Anda di halaman 1dari 68

Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat
dan hidayahnya Buku Saku Pranikah ini dapat kami selesaikan sesuai
dengan yang diharapkan .Buku saku ini diharapkan dapat bermanfaat
untuk mengenalkan dan mensosialisasikan secara ringkas bagaimana
mempersiapkan pernikahan bagi calon pengantin yang ingin
menikah .
Saat ini sangatlah penting daam perencanaan keluarga . Sebagaimana
kita ketahui bahwa Indoensia negara dengan penduduk Beragama
Islam terbesar di dunia dan dalam peta persaingan Global . Indonesia
juga termasuk penduduknya mayoritas masih dalam Usia produktif.
Oleh sebab itu , penting untuk membekali para calon pengantin
dengan pengetahuan yang menyeluruh tentang bagaimana
membangun sebuah rumah tangga yang sakinah , mawaddah ,
warahmah . Buku ini berisikan berbagai materi yang akan berkaitan
dengan persiapan perkawinan bagi calon pasangan.
Dengan adanya buku saku pranikah , para calon pengantin diharapkan
dapat lebih mempersiapkandiri untuk membangun keluarga yang
bahagia dan dapat meningkatkan kualitas pernikahan bagi para
pesangan di Indonesia . 
Terima kasih yang tak terhingga kami ucapkan kepada semua pihak
yang telah berkontribusi dalam penyusunan buku saku ini.Akhir kata
semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya
Sehingga buku ini bisa tersusun.

TIM KKN PRANIKAH

i
Daftar Isi

ii
Peraturan Perundang-Undangan
Tentang Perkawinan

2
Landasan Al-Qur'an

3
Perkawinan

4
Asas Perkawinan

5
Asas Perkawinan

6
Asas Perkawinan

7
Rukun Perkawinan

8
Rukun Perkawinan

9
Syarat Nikah

10
Pencatatan Perkawinan

Pasal 2 ayat (2) Undang-


Undang Nomor 1 Tahun
1974 menyatakan pula
bahwa tiap-tiap
perkawinan dicatat
menurut peraturan
perundang-undangan yang
berlaku.

Pencatatan perkawinan diatur dalam pasal 2


Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 1975 yang
menyatakan bahwa:
1. Bagi yang beragama Islam pencatatannya
oleh pegawai pencatat sebagaimana dimaksud
dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 1954
tentang Pencatat Nikah, Talak dan Rujuk.
2. Bagi mereka yang bukan Islam, pencatatan
dilakukan oleh pegawai pencatat perkawinan
pada Kantor Catatan Sipil.

12
Dasar Hukum
Pencatatan Perkawinan

13
Manfaat Pencatatan Perkawinan &
Akibat Perkawinan Tak Tercatat

TAHUKAH ANDA ??
Perkawinan yang tidak tercatat
dipandangan hukum disebut nikah
sirih ??

14
Batas Usia Calon Pengantin &
Biaya Perkawinan

15
Syarat & Dokumen Pencatatan
Perkawinan

16
Prosedur Pelayanan Perkawinan
Flow Chart

17
Prosedur Pelayanan Perkawinan

18
Pelaksanaan Perkawinan Di Masa
Pandemi Covid-19

19
Perceraian

Apa itu
Perceraian ???

Berakhirnya suatu pernikahan. Saat kedua


pasangan tak ingin
melanjutkan kehidupan pernikahannya, mereka
bisa meminta pemerintah untuk dipisahkan.

Sebenarnya Islam tidak melarang terjadinya


perceraian,Tetapi Allah SWT tidak menyukai
perceraian.
Dengan demikian, Islam menganjurkan pasangan
suami istri untuk mencari jalan keluar lain. Perceraian
pun bisa dijadikan sebagai jalan paling terakhir untuk
menyelesaikan masalah.

21
Bentuk Dan Jenis Perceraian

Cerai berdasarkan Talak

Perceraian berdasarkan talak dibagi menjadi 2 yaitu :


- Talak Raj’i
Talak Raj’i merupakan suatu talak yang mempunyai
kemungkinan untuk dihapus oleh suami atau pihak suami
dapat rujuk kembali dengan pihak istri.
- Talak Ba’in
Talak Ba’in cenderung mengadopsi sebagian dari konsep
fasakh nikah , yang pada dasarnya tidak merupakan talak
( tidak mengurangi jumlah talak ).

Cerai berdasarkan gugat

K.Wantjik Saleh mengemukakan yang dimaksud dengan


gugatan perceraian adalah perceraian karena adanya suatu
gugatan lebih dahulu dari salah satu pihak kepada pengadilan
dan dengan suatu putusan pengadilan

22
Rukun Perceraian

23
Penyebab Perceraian

Ketidak harmonisan
dalam rumah tangga
Ketidak harmonisan bisa disebabkan oleh
berbagai hal antara lain, krisis keuangan,
krisis akhlak, dan adanya orang ketiga.
Dengan kata lain, istilah keharmonisan
adalah terlalu umum sehingga
memerlukan perincian yang lebih
mendetail.
Krisis moral dan
akhlak
Perceraian juga sering memperoleh
landasan berupa krisis moral dan
akhlak, yang dapat dilalaikannya
tanggung jawab baik oleh suami
ataupun istri, poligami yang tidak
sehat, penganiayaan, pelecehan dan
keburukanperilaku lainnya yang
dilakukan baik oleh suami ataupun istri

24
Pernikahan tanpa
cinta
Untuk mengatasi kesulitan akibat sebuah
pernikahan tanpa cinta, pasangan harus
merefleksi diri untuk memahami masalah
sebenarnya, juga harus berupaya untuk
mencoba menciptakan kerjasama dalam
menghasilkan keputusan yang terbaik.

Perzinaan
Masalah lain yang dapat
mengakibatkan terjadinya perceraian
adalah perzinaan, yaitu hubungan
seksual di luar nikah yang dilakukan
baik oleh suami maupun istri.
Adanya masalah-masalah
dalam perkawinan
Percekcokan yang berlarut-larut dan tidak dapat didamaikan
lagi secara otomatis akan disusul dengan pisah ranjang
seperti adanya perselingkuhan antara suami istri. Langkah
pertama dalam menanggulangi sebuah masalah perkawinan
adalah :
- Adanya keterbukaan antara suami–istri
- Berusaha untuk menghargai pasangan
- Jika dalam keluarga ada masalah, sebaiknya diselesaikan
secara baik-baik
- Saling menyayangi antara pasangan

25
Berita Perceraian

Tingginya angka perceraian


bila merujuk pada laman
layanan Si Kabayan Pengadilan
Tinggi Agama (PTA) Jabar,
setidaknya hingga Senin
(7/9/2020) terdapat total
51.646 kasus cerai gugat dan
17.397 cerai talak yang telah
diajukan dan diproses sejak
Januari 2020 di PTA Jabar.
Kesiapan mental maupun
material agar dapat
mewujudkan fungsi-fungsi
keluarga Sebagai usaha yang
tidak dipaksa dengan
menggunakan sebagian waktu
dan tenaganya untuk
pengembangan individu dan
peningkatan partisipasi sosial.
 

26
Konsep Pendidikan dan
Pelatihan Pranikah
Pendidikan dan pelatihan merupakan sebuah
proses atau upaya untuk memberikan
perubahan atau transformasi pengetahuan,
nilai-nilai serta keterampilan yang lebih
mengenai pernikahan itu sendiri dilakukan
terhadap calon mempelai. Sebagai calon
pengantin , wajib mengikuti pelatihan
pranikah atau apapun jenisnya , agar
pasangan dapat mempersiapkan dengan
matang pernikahannya .

27
Urgensi pelatihan pranikah

Menurut UU No 1 Tahun 1974, Perkawinan ialah ikatan


lahir bathin antara seorang pria dengan seorang wanita
sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk
keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal
berdasarkan ke-Tuhan-an Yang Maha Esa. Tidak mudah
untuk medefinisikan keluarga bahagia, sebagian
menyamakan keluarga bahagia dengan keluarga
harmonis. Secara umum keluarga bahagia dimaknai
dengan keluarga yang sakinah mawaddah wa rahmah
wa maslahah, yang merupakan tujuan perkawinan.

Sebagai upaya menciptakan keluarga sakinah dengan


memberikan bekal pengetahuan, pemahaman,
keterampilan dan penumbuhan keadaran kepada
remaja usia nikah, maka BP4 sebagai mitra kerja
Kementerian Agama membuat Peraturan Dirjen Bimas
Islam Nomor: DJ.II/542 Tahun 2013 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Kursus Pelatihan Pranikah.

28
Persiapan Bagi Calon Pengantin

 Kesiapan Usia  Kesiapan fisik


Usia menjadi salah satu tolok Setelah pernikahan,
ukur seseorang siap untuk pasangan harus siap mencari
menikah. Berdasarkan riset nafkah, mengerjakan
panjang yang telah dilakukan, pekerjaan rumah tangga,
usia ideal untuk menikah bagi hingga melakukan aktivitas
laki-laki minimal 25 tahun seksual. Sebaiknya lakukan
dan bagi perempuan minimal medical check up pranikah
21 tahun. agar mengerti tentang
pasangan Anda sehingga
tercipta keluarga yang
 Kesiapan interpersonal berkualitas.
Hal ini berkaitan dengan orang
lain. Sebelum menikah  Kesiapan finansial
pastikan Anda mampu Ukuran keluarga bahagia dan
berinteraksi dengan orang berkualitas memang tidak
yang berlatar belakang terpatok pada nominal
berbeda, karena Anda juga rupiah. Namun berpikir logis
dalam suatu hubungan
akan masuk ke keluarga sangat diperlukan. Roda
pasangan. Terlebih kehidupan rumah tangga
kehidupan Anda kini akan terus berjala
bersama dengan pasangan
yang akan terus bertukar
pikir untuk membangun
rumah tangga.

29
Kesiapan mental
Pernikahan tak selalu berjalan dengan mulus seperti
apa yang dirasakan semasa pacaran. Permasalahan
rumah tangga sangat banyak sehingga memerlukan
kesiapan mental untuk menghadapinya.Kesiapan emosi
Apakah Anda
Kesiapan emosi
Apakah Anda orang yang mudah emosi? Jika
jawabannya iya, Anda harus mulai mengontrolnya
sejak sebelum pernikahan. Anda juga harus melihat
pasangan Anda saat ia marah dan pertimbangkan
apakah Anda bisa menerimanya untuk seumur hidup.
 
Keterampilan hidup
Contoh keterampilan hidup seperti membersihkan
rumah, memasak, mengasuh anak, serta menjalankan
kewajiban sebagai suami/istri/orang tua. Bahkan
merawat organ reproduksi hingga pengetahuan alat
kontrasepsi untuk pengaturan jarak kehamilan juga
menjadi keterampilan yang harus dimiliki sebelum
menikah.
 Kesiapan intelektual
Kemampuan intelektual tercermin dari aktivitas
pencarian informasi seputar kehidupan keluarga.
 

30
Manfaat Pendidikan Pra Nikah

Pendidikan pra nikah dapat memberikan manfaat


diantaranya ialah untuk mencapai sebuah keluarga
yang damai, tentram, dan bahagia serta senantiasa
diliputi rasa kasih sayang antar anggota keluarga
sehingga mereka dapat bersosial dengan baik di
dalam masyarakat.

Lanjutan Persiapan sebelum melakukan


pernikahan
Memudahkan peralihan masa transisi dari masa
lajang (single) ke dalam kehidupan pernikahan.
Meningkatkan stabilitas dan kepuasan pasangan
untuk jangka pendek dan jangka panjang.
Meningkatkan keterampilan komunikasi antar
pasangan
Meningkatkan keintiman pasangan
Meningkatkan keterapilan dalam memecahkan
masalah dan pengambilan keputusan

31
Strategi Pelaksanaan Pendidikan
Bagi Calon Pengantin

• Pemerintah : Advokasi tiada henti


• Orang tua : Menjadi model bagi anaknya
• Satuan Pendidikan:
Menjadi satu MP/MK yang berdiri sendiri.
Dimasukan ke MP/MK tertentu
• Peran Masyarakat :
• Pendidikan: Bagi calon pengantin atau pendidikan
pra nikah harus menjadi kewajiban dan harus
menjadi gerakan nasional

32
Impian Pernikahan

 Penikahan Bahagia dan Sejahtera


Komitmen dalam pernikahan melebihi komitmen
dalam perjanjian apapun. Islam memandangan
pernikahan sebagai komitmen yang kokoh,
sejajar komitmen Allah dengan para nabiNya.
Oleh karena itu, suami istri harus bertanggung
jawab untuk menjaga komitmen yang diucapkan
pada ijab kabul secara Islam, dan penerimaan
Sakramen Perkawinan dalam agama Katholik.
Bila mengharapkan kebahagiaan dalam
pernikahan, ada 7 hal penting dalam pernikahan
yang harus segera disudahi agar hal itu tidak
sampai menghancurkan pernikahan :
Kekerasan dalam rumah tangga
Perselingkuhan
Kurang komunikasi
Ketidakjujuran
Sikap egois dan mementingkan diri sendiri
Pornografi dan narkoba
Ketidakpedulian

34
Komitmen berbicara tentang seluruh aspek kehidupan manusia
yang pada akhirnya berjalan beriringan dengan pencapaian visi
misi hidup dalam membangun sebuah keluarga. Tidak dipungkiri
bahwa komitmen dalam sebuah pernikahan jauh lebih rumit
daripada komitmen sebuah pekerjaan. Beberapa hal di atas
merupakan cara-cara untuk membangun komitmen bersama.
Berikut adalah perilaku pencerminan komitmen yang telah dibuat.

• Saling mencintai antar sesama anggota keluarga


• Saling menghormati antar sesama anggota keluarga
• Saling bersikap terbuka dan jujur antar anggota keluarga
• Saling menjaga perasaan dan suasana dalam komunikasi dan
berinteraksi antar sesama anggota keluarga sehingga tercipta
saling pengertian satu sama lain dalam upaya menumbuhkan
keharmonisan dalam keluarga
• Mengakui keberadaan dan fungsi tiap-tiap anggota keluarga
• Mengembangkan sikap tenggang rasa dan tepa selira antar sesama
anggota keluarga
• Menjalankan kewajiban sebagai anggota keluarga dengan tulus dan
ikhlas
• Menciptakan suasana yang menyenangkan dalam keluarga
• Memberikan kasih sayang, perhatian, dan rasa aman diantara
anggota keluarga, serta membina pendewasaan kepribadian pada
anggota keluarga.

35
 Pernikahan Sakinah
Sakinah berasal dari bahasa arab yang artinya adalah
ketenangan, ketentraman, aman atau damai. Lawan kata
dari ketentraman atau ketenangan adalah keguncangan,
keresahan, kehancuran. Sebagaimana arti kata tersebut,
keluarga sakinah berarti keluarga yang didalamnya
mengandung ketenangan, ketentraman, keamanan, dan
kedamaian antar anggota keluarganya. Keluarga yang
sakinah berlawanan dengan keluarga yang penuh
keresahan, kecurigaan, dan kehancuran.

36
Tujuan Pernikahan

Beribadah Kepada Allah SWT


Pernikahan dipandang oleh islam bagian dari
menyempurnakan ibadah dari seorang Muslim.
Sebagaimana Rasulullah bersabda dalam sebuah
hadits, yang artinya:
"Barangsiapa menikah, maka ia telah menyempurnakan
separuh ibadahnya (agamanya). Dan hendaklah ia
bertakwa kepada Allah SWT dalam memelihara yang
sebagian lagi." (HR. Thabrani dan Hakim).

Mendapatkan Keturunan
Tujuan menikah dalam islam berikutnya agar
mendapatkan keturunan. Islam memandang bahwa
setiap umat Muslim yang telah menikah, maka dapat
melestarikan keturunan putra-putra adam.
Dalam Al-Quran Allah berfirman yang artinya:
"Allah menjadikan kamu isteri-isteri dari jenis kamu
sendiri dan menjadikan bagimu isteri-isteri kamu itu,
anak-anak dan cucu-cucu, dan memberimu rezeki
yang baik. Maka mengapakah mereka beriman
kepada yang bathil dan mengingkari nikmat Allah?."
(QS. An-Nahl ayat 72).

37
Menjadi Pasangan yang Bertakwa
Tujuan menikah dalam islam berikutnya ialah
menjadi pasangan yang bertakwa. Pernikahan
mampu menciptakan insan bertakwa yang akan
memperjuangkan nilai-nilai kebaikan bersama.
Dalam Al-Quran terdapat doa yang
menggambarkan setiap pasangan ingin memiliki
keluarga yang diharapkan. Berikut artinya:
"Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami
isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai
penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami
imam bagi orang-orang yang bertakwa." (QS. Al-
Furqon ayat 74).
Membangun Generasi Beriman

Tujuan menikah menurut Al-Quran berikutnya


ialah membangun generasi beriman. Pasalnya
membangun rumah tangga islam yang harmonis,
sudah turut serta membangun generasi muslim
yang beriman agar tidak terjadi kepunahan. Hal
ini hanya bisa dicapai melalui pernikahan yang
sesuai dengan syariat agama Islam. Sebagaimana
dalam salah satu surah Al-Quran berikut, artinya:
“Dan orang-orang yang beriman, dan yang anak
cucu mereka mengikuti mereka dalam
keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka
dengan mereka, dan Kami tiada mengurangi
sedikitpun dari pahala amal mereka. Tiap-tiap
manusia terikat dengan apa yang
dikerjakannya.” (QS. At-Thur ayat 21).

38
Meminta Pertolongan dari Anak
Menurut Imam Al-Ghazali tujuan menikah selanjutnya
ialah thalabul syafaat atau meminta pertolongan
kepada anak. Dilansir dari NU Online, setiap anak
yang berdoa dapat memberi manfaat untuk
orangtua.
Oleh karena itu dengan cara menikah, seseorang dapat
meminta pertolongan dari anak. Pasalnya anak yang
soleh dapat memberikan syafaat untuk orang tua
yang sudah meninggal dunia

39
Masalah Dalam Keluarga

Berikut ini 10 masalah yang umum terjadi dalam


rumah tangga, dan solusinya:

1. Keuangan
Keuangan memang menjadi permasalahan yang
pelik dalam ikatan pernikahan. Biasanya masalah
keuangan ini terjadi bila suami berpenghasilan kecil
dan tidak mencukupi kebutuhan hidup dalam rumah
tangga, sehingga istri menjadi seringkali emosi dan
tidak patuh pada suami.
Solusi:
Untuk mengatasi masalah ini harus di atasi secara
bijaksana oleh suami dan istri. Bicarakan baik-baik
dan cari solusi bersama. Misalnya saja istri
membantu mencari nafkah untuk menambah
pemasukan dalam rumah tangga. Selain itu penting
untuk bersikap hemat dan menggunakan uang
berdasarkan prioritas kebutuhan, bukan
berdasarkan keinginan.

40
2. Ketidakhadiran Anak
Kehadiran anak memang selalu ditunggu-tunggu
oleh setiap pasangan suami istri. Dan masalah akan
terjadi setelah bertahun-tahun menikah, kehadiran
anak tidak kunjung datang. Hal inilah yang
menyebabkan konflik rumah tangga. Biasanya suami
istri akan saling menyalahkan dan merasa paling
benar.
Solusi:
Untuk mengatasi masalah ketidakhadiran anak,
pasangan suami istri harus bersikap bijak. Cobalah
bersama-sama memeriksakan diri ke dokter
kandungan. Cari tau apa penyebab ketidakhadiran si
buah hati. Sehingga jika diketahui ada masalah
kesehatan reproduksi bisa segera diberikan terapi.
Tetapi jika tak ada masalah kesehatan, mungkin
pasangan suami istri hanya perlu bersabar. Sambil
menunggu, mungkin pasutri bisa melakukan second
honeymoon sebagai upaya menghadirkan
momongan.

41
3. Perselingkuhan
Perselingkuhan seringkali terjadi dalam hubungan
suami istri. Dan hal ini yang paling banyak
menyebabkan terjadinya perceraian. Hal ini terjadi
karena disebabkan oleh berbagai faktor, seperti
masalah hubungan ranjang yang tidak terpuaskan,
keuangan dan sebagainya.
Solusi:
Harus ada keterbukaan antara pihak suami dan istri,
menceritakan alasan mengapa berselingkuh dan
mencari solusinya. Apabila kasus perselingkuhan ini
sulit diatasi, mungkin Anda perlu melibatkan pihak lain
misalnya orangtua dan keluarga. Jangan buru-buru
memutuskan bercerai, jika masih ada jalan damai,
lebih baik sama-sama memperbaiki diri dan saling
memaafkan.

4. Kehidupan seksual
Soal seks memang menjadi hal penting bagi pasangan
suami istri. Jika salah satu pihak tidak terpenuhi
kepuasan seksnya, bisa memicu pertengkaran bahkan
perselingkuhan.
Solusi:
Diperlukan keterbukaan antara suami dan istri.
Ceritakan keadaan yang sebenarnya. Hal ini untuk
mengurangi kecurigaan dan fikiran buruk. Apabila
gairah seksual suami/istri Anda menurun, bisa dicari
jalan keluarnya. Misalnya dengan menginap di hotel
atau di kota, seperti bulan madu kedua. Tapi jika upaya
ini tidak membuahkan hasil, mungkin kalian perlu
konsultasi kepada pakar seksologi.

42
5. Istri kurang trampil dalam
mengurus rumah tangga
Masalah ini memang sering muncul pada awal
pernikahan. Istri kurang trampil dalam mengurus
rumah tangga seperti memasak, mencuci pakaian,
menyetrika pakaian, dan membersihkan rumah. Hal ini
kadang membuat suami merasa kecewa dan  kesal.
Solusi:
Untuk masalah ini apabila suami mempunyai kondisi
keuangan yang lebih bisa diatasi dengan
mempekerjakan pembantu rumah tangga. Tetapi
apabila sebaliknya, harusnya suami memberikan
pengertian kepada istri, sehingga bersemangat dalam
menjalankan aktifitasnya sebagai ibu rumah tangga.
Kalau perlu, suami ikut membantu mengerjakan
urusan rumah tangga untuk meringankan beban istri.

6. Mertua ikut campur
Dalam rumah tangga ketika kehadiran orang tua atau
mertua ikut campur masalah keluarga,  bisa
menimbulkan masalah antara suami istri. Seperti
mertua yang
terlalu banyak komentar, terlalu banyak menegur dan
sebagainya.
Solusi:
Untuk masalah ini diperlukan kedewasaan dan
ketenangan dalam menghadapi mertua atau orang tua.
Jangan mengekspresikan kemarahan langsung di
depan mereka. Bicarakan baik-baik kalau Anda berdua
perlu privasi dan bisa menyelesaikan masalah sendiri.

43
7. Komunikasi
Kesibukan masing-masing tak jarang menyebabkan
komunikasi suami istri terhambat. Aktivitas yang
berbeda mengakibatkan suami atau istri kekurangan
waktu untuk berbincang, bercerita atau sekedar
berbagai rasa. Akibatnya akan timbul salah paham yang
memicu pertengkaran.
Solusi:
Quality time memang sangat diperlukan untuk
menyelesaikan permasalahan komunikasi. Minimal
seminggu sekali perlu berlibur bareng, makan diluar
bareng atau sekedar olahraga bersama untuk tetap
menjaga komunikasi di antara suami dan istri. Usahakan
untuk sarapan pagi atau makan malam bersama. Jika
tidak sempat, usahakan untuk menyediakan waktu untuk
bersama di akhir pekan.
 
8.  Perbedaan
Pernikahan sejatinya adalah menyatukan dua insan yang
berbeda. Perbedaan itu mencakup banyak hal seperti
latar belakang, sifat, karakter, kebiasaan dan juga
kepribadian. Hal inilah yang menyebabkan sebuah
rumah tangga menjadi lebih berwarna. Akan tetapi tak
jarang juga perbedaan ini menyebabkan ketikakcocokan
antara kedua insan manusia ini yang akhirnya
menyebabkan masalah dalam rumah tangga.
Solusi:
Perbedaan ini memang akan selalu ada meskipun
dengan usia pernikahan yang sudah sangat lama.
Solusinya adalah dengan menghargai dan menyesuaikan
diri dengan perbedaan yang ada. Kuncinya adalah
dengan komunikasi yang baik antar suami istri.

44
9. Perbedaan pandangan
Memiliki pendapat yang berbeda itu wajar, hanya saja
ketika ego sudah tidak dapat dikendalikan,
menyebabkan kondisi atau suasana menjadi memanas
dan tidak harmonis.
Solusi:
Hargailah perbedaan, perbedaan pendapat memang
sering dijumpai dalam rumah tangga tetapi menyikapi
dengan dewasa menjadi solusi yang terbaik untuk
masalah ini.

10. Pendidikan
Perbedaan pendidikan antara suami istri tak jarang
menjadi pemicu kesalahpahaman. Jika salah satu
berpendidikan tinggi sedangkan pasangan sebaliknya,
kadang menjadi masalah dalam komunikasi dan cara
memandang suatu hal.
Solusi
Saling memahami dan memaklumi akan meminimalisir
konflik. Bagi pasangan yang pendidikannya lebih
rendah, mungkin bisa menambah wawasan dengan
banyak membaca, mengikuti kursus dan lain-lain.
Sedangkan bagi yang berpendidikan tinggi jangan
merendahkan pasangannya, sebaliknya support dia
untuk menambah ilmu pengetahuan di bidang apapun

45
Indikator Keluarga
Berkualitas

Dibentuk berdasarkan perkawinan yang sah,


bercirikan:

Sejahtera,
Sehat,
Maju,
Mandiri,
Memiliki Jumlah Anak Yang Ideal,
Berwawasan Ke Depan,
Bertanggung jawab,
Harmonis, dan
Bertakwa Kepada Allah

46
7 Bekal Pernikahan

1. Kelurusan Niat
Dari Umar radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

ٍ ‫إِنَّ َما اأْل َ ْع َما ُل بِالنِّيَّ ِة َولِ ُك ِّل ا ْم ِر‬


‫ئ َما نَ َوى‬

“Amal itu tergantung niatnya,dan seseorang hanya


mendapatkan sesuai niatnya.” (HR Bukhari Muslim)
Hadits ini menjadi dalil pentingnya niat dalam setiap
amal perbuatan. Bahwa niat merupakan pondasi
awal suatu amal perbuatan. Bahkan suatu amal
perbuatan yang dilandasi oleh beberapa niat dapat
memberikan imbas pahala yang berlipat.
Begitu juga dalam pernikahan. Penting bagi orang
yang hendak menikah untuk meluruskan niat dan
menjaga kelurusan niat pernikahannya agar rumah
tangga yang dibangun menuai keberkahan.

47
2. Bertakwa kepada Allah

Di dalam surat Ath thalaq  ayat 2-3 Allah berfirman,

ُ ‫) َويَرْ ُز ْقهُ ِم ْن َحي‬٢( ‫ق هَّللا َ يَجْ َعلْ لَهُ َم ْخ َرجًا‬


)٣( ُ‫ْث اَل يَحْ تَ ِسب‬ ِ َّ‫َو َم ْن يَت‬

“Barang siapa yang bertaqwa kepada Allah ‫ﷻ‬ maka


Dia ‫ﷻ‬ akan menjadikan baginya jalan keluar dan
memberinya rezeki dari arah yang tak tidak disangka-
sangka” (QS Ath Thalaq 2-3)
Allah berjanji mencukupi kebutuhan dan mengatasi urusan
hamba-Nya yang bertakwa. Sementara kita pahami bersama
bahwa kehidupan rumah tangga adalah misteri yang hanya
akan terungkap setelah kita menjalaninya. Kita tidak tahu
seperti apa hari-hari ke depan dalam pernikahan yang kita
bangun kecuali setelah hari itu kita lewati. Karenanya,
menyiapkan diri dengan membangun ketakwaan kepada
Allah merupakan bekal yang tepat agar lapis-lapis misteri
yang terkuak dapat dijalani dengan kemanisan iman.

3.Mencanangkan Visi Misi Pernikahan
Dalam organisasi dakwah saja kita mengenal visi misi dan
rencana kerja. Maka tak kalah penting pula hal ini diterapkan
dalam pernikahan. Bahkan kesamaan visi misi bagi dua calon
pasangan yang akan menikah merupakan salah satu
barometer kesuksesan urusan yang akan mereka tempuh.
Kesamaan visi misi akan membuat biduk rumah tangga
mudah diarahkan dan tidak mudah oleng oleh terpaan angin
persoalan.

48
4. Bekal ilmu
Kaidah “ilmu sebelum amal” berlaku dalam semua lini
amaliyah termasuk pernikahan. Hendaknya seseorang
yang hendak memasuki jenjang pernikahan, berbekal
ilmu seputar kerumahtanggaan berbasis syari’at.
Jangan sampai seseorang menempuh pernikahan tanpa
modal pemahaman karena bisa terjebak dalam
berbagai jerat-jerat kesalahan dan kemaksiatan.

5. Bekal Mental Psikologis


Tragedi piring terbang, ringan tangan kepada pasangan,
bisa jadi merupakan rapuhnya mental pasutri.
Mentalnya belum tangguh untuk mengarungi lembah-
lembah pernikahan yang penuh dengan lekuk dan liku.
Dalam pernikahan ada banyak hal yang tidak terduga.
Kejutan-kejutan bahagia ataupun hal-hal yang bisa
membuat air mata berurai, semua itu butuh kesiapan
mental, butuh sikap dewasa dalam menghadapainya.
Kesabaran, kemampuan mengolah rasa, sangat
dibutuhkan demi utuhnya kapal penikahan dari
hempasan badai. Dan bekal ini akan terus bertambah
seiring berjalannya usia pernikahan dan dinamika yang
terjadi di dalamnya

49
6. Bekal Finansial
Poin ini bukan menjadi kaidah bahwa menikah harus kaya.
Bahwa orang miskin dilarang menikah. Bukan. Tapi lebih
kepada kesiapan untuk menghadapi realita bahwa
kebutuhan hidup berumah tangga tentu akan jauh lebih
besar daripada menanggung diri sendiri.
Karena terkadang poin ini menjadi syarat bagi sebagian
orang bahwa calon pasangannya harus punya pekerjaan
tetap, harus mapan, harus berpenghasilan sekian. Di sisi
lain pun seorang pria menjadi gamang menikah karena
belum memiliki pekerjaan tetap, penghasilannya masih
minimalis. Hmmm …. kalau boleh penulis koreksi,
pemikiran itu perlu diluruskan. Sah-sah saja sih syarat itu
diajukan. Tapi jangan sampai gara-gara syarat itu Anda
kemudian memutuskan untuk tidak menikah. Bagi penulis,
masalah sebenarnya bukan pada pekerjaannya, tapi tetap
bekerja dan mempunyai semangat kerja. Karena rejeki itu
sudah ada yang mengatur. Dan sebagaimana janji Allah,
bahwa Allah akan memampukan mereka dengan rejeki-
Nya.

7. Bekal Fisik
Menjalani kehidupan berumah tangga tentu saja berbeda
kondisinya dengan kehidupan membujang. Banyak hal
yang membutuhkan kesiapan dan kesigapan fisik kita.
Seorang suami tentu perlu menyiapkan fisiknya supaya
bisa mencari penghidupan tidak hanya untuk dirinya tapi
juga untuk istri dan anaknya.
Seorang istri pun perlu sigap menciptakan keadaan rumah
yang nyaman demi nyamannya suami di sisinya dan lebih
betah menghabiskan waktu di rumah. Mengurus anak-
anak pun butuh kesiapan fisik. Bahkan dalam melakoni
hubungan suami istri pun butuh kesiapan fisik yang prima.
Karenanya hal ini perlu disiapkan pra nikah dengan
menjaga kesehatan dan menjalani pola hidup sehat.

50
Pengertian Rezeki

Rezeki adalah segala sesuatu dari Allah SWT


yang bermamfaat dan dihalalkan, bisa berupa
uang, makanan,pakaian, hingga pasangan yang
saling menentramkan. Rezeki juga bisa berupa
keturunan yag saleh solehah serta nikmat soleh.

Banyak orang beranggapan bahwa rezeki


semata-mata hanya berupa harta dan benda. Hal
tersebut tentunya berbeda dengan sudut pandang
menurut islam. Rezeki menurut islam bukan hanya
berupa harta dan benda, apalagi yang semata-
mata karena hasil (kerja) manusia. Rezeki dalam
islam melingkupi semua apa yang ada di dalam
kehidupan manusia. Berupa waktu, kesehatan,
kesempitan, kecerdasan dan tetangga serta masih
banyak yang lainnya.

52
Cara Allah Memberikan Rezeki

1. Rezeki yang Dijamin

‫ض اِاَّل َعلَى هّٰللا ِ ِر ۡزقُهَا َو يَ ۡعلَ ُم ُم ۡستَقَ َّرهَا‬ ‫اۡل‬


ِ ٰ ‫َو َما ِم ۡن َدٓا بَّ ٍة فِى ا َ ۡر‬
ٍ ‫َو ُم ۡستَ ۡو َد َعهَاؕ ُك ٌّل فِ ۡى ِكت‬
‫ب ُّمبِ ۡي ٍن‬

QS Hud Ayat 6 “Dan tidak satupun mahluk bergerak


(bernyawa)dibumi melainkan semuanya dijamin
Allah rezkinya dia mengetahui kediamannya dan
tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis
dalam kitab yang nyata( Lauh Mahfud) QS Al
Jumat Ayat 10

2. Rezeki yang digantungkan

‫ت الص َّٰلوةُ فَا ْنتَ ِشر ُۡوا فِى‬ ِ َ‫ضي‬ ِ ُ‫فَاِ َذا ق‬
‫ض ِل هّٰللا ِ َو ۡاذ ُكرُوا هّٰللا َ َكثِ ۡيرًا لَّ َعلَّ ُكمۡ تُ ۡفلِح ُۡو َن‬
ۡ َ‫ض َو ۡابتَ ُغ ۡوا ِم ۡن ف‬ِ ‫ا َ ۡر‬
‫اۡل‬

Apabila shalat telah dilaksanakan, maka


bertebaranlah kamu di bumi; carilah karunia
Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak agar
kamu beruntung.

53
3. Rezeki yang dijanjikan

ْ‫ْث اَل يَحْ تَ ِس ۗبُ َو َم ْن يَّتَ َو َّكل‬ ُ ‫ق هّٰللا َ يَجْ َعلْ لَّهٗ َم ْخ َرجًا ۙ َّويَرْ ُز ْقهُ ِم ْن َحي‬ ِ َّ‫َو َم ْن يَّت‬
‫َعلَى هّٰللا ِ فَهُ َو َح ْسب ُٗه ۗاِ َّن هّٰللا َ بَالِ ُغ اَ ْم ِر ٖ ۗه قَ ْد َج َع َل هّٰللا ُ لِ ُك ِّل َش ْي ٍء قَ ْدرًا‬
 
Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan
membukakan jalan keluar baginya. Dan Dia
memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-
sangkanya. Dan barangsiapa bertawakal kepada
Allah, niscaya Allah akan mencukupkan
(keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan
urusan-Nya. Sungguh, Allah telah mengadakan
ketentuan bagi setiap sesuatu.

54
Menikah Membuka Pintu
Rezeki
Banyak yang sudah membuktikan bahwa dengan
menikah akan terbuka pintu rezeki. Awalnya cuma hidup
pas-pasan dengan gaji pas-pasan, ternyata Allah beri
kelapangan setelah kesempitan. Karena Allah menolong
setiap orang yang menikah yang ingin menjaga kesucian
dirinya.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata
bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

[‫ق[ َعلَ[ى هَّللا ِ َع َّز َو َجلَّ[ َع ْونُ ُه[ ْال ُم َجا ِه ُد فِ[ي َس[بِي ِل هَّللا ِ َوالنَّا ِك ُح‬
ٌّ ‫ثَاَل ثَ ٌة[ ُكلُّه ُْم[ َح‬
‫الَّ ِذي‬
‫اف َو ْال ُم َكاتَبُ الَّ ِذي ي ُِري ُد اأْل َ َدا َء‬
َ َ‫ي ُِري ُد ْال َعف‬

“Ada tiga orang yang akan mendapatkan pertolongan


Allah: (1) orang yang berjihad di jalan Allah, (2) orang
yang menikah demi menjaga kesucian dirinya, (3) budak
mukatab yang ingin membebaskan dirinya.” (HR. An-
Nasa’i, no. 3218; Tirmidzi, no. 1655; Ibnu Majah, no.
2518. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad
hadits ini hasan).

55
Apalagi rezekinya dijamin pula oleh Allah jika ia rajin
menafkahi istri dan anaknya.Dari Abu Hurairah
radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,

[‫ص[بِ ُح ْال ِعبَا ُد فِي ِه[إِالَّ َملَ َكا ِن[ يَ ْن ِزالَ ِن[ فَيَقُو ُل[ أَ َح ُدهُ َ[ما اللَّهُ َّ[م أَ ْع ِط‬
ْ ُ‫َ[ما ِم ْن[ يَ ْوٍم[ ي‬
‫اآلخ ُر اللَّهُ َّم أَ ْع ِط ُم ْم ِس ًكا تَلَفًا‬َ ‫ َويَقُو ُل‬، ‫ُم ْنفِقًا َخلَفًا‬
“Ketika hamba berada di setiap pagi, ada dua
malaikat yang turun dan berdoa, “Ya Allah berikanlah
ganti pada yang gemar berinfak (rajin memberi nafkah
pada keluarga).” Malaikat yang lain berdoa, “Ya Allah,
berikanlah kebangkrutan bagi yang enggan bersedekah
(memberi nafkah).” (HR. Bukhari, no. 1442; Muslim,
no. 1010)
Berarti siapa yang beri nafkah pada keluarga, pada
kerabat, dan rajin pula mengeluarkan sedekah sunnah,
maka malaikat akan mendoakan supaya orang tersebut
mendapatkan ganti. Hal ini serupa seperti yang
disebutkan dalam ayat Al Qur’an,

56
Cara Mudah Mendapatkan
Rezeki

Bertakwa Pada Allah. Baca Alquran tiap hari

Berbakti kepada kedua Orang Tua Sholat Berjamaah dimasjid tiap

Banyak membaca istigfar waktu

Bersyukur Sholat Dhuha

Menikah Saum Senin Kamis

Berhaji disambung umroh Sholat Tahajud

Jauhi maksiat Membaca doa pagi petang

Sodaqoh Banyak Baca solawat

Amar ma,ruf Nahi munkar

57
DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Kompilasi Hukum Islam di Indonesia ,


( Jakarta : Akademi Preesindo) hlm.141
Ahmad Azhar Basyir, Hukum Perkawinan Islam, UII
Press Yogyakarta, 1977
Anotasi Undang-Undang Berdasarkan Putusan
Mahkamah Konstitusi
TIM BKKBN, 2014. Buku Saku Untuk Calon Pengantin.
Jakarta:BKKBN
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun
1946 Tentang Pencatatan Nikah, Talak Dan Rujuk
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang
Perkawinan
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 1954 Tentang
Penetapan Berlakunya UU RI Nomor 22 Tahun
1946
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang
Peradilan Agama
Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 tentang
Perubahan Kedua Atas UU NO. 7 Tahun 1989 Tentang
Peradilan Agama
Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013 Tentang
Perubahan Atas UU NO. 23 Tahun 2006 Tentang
Administrasi Kependudukan

58
H. Idris Ahmad, 1983; jil. 2, 54
Neng Djubaida, 2010, Pencatatan Perkawinan dan
Perkawinan Tidak Dicatatkan, Jakarta, Sinar Grafika,
hlm. 94-105
Zahry Hamid , Pokok-pokok Hukum Perkawinan Islam
dan Undang – Undang Perkawinan Di Indonesia,
( Yogyakarta: Bna Cipta, 1979 ) hlm 46
K.Wantjik Saleh, Hukum Perkawinan Indonesia,
( Jakarta:Ghalia Indonesia) hlm40
Popmana.com. (2020, 29 Agustus). Hukum
Perceraian Menurut Islam dan Dalil-dalilnya.
Diakses 29 Agustus 2020.
<https://www.popmama.com/life/relationship
/annas/hukum-perceraian-menurut-islam/5>
Nugraga, Jevi. 5 Tujuan Menikah Menurut Al-Quran
yang Perlu Diketahui Umat Muslim. 2020.
https://www.merdeka.com/jateng/5-tujuan- menikah-
menurut-al-quran-yang-perlu- diketahui-umat-
muslim-kln.html?page=1
Tuasikal, Muhammad Abduh. Nikah Membuka Pintu
Rezeki. 2016. https://rumaysho.com/13326- nikah-
membuka-pintu-rezeki.html

59
Nuga. 10 Penyebab dan Solusi Masalah Rumah Tangga.
2018. http://www.astaga.com/relation/10-
penyebab-dan-solusi-masalah-dalam-rumah- tangga
Almunawiy. 7 Bekal Utama Menuju Pernikahan Sukses
Bahagia. 2018. https://wahdahjakarta.com/7- bekal-
utama-menuju-pernikahan-sukses-dan- bahagia/
Widayat, Hikmah dan Hasiyati. Komitmen dan Apresiasi
dalam Membangun Keluarga Bahagia dan Sejahtera.
2018. http://pauddikmasdiy.kemdikbud.go.id/artikel/kom
itmen-dan-apresiasi-dalam-membangun- keluarga-
bahagia-dan-sejahtera/
Dalamislam, Redaksi. Keluarga Sakinah Mawaddah
Warahmah. 2020. https://dalamislam.com/hukum-
islam/pernikahan/keluarga-sakinah-mawaddah-wa-
rahmah
Dalamislam, Redaksi. Keluarga Sakinah Dalam Islam. 2020.
https://dalamislam.com/info-islami/keluarga-
sakinah-dalam-islam

60
PROFIL PENULIS

• H. Anwar Musadad, S.E., M.M.


Lahir Karawang, 24 Januari 1963, pekerjaan saat ini
sebagai ketua SPI dan Pembina IV A sebagai Asisten
Ahli di Universitas Singaperbangsa Karawang.
Pendidikan yang telah ditempuh S1 Teknik Sipil
Akademik Teknik Pekerjaan Umum (1989), S2
Manajemen Universitas Singaperbangsa Karawang
(1997), dan S3 Manajemen Sekolah Tinggi
Manajemen IMMI Jakarta (2002). Bidang keahli
dalam Pelatihan TOT Gugus Kendali Mutu
penyelenggara badan pengembangan industri kecil
deperindag tahun 1996, Pelatihan Diklat
Peningkatan Kompetensi Widyaiswara Luar Biasa di
Lingkungan pemda Karawang penyelenggara badan
diklat Provinsi Jawa Barat tahun 2015 dan Pelatihan
peningkatan keterampilan dasar teknik intruksional
(PEKERTI) penyelenggara UPI bandung 2017.

61
• Cucu Sukmana M,Pd.
Lahir Sumedang, 19 Maret 1985. Pekerjaan saat ini
selaku ketua Perkumpulan Pengelola Rumah Pintar
Nasional atau bisa di singkat dengan P2RPN dan
ketua perkumpulan pengelola rumpin Jawa Barat.
Motivasi dalam hidup yaitu hidup harus di syukuri ,
dihayati, dinikmati dan diamalkan. Pendidikan yang
telah ditempuh S1 Pendidikan Luar Sekolah ( PLS ),
S2 prodi Pendidikan Luar Sekolah (SPS) Universitas
Pendidikan Indonesia, dan S3 prodi pendidikan
masyarakat (SPS) Universitas Pendidikan Indonesia.
Selain itu bidang keahlian yang dimiliki adalah
Pelatihan, pendidikan, narasumber, salah satunya
narasumber pengembangan model pendidikan
multikeaksaraan berbasis kesehatan dan olahraga
dan juara terbaik pendamping UMKM tahun 2019.

• Danang Kusnanto, S.E., M.M.


Lahir Sukoharjo, 27 Maret 1984. Pekerjaan saat ini
sebagai Dosen Fakultas Ekonomi Universitas
Singaperbangsa Karawang. Pendidikan yang telah
ditempuh S1 Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Singaperbangsa Karawang (2012), S2
Magister Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Singaperbangsa Karawang (2015). Penulis
juga aktif dalam organisasi diantaranya organisasi
Persaudaraan Dosen Republik Indonesia (PDRI)
jabatan sebagai Sekertaris DPD di Karawang tahun
2019-2024, dan organisasi Masyarakat Ekonomi
Syariah (MES) jabatan sebagai ekonomi aktif dan
UMKM tahun 2020-2023

62
• Eli Solihat, S.Ag.,
Pekerjaan saat ini sebagai kepala Kantor Urusan
Agama (KUA) Ciampel. Pendidikan yang telah
ditempuh S1 IAIN Universitas Sunan Gunung Djati
(1998).

•  Solihin Sidik, S.E., M.M.


Lahir pada tanggal 10 Juni 1981. Pekerjaan saat ini
sebagai Dosen tetap Akutansi Fakultas Ekonomi
Universitas Singaperbangsa Karawang. Pendidikan
yang telah ditempuh D3 Akutansi Universitas
Singaperbangsa Karawang (2007), S1 Akutansi STIP YP
Nusantara (2012), dan S2 Manajemen/ Konsentrasi
Kuangan Universitas Singaperbangsa Karawang
(2017). Selain menjadi Dosen penulis juga aktif dalam
organisasi salah satunya sebagai wakil ketua Karang
Taruna Kabupaten Karawang Bidang Ekonomi
Pemuda periode 2019-2024, Badan Konsultasi
Himpunan mahasiswa Akuntansi (HIMA-AKSI) Tahun
2019-2020 dan beberapa karya tulis yang sudah di
hasilkan antara lain: Determinan Profitabilitas (Studi
Pada Bank Umum Konvensional Yang Terdaftar Di
Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2016 (Jurnal
Manajemen dan Bisnis Kreatif, 2018), dan Pengaruh
Struktur Modal, Pertumbuhan Penjualan Pada
profitabilitas Perusahaan Kosmetik dan Barang
Keperluan Rumah Tangga Di BEI. (Jurnal Riset
Akuntansi 2020).

63
• Dr. H. SAFURI MUSA, M.Pd.

Lahir Indramayu 04 September 1964. Pekerjaan saat ini


sebagai ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian
Masyarakat (LPPM) Universitas Singaperbangsa
Karawang dan Dosen Program Studi Pendidikan Luar
Sekolah/Pendidikan Masyarakat Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Singaperbangsa
Karawang sejak tahun 2017. Pendidikan yang telah
ditempuh S1 pada program Studi Filsafat dan
Sosiologi Pendidikan IKIP Bandung (1987), S2 pada
program studi Pendidikan Luar Sekolah Universitas
Pendidikan Indonesia Bandung (1997) dan S3 pada
program studi Pendidikan Luar sekolah Universitas
Pendidikan Indonesia dengan lulus cumlaude (2003).
Selain itu juga aktif sebagai pegiat dan narasumber
pada berbagai kegiatan di bidang pendidikan informal
dan non formal, pendidikan masyarakat dan
pemberdayaan masyarakat. Karya tulis yang telah
dihasilkan, diantaranya : Seni dan Teknik Fasilitasi
Pendidikan Orang Dewasa (2005), Evaluasi Program
Pembelajaran d,an Pemberdayaan Masyarakat (2005),
Modul Pelatihan Penilik (2006), Modul Pelatihan
Pamong Belajar (2007), Pengelolaan PKBM (2008),
Penerapan Andragogi pada Program Pendidikan
Nonformal (2009), Supervisi dan Monitoring Program
Pendidikan Nonformal (2010), Pemberdayaan
Berbasis Keunggulan Komparatif Sumber Daya Lokal
(2011), Model-model Inovasi (2012), Problematika
Pendidikan Kesetaraan (2012), danMeretas Jejak
Penuntasan Tuna Aksara di Indonesia (2012), Model
Pengembangan Bekasi Sebagai Kota Ramah Lansia
(2013), Analisis Kinerja Kepala Sekolah (2013)
Andragogi (2014), Strategi Pendampingan (2014),
Profesi Penilik, (2015), Profesi Pamong Belajar (2016),
Tracer Stdi Prodi PLD (2018), Kredibilitas
Kepemimpinan (2019).

64

Anda mungkin juga menyukai