Anda di halaman 1dari 67

BAB 3

PERALATAN LISTRIK
ANGGOTA KELOMPOK :
1. Nurul Febrianti Rahayu (3210181002)
2. Muhammad Rizal (3210181007)
3. Paradya Nabilah Ismah (3210181012)
4. Alfian Almaas Anan (3210181020)
5. Affrian Rachmansyah (3210181028)
3.1
TRANSFORMATOR
3.1.1. kebijakan pemilihan dan
karakteristrik

Jika trafo 3 fasa dibandingkan dengan trafo 1 fasa dengan kapasitas yang sama maka
akan diketahui bahwa bobot dari trafo 3 fasa kurang lebih 80% dari berat trafo 1 fasa. Trafo 3 fase
juga lebih menguntungkan dalam hal pondasi, kabel dan ruang yang dibutuhkan. Jika diperlukan
trafo cadangan, cukup menambahkan satu trafo satu fasa saja, sehingga ada 4 trafo 1 fasa; jadi
sangat irit. Namun, jika di G.I. ada banyak trafo, trafo 3 fasa lebih menguntungkan. Trafo 3 fasa
semakin diuntungkan karena keandalan trafo semakin meningkat, dan keterkaitan antar sistem
tenaga listrik semakin kuat. Oleh karena itu, saat ini trafo 3 fasa banyak dipasang.
Pengangkutan trafo berkapasitas besar saat dipasang dilakukan dengan melepas
peralatan misalnya (bushing, radiator dan sebagainya), mengganti oli dengan nitrogen (nitrogen),
dan memasukkan inti besi dan kumparan ke dalam tangki sehingga pengangkutan lebih ringan
dan mudah. Tujuan pengisian nitrogen adalah untuk mencegah penyerapan air oleh kumparan,
sehingga tidak perlu dilakukan pengeringan di tempat.
3.1.1. kebijakan pemilihan dan
karakteristrik

Dalam hal fluktuasi tegangan, daya reaktif induktif,


dan stabilitas sistem, tegangan impedansi kecil
diinginkan; tetapi dari sudut pandang batasan
arus hubung singkat, tegangan impedansi yang
besar diinginkan. Dari segi desain, jika trafo
dibuat dengan impedansi tinggi maka tembaga
akan lebih berat, sedangkan untuk impedansi
rendah setrika akan lebih berat. Jadi yang paling
ekonomis adalah mengambil harga di antara
keduanya. Secara umum, diambil harga standar,
seperti pada Tabel
3.1.1. kebijakan pemilihan dan
karakteristrik
Nilai perkiraan dari effisiensi transformator minyak 1-fasa dan 3-fasa, 50 Hz, untuk setiap tegangan
dan kapasitas serta faktor daya 1,0 pada beban penuh
3.1.1. kebijakan pemilihan dan
karakteristrik
3
Pada umumnya dapat dikatakan bahwa berat transformator sebanding dengan pangkat dari
4
kapasitasnya. Contohnya, untuk transformator 50 Hz dengan pendingi- nan sendiri (self-cooled),
keadaan sebenarnya adalah seperti ditunjukkan dalam Gbr. Untuk kapasitas kecil, beratnya
sebanding dengan kira-kira pangkat 0,75 dari kapasitasnya, sedang untuk kapasitas besar,
sebanding dengan pangkat 0,6 - 0,65.
3.1.2. Oto-Transformator

Transformator yang lilitan primer dan sekundernya


mempunyai bagian yang bersamaan seperti Gbr.
disebut oto-transformator. Ini hanya dipakai bila
kedua sisi primer dan sekundernya dihubungkan
pada sistim yang ditanahkan langsung. Jika
pengetanahan sistimnya tidak effektif, titik
netralnya akan tergeser (terhadap tanah) pada
waktu ada gangguan satu fasa ke tanah, sehingga
pada terminal transformator timbul tegangan
abnormal yg tinggi. Hal ini akan membahayakan
sistim tegangan rendahnya jika gangguan 1-fasa
ke tanah terjadi pada sistim tegangan tingginya.
3.1.2. Oto-Transformator

Untuk suatu oto-transformator, kapasitas ekivalen


nya sama dengan suatu harga α kali kapasitas
outputnya,
𝑁1 𝐸𝐻 − 𝐸𝐿 𝐸𝐿
α= = =1−
𝑁1 + 𝑁2 𝐸𝐻 𝐸𝐻
Rasio ini disebut "co-ratio" karena nilainya sama
dengan 1 dikurangi rasio antara tegangan rendah
dan tegangan tinggi. Semakin dekat rasio transfor
masi (Ep / Ep) ke 1, semakin kecil nilai α, makin
berkurang beratnya dan makin murah harganya.
3.1.2. Oto-Transformator

Kelebihan oto-transformator dengan transformator biasa adalah : Harganya lebih


murah, Effisisiensi lebih tinggi, Regulasi lebih baik, ukurannya kecil dan arus pembangkitannya
lebih kecil.
Kerugian dari auto-transformator disebabkan oleh fakta bahwa persentase impedansi
efektifnya berkurang dengan rasio , sehingga arus hubung singkat meningkat dengan l / e dan
tegangan mekanis akibat hubung singkat meningkat sebesar ( 1Jot) 2. Untuk mengamankan hal ini
perlu (a) reaktansi yang lebih tinggi direncanakan atau (b) reaktansi tambahan dipasang, untuk
membatasi besarnya arus hubung singkat.
Kelemahan lainnya adalah bahwa gangguan listrik pada rangkaian yang satu akan
menyebabkan gangguan pada rangkaian lainnya, karena keduanya terhubung secara fisik (metallic)
3.1.3. Pengubah Tap Berbeban

Ada dua cara untuk mengubah tegangan transformator (lihat Gambar 18):(a) pasang transformator
dengan tap changer yang dibebani, di mana tap dibuat pada satu atau kedua sisi transformator
dan perbandingan transformatornya adalah berubah. dengan pengubah tap yang dimuat; atau
dengan (b) memasang regulator tegangan beban secara seri dan terpisah dari transformator
utama. Keduanya memiliki mekanisme yang dapat mengubah tap saat trafo dibebani. Dahulu
ketika keandalan konverter load-tapping masih rendah dan masih sering harus dilakukan
pengecekan dan perawatan, maka regulator tegangan yang dibebani dipasang terpisah dari trafo
utama, sehingga pada saat dilakukan pemeriksaan trafo utama bisa jadi bekerja terus menerus
tanpa fby pass) pengatur tegangan. Namun, saat ini, karena keandalan yang baik, sebagian besar
trafo dengan konverter tap beban digunakan sebagai pengganti regulator tegangan beban
terpisah.
3.1.3. Pengubah Tap Berbeban
3.1.3. Pengubah Tap Berbeban

On load tap changer (OLTC) memiliki mekanisme link yang dapat mengubah tap saat trafo dimuat,
dan terdiri dari tap selector, switch diverter, dan alat bantu terkait. Seperti yang ditunjukkan pada
Gbr. 19, negara (a) adalah kondisi kerja normal; arus mundur mengalir melalui reaktor yang
memiliki keran di tengahnya. Dua bagian kumparan di kedua sisi tap dililitkan pada inti besi yang
identik, sehingga fluks magnetnya sama dan akan meniadakan efek masing-masing, dan impedans
reaktor mendekati nol. Dalam keadaan (b) arus bergerak ke satu sisi karena pembukaan sakelar
sakelar. Sementara itu di (c) pemilih keran maju ke ketukan berikutnya dan di (d) sakelar sakelar
menutup lagi; sekarang ada dua keran yang terhubung. Arus yang bersirkulasi karena perbedaan
tegangan antara kedua tap dibatasi oleh reaktor. Setelah itu ada situasi (e) dan (f) dimana toggle
switch dan tap selector dari sisi lain bekerja; setelah semuanya berjalan, maka proses transfer
sekali ketuk selesai (status (g))
3.1.3. Pengubah Tap Berbeban
3.1.3. Pengubah Tap Berbeban

Selain itu ada pula jenis tahanan


(resistance type) dimana arus sirkulasi
dibatasi oleh tahanan (Gbr. 20). Ada
juga jenis tahanan ganda (multi
resistor type) dimana fluktuasi tegang
an pada waktu perpindahan tap
dibatasi dan tugas buka dan tutup
dari saklar pengalih diperingan;
contohnya adalah jenis tahanan
6-kontak seperti dalam Gbr. 21.
3.1.3. Pengubah Tap Berbeban
3.1.4. Sistem Pendinginan
3.2
PENGUBAH FASA
3.2.1. Macam-Macam Alat
Pengubah Fasa
Alat-alat pengubah fasa dikelasifikasikan sebagai berikut :

1. Kondensator Putar
a) Kondensator Sinkron
b) Kondensator Asinkron
2. Kapasitor shunt
3. Reaktor shunt
3.2.2. Kondensator Sinkron
Kondensator sinkron merupakan jenis kondensator putar yang paling
sering digunakan. Kondesator sinkron terutama digunakan ketika sistim tenaga
masih pada awal pembangunannya, dikarenakan tidak hanya dapat
memberikan daya reaktif yang baik dengan fasa mendahului ataupun
membelakangi secara kontinu, tetapi juga dapat digunakan untuk pemuatan
(charging) percobaan dari saluran dan juga berguna untuk perbaikan stabilitas
sistim.
Kondensator sinkron dhubungkan pada lilitan tersier dari transformator karena
tegangannya sekitar 11 – 16,5 Kv.
Tabel Perbandingan Hubungan Singkat
Perbandingan Kapasitas Perbandingan Hubungan
Lagging dan Leading Singkat
0,5 0,7
0,8 1,0 – 1,1
1,0 1,2 – 1,3

Untuk mencegah penguatan sendiri (self excitation) pada saat charging test
saluran transmisi yang panjang, diperlukan kondensator sinkron yang memili
ki kapasitas 1,0
Jika sebuah saluran transmisi yang panjang dicoba diberi tegangan dengan
kondensator sinkron, maka mungkin terjadi penguatan sendiri oleh arus oemuat dari
saluran transmisi itu. Untuk mencegah kejadian ini, perbandingan hubungan arus
singkat harus memenuhi rumus :

2
𝑄′ 𝑉
𝐾𝑠 ≥ 1+𝜎
𝑄 𝑉′
Dimana :
-𝐾𝑠 = Perbandingan hubungan singkat
-Q = kapasitas (output) nominal dari kondensor sinkron (kVA)
-Q’ = Kapasitas pemuatan (charging capacity) yang diperlukan (kVA)
-V = tegangan nominal (kV)
-V’ = tegangan pemuatan (charging voltage) (kV)
-𝜎 = koefisien kejenuhan pada tegangan nominal (misalnya 0,06)
Cara mulai (start) :
– Cara mulai sendiri sebagai motor induksi
– Cara mulai dengan motor mulai start yang terpisah
Dalam hal pertama tidak mungkin dilakukan pemuatan percobaan
saluran transmisi dan pengereman (braking) sampai berhenti setelah
selesai bekerja.

Cara pengereman :
– Pengereman dengan penguatan arus searah (dynamic breaking)
– Pengereman dengan penguatan arus bolak balik
Cara pertama mempunyai sumber tenaga yang stabil dan sering
digunakan.
Cara Pendinginan :
– Pendinginan udara
– Pendingan zat air
Sering digunakan untuk unit berkapasitas besar serta sistem
pipanya menjadi sangat rumit, selain itu proses penggantian zat air
memerlukan waktu yang lama. Namun jika dibandingan dengan
pendingin udara, pendingan zat cair dikatakan lebih efektif, kerugian
geseran angonnya lebih kecil, sehingga mesin lebih kecil dan effisien.
Kondensator Asinkron
Keuntungan dan kerugian kondensator asinkron

No. Keuntungan Kerugian


1. Start lebih mudah Hilang daya besar
2. Arus hubungan singkat sedikit Harga mahal
3. Stabilitasnya baik Alat penguatan sekundernya ru
mit
3.2.3. Kapasitor Shunt
Biasanya pada saluran distribusi yang digunakan saluran 3-fasa,
sedangkan untuk tegangan sistem tinggi dan kapasitasnya besar, kapasitor
1-fasa dihubungkan secara bintang. Suatu susunan kapasitor (capasitor
bank) terdiri dari :
a) Kapasitor unit itu sendiri
b) Reaktor seri
c) Kumparan pelepasan (discharge)
d) Isolator penyangga
Frekuensi harmonis yang ganjil pada sistem tenaga yang selalu ada
yaitu harmonis ketiga, kelima, dan ketujuh. Karena impedansi sistem adalah
infuktif untuk frekuensi setinggi ini, maka impedansi dari susunan kapasitor
hendaknya juga induktif. Jika susunan impedansi susunan kapasitor itu
kapasitif, maka akan terjadi resonansi parallel, sehingga akan mengalir arus
harmonik yang besar yang bersirkulasi antara sistem dan susunan kapasitor
itu. Ini mengakibatkan pemanasan yang berlebihan pada kapasitor dan
sitorsi pada tegangan dan arus. Untuk mencegah hal ini dpasang reactor
seri kira-kira 5-6%, yang dituned dengan harmonic keempat, untuk
membuat impedansai kapasitor itu induktif pada harmonic yang lebih tinggi
dari harmonic kelima.
Resonansi pada harmonic kelima kemungkinannya kecil, kecuali
harmonic ketiga adalah dari urutan fasa nol; susunan kapasitor yang
terhubng secara bintanf mempunyai impedansi urutan nol yang besar,
sedangkan hampir semua arus harmonic ketiga diserap oleh lilitan delta dari
transformator tenaga.
Jika susunan kapasitor dilepas untuk keperluan pemeliharaan, maka
sisa muatan listrik masih akan tetap tinggal untuk waktu yang agak lama.
Karena ini sangat berbahaya jika tersentuh orang, maka dipasang kumparan
pelepasan (discharge coil).
3.2.4. Reaktor Shunt
Ada dua macam reaktor shunt yaitu reaktor berinti besi dengan celah udara dan
reaktor berinti udara. Dibandingkan dengan transformator, getaran dan dengungannya
lebih besar. Oleh karena itu umumnya kepadatan flux inti besinya dibuat rendah, dengan
tidak mengabaikan segi ekonominya. Selain itu dipakai tanki tahan suara (sound proof)
yang berdinding rangkap. Untuk pendinginan pada umumnya dipakai pendinginan sendiri
dengan minyak yang dipaksa (forced oil self cooling), tetapi untuk kapasitas yang lebih
besar dari 40MVA dipakai pendinginan dengan minyak dipompa dan udara ditiup (forced
oil cooling with forced air cooler). Kadang-kadang pendinginan udara dipasang terpisah
dari tanki supaya reactor tidak bergetar.
3.3
PERALATAN PENGHUBUNG
3.3.1 Pemutus Beban
Pemutus beban mempunyai beberapa pengenal (rating) dasar
sebagai berikut:
a. Arus pemutus dasar = 𝑋Τ 2
b. Arus pemutusan dasar asimetris = (𝑋Τ 2)2 +𝑌 2
c. Kapasitas pemutusan dasar =
3 × (𝑎𝑟𝑢𝑠 𝑝𝑒𝑚𝑢𝑡𝑢𝑠𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑠𝑎𝑟) × (𝑡𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑠𝑎𝑟)

d. Waktu pemutusan dasar, yaitu jumlah dari waktu buka


kontak dan waktu berlangsungnnya busur api. Waktu buka
adalah jangka waktu mulai dari dimuatnya kumparan
pembuka (tripping coil) sampai terbukanya kontak dari
pemutus beban itu.
Adanya kapasitansi tersebar pada saluran dan perlatan, timbullah tegangan osilasi
1
peralihan (transient) dengan frekuensi 𝑓 = 𝜋 𝐿𝐶 antara kutub-kutubnya.
2

Kecepatan dari kembalinya isolasi (insulation recovery) antara kutub-kutub setelah


padamnya busur api harus melebihi naiknya tegangan pukul.
Dalam memutuskan arus pemuat saluran transmisi yang tidak berbeban, atau
pemutusan arus kapasitor shunt (Gbr. 25) arus pemuat itu akan terputus pada
titik nolnya yang pertama sebab arus itu kecil.

Surja hubung (switching surge) merupakan unsur yang sangat penting untuk
menentukan tingkatan isolasi dari sistem transmisi tenaga, terutama pada
tingkat tegangan tinggi sekali (EHV).
Disamping itu ada surja hubung yang disebabkan oleh terpotongnya arus (current
chopping). Jika arus yang kecil, seperti arus pembangkitan trafo, terputus oleh pemutus
beban yang kuat, maka arus akan terputus sebelum mencapai titik nol. Perubahan arus yang
tiba-tiba dan induktansi yang besar (misalnya impedansi penguatan dari trafo) dapat
𝑑𝑖
mengakibatkan tegangan induksi 𝐿( ) yang sangat tinggi. Pemutus beban yang tahan
𝑑𝑡
terhadap surja hubung jenis ini adalah pemutus beban dengan tahanan (gbr. 26) yang
terpasang paralel pada kontak pemutus utama. Setelah kontak pemutus utama terbuka,
arusnya belarih ke tahanan, kemudian kontak pemutusu tahnan membuka. Tahanan semacam
ini penting artinya karena kemampuan nya untuk meredam surja hubung.

Terdapat dua macam pemutus beban;


a. Pemutus beban minyak jenis tanki (275 kV-345 kV)
b. Pemutus tenaga jenis semburan udara (air blast)
Pemutus beban minyak volume kecil adalah sejenis pemutus tenaga minyak
yang kontak-kontak pemutusnya ada di dalam tabung isolator porselin. Ukurannya kecil
sehingga menghemat bahan.
Pemutus udara umumnya digunakan pada area indoor yang biasanya terpasang
di dalam kotak hubung tertutup (metal clad cubilcle) yang tegangan dasarnya antara
3,3 kV – 33 kV. Busur api dipadamkan dengan meghembuskan udara kepadanya dan
mendorongnya ke dalam ruang pemadam busur.

Pemutus beban semburan udara


digunakan pada area outdoor untuk tegangan
33 kV sampai kelas tegangan sangat tinggi. Banyak
dipakai untuk penutupan Kembali dengan cepat
(high-speed reclosing) dari saluran transmisi
tegangan tinggi. Bagian pemutusnya terpasang di
dalam tabung isolator porselin yang terpasang
mendatar. Busur api dipadamkan dengan
menyemburkan udara bertekanan kepada bagian
pemutus.
Contoh oil circuit breaker Contoh air blast circuit breaker
Pemutus gas 𝑆𝐹6 adalah pemutus beban yang menggunakan gas
𝑆𝐹6 (sulphur hexa fluoride) sebagai bahan pemadam busur api,
menggantikan udara bertekanan. Jenis ini mempunyai keuntungan bahwa
ia tidak terpengaruh oleh keadaan cuaca, tidak membahayakan manusia,
hamper tidak memerlukan pemeliharaan dan mudah dipasang. Daya
isolasi bahan 𝑆𝐹6 dapat diawasi dengan mudah.
Pemutus beban hembusan magnetis (magnetic blow-out) busur
api dihembus oleh medan magnet yang dibangkitkan oleh arus yang
akan diputus itu sendiri, ke dalam ruang pemutus busur api. Cara ini
dipakai terutama untuk tegangan rendah (kurang dari 15 kV); pemutus
bebannya dipasang di dalam kotak hubung tertutup(metal cad cubicle).

Pemutus hampa (vacuum) terdapat suatu wadah dengan


kehampaan yang tinggi (kira-kira 10−7 mmHg), dimana elemen-elemen
kontak dibuka dan ditutup dari luar. Karena ruang hampa mempunyai
daya isolasi yang sangat tinggi, Gerakan elemen kontak itu sangat kecil.
Contoh 𝑆𝐹6 circuit breaker
Contoh magnetic blowout Contoh vacuum circuit breaker
3.3.2 Pemisah
Pemilihan jenis pemisah (disconnect switch) ditentukan oleh lokasi,
tata bangunan luar (outdoor structure) dan sebagainya. Pada umunya yang
sering dipakai untuk tegangan di atas 72 kV adalah jenis pemutus tunggal
mendatar, jenis pemutus tunggal tegak dan jenis pemutus ganda mendatar.
Pada umumnya pemisah tidak dapat memutuskan arus. Meskipun ia
dapat juga memutuskan arus yang kecil misalnya arus pembangkit trafo atau
arus pemuatan ril, tetapi pembukaan atau penutupannya harus dilakukan
setelag pemutus tenaga lebih dulu dibuka. Di dalam rangkaian kontrolnya,
rangkaian interlock akan mencegah bekerjanya saklar pemisah apabila
pemutus tenaganya masih terutup.
Contoh 𝑑𝑖𝑠𝑐𝑜𝑛𝑛𝑒𝑐𝑡𝑜𝑟
3.3.3 Saklar beban
Saklar beban (load switch) tidak dapat
memutuskan arus gangguan, tetapi dapat
memutuskan arus beban. Ini menguntungkan
apabila pemutus tenaga dipasang pada
rangkaian utamanya dan pada saluran-saluran
cabang dipasang saklar beban. Dikombinasikan
dengan sektring tenaga (power fuse) yang
mempunyai kapasitas pemutusan yang besar,
saklar beban dapat berfungsi hamper sama
dengan pemutus tenaga. Cara yang dipakai
untuk memadamkan busur adalah cara
memadamkan dengan pemutus busur (arc
chute) dan cara memdamkan busur dengan gas
𝑆𝐹6 dalam ruang yang tertutup.
3.3.4 Sekring Tenaga
Sekring tenaga (power fuse)
banyak dipakai untuk pengamanan
terhadap arus singkat dan beban lebih.
Konstruksinya jauh lebih sederhana
daripada pemutus beban, tetapi
kemampuannya sama dengan gabungan
antara pemutus beban dan relaynya.
Kekurangannya tidak dapat memutus
ketiga fasa Bersama-sama dan harus
diganti dengan yang baru setiap kali ia
terputus. Dari segi pengaman sistem
koordinasinya sangat sukar. Oleh karena
itu ia hanya dipakai untuk pengaman
trafo kecil, trafo tegangan, serta
pengamanan saluran cabang yang
kurang penting.
3.4
PANEL KONTROL DAN
KOTAK HUBUNG TERTUTUP
3.4.1. Panel kontrol
Jenis-jenis panel control dalam gardu induk adalah panel control
utama, panel rele dan panel pemakaian sendiri.
1. Panel Kontrol Utama
Panel control utama dibagi lagi kedalam panel instrument dan
panel operasi.
– Panel instrument
Pada panel instrument terpasang instrument dan penunjuk
gangguan, dari sini keadaan operasi dapat diawasi.
– Panel operasi
Pada panel operasi terpasang saklar operasi dari pemutus beban
dan pemisah serta lampu penunjuk posisi saklar
Pada gardu induk kecil, panel control utamanya dari jenis tegak dan
instrument serta saklar-saklarnya Bersama-sama terpasang dimuka. Pada gardu
induk besar, panel yang tegak hanya dipakai sebagai panel instrument, panel
operasinya adalah dari jenis meja (bench type)
2. Panel Rele
Pada panel rele terpasang rele pengamanan saluran transmisi, rele
pengaman differensial trafo dan sebagainya. Pada gardu induk kecil, sisi
depan dari panel tegak dipakai sebagai panel utama dengan instrument dan
saklar, dan sisi belakangnya dipakai sebagai panel rele. Pada gardu induk
besar jika rangkaiannya sudah sangat rumit panel rele terpasang dalam
ruang tersendiri.
Pada gardu induk yang besar dan modern dengan susunan ril yang
sudah sangat rumit, mulai banyak dipakai panel dengan gambar-gambar yang
bercahaya yang menggambarkan ril, pemutus beban, pemisah dan trafo
dengan symbol yang bercahaya.
Kontruksi dari panel gambar yang bercahaya yang sering dipakai
adalah dari jenis panel satuan dan panel mozaik.
• Panel satuan
Panel satuan adalah dari jenis pasangan (plug-in
type) yang mudah dipasang dan dilepas, dengan sebuah
saluran transmisi atau sebuah trafo sebagai satuannya.
Dengan demikian maka unitnya akan mudah diganti atau
ditambah pada waktu ada perubahan atau perluasan
sistem
• Panel mozaik
Panel mozaik terdiri dari satuan-
satuan dari saklar, lampu penunjuk dan
segala macam meter, pada papan yang terdiri
dari kotak-kotak 25 mm² yang membagi
panel menjadi satuan-satuan yang kecil.

Tata-susunan (arrangement) panel control dan panel rele harus sesuai dengan
tata peralatan yang ada di luar, kelas tegangannya dan saluran transmisi yang masuk.
Sesuai dengan keadaan luar, maka urutan panel adalah saluran masuk, trafo, alat
pengubah fasa, dan panel saluran keluar.
Untuk pengawatan belakang (back wiring) harus dipakai kabel dengan
isolasi yang tidak dapat terbakar. Pada umumnya dipakai kabel PVC (Polyvinyl
chloride). Terminal pengujian dipasang pada rangkaian dari trafo arus dan trafo
tegangan. Terminal pengujian untuk trafo arus ada yang dari jenis terminal,
ada yang dari jenis pasak (plug type).
3.4.2. Lemari Hubung
Lemari hubung (cubicle) terbuat untuk kelas 3-30 kv, dan dipakai
untuk pusat beban atau pusat daya (power centre). Karakteristiknya adalah
a) Bagian yang bertegangan tidak boleh terbuka (exposed)
b) Gangguan tidak akan meluas sebab rangkaiannya terbagi dalam satuan
-satuan
c) Luas instalasi kecil dan pemasangan, perluasan dan pemindahan
Instalasi itu mudah
d) Keandalannya tinggi karena pemasangannya yang sempurna di pabrik
Lemari hubung diklasifikasikan oleh
perbedaan-perbedaan system rilnya kedalam
jenis-jenis ril tunggal, ril rangkap dan ril
penyimpang (by-pass). Untuk rangkaian
pemakaian G.I sendiri jenis yang sering
dipakai adalah yang paling sederhana ialah
jenis ril tunggal.

Cubicle 20 kV
3.5
ARRESTER
3.5.1. Kegunaan Arrester
Arrester merupakan kunci dalam koordinasi isolasi suatu sistem tenaga
listrik. Bila surja (surge) datang ke G.I., arrester bekerja melepaskan muatan
listrik (discharge), serta mengurangi tegangan abnormal yang akan mengenai
peralatan dalam G.I. itu. Setelah surja (petir atau hubung) dilepaskan melalui
arrester, arus masih mengalir karena adanya tegangan sistim; arus ini disebut
arus dinamik atau arus susulan (follow current); periksa Gbr. 30.
Arrester harus mempunyai ketahanan termos yang cukup terhadap energi dari
arus susulan ini, dan harus mampu memutuskannya. Jika pada waktu arrester
melepas, tegangan sistim dan arus dinamik terlalu tinggi, maka arrester itu
mungkin tidak mampu memutuskan arus susulan.
Persyaratan yang harus dipenuhi oleh arrester adalah sebagai berikut:

a) Tegangan percikan (sparkover voltage) dan tegangan pelepasannya


(discharge voltage), yaitu tegangan pada terminalnya pada waktu
pelepasan, harus cukup rendah, sehingga dapat mengamankan isolasi
peralatan. Tegangan percikan disebut juga tegangan gagal sela (gap
breakdown voltage). Tegangan pelepasan disebut juga tegangan sisa
(residual voltage) atau jatuh tegangan (voltage drop) IR.
b) Arrester harus mampu memutuskan arus dinamik, dan dapat bekerja
terus seperti semula. Batas dari tegangan sistim dimana pemutusan
arus susulan ini masih mungkin, disebut tegangan dasar (rated voltage)
dari arrester.
Kadang-kadang dipakai juga elektroda dengan sela udara, disebut juga
sela pelindung (protective gap), sebagai ganti arrester. Tetapi pada
umumnya sela ini tidak dipakai, karena tegangan percikannya berubah-ubah
tergantung dari keadaan udara dan karena ia tidak mampu memutuskan
arus susulan. Sela semacam ini dipakai hanya pada pemisah pada sisi ke
luar dari suatu saluran transmisi.
3.5.2. Jangkauan Perlindungan
oleh Arrester
Arrester mempunyai elemen katup (valve element), yang
terdiri dari tahanan tak linier (non-linear resistance), yang
terpasang seri dengan elemen sela (gap element).
Tegangan di antara terminal arrester pada waktu
pelepasan ditunjukkan pada Gbr. 31. Karena adanya
jarak antara arrester dan alat yang dilindungi serta
adanya pantulan (reflection) surja, maka tegangan pada
terminal dari alat yang dilindungi lebih tinggi dari
tegangan arrester (lihat juga 4.2). Oleh karena itu, jarak
antara arrester dan alat yang dilindungi harus dibuat
sependek mungkin. Pada umumnya jarak sampai 50 m
dianggap masih aman, meskipun gangguan petirnya
sangat dekat dengan G.I., asalkan ada toleransi 20 – 30%
antara tingkat isolasi (BIL) dari alat yang dilindungi dan
tegangan pelepasan dari arrester.
Untuk pengamanan terhadap surja hubung (switching surge),
arrester sebaiknya dipasang di antara transformator, yang memang menjadi
tujuan utama perlindungan ini, dan pemutus bebannya. Pertimbangannya
yalah bahwa arrester itu akan dapat juga menyerap surja dari pemutusan
arus pembangkit.
3.5.3. Tegangan Dasar
Tegangan dasar arrester ditentukan berdasarkan tegangan sistim
maksimum yang mungkin terjadi. Tegangan ini dipilih berdasarkan kenaikan
tegangan dari fasa-fasa yang sehat pada waktu ada gangguan 1-fasa ke
tanah ditambah suatu toleransi:

𝐸𝑟 = 𝛼𝛽𝑈𝑚
di mana ,
𝐸𝑟 = tegangan dasar arrester
𝛼 = koefisien pembumian
𝛽 = toleransi, guna memperhitungkan fluktuasi tegangan, effek Ferranti, dan
sebagainya
𝑈𝑚 = tegangan sistim maksimum
Koefisien a yang menunjukkan kenaikan tegangan dari fasa yang sehat
pada waktu ada gangguan 1-fasa ke tanah, tergantung dari impedansi-
impedansi urutan positip, negatip dan nol dilihat dari titik gangguan. Bila
tegangan pada waktu gangguan tidak dapat dihitung dengan teliti, dapat juga
digunakan Gbr. 32. Nilai 𝛼 kurang dari 0,8 bila 𝑅0 /𝑋1 < 𝑋0 /𝑋1 ≤ 3
pada sistim dengan pembumian effektif. Pada sistim dengan pembumian
dengan tahanan harga 𝛼 adalah 1,0, tetapi jika saluran trans misinya panjang
impedansi urutan nolnya menjadi kapasitip dan 𝛼 menjadi lebih dari 1,0.
Biasanya tegangan dasar arrester dipilih antara 0,7-0,85𝑈𝑚 . (termasuk toleransi)
untuk sistim dengan pembumian efektif, dan kira-kira 1,2 𝑈𝑚 , untuk sistim
dengan pengetanahan dengan tahanan.
3.5.4. Karakteristik Tegangan
Pelepasan
Perbandingan antara tegangan pelepasan dan tegangan dasar
disebut perbandingan tingkat pelepasan (discharge level ratio: DLR). Makin
rendah perbandingan ini, makin baik karakteristik arrester. Akhir-akhir ini
telah dibuat arrester dengan DLR kurang dari 3,0.
3.5.5. Kemampuan Arrester
Terhadap Surja Hubung
Ada dua macam surja:
1. Surja Petir
2. Surja Hubung.
Jika arrester melepas surja hubung, maka tenaga yang harus ditampung arrester itu lebih
besar dari pada tenaga yang harus diserap bila surja petir yang menyambar. Ketika
arrester yang dapat memenuhi tugas kerja terhadap surja hubung belum berhasil dibuat,
maka arrester itu dirancang untuk tidak melepas karena surja hubung dan tingkatan
isolasi dari peralatan yang dilindungi diperkuat terhadap surja hubung. Namun, pada
sistim dengan tegangan sangat tinggi, karena pertimbangan ekonomis dikehendaki
penurunan tingkat isolasi terhadap surja hubung. Karena itu, setelah arrester yang
mampu menampung surja hubung ini dapat dibuat, maka penekanan surja hubung oleh
arrester mulai dila kukan. Meskipun dikehendaki tegangan pelepasan terhadap surja
hubung kurang dari 70% BIL dari peralatan yang dilindungi, suatu batas minimum
kadang-kadang diadakan, karena jika tegangan ini terlalu rendah, arrester akan terlalu
sering bekerja dan ini mempercepat kerusakannya.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai