Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH TUGAS TEKNIK TENAGA LISTRIK

TRANSFORMATOR 3 FASA

DISUSUN OLEH :
MIFTAHUR RAHMA

03021181419047

RAIHAN YARI PUTRA

03021181419069

YULIAN FAUZI ALDI

03021281419171

DOSEN PEMBIMBING : IR. SRI AGUSTINA

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN


UNIVERSITAS SRIWIJAYA
INDRALAYA
2015

Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan hidayahnya kami
dapat menyelesaikan makalah tentang Transformator 3 fasa makalah ini disusun sebagai salah
satu tugas mata kuliah Teknik Tenaga Listrik.
Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada Yth :
1.
2.
3.

Ir.Abu Amat Hak M.sc. IE selaku dosen pembimbing


Ir. Sri Agustina selaku dosen pembimbing
Rekan-rekan satu kelompok yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini jauh dari sempurna, baik dari segi
penyusunan, bahasan, ataupun penulisannya. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan
saran yang sifatnya membangun, khususnya dari dosen pembimbing guna menjadi acuan dalam
bekal pengalaman bagi kami untuk lebih baik di masa yang akan datang.

Palembang , 14 November 2015

Penyusun

Daftar isi
Hal
Kata Pengantar..2
Daftar isi...3
Bab I
1.1 Pendahuluan....4
1.2 Rumusan masalah...5
1.3 Tujuan pembuatan makalah....5
Bab II
2.1 Pengertian transformator....6
2.2 Jenis transformator berdasarkan jenis fasa tegangan.8
2.3 Transformator 3 fase..8
2.3.1 Hubungan Pada Transformator Tiga Fasa.10
2.3.2 Hubungan Open Delta.15
2.3.3 Hubungan Scott atau T T.....16
BAB III
Penutup
Kesimpulan..18
Kritik dan Saran......18
Daftar Pustaka..19

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Energi listrik memegang peranan yang sangat penting di dalam menunjang segala
aktivitas masyarakat, sehingga penyaluran energi listrik diperlukan untuk mensuplai bebanbeban yang ada. Transformator diperlukan dalam penyaluran energi listrik yang dapat
mentransformasi tegangan dari satu level ke level lain.
Transformator merupakan suatu alat listrik yang mengubah tegangan arus bolak-balik dari satu
tingkat ke tingkat yang lain melalui suatu gandengan magnet dan berdasarkan prinsip-prinsip
induksi-elektromagnet. Transformator terdiri atas sebuah inti, yang terbuat`dari besi berlapis dan
dua buah kumparan, yaitu kumparan primer dan kumparan sekunder. Penggunaan transformator
yang sederhana dan handal memungkinkan dipilihnya tegangan yang sesuai dan ekonomis untuk
tiap-tiap keperluan serta merupakan salah satu sebab penting bahwa arus bolak-balik sangat
banyak dipergunakan untuk pembangkitan dan penyaluran tenaga listrik.
Transformator 3 fasa pada dasarnya merupakan Transformator 1 fasa yang disusun
menjadi 3 buah dan mempunyai 2 belitan, yaitu belitan primer dan belitan sekunder. Ada dua
metode utama untuk menghubungkan belitan primer yaitu hubungan segitiga dan bintang (delta
dan wye). Sedangkan pada belitan sekundernya dapat dihubungkan secara segitiga, bintang dan
zig-zag (Delta, Wye dan Zig-zag). Ada juga hubungan dalam bentuk khusus yaitu hubungan
open-delta (VV connection)

1.2 Rumusan Masalah


Dalam makalah ini masalah yang akan dibahas adalah mengenai:

Konfigurasi Hubungan Belitan Transformator 3 Fasa.

1.3 Tujuan pembuatan makalah

Memenuhi salah satu tugas mata kuliah Teknik Tenaga listrik


Mengetahui apa itu transformator 3 fasa
Mengetahui konfigurasi hubungan belitan transformator 3 fasa

Bab II
5

PEMBAHASAN

Gambar 2.1 transformator

2.1 Pengertian transformator


Transformator merupakan suatu alat listrik yang mengubah tegangan arus bolak-balik
dari satu tingkat ke tingkat yang lain melalui suatu gandengan magnet dan berdasarkan
prinsip-prinsip induksi-elektromagnet. Transformator terdiri atas sebuah inti, yang terbuat
dari besi berlapis dan dua buah kumparan, yaitu kumparan primer dan kumparan sekunder.
Penggunaan transformator yang sederhana dan handal memungkinkan dipilihnya tegangan
yang sesuai dan ekonomis untuk tiap-tiap keperluan serta merupakan salah satu sebab penting
bahwa arus bolak-balik sangat banyak dipergunakan untuk pembangkitan dan penyaluran
tenaga listrik.
Prinsip kerja transformator adalah berdasarkan hukum Ampere dan hukum Faraday,
yaitu: arus listrik dapat menimbulkan medan magnet dan sebaliknya medan magnet dapat
menimbulkan arus listrik. Jika pada salah satu kumparan pada transformator diberi arus
bolak-balik maka jumlah garis gaya magnet berubah-ubah. Akibatnya pada sisi primer terjadi
induksi. Sisi sekunder menerima garis gaya magnet dari sisi primer yang jumlahnya berubah6

ubah pula. Maka di sisi sekunder juga timbul induksi, akibatnya antara dua ujung terdapat
beda tegangan.
Transformator merupakan komponen yang sangat penting peranannya dalam sistem
ketenagalistrikan. Transformator adalah suatu peralatan listrik elektromagnetis statis yang
berfungsi untuk memindahkan dan mengubah daya listrik dari suatu rangkaian listrik ke
rangkaian listrik lainnya, dengan frekuensi yang sama dan perbandingan transformasi tertentu
melalui suatu gandengan magnet dan bekerja prinsip kerja induksi elektromagnetis dimana
perbandingan tegangan antara sisi primer dan sisi sekunder berbanding lurus dengan
perbandingan jumlah lilitan dan berbanding terbalik dengan perbandingan arusnya

Gambar 2.2 Transformasi Energi

2.2. Jenis transformator berdasarkan jenis fasa tegangan


a.Trafo satu fasa
7

Prinsip kerjanya apabila kumparan primer dihubungkan dengan tegangan (sumber), maka
akan mengalir arus bolak balik I1 pada kumparan tersebut. Oleh karena kumparan menpunyai
inti, arus I1, menimbulkan fluks magnet yang juga berubah ubah, pada intinya. Akibat adanya
fluks magnet yang berubah ubah, pada kumparan primer akan timbul GGL induksi ep.
b.Trafo tiga fasa
Transformator tiga fasa digunakan karena pertimbangan ekonomi. Dari pembahasan
berikut ini akan terlihat bahwa pemakaian inti besi pada transformator tiga fasa akan jauh lebih
sedikit dibandingkan dengan pemakaian tiga buah transformator fasa tunggal. Trafo tiga fasa bisa
dihubungkan bintang dan segitiga

2.3 Transformator Tiga Fasa


Transformator tiga fasa banyak digunakan pada sistem transmisi dan distribusi tenaga listrik
karena pertimbangan ekonomis. Transformator tiga fasa banyak sekali mengurangi berat dan
lebar kerangka, sehingga harganya dapat dikurangi bila dibandingkan dengan penggabungan tiga
buah transformator satu fasa dengan rating daya yang sama.
Jenis transformator berdasarkan jenis fasa tegangan Secara umum sebuah transformator tiga fasa
mempunyai konstruksi hampir sama, yang membedakannya adalah alat bantu dan system
pengamannya, tergantung pada letak pemasangan, sistem pendinginan, pengoperasian, fungsi
dan pemakaiannya. Bagian utama, alat bantu, dan system pengaman yang ada pada sebuah
transformator daya

Gambar 2.3 Bagian dalam trafo 3 fasa


a. Inti Trafo
Seperti halnya pada transformator satu fasa inti besi berfungsi sebagai tempat mengalirnya fluks
dari kumparan primer ke kumparan sekunder sehinggan akan di dapatkan induksi medan magnet
yang lebih kuat. Sama seperti transformator satu fasa (Gambar 2.4 ) dan tipe cangkang
(Gambar 2.5)

Gambar 2.4 Transformator Tipe Inti

Gambar 2.5 Transformator Tipe Cangkang


2.3.1 Hubungan Pada Transformator Tiga Fasa
Pada prinsipnya adalah metode atau cara merangkai kumparan di sisi pr imer dan sekunder.
Umumnya dikenal 3 cara untuk merangkai kumparan pada trafo tiga fasa, yaitu hubungan
bintang, hubungan delta, dan hubungan zig zag.

.Trafo 3 fasa Hubung Bintang Bintang (Y-Y)

Pada jenis ini ujung ujung pada masing-masing terminal dihubungkan secara bintang. Titik netral
dijadikan menjadi satu. Hubungan dari tipe ini lebih ekonomis untuk arus nominal yang
kecil,pada transformator tegangan tinggi

10

Gambar 2.6 Trafo Hubungan Bintang Bintang

Trafo Hubung Segitiga-Segitiga ( - )

Pada jenis ini ujung fasa dihubungkan dengan ujung netral kumparan lain yang secara
keseluruhan akan terbentuk hubungan delta/ segitiga. Hubungan ini umumnya digunakan pada
system yang menyalurkan arus besar pada tegangan rendah dan yang paling utama saat
keberlangsungan dari pelayanan harus dipelihara meskipun salah satu fasa mengalami kegagalan.

11

Gambar 2.7 Trafo Hubungan Delta Delta

Trafo Hubung Bintang Segi tiga ( Y - )

Pada hubung ini, kumparan pafa sisi primer dirangkai secara bintang (wye) dan sisi sekundernya
dirangkai delta. Umumnya digunakan pada trafo untuk jaringan transmisi dimana tegangan

nantinya akan diturunkan (Step- Down).Perbandingan tegangan jala- jala

1
3

perbandingan lilitan transformator. Tegangan sekunder tertinggal 300 dari tegangan primer.

12

kali

Gambar 2.8 Trafo Hubungan Bintang Delta

Trafo Hubungan Segitiga Bintang ( - Y)

Pada hubung ini, sisi primer trafo dirangkai secara delta sedangkan pada sisi sekundernya
merupakan rangkaian bintang sehingga pada sisi sekundernya terdapat titik netral. Biasanya
digunakan untuk menaikkan tegangan (Step -up) pada awal sistem transmisi tegangan tinggi.
Dalam hubungan ini perbandingan tegangan 3 kali perbandingan lilitan transformator dan
tegangan sekunder mendahului sebesar 30 dari tegangan primernya.

13

Gambar 2.9 Trafo Hubungan Delta Bintang

Hubungan Zig Zag

Kebanyakan transformator distribusi selalu dihubungkan bintang, salah satu syarat yang harus
dipenuhi oleh transformator tersebut adalah ketiga fasanya harus diusahakan seimbang. Apabila
beban tidak seimbang akan menyebabkan timbulnya tegangan titik bintang yang tidak
diinginkan, karena tegangan pada peralatan yang digunakan pemakai akan berbeda-beda.Untuk
menghindari terjadinya tegangan titik bintang, diantaranya adalah dengan menghubungkan sisi
sekunder dalam hubungan Zigzag. Dalam hubungan Zig-zag sisi sekunder terdiri atas enam
kumparan yang dihubungkan secara khusus (Gambar )

Gambar 2.10 Trafo Hubungan Zig Zag


Ujung-ujung dari kumparan sekunder disambungkan sedemikian rupa, supaya arah aliran arus
didalam tiap-tiap kumparan menjadi bertentangan. Karena e1 tersambung secara berlawanan
dengan gulungan e2, sehingga jumlah vektor dari kedua tegangan itu menjadi :
eZ1 = e1 e2
eZ2 = e2 e3
eZ3 = e3 e1
14

eZ1 + eZ2 + eZ3 = 0 = 3 eb

Transformator Tiga Fasa dengan Dua Kumparan

Selain hubungan transforamator seperti telah dijelaskan pada sub-bab sebelumnya, ada
transformator tiga fasa dengan dua kumparan. Tiga jenis hubungan yang umum digunakan
adalah :
V - V atau Open
Open Y - Open
Hubungan T T

2.3.2 Hubungan Open Delta


Ini dimungkinkan untuk mentransformasi sistem tegangan 3 fasa hanya menggunakan 2 buah
trafo yang terhubung secara open delta. Hubungan open delta identik dengan hubungan delta
delta tetapi salah satu trafo tidak dipasang. Hubungan ini jarang digunakan karena load capacity
nya hanya 86.6 % dari kapasitas terpasangnya .Sebagai contoh: Jika dua buah trafo 50 kVA
dihubungkan secara open delta, maka kapasitas terpasang yang seharusnya adalah 2 x 50 = 100
kVA. Namun, kenyatannya hanya dapat menghasilkan 86.6 kVA, sebelum akhirnya trafo
mengalami overheat. Hubungan open delta umumnya digunakan dalam situasi yang darurat.

15

Gambar 2.11 Trafo Hubungan open Delta / V V


Kekurangan Hubungan ini adalah :
Faktor daya rata-rata, pada V - V beroperasi lebih kecil dari P.f beban, kira kira 86,6% dari
faktor daya beban seimbang.
Tegangan terminal sekunder cenderung tidak seimbang, apalagi saat beban bertambah

Gambar 13 Trafo hubungan Open Y open Delta

Hubungan Open Y - Open diperlihatkan pada Gambar diatas, ada perbedaan dari hubungan
V V karena penghantar titik tengah pada sisi primer dihubungkan ke netral (ground).
Hubungan ini bias digunakan pada transformator distribusi.

2.3.3 Hubungan Scott atau T - T


Hubungan ini merupakan transformasi tiga fasa ke tiga fasa dengan bantuan dua buah
transformator (Kumparan). Satu dari transformator mempunyai Centre Taps pada sisi primer
dan sekundernya dan disebut Main Transformer. Transformator yang lainnya mempunyai
0,866 Tap dan disebut Teaser Transformer . Salah satu ujung dari sisi primer dan sekunder
teaser Transformer disatukan ke Centre Taps dari main transformer . Teaser

16

Transformer beroperasi hanya 0,866 dari kemampuan tegangannya dan kumparan main
transformer beroperasi pada Cos30 = 0,866 p.f, yang ekuivalen dengan main transformer
bekerja pada 86,6 % dari kemampuan daya semunya.

Gambar 2.12 Hubungan Scott atau T-T

17

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Transformator 3 fasa banyak di aplikasikan untuk menangani listrik dengan daya yang besar.
Terdapat berbagai macam hubungan pada trafo tiga fasa yang dalam penggunaannya disesuaikan
dengan kebutuhan dan rating tegangan yang akan di pikulnya. Salah satu hubungan pada trafo
tiga fasa yang sering di pakai adalah Hubungan Delta Bintang dan Bintang Delta, kedua jenis
hubungan ini biasanya dipakai dalam sistem tenaga listrik khususnya pada bagian transmisi
listrik untuk menaikkan tegangan (-Y) dan menurunkan tegangan (Y - ). Untuk suatu keadaan
darurat, trafo hubung delta dapat dibuat menjadi open deltanamun dengan kapasiatas hanya
86.6% dari kapasitas terpasangnya.

Kritik Dan Saran


Demikian makalah yang kami buat ,kami sadar masih banyak kekurang didalam makalah ini ,
dari segi penyusunan , materi dll. Kami sangat senang apabila pembaca dapat memberikan kritik
dan sarannya untuk makalah ini sehingga makalah ini bias lebih dapat disempurnakan

18

DAFTAR PUSTAKA

Theodore Wildi, Electrical Machines, Drives and Power Systems 3rd ,Prentice Hall Inc,
New Jersey,1997.
http://www.slideshare.net/rezon_arif/makalah-trafo-3-fasa-elektro-undip
http://diary-mybustanoel.blogspot.co.id/2011/10/makalah-trafomator-tiga-fasa.html

19

Anda mungkin juga menyukai