Anda di halaman 1dari 11

Nama :Arief Ramadhan

Nim : 18130077

Tugas : FISIKA TERAPAN

GGL INDUKSI DAN PRINSIP GENERATOR LISTRIK

1. Jelaskan proses timbulnya GGL Induksi

Proses timbulnya gaya gerak listrik induksi


Beda potensial yang timbul ini disebut gaya gerak listrik induksi (ggl induksi). akibat
perubahan jumlah garis gaya magnetik yang memotong kumparan, maka pada kedua
ujung kumparan timbul beda potensial atau ggl induksi
Penyebab timbulnya ggl induksi adalah terjadinya perubahan fluks magnetik yang
dilingkupi oleh suatu loop kawat. Besarnya fluks magnetik dapat dinyatakam melalui
persamaan berikut:
Φ = B.A cos θ
Dengan demikian, ada tiga faktor penyebab timbulnya ggl pada suatu kumparan, yaitu:

- perubahan luas bidang kumparan (A),


- perubahan orientasi sudut kumparan θ terhadap medan,
- perubahan induksi magnetic.

2. Jelaskan hukum Faraday dan hukum Lenz


a. Hukum Faraday
Konsep gaya gerak listrik pertama kali dikemukakan oleh Michael Faraday, yang
melakukan penelitian untuk menentukan faktor yang memengaruhi besarnya ggl yang
diinduksi. Dia menemukan bahwa induksi sangat bergantung pada waktu, yaitu semakin
cepat terjadinya perubahan medan magnetik, ggl yang diinduksi semakin besar. Di sisi lain,
ggl tidak sebanding dengan laju perubahan medan magnetik B, tetapi sebanding dengan
laju perubahan fluks magnetik, ΦB , yang bergerak melintasi loop seluas A, yang secara
matematis fluks magnetik tersebut dinyatakan sebagai berikut:

Φ = B.A cos θ

Dengan B sama dengan rapat fluks magnetik, yaitu banyaknya fluks garis gaya
magnetik per satuan luas penampang yang ditembus garis gaya fluks magnetik tegak lurus,
dan θ adalah sudut antara B dengan garis yang tegak lurus permukaan kumparan. Jika
permukaan kumparan tegak lurus B, θ = 90o dan ΦB = 0, tetapi jika B sejajar terhadap
kumparan, θ = 0o , sehingga:

ΦB = B.A

Garis medan magnetik yang menembus luas permukaan A.

Pada Gambar diatas terlihat kumparan berupa bujur sangkar bersisi i seluas A = i2 .
Garis B dapat digambarkan sedemikian rupa sehingga jumlah garis per satuan luas
sebanding dengan kuat medan. Jadi, fluks ΦB dapat dianggap sebanding dengan jumlah
garis yang melewati kumparan. Besarnya fluks magnetik dinyatakan dalam satuan weber
(Wb) yang setara dengan tesla.meter 2 (1Wb = 1 T.m 2).

Dari definisi fluks tersebut, dapat dinyatakan bahwa jika fluks yang melalui loop kawat
penghantar dengan N lilitan berubah sebesar ΔΦB dalam waktu Δt , maka besarnya ggl
induksi adalah:

Yang dikenal dengan Hukum Induksi Faraday, yang berbunyi:

“gaya gerak listrik (ggl) induksi yang timbul antara ujung-ujung suatu loop penghantar
berbanding lurus dengan laju perubahan fluks magnetik yang dilingkupi oleh loop
penghantar tersebut”
Tanda negatif pada persamaan diatas menunjukkan arah ggl induksi. Apabila perubahan
fluks ( ΔΦ ) terjadi dalam waktu singkat ( Δt → 0 ), maka ggl induksi menjadi:

dengan:
ε = ggl induksi (volt)
N = banyaknya lilitan kumparan
ΔΦB = perubahan fluks magnetik (weber)
Δ t = selang waktu (s)
b. Hukum Lenz
Apabila ggl induksi dihubungkan dengan suatu rangkaian tertutup dengan
hambatan tertentu, maka mengalirlah arus listrik. Arus ini dinamakan dengan arus
induksi. Arus induksi dan ggl induksi hanya ada selama perubahan fluks magnetik terjadi.
Hukum Lenz menjelaskan mengenai arus induksi, yang berarti bahwa hukum tersebut
berlaku hanya kepada rangkaian penghantar yang tertutup. Hukum ini dinyatakan oleh
Heinrich Friedrich Lenz (1804 - 1865), yang sebenarnya merupakan suatu bentuk hukum
kekekalan energi.

Hukum Lenz menyatakan bahwa:


“ggl induksi selalu membangkitkan arus yang medan magnetnya berlawanan dengan
asal perubahan fluks”.

Perubahan fluks akan menginduksi ggl yang menimbulkan arus di dalam


kumparan, dan arus induksi ini membangkitkan medan magnetnya sendiri.
Penerapan Hukum Lenz pada arah arus induksi.

Gambar diatas menunjukkan penerapan Hukum Lenz pada arah arus induksi. Pada
Gambar (a) dan (d), magnet diam sehingga tidak ada perubahan fluks magnetik yang
dilingkupi oleh kumparan. Pada Gambar (b) menunjukkan fluks magnetik utama yang
menembus kumparan dengan arah ke bawah akan bertambah pada saat kutub utara
magnet didekatkan kumparan. Arah induksi pada Gambar (c), (e), dan (f ), juga dapat
diketahui dengan menerapkan Hukum Lenz

3. Jelaskan cara menghitung GGL induksi pada konduktor yang bergerak dalam
medan magnet.
Induksi elektro magnetik adalah gelombang listrik yang dihasilkan akibat adanya
gelombang magnet disekitarnya, gelombang listrik ini berkebalikan dengan gelombang
magnet yang dihasilkan akibat adanya gelombang listrik .

Besar medan magnet besarnya berbeda beda tergantung dari bentuk kawatnya.
Besar medan magnet pada kawat lurus panjang

Bp : Medan magnet di titik P


µ0 : 4π.10^-7
I : Arus
a : Jarak titik p dari kawat
Besar medan magnet pada kawat melingkar

Bp : Medan magnet di titik P


µ0 : 4π.10^-7
I : Arus
a : Jari-jari lingkaran
Akibat adanya medan magnet akan muncul gaya magent yang disebut dengan gaya lorentz
Gaya lorenz pada penghantar berarus yang berada dalam medan magnet

Sehingga jika ada dua kawat berarus yang berdekatan akan memiliki gaya tolak atau tarik
sebesar

Sementara Gaya lorenz pada muatan yang bergerak didaerah yang ada medan magnet

Selain itu, berlaku juga hukum kebalikannya, yakni ketika medan magnet bergerak akan
menimbulkan listrik yang disebut dengan induksi elektromagnetik. Dalam fluks
elektromagnetik ada beberapa hal yang perlu diketahui
Fluks magnetic

Gaya gerak listrik pada kumparan


GGL pada batang penghantar yang memotong medan magnet

GGL pada Generator

4. Jelaskan cara menghitung GGL induksi pada loop kawat konduktor.


Konsep GGL berawal dari konsep fluks magnetik. Fluks magnetik merujuk pada
jumlah medan magnet yang menembus tegak lurus luasan kumparan tertentu.
Dalam persamaan matematika, fluks magnetik didefinisikan sebagai perkalian dot
antara vektor medan magnetik dengan vektor luasan.

Solenoida dengan panjang 50 cm dan jari-jari 2 cm terdiri atas 1000 lilitan , dan dialiri
arus 10A. Tentukanlah besar fluks magnetik yang menembus permukaan penampang
solenoida tepat dibagian tengahnya!
Jawab:
Besaran yang diketahui.

Fluks magnetik pada solenoida dapat dihitung

5. Jelaskan prinsip generator listrik


Generator bekerja berdasarkan hukum faraday yakni apabila suatu penghantar diputarkan
didalam sebuah medan magnet sehingga memotong garis garis gaya magnet maka pada
ujung penghantar tersebut akan timbulkan ggl (garis gaya listrik) yang mempunyai satuan
volt.
6. Jelaskan penerapan hukum faraday pada transformator
Transformator merupakan piranti untuk mengubah tegangan ( menaikkan atau
menurunkan) arus bolak – balik tanpa kehilangan daya yang cukup besar. Dasar timbulnya
GGL induksi adalah karena adanya perubahan fluks magnetik yang menembus kumparan.
Untuk menimbulkan perubahan fluks magnetik ini, kita dapat membangkitkannya dengan
mengalirkan arus listrik yang berubah setiap saat. Prinsip seperti ini digunakan pada
transformator (trafo).
Transformator terdiri atas dua kumparan kawat yakni kumparan primer dan kumparan
sekunder yang mengelilingi inti besi yang berhubungan. Fungsi inti besi ini adalah untuk
meningkatkan medan magnetik untuk arus yang diketahui dan untuk mengarahkan medan
magnetik ini agar seluruh fluks magnetic yang melalui suatu kumparan masuk melalui
kumparan lain.
Kumparan primer dihubungkan dengan sumber tegangan arus bolak-balik. Sedangkan
kumparan sekunder menghasilkan tegangan keluaran (output). Ketika kumparan primer
dihubungkan dengan sumber tegangan maka pada kumparan akan mengalir arus listrik.
Arus listrik ini akan menyebabkan timbulnya medan magnetik induksi. Arus yang
mengalir pada kumparan adalah arus bolak-balik yang harganya selalu berubah sehingga
medan magnetik yang timbul akan selalu berubah seiring dengan perubahan arus pada
kumparan primer.
Medan magnetik selalu diteruskan oleh teras kumparan sehingga kumparan sekunder
akan ditembus oleh medan magnetik yang berubah. Akibatnya, pada ujung-ujung
kumparan sekunder timbul GGL induksi. Jika jumlah lilitan kumparan primer adalah Np
dan jumlah lilitan kumparan sekunder adalah Ns maka berlaku hubungan:

Keterangan:
Np : jumlah lilitan primer
Ns : jumlah lilitan sekunder
Vp : tegangan primer (input)
Vs : tegangan sekunder (output)
Ip : arus primer
Is : arus sekunder
Jika Ns lebih besar daripada Np dan tegangan pada kumparan sekunder lebih tinggi
daripada tegangan pada kumparan primer maka transformator ini disebut transformator
penaik tegangan ( Step Up). Jika Ns lebih kecil daripada Np dan tegangan pada kumparan
sekunder lebih kecil daripada tegangan pada kumparan primer maka transformator ini
disebut transformator penurun tegangan ( Step Down).

7. Jelaskan prinsip kerja transformator


Prinsip kerja dari sebuah transformator adalah sebagai berikut. Ketika Kumparan primer
dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-balik, perubahan arus listrik pada kumparan
primer menimbulkan medan magnet yang berubah. Medan magnet yang berubah diperkuat
oleh adanya inti besi dan dihantarkan inti besi ke kumparan sekunder, sehingga pada
ujung-ujung kumparan sekunder akan timbul ggl induksi. Efek ini dinamakan induktansi
timbal-balik (mutual inductance).

8. Jelaskan cara menghitung tegangan sekunder dan primer pada


transformator
Dalam transformator bisa di buat sebuah persamaan atau rumus matematik

Vp = tegangan pada kumparan primer


Vs = tegangan pada kumparan sekunder
Np = banyaknya lilitan pada kumparan primer
Ns = banyaknya lilitan pada kumparan sekunder
9. Jelaskan cara menghitung efesiensi transformator
Efisiensi transformator didefinisikan sebagai perbandingan antara daya listrik
keluaran dengan daya listrik yang masuk pada transformator. Pada transformator ideal
efisiensinya 100 %, tetapi pada kenyataannya efisiensi tranformator selalu kurang dari
100 %.hal ini karena sebagian energi terbuang menjadi panas atau energi bunyi.

Efisiensi transformator dapat dihitung dengan:

Efisiensi trafo dinyatakan dalam angka prosentase, pada faktor kerja cosφ=0,2
efisiensi trafo mencapai sekitar 65%. Pada beban dengan faktor kerja cosφ=1,0, efisiensi
trafo bisa mencapai 90%.

10. Jelaskan kerugian pada transformator


Berikut ini adalah kerugian kerugian yang terdapat pada sebuah trafo:

1. Kerugian arus eddy: kerugian ini disebabkan ggl masukan yang menimbulkan arus eddy
dalam inti magnet yang melawan flux magnet yang membangkitkan ggl. Kerugian ini
dapat dikurangi dengan cara membuat inti trafo berlapis lapis.
2. Kerugian efek kuli : arus bolak balik cendrung untuk mengalir pada permukaan
konduktor sehingga dapat menambah resistansi relatif lilitan dan memperbesar kerugian

kapasitas. Kerugian ini dapat dikurangi dengan menggunakan jenis kawat litz yaitu jenis
kawat yang terdiri dari beberapa kawat kecil yang saling terisolasi.
3. Kerugian histerisis : kerugian yang terjadi ketika arus primer ac berbalik arah disebabkan
inti trafo tidak dapat mengubah arah fluksi magnet secara seketika. Kerugian ini dapat
dikurangi dengan menggunakan material inti yang mempunyai reluktansi rendah.
4. Kerugian kapasitas liar : Kerugian ini disebabkan oleh kapasitas liar yang terdapat pada
lilitan transformator. Kerugian ini sangat terasa pengaruhnya pada efisiensi trafo
frekuensi tinggi. Untuk mengurangi kerugian ini dapat dilakukan dengan menggulung
lilitan primer dan sekunder secara semi acak (bank winding).
5. Kerugian kopling : terjadi karena kopling primer dan sekunder bekerja tidak sempurna
sehingga tidak semua fluksi magnet yang diinduksikan lilitan primer dapat memotong
lilitan sekunder. Untuk mengatasi atau mengurangi kerugian ini dapat dilakukan dengan
cara menggulung lilitan secara berlapis lapis antara lilitan primer dan sekunder.
6. Kerugian tembaga : kerugian ini karena faktor resitansi yang dimiliki tembaga yang akan
menimbulkan disipasi daya ketika dilalui arus listirk (i^2 x R).
Kerugian kerugian ini akan mempengarui efisiensi kerja dari transformator.
Karena karugian kerugian pada trafo tidak dapat dihilangkan sepenuhnya, maka efisiensi
dari trafo tidak ada yang mencapai 100 %. Efisiensi trafo 100 % merupakan efisiensi
trafo ideal yang hanya ada dalam teori. Untuk trafo yang bekerja pada frekuensi rendah
nilai efisiensinya dapat mencapai 98
ARIEF RAMADHAN

18130077

FISIKA TERAPAN

TEI B /D.4

GGL INDUKSI DAN PRINSIP GENERATOR LISTRIK

Anda mungkin juga menyukai