Anda di halaman 1dari 4

Nama : Delyo Andianito

Nim : 201931039

Perkawinan sebagai perbuatan hukum yang mana merupakan suatu perbuatan yang mengandung
hak dan kewajiban bagi individu-individu yang melakukannya. Seorang pria dengan seorang
wanita setelah melakukan perkawinan akan menimbulkan akibat-akibat hukum yaitu antara lain
mengenai hubungan hukum antara suami istri dan mengenai harta benda perkawinan serta
penghasilan mereka.

Asas-asas perkawinan

Ada beberapa asas perkawinan mulai dari asas-asas perkwinan menurut UU No. 1 Tahun 1975,
asas-asas perkawinan meenurut agama, asas-asas perkawinan menurut hukum perdata. Asas
perkawinan sedniri dapat disimpulkam bahwa suatu alndasan ikatan lahir dan batin antara pria
dan wania dengan tujuan membentuk keluarga yang bahagia dan berdasarkan ketuhanan yang
maha esa. Asas perkawinan memiliki maksud dan tujuan yang sama untuk memahamkan para
calon laki-laki dan perempuan yang akan atau ingin menikah nantinya sesuai ketentuan yang
berlaku pada daerah tempat tinggal.

Pembatalan pernikahan

Pembatalan perkwinan dikarenakan banyak factor, menurut beberapa pespektif seperti halnya
dari hukum pengadilan ada batas waktu pengajuan pembatalan perkawinan. Untuk perkawinan
sendiri (misalnya karena suami/istri memalsukan identitasnya atau karena perkawinan terjadi
karenaadanya ancaman atau paksaan), pengajuan itu dibatasi hanya dalam waktu enam bulan
setelah perkawinan terjadi. Jika sampai lebih dari enam bulan anda masih hidup bersama
sebagaisuami istri, maka hak anda untuk mengajukan permohonan pembatalan perkawinan
dianggap gugur (pasal 27 UU No. 1 tahun 1974). Pembatalan perkawinan hanya dilakukan
untuk masalah yang timbul sebelum atau pada saat perkawinan dilangsungkan, yakni diketahui
ada syarat perkawinan yang tak terpenuhi atau ada unsur pemaksaan/ancaman/tekanan.
Diketahuinya masalah ini setelah perkawinan dilangsungkan. Jika masalah syarat-syarat
perkawinan tersebut sudah terdeteksi sebelum perkawinan maka solusinya dengan apa yang
disebut Pencegahan Perkawinan ke Pengadilan Agama. Nanti pengadilan yang akan
memutuskan. Perkawinan tak bisa diteruskan sebelum ada putusan dari pengadilan. Alasan
pencegahan perkawinan pun bermacam-macam seperti: perkawinan tidak memenuhi syarat;
salah satu calon mempelai di bawah pengampuan sehingga berpotensi mengakibatkan
kesengsaraan bagi salah satu pihak;atau calon mempelai masih terikat perkawinan yang lain.

Adapun tujuan dan fungsi dari perkawinan

Tujuan dari perkawinan yaitu untuk memenuhi tuntutan maluri manusia, untuk mendapatkan
ketenangan hidup, untuk mebentengi akhlak, untuk meningkatkan ibadah kepada allah, untuk
mendapatkan keturunan yang saleh dan salehah, lalu menurut saya sendiri tujuan perkawinan
adalah untuk mendapat ridho allah dan menjadi keluarga yang sakinah mawadah dan warohmah.

Fungsi keluarga menurut saya adalah sebuah keluarga merupakan landasan dasar dari pendidikan
dimana pendidikan mencakup berbagai permasalahan seperti moral anak, ekonomi keluarga,
lingkungan yang sehat,social budaya, serta keagaamaan. Dan itu semua kita dapatkan dari
keluarga.

Konseling keluarga

Menurut Prayitno dan Erman Anti bimbingan dan konseling keluarga, sebenarnya bukanlah
sesuatu yang baru, pelayanan trsebut telah dimulai sejak pertengahan tahun 1940-an dan sejak
tahun 1980-an pelayanan yang menangani permasalahan dalam keluarga itu tampak berkembang
dengan cepat. Pelayanan tersebut ditujukan kepada seluruh anggota keluarga yang
memerlukannya.

Menurut saya sendiri konseling keluarga merupakan konsep dasar dari pelayanan konseling
keluarga adalah untuk membantu keluarga menjadi bahagia dan sejahtera dalam mencapai
kehidupan efektif sehari-hari. Konseling keluarga merupakan suatu proses interaktif untuk
membantu keluarga dalam mencapai kondisi psikologis yang serasi atau seimbang sehingga
semua anggota keluarga bahagia.Ikatan bathin merupakan ikatan yang bersifat psikologis.
Maksudnya diantara suami dan istri harus saling mencintai satu sama lain, tidak ada paksaan
dalam menjalani perkawinan. Kedua ikatan, yaitu ikatan lahir dan bathin merupakan tuntutan
dalam perkawinan yang sangat mempengaruhi keutuhan sebuah keluarga.

Tahapan konseling keluarga tidak jah beda dengan konseling pada umumnya hanya saja khusus
menyangkut masalah yang terjadi pada perkawinan.

Pembatalan perkawinan oleh pengadilan merupakan salah satu bentuk putusnya perkawinan,
selain karena kematian dan perceraian. Dalam hubungan ini, putusnya perkawinan karena
perceraian dan pembatalan perkawinan baru sah secara hukum negaradengan putusan
pengadilan.pembatalan pernikahan cukup banyak terjadi meski terlihat jarangkarena tidak
terlalu tampak seperti perceraian. Meski keduanya memutuskan ikatan perkawinan, tentu ada
perbedaan antara pembatalan perkawinan dan perceraian dari berbagaisegi seperti akibat
hukum, dampaknya terhadap anak, dan harta benda.

Tujuan perkawinan adalah untuk membentuk keluarga yang bahagia dan kekal berdasarkan
Ketuhanan Yang Maha Esa. Sedangkan tujuan perkawinan menurut Kompilasi Hukum Islam
adalah untuk mewujudkan kehidupan rumah tangga yang sakinah, mawaddah dan rahmah.
Selain itu manusia juga dikaruniai nafsu berupa kecenderungan tabiat kepada sesuatu yang
dirasa cocok. Kecenderungan ini merupakan satu bentuk ciptaan yang ada pada diri
manusia, sebagai urgensi kelangsungan hidupnya.

Keluarga adalah tempat pertama penanaman nilai-nilai keagamaan dan pemberi identitas
agama pada setiap anak yang lahir. Keluarga menumbuhkembangkan nilai-nilai agama,
sehingga anak menjadi manusia yang berakhlak baik dan bertaqwa. Tiap keluarga akan
senantiasa menghadapi berbagai masalah, tetapi kemampuan untuk mengatasinya tidak terlalu
memadai. Karena itu harus ada usaha-usaha untuk memperkuat kemampuan keluarga atau
anggota keluarga dalam menghadapi berbagai tantangan, baik dari dalam keluarga itu sendiri
maupun dari luar.

Adler beranggapan bahwa problem seseorang pada hakekatnya adalah bersifat sosial, karena
itu diberi kepentingan yang besar terhadap hubungan-hubungan antara manusia, yang terjadi
sebagai dinamika psikis dari individu-individu yang biasanya merupakan kasus dalam keluarga.
Tujuan dasar dari pendekatan ini adalah untuk mempermudah perbaikan hubungan anak-anak
dan meningkatkan hubungan didalam keluarga yang antara lain dengan mengajarkan
bagaimana menyesuaikan diri yang lebih baik terhadap anggota keluarga dan bagaimana hidup
bersama dalam keluarga.

Anda mungkin juga menyukai