Anda di halaman 1dari 5

JURNAL TEKNOLOGI ELEKTERIKA e-ISSN 2656-0143

ANALISIS SUSUT DAYA DAN ENERGI PADA JARINGAN


DISTRIBUSI DI PT. PLN (Persero) RAYON PANAKKUKANG

Rezky Cynthia Dewi Sarikin


Teknik Elektro, Politeknik Negeri Ujung Pandang
Rezkycynthiadewisarikin97@gmail.com

Abstrak
Analisis Susut Daya dan Energi Pada Jaringan Distribusi di PT. PLN (Persero) Rayon Panakkukang
dengan rumusan masalah, berapa besar susut daya dan energy yang hilang pada penghantar jaringan
distribusi Penyulang Perumnas di PT. PLN (Persero) Rayon Panakkukang dan berapa besar biaya yang hilang
yang ditanggung oleh PLN. Sistem distribusi merupakan bagian dari sistem tenaga listrik, dimana berguna
untuk menyalurkan tenaga listrik dari sumber daya listrik besar (Bulk Power Source) sampai ke konsumen.
Penelitian ini bertujuan untuk menghitung besar susut daya dan energi yang hilang pada penghantar jaringan
distribusi Penyulang Perumnas serta mengetahui perkiraan besar kerugian yang ditanggung oleh PLN pada
Penyulang Perumnas.Metode yang digunakan dalam penelitian ini yakni untuk data primer dengan metode
observasi,, metode wawancara, dan untuk data sekunder yakni menggunakan metode literatur. Setelah data-
data dikumpulkan maka selanjutnya diolah dengan menganalisis menggunakan persamaan yang ada. Ladasan
teori yang digunakan adalah Rugi Daya, teori Perhitungan Rugi-Rugi Daya (Losses) dan Rugi Energi serta
Perkiraan Kerugian Dana.Berdasarkan analisa data yang telah dilakukan pada 30 unit transformator
distribusi pada Penyulang Perumnas dapat disimpulkan bahwa terjadi Penyusutan Daya sebesar 4,806.70 kW
dan Rugi Energi sebesar 720,974,174.6 Wh yang disebabkan oleh besarnya arus yang diterima transformator
pada ssaat beroperasi.Dengan penggantian kapasitor transformator yang sesuai dengan standar yang berlaku
akan meminimalisir terjadinya hal tersebut

Kata Kunci: Susut Daya, Susut Energi, Kerugian Akibat Susut Daya, Penyulang Transformator Distribusi.
menyalurkan tenaga listrik dari sumber
I. PENDAHULUAN
daya listrik besar (bulk power source)
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sampai ke konsumen. Energi listrik
di jaman sekarang membuat kebutuhan energi dibangkitkan pada pembangkit listrik
listrik semakin meningkat dikalangan seperti PLTU, PLTA, PLTG, PLTD
masyarakat. Laju pertumbuhan penduduk yang maupun PLTN. Jenis pembangkit
terus meningkat berbanding lurus dengan tenaga listrik yang digunakan pada
peningkatan kebutuhan energi listrik setiap umumnya tergantung dari jenis bahan
tahun. Hal inilah yang memunculkan masalah bakar yang digunakan. Tenaga listrik
baru bagi perusahaan listrik negara (PLN). yang dihasilkan oleh pembangkit
Sumber energi listrik yang disalurkan oleh PLN tenaga listrik besar dengan tegangan
tidak semuanya dapat diterima oleh konsumen dari 11 kV sampai 24 kV dinaikan
karena sebagian ada yang hilang dalam bentuk tegangannya oleh Gardu Induk (GI)
susut daya (losses). Penyebab susut daya dengan transformator step-up menjadi
(losses) bisa diakibatkan oleh beberapa faktor 70 kV, 154 kV, 220 kV atau 500 kV
antara lain yaitu kebocoran isolator akibat kemudian disalurkan melalui saluran
penurunan tegangan, kelebihan beban. transmisi..
Penurunan tegangan merupakan indikator
utama dalam kualitas daya dan memiliki Pada umumnya, pembangkit
pengaruh besar pada keadaan normal peralatan tenaga listrik berada jauh dari
listrik. pengguna tenaga listrik oleh karena itu
II. KAJIAN LITERATUR energi listrik tersebut perlu di
transmisikan melalui saluran transmisi.
A. Sistem Distribusi Tenaga Listrik
Untuk mentransmisikan energi listrik
Sistem distribusi merupakan
tersebut tegangannya harus dinaikkan
bagian dari sistem tenaga listrik.
dari tegangan menengah (TM) menjadi
Sistem distribusi ini berguna untuk
tegangan tinggi 70/150 kV (TT)

43
No. 1, Vol.16
JURNAL TEKNOLOGI ELEKTERIKA e-ISSN 2656-0143

ataupun tegangan ekstra tinggi 500 kV Rugi daya yang terjadi pada
(TET). Tegangan yang lebih tinggi ini kawat penghantar suatu jaringan dapat
diperoleh dari transformator penaik dihitung dengan menggunakan
tegangan (Step-up transformer). persamaan :
Pemakaian tegangan tinggi ini ∆P = I2 · z · l
diperlukan untuk berbagai alasan Dimana :
efisiensi,antara lain, penggunaan ∆p = Susut Daya (Watt)
penampang penghantar menjadi I2 = Arus yang disuplai dari Gardu
efisien, karena arus yang mengalir akan Induk (A)
menjadi lebih kecil ketika tegangan Z = Impedansi (Ω/m)
tinggi diterapkan. L = Panjang Saluran (m)
Untuk menghitung Rugi Daya Total
Dari saluran transmisi, tegangan menggunakan persamaan :
diturunkan lagi menjadi 20 KV dengan ∆Ptot = ∆PR + ∆Ps+ ∆PT
transformator penurun tegangan (step- Dimana :
down transformer) pada gardu induk ∆Ptot = Rugi Daya Total (Watt)
distribusi, kemudian dengan sistem ∆PR = Rugi Daya Fasa R
tegangan tersebut penyaluran tenaga ∆Ps = Rugi Daya Fasa S
listrik dilakukan oleh saluran distribusi ∆PT = Rugi Daya Fasa T
primer untuk disalurkan ke
Transformator (GD) atau pemakai
Tegangan Menengah (TM) untuk
diturunkan tegangannya dengan
transformator distribusi menjadi sistem
Tegangan Rendah (TR), yaitu
220/380Volt. Selanjutnya disalurkan
oleh saluran distribusi sekunder ke
konsumen.

B. Susut Daya

Rugi daya adalah suatu bentuk


kehilangan energi listrik yang berasal D. Perhitungan Rugi Energi dan
dari sejumlah energi listrik yang Perkiraan Kerugian Dana Akibat
disediakan PLN dengan sejumlah Rugi-Rugi Daya
energi yang terjual ke konsumen dan
mengganggu efisiensi sistem distribusi Perusahaan pemasok listrik
listrik. mengalami kerugian yang cukup besar
setiap bulannya karena hilangnya
Jika suatu penghantar dialiri energi akibat rugi-rugi daya. Besaran
arus listrik secara terus-menerus akan daya yang hilang saat proses
menimbulkan panas yang timbul akibat pentransmisian harus dihitung dan
adanya energi listrik yang mengalir diantisipasi, sehingga besar daya yang
pada penghantar tersebut dan hilang masih dalam batas yang ditolelir
menyebabkan kerugian pada daya (Nolki,et all, 2015). Setelah
listrik tersebut. Semakin lama arus mengetahui rugi-rugi daya yang hilang
tersebut mengalir maka semakin panas maka dapat dilakukan perhitungan
pulla penghantar dan semakin banyak untuk mengetahui energi yang hilang.
pula energi listrik yang hilang. Hal W = Ptot ×t
inilah yang merugikan Karena jika Dimana :
energi hilang, maka tegangan pada W = Rugi Energi listrik (Watt
ujung penghantar tersebut akan jam/Wh)
berkurang. Ptot = Daya alat listrik (Watt)
t = Lama pemakaian / puncak beban
C. Perhitungan Rugi-Rugi (Losses) Daya (jam)
44
No. 1, Vol.16
JURNAL TEKNOLOGI ELEKTERIKA e-ISSN 2656-0143

Biaya rugi daya Listrik = Metode pengumpulan data ini


w )× TDL dilakukan dengan mengadakan tatap muka
(
1000 atau wawancara secara langsung dengan
Dimana : pimpinan perusahaan atau orang-orang
w
( )= Pemakaian listrik (kWh) yang mempunyai pengetahuan yang ada
1000
TDL = Tarif dasar listrik (Rp/kWh) kaitannya dengan penyusunan tugas akhir
ini.

3. Observasi
Obsevasi bertujuan mengamati
perubahan dan hal-hal yang terjadi pada
saat mengumpulkan data.

4. Studi Literatur
kegiatan ini dilakukan dengan
mengadakan studi dari buku-buku/pustaka,
situs-situs internet dan literatur lain yang
berkaitan dengan masalah yang dibahas
dalam penulisan skripsi ini.

D. Metode Analisis Data


Pengumpulan data dilakukan dengan tiga
E. METODE PENELITIAN metode yang dijelaskan sebelumnya.
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di PT.PLN F. HASIL DAN PEMBAHASAN
(Persero) Area Makassar Rayon 1. GT.PPR001
Panakukang, tempat ini merupakan sumber A. Rugi Daya
data bagi penulis. Fasa R
Penelitian dan pengambilan data P = I2 · Z · L
berlangsung selama 4 bulan yang = 62 · (0.6452 + j0.3678) · 0.17
dilaksanakan mulai pada bulan Februari – = 36 · (0.109684 + 0.062526)
Mei 2019. = 3.948624 + j2.250936
= 4.545145 ˂ 29.68°
B. Prosedur Penelitian Fasa S
Prosedur kegiatan pada tugas P = I2 · Z · L
akhir ini dimulai dengan melakukan survei = 162 · (0.6452 + 0.3678) · 0.17
lapangan, dengan melihat keadaan gardu = 256 · (0.109684 + j0.062526)
distribusi yang akan dilakukan = 28.079104 + j16.006656
pengukuran. Kemudian mengambil data = 32.321032 ˂ 29.68°
pada PT. PLN (Persero) rayon panakukang Fasa T
dan melakukan penelitian pada gardu P = I2 · Z · L
distribusi. = 322 · (0.6452 + 0.3678) · 0.17
= 1024 · (0.109684 + 0.062526)
C. Metode Pengumpulan data = 112.316416 + 64.026624
1. Survei = 129.284129 ˂ 29.68°
Survei adalah melakukan kunjungan Daya Total
atau pengamatan langsung di PT. PLN Ptot = PR+ Ps+PT
(Persero) rayon panakukang, untuk = 4.545145 + 32.321032
mengetahui kondisi real dan mendapatkan + 129.284129
data-data yang diperlukan dan informasi = 166.150306w
penting lainnya dalam penyusunan tugas = 0.2 kW
akhir ini.
B. Rugi Energi
2. Wawancara W = Ptot · t
45
No. 1, Vol.16
JURNAL TEKNOLOGI ELEKTERIKA e-ISSN 2656-0143

= 166.150306 · 5 · 30 2. Dosen pembimbing 1 Ir. Talib Bini M.T.


= 166.150306 · 150 dan Dosen pembimbing 2 Purwito S.T.,M.T.
= 24922.5459 wℎ 4. Staff PLN yang telah membantu dan
*keterangan : menyediakan waktu luangnya dalam
t = 5 karena lama waktu beban puncak pengambilan data.
adalah selama 5 jam, mulai dari pukul 3. Teman-teman yang telah membantu dalam
17.00 – 22.00 belajar.
t = 30 karena data tersebut merupakan REFERENSI
data 1 bulan [1] Arismunandar, dan Artono. 2001.
C. Kerugian Dana Akibat Rugi- Teknik Tegangan Tinggi. Jakarta:
Rugi Daya Pradnya Paramita.
RP = ( [2] IEEE. 1995. “Recommended Practice
1000 for Emergency and Standby Power
24922.5459
=( )· 1467.28 System for Industrial and Commercial
1000 Application.” IEEE Std 446 - 1995 53.
= 24.9225459 · 1467.28 [3] Nasional, Badan Standarisasi. 2011.
= Rp 36,568.35 Persyaratan Umum Instalasi Listrik
Penyulang Perumnas menyuplai 30 unit 2011. Jakarta: Badan Standarisasi
transformator yang memiliki kapasitas Nasional.
yang berbeda-beda dimana hubungan arus [4] Setiadji, Julius Sentosa, Tabrani
pada trafo berbanding lurus dengan rugi Machmudsyah, dan Yanuar Isnanto.
daya dan energi yaitu, semakin besar arus 2006. “Pengaruh Ketidakseimbangan
yang mengalir pada trafo maka semakin Beban Terhadap Arus Netral dan
besar pula rugi daya dan rugi energinya. Losses pada Transformator
Tentunya hal tersebut akan membuat harga Distribusi.” Jurnal Teknik Elektro 6:
kerugian akibat susut daya akan semakin 68-73.
besar pula. [5] Simanora, Yoakim, Panusur, dan
Tobing. 2014. “Analisis
G. KESIMPULAN Ketidakseimbangan Beban
Berdasarkan analisa data yang telah Transformator Distribusi untuk
dilakukan pada 30 unit transformator distribusi Identifikasi Beban Lebih dan Estimasi
pada Penyulang Perumnas di Rayon Rugi-Rugi pada Jaringan Tegangan
Panakkukang, dengan hasil yang didapatkan Rendah.” Singuda Ensikom, 7 (2) 137
maka dapat disimpulkan bahwa terjadi - 142.
penyusutan daya sebesar 4806.70kW dan rugi [6] Syarifuddin. 2012. Mesin Arus Searah
energi sebesar 721005000.00Wh yang dan Transformator. Makassar:
disebabkan oleh besarnya arus yang diterima Politeknik Negeri Ujung Pandang.
transformator disribusi pada saat beroperasi. [7] Tamara, Verika. 2016. Pengaruh
Dimana semakin nilai arus, maka susut daya Pemerataan Beban Terhadap Rugi
dan susut energinya juga akan semakin besar. Rugi Jaringan Tegangan rendag
Seperti kesimpulan pada nomor 1 dimana Transformator Distribusi. Palembang:
semakin besar arus maka semakin besaar pula Politeknik Negeri Sriwijaya.
susut daya dan susut energinya begitupun pada [8] Zuhal. 1991. Dasar Tenaga Listrik.
besar kerugian yang ditanggung oleh PLN Bandung: ITB.
akibat terjadinya penyusutan tersebut sehingga [9] Khoiriyah, Siti. 2014 Analisis Susut
daya yang disalurkan tidak dapat tersalur secara Daya Dan Energi Pada Jaringan
optimal dan menyebabkan kerugian sebesar Distribusi Di Transformator Induk
Rp1,057,916,216.40 pada Penyulang tersebut. Beringin Penyulang BRG-4
Menggunakan Software ETAP12.6.
UCAPAN TERIMA KASIH Universitas Muhammadiyah
Ucapan terima kasih ditujukan kepada : Surakarta
1 Kedua orang tua atas segala doa, [10] Al-Badi, A., A. Elmoudi, I. M., Al-
pengorbanan, motivasi, kasih sayang yang Wahaibi, A., Al-Ajmi, H., & Al-
menjadi penggugah semangat penulis. Bulushi, M. (2011). Losses

46
No. 1, Vol.16
JURNAL TEKNOLOGI ELEKTERIKA e-ISSN 2656-0143

Reduction in Distribution
Transformers. International Multi
Conference of Engineers and
Computer Sciences.
[11] Hontong, NJ, Maickel Teugueh, Lily
S.(2015). Analisa Rugi- Rugi Daya
Pada Jaringan Distribusi di PT.PLN
Palu, Universitas Sam Ratulangi
Manado.
http://jurnal.untirta.ac.id/index.php/V
OLT/article/view/816
[12] Pabla, A.S.(1991). System
distribusi daya listrik. Jakarta:
Penerbit Erlangga
[13] Sarang Pande and Prof. J.G.
Ghodekar, (2012). Computation of
Technical Power Loss of Feeders and
Transformers in Distribution System
using Load Factor and Load Loss
Factor, International Journal of
Multidisciplinary Sciences and
Engineering.
[14] Vujosevic, L. Spahic E. and
Rakocevic D., “One Method for the
Estimation of voltage drop in
Distribution System”,
http://www.docstoc.com/document/
education, March, 2011
[15] Siti Khoiriyah, "Analisa Susut Daya
dan Energi Pada Jaringan Distribusi
Di Transformator Induk Beringin
Penyulang BRG-4 Menggunakan
Software ETAP 12.6",
http://eprints.ums.ac.id/60918/4/cek%
20siti.pdf
[16] Muhammad Ridwan, ”Analisis Rugi
Daya Jaringan Tegangan Rendah
Akibat Ketidakseimbangan Beban
Transformator Distribusi PT. PLN
(Persero) Rayon Panakkukang"

47
No. 1, Vol.16

Anda mungkin juga menyukai