Anda di halaman 1dari 2

Pertemuan 10 Pernikahan

1. Kesimpulan Pernikahan
JAWAB : Yang dapat saya pahami ialah pernikahan adalah ikatan sakral yang dilakukan
oleh dua orang pihak antara laki-laki dan perempuan dengan ikatan yang sah dan suci,
sesuai dengan syariat Islam. Disertai dengan rukun nikah, syarat nikah dan lain
sebagainya. Sehingga ketika terjadinya ijab Kabul telah resmi menjadi suami istri dan sah
dalam syariat Islam untuk bersetubuh atau menggauli atau bersenggama dengan pasangan
nya. Dan dengan demikian maka diperoleh lah keturunan atau guna menjaga keturunan
dan terpelihara syariat Islam di muka bumi ini

2. BAHWA PENIKAHAN ADALAH PERJANJIAN SUCI/SAKRAL YANG TIDAK


BOLEH DIPERMAINKAN, BAGAIMANA MENURT SAUDARA TTG
PERNIKAHAN DALAM SINETRON
JAWAB : Pernikahan dalam sinetron hanya lah sebuah akting atau action belaka yang
dibuat-buat dalam konsep ketika sinetron memeran kan adegan pernikahan mereka tidak
mengikuti rukun syarat nikah yang semestinya. Sehingga ketika mereka melangsungkan
hanya sebuah action yang dibuat-buat tanpa ada ikatan resmi, dan bahkan dalam sinetron
Ketika ada pun ditampilkan wali nya itu wali nya tidak mencukupi syarat dan sebagainya.
Dan juga pernikahan dalam sinetron bukan tujuan untuk menikah secara formal dan
sesuai dengan syariat yang berlaku, mereka hanya bertujuan menghibur bahkan
memberikan edukasi tentang bagaimana planning atau rencana untuk menikah
kedepannya. Jadi kesimpulannya pernikahan sinetron bukan lah ikatan yang Sah
melainkan hanya sebagai media hiburan. Dan kalau hukum nya boleh² saja karena
mereka hanya bertujuan menghibur.

3. SAUDARA SEBUTKAN RUKUN PERNIKAHAN, KEMUDIAN HUBUNGKAN DG


PERNIKAHAN DDALAM SINETRON, APAKAH TERPENUI UNSUR RUKUN
NIKAH TERSEBT
JAWAB : menurut saya pak ,Rukun pernikahan ialah adanya calon suami, adanya calon.
Istri, adanya wali, adanya dua orang² saksi laki-laki, dan adanya ijab dan Qabul. Jika
analisa dengan pernikahan sinetron jauh dari kata tepat, Karena di sinetron mereka hanya
calon suami dan istri rekayasa atau dibuat-buat, sedangkan dalam rukun nikah yang
sesuai dengan syariat maksud calon suami istri ialah mereka yang saling mencintai,
saling sayang lalu berniat ingin menyatukan hubungan mereka pada ikatan yang sah
tanpa rekayasa atau pun sejenisnya. Kemudian masalah wali, wali dalam sinetron
memang adanya wali tapi belum tentu wali itu memenuhi syarat atau wali itu hanya
seorang biasa² saja jauh dari kata tepat untuk menjadi wali. Nah selanjutnya masalah dua
orang saksi laki-laki, yaitu saksi dalam sinetron terkadang mereka tidak menghadirkan
saksi terkadang sinetron langsung saja Kepada aqad tanpa saksi. Selanjutnya masalah ijab
dan Qabul, dalam sinetron ijab Qabul nya tidak resmi karena tidak berdasarkan syariat
yang tepat seperti dalam sinetron tanpa menyebutkan nama asli, mahar yang benar dan
sejenisnya. Jadi kesimpulannya Ketika disandingkan dengan rukun nikah mereka sama
tapi dalam sakral nya jauh dari kata yang tepat karena seperti tujuan mereka hanya
sebagai penghibur.

4. PENDAPAT SSAUDARA SANGAT BAGUS, TAPI ALANGKAH LEBIH BAGUS


DIDUKUNG OLEH HADITS ATAU PENDAPAT ULAMA , SEHINGGA ARGUMEN
SAUDARA BISA DIPERTANGGUNGJAWABKAN.
JAWAB : Rukun pernikahan ialah adanya calon suami, adanya calo. Istri, adanya wali,
adanya dua orang² saksi laki-laki, dan adanya ijab dan Qabul. Jika analisa dengan
pernikahan sinetron jauh dari kata tepat, Karena di sinetron mereka hanya calon suami
dan istri rekayasa atau dibuat-buat, sedangkan dalam rukun nikah yang sesuai dengan
syariat maksud calon suami istri ialah mereka yang saling mencintai, saling sayang lalu
berniat ingin menyatukan hubungan mereka pada ikatan yang sah tanpa rekayasa atau
pun sejenisnya. Kemudian masalah wali, wali dalam sinetron memang adanya wali tapi
belum tentu wali itu memenuhi syarat atau wali itu hanya seorang biasa² saja jauh dari
kata tepat untuk menjadi wali. Nah selanjutnya masalah dua orang saksi laki-laki, yaitu
saksi dalam sinetron terkadang mereka tidak menghadirkan saksi terkadang sinetron
langsung saja Kepada aqad tanpa saksi. Selanjutnya masalah ijab dan Qabul, dalam
sinetron ijab Qabul nya tidak resmi karena tidak berdasarkan syariat yang tepat seperti
dalam sinetron tanpa menyebutkan nama asli, mahar yang benar dan sejenisnya. Jadi
kesimpulannya Ketika disandingkan dengan rukun nikah mereka sama tapi dalam sakral
nya jauh dari kata yang tepat karena seperti tujuan mereka hanya sebagai penghibur. ‫َيا‬
‫ َوَم ْن َلْم َيْسَتِط ْع َفَع َلْيِه ِبالَّصْو ِم َفِإَّن ُه َل ُه ِوَج اٌء‬،‫ َفِإَّنُه َأَغُّض ِلْلَبَص ِر َو َأْح َص ُن ِلْلَفْر ِج‬، ‫َم ْعَش َر الَّش َباِب َمِن اْسَتَطاَع ِم ْنُك ُم اْلَباَء َة َفْلَيَتَز َّو ْج‬.
Wahai para pemuda! Barangsiapa di antara kalian berkemampuan untuk menikah, maka
menikahlah, karena nikah itu lebih menundukkan pandangan, dan lebih membentengi
farji (kemaluan). Dan barangsiapa yang tidak mampu, maka hendaklah ia shaum (puasa),
karena shaum itu dapat membentengi dirinya.” (HR Bukhari, Muslim, Tirmidzi, dan
lainnya). Hadis tersebut menjelaskan bahwa pernikahan adalah fitrah atau sakral yang sah
tidak seperti bioskop yang hanya main²

Anda mungkin juga menyukai