmin

1
phpMyAdmin adalah perangkat lunak bebas yang ditulis dalam bahasa pemrograman PHP yang
digunakan untuk menangani administrasi MySQL melalui web. phpMyAdmin mendukung
berbagai operasi MySQL, diantaranya (mengelola basis data, tabel, kolom, relasi (relations),
indeks, pengguna (users), perizinan (permissions), dan lain-lain).

Cara Menjalankan Aplikasi XAMPP


1. Bukalah aplikasi XAMPP, bisa melalui Start Menu atau Desktop, dan klik icon XAMPP.
Atau, jika Anda membukanya begitu proses instalasi selesai maka klik Yes seperti yang
terlihat pada gambar di atas.
2. Setelah terbuka, silahkan klik tombol Start pada kolom Action sehingga tombol tersebut
berubah menjadi Stop. Dengan mengklik tombol tersebut, artinya itulah aplikasi yang
dijalankan. Biasanya jika saya menggunakan XAMPP, yang saya start hanyalah aplikasi
Apache dan MySQL, karena saya tidak memerlukan aplikasi seperti Filezilla, dan lain-
lain.

2
3. Sekarang bukalah browser kesukaan Anda, dan coba
ketikkanhttp://localhost/xampp di address bar. Jika muncul tampilan seperti

3
gambar di bawah ini, instalasi telah berhasil.

4
PHPMyAdmin

1. Membuka phpMyAdmin

Karena merupakan aplikasi berbasis web maka ntuk membuka phpMyAdmin kita harus
membuka browser terlebih dahulu. Kemudian phpMyAdmin bisa diakses dengan alamat URL
http://localhost/phpmyadmin. Alamat tadi berlaku jika phpMyAdmin diinstal pada komputer
lokal.

2. Login phpMyAdmin

Selanjutnya kita harus login untuk bisa masuk ke halaman dashboard. Untuk bisa login silahkan
isi user dan password yang telah diset saat proses instalasi phpMyAdmin.

3. Halaman Dashboard phpMyAdmin

Setelah berhasil login kita akan diarahkan pada halam dashboard yang berisi navigasi disebelah
kiri dan main disebelah kanan. Halaman navigasi berisi menu tree dalam membuka database
serta icon shortcut untuk logout, home dan lain-lain.

5
4. Melihat versi phpMyAdmin

Pada sebelah kanan bawah halaman awal dashboard kita bisa melihat versi dari versi
phpMyAdmin yang sedang kita jalankan.

5. Melihat versi web server dan database

Pada sebelah kanan bawah halaman awal dashboard diatas tampilan versi phpMyAdmin kita
bisa lihat versi dari web server dan database yang terhubung dengan phpMyAdmin.

6
6. Membuat database baru

Dengan phpMyAdmin kita bisa membuat database dengan mudah tanpa mengetikkan script
pada terminal. Cukup dengan klik menu Database lalu isikan nama database baru pada inputan
Create Database dan klik Create maka secara otomatis databse baru akan dibuat.

7. Membuat tabel pada database

Setelah berhasil membuat database selanjutnya kita bisa membuat tabel dalam database
tersebut. Caranya adalah dengan memilih database terlebih dahulu pada navigasi sebelah kiri
lalu isikan nama tabel pada inputan Create table dan isi jumlah kolom lalu klik Create.

8. Membuat field pada tabel

Proses membuat field atau kolom pada tabel secara otomatis dilakukan setelah proses
membuat tabel berhasil. Disini kita diminta untuk mengisi nama field, tipe data dan beberapa
parameter lainnya yang diperlukan.

7
9. Menambahkan record kedalam tabel

Untuk menambahkan record kedalam tabel, kita bisa menggunakan menu INSERT. Caranya
dengan klik nama tabel pada navigasi sebelah kiri lalu klik menu INSERT. Kita akan diminta untuk
mengisi form sesuai dengan field yang telah dibuat tadi. Setelah semua diisi dengan benar kita
tinggal klik Go untuk submit form.

10. Melihat isi tabel (browse tabel)

Saat kita meng-klik nama tabel pada navigasi sebelah kiri kita otomatis akan ditampilkan
halaman isi tabel. Pada halaman ini kita disediakan link untuk meng-update dan menghapus satu
atau beberapa record tabel.

Jika tabel belum ada isinya, otomatis akan menampilkan pesan empty disertai struktur tabel
seperti ini :

8
11. Menambahkan Kunci Primer pada Tabel

Penambahan kunci primer dapat dilakukan pada saat pembuatan tabel ataupun setelah tabel
jadi. Pada saat membuat tabel, untuk membuat Kunci Primer (Primary Key), yaitu dengan
memilih INDEX : PRIMARY KEY pada kolom yang telah ditentukan sebagai Primary Key.

Apabila dilakukan pada tabel yang sudah jadi, klik pada nama tabel yang akan diperbaik. Dari
struktur tabel yang tampil, klik menu Primary pada nama kolom yang akan dijadikan sebagai
kolom kunci.

12. Menambahkan kolom pada tabel

Untuk menambahkan kolom pada tabel yang ada, klik nama tabel yang akan diperbaiki. Masukkan
jumlah kolom baru yang akan dibuat, misalnya 1. Tentukan lokasi kolom baru tersebut nanti
dibuat, lalu klik tombol Go. Akan muncul form untuk membuat kolom baru. Silahkan masukkan
nama kolom, tipe data dan panjang datanya. Klik tombol Save.

9
13. Menyalin Tabel

Untuk menyalin tabel ke database yang sama atau database yang berbeda. Pilih database yang
akan digunakan. Pilih tabel yang akan disalin. Kemudian klik menu Operations. Arahkan form pada
bagian Copy table to (database.table). Tentukan database dan nama baru untuk tabel yang akan
disalin. Terakhir klik tombol Go.

14. Menghapus Tabel

10
Terdapat 2 cara untuk menghapus tabel. Cara pertama, klik nama database kemudian cari tabel
yang ingin dihapus, kemudian klik link “Drop”.

Cara kedua, klik tabel yang akan dihapus, klik menu Operations. Selanjutnya, pada bagian Delete
data or table klik link delete the table (DROP).

15. Mencari data dengan menu Query

Untuk mencari data dalam suatu database kita dapat menggunakan menu Query. Caranya klik
nama database pada navigasi sebelah kiri lalu klik menu QUERY. Isikan kolom yang akan
digunakan pada input Column, isikan Alias untuk mengganti nama kolom terpilih, berikan tanda
centang apabila akan menampilkan kolom tersebut pada hasil, tentukan opsi Sort bila ada baik
ascending maupun descending, kemudian posisi sort dapat dipilih sesuai prioritas pada input
Sort order, selanjutnya tentukan kriteria pencarian yang akan digunakan. Kemudian klik Update
Query untuk melihat perintah SQL-nya dan klik Submit Query untuk menjalankan SQL dan
melihat hasilnya. Contohnya diberikan pada gambar berikut.

11
16. Menjalankan perintah SQL pada phpMyAdmin

Selain beberapa menu grafis diatas, kita juga disediakan sebuah terminal untuk menjalankan
kode perintah SQL seperti SELECT, INSERT, UPDATE dan sebagainya. Caranya dengan memilih
menu SQL lalu mengisi perintah SQL pada terminal kemudian klik Go untuk menjalankn perintah
SQL tadi.

17. Mengekspor data dari database

phpMyAdmin menyediakan menu Export data dari database kedalam berbagai format seperti
SQL, CSV, XLS, XML PDF dan masih banyak lagi. Untuk mengekspor data cukup dengan memilih
menu Export lalu pilh format kemudian sesuaikan setelan kemudian klik Go untuk menjalankan.

12
18. Mengimpor data ke dalam database

Selain ekspor, phpMyAdmin juga menyediakan fasilitas impor data. Fitur ini memudahkan jika
kita melakukan migrasi data dari server satu ke server lain maupun dari format lain ke dalam
SQL seperti dari file Excel. Untuk mengimpor data ke dalam database pilih menu Import lalu
sesuaikan format dan setelan kemudian pilih file dan klik Go untuk menjalankan.

19. Menjalankan perintah DDL pada database

Untuk menjalankan perintah DDL pada database seperti ALTER, TRUNCATE dan DROP,
phpMyAdmin menyediakan satu menu yang disebut Operations. Setelah kita klik menu tersebut
kita bisa memilih tidakana terhadap database atau tabel kemudian klik Go untuk pada tindakan
yang dipilih untuk menjalankan.

13
Untuk mengubah nama databasenya, klik nama database yang akan dikelola. Klik menu
Operations. Dari halaman Rename Database to:, masukkan nama database baru yang akan
dipakai. Klik tombol Go.

20. Logout phpMyAdmin

Setelah selesai menggunakan phpMyAdmin sebaiknya kita keluar/logout. Untuk melakukan


logout dari phpMyAdmin kita cukup klik icon Exit disebelah kiri atas disamping icon Home

D. Instruksi Kerja

Studi Kasus: Database Sistem Informasi Kelulusan Siswa SMK

Buatlah database yang berisikan tabel-tabel yang berkaitan dengan sistem informasi kelulusan siswa
menggunakan PHPMyAdmin beserta semua operasi yang mungkin dilakukan. Instruksi kerjanya
diberikan sebagai berikut.

1. Buat database baru dengan nama sekolah.


2. Buat tabel kelulusan dengan kolom-kolomnya.

14
3. Jadikan kolom ID sebagai kolom primer.
4. Tambahkan kolom nilai_kk pada tabel kelulusan

5. Tambahkan data berikut pada tabel kelulusan

6. Carilah data dengan kriteria nilai_bing > 50 menggunakan menu Query di phpMyAdmin.
7. Carilah data dengan kriteria nilai_bing diantara 40 dan 70 menggunakan menu Query di
phpMyAdmin.
8. Gantilah nama databasenya menjadi db_sekolah.
9. Buatlah database baru dengan nama db_sekolah2 dan salinlah tabel kelulusan ke database
db_sekolah2.
10. Hapus tabel kelulusan pada database db_sekolah.

E. Latihan Soal

Kerjakanlah soal-soal berikut.

1. Jelaskan fungsi menu Browse pada phpMyAdmin?


2. Jelaskan fungsi menu Query pada phpMyAdmin?
3. Jelaskan fungsi menu Operations pada database di phpMyAdmin?
4. Apakah manfaat dari menggunakan primary key pada suatu tabel?
5. Perintah SQL apa saja yang dapat dilakukan menggunakan menu SQL di phpMyAdmin?

15
F. ReferensiDaftar Pustaka

_______. PhpMyAdmin. https://id.wikipedia.org/wiki/PhpMyAdmin. Diakses 1 Agustus 2017, 10:12 WIB.

_______. Apache HTTP Server, https://id.wikipedia.org/wiki/Apache_HTTP_Server. Diakses 1 Agustus


2017, 10:12 WIB.

_______. Pengertian dan Fungsi XAMPP. http://sitiloners.blogspot.co.id/2010/07/pengertian-dan-


fungsi-xampp.html. Diakses 1 Agustus 2017, 10:12 WIB.

Purnomo, Eko. https://id.wikipedia.org/wiki/Pangkalan_data

https://blog.udemy.com/xampp-tutorial/Cara Menggunakan PhpMyAdmin. 11 September 2014.


http://www.nulis-ilmu.com/2014/11/cara-menggunakan-phpmyadmin.html. Diakses 1 Agustus 2017,
10:15 WIB.

Nugroho, Bunafit. Panduan Mengganti / Mengubah Nama Database MySQL dengan phpMyAdmin. 1
Maret 2014. http://www.bunafitkomputer.com/panduan-mengganti-mengubah-nama-database-mysql-
dengan-phpmyadmin.html. Diakses 2 Agustus 2017, 15:39 WIB.

Nugroho, Bunafit. Panduan Membuat Kolom Kunci (Primary Key) pada Tabel di MySQL dengan
phpMyAdmin. 1 Maret 2014. http://www.bunafitkomputer.com/panduan-membuat-kolom-kunci-
primary-key-pada-tabel-di-mysql-dengan-phpmyadmin.html. Diakses 2 Agustus 2017, 15:39 WIB.

Nugroho, Bunafit. Menambah Field / Kolom Baru ke Dalam Tabel MySQL dengan phpMyAdmin. 3 Maret
2014. http://www.bunafitkomputer.com/menambah-field-kolom-baru-ke-dalam-tabel-mysql-dengan-
phpmyadmin.html. Diakses 2 Agustus 2017, 15:39 WIB.

_______. Copy a MySQL table with phpMyAdmin. 18 Februari 2009.


https://www.electrictoolbox.com/phpmyadmin-copy-mysql-table/. Diakses 2 Agustus 2017, 15:39 WIB.

Hadi, Agus Prawoto. Membuat, Mengedit, Menghapus Tabel Dengan phpMyAdmin. 13 Juni 2016.
http://jagowebdev.com/membuat-mengedit-menghapus-tabel-dengan-phpmyadmin/. Diakses 2
Agustus 2017, 15:39 WIB.

16
17
Kode Unit : TIK.PR.02.021.01
Judul Unit : Menerapkan Basis Data

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini diharapkan, melalui praktikum
peserta diklat dapat;
1. Menggunakan basis data
2. Menerapkan teknik pemodelan
3. Mengintegrasikan konsep pemodelan data dengan tool-tool.

B. Indikator
1.1. Pengelolaan data dapat di jelaskan dan di aplikasikan berdasarkan
perancangan
1.2. Basis data di aplikasikan sesuai dengan perancangan
1.3. Sistem pengelolaan basis data (DBMS – Data base Management System)
2.1. Pemodelan data sudah diidentifikasi sesuai kebutuhan
2.2. Pemodelan data di analisa sesuai dengan kebutuhan (spesifikasi).
Diagram data memenuhi spesifikasi yang telah di tentukan
2.3. Data di identifikasi sampai dengan dengan data dictionary (kamus data).
Diagram data menunjukkan relasi dari setiap data yang ada
2.4. Pemodelan data di siapkan sehingga tool-tool yang akan di gunakan
untuk mengimplementasikan pemodelan tersebut
3.1. Kebutuhan komputer di tentukan sesuai dengan platform dari basis data
3.2. Platform didentifikasi berdasarkan kapasitas dan kemampuannya
komputer meliputi pada pertimbangan teknologi, bisnis dan kemampuan
untuk memberikan/menyampaikan informasi
3.3. Kebutuhan untuk back up dan restore tersedia dalam DBMS
3.4. Akses basis data dapat di kendalikan dan di monitor menggunakan tool-
tool spesifik

C. Uraian materi
1. Database management System
1.1. Definisi
Sistem manajemen basis data (database management system, DBMS), atau
sering disingkat SMBD, adalah suatu sistem atau perangkat lunak yang

119
dirancang untuk mengelola suatu basis data dan menjalankan operasi terhadap
data yang diminta banyak pengguna. SMBD telah berkembang menjadi bagian
standar di bagian pendukung (back office) suatu perusahaan/organisasi. DBMS
merupakan perangkat lunak yang dirancang untuk dapat melakukan utilisasi dan
mengelola koleksi data dalam jumlah yang besar. DBMS dirancang untuk dapat
melakukan manipulasi data secara lebih mudah. Sebelum ada DBMS, data pada
umumnya disimpan dalam bentuk flat file, yaitu file teks yang ada pada sistem
operasi.
sistem manajemen basis data relasional atau dikenal sebagai relational
database management system (RDBMS) adalah sebuah program komputer (atau
secara lebih tipikal adalah seperangkat program komputer) yang dirancang untuk
mengatur atau mengelola sebuah basis data sebagai sekumpulan data yang
disimpan secara terstruktur, dan melakukan operasi-operasi data atas
permintaan penggunanya. RDBMS banyak diterapkan pada berbagai bidang
kerja, misalnya akuntansi, manajemen sumber daya manusia, dan lain
sebagainya.

1.2. Ragam jenis SMBD


Beberapa software atau perangkat lunak DBMS yang sering digunakan
dalam membuat aplikasi program basis data dan sangat populer antara lain
adalah MySQL, MS SQL Server, Oracle, IBM DB/2, dan PostgreSQL. Sementara
di pasaran terdapat sejumlah software DBMS baik yang komersial atau open
source antara lain adalah sebagai berikut:
a. DBMS yang bersifat komersial: 4th Dimension, Dataphor, Daffodil
database, DB2, FileMaker Pro, FrontBase, Informix, InterBase, Matisse
[1], Microsoft Access, Microsoft SQL Server, Microsoft Visual FoxPro,
Mimer SQL, Netezza, NonStop SQL, Oracle, Progress 4GL, Sand Analytic
Server (sebelumnya dikenal sebagai Nucleus), SmallSQL, Sybase
Adaptive Server Anywhere (sebelumnya dikenal sebagai Watcom SQL),
Sybase Adaptive Server Enterprise, Sybase Adaptive Server IQ, Teradata,
ThinkSQL [2], VistaDB, VMDS.
b. DBMS yang bersifat open source: antara lain : Cloudscape, Derby, Firebird,
H2, HSQLDB, Ingres, MaxDB, MonetDB, MySQL, PostgreSQL, SQLite,
tdbengine

120
1.3. Operasi Dasar Pengelolaan basis data
Operasi-operasi dasar yang dapat dilakukan berkaitan dengan pengelolaan basis
data adalah sebagai berikut:
1. Pembuatan basis data baru (create database), adalah proses yang identik
dengan pembuatan lemari arsip yang baru.
2. Penghapusan basis data (drop database), adalah proses yang identik
dengan perusakan lemari arsip, sekaligus beserta isinya jika ada.
3. Pembuatan table baru ke suatu basis data (create table), yang identik
dengan penambahan map arsip baru ke sebuah lemari arsip yang telah ada.
4. Penghapusan table dari suatu basis data (drop table), identik dengan
perusakan map arsip lama yang ada di sebuah lemari arsip.
5. Penambahan / pengisian data baru di sebuah basis data (insert), identik
dengan penambahan lembaran arsip ke sebuah map arsip.
6. Pengambilan data dari sebuah table (retrieve / search), identik dengan
pencarian lembaran arsip dalam sebuah map arsip.
7. Pengubahan data dalam sebuah table (update), identik dengan perbaikan isi
lembaran arsip yang ada di sebuah map arsip.
8. Penghapusan data dari sebuah table (delete), identik dengan penghapusan
sebuah lembaran arsip yang ada di sebuah map arsip.

1.4. Kriteria untuk mengukur performa DBMS.


Beberapa parameter atau kriteria yang dapat digunakan untuk menilai
kemampuan DBMS antara lain adalah:
1. Portabilitas. Kemampuan DBMS untuk dapat berjalan stabil pada berbagai
platform sistem operasi
2. Multi-user: kemampuan DBMS untuk dapat digunakan oleh beberapa
pengguna dalam waktu yang bersamaan tanpa mengalami masalah atau
konflik.
3. 'Performance tuning', kemampuan DBMS untuk dapat memproses lebih
banyak SQL per satuan waktu, kecepatan dalam menangani proses query
4. Sistem Keamanan. Kemampuan DBMS untuk dapat mendukung sistem
keamanan yang handal. MySQL memiliki beberapa lapisan keamanan seperti
level subnetmask, nama host, dan izin akses user dengan sistem perizinan
yang mendetail serta sandi terenkripsi.

121
5. Skalabilitas dan Pembatasan: kemampuan menangani seberapa banyak
kapasitas basis data seperti jumlah record, batas indeks yang ditampung.
6. Konektivitas. Kemampuan melakukan koneksi dengan klien menggunakan
protokolprotokol komunikasi
7. Antar Muka. Kemampuan untuk mendukungan antar muka (interface)
terhadap berbagai aplikasi dan bahasa pemrograman dengan menggunakan
fungsi API (Application Programming Interface).

2. Entity Relationship Diagram (ERD)


Diagram relasi entitas atau entity-relationship diagram (ERD) adalah suatu
diagram dalam bentuk gambar atau simbol yang mengidentifikasi tipe dari entitas
di dalam suatu sistem yang diuraikan dalam data dengan atributnya, dan
menjelaskan hubungan atau relasi diantara entitas tersebut. ERD merupakan
model jaringan yang menggunakan susunan data yang disimpan dalam sistem
secara abstrak. ERD berupa model data konseptual yang merepresentasikan
data, karakteristik data (atribut-atributnya) dan relasi dua atau lebih data dalam
suatu organisasi sehingga membentuk basis data relasional. ERD digunakan
oleh profesional sistem untuk berkomunikasi dengan pemakai eksekutif tingkat
tinggi dalam perusahaan atau organisasi yang tidak tertarik pada pelaksanaan
operasi sistem sehari-hari, namun lebih menekankan kepada beberapa hal yaitu:
 Data apa saja yang diperlukan untuk bisnis mereka?
 Bagaimana data tersebut berelasi dengan data lainnya?
 Siapa saja yang diperbolehkan mengakses data tsb?
Untuk menggambarkan ERD setidaknya ada tiga langkah yang harus dilakukan
oleh perancang basis data yaitu:
1. Mengidentifikasi atau mendefinisikan entitas.
2. Menemukan atau mendefinisikan atribute.
3. Menemukan atau mendefinisikan relasi.
4. Menggambarkan ERD menggunakan notasi-notasi standar.

2.1. Komponen ERD


Untuk menggambarkan ERD yang mengilustrasikan relasi dua atau lebih
data dalam suatu sistem basis data digunakan beberapa komponen. Komponen-
komponen tersebut ialah Entitas, Atribute dan Relasi.

122
2.1.1. Entity atau Entitas
Entitas adalah obyek yang mewakili sesuatu dalam dunia nyata dan dapat
dibedakan antara satu dengan lainnya (unique).Setiap entitas memiliki beberapa
atribut yang mendeskripsikan karakteristik dari objek. Entitas dapat berupa:
• Data Fisik (seperti mobil, rumah, manusia, pegawai, peserta diklat.
• Abstrak atau konsep (seperti department, pekerjaan, mata pelajaran)
• Kejadian (pembelian, penjualan, peminjaman, dll).
Entitas dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu Entitas kuat dan entitas
lemah. Entitas lemah adalah yang keberadaannya tergantung pada entitas lain.
Gambar dibawah ini menjelaskan notasi umum entitas kuat dengan nama entitas
pegawai dan entitas lemah dengan nama entitas tanggungan. Entitas
tanggungan disebut sebagai entitas lemah karena jika data seorang pegawai
dihapus maka data tanggungannya juga akan terhapus. Keberadaan data
tanggungan tergantung pada data di pegawai.

Gambar 1. Notasi entitas kuat (kotak satu) dan entitas lemah (kotak dua)

2.1.2. Atribute
Attribute merupakan karakteristik dari entitas atau relationship, yang
menyediakan penjelasan detail tentang entitas atau relationship. Dalam
penerapannya (level fisik) atribut merupakan field atau kolom dari sebuah tabel.
Misalnya entitas mahasiswa memiliki atribute nama, alamat, NIM. Berdasarkan
karakteristik atau sifatnya, atribut dapat dikelompokkan menjadi; 1) Simple
attribute dan composite attribute. 2) Single valued attribute dan multi valued
attribute. 3) Mandatory attribute 4) Derived attribute (attribut turunan) dan 5) key
attribute.
Simple Attribute atau atomic attribute adalah attribut terkecil yang tidak
dapat dibagi-bagi lagi menjadi atribut yang lebih kecil. Contohnya adalah atribut
JenisKel pada entitas pegawai. Gambar dibawah ini menjelaskan simbol atau
notasi Simple Attribute.

123
Gambar 2. Gambar simple attribute (JenisKel, NmDepan, Inisial, NmBlk) dan
composite attribute (Nama)
Composite attribute adalah atribut yang dapat dibagi menjadi atribut yang
lebih kecil. Attribut ini dapat diartikan attribute atomic yang menggambarkan
atribut dasar dengan suatu arti tertentu. Contoh: atribut Nama pada entitas
pegawai dapat dipecah menjadi atribut NmDepan, Inisial dan NmBlk. Gambar
diatasmenjelaskan simbol atau notasi composite attribute. Atribut nama
merupakan composite attribute.
Single value Attribute adalah suatu atribut yang hanya mempunyai satu
nilai. Misalnya atribut NmDepan pada entitas pegawai. NmDepan seorang
pegawai selalu bernilai satu nilai, tidak mungkin lebih dari satu.
Multi Value attribute adalah atribut yang dapat memiliki lebih dari satu nilai
yang jenisnya sama dari sebuah data tunggal. Misalnya atribut lokasi pada
entitas departemen dapat berisi 2 nilai atau lebih seperti Surabaya atau Jakarta.
Gambar diatas menjelaskan simbol atau notasi Multi Value attribute. Gambar
diatas menjelaskan simbol atau notasi Single value Attribute.

Gambar 3. Single value Atribute (NmDepan) dan multivalue Atribute


(Lokasi)

Derived Attribute atau Atribut Turunan adalah atribut yang nilai-nilainya


diperoleh dari pengolahan atau dapat diturunkan dari atribut atau tabel lain yang
berhubungan. Misalnya atribut JmlPegawai pada entitas Departemen.

Gambar 4. Gambar Derived Attribute Jumlah Pegawai (JmlPegawai)

124
2.1.3. Key attribute
Key adalah merupakan suatu atribut yang menandakan kunci dari suatu
entitas yang bersifat unik. Key attribute adalah satu atau beberapa atribut yang
mempunyai nilai unik sehingga dapat digunakan untuk membedakan data pada
suatu baris/record dengan baris lain pada suatu entitas. Key attribute dibedakan
menjadi tiga yaitu: 1) Superkey 2) Candidat Key dan 3) Primary key.
Tabel dibawah ini menjelaskan beberapa contoh nama entitas beserta nama
atribut-atributnya.
Tabel 1. Daftar entitas dan atributnya
Nama entitas Nama Atribute
Pegawai NIP, NUPTK, Nama, Alamat, Agama, jenis kelamin
Siswa NIS, Nama, Alamat, Agama, jenis kelamin
Mata pelajaran Kode_mapel, Nama_mapel, Semester,
Departemen No, Nama, lokasi

Superkey adalah satu atau gabungan beberapa atribut yang dapat


membedakan setiap baris data dalam sebuah tabel secara unik. Misalnya
superkey untuk entitas pegawai antara lain: 1) NoKTP, Nama, Alamat, JenisKel,
Gaji. 2) NoKTP, Nama, Alamat, JenisKel. 3) NoKTP, Nama, Alamat. 4) NoKTP,
Nama. 5) Nama (jika dapat dijamin kalau tidak ada nama yang sama antara satu
baris dengan baris yang lain). 6) NoKTP.
Candidat Key adalah merupakan superkey yang jumlah atributnya paling
sedikit. Misalnya candidat key untuk entitas pegawai antara lain:
 Nama (jika dapat dijamin kalau tidak ada nama yang sama antara satu
baris dengan baris yang lain)
 NoKTP
Primary key adalah suatu candidat key yang dipilih menjadi kunci utama
karena sering dijadikan acuan untuk mencari informasi, ringkas, menjadi
keunikan suatu baris. Misalnya NoKTP antara satu pegawai dengan pegawai lain
pasti berbeda, dalam hal ini noKTP dapat digunakan sebagai suatu key. Gambar
diatas menjelaskan simbol atau notasi primary key.

Gambar 1. Notasi Primary Key Attribute (NoKTP)

125
Gambar 5. Struktur entitas pegawai beserta atributnya

2.1.4. Relasi
Relasi menyatakan hubungan antara dua atau beberapa entitas. Setiap
relasi mempunyai batasan (constraint) terhadap kemungkinan kombinasi entitas
yang berpartisipasi. Batasan tersebut ditentukan dari situasi yang diwakili relasi
tersebut. Ragam atau jenis relasi dibedakan menjadi beberapa macam antara
lain adalah:
a. Relasi Binary. Relasi binary merupakan relasi antara dua entitas.
Relasi binary ini dibedakan menjadi :
 Relasi One-to-one (notasi 1:1)
 Relasi One-to-many (notasi 1:N) atau many-to-one (notasi N:1)
 Relasi Many-to-many (notasi M:N)
b. Relasi Ternary. Relasi ternary adalah merupakan relasi antara tiga
entitas atau lebih.
Dalam Relasi One-to-one (1:1) setiap atribute dari satu entitas
berpasangan dengan satu attribute dari entitas yang direlasikan. Dalam relasi
One-to-many (1:N) atau many-to-one (N:1) satu atribute berelasi dengan
beberapa atribute dari entitas yang direlasikan. Dalam Many-to-many (M:N) satu
atribute berelasi dengan beberapa atribute dari entitas yang direlasikan. Begitu
pula sebaliknya.

126
Gambar 6. Ragam relasi antar entitas
Sebagaimana entias dalam relasi juga dapat dibedakan menjadi relasi kuat
dan relasi lemah. Gambar dibawah ini menjelaskan notasi umum untuk relasi
kuat dan relasi lemah.

Gambar 7. Notasi relasi entitas untuk entitas kuat (b) dan entitas lemah (c)

2.1.5. Batasan Partisipasi


Batasan partisipasi atau batasan hubungan entitas menjelaskan
bagaimana data itu berelasi, batasan ini menentukan bagaimana (harus ataukah
tidak) berpartisipasi suatu entitas dengan relasinya pada entitas lain. Batasan
partisipasi dibedakan menjadi dua yaitu: 1) Partisipasi Total (harus berpartisipasi)
dan 2) Partisipasi Parsial (tidak harus berpartisipasi)
Contoh relasi yang merupakan partisipasi total adalah relasi antara
pegawai dengan departemen dengan nama relasi bekerja untuk dan partisipasi
total disisi pegawai. Dari deskripsi basis data disebutkan bahwa:
“Semua pegawai harus bekerja di bawah suatu departemen”
Dari pernyataan diatas mengindikasikan bahwa relasi disisi pegawai adalah
relasi total yang ditandai dengan kata kunci harus. Untuk menggambarkan relasi
dengan partisipasi total tersebut dapat dilakukan dengan dua pendekatan yaitu:
 Menggunakan garis ganda pada relasi disisi pegawai
 Menggunakan satu garis pada relasi disisi pegawai digabungkan
dengan minimum 1 (minimum bekerja pada 1 departemen)

127
Gambar 8. Relasi dengan batasan partisipasi total.

Contoh relasi yang merupakan partisipasi parsial adalah relasi antara


pegawai dengan departemen dengan nama relasi mengepalai daan partisipasi
parsial disisi pegawai. Deskripsi basis data menyebutkan :
“Beberapa pegawai mengepalai sebuah departemen (setiap pegawai tidak harus
mengepalai suatu departemen) “
Pernyataan diatas menjelaskan bahwa relasi disisi pegawai adalah
mempunyai partisipasi parsial. Hal ini ditandai dengan kata kunci (beberapa
pegawai ...... atau tidak harus.....). Untuk menggambarkan relasi dengan
partisipasi parsial tersebut dapat dilakukan dengan dua pendekatan yaitu:
 Menggunakan satu garis pada relasi disisi pegawai
 Menggunakan satu garis pada relasi disisi pegawai digabungkan
dengan minimum 0 (tidak mengepalai departemen)

Gambar 9. Relasi dengan batasan (constraint) partisipasi parsial

2.2. Menentukan / Mengidentifikasi Entitas


Entitas adalah obyek yang mewakili sesuatu dalam dunia nyata dan dapat
dibedakan antara satu dengan lainnya (unique).Setiap entitas memiliki beberapa

128
atribut yang mendeskripsikan karakteristik dari objek tersebut. Adapun prosedur
atau langkah-langkah yang seharusnya dilakukan untuk menemukan atau
mendefinisikan Entitas dalam suatu sistem data base adalah sebagai berikut :
1. Buat ilustrasi atau gambaran cerita (role of bussiness) tentang sistem
yang akan dicari entitasnya.
2. Tandai setiap objek yang diwakili oleh kata benda yang ada di dalam
ilustrasi tersebut.
3. Untuk setiap objek tersebut yakinkan bahwa ia memiliki karakteristik
yang nanti disebut sebagai atribut.
4. Tentukan objek yang merupakan entitas (Jika memang ia memiliki
karakteristik jadikan ia sebagai entitas)
5. Menggambarkan entitas beserta atributnya menggunakan notasi simbol
yang telah ditentukan.

2.3. Menentukan/Mendefinisikan atribut.


Atribut adalah merupakan sifat-sifat atau karakteristik pada suatu
entitas. Nama atribut ini identik dengan nama kolom atau field pada suatu
tabel dalam basis data. Atribut dapat dibedakan menjadi beberapa
macam antara lain adalah:
1. Simple Attribute dan Composite Attribute
2. Single Valued Attribute dan Multi Valued Attribute
3. Mandatory Attribute
4. Derived Attribute (Attribut Turunan)
5. Key Attribute (Atribut Kunci)

2.4. Menentukan/mendefinisikan Relasi


Prosedur atau langkah-langkah yang seharusnya dilakukan untuk
menemukan atau mendefinisikan relasi dalam suatu sistem data base adalah
sebagai berikut:
1. Dari gambaran cerita sistem, tandai setiap hubungan yang diwakili oleh
kata kerja yang ada di dalam ilustrasi beserta entitas yang berhubungan.
2. Identifikasikan rasio kardinalitas dari setiap hubungan.
3. Identifikasikan batasan partisipasi dari setiap hubungan yang ada berikut
kemungkinan atribut yang muncul dari setiap hubungan.

129
4. Gambarkan hubungan tersebut dalam bentuk notasi diagram dan
gabungkan dengan notasi Entitas dan atribut yang dibuat sebelumnya.

3. Relational Model
1.1. Definisi Relational Model
Model Data Relasional adalah suatu model basis data yang menggunakan
tabel dua dimensi, yang terdiri atas baris dan kolom untuk menggambarkan
sebuah berkas data. Model ini menunjukkan cara mengelola atau
mengorganisasikan data secara fisik dalam memori sekunder. Hal ini akan
berdampak pada bagaimana mengelompokkan data dan membentuk
keseluruhan data yang terkait dalam sistem yang akan dibuat. ER Model (ERD)
Yang merupakan representasi konseptual basis data harus dipetakan ke dalam
relational model (relasi tabel) agar secara langsung dapat diimplementasikan ke
basis data. Dalam relational model dikenal beberapa istilah yaitu:
 Relasi: Sebuah tabel yang terdiri dari beberapa kolom dan beberapa
baris.
 Atribut: Kolom pada sebuah relasi (field).
 Tupel: Baris pada sebuah relasi (record).
 Domain: Kumpulan nilai yang valid untuk satu atau lebih atribut
 Derajat (degree):Jumlah atribut dalam sebuah relasi (jumlah field)
 Cardinality: Jumlah tupel dalam sebuah relasi (jumlah record)
Tabel Berikut ini menjelaskan beberapa kosakata yang umum digunakan.
Beberapa istilah yang sama memiliki pengertian berbeda tergantung pada model
yang digunakan. Istilah dalam kolom paling kiri di bawah (ER Mode) bukan
merupakan empat komponen dalam konstruksi ER model.
Tabel 1.Kosa kata / istilah dalam beberapa ragam model

130
1.2. Algoritma Pemetakan model Relasi Entitas (ERD) Ke Relasi Tabel
(Relational Model).
Di dalam basis data yang menjadi pusat perhatian dan intisari sistem
adalah tabel dan relasinya. Istilah tabel ini muncul dari abstraksi data pada level
fisik.Tabel ini sama artinya dengan entitas dari model data pada level konseptual.
Setiap orang bisa membuat tabel tetapi membuat tabel yang baik tidak semua
orang dapat melakukannya. Kebutuhan akan membuat tabel yang baik ini ini
melahirkan beberapa teori atau metode antara lain ialah pemetakan ER to table
dan Normalisasi. Algoritma atau Langkah-langkah yang dilakukan untuk
memetakan ER diagram ke tabel relasional yaitu sebagai berikut:
1. Untuk setiap entitas kuat EK, buat tabel baru EK yang menyertakan
seluruh simple atribut dan simple atribut dari composite atribut yang
ada. Pilih salah satu atribut kunci sebagai primary key.
2. Untuk setiap entitas lemah EH, buat tabel baru EH dengan
mengikutsertakan seluruh simple atribut. Tambahkan primary key dari
entitas kuatnya (owner entity type) yang akan digunakan sebagai
primary key bersama-sama partial key dari entitas lemah.
3. Untuk setiap multivalued atribut R, buatlah tabel baru R yang
menyertakan atribut dari multivalue tersebut. Tambahkan primary key
dari relasi yang memiliki multivalue tersebut. Kedua atribut tersebut
membentuk primary key dari tabel R.
4. Untuk setiap relasi binary 1:1, tambahkan primary key dari sisi yang
lebih “ringan” ke sisi (entitas) yang lebih “berat”. Suatu sisi dianggap
lebih “berat” timbangannya apabila mempunyai partisipasi total.
Tambahkan juga simple atribut yang terdapat pada relasi tersebut ke
sisi yang lebih “berat”. Apabila kedua partisipasi adalah sama-sama
total atau sama-sama partial, maka dua entitas tersebut boleh
digabung menjadi satu tabel.
5. Untuk setiap relasi binary 1:N yang tidak melibatkan entitas lemah,
tentukan mana sisi yang lebih “berat” (sisi N). Tambahkan primary key
dari sisi yang “ringan” ke tabel sisi yang lebih “berat”. Tambahkan juga
seluruh simple atribut yang terdapat pada relasi biner tersebut.
6. Untuk setiap relasi binary M:N, buatlah tabel baru R dengan atribut
seluruh simple atribut yang terdapat pada relasi biner tersebut.
Tambahkan primary key yang terdapat pada kedua sisi ke tabel R.

131
Kedua foreign key yang didapat dari kedua sisi tersebut digabung
menjadi satu membentuk primary key dari tabel R.
7. Untuk setiap relasi lebih dari dua entitas, n-nary (ternary), meliputi
dua alternatif yaitu:
a. Buatlah tabel R yang menyertakan seluruh primary key dari
entitas yang ikut serta. Sejumlah n foreign key tersebut akan
membentuk primary key untuk tabel R. Tambahkan seluruh
simple atribut yang terdapat pada relasi n-ary tersebut.
b. Mengubah bentuk relasi ternary menjadi entitas lemah,
kemudian memperbaiki relasi yang terjadi antara entitas lemah
tersebut dengan entitas-entitas kuatnya dan melakukan
algoritma pemetakan sesuai dengan aturan mapping

4. Teknik Normalisasi Data


4.1. Definisi Normalisasi
Normalisasi adalah suatu teknik yang menstrukturkan atau
mendekomposisi atau memecah data menggunakan cara–cara tertentu untuk
mencegah timbulnya permasalahan pengolahan data dalam basis data.
Permasalahan yang dimaksud adalah berkaitan dengan penyimpangan–
penyimpangan (anomalies) yang terjadi akibat adanya kerangkapan data dalam
relasi dan tidak efisiensi pengolahan data. Proses normalisasi akan
menghasilkan relasi yang optimal, jika:
1. Memiliki struktur record yang mudah untuk dimengerti.
2. Memiliki struktur record yang sederhana dalam pemeliharaan.
3. Memiliki struktur record yang mudah untuk ditampilkan kembali
untuk memenuhi kebutuhan pemakai.
4. Minimalisasi kerangkapan data guna meningkatkan kinerja sistem.
Dalam merancang basis data terdapat dua pendekatan yang sering
dilakukan yaitu: 1) Model entity–relationship-diagram (ERD) dan 2) Menerapkan
normalisasi terhadap struktur tabel yang telah diketahui.
Dalam pendekatan normalisasi, perancangan basis data bertitik tolak dari
situasi nyata. Basis data telah memiliki item–item data yang siap ditempatkan
dalam baris dan kolom pada tabel–tabel relasional. Demikian juga dengan
sejumlah aturan tentang keterhubungan antara item–item data tersebut.

132
Sementara pendekatan model data ER lebih tepat dilakukan jika yang diketahui
baru prinsip sistem basis data secara keseluruhan.
Pada penerapannya dua pendekatan tersebut dilakukan secara bersama–
sama. Untuk kepentingan evaluasi dan dokumentasi, hasil normalisasi
diwujudkan dalam sebuah model data. Model data yang sudah jadi tersebut
dapat dimodifikasi dengan pertimbangan tertentu. Selanjutnya diimplementasikan
dalam bentuk sejumlah struktur tabel pada sebuah basis data. Struktur ini dapat
diuji kembali dengan menerapkan aturan–aturan normalisasi, hingga akhirnya
diperoleh sebuah struktur basis data yang benar–benar efektif dan efisien.
Begitulah kedua pendekatan dapat saling memperkuat satu sama lain.

4.2. Bentuk-Bentuk Normalisasi


Normalisasi data adalah proses yang berkaitan dengan model data
relasional untuk mengorganisasi himpunan data dengan ketergantungan dan
keterkaitan yang tinggi atau erat. Hasil dari proses normalisasi adalah tabel–tabel
data dalam bentuk normal (normal form), yaitu tabel–tabel data yang terhindar
dari dua hal yaitu: Pengulangan informasi dan Potensi inkonsistensi data pada
operasi pengubahan. Terdapat enam bentuk normal (normal form) dalam teknik
normalisasi data, keenam bentuk tersebut adalah :
1. Bentuk Normal Tahap pertama (1st Normal Form)
2. Bentuk Normal Tahap Kedua (2nd Normal Form)
3. Bentuk Normal Tahap Ketiga (3rd Normal Form)
4. Bentuk Normal Boyce - Codd (BCNF)
5. Bentuk Normal Tahap Keempat (4rd Normal Form)
6. Bentuk Normal Tahap Kelima (5rd Normal Form)

4.3. Proses-Proses Normalisasi data


Dalam proses normalisasi, data diuraikan dalam bentuk tabel, selanjutnya
dianalisis berdasarkan persyaratan tertentu ke beberapa tingkat. Apabila tabel
yang diuji belum memenuhi persyaratan tertentu, maka tabel tersebut perlu
dipecah menjadi beberapa tabel yang lebih sederhana sampai memenuhi bentuk
yang optimal. Langkah-langkah yang dilakukan dalam melakukan normalisasi
data diperlihatkan dalam gambar dibawah ini:

133
Gambar 10. Langkah-langkah proses normalisasi data.
D. Aktifitas Pembelajaran
1. Menentukan Entitas
Pernyataan dibawah ini menjelaskan salah satu contoh langkah-langkah
yang dilakukan untuk mengidintifikasi entitas dengan kasus sistem basis data di
perusahaan A. Prosedur untuk menentukan entitas adalah sebagai berikut:
a) Langkah 1: Membuat gambaran cerita tentang sistem kepegawaian di
suatu perusahaan A.

134
Perusahaan A memiliki 100 pegawai. Setiap pegawai dipimpin
pengawas/mandor dari pegawai perusahaan itu sendiri dan tidak
semua pegawai memimpin pegawai yang lain, sehingga satu
pengawas dapat memimpin beberapa pegawai. Setiap pegawai
bekerja untuk suatu departemen dan dalam suatu departemen dapat
terdiri dari beberapa pegawai. Setiap departemen dikepalai oleh
seorang pegawai yang bekerja mulai tanggal tertentu. Sebuah
departemen dapat berada di beberapa lokasi. Selain bekerja di suatu
departemen pegawai dapat bekerja pada beberapa proyek. Setiap
proyek dikendalikan/diatur oleh suatu departemen, namun suatu
departemen tidak harus mengendalikan/mengatur proyek. Satu
departemen dapat mengendalikan beberapa proyek dan satu proyek
hanya dikendalikan oleh satu departemen Satu proyek dapat terdiri
dari beberapa pegawai. Untuk keperluan penggajian perusahaan
memerlukan data tanggungan pegawai. Seorang pegawai dapat
menanggung beberapa tanggungan. Jika seorang pegawai pindah
maka datanya akan dipindahkan / dihapus berikut data tanggungan /
keluarganya.

b) Langkah 2. Menandai pada soal cerita diatas setiap objek yang


diwakili oleh kata benda yang ada di dalam ilustrasi tersebut.

Perusahaan A memiliki 100 pegawai. Setiap pegawai dipimpin


pengawas/mandor dari pegawai perusahaan itu sendiri dan tidak
semua pegawai memimpin pegawai yang lain, sehingga satu
pengawas dapat memimpin beberapa pegawai. Setiap pegawai
bekerja untuk suatu departemen dan dalam suatu departemen dapat
terdiri dari beberapa pegawai. Setiap departemen dikepalai oleh
seorang pegawai yang bekerja mulai tanggal tertentu. Sebuah
departemen dapat berada di beberapa lokasi. Selain bekerja di suatu
departemen pegawai dapat bekerja pada beberapa proyek. Setiap
proyek dikendalikan/diatur oleh suatu departemen, namun suatu
departemen tidak harus mengendalikan/mengatur proyek. Satu
departemen dapat mengendalikan beberapa proyek dan satu proyek
hanya dikendalikan oleh satu departemen.Satu proyek dapat terdiri
dari beberapa pegawai. Untuk keperluan penggajian perusahaan
memerlukan data tanggungan pegawai. Seorang pegawai dapat
menanggung beberapa tanggungan. Jika seorang pegawai pindah
maka datanya akan dipindahkan / dihapus berikut data tanggungan
atau keluarganya.

c. Langkah 3: Untuk setiap objek tersebut yakinkan bahwa ia memiliki


karakteristik yang nanti disebut sebagai atribut. Sehingga kita
menemukan entitas dan kemungkinan atributnyasebagai berikut :

135
Kandidat Entitas: kandidiat Atribut, kandidat atribut….
 Perusahaan: NoPerusahaan, nama, alamat
 Pegawai: NoKTP, Nama, Alamat, Jenis kelamin,gaji
 Pengawas:NoKTP, Nama, Alamat, Jenis kelamin,gaji
 Departemen: Nomor, Nama, lokasi, jumlah pegawai
 Lokasi : Lokasi
 Proyek: Nomor, nama, lokasi
 Tanggungan: nama, jenis kelamin, tanggal lahir, hubungan
dengan pegawai

8. Langkah 4: Tentukan objek yang merupakan entitas (Jika memang ia


memiliki karakteristik jadikan ia sebagai entitas)

Entitas: Atribut1, atribut2, atribut3,… entitas / bukan entitas


 Perusahaan: NoPerusahaan, nama, alamat (hanya berisi satu
baris data)  bukan entitas
 Pegawai: NoKTP, Nama, Alamat, Jenis kelamin,gaji  entitas
kuat
 Pengawas:NoKTP, Nama, Alamat, Jenis kelamin,gaji  sama
dengan entitas Pegawai
 Departemen: Nomor, Nama, lokasi, jumlah pegawai  entitas
kuat
 Lokasi : lokasi (karakteristiknya departemen, tidak memiliki
karakteristik lain (unik))  bukan entitas
 Proyek: Nomor, nama, lokasi  entitas kuat
 Tanggungan: Nama, jenis kelamin, tanggal lahir, hubungan
dengan pegawai merupakan entitas lemah karena
keberadaannya tergantung dari entitas kuat pegawai.

2. Menentukan Atribute
Adapun untuk menemukan atribut dapat dilakukan melalui langkah-
langkah dibawah ini yaitu:
1. Tentukan dan lengkapi karakteristik dari tiap-tiap entitas
2. Dari setiap karakteristik tersebut tentukan termasuk atribut apa

Tabel 2. Identifikasi atribute


Nama Atribut Tipe Atribut Keterangan
Entitas
(Tipe entitas)
NoKTP, Simple atribut Primary key
Pegawai
Nama, Composite
(entitas kuat)
NmDepan,insial, atribut
NmBlk Simple atribut
Alamat, Simple atribut

136
Jenis kelamin Simple atribut
gaji Simple atribut

Nomor, Simple atribut, primary key


Proyek
nama, Simple atribut,
(entitas kuat)
lokasi Simple atribut,

KodeLokasi Multivalue Satu depertemen


Lokasi
dimungkinkan
(entitas kuat)
mempunyai lebih dari
satu lokasi
nama, Simple atribut,
Tanggungan
jenis kelamin, Simple atribut,
(Entitas lemah
tanggal lahir, Simple atribut
hubungan Simple atribut

3. Menggambarkan entitas beserta atributnya dengan notasi yang


sesuai

Gambar 11. Gambar entitas proyek dan entitas tanggungan beserta atributnya

Gambar 12. Diagram struktur entitas beserta atributnya.

3. Menentukan Relasi.
Pernyataan dibawah ini menjelaskan langkah-langkah menentukan
relasi untuk kasus Sistem Kepegawaian di perusahaan A (lihat kembali
deskripsi sistem basis data pada kegiatan belajar sebelumnya), yaitu sebagai
berikut:
a. Langkah 1 Menandai relasi dari deskriipsi cerita.

137
Dari gambaran cerita sistem, tandai dan tentukan setiap hubungan
yang diwakili oleh kata kerja yang ada di dalam ilustrasi dan entitas yang
berhubungan.

Perusahaan A memiliki 100 pegawai. Setiap pegawai dipimpin


pengawas/mandor dari pegawai perusahaan itu sendiri dan tidak semua
pegawai memimpin pegawai yang lain. Sehingga satu pengawas dapat
memimpin beberapa pegawai. Setiap pegawai bekerja untuk suatu
departemen dan dalam suatu departemen dapat terdiri dari beberapa
pegawai. Setiap departemen dikepalai oleh seorang pegawai yang bekerja
mulai tanggal tertentu. Tidak semua pegawai mengepalai departemen.
Sebuah departemen dapat berada di beberapa lokasi. Selain bekerja di
suatu departemen pegawai dapat bekerja pada beberapa proyek. Setiap
proyek dikendalikan/diatur oleh suatu departemen, namun suatu
departemen tidak harus mengendalikan/mengatur proyek. Satu
departemen dapat mengendalikan beberapa proyek dan satu proyek
hanya dikendalikan oleh satu departemen.Satu proyek dapat terdiri dari
beberapa pegawai. Untuk keperluan penggajian perusahaan memerlukan
data tanggungan pegawai. Seorang pegawai dapat menanggung beberapa
tanggungan. Jika seorang pegawai pindah maka datanya akan
dipindahkan / dihapus berikut data tanggungan atau keluarganya.

b. Langkah 2 Identifikasi hubungan antara entitas.


Indentifikasi hubungan dilakukan dengan membuat tabel sepeti
terlihat di bawah ini. Hubungan berlangsung dua arah dari entitas 1 ke
entitsas 2 dan sebaliknya. Kata kunci hubungan satu sisi menggunakan
kata aktif dan dari sisi sebaliknya menggunakan kata kunci pasif.
Tabel 2. Identifikasi hubungan antara dua entitas dua arah
Entitas 1 Hubungan Entitas 2
Pengawas (Pegawai) memimpin Pegawai
Pegawai dipimpin Pengawas(Pegawai)
Pegawai bekerja untuk Departemen
Departemen terdiri dari Pegawai
Pegawai mengepalai Departemen
Departemen dikepalai Pegawai
Pegawai bekerja pada Proyek
Proyek terdiri dari Pegawai
Departemen mengatur Proyek
Proyek diatur Departemen
Pegawai menanggung Tanggungan
Tanggungan ditanggung Pegawai

Tabel 3. Identifikasi hubungan antara dua entitas satu arah


Entitas 1 Hubungan Entitas 2
Pengawas(Pegawai) memimpin Pegawai

138
Pegawai bekerja untuk Departemen
Pegawai mengepalai Departemen
Pegawai bekerja pada Proyek
Departemen mengatur Proyek
Pegawai menanggung Tanggungan

c. Langkah 3 Identifikasi rasio kardinalitas


Identifikasi rasio kardinalitas menjelaskan batasan (constraint)
terhadap kemungkinan kombinasi entitas yang berpartisipasi. Identifikasi
rasionalitas dapat dinyatakan dengan dua pendekatan yaitu:
1) banyaknya entitas berpartisipasi (one-one, one-many, many-one
atau many-many), dan
2) Banyaknya entitas berpartisipasi (minimal dan maksimal).
Tabel 4. Identifikasikan rasio kardinalitas dari setiap hubungan
Entitas 1 Banyaknya Hubungan Banyaknya Entitas 2
Entitas 1 Entitas 2
yang berpartisipasi
berpartisipasi
Pegawai 1 memimpin N Pegawai
Pegawai 1 dipimpin 1 Pegawai
Pegawai 1 bekerja 1 Departemen
untuk
Departemen 1 terdiri dari N Pegawai
Pegawai 1 mengepalai 1 Departemen
Departemen 1 dikepalai 1 Pegawai
Pegawai 1 bekerja pada N Proyek
Proyek 1 terdiri dari N Pegawai
Departemen 1 mengatur N Proyek
Proyek 1 diatur 1 Departemen
Pegawai 1 menanggung N Tanggungan
Tanggungan 1 ditanggung 1 Pegawai

Relasi antar entitas juga dapat diwujudkan dengan melibatkan


identifikasikan batasan partisipasi dari setiap hubungan yang ada. Tabel
dibawah ini menjelaskn relasi yang melibatkan banyaknya partisipasi
(minimal dan maksimal).

Tabel 5. Indentifikasi batasan partisipasi (min, max) antara dua entitas.


Banyaknya
Banyaknya
Entitas 2 yang
Entitas 1 Entitas 1 yang Hubungan Entitas 2
berpartisipasi
berpartisipasi
(min,max)
Pegawai 1 memimpin (0,N) Pegawai

139
Pegawai 1 dipimpin (0,1) Pegawai
Pegawai 1 bekerja untuk (1,1) Departemen
Departemen 1 terdiri dari (1,N) Pegawai
Pegawai 1 mengepalai (0,1) Departemen
Departemen 1 dikepalai (1,1) Pegawai
Pegawai 1 bekerja pada (1,N) Proyek
Proyek 1 terdiri dari (1,N) Pegawai
Departemen 1 mengatur (0,N) Proyek
Proyek 1 diatur (1,1) Departemen
Pegawai 1 menanggung (0,N) Tanggungan
Tanggungan 1 ditanggung (1,1) Pegawai

d. Langkah 4 menggambarkan relasi antar entitas


Dari tabel Identifikasikan rasio kardinalitas untuk setiap hubungan
dan tabel indentifikasi batasan partisipasi (min, max) diatas dapat
digambarkan diagram relasi entitasnya.

Gambar 11 . Diagram relasi entitas pegawai dan departemen


(a) melibatkan batasan partisipasi, (b) melibatkan rasio kardinalitas
(min,max) dan partisipasi total/parsial

Dengan cara yang sama dapat ditemukan dan digambarkan relasi


antar entitas lainnya. Gambar dibawah ini menjelaskan ER diagram
secara lengkap untuk sistem basis data kepegawaian di perusahaan A

140
Gambar 12. ERD sistem basis data pegawai perusahaan A

4. Memetakan ERD ke Relational Model


Lakukan Langkah-langkah yang dilakukan untuk memetakan ER
diagram ke relational model, yaitu :
1. Berdasarkan algoritma nomor 1 aturan tentang entitas kuat maka
lakukan dengan cermat beberapa langkah dibawah ini :
a. Untuk setiap entitas kuat Entitas Kuat, buat tabel baru Eks.
b. Sertakan seluruh simple atribut.
c. Sertakan simple atribut dari composite atribut yang ada.
d. Pilih salah satu atribut kunci sebagai primary key.

Gambar 13. Mapping ER ke tabel untuk entitas kuat.

141
2. Berdasarkan algoritma nomor 2 aturan tentang entitas entitas lemah.
Untuk setiap entitas lemah EH, laakukan dengan cermat beberapa
langkah dibawah ini :
a. Buat tabel baru EH.
b. Sertakan seluruh simple atribut
c. Tambahkan primary key dari entitas kuatnya (owner entity type)
yang akan digunakan sebagai primary key bersama-sama partial key
dari entitas lemah.

Gambar 18. Mapping ER ke tabel untuk entitas lemah


3. Berdasarkan algoritma nomor 2 aturan tentang relasi multivalue
atribut.Untuk setiap multivalued atribut R,
a. buatlah tabel baru R yang menyertakan atribut dari multivalue
tersebut.
b. Tambahkan primary key dari relasi yang memiliki multivalue tersebut.
Kedua atribut tersebut membentuk primary key dari tabel R

142
Gambar 19. Mapping multivalue attribute
4. Untuk setiap relasi binary 1:1, tambahkan primary key dari sisi yang lebih
“ringan” ke sisi (entitas) yang lebih “berat”. Suatu sisi dianggap lebih
“berat” timbangannya apabila mempunyai partisipasi total. Tambahkan
juga simple atribut yang terdapat pada relasi tersebut ke sisi yang lebih
“berat”.

Gambar 20. Mapping relasi binary 1:1


5. Untuk setiap relasi binary 1:N yang tidak melibatkan entitas lemah,
tentukan mana sisi yang lebih “berat” (sisi N). Tambahkan primary key
dari sisi yang “ringan” ke tabel sisi yang lebih “berat”. Tambahkan juga
seluruh simple atribut yang terdapat pada relasi biner tersebut

143
Gambar 21. Mapping ER to tabel relasi one to many

6. Untuk setiap relasi binary M:N, buatlah tabel baru R dengan atribut
seluruh simple atribut yang terdapat pada relasi biner tersebut.
Tambahkan primary key yang terdapat pada kedua sisi ke tabel R. Kedua
foreign key yang didapat dari kedua sisi tersebut digabung menjadi satu
membentuk primary key dari tabel R

Gambar 22. Mapping ER to tabel relasi Many to many


7. Untuk setiap relasi n-ary (ternary),
a. Buatlah tabel R yang menyertakan seluruh primary key dari entitas
yang ikut serta. Sejumlah n foreign key tersebut akan membentuk
primary key untuk tabel R. Tambahkan seluruh simple atribut yang
terdapat pada relasi n-ary tersebut.

144
b. Sama dengan proses yang dilakukan untuk langkah ke 6. Karena
dalam ER-D perusahaan ini tidak ada relasi n-ary maka langkah ini
tidak dilakukan.

Gambar 23. Mapping untuk relasi N-narry


Dengan menggunakan cara yang sama dapat dilakukan
pemetaan ER diagram ke tabel untuk setiap relasi entitas dari ER
diagram sistem basis data perusahaan A.

Gambar 2. Relasi Tabel hasil pemetakan ERD

5. Menganalisis ragam bentuk normalisasi data.


Analisislah bentuk-bentuk teknik normalisasi data dengan cermat dan teliti:
a. Bentuk tidak normal (Unnormalized Form)
Bentuk tidak normal ini memiliki beberapa ciri-ciri, yaitu antara lain adalah :

145
 Merupakan kumpulan data yang akan direkam
 Tidak ada keharusan mengikuti suatu format tertentu
 Dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi
 Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan kedatangannya.
Beberapa contoh tabel yang tidak normal dijelaskan dalam tabel 8.1 dan
tabel 8.2 dibawah ini.

Tabel 6. Tabel mahasiswa yang tidak normal

Tabel 7.Tabel mahasiswa (Nis, nama mahasiswa, hobi1,hobi2,hobi3)


yang tidak normal

b. Bentuk Normal Tahap pertama (1st Normal Form)


Bentuk normal ke satu 1 NF ini mempunyai beberapa ciri antara lain yaitu:
 Setiap data dibentuk dalam flat file (file data/ rata)
 Data dibentuk dalam satu record demi satu record dan nilai dari field
field berupa "atomic value", tidak dapat dibagi-bagi lagi.
 Tidak ada set atribute yang berulang ulang atau atribute bernilai
ganda (multivalue).
 Tidak ada set atribut composite atau kombinasinya dalam domain
data yang sama.
 Tiap field hanya satu pengertian, bukan merupakan kumpulan kata

146
yang mempunyai arti mendua, hanya satu arti saja dan juga
bukanlah pecahan kata sehingga artinya lain.

Untuk dapat memenuhi aturan 1NF, maka contoh tabel 8.1 dan
tabel 8.2 diatas dirubah atau dipecah (dekomposisi) menjadi 2 entitas,
yakni entitas siswa dan entitas hobi seperti gambar berikut :

Gambar 25. Hasil dekomposisi tabel mahasiswa untuk memenuhi bentuk 1NF

c. Bentuk Normal Tahap Kedua (2nd Normal Form)


Bentuk normal kedua mempunyai beberapa persyaratan antara lain :
 Bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal kesatu.
 Atribute bukan kunci haruslah bergantung secara fungsi pada kunci
utama atau primary key.
 Sudah ditentukan kunci kunci field, dimana kunci field haruslah unik
dan dapat mewakili atribute lain yang menjadi anggotanya.

Sebagai contoh ditentukan sebuah tabel siswa sebagai berikut :


NIS Nama_siswa Alamat Kode_ Mapel Nama_Mapel Nama_Guru Nilai

Tabel di atas telah memenuhi 1NF, namun belum memenuhi 2NF,


{NIS, Kode_Mapel} yang dianggap sebagai primary key sedangkan:

147
Tabel di atas perlu didekomposisi menjadi beberapa tabel untuk
memenuhi syarat 2NF. Dekomposisi sesuai dengan functional
dependencynya (FD) adalah sebagai berikut :
FD 1 : {NIS, Kode_Mapel}  Nilai
FD 2 : NIS  {Nama_siswa, Alamat}
FD 3 : Kode_mapel {Nama_mapel, Nama_guru}
Dari ketiga FD di atas, dekomposisi tabel menjadi sebagai berikut :
Tabel Nilai : (NIS, Kode_mapel, Nilai)
Tabel Siswa :(NIS, Nama_siswa, Alamat)
Tabel Mapel :(Kode_mapel, Nama_mapel, Nama_Guru)

d. Bentuk Normal Tahap Ketiga (3rd Normal Form)


Untuk menjadi bentuk normal ketiga (3 NF) suatu tabel harus mempunyai
ciri-ciri sebagai berikut:
1. Memenuhi bentuk 2 NF (normal kedua)
2. Atribut bukan kunci tidak memiliki dependensi transitif terhadap kunci
utama atau primary key.
3. Setiap atribute bukan kunci haruslah bergantung hanya pada primary
key dan pada primary key secara menyeluruh

Berikut ini adalah contoh relasi yang telah memenuhi bentuk 2 NF, tetapi belum
memenuhi bentuk 3 NF :
NIS Nama_siswa Alamat_jln Alamat_kota Alamat_prov Kodepos

Pada relasi di atas, masih terdapat atribut non primary key (yakni
Alamat_kota dan Alamat_Prov) yang memiliki ketergantungan terhadap
atribut non primary key yang lain, yaitu Kode_pos.
Kodepos {Alamat_kota, Alamat_prov}

148
Untuk memenuhi syarat 3NF, maka relasi tersebut harus didekomposisi
sebagai berikut :
Siswa : (NIS, Nama_siswa, Alamat_jn, Kodepos)
Kodepos : (Kodepos, Alamat_kota, Alamat_prov)

e. Boyce Codd Normal Form (BCNF)


BCNF merupakan bentuk normal sebagai perbaikan terhadap 3NF.
Suatu relasi yang memenuhi BCNF selalu memenuhi 3NF, tetapi tidak
untuk sebaliknya. Suatu relasi yang memenuhi 3NF belum tentu
memenuhi BCNF. Karena dalam bentuk 3 NF masih memungkinkan
terjadi anomali.
Sebuah tabel dikatakan memenuhi BCNF jika untuk semua
ketergantungan fungsional dengan notasi X  Y, maka X harus
merupakan candidate key pada tabel tersebut. Jika tidak demikian, maka
tabel tersebut harus didekomposisi berdasarkan ketergantungan
fungsional yang ada, sedemikian hingga X menjadi candidat key dari
tabel–tabel hasil dekomposisi. Contoh tabel yang tidak memenuhi BCNF
adalah sebagai berikut :
Ditentukan suatu tabel A = (E, F, G, H, I) dan berlaku
ketergantungan fungsional, sebagai berikut yaitu :
E, F  G, H, I
F, G  H, I

Tabel A tersebut tidak memenuhi BCNF karena ada pasangan key


F, G yang bukan candiday key, sehingga F, G  H, I.

Sedangkan E, F adalah candidat key karena E, F  G, H, I


Karena terdapat 2 ketergantungan fungsional maka tabel A tidak
memenuhi BCNF. Untuk memenuhi aturan BCNF maka tabel tersebut
harus didekomposisikan menjadi:
A1 = (E, F, G) dengan ketergantungan fungsional E, F  G
A2 = (F, G, H, I) dengan ketergantungan fungsional F, G  H, I

Contoh lain untuk bentuk ini adalah tabel SEMINAR, dengan kunci
primernya adalah no_peserta dan kode_seminar, dengan asumsi bahwa:
 Peserta dapat mengambil 1 atau 2 seminar.

149
 Setiap seminar membutuhkan 2 instruktur.
 Setiap peserta dibimbing oleh salah satu dari 2 instruktur seminar.
 Setiap instruktur boleh hanya membimbing 1 seminar saja.

Pada contoh relasi berikut, no_peserta dan kode_seminar menunjukkan


seorang instruktur.

Tabel 8. Tabel seminar


No_Peserta Kode_seminar Nama_instruktur
2201001 2281 Santi
2201002 2281 Karyadi
2201003 2291 Jeni
2201002 2291 Rendi
2201004 2291 Rendi

Bentuk relasi SEMINAR adalah memenuhi bentuk normal ketiga (3NF),


tetapi tidak BCNF karena Kode_seminar masih bergantung fungsi pada
instruktur, jika setiap instruktur dapat mengajar hanya pada satu seminar.
Kode_seminar bergantung fungsi pada satu atribut bukan superkey
seperti yang disyaratkan oleh BCNF. Maka relasi SEMINAR harus
didekomposisi menjadi dua relasi, yaitu relasi pengajar dan
seminar_instruktur, seperti berikut ini :
Pengajar : (Nama_instruktur, Kode_seminar) dan
Seminar_instruktur : (No_peserta, Nama_instruktur)

f. Bentuk Normal Tahap ke empat (4th Normal Form)


Suatu tabel relasional dikatakan dalam bentuk normal keempat
(4NF) jika memenuhi beberapa ketentuan sebagai berikut : Bila telah
berada dalam bentuk BCNF dan tidak ada multivalued dependency
nontrivial. Multivalued dependency (MVD) dipakai dalam bentuk normal
keempat (4NF). Dependensi ini dipakai untuk menyatakan hubungan
satu ke bantak (one tomany).

Setiap atribut di dalamnya tidak mengalami ketergantungan pada


banyak nilai atau dengan kalimat lain, bahwa semua atribut yang
mengalami ketergantungan pada banyak nilai adalah bergantung secara

150
fungsional (functionally dependency) Berikut ini adalah salah satu contoh
tabel relasional yang belum memenuhi 4NF :

Tabel 9. contoh relasi yang belum memenuhi bentuk normal tahap 4

Relasi tersebut menggambarkan mengenai dosen yang mengajar


matakuliah tertentu dengan isi matakuliah yang bersangkutan. Contoh
tabel dibawah ini menjelaskan dua dosen yang mengajar pengenalan
komputer, yaitu Budi dan Sanjaya.

Tabel 10. Penyederhanaan relasi atau tabel 8.4

Adapun isi matakuliah Pengenalan Komputer adalah Dasar


Komputer, Pengenalan Pengolahan Kata dan Pengenalan Lembaran
Kerja. Relasi berikut ini memperlihatkan relasi yang telah
dinormalisasikan berdasarkan relasi sebelumnya. Langkah selanjutnya
adalah untuk memenuhi syarat bentuk normal tahap 4), maka relasi
tersebut diatas dapat didekomposisi menjadi dua relasi sebagai berikut :
 Matakuliah_dosen : (Matakuliah, Dosen)
 Matakuliah_isi : (Matakuliah, Isi)

g. Bentuk Normal Tahap Kelima (5th Normal Form)


Bentuk Normal 5NF dibangun berdasarkan konsep joint
dependency sedangkan keempat bentuk sebelumnya dibangun

151
berdasarkan functional dependency. Joint dependency menjelaskan
bahwa apabila sebuah tabel telah didekomposisi menjadi tabel-tabel lebih
kecil, tabel tersebut harus bisa digabungkan lagi (join) untuk membentuk
tabel semula. Bentuk normal kelima ini sering disebut juga sebagai
Projection Join Normal Form (PJNF). Suatu tabel memenuhi bentuk
normal 5rdNF jika dan hanya jika Kerelasian antar data dalam relasi
tersebut tidak dapat direkonstruksi dari struktur relasi yang memuat
atribut yang lebih sedikit.
Sebagai contoh: terdapat hubungan dealer yaitu suatu perusahaan
distributor kendaraan. Dalam hal ini distributor memiliki sejumlah produk
kendaraan. Tabel relasional dibawah ini menjelaskan relasi tabel dealer,
kendaraan dan distributor.

Tabel 11. Relasi Dealer Distributor dan kendaraan

Relasi tersebut telah memenuhi dependensi gabungan, Sehingga


relasi tersebut dapat didekomposisi menjadi tiga buah relasi yaitu :
 Deal_Dist (Dealer_Distributor).
 Dist_Kend (Distributor_Kendaraan).
 Deal_Kend (Dealer_Kendaraan).
Gabungan ketiga relasi tersebut akan membentuk relasi Dealer-
Distributor-Kendaraan (DDK) dan gabungan ketiganya. Kemungkinan
proyeksi tabel relasional tersebut akan menghasilkan suatu relasi antara
yang salah, namun ketiganya akan menghasilkan relasi sesuai aslinya.
Gambar dibawah ini menjelaskan tabel relasional Dealer-Distributor-
Kendaraan (DDK)

152
Gambar 26. Tabel relasional Dealer-Distributor-Kendaraan (DDK)

E. Latihan Soal (observasi Demonstrasi)


1. Menerapkan basis Data (eleman 1)
1.1. Rancanglah di Lembar kerja (LK1) skema basis data “dbSiswa” yang
terdiri dari tabel SISWA (terdiri dari tiga field ), tuliskan pula kamus
datanya beserta isi datanya ( tiga record) dengan mengikuti kaidah
DBMS Mysql! (KUK 1.1)
1.2. Aplikasikan basis data “dbSiswa” sesuai dengan perancangan dengan
menggunakan fitur GUI pada DBMS Mysql ! (KUK 1.2)
1.3. Lakukan pengelolaan basis data “dbSiswa” dengan menerapkan operasi
tampil data, edit data dan hapus data untuk satu record dengan fitur GUI
pada DBMS Mysql! (KUK 1.3)

153
2. Menerapkan teknik pemodelan (eleman2)
2.1. Identifikasikan pemodelan data untuk basis data relasional
“dbSekolah” yang akan mengelola data nilai siswa dalam bentuk
deskripsi basis data /role of bisnis setidaknya terdiri dari 2 entitas)!
Tuliskan hasilnya pada lembar kerja (LK 2). (KUK 2.1)
2.2. Analisalah deskripsi basis data sekolah “dbSekolah” dengan prinsip
pemodelan data menggunakan pendekatan teknik ERD sehingga
terbentuk gambar diagram relasi antar entitas!. Tulislah hasilnya pada
lembar kerja (LK 3). (KUK 2.2)
2.3. Identifkasikan kamus data (data dictionary) untuk basis data sekolah
“dbSekolah” dimana diagram data menunjukkan relasi setiap data
yang ada!. Tulislah hasilnya pada lembar kerja (LK 4). (KUK 2.3)
2.4. Gambarkan diagram relasi antar tabel basis data sekolah (mapping
ER to table / relational model), pada kertas lembar kerja (LK 5) ! (KUK
2.4S)

3. Menerapkan Normalisasi data.


Sebuah Perusahaan PT REVANDA JAYA ingin membangun system
informasi menggunakan basis data untuk pengelolaan transaksi
penjualan/pembelian. Data dan Informasi yang akan diperoleh dari
aplikasi basis data tersebut adalah informasi faktur pembelian barang.
Contoh faktur dari dua transaksi pembelian barang diperlihatkan dalam
gambar.

154
1. Identifikasi kebutuhan pemodelan data untuk membangun basis data PT
REVANDA JAYA dengan menggunakan pendekatan teknik normalisasi
data ! (KUK 2.1)
2. Analisalah hasil identifikasi soal No 1 menggunakan teknik normalisasi
data.(KUK 2.2).
3. Gambarkan relasi antar tabel basis data relasional tersebut (KUK 3)
4. Gambarkan relasi antar entitas basis data tersebut (KUK 4)

F. Kunci Jawaban
1. Ceklis observasi Demonstrasi (CLO)

No. Pencapaian Penilaian


Poin yang dicek/ diobservasi
KUK Y T K BK

155
2. Normalisasi data
Langkah-langkah normalisasi data yang dilakukaan adalah sebagai berikut:
2.1. Bentuk Normal Pertama ( 1 NF )
Untuk membentuk normal pertama dapat dilakukan dengan memisahkan
data pada atribut-atribut yang tepat dan bernilai atomik. Demikian juga seluruh
record / baris harus lengkap sesuai adanya. Bentuk file adalah Flat File. Dengan
normal pertama dapat terbentuk satu relasi yang terdiri dari 11 Atribut yaitu: (No
Faktur, Kode Supplier, Nama Supplier, Kode Barang, Nama Barang, Tanggal,
Jatuh Tempo, Quantitas, Harga, Jumlah, Total ). Hasil pembentukan normal
pertama (1 NF) adalah sebagai berikut ini : Relasi Faktur_Pembelian

Pada normal pertama tersebut masih terjadi banyak kelemahan, terutama pada
proses ANOMALI insert, update dan delete berikut ini :
 Inserting / Penyisipan. Kita tidak dapat memasukkan kode dan nama
supplier saja tanpa adanya transaksi pembelian, sehingga supplier baru
bisa dimasukkan kalau ada transaksi pembelian.

156
 Deleting / Penghapusan. Bila satu record / baris di atas dihapus, misal
nomor faktur 779, maka berakibat pada penghapusan data supplier S02
(Hitachi) padahal data tersebut masih diperlukan.
 Updating / Pengubahan. Kode dan nama supplier terlihat ditulis berkali-
kali, bila nama supplier berubah, maka di setiap baris yang ada harus
dirubah, bila tidak menjadi tidak konsisten.
Atribut jumlah (merupakan atribut turunan) seharusnya tidak perlu, karena
setiap harga dikali kuantitas akan menghasilkan jumlah, sehingga hasilnya
akan menjadi lebih konsisten

2.2. Bentuk Normal Kedua ( 2 NF )


Bentuk normal kedua dilakukan dengan mendekomposisi tabel diatas
menjadi beberapa tabel, mencari kunci primer dari tiap-tiap tabel tersebut dan
atribut kunci harus bersifat unik. Melihat permasalahan faktur di atas, maka dapat
diambil beberapa kunci kandidat : ( No Faktur, Kode Supplier, dan Kode Barang
). Kunci kandidat tersebut nantinya bisa menjadi kunci primer pada tabel hasil
dekomposisi. Tabel pada normal pertama, dapat didekomposisi menjadi tiga
tabel berserta kunci primer yang ada yaitu :
 Relasi/Tabel Supplier (Kode Supplier) ,
 Relasi/Tabel (Kode Barang), dan
 Faktur (No Faktur).
Dengan melihat ketergantungan fungsional atribut-atribut lain terhadap atribut
kunci, maka didapatkan 3 (tiga) relasi/tabel sebagai berikut:

Primary key pada relasi/tabel Supplier adalah kode_supplier. Primary key


pada relasi/tabel Barang adalah kode_barang. Primary key pada relasi/tabel
Faktur adalah no_faktur, sedangkan foreign key nya adalah kode_barang dan
kode_supplier. Dengan pemecahan relasi di atas, maka untuk pengujian bentuk
normal kesatu (1 NF) yaitu insert, update, dan delete akan terjawab. Kode dan
nama supplier baru dapat masuk kapanpun tanpa adanya transaksi pada relasi

157
faktur. Demikian pula untuk proses update dan delete untuk relasi Supplier dan
Barang.
Pada bentuk normal kedua masih terjadi permasalahan yaitu pada relasi /
tabel Faktur. Atribut Quantitas pada relasi/tabel Faktur, tidak tergantung pada
kunci utama, atribut tersebut bergantung fungsi pada No_faktur + Kode_barang,
hal ini dinamakan ketergatungan transitif dan haruslah dipilah menjadi dua tabel.
Sedangkan tanggal, jatuh_tempo dan kode_supplier bergantung fungsional pada
No_faktur
No_faktur  tanggal,jatuh_tempo,kode_supplier
No_faktur, kode_barang  quantitas
Masih terdapat pengulangan, yaitu setiap kali satu faktur yang terdiri dari 5
macam barang maka 5 kali juga dituliskan no_faktur, tanggal, dan jatuh_tempo.
Hal ini harus dipisahkan bila terjadi penggandaan tulisan berulang-ulang

2.3. Bentuk Normal Ketiga ( 3 NF )


Bentuk normal ketiga mempunyai syarat, setiap relasi tidak mempunyai
atribut yang bergantung transitif, harus bergantung penuh pada kunci utama dan
harus memenuhi bentuk normal kedua (2 NF). Untuk memenuhi bentuk normal
ketiga (3 NF), maka pada relasi/tabel faktur harus didekomposisi (dipecah) lagi
menjadi dua relasi/tabel yaitu relasi/tabel faktur dan relasi/tabel
transaksi_barang, sehingga hasilnya adalah sebagai berikut ini:

Kamus Data dari masing – masing relasi:


Supllier = { Kode Supplier, Nama_Supplier }
Barang= { Kode Barang, Nama_Barang, Harga }
Faktur = { NNo Faktur, Tanggal, Jatuh_Tempo, Kode_Supplier }
Transaksi_Barang = { No_Faktur, Kode_Barang, Quantitas

158
2.4. Diagram Dekomposisi
Diagram dekomposisi yang menjelaskan proses atau tahapan uji
normalisasi dari bentuk normal kesatu (1 NF) sampai normal ketiga (3 NF),
diperlihatkan dalam gambar berikut: :

2.5. ERD (Entity Relationship Diagram)


Gambaran hubungan Relationship antar relasi yang terbentuk, adalah seperti
terlihat pada gambar berikut ini:

Hubungan (Relasi) antar relasi pada gambar ERD (entity relationship diagram)
pada gambar di atas adalah sebagai berikut:
 Supplier ke Faktur relasinya adalah one to many, artinya adalah satu
supplier mempunyai satu atau banyak faktur. Faktur punya relasi
terhadap supplier

159
 Faktur ke Transaksi_Barang relasinya adalah one to many, artinya adalah
satu faktur mempunyai satu atau beberapa transaksi barang (satu faktur
terdiri dari satu atau lebih transaksi barang).
 Barang ke Transaksi_Barang relasinya adalah one to many, artinya
adalah satu barang bisa terjadi satu atau beberapa kali transaksi
pembelian barang

2.6. Implementasi ERD (entity relationship diagram)

160
DAFTAR PUSTAKA

Ramakrishnan, Ragu dan Gehrke Johannes, (2004), “Sistem manajemen Basis


data” Edisi 3, terjemahan, Mc Graw Hill Education, diterbitkan ulang ulang
Penerbit Andi,

Kusrini, (2007) “Strategi perancangan dan pengelolaan basis data”, penerbit


Andi, Yogyakarta

Ramon A, Mata Toledo dan Pauline K, Cushman, (2007), “ Schaum Outlines


Dasar Dasar Data Base Relasional ”, terjemahan MC Graw Hill Education,
Diterbitkan ulang oleh Penerbit Erlangga, Jakarta.

--------“The Oracle Database 10g Express Edition Tutorial”, last updated: March 1,
2006

http://www.conceptdraw.com/solution-park/software-erd

http://www.oracle.com/technetwork/database/express-edition/database10gxe-
459378.html

161
162
Kode Unit : TIK.PR03.001.01
Judul Unit : Mengoperasikan Bahasa Pemrograman Data
Deskripsi (SQL – Structured Query Language)
Dasar

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, peserta mampu :
1. Mempersiapkan perangkat lunak aplikasi data deskripsi/SQL
2. Mengenali menu aplikasi SQL
3. Membuat table dan mengisi table
4. Mengoperasikan table dan view

B. Indikator
1.1 Perangkat lunak aplikasi SQL telah diinstal dan dapat berjalan normal.
1.2 Manual pengguna (user manual) perangkat lunak aplikasi SQL sudah
tersedia dan diidentifikasi.
1.3 Perangkat komputer sudah dinyalakan dengan sistem operasi dan
persyaratan sesuai dengan petunjuk instalasi.
1.4 Perangkat lunak aplikasi SQL dijalankan.
2.1 Menu-menu yang tersedia beserta shorcut nya dikenali.
2.2 Fitur-fitur pengolahan table, view, store prosedur, triggerdapat
diidentifikasi dan diaplikasikan seperti pembuatan baru (new),
penyimpanan (save), pembukaan (open), penghapusan (delete).
3.1 Tabel dibuat dan diatur dengan penggunaan perintah standar
dalam DDL.
3.2 Tabel yang dibuat sudah memasukkan nama kolom/field, tipe data dan
konstrainnya.
3.3 Pengisian data pada table dengan penggunaaan perintah standar
seperti, insert, update dan delete disesuaikan dengan informasi dan
kondisinya.
3.4 Tabel sudah disimpan, diberi nama dan terisi data.
3.5 Index table dibuat dan diatur dengan menggunakan perintah standar
berupa : create index dan drop index.
3.6 Index disimpan dan diberi nama.

163
3.7 View table dibuat dan diatur dengan penggunaan perintah standar
berupa : create view dan drop view.
3.8 View disimpan dan diberi nama.

4.1 Data table ditampilkan dengan perintah select. Perintah select yang
digunakan dapat berupa select dengan kondisinya seperti: distinct,
where, order by, group by, having dsb.
4.2 Data table ditampilkan dengan perintah select yang terkait (join) dengan
beberapa tabel yang lain. Perintah select yang digunakan dapat
berupa select dengan kondisinya seperti: distinct, where, order by, group
by, having, dsb.

C. Uraian Materi
1. Pengertian Database dan SQL
Database adalah sekumpulan data yang terorganisir kedalam tabel-tabel
yang saling berhubungan. Sedangkan SQL(Structurd Query Language)
adalah bahasa standard yang digunakan sebagai mediator untuk
berkomunikasi dengan database. Bahasa SQL digunakan untuk
menampilkan atau merubah data yang ada dalam database.
Beberapa database management system yang menggunakan SQL
adalah Oracle, Sybase, Microsoft SQL Server, Access, Ingres. Sebagai
contoh pada pelatihan kita menggu-nakan database oracle dengan
SQL*Plus sebagai client side nya.

2. Menginstall dan Mengenal Menu-Menu Dasar Pengoperasian SQL


Untuk lebih mengenal dan memahami perintah-perintah SQL terlebih
dahulu kita harus menginstall SQL server sebagai media untuk membuat
suatu database dan membuat tabel-tabel data.

Langkah-langkah yang harus dilakukan adalah :


1. Siapkan komputer/server yang tersedia
2. Masukkan cd SQL server kedalam cd rom drive
3. Dibawah install section, klik server components
4. Akan tampil message box dengan End user license agrement, bila
setuju click

164
“i accept the licensing term and condition” lalu klik next
5. Klik next sampai pada halaman installatation prerequisites, lalu
klik install

Ketika installasi selesai


 Klik next
 Halaman system configuration check akan tampil untuk
melakukan checking opsi apa saja yang dibutuhkan untuk
penginstallasian. setelah selesai klik next
 Isi nama dan perusahaan anda, klik next
 Pilih opsi-opsi yang ingin anda install lalu klik next
 Di halaman selanjutnya pilih instance yang anda inginkan lalu
klik next
 Langkah selanjutnya
isi username dan password serta domain yang anda inginkan, atau
pilih Built-InSystem Account radio button
 Klik next
 Pada tahap ini bila anda dapat
memilih Windows Authentication Mode atau mixed mode,
pilihlah mixedmode agar SQL server anda dapat diakses oleh
orang lain
 Klik next
 Pilihlah installation option yang diinginkan, lalu klik next
 Halaman ini digunakan untuk mengirim hasil penginstallan
kepada Microsoft
 Ketika semua informasi telah lengkap klik install untuk memulai
proses instalasi
 Ketika komponen telah berhasil diinstal klik next
 Pada page terakhir klik finish
Setelah proses penginstalasian selesai kita harus
mengaktifkan SQL server dengan cara mengaktifkan servis SQL tersebut:
Klik start > control panel > Administrative Tools > services
Setelah selesai proses instalasi server maka kita dapat melakukan
koneksi ke dalam database, untuk itu kita perlu masuk kedalam server,
kita menggunakan SQL Server Management

165
studio dan melakukan koneksi lewat server dialog box dengan langkah-
langkah :
1. klik start > All programs > Microsoft SQL Server 2005 > SQL
Server Management Studio
2. Melalui server dialog box anda harus
memasukkan username dan password seperti pada gambar
dibawah ini:
- Untuk windows au thentication mode
- Untuk mix mode authentication
Untuk melakukan koneksi melalui object explorer langkah-langkah yang
harus dilakukan adalah:
 Klik start > All programs > Microsoft SQL Server 2005 > SQL
Server Management Studio
 Pada toolbar object explorer klik Connect lalu pilih Database
engine
 Klik Option dan pilih opsi-opsinya
 Klik Connect

166
3. SQL Element

3.1 Statement
Adalah unit dasar dalam bahasa SQL. Antar satu statement dengan yang
lain dipisahkan dengan tanda titik koma(;). Sebuah statement dapat ditulis
dalam beberapa baris tanpa merubah arti.
Statement SQL umumnya digolongkan kedalam DML, DDL dan perintah-
perintah lain yaitu COMMIT dan ROLLBACK yang berhubungan dengan
transaksi dan lain sebagainya.
DML(Data Management Language) adalah perintah SQL yang berguna
unutk meng-query database, memasukan, meng-update dan menghapus
data.
DDL(Data Description/Definition Language) adalah perintah SQL yang
berurusan dengan pembuatan, perubahan dan penghapusan table itu
sendiri.

3.2 Komentar
Komentar dapat disisipkan di awal, tengah atau akhir statement, dua cara
penulisan komentar:
 Single-line : komentar diawali dengan tanda –
 Multi-line : komentar diawali dengan tanda /* dan diakhiri dengan
tanda */

3.3 Keyword dan Identifier


Keyword yaitu kata-kata yang memiliki arti khusus dan tidak dapat dipakai
sebagai nama-nama kolom dan table(identifier), kecuali
jika identifier tersebut dikutip.

3.4 Nilai Literal


Nilai literal angka ditulis biasa dengan notasi seperti 123, -123.45. Nilai
literal string ditulis dengan kutip tunggal seperti ‘andi’.

3.5 Operator
Operator yang dikenal oleh SQL diantaranya : + , - , * , / , ^(cater) ,
||(concat)

167
3.6 Tipe Data
Beberapa tipe data di dalam SQL.

Tipe Data Deskripsi


VARCHAR2(size) Untuk menyimpan karakter data yang panjangnya
bervariasi di tiap barisnya.
CHAR(size) Untuk menyimpan karakter data yang panjangnya sama di
tiap barisnya.
NUMBER(p,s) Untuk menyimpan numeric data yang panjangnya bervariasi
di tiap barisnya.
DATE Untuk menyimpan data tanggal dan waktu
LONG Untuk menyimpan karakter data yang panjangnya melebihi
2gigabyte
CLOB Single-byte karakter data yang panjangnya melebihi 4
gigabyte
RAW and LONG RAW Raw binary data
BLOB Binary data yang panjangnya melebihi 4 gigabyte
BFILE Binary data yang disimpan di dalam file eksternal

4. Membuat dan memanipulasi table (DDL)


Setelah kita memahami element-element yang ada di dalam
sebuah SQL statement, kini kita akan membuat, megubah dan
menghapus sebuah tabel yang ada di dalam sebuah database. Perintah-
perintah untuk memanipulasi tabel terdiri dari:

4.1 CREATE TABLE Statement


CREATE TABLE statement adalah perintah yang digunakan untuk
membuat sebuah tabel di dalam suatu database. Sintak dasar perintah
create table adalah sbb:

Sintak dasar :
CREATE TABLE nama_tabel (
nama_kolom1 tipe_data[DEFAULT nilai_default][constraint kolom]
[, nama_kolom1 tipe_data[DEFAULT nilai_default][constraint
kolom]]
[, …]
);

Contoh :

168
Create table buku{
sbn CHAR(10) PRIMARY KEY,
judul VARCHAR(150) NOT NULL,
penerbit VARCHAR(65) NOT NULL,
harga INT CHECK(NOT EXIST (SELECT harga_diskon FROM
harga_barang WHERE harga_nett < 1000000)
);

Diagram 1.1
Seperti terlihat pada diagram 1.1, definisi tiap kolom dipisah dengan koma
beserta definisi constraint table(bila ada). Nama table dan kolom
merupakan identifier dan diawali dengan huruf dan diikuti oleh huruf dan
angka.
Tipe data ditentukan sesuai dengan data yang akan dimasukkan ke
dalam kolom. Nilai default ditentukan sesuai dengan panjang karakter
yang akan dimasukkan ke dalam kolom.
Constraint kolom digunakan sebagai pembatas agar sebuah kolom tidak
dapat berisi nilain-nilai tertentu.contoh: constraint NOT NULL berguna
agar kolom tidak boleh diisi dengan nilai NULL

Beberapa jenis constraint :


1. NOT NULL constraint : berguna untuk melarang sebuah kolom
agar tidak dapat menyimpan nilai NULL, constraint NOT NULL
hanya dapat dipakai sebagai untuk level kolom constraint.
2. UNIQUE constraint : berguna untuk membatasi agar sebuah kolom
tidak mengandung dua baris yang memiliki nilai yang sama dalam
1 kolom.
3. PRIMARY KEY constraint : berguna untuk membatasi agar sebuah
kolom tidak mengandung dua baris yang memiliki nilai yang sama
dalam 1 kolom dan juga kolom tidak boleh NULL.
4. FOREIGN KEY constraint : berguna untuk membatasi agar nilai
kolom harus terdapat pada kolom tabel lain.
5. CHECK constraint : berguna untuk menjaga agar nilai sebuah
kolom memenuhi ekspresi tertentu.

169
Membuat index dalam suatu table
Sintak Dasar :
CREATE TABLE nama_tabel_index ON nama_tabel (
Inama_kolom[, nama_kolom] …..
);

Dalam sebuah kolom atau kombinasi kolom, kita dapat


menambahkan index. Fungsi ini dapat dibuat melalui CREATE INDEX
Keuntungan menggunakan index:
 Untuk mempercepat pencarian
 Untuk megimplementasikan uniq constraint dan primary key
 Namun index memiliki konsekuensi:
 Memperlambat INSERT dan UPDATE proses
 Memakan ruang disk

Membuat table view :


Sintak dasar :
CREATE VIEW name_view AS
SELECT ….;

Diagram 1.2
Tabel view adalah sebuah table yang dibentuk dari perintah SELECT.
Setelah dibuat tabel view dapat dipakai layaknya sebuah tabel.
Sebagian view bisa dimasukkan data baru atau diupdate sesuai
kebutuhan, tapi tabel view yang mengandung klausal GROUP BY tidak
dapat diupdate.
Manfaat view adalah untuk mempersederhanakan query. Table view tidak
disimpan di dalam databasemelainkan akan dibuat ketika
perintah create view dijalankan.

4.2 ALTER TABLE Statement


Dalam mendesign tabel seringkali kita melakukan perubahan-perubahan
dalam design maupun requirement, hal ini menuntut kita untuk:
 Menambah atau merubah kolom.
 Mengubah definisi kolom.
 Merubah nama kolom.
 Menambah atau mengurangi constraint.

170
 Menambah atau mengurangi index.

171
Sintak dasar:
ALTER TABLE nama_tabel (
detail_perubahan [, detail_perubahan] …;

Menambah kolom baru:


ALTER TABLE nama_tabel (
ADD [COLUMN] definisi_kolom [ FIRST |
AFTER nama_kolom_lain] …;

Contoh :
ALTER TABLE siswa (
ADD COLUMN orangtua VARCHAR(32) NOT NULL;

Menghapus kolom :
ALTER TABLE nama_tabel (
DROP [COLUMN] nama_kolom …;

Contoh:
ALTER TABLE siswa (
DROP orangtua;

Memodifikasi kolom yang sudah ada :


ALTER TABLE nama_tabel (
CHANGE [COLUMN] nama_kolom_lama nama_kolom_baru
definisi_kolom [ FIRST | AFTERnama_kolom_lain] …;

Contoh :
ALTER TABLE siswa (
CHANGE COLUMN orangtua orangtua_siswa VARCHAR(128)
NOT NULL;

Mengubah nilai default kolom :


ALTER TABLE nama_tabel (
ALTER COLUMN nama_kolom
SET DEFAULT nilai_literal …;

Menghapus nilai default kolom :


ALTER TABLE nama_tabel (
ALTER COLUMN nama_kolom
DROP DEFAULT …;

Mengganti nama table :


ALTER TABLE nama_tabel (

172
RENAME [TO] nama_Table_baru …;

Diagram 1.3

4.3 DROP TABLE Statement


Statement ini digunakan untuk menghapus table di dalam sebuah
database, menghapus table akan secara otomatis menghapus semua
kolom, baris, constraint yang terasosiasi dengan table yang
bersangkutan.

Sintak dasar :
DROP TABLE nama_tabel
Diagram 1.4

Menghapus tabel index :


Sintak dasar :
DROP INDEX nama_tabel_index;
Diagram 1.5

Menghapus tabel view :


Sintak dasar :
DROP VIEW nama_tabel_view;
Diagram 1.6

5. Commit dan Rollback Statement


Commit dan rollback statement adalah dua statement penting di
dalam SQL statement. Ketika kita melakukan INSERT, UPDATE,
DELETE di dalam database, perintah-perintah itu itu sebenarnya tidak
langsung mengganti atau memasukkan data secara permanent. Perintah
COMMIT di akhir statement SQL lah yang membuat data-data yang
dimasukkan bersifat permanent. Setelah kita yakin bahwa data yang kita
ubah itu ingin kita berlakukan permanent maka kita harus menjalankan
perintah COMMIT di akhir SQL statement kita. Bila kita tidak ingin data itu
terganti secara permanent maka kita dapat membatalkannya dengan
perintah ROLLBACK. Perintah ROLLBACK akan mengembalikan nilai

173
data kepada nilai sebelum data itu dirubah. Satu hal yang perlu diingat
bahwa bila kita ingin membatalkan perubahan kita harus melakukan
perintah ROLLBACK sebelum kita melakukan perintah COMMIT, karena
perintah COMMIT akan merubah data lama menjadi data yang baru
secara permanen.

6. Memasukkan dan Memanipulasi Data (DML)


Setelah kita mempelajari cara membuat tabel,kini kita akan mempelajari
bagaimana mengisi dan merubah serta menghapus isi tabel yang telah
kita buat.

6.1 INSERT INTO Statement


Perintah ini SQL INSERT adalah perintah untuk memasukkan data
kedalam sebuah baris baru di dalam sebuah tabel Perintah INSERT
INTO akan gagal bila kita melanggar constraint yang ada.

Sintak dasar :
INSERT INTO nama_Tabel VALUES(ekspresi|DEFAULT[,…]);
Atau
INSERT INTO nama_tabel (nama_kolom,…)
VALUES(ekspresi|DEFAULT[,…]);
Contoh :
INSERT INTO siswa( nama, no_siswa) VALUES (‘Andri’,2345);

Diagram 2.0

6.2 UPDATE Statement


Perintah update digunakan untuk merubah nilai kolom pada baris-baris
yang sudah ada di dalam tabel.

Sintak dasar :
UPDATE nama_tabel
SET nama_kolom = ekspresi [, …]
[WHERE kondisi];

Contoh :
UPDATE propinsi SET ibukota = ‘jakarta’;
Diagram 2.1

174
6.3 DELETE Statement
Perintah DELETE digunakan untuk menghapus nol atau lebih barus pada
sebuah tabel.
Sintak dasar :
DELETE FROM nama_tabel WHERE kondisi;

Contoh :
DELETE FROM siswa WHERE nama = ‘andi’;

Diagram 2.2

6.4 TRUNCATE Statement


Perintah ini digunakan untuk menghapus semua record yang ada di
dalam tabel atau dengan kata lain untuk mengosongkan tabel.
Sintak dasar:
TRUNCATE TABEL nama_tabel;
Diagram 2.3

7. Perintah Dasar SELECT


Select adalah perintah utama di SQL untuk mengkalkulasi data, data itu
sendiri diambil melalui relasi sebuah atau beberapa tabel sekaligus.
Perintah SELECT sangatlah beragam oleh karena itu kita akan
membahasnya satu per satu klausa-klausa yang dapat digunakan
bersama sintaks SELECT itu sendiri.

7.1 Mengambil Semua Baris dari Tabel


Sintak dasar :
SELECT * FROM nama_table;
Diagram 3.0

Bentuk perintah ini adalah salah satu perintah yang sering dipakai untuk
menampilkan semua record yang ada di dalam table.

7.2 Memilih Kolom Tertentu dari Tabel


Sintak dasar :

175
SELECT nama_kolom1 FROM nama_tabel;
Diagram 3.1
Diagram 3.1 adalah perintah SELECT dengan menyebut satu per satu
kolom yang ingin ditampilkan dalam urutan yang dapat kita atur
tampilanya.

7.3 Alias Nama Kolom dan Nama Tabel


Kita dapat merubah nama kolom dalam sebuah perintah SELECT. Hal ini
berguna agar kita mendapat nama sesuai yang diinginkan di bahasa
pemrograman, juga berguna untuk view dan nested query.

Selain penggantian nama kolom dengan nama alias, kita juga dapat
mengganti nama table dengan nama alias, hal ini bertujuan untuk
mempersingkat nama tabel di query multitabel dan pada nested query.
Sintak dasar untuk nama kolom :
SELECT nama_kolom1 AS nama_alias FROM nama_tabel;

Sintak dasar untuk nama tabel :


SELECT …. FROM nama_tabel AS nama_alias;
Diagram 3.2

Dengan penamaan alias kita dapat menampilkan hasil dari salah satu
tabel yang memiliki nama kolom yang sama tanpa menimbulkan arti yang
ambigu dan juga agar tidak terjadi kesalahan dalam pemanggilan nama
kolom/tabel yang bersangkutan. Bila ada nama kolom yang sama dalam 2
tabel yang berbeda, perintah SQL harus menggunakan nama alias tabel
yang ingin ditampilkan, bila tidak maka SQL query tidak dapat diproses
atau akan terjadi error dalam proses query.
Sintak dasar :
SELECT nama_alias_tabel2.nama_kolom FROM nama_tabel1
nama_tabel_alias1, nama_tabel2 nama_tabel2_alias
WHERE nama_tabel_alias1nama_kolom. = nama_tabel_alias2.nama_ko
lom;

Diagram 3.3

7.4 Memfilter Duplikasi Data di Dalam Tampilan

176
Terkadang kita suka menemukan bahwa ada beberapa kolom pada baris
yang berbeda di dalam tabel memiliki isi yang sama. Ketika kita ingn
menampilkan data pada suatu kolom dan data yang ingin kita tampilkan
adalah data yang unik/tidak ada duplikasi data maka kita perlu memfilter
data tersebut sebelum ditampilkan. Dalam hal ini kita dapat menggunakan
perintah DISTINCT.
Sintak dasar :
SELECT
DISTINCT(nama_kolom) FROM nama_tabel WHERE kondisi;

7.5 Memfilter Baris


Ketika kita hendak menampilkan sebagian saja dari seluruh data yang
ada di dalam tabel, maka kita harus memfilter baris mana saja yang kita
ingin tampilkan. Klaus WHERE adalah cara utama yang digunakan untuk
memfilter baris, klausa ini akan menerima ekspresi logika yang akan
dievaluasi untuk tiap baris, ekspresi yang diterima oleh WHERE clause
dapat berupa angka/teks.
Sintak dasar :
SELECT nama_kolom FROM nama_tabel WHERE kondisi;
Diagram 3.4

7.6 Operator Perbandingan


Kondisi perbandingan digunakan untuk membandingkan satu ekspresi
dengan nilai lain atau ekspresi lain.

Operator Arti
= Sama dengan (Equal to)
> Lebih besar dari (Greater than)
>= Lebih besar sama dengan (Greater than or equal)
< Lebih kecil dari (Less than)
<= Lebih kecil sama dengan (Less than or equal to)
<> Tidak sama dengan (Not equal)

Diagram 3.5

177
Operator perbandingan biasanya digunakan setelah klausa WHERE
untuk membandingan satu kondisi dengan kondisi yang lain.
Sintak dasar :
SELECT nama_kolom FROM nama_tabel WHERE ekspresi operator
nilai;

Contoh :
SELECT no, nama FROM siswa WHERE no > 23;
Diagram 3.6
Operator-operator perbandingan lainnya adalah :

Operator Arti
BETWEEN … AND Diantara dua nilai
(Incusive)
IN(set) / NOT IN(set) Terdapat dalam sebuah deret nilai
/ tidak terdapat dalam sebuah
deret nilai
(Match any of a list of values)
LIKE Nilai kolom sesuai dengan pola
data yang dimaksud
(Match a character pattern)
IS NULL / IS NOT NULL Nilai yang dimaksud adalah NULL /
nilai yang dimaksud adalah nilai-
nilai bukan NULL
(Is a null value)
Diagram 3.7

Pembahasan satu per satu operator yang tersebut di atas.


 BETWEEN … AND …. Operator
Data akan ditampilkan berdasarkan rentang dua nilai yang
disebutkan. Sebenarnya perintah ini sama dengan “a >= b” AND “a
<= c”.
Contoh :
SELECT ename, sal FROM employee WHERE sal BETWEEN 1000
AND 1500;
Hasil :

Ename Sal
Martin 1250
Turner 1300

178
Ward 1250
Adam 1100

 IN Operator
Data akan ditampilkan bila kondisi memenuhi list yang dimasukkan
kedalam IN operator.
Contoh:
SELECT ename, sal, mgr FROM employee WHERE mgr IN (7920,
7566);
Hasil:

Ename Sal Mgr


ANNIE 2300 7920
FORD 3500 7566
JOSH 1200 7920
VERISH 3400 7920

 LIKE Operator
Tanda % dan _ dapat digunakan didalam kombinasi karakter literal.
Contoh :
SELECT ename FROM employee WHERE ename LIKE ‘_A%’;
Hasil :

Ename
MARTIN
JAMES
WARD

Dapat kita lihat hasil dari query di atas menampilkan semua data
employee yang mempunyai inisial kedua adalah huruf A.

 IS NULL Operator
Operator ini berfungsi untuk mengecek apakah nilai suatu kolom
adalah bernilai null.
Contoh :
SELECT ename, mgr FROM emp WHERE mgr IS NULL;
Hasil :

179
Ename Mgr
SCOTT

7.7 Operator Logika


Operator logika mengkombinasikan hasil dari dua atau lebih komponen
kondisi menjadi satu hasil query berdasarkan kondisi-kondisi yang telah
ditentukan.

Operator Arti
AND Bernilai benar bila dua komponen kondisi
yang disebutkan memenuhi syarat
OR Bernilai benar bila salah satu kondisi
terpenuhi
NOT Bernilai benar bila kondisi tidak terpenuhi
Diagram 3.8

Kini kita akan membahas logika operator pada diagram 3.8 lebih
mendalam lagi
 AND Operator
Hasil query akan bernilai benar ketika dua atau lebih kondisi yang
disebutkan bernilai benar.
Contoh :
SELECT ename, job, sal FROM emp WHERE sal >=1100 AND
job=’clerk’;
Hasil :

Ename Job Sal


ADAM CLERK 1100
MILLER CLERK 1300

Dari hasil tabel diatas dapat kita simpulkan bahwa, data yang akan
ditampilkan adalah ketika kondisi: upah lebih besar atau sama dengan
1100 dan pekerjaan sebagai “clerk”. Dari hasil diatas dapat kita simpulkan
bahwa ketika kedua kondisi itu memenuhi syarat maka hasil yang sesuai
dengan kondisi diatas akan ditampilkan/ bernilai benar.

 OR Operator

180
Hasil query akan bernilai benar apabila satu atau kedua kondisi
benar.
Contoh :
SELECT ename, job, sal FROM emp WHERE sal >=1100 OR job =
‘clerk’;
Hasil :

Ename Job Sal


KING PRESIDENT 5000
BLAKE MANAGER 2850
MARTIN SALESMAN 1250
JAMES CLERK 950

Hasil query diatas menunjukkan bahwa ketika salah satu kondisi


terpenuhi maka hasil query akan ditampilkan.

 NOT Operator
Hasil query akan bernilai benar apabila kondisi salah,
NOT operator berfungsi layakna kata TIDAK/BUKAN.
Contoh :
SELECT ename, job from emp WHERE job NOT IN
(‘clerk’,’manager’,’analyst’);
Hasil :

Ename Job
KING PRESIDENT
MARTIN SALESMAN
ALLEN ACCOUNTANT
TURNER SALESMAN
WARD SALESMAN
Urutan pengeksekusian operator

Urutan Pengeksekusian Operator


1 Semua operator perbandingan
2 NOT
3 AND
4 OR

7.8 Mengurutkan Baris Hasil

181
Mengurutkan sama pentingnya dengan memfilter data. Ketika kita hendak
melihat data dari yang “paling awal” atau “paling akhir” , untuk melakukan
pengurutan data di dalam SQL kita menggunakan klausa ORDER BY.
Sintak dasar :
SELECT …[FROM…[WHERE....]] ORDER BY ekspresi1
[ASC|DESC], ekspresi2 [ASC|DESC];

Diagram 3.9

Sama dengan klausal WHERE, ORDER BY dapat mengurutkan


berdasarkan sembarang ekspresi, tidak hanya nama kolom saja. Sama
seperti WHERE klausa ORDER BY juga menyadari keberadaan alias
kolom/alias nama tabel.
ORDER BY harus disebutkan di belakang klausa WHERE bila keduanya
ada. Bila ada 2 ekspresi penyortiran ekspresi1 adalah kriteria utama
penyortiran, setelah itu baru berdasarkan ekspresi2.
ASC dan DESC adalah urutan penyortiran. ASC berarti menaik dari kecil
ke besar, sedangkan DESC berarti menurun dari besar ke kecil.

7.9 Meringkas Data


Selain SQL digunakan untuk menampilkan data dari tabel, memfilter dan
mengurutkan baris, SQL juga memiliki kemampuan meringkas data
diantaranya adalah: mentotal(SUM()), menghitung rata-rata(AVG()),
mencari nilai maksimum, minimum(MAX(), MIN()), dan menghitung
jumlah baris(COUNT()).
Fungsi-fungsi ini disebut group function karena fungsi ini akan
mengembalikan satu baris hasil saja untuk semua baris masukan.

182
 COUNT() dan COUNT(DISTINCT())
Fungsi ini digunakan untuk menghitung jumlah record pada suatu
tabel. Hasil yang akan ditampilkan adalah jumlah baris dari suatu SQL
statement. Fungsi DISTINCT dalam COUNT() digunakan untuk
mencari record-record yang bernilai unik.
Contoh:
SELECT COUNT(ename) FROM emp;
Hasil :

COUNT(ename)
8

 SUM()
Fungsi ini digunakan untuk mencari total dari suatu query. Kolom
yang akan dicari totalnya haruslah berisi data-data yang berisi angka.
Bila data yang dicari totalnya adalah kolom karakter string maka SQL
akan menghasilkan error result. Contoh:
SELECT SUM(sal) FROM emp;
Hasil:

SUM(sal)
125000

 Max() dan MIN()


MAX() adalah fungsi SQL untuk mencari nilai maksimum dari seluruh
data di dalam suatu tabel, sedangkan MIN() digunakan untuk mencari
nilai minimum dari seluruh data dalam suatu tabel.
Contoh :
SELECT MAX(sal), MIN(sal) FROM emp;
Hasil:

MAX(sal) MIN(sal)
100000 950

 AVG()
AVG() adalah fungsi untuk mencari nilai rata-rata suatu kolom
numerik dalam sebuat tabel.
Contoh :

183
SELECT AVG(nilai) FROM siswa;
Hasil :

AVG(nilai)
80

 FIRST()
FIRST() adalah fungsi untuk menampilkan nilai kolom di baris pertama
suatu tabel.
Contoh :
SELECT FIRST(nilai) FROM siswa ORDER BY nilai;
Hasil :

LAST(nilai)
70

 LAST()
LAST() adalah fungsi untuk menampilkan nilai kolom di baris terakhir
suatu tabel.
Contoh :
SELECT LAST(nilai) FROM siswa ORDER BY nilai;
Hasil :

LAST(nilai)
80

7.10 Mengelompokkan Data


GROUP BY function berfungsi untuk meringkas baris-baris menjadi
kelompok-kelompok yang nantinya dapat dihitung jumlah total, jumlah
rata-rata atau jumlah data per kelompok. Hal ini biasanya digunakan
ketika kita ingin mengetahui total pemasukan tiap propinsi, tiap periode
dsb.
Contoh :
SELECT job, SUM(sal) FROM emp GROUP BY job;
Hasil :

Job SUM(sal)
MANAGER 300000
CLERK 124000

184
AUDITOR 250000

Ketika kita menggunakan GROP BY klausa kita tidak bisa


menggunakannya bersama-sama dengan WHERE klausa, oleh karena itu
untuk menyeleksi baris kita gunakan klausa HAVING. HAVING
dideklarasikan setelah klausa GROUP BY.
Contoh :
SELECT job, SUM(sal) AS total FROM emp GROUP BY job HAVING
total > 150000;
Hasil :

Job SUM(sal)
MANAGER 300000
AUDITOR 250000

7.11 Menggabungkan(join) Beberapa Tabel


Tabel emp

Ename Deptno
BLAKE 30
CLARK 10
JOHN 20
MARTIN 50

Tabel dept

Deptno Dname
30 Accounting
10 Sales
20 Clerk
40 Research

Ketika kita ingin mendapatkan hasil tidak hanya dari satu tabel tapi dari
hasil relasi beberapa tabel di dalam database. Tipe-join dalam SQL
adalah:

185
7.11.1 Equijoin
Tipe ini hanya menampilkan baris kombinasi bila kondisi memenuhi di
kedua tabel, tipe penggabungan ini melibatkan primary key dan foreign
key set karena kolom deptno di tabel emp ber-relasi dengan kolom
deptno di tabel dept. Baris yang ditampilkan adalah baris-baris yang
memiliki pasangan, baris yang tidak memiliki pasangan tidak akan
ditampilkan.

Contoh :
SELECT ename, dname FROM emp, dept WHERE emp.deptno =
dept.deptno;
Hasil :

Ename Dname
BLAKE Accounting
CLARK Sales
JOHN Clerk

7.11.2 Non-equijoin
EMP

Ename Sal
KING 5000
BLAKE 2850
CLARK 2450
JONES 2975
MARTIN 1250
ALLEN 1600
TURNER 1500
JAMES 950

Salgrade

Grade Losal Hisal


1 700 1200
2 1201 1400

186
3 1401 2000
4 2001 3000
5 3001 9999

Non-equijoin terjadi ketika tidak ada relasi diantara tabel-tabel yang akan
digabungkan, tidak ada primary dan foreign key relationship. Seperti yang
terlihat pada tabel emp dan tabel salgrade, tida ada relasi kolom diantara
mereka. Yang menjadi acuan relasi adalah kolom sal di tabel emp dengan
kolom losal dan hisal di tabel salgrade.

187
Contoh :
SELECT e.name, e.sal, s.grade FROM emp e, salgreade s WHERE e.sal
BETWEEN s.losal AND s.hisal ORDER BY e.sal DESC;

Hasil (diambil 5 tampilan pertama):

Ename Sal Salgrade


KING 5000 5
BLAKE 2850 4
JONES 2975 4
CLARK 2450 4
ALLEN 1600 3

7.11.3 Outer join


Emp

Ename Deptno
KING 10
BLAKE 30
JACK 10
JONES 20

Dept

Deptno Dname
10 Accounting
30 Sales
20 Clerk
40 Operations

Ketika kita membahas equijoin kita melihat bahwa tabel-tabel yang


dihubungkan memiliki relasi tabel yaitu melalui deptno kolom, untuk
outerjoin kita juga melihat ada relasi tabel melalui kolom deptno antara
tabel emp dengan tabel dept. Perbedaan yang membedakan
antara inner join dan outer join adalah tampilan hasil data / result .
innerjoin hanya menampilkan data yang memiliki pasangan,
sedangkan outer join menampilkan data-data yang tidak mempunyai
pasangan outer join terdiri dari RIGHT JOIN dan LEFT JOIN. RIGHT
JOIN menampilkan semua data di tabel 2 walaupun data itu tidak memiliki

188
pasangan di tabel 1, LEFT JOIN adalah kebalikan dari RIGHT JOIN itu
sendiri.

189
Contoh dengan RIGHT JOIN :
SELECT e.ename, d.deptno, d.dname FROM emp e RIGHT JOIN dept d
ON e.deptno = d.deptno ORDER BY e.deptno;

Hasil :

Ename Deptno Dname


KING 10 Accounting
BLAKE 30 Sales
JACK 10 Accounting
JONES 20 Clerk
40 operation

Dapat kita lihat pada hasil tabel diatas bahwa outerjoin menampilkan data
yang ada di tabel dept walaupun data itu tidak memiliki pasangan di tabel
emp. Itulah perbedaan antara outerjoin dan innerjoin. Outer joinmemiliki
keterbatasan yaitu:
- Outer join akan menampilkan record yang tidak memiliki pasangan.
Sehinggal terlihat bahwa record-record yang tidak memiliki pasangan
akan ada nilai kosong/null seperti terlihat pada tabel diatas.
- Kondisi outerjoin tidak dapat digunakan berbarengan dengan
IN operator atau dihubungkan dengan kondisi lain menggunakan
OR operator

7.11.4 Self join


Self join digunakan bila kita ingin merelasikan tabel yang bersangkutan
kepada dirinya sendiri. Untuk mendapatkan informasi data yang
sebenarnya terelasi di dalam tabel itu sendiri maka kita membutuhkan
fungsi self join.
Contoh:
Emp

Empno Ename Mgr


76656 KING 77778
78833 BLAKE 77778
77778 MICHAEL 88229

190
Bila kita melihat pada tabel emp diatas kita dapat melihat bahwa kolom
mgr sebenarna adalah empno dari tabel emp sehingga untuk mengetahui
nama manager yang bersangkutan kita harus menghubungkan tabel emp
dengan dirinya sendiri.

Contoh :
SELECT worker.ename as worker, manager.ename as manager FROM
emp worker, emp manager WHERE worker.mgr = manager.empno;

Hasil :

Worker Manager
KING MICHAEL
BLAKE MICHAEL

7.11.5 Membuat Backup Tabel


Ketika suatu waktu kita membutuhkan backup / cadangan untuk sebuah
tabel. Kita tidak perlu membuat ulang serta memasukkan data satu per
satu secara manual kedalam tabel yang bersangkutan. Kita dapat
menggunakan fungsi SELECT INTO.
Contoh :
 Untuk backup tabel pada satu database yang sama
Sintak dasar :
SELECT * INTO tabel_cadangan FROM tabel;
 Untuk backup tabel pada tabel yang berbeda
Sintak dasar :
SELECT alias_tabel.* INTO tabel_cadangan IN
‘database_cadangan’
FROM tabel

8. Mengenal dan Memahami Store Procedure


Store procedure adalah sekelompok SQL statement yang telah dibuat
sebelumnya dan disimpan di
dalam server database. Store procedure dapat
menerima parameter input, sehingga satu store procedure dapat dipakai
oleh beberapa client dengan parameter input
yang berbeda di dalam sebuah jaringan. keunggulan dari store procedure
:

191
Keunggulan Penjelasan
Modular programming store procedure yang kita buat dapat dipakai
oleh beberapa aplikasi sekaligus.
Performa store procedure mempercepat
pengeksekusian data dan juga dapat
mengurangi lalu-lintas jaringan.

store procedure diuraikan dan dioptimalkan


ketika dibuat dan disimpan di dalam memory.
hal ini dapat mempercepat eksekusi bila
dibandingkan dengan mengeksekusi
beberapa baris dari kode SQLmelalui
applikasi yang kita buat
ke SQL serverkarena SQL server harus
menhimpun dan mengoptimalkan
setiap SQL code yang diterima

mengurangi lalu lintas jaringan : bila kita


mengirimkan setiap baris SQL code melalui
jaringan ke SQL server dan SQL code yang
dikirim lebih dari ratusan baris, hal ini akan
mengakibatkan performa jaringan menjadi
terganggu.
Bila menggunakan store procedure
maka yang terkirim melalui jaringan
hanyalah parameter dan hasil query, hal ini
dapat meningkatkan performa jaringan.
Keamanan karena user hanya perlu mengirim parameter
input kedalam store procedur tanpa harus
menjalankan SQL statement secara langsung,
maka dari itu store procedure dapat
menyediakan benerapa fungsi tambahan di
dalam database untuk orang-orang tertentu
yang memiliki akses ke dalam
suatu store procedure ini, tapi harus
ditentukan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku

8.1 Membuat Store Procedure


Langkah-langkah membuat store procedure:
 Buatlah dulu SQL query yang ingin dijalankan.
 Test apakah SQL query yang kita buat telah berjalan dengan
benar.
 Store procedure diawali dengan kalimat “CREATE
PROCEDURE nama_store_

192
procedure AS ”
Contoh :
CREATE PROCEDURE MyStoredProcedure AS
SET ROWCOUNT 10
SELECT Products.ProductName AS TenMostExpensiveProducts,
Products.UnitPrice
FROM Products
ORDER BY Products.UnitPrice DESC

Bila kita ingin merubah store procedure yang telah ada kita dapat
menggunakan perintah :
ALTER PROCEDURE MyStoredProcedure AS

193
8.2 Menjalankan store procedure
Store procedure dapat dijalankan dengan perintah EXECUTE atau
perintah EXEC.
Contoh :
EXEC MyStoreProcedure
Bila nama store procedure yang akan dieksekusi terdapat spasi maka
harus ditambahkan tanda petik (“)
Contoh :
EXEC “My Stored Procedure”
Bila store procedure yang dibuat menerima parameter yang dipassing
dari luar maka harus ditambahkan di belakang nama store procedure.
Contoh :
EXEC nama_store_procedure @nama_parameter = “parameter”
Untuk mengakhiri suatu store procedure kita dapat menghapusnya
dengan perintah DROP.
Contoh :
DROP PROCEDURE nama_store_procedure
parameter adalah nilai yang digunakan oleh store procedure untuk
mengolah data. ketika kita membuat store procedure kita dapat
menentukan parameter apa yang kita butuhkan. Store procedure dapat
menerima lebih dari satu parameter yang diberikan oleh user.
Berikut adalah contoh store procedure dengan menggunakan
parameter.
CREATE PROCEDURE MyStoreProcedure
@myinput int
AS
SELECT column1, column2 FROM table1 WHERE column1 = @myinput

Beberapa hal yang dapat dikerjakan dengan menggunakan store


procedure adalah:
- Membuat jadwal pekerjaan
- Membuat database maintenance plan
- Mengkonfigurasi replikasi data
- Dan lain sebagaina

194
5. Instruksi Kerja
Buatlah sebuah tabel yang memiliki keterangan sebagai berikut
nama tabel = karyawan

kolom Tipe data constraint


id int primary key
nama_depan varchar(64) not null
nama _belakang varchar(64) not null
divisi varchar(32) not null
level varchar(32) not null
jabatan varchar(64) not null
gaji numeric(18,4) not null

Record yang terdapat di dalam tabel karyawan :

id nama_depan Nama_belakang divisi level Jabatan gaji


1 Adi Slamet marketing staff sales 1500000
2 Amelia Soebono finance staff akuntan 3500000
3 Benny Ritonga legal staff Staff legal 2500000
4 Dewi saraswati TI staff programmer 3000000
5 Frans Dirgantara TI manager manager 7000000
6 Julie Darmayanti Marketing supervisor Marketing 5000000
supervisor
7 Jason Birawan TI supervisor supervisor 4500000
8 Welly Saputra TI staff programmer 3000000

a. Mengacu pada data-data diatas Buatlah query untuk menampilkan (KUK


4.1, 4.2)
b. Berapa divisi di perusahaan? sebutkan! (KUK 4.1, 4.2)
c. Berapa jumlah karyawan per divisi (nama header kolom adalah
“jumlah_karyawan”) urutkan dari yang terbanyak? (KUK 4.1, 4.2)
d. Divisi mana yang rata-rata gaji stafnya paling kecil? paling besar?(dilihat
dari hasil tabel query) (KUK 4.1, 4.2)
e. Berapa total gaji yang harus dibayar oleh perusahaan per divisi? (KUK
4.1, 4.2)

195
Daftar Cek Unjuk Kerja
Demonstrasikan validitas perencanaan berkaitan komponen standar kompetensi

Kode unit : TIK.PR03.001.01


: Mengoperasikan bahasa pemrograman Data Deskrip
Judul Unit (SQL-Structured Query Language) Dasar

Nomor Elemen Ya Tidak KUK


1.1 Perangkat lunak aplikasi SQL telah
diinstal dan dapat berjalan normal.
1.2 Manual pengguna (user manual)
perangkat lunak aplikasi SQL sudah
tersedia dan diidentifikasi.
1. Mempersiapkan perangkat lunak
aplikasi data deskripsi/SQL 1.3 Perangkat komputer sudah
dinyalakan dengan sistem operasi dan
persyaratan sesuai dengan petunjuk
instalasi.
1.4 Perangkat lunak aplikasi
SQLdijalankan.
2.1 Menu-menu yang tersedia
beserta shorcut nya dikenali.
2.2 Fitur-fitur pengolahan
table,view, store prosedur, trigger dapat
diidentifikasi dan diaplikasikan seperti
2. Mengenali menu aplikasi SQL pembuatan baru (new), penyimpanan
(save), pembukaan (open),
penghapusan (delete).

3.1 Tabel dibuat dan diatur dengan


penggunaan perintah standar dalam
DDL
3.2 Tabel yang dibuat sudah
memasukkan nama kolom/field, tipe
data dan konstrainnya.
3.3 Pengisian data pada table dengan
3. Membuat tabledan mengisi table penggunaaan perintah standar
seperti, insert,
update dan delete disesuaikan dengan
informasi dan kondisinya.
3.4 Tabel sudah disimpan, diberi nama
dan terisi data.
3.5 Index table dibuat dan diatur
dengan menggunakan perintah

196
standar berupa : create index
dan drop index.
3.6 Index disimpan dan diberi
nama.
3.7 View table dibuat dan
diatur dengan penggunaan
perintah standar berupa
: create view dan drop view.
3.8 View disimpan dan diberi nama.
4.1 Data table ditampilkan
dengan perintah select.
Perintah select yang
digunakan dapat
berupa select dengan
kondisinya seperti: distinct,
where, order by, group by,
4. Mengoperasikan table dan view having dsb.
4.2 Data table ditampilkan dengan
perintah select yang terkait (join)
dengan beberapa tabel yang lain.
Perintah selectyang digunakan
dapat berupa selectdengan
kondisinya seperti: distinct, where,
order by, group by, having, dsb.

197
E. Latihan Soal
1. Diantara operator dibawah ini mana yang dapat digunakan untuk
menghasilkan nilai NULL? (KUK 3.3)
a. =
b. <=
c. IS NULL
d. >=

2. Diantara operator dibawah ini mana yang dapat digunakan sebagai


multiple-row subquery
(KUK 3.2)
a. NOT IN
b. LIKE
c. BETWEEN
d. =

3. Fungsi-fungsi dibawah ini tidak dapat menerima dalam bentuk tanggal


kecuali (KUK 3.1)
a. COUNT()
b. LAST()
c. AVG()
d. SUM()

4. Dibawah ini yang termasuk DML(Database Management Language)


adalah
(KUK 3.3, 3.4)
a. ALTER
b. RENAME
c. DELETE
d. DROP

5. Dibawah ini yang tidak termasuk database objek adalah (KUK 3.1, 3.2,
3.3)
a. Constraint
b. View
c. Index
d. Data File

6. Constraint dibawah ini yang hanya dapat digunakan pada kolom level
adalah
(KUK 3.1, 3.2, 3.3)
a. FOREIGN KEY

198
b. UNIQUE
c. NOT NULL
d. PRIMARY KEY

199
7. Dibawah ini adalah komponen-komponen SQL statement kecuali(KUK
2.1, 2.2)
a. Keyword
b. Nilai literal
c. Deskripsi
d. Operator

8. SELECT personal.nama, alamat.nama_jalan FROM personal, alamat


WHERE personal.no = alamat.no
Tipe bentuk penggabungan tabel apakah perintah SQL diatas: (KUK
4.2)
a. Self join
b. Equijoin
c. Inner join
d. Outer join

9. SQL statement dibawah ini adalah benar kecuali (KUK 4.1)


a. SELECT DISTINCT(nama) FROM siswa ORDER BY nama;
b. SELECT propinsi, COUNT(*) FROM siswa WHERE
nama_siswa LIKE ’%a%’ GROUP BY propinsi;
c. SELECT pelajaran, AVG(nilai) FROM siswa GROUP BY
pelajaran;
d. SELECT * FROM siswa ;

10. Dibawah ini adalah keuntungan menggunakan store procedure


kecuali (KUK 4.2)
a. Dapat mengurangi lalu lintas network
b. Dapat dipakai oleh beberapa applikasi sekaligus
c. Mempercepat waktu pengeksekusian
d. Dapat mempermudah pengelompokkan data

11. Dibawah ini yang termasuk DDL(Data Definition Language) kecuali


(KUK 3.3, 3.4)
a. ALTER
b. CREATE
c. DROP
d. ROLLBACK

12. Fungsi TRUNCATE digunakan untuk (KUK 3.5, 3.7)


a. Memasukkan data kedalam tabel
b. Merubah data yang ada di dalam tabel
c. Mengosongkan tabel
d. Menghapus tabel

200
13. Salah satu keunggulan menggunakan tabel alias adalah (KUK 3.4)
a. Dapat mempercepat proses query
b. Menghindari kesalahan dalam pemanggilan kolom pada tabel
c. Dapat merubah nama tabel/kolom sesuai dengan yang
diinginkan
d. Dapat menghindari terjadinya duplikasi data

14. Fungsi dibawah ini yang tidak dapat dipakai bersamaan dengan
fungsi GROUP BY adalah
(KUK 4.1)
a. HAVING
b. ORDER BY
c. WHERE
d. SELECT

15. Fungsi DML dibawah ini yang tidak memerlukan nama kolom pada
perintahnya adalah
(KUK 3.7)
a. DELETE
b. INSERT
c. UPDATE
d. TRUNCATE

16. Perintah SQL yang dapat digunakan bersamaan dengan perintah


CREATE VIEW adalah (KUK 3.7)
a. INSERT
b. DELETE
c. UPDATE
d. SELECT

Customers

Customerid Customername
1 MARK
2 Mandy
3 MARVIN
4 Malone

17. SELECT customername FROM customers where customername


LIKE ’Ma%’;
Apa yang akan ditampilkan ketika perintah diatas di jalankan? (KUK
4.1)

201
a. MARK
b. Mandy
c. MARVIN
d. Malone

18. Dibawah ini adalah kegunaan dari fungsi ALTER TABEL kecuali (KUK
3.5)
a. Untuk memasukan data kedalam tabel
b. Untuk menambah atau mengurangi constraint
c. Untuk menambah atau merubah kolom
d. Untuk menambah dan mengurangi index

19. Fungsi yang digunakan untuk merubah, memasukkan atau


menghapus data secara permanen adalah (KUK 3.5)
a. DELETE
b. SELECT
c. ROLLBACK
d. COMMIT

20. Dibawah ini termasuk operator logika kecuali (KUK 2.2)


a. AND
b. OR
c. <>
d. NOT

21. Diantara fungsi join dibawah ini yang sama dengan equijoin adalah
(KUK 4.2)
a. Self join
b. Outer join
c. Inner join
d. Non-equijoin

22. Dibawah ini pernyataan yang paling benar untuk mendefinisikan


fungsi SELECT INTO adalah (KUK 4.1)
a. Fungsi yang digunakan untuk menampilkan record tabel
b. Fungsi yang digunakan untuk membuat backup copy suatu
tabel
c. Fungsi yang digunakan untuk mengatur tampilan kolom dalam
suatu tabel
d. Fungsi digunakan untuk melakukan multilevel query

23. Fungsi ROLLBACK digunakan ketika (KUK 3.5)


a. Kita ingin merubah data secara permanen
b. Kita ingin membatalkan perubahan
c. Kita ingin menrubah data

202
d. Kita ingin menambah baris baru pada tabel

24. Berikut ini adalah sebuah struktur tabel employee


Employeename VARCHAR(35)
Salary NUMBER(8,2)
Hiredate DATE

Bila kita ingin menampilkan data pekerja yang telah bekerja selama
lebih dari 5 tahun maka query yang tepat adalah (KUK 4.1)
a. SELECT Employeename FROM employee WHERE Hiredate-
SYSDATE > 5
b. SELECT Employeename FROM employee WHERE
(Hiredate-SYSDATE)/365 > 5
c. SELECT Employeename FROM employee WHERE
(Hiredate-SYSDATE)/365 > 5
d. SELECT Employeename FROM employee WHERE
SYSDATE-Hiredate > 5

25. Untuk menghapus INDEX kita menggunakan fungsi (KUK 3.5)


a. TRUNCATE
b. DROP
c. CREATE
d. ALTER

F. Daftar Pustaka
Modul pelatihan berbasis kompetensi, sektor telematika, sub sektor
Programmer Komputer, Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi –
Jakarta

203
204
Kode Unit : TIK.PR03.002.01
Judul Unit : Mengoperasikan Bahasa Pemrograman Data
Deskripsi (SQL – Structured Query Language)
Lanjut

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, peserta mampu :
1. Membuat dan mengoperasikan prosedur
2. Membuat dan mengoperasikan prosedur dan fungsi
3. Membuat dan mengoperasikan trigger
4. Mengoperasikan Commit dan Rollback data tabel

B. Indikator
1.1. Prosedur dibuat dan diatur dengan menggunakan perintah standar
pada DDL dan DML.
1.2. Parameter prosedur diproses sesuai dengan kebutuhan di dalam
prosedur.
1.3. Prosedur disimpan dan diberi nama.
1.4. Prosedur dapat dijalankan dan bekerja dengan benar.
2.1. Fungsi dibuat dan diatur dengan menggunakan perintah standar
pada DDL dan DML.
2.2. Parameter fungsi diproses sesuai dengan kebutuhan di dalam
fungsi.
2.3. Fungsi disimpan dan diberi nama.
2.4. Fungsi dapat dijalankan dan bekerja dengan benar.
3.1. Trigger dibuat dan diatur dengan peng-gunaan perintah standar
pada DDL / DML.
3.2. Trigger disimpan dan diberi nama.
3.3. Trigger dapat dijalankan dan bekerja dengan benar.
4.1 Perintah commit digunakan untuk penyimpanan data ke dalam
fisik file.
4.2 Perintah rollback digunakan untuk pembatalan perintah yang telah
dikerjakan dan penyimpanan data ke dalam fisik file tidak
termasuk.
4.3 Perintah commit dan rollback dipastikan bekerja dengan benar.

105
C. Uraian Materi
1. Sekilas Tentang DDL dan DML
Seperti yang telah Anda ketahui sebelumnya, SQL secara garis besar
dibagi kedalam 2 kelompok utama, yaitu DDL (Data Definition Language)
dan DML (Data Manipulation Language). Sekedar mengingatkan kembali,
Yang dimaksud dengan DDL adalah pernyataan-pernyataan yang
digunakan untuk membuat dan mengubah struktur tabel atau obyek di
dalam basis data. Sedangkan DML adalah kumpulan pernyataan-
pernyataan yang digunakan untuk bekerja pada data di dalam basis data.
Pada pembahasan di SQL Dasar, Anda tentu mengenal pernyataan-
pernyataan seperti berikut:
- CREATE DATABASE …
- CREATE TABLE …
- ALTER TABLE …
- CREATE INDEX …
- DROP TABLE …
- CREATE VIEW …
- DROP DATABASE …
- dll

Pernyataan-pernyataan diatas merupakan DDL yang selalu digunakan


untuk membuat dan mengelola basis data.
Anda tentu juga telah mengetahui pernyataan-pernyataan seperti
SELECT, INSERT, UPDATE dan DELETE pada pembahasan SQL
Dasar. Pernyataan-pernyataan ini merupakan pernyataan DML. Dari
pengertian DDL dan DML yang telah dijelaskan diatas, Anda tentu sudah
dapat membedakan pernyataan mana yang digolongkan ke dalam DDL
dan DML.
Dalam pelatihan ini, kita tidak lagi membahas itu, yang akan kita bahas
adalah mengenai cursor, rule, constraint, fungsi, prosedur, trigger dan
transaksi. Sehingga hanya DDL dan DML yang bersangkutan dengan
topik-topik inilah yang akan kita pelajari lebih lanjut pada sub-bab masing-
masing.
Namun perlu digaris-bawahi, DDL dan DML untuk masing-masing aplikasi
SQL (Transact-SQL, Oracle SQL, mySQL, PostgreSQL, dll) yang
digunakan dapat bervariasi, sama dan berbeda. Misalnya, di mySQL
3.22.15 keatas terdapat pernyataan DML, INSERT DELAYED … yang

106
tidak terdapat pada Transact-SQL. Oracle dan mySQL memiliki
pernyataan DDL, TRUNCATE.
Namun, Jadi, untuk DDL dan DML yang lebih spesifik, Anda sebaiknya
mengacu pada referensi aplikasi SQL yang Anda gunakan. Pada
pelatihan ini, sedapat mungkin saya menggambarkan topik-topik tersebut
secara umum dan memberikan contoh-contoh yang bervariasi untuk
beberapa aplikasi SQL yang umum digunakan. Namun, contoh-contoh
pada pelatihan ini lebih banyak menggunakan Transact-SQL (SQL
Server).

2. Constraint dan Rule


Anda mungkin telah mengenal apa yang dinamakan constraint pada
pelatihan SQL Dasar sebelumnya. Namun, disini kita akan membahas
lebih rinci mengenai constraint dan apa yang disebut
dengan rule. Constraint adalah obyek yang merupakan bagian dari tabel
dan fungsinya adalah untuk mengecek data agar memenuhi kondisi
tertentu. Sejauh ini, kita mengenal 5 jenis constraint yaitu:
a. Primary Key (PK)
Primary Key adalah suatu kunci utama yang dibentuk dari sebuah
kolom atau lebih sehingga menjadikan setiap data itu bersifat
unik. Primary Key tidak boleh bernilai null. Contoh: Nomor Induk
Pegawai. Tidak mungkin 2 orang pegawai memiliki nomor induk
pegawai yang sama.

b. Foreign Key (FK)


Foreign Key adalah kunci asing yang terdapat pada satu kolom atau
lebih di dalam suatu tabel yang merujuk pada kunci di tabel lainnya
sebagai link antara tabel-tabel tersebut. Foreign Key tidak bersifat
unik dan biasanya mengacu pada primary key di tabel lain. Contoh:

Pada tabel Pegawai terdapat NIP yang berfungsi sebagai PK,


sedangkan pada tabel Absensi terdapat kolom NIP yang berfungsi
sebagai FK. NIP pada tabel Absensi merujuk pada NIP yang ada
pada tabel Pegawai.

107
c. Unique Constraint
Unique Constraint biasanya dikenal juga sebagai Alternate Key (AK).
Sifatnya unik, artinya tidak ada data yang sama, berdiri sendiri (tidak
ada
relasi ke tabel lain atau tidak menjadi sumber acuan). Contohnya:
Nomor Identitas Penduduk tiap Pegawai. Setiap pegawai tentu
memiliki KTP dan nomor KTP tersebut tentu berbeda antara setiap
pegawai.

d. Check Constraint (CK)


Check Constraint berfungsi untuk membatasi penyisipan data pada
suatu tabel agar memenuhi kriteria-kriteria yang ditetapkan.
Contoh:
kdAbsensi pada tabel Absensi harus diawali dengan huruf ‘A’
e. Default Constraint (DF)
Default Constraint berfungsi untuk memberkan nilai default pada data
dalam suatu tabel. Jika kita tidak menginisialisasikan nilai pada
sebuah data maka nilai pada data tersebut akan berisi
nilai default yang ditentukan sebelumnya pada DF.

Adapun cara untuk membuat dan menghapus constraint adalah


sebagai berikut:
a. Membuat Constraint
Constraint dapat dibuat pada saat mendefinisikan tabel
maupun secara terpisah dengan sintaks berikut:
ALTER TABLE nama_tabel
ADD CONSTRAINT nama_constraint
jenis_constraint (…)

b. Menghapus Constraint
ALTER TABLE nama_tabel
DROP CONSTRAINT nama_constraint

Berikut adalah contoh penggunaan constraint:


Pada tabel Pegawai jika ada data pada kolom kota yang tidak
diinisialisasi maka nilai defaultnya adalah ‘Jakarta’. Setiap pegawai

108
harus melakukan absensi saat masuk dan pulang kerja. kdAbsensi
pada tabel Absensi harus diawali huruf ‘AD’ atau ‘AP’.
CREATE TABLE Pegawai
(nip CHAR(10), nama VARCHAR(30), no_ktp CHAR(12)
alamat VARCHAR(30), kota VARCHAR(15),
CONSTRAINT pk_nip PRIMARY KEY(nip))

CREATE TABLE Absensi


(kdAbsensi CHAR(4), nip CHAR(10),
jam_msk DATETIME, jam_klr DATETIME)
ALTER TABLE Absensi
ADD CONSTRAINT pk_absensi PRIMARY KEY(kdAbsensi)

ALTER TABLE Absensi


ADD CONSTRAINT fk_absensi
FOREING KEY(nip) REFERENCES Pegawai(nip)

ALTER TABLE Pegawai


ADD CONSTRAINT ak_pegawai UNIQUE(no_ktp)

ALTER TABLE Pegawai


ADD CONSTRAINT df_pegawai DEFAULT ‘Jakarta’ FOR kota
ALTER TABLE Absensi
ADD CONSTRAINT ck_absensi
CHECK (LEFT(kdAbsensi,2)=’AD’ OR
LEFT(kdAbsensi,2)=’AP’)

Selain constraint, ada juga yang dinamakan rule. Rule adalah bentuk
lain dari Check Constraint dan merupakan sebuah obyek dalam SQL.
Berikut adalah cara membuat rule dengan Transact-SQL :
CREATE RULE nama_rule AS kondisi
Contoh:
CREATE RULE ruleKdAbsensi
AS LEFT(@kdAbsensi,2) IN (‘AD’,’AP’)

Untuk menerapkan rule pada kolom yang sesuai gunakan fungsi


berikut:
Exec sp_bindrule ‘nm_rule’,’nm_tabel’,’nm_kolom’
Sedangkan untuk memutuskan hubungan rule dari kolom yang
bersangkutan digunakan fungsi :
Exec sp_unbindrule ’nm_tabel’,’nm_kolom’

109
Sedangkan untuk menghapus rule yang telah dibuat, semua kolom
yang terhubung dengan rule tersebut harus diputuskan terlebih
dahulu. Sintaks :
DROP RULE nama_rule
Contoh:
CREATE RULE ruleKdAbsensi
AS LEFT(@kode,2) IN (‘AD’,’AP’)
sp_bindrule ‘ruleKdAbsensi’,’Absensi’,’kdAbsensi’
sp_unbindrule ‘Absensi’, ‘kdAbsensi’
DROP RULE ruleKdAbsensi

Catatan: @kode adalah nama variabel dalam T-SQL


Transact-SQL juga menyediakan cara lain untuk membuat Default
Constraint, yaitu dengan ‘DDL Default’.
CREATE DEFAULT nama_default
AS expression

Contoh:
CREATE DEFAULT defKota AS ‘Jakarta’
Untuk menghubungkan default ke kolom yang sesuai, dapat
menggunakan fungsi berikut:
Exec sp_bindefault ’nm_default’,’nm_tabel.nm_kolom’
Sedangkan untuk memutuskan hubungan default dari kolom yang
bersangkutan digunakan fungsi :
Exec sp_unbindrule ’nm_tabel.nm_kolom

3. Fungsi dan Prosedur


Sebelum Anda mulai membuat prosedur, Anda terlebih dahulu harus
mengerti tentang variabel dan fungsi-fungsi yang dapat Anda gunakan.
Dalam topik ini, kita cenderung menggunakan bahasa T-SQL (Transact-
SQL) pada SQL Server. Untuk membuat prosedur di mySQL, Anda
membutuhkan mySQL minimal versi 5. Yang penting disini adalah konsep
dalam membuat dan mengoperasikan prosedur. Dengan mengerti konsep
ini, maka aplikasi apapun yang Anda gunakan tidak menjadi masalah.
Anda cukup memahami fungsi-fungsi atau sintaks-sintaks dari aplikasi
yang Anda gunakan. Seperti yang saya jelaskan di awal bahwa DDL dan
DML untuk tiap aplikasi dan fungsi yang disediakan tidak sama. Namun,

110
semua aplikasi itu memiliki konsep yang sama dan mengacu pada
standar SQL tertentu.

3.1. Variabel
Variabel adalah suatu referensi atas lokasi memori yang menyimpan
data. Bila Anda bekerja pada data yang berubah-ubah dan ingin
menempatkan data tersebut pada lokasi memori yang sama maka
Anda harus mendefinisikan variabel. Variabel merujuk pada lokasi
dimana data anda tersebut disimpan. Variabel pada aplikasi SQL
manapun secara umum dikelompokkan ke dalam 2 bagian yaitu:
a. Global Variable
Global Variable adalah variabel yang telah dibuat oleh aplikasi
yang bersangkutan dan diatur oleh sistem. Untuk Transact-
SQL, variabel global ditandai dengan @@. Beberapa variabel
global yang sering digunakan antara lain:

@@FETCH_STATUS
Variabel ini bernilai 0 bila pernyataan FETCH berhasil
mengambil data. Variabel ini diinisialisasi setelah pernyataan
FETCH dieksekusi dan umumnya digunakan untuk
menghentikan perulangan WHILE pada cursor. Variabel
@@FETCH_STATUS juga dapat bernilai –2,
bila baris data yang ingin diambil telah dihapus
setelah cursor dibuat. Nilai ini hanya berlaku untuk cursor
keyset-driven (scroll).

@@CURSOR_ROWS, @@ROWCOUNT
Variabel @@CURSOR_ROWS mengembalikan jumlah baris
data dalam cursor yang terbaru. Sedangkan variabel
@@ROWCOUNT mengembalikan jumlah baris data yang
terperbaharui akibat suatu query. Variabel @@ROWCOUNT
umumnya digunakan bersama pernyataan UPDATE dan
DELETE untuk mengetahui berapa jumlah baris data yang telah
berhasil diperbaharui.

111
@@ERROR
Variabel ini mengembalikan nilai kesalahan untuk pernyataan
SQL yang terakhir kali dijalankan. Jika bernilai 0, artinya
pernyataan tersebut suskes dijalankan tanpa kesalahan.

@@IDENTITY
Variabel global ini mengembalikan nilai yang paling terakhir
digunakan untuk kolom identitas. Kolom identitas bersifat read-
only dan dikelola oleh sistem. Setiap ada penambahan data
pada tabel, aplikasi menggunakan informasi ini sebagai kunci
untuk menambahkan data pada tabel lain terutama yang saling
berhubungan melalui foreign key.

Selain variabel global diatas, Transact-SQL masih memiliki


banyak variabel global lain. Berikut adalah daftar beberapa
variabel global yang umum digunakan:

Variabel Global Keterangan


@@CONNECTIONS Jumlah login
@@CPU_BUSY Jumlah total waktu server CPU dalam detik
@@IDLE Jumlah waktu CPU yang sedang tidak bekerja
@@IO_BUSY Jumlah waktu Input/Output
@@LANGID ID Bahasa yang sedang aktif
@@LANGUAGE Nama Bahasa yang sedang aktif
@@MAX_CONNECTIONS Maksimum koneksi dalam waktu yang sama
@@MAX_PRECISION Tingkat ketelitian nilai desimal atau numerik
@@NEST_LEVEL Jumlah nest level yang sedang aktif
@@SERVER_NAME Nama server lokal
@@SPID ID Server yang sedang proses
@@TOTAL_ERRORS Jumlah kesalahan selama SQL berjalan
@@TOTAL_READ Jumlah pembacaan pada Disk
@@TOTAL_WRITE Jumlah penulisan pada Disk
@@TRANCOUNT Total transaksi yang dilakukan active user

b. User-Defined Variable

112
Jika variabel global adalah variabel yang dibuat oleh sistem, maka
variabel ini adalah variabel yang didefinisikan sendiri oleh user.
Dalam T-SQL, caranya adalah:
DECLARE @nama_variabel tipe_variabel
Dalam mySQL atau PostgreSQL, variabel didefinisikan dengan
diawali tanda ‘$’.
Contoh:
DECLARE @intA INT
DECLARE @intX INT, @intY INT, @Z CHAR(5)
SELECT @X = 20
SET @Y = 5
SET @Z = ‘Hasil’
SET @A = @X / @ Y
PRINT @X + ‘/’ + @Y
PRINT @Z + CAST(@A AS CHAR)

3.2. Statement
Jika Anda sudah terbiasa dalam pemrograman maka
istilah Statement Control tentu sudah tidak asing lagi bagi Anda
terutama flow statement yang terdiri dari Seleksi dan Perulangan.
Bagian ini dipastikan dimiliki oleh semua aplikasi SQL. Yang
berbeda hanya cara penggunaannya berkaitan dengan bentuk
pendefinisian sintaks saja.
Seleksi
Seleksi umumnya memiliki 2 statement yaitu:
a. IF…ELSE
Pada T-SQL, Pernyataan IF tidak ditutup dengan END IF.
Ada beberapa format yang bisa digunakan antara lain:
IF kondisi
{statement}
ELSE
{statement}
Atau,
F kondisi
BEGIN
{multiple statements}
END
ELSE

BEGIN
{multiple statements}
END

113
Untuk mySQL, perrnyataan IF didefinisikan sebagai
berikut:

F kondisi THEN
{statement}
ELSE
{statement}
END IF

Untuk memudahkan pemahaman, lihatlah contoh berikut:


IF (SELECT COUNT(*) FROM Pegawai
WHERE Kota=’Medan’) > 0
BEGIN
– Proses pegawai yang
– berasal dari Medan
END
ELSE
BEGIN
PRINT “Tidak ada pegawai dari Medan!”
END

b. CASE
Fungsi pernyataan CASE sama dengan IF. Berikut adalah
sintaks penggunaannya dalam T-SQL:
CASE ekspresi_input
WHEN ekspresi_1 THEN ekspresi_output_1

WHEN ekspresi_n THEN ekspresi_output_n
END

Contoh:
CASE @tingkat_pegawai
WHEN ‘I’ THEN 10
WHEN ‘II’ THEN 15
WHEN ‘III’ THEN 20
END

Perulangan (Looping)
Pernyataan perulangan dalam SQL dikenal dengan pernyataan
WHILE. Perulangan sering digunakan terutama ketika ingin
mengambil data dari cursor. Jika pernytaan yang akan dijalankan
hanya sebaris maka BEGIN/END tidak diperlukan sama halnya
dengan pernyataan IF. Sintaks dalam T-SQL adalah
WHILE kondisi

114
BEGIN
{multiple statements}
END

Contoh:
DECLARE @x INT
SELECT @x = 0
WHILE (@x<5)
BEGIN
PRINT ‘LOOPING’
SET @x = @x + 1
END

Continue dan Break


Kedua keyword ini sering digunakan bersama pernyataan WHILE
untuk mengubah alur eksekusi. Continuemenghentikan perulangan
yang sedang berlangsung dan melanjutkan ke pernyataan
berikutnya. Dengan kata lain, kondisi WHILE dievaluasi dan
perulangan terjadi kembali. Jika bernilai salah, perulangan WHILE
dilewatkan dan eksekusi dilanjutkan pada pernyataan berikutnya.
Sedangkan Break akan menghentikan perulangan pada saat itu
juga dan keluar dari perulangan. Perhatikan contoh dibawah ini!
WHILE <condition>
BEGIN
– Isi data ke variabel
IF @x < 0
CONTINUE
IF @x > 999
BREAK
– Proses
END

Jika x bernilai negatif maka kode tidak dijalankan dan dilanjutkan


ke baris berikutnya. Jika x bernilai 1000, maka perulangan
berhenti.

GOTO dan RETURN


Kedua pernyataan memungkinkan kita untuk mengubah alur
eksekusi dengan membuat percabangan ke lokasi lain di dalam
prosedur. Pernyataan GOTO dapat memanggil baris pernyataan
lain yang diberi label. Contoh pernyataan GOTO:
RepeatLoop:

115
FETCH NEXT INTO variable_list
IF @@FETCH_STATUS = 0
BEGIN
– Proses
GOTO RepeatLoop
END

Pernyataan RETURN menghentikan prosedur tanpa kondisi dan


dapat mengembalikan hasil. Untuk mengembalikan nilai dalam
SQL dapat digunakan sintaks seperti berikut:

RETURN ekspresi
Selain Flow-Control Statement diatas, T-SQL juga menyediakan
pernyataan-pernyataan lain dan yang umumnya digunakan dalam
prosedur adalah PRINT dan RAISERROR.
a. PRINT
PRINT ekspresi

b. RAISERROR
Fungsi ini digunakan untuk mendefinisikan error kita sendiri dari
prosedur yang kita buat. Sintaknya adalah:
RAISERROR errorNum, severity, state
Argumen pertama adalah nomor error, dan harus bernilai antara
50,001 s/d 2,147,483,648 karena kode errordibawah 50,001
adalah kode error dari SQL Server. Argumen kedua is tingkat
kesalahan, nilainya antara 1 sampai 18. Dan argumen terakhir
adalah integer antara 1 sampai 127, yang dapat digunakan untuk
mengembalikan informasi tambahan mengenai kesalahan yang
terjadi.

3.3. Fungsi-fungsi
Pada bagian ini, kita hanya akan bahas fungsi-fungsi yang didukung
oleh T-SQL. Setiap aplikasi yang Anda gunakan memiliki fungsi-fungsi
yang didukungnya sendiri. Fungsi dalam T-SQL dikelompokkan menjadi
beberapa bagian antara lain:
a. Manipulasi String
Fungsi-fungsi terkait manipulasi string adalah sebagai berikut:

116
- ASCII(karakter), untuk mendapatkan nilai dari karakter
- Char(nilai), kebalikan dari fungsi ASCII
- CharIndex(pola, ekspresi), mengembalikan posisi dari hasil
pertama dari pencarian argumen pertama dalam argumen
kedua. Jika Anda mengenal Visual Basic, maka fungsi ini sama
dengan IntStr().
- Left(string,n), mengembalikan string dari kiri sejauh n karakter
- Right(string,n), mengembalikan string dari kanan sejauh n
karakter
- Len(string), mengembalikan panjang string
- DataLength(variabel), mengembalikan panjang dari variabel
yang dideklarasikan
- Lower(string), mengubah string menjadi huruf kecil
- Upper(string), mengubah string menjadi huruf kapital
- Ltrim(string), menghilangkan spasi di bagian kiri string
- Rtrim(string), menghilangkan spasi di bagian kanan string
- Space(n), menambah spasi sejumlah n
- STR(float,n,dec), mengubah ekspresi float menjadi string sesuai
dengan panjang karakter n dan dec untuk menentukan jumlah
angka di belakang koma. Misalnya:
PRINT STR(3.14159, 4, 2) Hasilnya 3.14
- Replace(string1,string2,string3), untuk mengganti setiap
kesamaan string1 di dalam string2 dengan string3.
- Replicate(karakter,n), untuk mengembalikan string baru dengan
mengulang karakter sebanyak n-kali.
- Reverse(string), membalikkan urutan karakter dari string
- Substring(string,m,n), mengembalikan string yang diambil dari m
sepanjang n. Sama dengan fungsi Mid() dalam Visual Basic
- Nchar(nilai), mengembalikan karakter Unicode dari nilai
- STUFF(string1,m,n,string2), mengganti bagian dari string1 mulai
dari m sepanjang n dengan string2.
Contoh:
DECLARE @s CHAR(30)
SET @s = “VB Programming”
SET @s = STUFF(@s,1,2,”SQL”)
PRINT @s
Yang tercetak adalah “SQL Programming”

117
- QuoteName(string,quote_char), mengembalikan string Unicode
dengan quote_char sebagai pemisah.
Contoh:
QUOTENAME(‘Halim’, ‘”’)
Hasilnya adalah “Halim”
QUOTENAME(‘Halim’, ‘{’)
Hasilnya adalah {Halim}
‘@’ karakter ini tidak diperbolehkan.

b. Fungsi Konversi
Fungsi-fungsi terkait konversi data adalah sebagai berikut:
- Convert(tipedata,var,style), untuk mengkonversi tipe data dari var
menjadi tipe data yang didefinisikan. Sedangkan
argumen style untuk menentukan format tanggal ketika
mengkonversi tipe data DateTime dan SmallDate.
- Cast(variabel AS tipedata), untuk mengkonversi variabel atau nilai
ke dalam tipe data yang ditentukan.

c. Fungsi Tanggal dan Waktu


Fungsi-fungsi terkait dengan penanggalan dan waktu adalah sebagai
berikut:
- GetDate(), mengembalikan tanggal dan waktu saat ini dari mesin
yang menjalankan SQL Server
- DateAdd(interval,num,datetme), menambah nilai argumen
datetime dengan interval yang diberikan. Nilai interval yang dapat
digunakan ditunjukkan dalam tabel berikut:

Interval Nilai Range


year yy, yyyy 1753–9999
quarter qq, q 1–4
month mm, m 1–12
dayofyear dy, y 1–366
day dd, d 1–31
week wk, ww 1–53
weekday Dw 1–7

118
hour Hh 0–23
minute mi, n 0–59
second Ss 0–59
millisecond Ms 0–999

- DateDiff(interval,datetime1,datetime2), untuk me-ngembalikan


selisih antara datetime1 dan datetime2 dalam interval yang
diberikan.
- DatePart(interval,datetime), mengembalikan integer yang mewakili
bagian dari datetime.
- DateName(interval,datetime), mengembalikan nama dari bagian
datetime.
Contoh:
DateName(month, ‘31/05/2007’)
Hasilnya adalah May
- Day(), Month(), Year(), mengembalikan hari, bulan dan tahun.

d. Fungsi Lain
- COALESCE(ekspresi1,ekspresi2, “), fungsi ini bertujuan untuk
mengembalikan ekspresi pertama yang tidak null dalam daftar
argumen yang diberikan. Misalnya Anda ingin mengetahui kolom
yang isinya Null, maka Anda dapat melakukan dengan cara
berikut:
SELECT nip, COALESCE(alamat, nama)
FROM Pegawai

- IsNull(kolom,nilai), Jika argumen pertama tidak null maka yang


dikembalikan adalah nilai dari argumen pertamanya. Bila null
maka nilai dari argumen kedua yang dikembalikan. Misalnya:.

119
SELECT nama_barang, ISNULL(harga, 0.0)
FROM Barang

- NullIf(ekspresi1,ekspresi2), jika kedua argumen bernilai sama


maka yang dikembalikan adalah null. Jika berbeda maka argumen
pertama yang dikembalikan.
Anda bisa membuat fungsi sendiri dengan perintah CREATE
FUNCTION. Misalnya kita ingin membuat fungsi penjumlahan
antara 2 angka, berikut contoh dalam PostgreSQL.
CREATE FUNCTION Plus(FLOAT, FLOAT) RETURNS
FLOAT AS ’
BEGIN
RETURN $1 + $2;
END;’
SELECT Plus(5,8);

3.4. Stored Procedure


Stored Procedure adalah kumpulan pernyataan SQL yang disimpan di
server, sehingga dapat digunakan kapan saja untuk melakukan suatu
perintah tertentu tanpa harus mendefinisi ulang perintah-perintah setiap
data diperlukan. Setiap aplikasi mempunyai mekanisme masing-masing
untuk membuat dan mengoperasikan prosedur. mySQL misalnya
mengacu pada standar SQL:2003 dan menggunakan sintaks yang
sama dengan IBM DB2. Dan fitur stored procedure pada mySQL hanya
didukung oleh mySQ Lversi 5 keatas. Lain pula dengan PostgreSQL
yang memiliki caranya sendiri dimana lebih kearah object-oriented.
Mengapa prosedur dibutuhkan? Ada beberapa alasan yang baik untuk
menjawab pertanyaan ini, antara lain:
- Ketika beberapa aplikasi klien dari berbagai macam platform
hendak melakukan operasi yang sama terhadap basis data.
- Ketika keamanan menjadi prioritas utama. Prosedur memberikan
konsistensi dan lingkungan yang aman dan semua prosedur dapat
memastikan seluruh operasi tercatat dengan benar. Pengguna tidak
memiliki akses secara langsung kedalam tabel-tabel di dalam basis
data tetapi dapat menjalankan prosedur-prosedur yang telah
didefinisikan sebelumnya.
- Stored procedure meningkatkan kinerja dan efisiensi karena tidak
membutuhkan pengiriman banyak informasi antara klien dan server.

120
- Stored procedure dapat dieksekusi dari aplikasi lain diluar aplikasi
SQL. (Reusable)
Sintaks untuk membuat stored procedure pada T-SQL adalah sebagai
berikut:
CREATE PROCEDURE nama_prosedur
AS
{statements}

Sedangkan untuk menjalankan prosedur yang sudah buat adalah


dengan sintaks:
EXEC nama_prosedur
Atau, cukup dengan memanggil nama prosedurnya saja.
Untuk mengubah stored procedure digunakan sintaks:
ALTER PROCEDURE nama_prosedur
AS
{statements}

Contoh:
USE Perusahaan
IF EXISTS (SELECT name FROM sysobjects
WHERE name = ‘CariPegawai’)
DROP PROCEDURE CariPegawai
GO
CREATE PROCEDURE CariPegawai
@Arg1 VARCHAR(99), @Arg2 VARCHAR(99),
AS
DECLARE @CariArg VARCHAR(999)
DECLARE @SQLStr VARCHAR(999)
SET @Arg1 = LTRIM(RTRIM(@Arg1))
SET @Arg2 = LTRIM(RTRIM(@Arg2))
SET @CariArg = “WHERE ”
IF LEN(@Arg1) > 0
SET @CariArg = @CariArg + “nama LIKE ‘%”
+
@Arg1 + “%’ AND ”
IF LEN(@Arg2) > 0
SET @CariArg = @CariArg + “nama LIKE ‘%”
+
@Arg2 + “%’ AND ”
IF @CariArg > 3
SET @CariArg = SUBSTRING(@CariArg, 1,
LEN(@CariArg)-4)
IF LEN(@CariArg) = 6
SET @SQLStr = “SELECT nama FROM
Pegawai”
ELSE

121
SET @SQLStr = “SELECT nama FROM
Pegawai ” +
@CariArg
EXECUTE (@SQLStr)

Untuk mengetes prosedur yang kita buat:


DECLARE @arg1 varchar(99)
DECLARE @arg2 varchar(99)
SET @arg1 = ‘Halim’
EXEC CariPegawai @arg1, @arg2

Meskipun @arg2 tidak diinisialisasi atau berisi null, Anda tetap harus
mengirimkan 2 parameter tersebut.

3.5. Penanganan Error


Penanganan error/kesalahan sangat dianjurkan dalam teknik
pemrograman yang baik sehingga program yang Anda buat tidak
mudah crash. Anda dapat menampilkan pesan kesalahan sesuai
dengan kesalahan yang terjadi pada program Anda sehingga akan
dapat lebih membantu pengguna untuk mendeteksi kesalahan yang
terjadi sehingga memungkinkan untuk perbaikan segera.
Contoh:
DECLARE @err INT
INSERT Pegawai
VALUES(’10.10.5562’,’Halim’,’02.180/201.L’,
‘Pemuda No. 11’,’Jakarta’)
SET @err = @@ERROR
PRINT ‘Error No: ‘ + CONVERT(CHAR(10),@err)
SELECT * FROM Pegawai
GO
Jika tidak ada kesalahan yang terjadi maka Error No yang tercetak adalah
0.

4. Mengenal Cursor
Cursor dalam basis data hampir sama dengan fungsi cursor pada aplikasi
komputer Anda, misalnya pada layar aplikasi pengolah kata. Ketika Anda
menekan tombol { ¯ }, cursor bergeser ke bawah melalui setiap baris teks
setiap kalinya. Demikian pula ketika Anda menekan tombol {
}, cursor bergerak ke atas baris demi baris. Atau ketika Anda menekan
tombol { Page Up } dan { Page Down }, hasilnya cursor berpindah

122
melampaui beberapa baris. Demikian halnya dengan cursor di dalam basis
data. Konsepnya sama.
Cursor memungkinkan Anda untuk memilih sekelompok data (recordset),
mengakses setiap baris data (record) sesuai dengan yang ditunjuk
oleh cursor tersebut. Fungsi umum cursor lainnya adalah untuk
menyimpan hasil query untuk digunakan kembali. Hasil dari
operasi cursor adalah berasal dari hasil pernyataan SELECT. Jika aplikasi
atau prosedur yang Anda buat memerlukan penggunaan sekelompok data
secara berulang-ulang, maka Anda dianjurkan
menggunakan cursor daripada Anda melakukan query(mengekstrak data)
dari basis data secara berulang-ulang untuk data yang sama. Disamping
itu, Anda juga dapat mengakses setiap data hasil query dengan cursor.
Yang paling penting diingat dalam cursor adalah data didalamnya dan
posisi cursor tersebut.
Berikut adalah urutan atau langkah-langkah ketika Anda ingin
mengoperasikan cursor di dalam basis data :
a. Buat cursor terlebih dahulu.
Jika aplikasi yang Anda gunakan adalah Oracle, maka perintah untuk
membuat cursor adalah
DECLARE nama_cursor CURSOR
FOR {SELECT command | statement_name | block_name}
Dalam Transact-SQL, perintah untuk membuat cursor adalah
DECLARE nama_cursor CURSOR [SCROLL|STATIC]
FOR select_statement
[FOR {READ ONLY | UPDATE [of column_name_list]}]

Contoh:
DECLARE cur_Pegawai CURSOR
FOR select * from Pegawai
GO

Hasilnya, Anda sekarang memiliki cursor dengan nama cur_Pegawai


yang menampung semua data dari table Pegawai. Sebelum dapat
digunakan Anda harus membuka cursor tersebut terlebih dahulu.

b. Buka cursor tersebut untuk digunakan di dalam prosedur atau


aplikasi.
Pernyataan untuk membuka cursor adalah

123
OPEN nama_cursor
Contoh:
OPEN cur_Pegawai
GO

c. Ambil data record, baris demi baris hingga mencapai


akhir record pada cursor.
Dalam hal ini, cursor memiliki 3 fungsi antara lain:
1) Fungsi Foward Only (Cursor hanya bisa maju), Default.
2) Fungsi Scroll (Cursor bisa maju mundur), … CURSOR SCROLL
FOR …
3) Cursor Static, … CURSOR STATIC FOR …
Untuk mengakses data di dalam cursor, kita menggunakan perintah FETCH.
Dalam Transact-SQL sintaksnya adalah sebagai berikut:
FETCH [[NEXT|PRIOR|FIRST|LAST|
ABSOLUTE{n|@nvar}|
RELATIVE{n|@nvar}]
FROM]
{{[GLOBAL] nama_cursor}|@nama variabel cursor}
[INTO @nama variabel|[,...n]]

Pada sintaks diatas, Anda melihat beberapa argumen seperti NEXT, PRIOR,
FIRST, LAST, dll. Berikut adalah penjelasan untuk masing-masing argumen
tersebut :
a. NEXT
Argumen NEXT merupakan argumen default. Jika Anda tidak
mendefinisikan argumen apapun, maka argumen NEXT yang akan
digunakan. Argumen NEXT mengembalikan hasil dalam bentuk
baris record yang sedang aktif dan bergerak maju.
b. PRIOR
Argumen PRIOR mengembalikan hasil dalam bentuk baris yang
mendahului baris yang sedang aktif sedangkan baris yang sedang aktif
tidak dikembalikan. Bila posisi cursor ada pada baris pertama dan Anda
melakukan FETCH PRIOR, maka tidak ada hasil yang dikembalikan.
c. FIRST
Sesuai dengan namanya, argumen ini mengembalikan baris pertama
dalam cursor dan membuatnya aktif.
d. LAST

124
Kebalikan dari argumen sebelumnya, argumen LAST mengembalikan
baris terakhir dalam cursor dan membuatnya aktif.
e. ABSOLUTE {n|@nvar}
Argumen ini mengembalikan nilai berdasarkan kondisi parameter n atau
@nvar yang diberikan.
- Jika n atau @nvar bernilai 0 maka tidak ada yang
dikembalikan, n harus bertipe integer constant dan @nvar
harus integer
- Jika n atau @nvar bernilai positif maka baris yang
dikembalikan adalah baris di depan cursor dan baris tersebut
menjadi aktif
- Jika n atau @nvar bernilai negatif maka baris yang
dikembalikan adalah baris yang berada pada posisi sebelum
akhir dari cursor dan baris tersebut menjadi aktif

f. RELATIVE {n|@nvar}
Argumen ini mengembalikan nilai berdasarkan kondisi parameter n atau
@nvar yang diberikan.
- Jika n atau @nvar bernilai 0 maka yang dikembalikan adalah
baris yang aktif, n harus bertipe integer constant dan @nvar
harus integer
- Jika n atau @nvar bernilai positif maka baris yang
dikembalikan adalah baris setelah baris yang aktif dan baris
tersebut menjadi aktif
- Jika n atau @nvar bernilai negatif maka baris yang
dikembalikan adalah baris yang mendahului baris yang aktif
dan baris tersebut menjadi aktif
g. Global Cursor
Nama cursor yang diberi argumen GLOBAL akan merujuk ke
suatu Global Cursor. @nama variabel cursor sendiri merupakan nama
dari Open cursor dimana Fetch dibuat.
Contoh:
DECLARE @nip CHAR(10)
DECLARE @nama CHAR(30)
DECLARE @no_ktp CHAR(12)
DECLARE @alamat CHAR(40)
FETCH cur_Pegawai INTO @nip, @nama,

125
@no_ktp, @alamat
WHILE (@@fetch_status = 0)
BEGIN
PRINT @nip
PRINT @nama
PRINT @alamat
FETCH cur_Pegawai INTO @nip, @nama,
@no_ktp, @alamat
END
GO

Tutup cursor bila Anda sudah selesai menggunakannya.


Perintah untuk menutup sebuah cursor adalah
CLOSE nama_cursor
Dealokasi cursor tersebut untuk menghilangkannya.
Perintah untuk men-dealokasi sebuah cursor adalah
DEALLOCATE nama_cursor
Berikut adalah proses lengkap dari contoh penggunaan cursor diatas :
DECLARE @nip CHAR(10)
DECLARE @nama CHAR(30)
DECLARE @no_ktp CHAR(12)
DECLARE @alamat CHAR(40)
DECLARE cur_Pegawai CURSOR
FOR select * from Pegawai
OPEN cur_Pegawai
FETCH cur_Pegawai INTO @nip, @nama,
@no_ktp, @alamat
WHILE (@@fetch_status = 0)
BEGIN
PRINT @nip
PRINT @nama
PRINT @alamat
FETCH cur_Pegawai INTO @nip, @nama,
@no_ktp, @alamat
END
CLOSE cur_Pegawai
DEALLOCATE cur_Pegawai
GO

5. Trigger
Trigger adalah kode-kode logik yang didefinisikan agar dapat dieksekusi
apabila terjadi suatu proses yang mengubah kondisi record dalam tabel
baik oleh pernyataan INSERT, UPDATE maupun
DELETE. Triggerbiasanya digunakan untuk memeriksa nilai atau data
dari sebuah record sebelum record tersebut dimasukkan ke dalam tabel.

126
Jika Anda menggunakan Microsoft SQL Server, maka Anda akan
mengenal yang namanya Instead of Trigger. Trigger jenis ini
memungkinkan kita untuk mengubah kegiatan yang dilakukan apabila
salah satu pengguna menjalankan suatu kegiatan tertentu.
Prosedur Trigger dilampirkan pada tabel tertentu. Kita lebih baik mengatur
validasi dan kendali pada Triggerdaripada melakukannya dalam aplikasi.
Ada 3 perintah dasar yang terkandung dalam sebuah Trigger, yaitu:
a. Insert Trigger
b. Update Trigger
c. Delete Trigger

Contoh prosedur Trigger dengan PostgreSQL:


CREATE FUNCTION pgw_insupd() RETURNS OPAQUE AS ’
BEGIN
NEW.nama := UPPER (NEW.nama);
RETURN NEW;
END;’
LANGUAGE ’plpgsql’;

CREATE TRIGGER pegawaiInsUpd BEFORE INSERT OR UPDATE


ON pegawai FOR EACH ROW
EXECUTE PROCEDURE pgw_insupd();
INSERT INTO Pegawai (nip,nama)
VALUES (10.12.1568,’halim’);
SELECT * FROM pegawai;

Yang tersimpan dalam tabel Pegawai adalah HALIM bukan halim.


Jika Anda menggunakan T-SQL pada SQL Server maka
prosedur Trigger dapat dibuat dari Query Analyzer maupun Enterprise
Manager. Adapun sintaks T-SQL untuk membuat trigger adalah :
CREATE TRIGGER nama_trigger
ON nama_tabel

FOR [INSERT|UPDATE|DELETE]
AS
{statements}

nama_tabel adalah nama tabel dimana prosedur trigger hendak dibuat.


FOR menunjukkan perintah yang akan mengaktifkan trigger. Jika Anda
menggunakan perintah INSERT, maka trigger akan dijalankan bila ada
perintah INSERT yang dijalankan pada tabel yang bersangkutan. Jika

127
menggunakan perintah UPDATE maka trigger akan dijalankan bila ada
pengguna yang menggunakan perintah UPDATE pada tabel yang
mengandung trigger tersebut. Demikian halnya dengan perintah DELETE.
Jika ada yang menghapus data dari tabel bersangkutan
maka trigger akan dijalankan. AS menandai awal badan trigger yang
berisi pernyataan-pernyataan yang akan dijalankan disaat trigger aktif.
Perintah-perintah dalam T-SQL yang tidak boleh dipergunakan
dalam Trigger adalah:
- CREATE DATABASE
- CREATE PROC
- CREATE DEFAULT
- CREATE INDEX
- CREATE TABLE
- CREATE VIEW
- CREATE RULE
- LOAD LOG
- RESTORE LOG
- DISK RESIZE
- DISK INIT
- ALTER DATABASE
- ALTER TABLE
- ALTER VIEW
- ALTER PROCEDURE
- DROP DATABASE
- DROP TABLE
- DROP PROCEDURE

Contoh prosedur Trigger sederhana dengan T-SQL:


CREATE TRIGGER delPegawai ON pegawai
FOR DELETE
AS
PRINT ‘DELETE Berhasil’
GO
DELETE Pegawai WHERE nip=’10.10.5269’

Jika operasi DELETE berhasil maka ‘DELETE Berhasil’ akan tercetak


dilayar.
Contoh prosedur Trigger lain dengan T-SQL:
USE Perusahaan
IF EXISTS (SELECT name FROM sysobjects
WHERE name = ‘peg_insupd’ AND type = ‘TR’)
DROP TRIGGER peg _insupd
GO
CREATE TRIGGER peg_insupd ON Pegawai
FOR INSERT, UPDATE
AS

128
DECLARE @tk_min TINYINT,
@tk_maks TINYINT,
@tk_peg TINYINT,
@kd_pek SMALLINT
SELECT @tk_min = tk_min,
@tk_maks = tk_maks,
@tk_peg = i.tk_pek,
@kd_pek = i.kd_pek
FROM Pegawai p INNER JOIN inserted i ON p.nip = i.nip
JOIN Pekerjaan k ON k.kd_pek = i.kd_pek
IF NOT (@tk_peg BETWEEN @tk_min AND @tk_maks)
BEGIN
RAISERROR (‘Tingkat Pegawai untuk Kode Pekerjaan:%d harus
bernilai antara %d dan %d.’,
16, 1, @kd_pek, @tk_min, @tk_maks)
ROLLBACK TRANSACTION
END

Pada SQL Server, dikenal pula yang namanya Instead of Trigger.


Jenis trigger ini memungkinkan kita untuk mendefinisikan trigger pada
sebuah view. Namun, tidak diperbolehkan pada pada view yang
menyertakan CHECK OPTION. Pada Instead of trigger, DELETE tidak
diperbolehkan pada tabel yang memiliki relasi dengan jenis ON DELETE
CASCADE. Demikian halnya juga dengan perintah UPDATE tidak
diizinkan pada tabel yang berhubungan dengan relasi ON UPDATE
CASCADE.
Misalnya kita ingin melakukan INSERT data pada sebuah tabel. Tentu
saja kita tidak bisa memasukkan dua data dengan primary key yang
sama. Bila ternyata nilai yang kita masukkan sebagai PK telah ada, maka
akan muncul peringatan kesalahan. Untuk menghindari hal ini, kita dapat
menggunakan Instead of Trigger untuk memproses data tersebut:
CREATE TABLE tabelTes
(
id_tes INT NOT NULL PRIMARY KEY,
ket_tes VARCHAR(20) NOT NULL
)
GO

CREATE TRIGGER trig_tes ON tabelTes


INSTEAD OF INSERT
AS
IF @@ROWCOUNT = 0
RETURN
UPDATE t –- jika id sudah ada
SET

129
ket_tes = i. ket_tes
FROM
inserted i
JOIN
tabelTes t ON t.id_tabel = i.id_tabel

INSERT tabelTes
SELECT id_tabel, ket_tes
FROM
inserted i
WHERE NOT EXISTS ( SELECT * FROM tabelTes t
WHERE t.id_tabel = i.id_tabel )
GO

6. Transaksi Dengan Commit dan Rollback


Transaksi adalah sekumpulan operasi pada basis data yang harus
berhasil atau gagal secara keseluruhan. Artinya prosesnya tidak boleh
setengah-setengah melainkan harus satu kesatuan. Dengan kata lain,
sebuah transaksi hanya memiliki 2 pilihan berhasil atau gagal. Suatu
transaksi dinyatakan berhasil apabila semua operasi di dalam transaksi
tersebut berhasil dieksekusi sedangkan suatu transaksi dinyatakan gagal
apabila salah satu saja operasi di dalam transaksi tersebut gagal.
Perubahan data hanya disimpan apabila transaksi berhasil secara
keseluruhan. Jika transaksi gagal, maka perubahan yang terjadi pada
data di dalam tabel yang bersangkutan akan diisi kembali dengan nilai
yang semula sehingga tidak mengganggu integritas dan konsistensi data.
Dengan kata lain, sebuah transaksi hanya akan melakukan proses
terhadap semua perubahan yang terjadi atau tidak sama sekali. Setelah
eksekusi, sistem harus selalu berada dalam kondisi yang valid.
Transaksi memiliki empat karakteristik dasar yang sering disebut ACID.
Keempat karakteristik tersebut antara lain:
a. A = Atomicity
Sebuah transaksi berhasil diselesaikan dengan sempurna atau
berhasil dikembalikan pada kondisi semula.
b. C = Consistency
Sistem berada pada kondisi baru yang valid atau tetap berada pada
kondisi sebelum transaksi dilakukan.
c. I = Isolation
Transaksi dipisahkan dari yang lainnya selama pemrosesan.

130
d. D = Durability
Sistem akan selalu berada pada kondisi yang valid meskipun terjadi
kegagalan pada sistem.

SQL mengimplementasikan transaksi dengan tiga pernyataan antara lain


sebagai berikut:
a. BEGIN TRANSACTION
Pernyataan ini menandai awal sebuah transaksi. Jika transaksi yang
dikerjakan gagal, maka tabel akan dikembalikan ke kondisi dimana
pernyataan BEGIN TRANSACTION didefinisikan. Basis data akan
dikembalikan pada kondisi sebelum transaksi dilakukan
mengabaikan semua perubahan yang telah dilakukan oleh aplikasi
Anda jika transaksi tidak berhasil sepenuhnya.

b. COMMIT TRANSACTION
Pernyataan ini digunakan apabila seluruh transaksi telah berhasil
dijalankan. Biasanya ditempatkan pada akhir transaksi. Ketika
pernyataan COMMIT dijalankan, maka seluruh perubahan terhadap
data dalam basis data yang dilakukan oleh aplikasi sejak ekseskusi
pernyataan BEGIN TRANSACTION akan dilakukan dan basis data
terperbaharui dengan data yang baru dimana pengembalian data ke
kondisi semula tidak dimungkinkan lagi. Anda dapat melakukan undo
atas perubahan-perubahan tersebut tetapi tidak lagi dalam bagian
sebuah transaksi.
c. ROLLBACK TRANSACTION
Pernyataan ini menandai akhir dari transaksi yang gagal. Ketika
pernyataan ini dijalankan, basis data dikembalikan ke kondisi dimana
ketika pernyataan BEGIN TRANSACTION dijalankan, Anggapannya
pernyataan-pernyataan diantara pernyataan BEGIN TRANSACTION
dan ROLLBACK TRANSACTION seolah-olah tidak pernah dijalankan
sama sekali.
Fungsi pernyataan COMMIT dan ROLLBACK sangat penting untuk
menjaga integritas dan konsistensi data dalam basis data.
Kode berikut menunjukkan bagaimana pernyataan yang
berhubungan dengan transaksi digunakan dalam sebuah batch.

131
BEGIN TRANSACTION
{T-SQL statement}
IF @@ERROR <> 0
BEGIN
ROLLBACK TRANSACTION
RETURN –100
END
{T-SQL statement}
IF @@ERROR <> 0
BEGIN
ROLLBACK TRANSACTION
RETURN –101
END
COMMIT TRANSACTION
{T-SQL statements}

Kode error –100 dan –101 mengidentifikasi kondisi kesalahan.


Setelah setiap operasi Anda harus memeriksa nilai dari variabel
@@ERROR. Jika nilainya bukan 0, berarti telah terjadi kesalahan
dan Anda harus melakukan Rollback pada transaksi yang sedang
dijalankan. Jika bernilai 0 artinya tidak ada kesalahan dan Anda
dapat melakukan Commit pada transaksi sehingga semua
perubahan dapat disimpan.
Transaksi sering juga disebut dengan LUW (Logical Unit of Work).
Dalam hal ini, juga ada perbedaan perintah dan fitur dari beberapa
aplikasi SQL, misalnya Oracle dan Sybase menyediakan fasilitas
SAVEPOINT pada transaksi atau sering disebut semi-commit. Jadi,
sekali lagi perintah DDL dan DML dalam pembahasan ini sangat
tergantung pada aplikasi yang digunakan.
Berikut adalah contoh penanganan transaksi
dengan commit dan rollback dengan T-SQL pada SQL Server:
Misalnya dalam perbankan, asumsi terdapat 3 buah tabel yaitu tabel
nasabah, tabungan dan rekening. Dan kita ingin membuka rekening
baru.
CREATE TABLE Nasabah
(

132
nid INT NOT NULL PRIMARY KEY,
nama VARCHAR(20) NOT NULL,
alamat VARCHAR(30) NOT NULL
)
GO

CREATE TABLE Rekening


(
nid INT NOT NULL PRIMARY KEY,
tid INT NOT NULL PRIMARY KEY
)
GO

CREATE TABLE Tabungan


(
tid INT NOT NULL PRIMARY KEY,
jum_tbgn MONEY NOT NULL
)
GO

BEGIN TRANSACTION nasabah_baru


INSERT Nasabah VALUES (1, “Halim”, “Pemuda No. 11″)
IF EXISTS(SELECT * FROM Nasabah WHERE nama = “Halim”)
BEGIN
BEGIN TRANSACTION
INSERT Tabungan VALUES(2, 100000)
END
ELSE

ROLLBACK TRANSACTION
IF EXISTS(SELECT * FROM Tabungan WHERE tid = 2)
BEGIN
BEGIN TRANSACTION
INSERT Rekening values(1, 2)
END
ELSE

ROLLBACK TRANSACTION
IF EXISTS (SELECT * FROM Rekening WHERE nid = 1 AND tid = 2)
COMMIT TRANSACTION
ELSE
ROLLBACK TRANSACTION
GO

133
134
4. Uraian Kerja
Kerjakanlah soal berikut dengan seksama! Tes dilakukan dengan
menggunakan aplikasi (phpmyadmin) QueryAnalyzer Microsoft SQL Server
Tabel TesKaryawan
Tabel TesDepartemen
Tabel TesStatusAbsen
Tabel TesKeteranganAbsensi
Tabel TesAbsensiHeader
Tabel TesAbsensiDetil

2. (3) Buatlah sebuah database dengan nama TesK_**** dimana **** adalah
nomor tes anda. Lalu buatlah struktur tabel seperti yang Anda lihat pada
gambar di atas dengan menggunakan DDL.
Gunakan constraint sebagaimana dianggap perlu dan pastikan semua
data tidak boleh ada yang bernilai Null. Format cNIP harus seperti yang
ditunjukkan dalam gambar. Kemudian isilah tabel yang telah Anda buat
sesuai dengan data seperti yang ditunjukkan dalam gambar. (KUK 1.1)

3. (5) Buatlah stored-procedure untuk mengisi data Departemen dan harus


menggunakan penanganan error dan parameter. Cobalah prosedur yang
telah Anda buat hanya dengan mengirim 2 parameter : ‘SEC’,
‘Keamanan’ (KUK 1.1, 1.2, 1.3)

4. (12) Buatlah stored-procedure untuk mengisi data Karyawan baru dengan


menerapkan fungsi cursor untuk memvalidasi data. Bila data yang
dimasukkan sudah ada di dalam tabel maka munculkan pesan:
“Maaf, Kode pegawai yang Anda masukkan telah terdaftar”
Jika terjadi kesalahan, maka tampilkan pesan dari sistem. Sedangkan jika
berhasil maka tampilkan pesan:
“{nama_karyawan_baru}, Selamat bergabung di PT. Kita”
Setelah Anda membuat prosedur, cobalah dengan mengisi data dengan
cNIP yang sudah ada di dalam tabel, mengisi data dengan format cNIP
yang salah, dan terakhir mengisi data yang benar-benar baru. (KUK 1.1 –
1.4)

135
5. (15) Buatlah insert, update dan delete trigger untuk tabel TesKaryawan.
Cek maksimal karyawan pada departemen yang bersangkutan ketika
Anda melakukan insert data karyawan baru. Lalu ketika Anda
mengupdate gaji karyawan pastikan gaji yang baru lebih besar dari gaji
yang lama. Dan terakhir pastikan tidak ada data yang boleh dihapus dari
tabel TesKaryawan. Setelah Anda selesai, Cobalah trigger yang telah
Anda buat dengan memasukkan data yang salah dan benar. Tampilkan
pesan-pesan untuk keberhasilan dan kegagalan proses tersebut misalnya
jika proses gagal tampilkan pesan: (KUK 3.1 – 3.3)
“Maaf, Tidak ada lowongan lagi di bagian “ {nama_departemen}
dan jika benar tampilkan pesan :
“Selamat bergabung di bagian “ {nama_departemen}

6. (15) Buatlah sebuah procedure dengan 4 buah parameter yakni NIP,


Waktu dan Jam Hadir, Status Absen dan Detil Absensi. Detil Absensi
dapat diisi lebih dari satu record dalam sekali proses. Artinya pengisian 1
data pada tabel TesAbsensiHeader sekaligus memungkinkan kita mengisi
satu atau lebih data di dalam tabel TesAbsensiDetil hanya dengan sekali
menjalankan prosedur. Gunakan prinsip-prinsip transaction untuk
menangani absensi karyawan, yakni ketika mengisi data pada tabel
TesAbsensiHeader dan TesAbsensiDetil. Buat juga fungsi yang kemudian
dapat Anda gunakan untuk menampilkan hasil transaksi secara langsung
begitu transaksi di-COMMIT seperti ditunjukkan dalam gambar. (KUK 2.1
– 2.2 & 4.1 – 4.3)

Daftar Cek Unjuk Kerja


Demonstrasikan validitas perencanaan berkaitan komponen standar
kompetensi

Kode unit : TIK.PR03.002.01


: Mengoperasikan bahasa pemrograman Data Deskripsi
Judul Unit
(SQL- Structured Query Language) Lanjutan
Nomor Elemen Ya Tidak KUK Ya Tidak
1.1 Prosedur dibuat dan diatur
1 Membuat dan mengoperasikan
dengan menggunakan perintah
prosedur
standar pada DDL dan DML

136
1.2 Parameter prosedur
diproses sesuai dengan
kebutuhan di dalam prosedur
1.3 Prosedur disimpan dan
diberi nama
1.4 Prosedur dapat dijalankan
dan bekerja dengan benar
2.1 Fungsi dibuat dan diatur
2 Membuat dan mengoperasikan
dengan menggunakan perintah
prosedur dan fungsi
standar pada DDL dan DML
2.2 Parameter fungsi diproses
sesuai dengan kebutuhan di
dalam fungsi
2.3 Fungsi disimpan dan diberi
nama
2.4 Fungsi dapat dijalankan
dan bekerja dengan benar
3.1 Trigger dibuat dan diatur
3 Membuat dan
dengan peng-gunaan perintah
mengoperasikan trigger
standar pada DDL / DML
3.2 Trigger disimpan dan diberi
nama
3.3 Trigger dapat dijalankan
dan bekerja dengan benar
4 4.1 Perintah commitdigunakan
Mengoperasikan Commit dan Rol untuk penyimpanan data ke
lbackdata tabel dalam fisik file.
4.2 Perintah rollbackdigunakan
untuk pembatalan perintah
yang telah dikerjakan dan
penyimpanan data ke dalam
fisik file tidak termasuk
4.3
Perintah commit dan rollback di
pastikan bekerja dengan benar

137
5. Latihan Soal
Bacalah soal-soal berikut dengan seksama dan kerjakanlah dengan tepat!

2. Perhatikan pernyataan berikut!


CASE
WHEN @X = @Y THEN NULL
ELSE @X
END

Cara lain untuk mendefinisikan pernyataan diatas adalah: (KUK 2.1)


a. NullIf(@X, @Y)
b. IF @X = @Y THEN NULL
ELSE @X
c. IF @X = @Y
BEGIN
NULL
END
ELSE
RETURN @X
d. Tidak ada jawaban yang benar

2. Dibawah ini yang merupakan pernyataan DML – SQL adalah: (KUK 1.1)
a. CREATE …
b. SELECT …
c. ALTER …
d. DROP …

3. Berikut ini yang tidak termasuk constraint adalah: (KUK 1.1)


a. Primary Key
b. Unique
c. Default
d. Alternate Key

4. Yang merupakan bentuk lain dari check constraint adalah: (KUK 1.1)
a. Stored procedure
b. Trigger
c. Rule
d. Semua jawaban benar

5. Perhatikan penggalan pernyataan berikut!

CREATE TABLE mtabel (kd_tabel INT)


ALTER TABLE mtabel
ADD CONSTRAINT pk_tabel PRIMARY KEY(kd_tabel)

Berikut ini yang merupakan penjelasan yang paling tepat dan dapat
disimpulkan dari pernyataan diatas adalah: (KUK 1.1)
a. Pernyataan diatas mendefinisikan kd_tabel sebagai primary key
pada mtabel yang belum memiliki primary key.
b. Pernyataan diatas menunjukkan cara mengubah primary key pada
mtabel

138
c. Pernyataan diatas adalah satu-satunya cara mendefinisikan
primary key pada mtabel.
d. Semua jawaban benar

6. Dibawah ini yang merupakan flow statement of control adalah: (KUK 2.1)
a. Cursor
b. Selection
c. Querying
d. Validation

7. Cara lain untuk melakukan perulangan tanpa menggunakan WHILE


adalah dengan perintah: (KUK 2.1)
a. CONTINUE
b. BREAK
c. RETURN
d. GOTO

8. Dibawah ini, pernyataan dalam SQL Server untuk menginisialisasi nilai 2


pada variabel x adalah (KUK 2.1)
a. SELECT @X = 2
b. SET @X = 2
c. @X = 2
d. b dan c keduanya benar

9. Perhatikan penggalan pernyataan berikut!

…(LEFT(kd,2)=’AA’ OR LEFT(kd,2)=’AB’)

Pernyataan berikut yang memiliki arti sama dengan pernyataan diatas


adalah: (KUK 2.4)
a. … LEFT(@kd,2) EXIST (’AA’,’AB’)
b. … MID(@kd,2,1) IN (’AA’,’AB’)
c. … LEFT(@kd,2) IN (’AB’,’AA’)
d. … MID(@kd,1,2) EXIST (’AA’,’AB’)

10. Tujuan dari pendefinisian DEFAULT constraint adalah: (KUK 1.2)


a. Memastikan bahwa nilai dari data tidak berubah
b. Memberikan nilai default pada data dalam suatu tabel bila data
tidak diisi
c. Memberikan nilai pada data secara otomatis sehingga kita tidak
perlu menginisialisasi nilai pada data
d. Menyamakan nilai pada data yang satu dengan yang lain

139
11. Perhatikan pernyataan berikut!

SET @kddepartemen = ’HRD’


SELECT @keterangan=
CASE @kddepartemen
WHEN ’HRD’ THEN ’Human Resource Department’
WHEN ’CSO’ THEN ’Customer Service’
WHEN ’MAR’ THEN ‘Marketing’
PRINT @kddepartemen

Jika pernyataan diatas dijalankan , maka hasil yang ditampilkan di


layar adalah:
(KUK 2.4)

a. kddepartemen
b. Human Resource Department
c. HRD
d. Tidak ada yang ditampilkan

12. Dari pernyataan No. 11 diatas, Jika saya ingin menampilkan ‘Marketing’
maka berikut
ini pernyataan yang benar adalah: (KUK 2.2)

a. SET @kddepartemen = ‘MAR’



PRINT @keterangan
b. SET @kddepartemen = ‘MAR’

PRINT @kddepartemen
c. SET @keterangan = ‘MAR’

PRINT @keterangan
d. Jawaban b dan c benar

13. Perhatikan pernyataan berikut!

SET @a = 2
SET @b = 5
PRINT ‘A * B =’ + (@a * @b)

Jika pernyataan diatas dijalankan maka hasilnya adalah: (KUK 2.4)


f. Terjadi Error
g. A * B = @a * @b
h. A * B = 10
i. A * B = 2 * 5

14. Kumpulan pernyataan SQL yang dapat digunakan/dijalankan kapan


saja untuk melakukan perintah tertentu tanpa harus mendefinisi ulang
perintah-perintah setiap diperlukan dinamakan: (KUK 1.1)
a. Trigger
b. Stored Procedure
c. Rule

140
d. Semuanya benar
15. Untuk membuat prosedur, T-SQL menggunakan perintah: (KUK 1.1)
a. CREATE PROC
b. CREATE PROCEDURES
c. CREATE FUNCTION
d. Jawaban a dan b benar

16. Fungsi utama dari Instead of Trigger adalah: (KUK 3.1)


a. Mempermudah mekanisme insert, update dan delete
b. Memperbaharui data di dalam view, yang pada dasarnya memang
tidak dapat diperbaharui
c. Meningkatkan efisiensi proses pengoperasian pada trigger
d. Jawaban a dan c benar

17. Yang bukan merupakan fungsi cursor adalah: (KUK 2.2)


a. Memilih sekelompok data (recordset) dari hasil operasi pernyataan
SELECT
b. Mengakses setiap baris data (record) di dalam recordset
c. Memindahkan atau mengurutkan data di dalam recordset
d. Menyimpan hasil query untuk digunakan kembali

18. Perhatikan pernyataan berikut untuk menjawab soal 18 dan 19!



WHILE (@@fetch_status = 0)
BEGIN

FETCH cur_Pegawai INTO @nip, @nama,
@no_ktp, @alamat
END

Yang dimaksud WHILE(@@fetch_status = 0) adalah (KUK 2.2)


a. Perulangan WHILE dihentikan bila status fetch bernilai 0
b. Pernyataan di dalam blok WHILE dijalankan sampai fetch
berhasil mengambil data
c. Perulangan WHILE tidak akan dijalankan bila fetch berhasil
mengambil data
d. Pernyataan di dalam blok WHILE tidak akan dijalankan bila fetch
tidak berhasil mengambil data

19. Pernyataan berikut yang tidak menjelaskan

FETCH cur_Pegawai INTO @nip, @nama,


@no_ktp, @alamat

di dalam blok WHILE adalah: (KUK 2.4)


a. Pernyataan ini digunakan untuk mengambil data berikutnya
pada cursor
b. Pernyataan ini mengisi data posisi cursor saat itu kedalam
cursor cur_pegawai
c. Pernyataan ini memajukan cursor ke baris berikutnya,
mengambil datanya dan menyimpannya dalam cursor
cur_pegawai
d. Tidak ada jawaban yang benar

141
20. Berikut ini yang merupakan pernyataan-pernyataan mengenai trigger yang
tepat dan benar
adalah: (KUK 3.1)
a. Untuk mendefinisikan trigger pada view, kita hanya dapat
menggunakan perintah Instead of Trigger
b. Trigger merupakan obyek dalam database yang digunakan
untuk menjalankan suatu fungsi
c. Trigger dapat dijalankan sebagaimana kita
menjalankan procedure
d. Tidak ada jawaban yang salah

21. Pernyataan berikut yang menggambarkan transaksi dengan tepat


adalah: (KUK 4.1)
a. Perubahan data selalu disimpan untuk menjaga konsistensi dan
integritas data
b. Bila perintah ROLLBACK dijalankan maka data akan
dikosongkan
c. Hanya melakukan proses terhadap semua perubahan yang
terjadi atau tidak sama sekali
d. Perintah BEGIN TRANSACTION dapat dihilangkan ketika
membuat transaksi

22. Sistem akan selalu berada pada kondisi yang valid meskipun terjadi
kegagalan pada sistem merupakan karakteristik transaksi yang
dinamakan: (KUK 4.1)
a. durability
b. isolation
c. consistency
d. atomicity

23. Yang dinamakan Logical Unit of Work adalah: (KUK 1.1)


a. Query / View
b. Stored procedure
c. Constraint/Rule
d. Transaction

24. Yang merupakan stored procedure dengan parameter default: (KUK 1.2)
a. CREATE PROC _proc @id CHAR(3) = ‘sha’ AS …
b. CREATE PROC _proc @id CHAR(3) DEFAULT AS …
c. CREATE PROCEDURE _proc DF @id CHAR(3) AS …
d. CREATE PROC _proc DEFAULT (@id CHAR(3),’sha’) AS …

25. Perhatikan prosedur berikut!

BEGIN
– Proses
SET @kdError = @@ERROR
IF (@kdError <> 0) GOTO hError
END
COMMIT TRANSACTION
hError:
ROLLBACK TRANSACTION
RETURN(@kdError)

142
26. Apa yang terjadi jika prosedur diatas dijalankan? (KUK 4.3)
a. Data diproses sebagaimana mestinya
b. Data berubah tetapi muncul error
c. Data tidak pernah diproses
d. Data ter-update seteleh COMMIT dijalankan

6. Daftar Pustaka
Modul pelatihan berbasis kompetensi, sektor telematika, sub sektor
Programmer Komputer, Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi –
Jakarta

143
144

Anda mungkin juga menyukai