Nim : 18130077
Φ = B.A cos θ
Dengan B sama dengan rapat fluks magnetik, yaitu banyaknya fluks garis gaya
magnetik per satuan luas penampang yang ditembus garis gaya fluks magnetik tegak lurus,
dan θ adalah sudut antara B dengan garis yang tegak lurus permukaan kumparan. Jika
permukaan kumparan tegak lurus B, θ = 90o dan ΦB = 0, tetapi jika B sejajar terhadap
kumparan, θ = 0o , sehingga:
ΦB = B.A
Pada Gambar diatas terlihat kumparan berupa bujur sangkar bersisi i seluas A = i2 .
Garis B dapat digambarkan sedemikian rupa sehingga jumlah garis per satuan luas
sebanding dengan kuat medan. Jadi, fluks ΦB dapat dianggap sebanding dengan jumlah
garis yang melewati kumparan. Besarnya fluks magnetik dinyatakan dalam satuan weber
(Wb) yang setara dengan tesla.meter 2 (1Wb = 1 T.m 2).
Dari definisi fluks tersebut, dapat dinyatakan bahwa jika fluks yang melalui loop kawat
penghantar dengan N lilitan berubah sebesar ΔΦB dalam waktu Δt , maka besarnya ggl
induksi adalah:
“gaya gerak listrik (ggl) induksi yang timbul antara ujung-ujung suatu loop penghantar
berbanding lurus dengan laju perubahan fluks magnetik yang dilingkupi oleh loop
penghantar tersebut”
Tanda negatif pada persamaan diatas menunjukkan arah ggl induksi. Apabila perubahan
fluks ( ΔΦ ) terjadi dalam waktu singkat ( Δt → 0 ), maka ggl induksi menjadi:
dengan:
ε = ggl induksi (volt)
N = banyaknya lilitan kumparan
ΔΦB = perubahan fluks magnetik (weber)
Δ t = selang waktu (s)
b. Hukum Lenz
Apabila ggl induksi dihubungkan dengan suatu rangkaian tertutup dengan
hambatan tertentu, maka mengalirlah arus listrik. Arus ini dinamakan dengan arus
induksi. Arus induksi dan ggl induksi hanya ada selama perubahan fluks magnetik terjadi.
Hukum Lenz menjelaskan mengenai arus induksi, yang berarti bahwa hukum tersebut
berlaku hanya kepada rangkaian penghantar yang tertutup. Hukum ini dinyatakan oleh
Heinrich Friedrich Lenz (1804 - 1865), yang sebenarnya merupakan suatu bentuk hukum
kekekalan energi.
Gambar diatas menunjukkan penerapan Hukum Lenz pada arah arus induksi. Pada
Gambar (a) dan (d), magnet diam sehingga tidak ada perubahan fluks magnetik yang
dilingkupi oleh kumparan. Pada Gambar (b) menunjukkan fluks magnetik utama yang
menembus kumparan dengan arah ke bawah akan bertambah pada saat kutub utara
magnet didekatkan kumparan. Arah induksi pada Gambar (c), (e), dan (f ), juga dapat
diketahui dengan menerapkan Hukum Lenz
3. Jelaskan cara menghitung GGL induksi pada konduktor yang bergerak dalam
medan magnet.
Induksi elektro magnetik adalah gelombang listrik yang dihasilkan akibat adanya
gelombang magnet disekitarnya, gelombang listrik ini berkebalikan dengan gelombang
magnet yang dihasilkan akibat adanya gelombang listrik .
Besar medan magnet besarnya berbeda beda tergantung dari bentuk kawatnya.
Besar medan magnet pada kawat lurus panjang
Sehingga jika ada dua kawat berarus yang berdekatan akan memiliki gaya tolak atau tarik
sebesar
Sementara Gaya lorenz pada muatan yang bergerak didaerah yang ada medan magnet
Selain itu, berlaku juga hukum kebalikannya, yakni ketika medan magnet bergerak akan
menimbulkan listrik yang disebut dengan induksi elektromagnetik. Dalam fluks
elektromagnetik ada beberapa hal yang perlu diketahui
Fluks magnetic
Solenoida dengan panjang 50 cm dan jari-jari 2 cm terdiri atas 1000 lilitan , dan dialiri
arus 10A. Tentukanlah besar fluks magnetik yang menembus permukaan penampang
solenoida tepat dibagian tengahnya!
Jawab:
Besaran yang diketahui.
Keterangan:
Np : jumlah lilitan primer
Ns : jumlah lilitan sekunder
Vp : tegangan primer (input)
Vs : tegangan sekunder (output)
Ip : arus primer
Is : arus sekunder
Jika Ns lebih besar daripada Np dan tegangan pada kumparan sekunder lebih tinggi
daripada tegangan pada kumparan primer maka transformator ini disebut transformator
penaik tegangan ( Step Up). Jika Ns lebih kecil daripada Np dan tegangan pada kumparan
sekunder lebih kecil daripada tegangan pada kumparan primer maka transformator ini
disebut transformator penurun tegangan ( Step Down).
Efisiensi trafo dinyatakan dalam angka prosentase, pada faktor kerja cosφ=0,2
efisiensi trafo mencapai sekitar 65%. Pada beban dengan faktor kerja cosφ=1,0, efisiensi
trafo bisa mencapai 90%.
1. Kerugian arus eddy: kerugian ini disebabkan ggl masukan yang menimbulkan arus eddy
dalam inti magnet yang melawan flux magnet yang membangkitkan ggl. Kerugian ini
dapat dikurangi dengan cara membuat inti trafo berlapis lapis.
2. Kerugian efek kuli : arus bolak balik cendrung untuk mengalir pada permukaan
konduktor sehingga dapat menambah resistansi relatif lilitan dan memperbesar kerugian
kapasitas. Kerugian ini dapat dikurangi dengan menggunakan jenis kawat litz yaitu jenis
kawat yang terdiri dari beberapa kawat kecil yang saling terisolasi.
3. Kerugian histerisis : kerugian yang terjadi ketika arus primer ac berbalik arah disebabkan
inti trafo tidak dapat mengubah arah fluksi magnet secara seketika. Kerugian ini dapat
dikurangi dengan menggunakan material inti yang mempunyai reluktansi rendah.
4. Kerugian kapasitas liar : Kerugian ini disebabkan oleh kapasitas liar yang terdapat pada
lilitan transformator. Kerugian ini sangat terasa pengaruhnya pada efisiensi trafo
frekuensi tinggi. Untuk mengurangi kerugian ini dapat dilakukan dengan menggulung
lilitan primer dan sekunder secara semi acak (bank winding).
5. Kerugian kopling : terjadi karena kopling primer dan sekunder bekerja tidak sempurna
sehingga tidak semua fluksi magnet yang diinduksikan lilitan primer dapat memotong
lilitan sekunder. Untuk mengatasi atau mengurangi kerugian ini dapat dilakukan dengan
cara menggulung lilitan secara berlapis lapis antara lilitan primer dan sekunder.
6. Kerugian tembaga : kerugian ini karena faktor resitansi yang dimiliki tembaga yang akan
menimbulkan disipasi daya ketika dilalui arus listirk (i^2 x R).
Kerugian kerugian ini akan mempengarui efisiensi kerja dari transformator.
Karena karugian kerugian pada trafo tidak dapat dihilangkan sepenuhnya, maka efisiensi
dari trafo tidak ada yang mencapai 100 %. Efisiensi trafo 100 % merupakan efisiensi
trafo ideal yang hanya ada dalam teori. Untuk trafo yang bekerja pada frekuensi rendah
nilai efisiensinya dapat mencapai 98
ARIEF RAMADHAN
18130077
FISIKA TERAPAN
TEI B /D.4