A. Konteks Penelitan
semata. Bukan pula sekedar urusan keluarga dan masalah budaya tetapi masalah
dan peristiwa agama, oleh karena perkawinan itu dilakukan untuk memenuhi
sunnah Allah dan sunnah Nabi, dilaksanakan sesuai dengan petunjuk Allah serta
petunjuk Nabi. Disamping itu, perkawinan itu juga bukan untuk mendapatkan
ketenangan hidup sesaat, tetapi untuk selama hidup. Oleh karena itu, Seseorang
mesti menentukan pilihan pasangan hidupnya itu secara hati-hati dan di lihat dari
berbagai segi.1
dilakukan oleh para rasul (sunnah). Tentang hal ini sebagaimana firman Allah
ك َو َج َع ْلنَا لَهُ ْم اَ ْز َواجًا َّو ُذ ِّريَّةً ۗ َو َما َك>>انَ لِ َر ُس>وْ ٍل اَ ْن يَّأْتِ َي ُ َولَقَ ْد اَرْ َس ْلنَا ر
َ >ُِس>اًل ِّم ْن قَ ْبل
Artinya:
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad)
dan Kami berikan kepada mereka istri-istri dan keturunan. Tidak ada hak bagi
1
Amir Syarifuddin, Hukum Perkawinan Islam di Indonesia:antara Fiqih Munakahat dan Undang-
undang Perkawinan (Jakarta : Kencana, 2006), 48.
seorang rasul mendatangkan sesuatu bukti (mukjizat) melainkan dengan izin
selanjutnya, Hukum pernikahan itu sangat bergantung pula kepada keadaan orang
Pernikahan yang dilakukan pada usia dini dapat hanya memangkas potensi
untuk tumbuh dan berkembang, namun juga menutup kemungkinan mereka untuk
Tidak hanya itu secara biologis alat-alat reproduksi anak masih dalam tahap
dampak psikis yang buruk pada pihak yang belum siap. Hal tersebut terjadi jika
kondisi psikologis pelaku pernikahan dini. Tidak jarang pernikahan usia dini juga
2
D.A.Pakih Sati, Panduan Lengkap Pernikahan Fiqh Munakahat Terkini (Jogjakarta: Bening, 2011),
18.
3
kementerian Agama RI Badan Litbang dan Diklat, Menelusuri Makna dibalik Fenomena
Perkawinan di Bawah Umur dan Perkawinan Tidak Tercatat, (Jakarta: Kementerian Agama RI
Badan Litbang dan Diklat, 2013), 85.
4
ibid
Secara psikologis dan biologis seseorang matang bereproduksi dan
bertanggung jawab sebagai ibu rumah tangga antara usia 20-25 tahun atau 25 - 30
tahun, jika di bawah usia tersebut maka terlalu cepat dan pre-cocks (matang
suami dan calon istri yang hendak melangsungkan akad pernikahan, harus benar-
benar telah matang secara fisik maupun psikis (rohani), atau harus sudah siap
secara jasmani maupun rohani, Sesuai dengan yang tertera dalam pengertian
perkawinan itu sendiri” perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria
dengan seorang wanita”. Berkenaan dengan asas kematangan ini, salah satu
izinkan jika pihak pria dan wanita telah mencapai umur 19 tahun. 7 Kebijakan
pemerintah dalam menetapkan batas minimal usia pernikahan ini tentunya melalui
proses dan berbagai pertimbangan. Hal ini dimaksudkan agar kedua belah pihak
5
Kementerian Agama RI Badan Litbang dan Diklat, Menelusuri Makna dibalik Fenomena
Perkawinan di Bawah Umur dan Perkawinan Tidak Tercatat, 234.
6
Muhammad Amin Summa, Hukum Keluarga Islam di Dunia Islam, (Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 2005), 183.
7
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Undang-
undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, Jakarta: Sekretariat Kabinet RI. 2019.
benar-benar siap dan matang dari sisi fisik, psikis dan mental. Begitu pula di
dalam Undang- Undang No. 35 Tahun 2014 ratifikasi dari undang- undang No 23
tahun 2002 tentang perlindungan anak di sebutkan dalam pasal 26 ayat (1) huruf c
Ketentuan batas usia kawin ini juga disebutkan dalam KHI pasal 15 ayat
calon suami istri harus telah masak jiwa dan raganya, agar tujuan perkawinan
dapat di wujudkan secara baik tanpa berakhir pada perceraian dan mendapat
keturunan yang baik dan sehat. Untuk itu harus di cegah adanya perkawinan
dan pengertian yang lebih matang mengenai tujuan perkawinan yang menekankan
wilayah ujung selatan Kabupaten Kediri dengan angka pernikahan usia dini yang
cukup tinggi.
8
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2014 Perubahan Atas UU 23 tahun 2002
tentang Perlindungan Anak, Jakarta: Sekretariat Kabinet RI. 2014.
Biasanya ekonomi menjadi faktor utama seseorang melaksanakan
pernikahan usia dini namun tidak demikian yang terjadi di kecamatan Kras.
Pendidikan yang rendah menjadi faktor utamanya dan dorongan orang tua
menjadi salah satu faktor pendukung, bahkan beberapa orang tua sanggup
membiayai rumah tangga anaknya. Orang tua akan lebih mendukung anaknya
menikah di usia belia daripada anaknya sekolah sampai jenjang yang yang lebih
tinggi. Hal tersebut yang menyebabkan masyarakat Kecamatan Kras masih kurang
memperhatikan usia menikah dan tidak memikirkan dampaknya, baik dari segi
Melihat dampak negatif pernikahan usia dini yang begitu besar bagi anak
maupun bagi kehidupan rumah tangga serta keinginan untuk menciptakan sumber
daya manusia yang berkualitas, maka pemerintah Provinsi Jawa Timur lewat
Jawa Timur angka perkawinan anak di bawah umur tahun 2020 setara dengan
4,97 persen dari total 197.068 pernikahan.9 Dan juga sebagai upaya untuk
9
“cegah pernikahan dini wajib belajar 12 tahun layak digiatkan lagi”, Portal Resmi DPRD Prov.
Jatim, https://dprd.jatimprov.go.id, diakses tanggal 7 Februari 2021.
Kantor Urusan Agama (KUA) adalah unit kerja terdepan Kementrian
sebagai unit kerja terdepan, karena KUA secara langsung berhadapan dengan
masyarakat.
statistik serta dokumentasi yang mandiri. Selain itu, harus mampu menjalankan
pelayanan di bidang pencatatan nikah dan rujuk (NR) secara apik, oleh karena
warahmah.
Lebih dari itu, aparat KUA bertugas mengurus dan membina tempat
zakat, wakaf, baitul mal dan ibadah sosial, kemitraan umat Islam, kependudukan
melaksanakan kegiatan edukasi dan pelayanan masyarakat kepada pria dan wanita
sebelum menikah maupun sesudah menikah, yang juga bermanfaat bagi upaya
10
Badan Penasihatan, Pembinaan dan pelestarian Perkawinan (BP4), Hasil Munas Ke XIV (Jakarta:
BP4 Pusat 2009), 16
11
Ibid
Berdasarkan permasalahan diatas, maka peneliti tertarik untuk menjadikan
Kediri)”.
B. Fokus Penelitian
Dari paparan konteks penelitian di atas, fokus penelitian ini adalah sebagai
berikut :
474.14/810/109.5/2021?
C. Tujuan Penelitian
adalah:
474.14/810/109.5/2021.
2. Untuk Mengetahui hambatan dan hasil KUA Kecamatan Kras Kediri dalam
D. Kegunaan Penelitian
Adapaun Kegunaan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah
diharapkan penulis bisa memberikan manfaat baik secara teoritis maupun praktis
c. Bisa digunakan sebagai salah satu rujukan bagi penulis mendatang atas
a. Untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan
E. Telaah Pustaka
kesamaan tema, yakni pernikahan mahasiswa. Hal ini agar mencegah adanya
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta tahun 2017, dengan judul
skripsi “Upaya Pencegahan Pernikahan Usia Dini di Desa Ketundan Kecamatan
Desa Ketundan apabila ditinjau dari segi normatif yang telah sesuai dengan kaidah
fikih, dari segi yuridis telah sesuai dengan Pasal 13 Undang-Undang Nomor 1
Tahun 1974 dan Pasal 60 KHI, dan dari segi sosiologis telah sesuai namun tidak
tradisional.
pernikahan Anak usia dini di Dusun Gembor adalah orang tua menyekolahkan
anak ke pondok pesantren Nurul Jadid dan himbauan dari modin agar tidak nikah
usia dini.
Skripsi “strategi keluarga dalam mencegah perkawinan di usia anak Studi di Desa
anak terbagi menjadi dua, setuju dan tidak setuju. Para keluarga di Desa Sukonolo
para keluarga yang tidak setuju dengan perkawinan anak menyadari dampak
buruk yang akan timbul dari perkawinan anak. Penjagaan yang dilakukan oleh
keluarga di Desa Sukonolo dalam mencegah terjadinya perkawinan anak adalah
perlunya menjaga jarak dengan lawan jenis dan juga pengawasan ibu terhadap