Anda di halaman 1dari 6

WORKSHOP DISTRIBUSI 2012

Jakarta, 23-24 Februari 2012

Metode Optimasi Pengendalian Gangguan Distribusi


Aep Saepudin
Spv. Pemeliharaan Jaringan Area Kediri
PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur

Upaya pengendalian gangguan distribusi di Area Kediri pada mulanya belum tersusun secara sistematis. Sehingga penurunan
gangguan pun tidak signifikan. Makalah ini membahas metode optimasi pengendalian gangguan distribusi meliputi diagnostic
gangguan distribusi berbasis Root Cause Problems Solving Analysis dan 5M Method, upaya preventif dan korektif yang berbasis
pada probis yantek didukung implementasi information technology (IT). Optimasi upaya preventif yang dilakukan meliputi
monitoring pemeliharaan jaringan distribusi secara berjenjang dan monitoring beban trafo secara online. Sedangkan optimasi upaya
korektif yang dilakukan meliputi percepatan komunikasi dan koordinasi gangguan melalui SMS system di Ruang Pengendali Area
Kediri dan alat proteksi serta manajemen material fast moving pada kendaraan dan gudang yantek. Optimasi upaya pengendalian
gangguan yang dilakukan memberi kontribusi pada penurunan gangguan penyulang yang cukup signifikan untuk pemenangan
perang padam Jawa Bali jilid II.

Diagnostic gangguan distribusi, sistem monitoring pemeliharaan, dan implementasi IT

1. Pendahuluan
Area Kediri memiliki asset jaringan distribusi
Pada tanggal 30 Juni 2010, PLN mendeklarasikan utama yang terdiri dari JTM 3.287,12 kms, JTR
bahwa seluruh daerah di Indonesia telah bebas dari 6.807,13 kms, Gardu Distribusi 3.519 unit, SR
belenggu pemadaman bergilir yang disebabkan 16.257,05 km, dan APP 855.140 unit [3]. Semua asset
kekurangan daya [1]. Hal ini dikarenakan proyek tersebut tidak terlepas dari gangguan yang
10.000 MW telah dibangun. Namun masyarakat belum menyebabkan padam listrik.
menyadari bahwa bebas pemadaman bergilir bukan
berarti bebas pemadaman. Pemadaman pastilah akan
terjadi baik karena pemadaman terencana akibat
pemeliharaan jaringan dan pemadaman tidak terencana
akibat gangguan pada jaringan transmisi dan distribusi.
Untuk menggelorakan semangat juang memerangi
padam listrik, PLN telah mendeklarasikan program
Perang Padam Jawa Bali pada bulan Juli 2010 [2].
Upaya ini dilakukan guna menekan pemadaman tidak
terencana akibat gangguan listrik. IT BASED
Gangguan listrik khususnya pada jaringan
distribusi akan selalu terjadi selama jaringan listrik
tidak memenuhi kaidah ROW (Right of Way),
pemantauan upaya pemeliharaan jaringan tidak berjalan
sistematis, dan diagnostik gangguan tidak dilakukan
sesuai kaidah analisa yang benar. Hal ini akan
berdampak pada meningkatnya nilai SAIFI.
Gangguan distribusi akan selalu berjalan lama
selama penanganan gangguannya tidak dikendalikan
Gambar 1. Diagram Optimasi Pengendalian Gangguan Distribusi
dengan sistem IT, koordinasi penanganan gangguan
tidak sesuai prosedur, dan jaringan tidak dilengkapi
Pada tahun 2010, jumlah gangguan JTM 805 kali,
dengan sistem proteksi yang benar. Hal ini akan
jumlah gangguan Gardu Distribusi 938 kali, jumlah
berdampak pada meningkatnya nilai SAIDI.
gangguan JTR 537 kali, dan jumlah gangguan SR APP
Diagram optimasi pengendalian gangguan
13425 kali [4]. Sedangkan pada tahun 2011, jumlah
distribusi diperlihatkan pada gambar 1. optimasi metode
gangguan JTM 226 kali, jumlah gangguan Gardu
pengendalian gangguan distribusi meliputi diagnostic
Distribusi 847 kali, jumlah gangguan JTR 517 kali, dan
gangguan distribusi berbasis Pareto Analysis, Root
jumlah gangguan SR APP 12202 kali [4]. Dari data
Cause Problems Solving (RCPS) Analysis Method dan
tersebut jumlah gangguan distribusi khususnya
5M Method. Selanjutnya problem solving hasil
gangguan penyulang pada tahun 2011 menurun 72 %
diagnostic akan ditindaklanjuti dalam dua bagian yaitu
dari tahun 2010.
upaya preventif dan korektif yang berbasis pada probis
Penurunan gangguan distribusi khususnya
yantek yang dimonitor dengan dukungan information
gangguan penyulang tiak terlepas dari metode
technology (IT). Dengan system ini diharapkan
penyelesaian masalah yang sistemasis. Metode tahapan
penanganan gangguan distribusi menjadi tepat sasaran,
penyelesaian masalah yang digunakan adalah dengan
gangguan yang terjadi dapat cepat terselesaikan dan
mengawali diagnostik gangguan menggunakan Pareto
tidak memerlukan waktu yang lama.
Analysis Method, kemudian menggunakan RCPS (Root
Cause Problem Solving) Analysis Methode, dan terakhir
2. Diagnostik Gangguan Distribusi
WORKSHOP DISTRIBUSI 2012
Jakarta, 23-24 Februari 2012

menggunakan 5M method untuk penyelesaian masalah


secara menyeluruh.
Pareto Analysis Method adalah metode
penyelesaian masalah dengan mengurutkan penyebab
permasalahan dari mulai tertinggi hingga terendah.
Kemudian penyebab masalah yang menyebabkan lebih
dari 80% permasalahan menjadi vital view yang akan di
breakdown detail permasalahannya menggunakan
RCPS Method.
RCPS (Root Cause Problem Solving) Analysis
Methode adalah metode penyelesaian masalah dengan
mencari akar permasalahan yang menjadi sumber
penyebab masalah lainnya. Diagram RCPS dapat dilihat
pada gambar 2. Sedangkan 5M Method adalah metode
penyelesaian akar permasalahan dengan memperhatikan
Man (manusia), Method (metode), Material (Material), Gambar 4. Pareto Table Gangguan Penyulang Tahun 2010
Machine (fasilitas), dan Money (keuangan).
Berikut contoh tahapan penyelesaian gangguan Sosialisasi &
penyulang telah dilakukan di Area Kediri. SUTM tertimpa
Budaya bermain layang2
Aturan PERDA

Pareto Analysis Method gangguan penyulang layang-layang

AREA Kediri Tahun 2010 yang dituangkan dalam


Pareto Chart (gambar 3) dan Pareto Table (gambar 4).
SUTM belum berisolasi
X
Sosialisasi &
Pada Pareto Chart tersebut terlihat bahwa Pohon sulit dirabas
Aturan PERDA

penyebab gangguan penyulang yang menjadi vital view


adalah gangguan tidak diketemukan, hujan/petir, SUTM Kesalahan penebangan pohon
SUTM tertimpa
tertimpa pohon, SUTM tertimpa layang-layang, GSW pohon
Paralonisasi &
putus, Arrester tembus. Keenam penyebab tersebut SUTM belum berisolasi
A3Cs
menyebabkan 82% gangguan penyulang. Dari keenam
tersebuat diambil empat penyebab gangguan yang
mewakili gangguan dominan yaitu SUTM tertimpa
Pengawasan tim Rabas
kurang X
layang-layang, SUTM tertimpa pohon, Arrester rusak, Kualitas kurang
Ketat seleksi
material
dan Hujan / petir. Untuk gangguan tidak diketemukan Arrester rusak

dapat masuk pada kode pohon / hujan / petir dan GSW


putus bisa masuk pada kode hujan / petir. Keempat
Arrester sering tersambar petir
X
Pola pemeliharaan kurang Penggantian
Vital view tersebut kemudian dijabarkan pada RCPS bagus Arrester rusak
Method penyebab gangguan penyulang seperti yang
ditampillkan pada gambar 5. Hasil RCPS akan Pasang GSW kurang tepat
GSW di zona
rawan petir
diperoleh fokus problem solving untuk pengentasan Hujan/Petir
gangguan penyulang. Penambahan
Arrester kurang
Arrester Jaringan

Why? Why?

Why? Why?
Problem
Grounding putus
X
Solving
Cause Why?
Why? Gambar 5. RCPS Gangguan Penyulang Tahun 2010

Why?
Pada RCPS gangguan penyulang, problem solving
yang dihasilkan belum menyeluruh. Beberapa bagian
Gambar 2. RCPS Diagram yang terlewatkan meliputi faktor SDM, Metode
pengendalian gangguan agar gangguan menurun dan
tidak berjalan lama, material dan tenaga yang
dibutuhkan. Oleh karena itu, perlu digunakan satu
metode lagi yaitu 5M Method.
Dengan 5M Method ini, kita dapat menemukan
gap atau permasalahan yang terjadi pada SDM, Metode,
Material, Fasilitas, dan Keuangan dalam proses
pengendalian gangguan distribusi. Dari hasil diagnosa
yang dilakukan oleh tim Area Kediri, diperoleh gap
permasalahan sebagai berikut:
1. Man : Belum ada tim pengawas pekerjaan per zona
pada tahun 2010; belum ada operator di Ruang
Pengendali pada tahun 2010.
2. Metode : Problem solving pengantasan gangguan
Gambar 3. Pareto Chart Gangguan Penyulang Tahun 2010 penyulang belum fokus dan sesuai akar permasalahan;
WORKSHOP DISTRIBUSI 2012
Jakarta, 23-24 Februari 2012

belum adanya tools untuk memonitor hasil inspeksi f. Pengentasan Lama Padam meliputi: Penambahan LBS,
jaringan dan gardu secara online, informasi adanya Penamabahan CO Percabangan, Penambahan Trafo
gangguan belum menyebar secara cepat dan luas pada Mobil, Penambahan ULC, Relokasi LBS/PGS/AVS,
pihak terkait, belum adanya probis yantek sebagai dasar Pemasangan dan PMCB.
kerja yang prosedural dan sistematis, dan belum adanya g. Pemeliharaan Trafo: Pemeliharaan Trafo, Pengukuran
manajemen material fast moving di UPJ. Beban Trafo, dan Penyeimbangan Beban Trafo
3. Material : pemasangan material preventif belum tepat
sasaran
4. Machine : pada tahun 2010 belum ada unit layanan Pelaporan data pemeliharaan dilakukan setiap pagi
cepat melalui Radio Komunikasi dengan metode pelaporan
data ditampilkan pada gambar 7.
Berdasarkan permasalahan di atas, maka langkah
improvment berdasarkan hasil diagnosa RCPS dan 5M
Metdod yang dapat dilakukan ditampilkan pada gambar
6.

Gambar 6. 5M Method Optimasi Penanganan Gangguan Distribusi


Gambar 7. Metode Pelaporan Data Pemeliharaan Jaringan

3. Optimasi Upaya Preventif Gangguan Distribusi Untuk memudahkan monitoring dan validasi
pengukuran beban gardu distribusi, PLN DISJATIM
Optimasi upaya preventif yang dilakukan meliputi membuat Sistem Monitoring Online Trafo
pengendalian hasil pemeliharaan jaringan yang (SIMONTRA) dengan alur kerja ditampilkan oada
dimonitor secara ketat, monitoring beban trafo secara gambar 8 dan 9. Dalam sistem ini, data ukur trafo yang
online, penerapan probis yantek secara konsisten dan terukur oleh petugas akan dikirim menggunakan alat
berkesinambungan. SMS Gateway alat EMT melalui signal GSM ke server.
Monitoring hasil pemeliharaan yang dilakukan Kemudian data akan ditampilkan via Web Online.
meliputi beberapa hal berikut: Data SIMONTRA meliputi data beban, tegangan,
a. Penerapan ROW meliputi : Inspeksi, Rabas Pohon, power faktor, harmonisa, hingga data hasil inspeksi dan
Pasang A3Cs, Pasang Paralon /Selang, Apik 1, Apik 2, visual trafo lengkap. Dengan adanya SIMONTRA,
Penebangan Pohon Tuntas, dan Pencucian Isolator. pengendalian data ukur trafo dapat lebih efektif
b. Perbaikan Proteksi Petir meliputi: Pasang Ground sehingga program pemeliharaan trafo berbasis
Wire, Pasang Arrester Jaringan, dan Perbaikan Condition Based Maintenace (CBM) dapat berjalan
Grounding Arrester secara optimal.
c. Inspeksi Binatang Untuk melancarkan sistem kerja pengukuran
d. Pembersihan Layang-Layang beban gardu menggunakan SIMONTRA, maka Area
e. Perbaikan Konstruksi JTM Tidak Sempurna meliputi: Kediri telah membuat SOP pengendalian pengukuran
Perbaikan Tiang Miring/Keropos, Perbaikan Konstruksi SIMONTRA seperti pada gambar 10.
Traverse, Pengencangan Konduktor, Perbaikan Kawat
Rantas, Penggantian Konektor, Perbaikan Pondasi,
Perbaikan Peralatan JTM Rusak, Penggantian Arrester,
Penggantian/Perbaikan CO, Penggantian Isolator
Tumpu, Penggantian Isolator Gantung, Perbaikan LBS,
Perbaikan Recloser/PMCB, Perbaikan PGS/AVS,
Pasang Verlink, dan Ganti Arm Tie
WORKSHOP DISTRIBUSI 2012
Jakarta, 23-24 Februari 2012

Gambar 8. Alur Pengukuran Beban Gardu Online Gambar 11. CBM Program pada Pemeliharaan Gardu Distribusi

Data SIMONTRA ini kemudian akan dijadikan


sebagai data dasar untuk melakukan program Condition
Based Maintenace (CBM) seperti pada gambar 11.
Dengan memngoptimalkan pogram CBM seperti mutasi
trafo, pemasangan trafo sisipan, penyeimbangan beban,
pemeliharaan trafo dengan perhatian khusus pada titik
sambung dan perbaikan proteksi petir, diperoleh
penurunan gangguan trafo yang signifikan dari 38 pada
tahun 2010 menjadi 5 pada tahun 2011 [5].

4. Optimasi Upaya Korektif Gangguan Distribusi

Optimasi upaya korektif yang dilakukan meliputi


meliputi percepatan komunikasi dan koordinasi
gangguan melalui SMS system di Ruang Pengendali
Area dan alat proteksi serta manajemen material fast
moving pada kendaraan dan gudang yantek.
Alur kerja SMS systems oleh Piket Pengendali
Area ditampilkan pada gambar 12. Dengan adanya SMS
Gambar 9. Tampilan SIMONTRA
systems ini, info gangguan akan cepat meluas dan
diketahui oleh pihak terkait untuk bergerak bersama dan
cepat mengatasi gangguan.
Sedangkan alur SMS system di alat proteksi ditampilkan pada
gambar 13.
Operator
PMT Trip/Reclose
GI

MAPJ, MUPJ Operator


APD

monitor
SMS System 2

Asman Dist Operator


SPV OPHAR APJ

Operator
SPV. Yantek
4 UPJ

Gambar 10. Metode Pengendalian Data Pengukuran SIMONTRA 4


Recheck Lapangan
(max 3 hari)
Ggn. Teratasi/Ditemukan

Petugas
Yantek

Ggn. Teratasi/Tidak Ditemukan

Gambar 12. Implementasi SMS System oleh Petugas Pengendali Area


WORKSHOP DISTRIBUSI 2012
Jakarta, 23-24 Februari 2012

Trip

Recloser/
MAPJ, MUPJ PMCB/FCO/
Trafo

Monitor SMS System

Asman Dist Operator


SPV OPHAR APJ

Operator
SPV. Yantek
UPJ

Ggn. teratasi

Petugas
Yantek
Gambar 15. Desain Lemari Material di kendaraan Yantek

Gambar 13. Implementasi SMS System pada Alat Proteksi


Dengan adanya SMS systems ini, jika ada alat
proteksi (recloser, PMCB) trip, maka info gangguan
akan cepat meluas dan diketahui oleh pihak terkait
untuk bergerak bersama dan cepat mengatasi gangguan. Gambar 16. Tata Letak Material pada Lemari Material di kendaraan
Untuk alur kerja pengendalian material fast Yantek
moving ditampilkan pada gambar 14. Sedangkan untuk
menjaga ketersediaan material yantek, maka dilakukan
stadarisasi lemari material yantek (gambar 15 dan 16).
Untuk memudahkan monitoring ketersediaan dan
penggunaan material dibuatkan gudang material fast
moving (gambar 17) dengan kriteria standar gudang
meliputi penataan klasifikasi jenis, kerapihan,
kebersihan, label material, kartu gantung, komputerisasi
pengendalian material, stock minimum persediaan
material, PIC admin gudang UPJ, dan monitoring
pemakaian secara harian. Selain itu dilakukan
pengecekan atau cecklist rutin alat kerja dan material
setiap pergantian shift.

Gambar 17. Tata Letak Material pada Lemari Material di Gudang Yantek

Dengan pengendalian material fast moving dan penataan material


di kendaraan dan gudang yantek, proses kesiapan penanganan
gangguan distribusi akan berjalan lebih efektif dan lebih cepat.

5. Kesimpulan

Upaya optimasi metode pengendalian gangguan


distribusi meliputi diagnostic gangguan distribusi
Gambar 14. Alur Kerja Pengendalian Material Yantek berbasis Root Cause Problems Solving Analysis dan 5M
Method, upaya preventif dan korektif yang berbasis
pada probis yantek didukung implementasi information
technology (IT). Optimasi upaya preventif yang
dilakukan meliputi pengendalian hasil inspeksi ROW
WORKSHOP DISTRIBUSI 2012
Jakarta, 23-24 Februari 2012

dan konstruksi yang dimonitor secara ketat, monitoring


beban trafo secara online, dan monitoring pemeliharaan
jaringan distribusi secara berjenjang. Sedangkan
optimasi upaya korektif yang dilakukan meliputi
percepatan komunikasi dan koordinasi gangguan
melalui SMS system di Ruang Pengendali Area Kediri
dan alat proteksi serta manajemen material fast moving
pada kendaraan dan gudang yantek. Melalui upaya ini
dihasilkan penurunan gangguan penyulang yang
signifikan, yaitu gangguan penyulang pada tahun 2011
turun 72% dibanding tahun 2010. Selain itu penanganan
gangguan distribusi akan berjalan lebih efektif dan lebih
cepat.

DAFTAR ISI

[1] Majalah FOKUS edisi Februari 2011


[2] Saepudin, Aep. Makalah Monitoring Perang Padam. 2011.
PT PLN (Persero) DISJATIM APJ Kediri
[3] Data Asset PLN APJ Kediri Bulan Desember 2011
[4] Data gangguan penyulang PLN Area Kediri tahun 2010-
2011.
[5] Data gangguan trafo PLN Area Kediri tahun 2010-2011.
[6] www.mindtools.com

Anda mungkin juga menyukai