Hasil penelitian menunjukkan, perlunya pemahaman orang tua sejak dini yang
dibangun kepada anak bahwa pernikahan di bawah umur bukan menjadi solusi
terkhir untuk memberikan kebahagian kepada anak. Pencegahan pernikahan di
bawah umur dengan mengacu terhadap UURI No. 16 Tahun 2019 dalam hal batas
usia perkawinan tidak dapat dikecualikan dilingkup keluarga, pendidikan dan
sosial kemasyarakatan.
masyarakat dan menjadi sesuatu yang dikenal luas, meskipun sering kali disimpan
sebagai rahasia. Kasus perkawinan di bawah umur sering kali menarik perhatian
publik dan dapat berkembang menjadi masalah hukum yang serius. Fenomena ini
perkawinan adalah untuk membentuk sebuah rumah tangga yang bahagia dan
abadi, yang didasarkan pada prinsip Ketuhanan Yang Maha Esa. Pernikahan
dianggap sebagai ikatan suci, dan untuk mencapai tujuan tersebut, dibutuhkan
dianggap sebagai ikatan suci, murni, dan sakral yang harus dijaga dengan baik
oleh kedua pasangan suami dan istri. Pengawasan terhadap hubungan tersebut
1
Leza Melta Rany dam Liya Sukma Muliya, “Implementasi Dispensasi Nikah terhadap
Anak di Bawah Umur di Kota Baturaja Kabupaten Ogan Komering Ulu Provinsi Sumatera
Selatan Ditinjau dari Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2016 Tentang Perlindungan Anak
(Putusan Pengandilan Nomor 83/Pdt.P/2020/PABta)”, Jurnal Riset Ilmu Hukum, 2021, h. 75.
Diakses, https://journals.unisba.ac.id/index.php/JRIH/article/view/444. Tanggal 2 Juni 2023
1
2
utama dalam pembentukan negara dan bangsa. Negara juga memiliki kepentingan
memengaruhi suami-istri yang terlibat dalam ikatan pernikahan, tetapi juga anak-
anak, orang tua, keluarga, dan masyarakat secara umum. Dalam Undang-Undang
didefinisikan sebagai ikatan jiwa dan raga antara seorang pria dan seorang wanita
sebagai suami istri, dengan tujuan membentuk sebuah keluarga (rumah tangga)
yang bahagia dan abadi berdasarkan prinsip Ketuhanan Yang Maha Esa. Selain
itu, Kompilasi Hukum Islam (KHI) juga menyatakan bahwa pernikahan menurut
ajaran Islam merupakan suatu akad yang sangat kuat atau mitsaaqan ghalidzan,
yang bertujuan untuk taat pada perintah Allah dan dianggap sebagai bentuk
ibadah.2
penjelasan dari istilah "ikatan lahir batin" yang terdapat dalam rumusan Undang-
yang bersifat keperdataan. Sementara itu, ungkapan "mentaati perintah Allah dan
2
Mahkamah Agung R.I., Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 1991, Kompilasi Hukum
Islam, (Jakarta: Dirjen Badilag, 2015), h. 15.
3
pernikahan bagi umat Islam bukan sekadar peristiwa sosial, melainkan juga
merupakan peristiwa agama, dan karena itu, orang yang melaksanakannya telah
melakukan ibadah.
tetapi juga merupakan bagian dari sunnatullah dan sunnah Rasul. Sunnatullah
mengacu pada kehendak dan keputusan Allah dalam penciptaan alam, sementara
sunnah Rasul merujuk pada tradisi dan contoh yang ditetapkan oleh Nabi
pernikahan adalah untuk membentuk sebuah keluarga yang bahagia, baik di dunia
Menurut Muhammad Abu Zahra, seperti yang dikutip oleh Peuno Daly,
satu sama lain dan memiliki hak serta kewajiban yang harus dipenuhi. Untuk
mencapai tujuan mulia ini, dibutuhkan kesiapan fisik dan kedewasaan emosional
dari kedua belah pihak, sehingga muncul rasa tanggung jawab pada mereka.
ketenangan hidup dan memperkuat rasa kasih sayang di antara sesama manusia.
Oleh karena itu, Islam mendorong orang untuk menempuh hidup berumah tangga.
Pernikahan yang baik dan sukses tidak akan dapat diharapkan dari mereka
yang masih kurang matang fisik maupun mental emosional, melainkan menurut
4
kedewasaan dan kematangan fisik dan mental. Untuk itu, pernikahan harus
Nomor 1 Tahun 1974 tentang perkawinan telah menetapkan dasar dan syarat yang
harus dipenuhi dalam perkawinan. Salah satu di antaranya adalah ketentuan dalam
pasal 7 ayat (1): “Perkawinan hanya diizinkan jika pihak pria sudah mencapai
umur 19 (sembilan belas) tahun dan pihak wanita mencapai umur 16 (enam belas)
tahun.”4
bahwa: "Perkawinan hanya diperbolehkan jika pria dan wanita telah mencapai
isyarat, sehingga penentuan batas usia ini diserahkan kepada ranah fikih dan
yang telah ditentukan, dan sesuai dengan kondisi di tempat di mana hukum
tersebut diberlakukan. Dalam hukum adat, tidak ada ketentuan yang menetapkan
batas usia untuk pernikahan. Lazimnya, kedewasaan seseorang dalam hukum adat
3
Djoko Prasodjo dan I Ketut Murtika, Asas-Asas Hukum Perkawinan di Indonesia, (Cet.
I; Jakarta: Bina Aksara, 1987), h. 2
4
Purwosusilo, et al., Himpunan Peraturan Perundang-Undangan di Lingkungan
Peradilan Agama, (Jakarta: Dirjen Badilag, 2016), h. 340.
5
diukur dengan tanda-tanda fisik, seperti perempuan yang sudah mengalami haid
atau memiliki tanda-tanda fisik tertentu, seperti buah dada yang sudah menonjol,
dilihat dari perubahan suara, postur tubuh, serta pengalaman "mimpi basah" atau
rumah tangga.
bertujuan untuk memastikan bahwa rumah tangga yang terbentuk dapat mencapai
tujuan pernikahan yang sejalan dengan ajaran agama. Tujuan utama pernikahan
adalah untuk membentuk sebuah rumah tangga yang bahagia dan abadi, yang
didasarkan pada prinsip Ketuhanan Yang Maha Esa. Seiring dengan kompleksitas
kalangan remaja dan peningkatan hubungan zina yang menjadi hal yang umum,
Jika terjadi situasi yang sangat mendesak, seperti kehamilan di luar nikah,
maka perkawinan di bawah umur mungkin harus dilakukan secara segera untuk
bertanggung jawab atas tindakan yang telah dilakukan dan untuk menjaga status
hukum calon anak yang akan dilahirkan. Untuk mendapatkan izin atau legalitas
hukum untuk melakukan pernikahan dalam keadaan seperti ini, pihak yang
orang tua dari pihak laki-laki atau perempuan, sesuai dengan ketentuan yang
tercantum dalam Pasal 7 ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974. Pasal ini
menyatakan bahwa dalam kasus pelanggaran terhadap ketentuan Pasal 7 ayat (1),
pihak yang terlibat dapat meminta dispensasi kepada Pengadilan Agama atau
pejabat lain yang ditunjuk oleh kedua orang tua baik dari pihak pria maupun pihak
wanita.”5
Arti dari pasal di atas adalah bahwa setelah izin pernikahan dikeluarkan
yang menetapkan batas usia minimal 19 tahun bagi laki-laki dan perempuan. Usia
dan kedewasaan menjadi faktor penting yang harus dipertimbangkan oleh calon
kepada masyarakat untuk tidak mengikuti ketentuan tersebut, asalkan ada alasan
yang kuat, seperti kehamilan sebelum pernikahan atau yang sering disebut sebagai
"married by accident".
Oleh karena itu, Hakim Pengadilan Agama perlu melakukan evaluasi yang cermat
atau ditolak. Dasar dan pertimbangan Hakim Pengadilan Agama menjadi sangat
5
Purwosusilo, et al., Himpunan Peraturan Perundang-Undangan di Lingkungan
Peradilan Agama, h. 340.
7
penting dalam proses tersebut, sehingga penulis merasa perlu untuk mengkaji
permohonan dispensasi usia perkawinan. Meskipun batas usia yang ideal untuk
Undang-Undang Nomor 1 tahun 1974 Pasal 6 ayat (2), namun pada kenyataannya,
batas usia tersebut seringkali tidak diindahkan oleh masyarakat, yang tercermin
Ada beberapa faktor yang menyebabkan pernikahan dini, antara lain faktor
pribadi dan faktor keluarga. Dari segi pribadi, beberapa remaja ingin menghindari
perbuatan yang berpotensi menimbulkan dosa, seperti hubungan bebas, dan ada
juga yang menikah karena kehamilan di luar nikah. Sedangkan dari sisi keluarga,
pernikahan dini bisa terjadi karena adanya jodoh dari orang tua atau paksaan dari
keluarga.6
Pernikahan dini adalah institusi suci yang besar yang mengikat dua
individu yang masih remaja dalam ikatan keluarga. Perlindungan hak anak telah
yang mencakup hak tumbuh dan berkembang, hak sipil dan kebebasan, hak
asuhan dan perawatan, hak bermain dan berpartisipasi, hak kesehatan, hak
mencermati bagaimana hak anak dilindungi jika menjadi subjek dalam pernikahan
6
Dian Luthfiyanti, Metodeologi Penelitian Kesehatan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008) h.
47.
8
bagi mereka yang mengajukan dispensasi nikah, Pengadilan harus menilai dengan
seksama alasan-alasan yang mereka berikan mengenai pernikahan dini. Hal ini
penting karena jika semua permohonan dispensasi dikabulkan, hal itu akan
hubungan cinta yang kuat antara calon pasangan yang telah terjalin selama
beberapa tahun, bahkan jika salah satu di antara mereka telah hamil, maka
pelanggaran syariat serta melindungi hak-hak hukum dan kepentingan anak yang
prinsip syariat. Pendekatan ini didasarkan pada prinsip hukum dalam teori
merupakan salah satu konsep yang penting dalam pemahaman hukum Islam,
B. Rumusan Masalah
Belopa ?
C. Tujuan Penelitian
Agama Belopa
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian yang akan dilakukan antara lain adalah:
7
Riva’i dan Muhammad, Ushul Fiqh, Cetakan.Ke-VII, (Bandung: PT. Al-Ma’arif, 1995),
h. 10.
10
dispensasi nikah tersebut, sehingga diharapkan dari penelitian ini pula dapat
menjadi bahan masukan bagi peneliti yang lain yang penelitiannya memiliki
2. Aspek Praktis; Bagi lembaga, hasil penelitian ini diharapkan dapat berfungsi
nikah. Bagi jurusan, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai
Agama Belopa.
BAB II
KAJIAN TEORI
yang baru dalam dunia hukum. Beberapa penelitian yang dilakukan sebelumnya
Agama Masamba dalam Kasus Pernikahan di Bawah Umur”. Dari hasil penelitian
dilakukan sebagai upaya memenuhi rasa keadilan dalam masyarakat yang telah
sadar akan aturan hukum yang berlaku di Indonesia. Pemberian dispensasi umur
ekonomi dan lemahnya tingkat pendidikan, yang kemudian memicu orang tua
8
Muh.Idris, “Dispensasi Pengadilan Agama Masamba dalam Pernikahan Dibawah
Umur”, Tesis Magister, (Palopo, IAIN Palopo, 2016), h. 119-120.
11
12
Nikah hanyalah untuk mendapatkan hak dari Pemohon, sehingga Hakim selaku
tidak hanya terikat pada hukum positif mengenai batasan batasan usia perkawinan
bagi pihak laki laki berusia 19 tahun dan pihak wanita 16 tahun, melainkan Hakim
se- D.I. Yogyakarta tahun 2013-2015)”. Dari hasil penelitian yang dilakukan,
hakim antara lain; pertimbangan persepsi yang tidak baik dalam masyarakat
yang pasti dan kuat dalam kehidupan rumah tangga, dan pertimbangan
9
Nur Aisyah, “Dispensasi Pernikahan di bawah Umur pada Masyarakat Islam di
Kabupaten Bantaeng”, Tesis Magister (Makassar, UIN Alauddin Makassar, 2015), h. 45.
13
kematangan mental. Untuk perkara yang ditolak, yaitu kematangan mental, tidak
ada alasan yang darurat, dan yang kedua calon mempelai sama-sama di bawah
perbedaan dengan penelitian ini karena fokus tesis ini lebih tertuju pada analisis
mendalam terhadap putusan Hakim terkait keputusan yang dibuat dalam kasus
diajukan oleh para pencari keadilan. Dalam tesis ini, peneliti berupaya untuk
Palopo, yang didasarkan pada prinsip kemaslahatan bagi pihak yang mengajukan
permohonan. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk menjelajahi lebih dalam
B. Deskripsi Teori
10
Lukman Haqiqi Amirullah, “Metode Penemuan Hukum dalam Perkara Dispensasi
Nikah (Studi di Pengadilan Agama se- D.I. Yogyakarta tahun 2013-2015)”, Tesis Magister
(Yogyakarta: UIN Sunang Kalijaga, 2016), h. 80.
14
1. Analisis Putusan
berupa karangan, perbuatan, dan lain sebagainya. Arti lain analisis ini merupakan
penguraian suatu pokok atas berbagai bagian dan penelaahan yang memiliki
hubungan antara satu dengan yang satunya dalam memperoleh pengertian yang
sesungguhnya karena pada penetapan hanya ada permohonan tidak ada lawan
Terdapat 3 jenis putusan hakim yang dilihatnya dari segi putusan, isi dan
dari segi hadir tidaknya para pihak pada saat putusan dijatuhkan. Menurut
pemikiran atau pendapat hakim dalam menjatuhkan putusan dengan melihat hal-
hal yang dapat meringankan atau memberatkan pelaku. Setiap hakim wajib
esensi yakni:12
11
Yahya Harahap, “Hukum Acara Perdata tentang Gugatan Persidangan, Penyitaanm
Pembuktian dan Putusan Pengadilan”, (Jakarta: Sinar Grafika, 2005), h. 28
12
Ahmad Rifai, “Penemuan Hukum oleh Hakim dalam Perspektif Hukum Progresif”,
(Jakarta: Sinar Grafika, 2011), h. 104
15
fungsi yudisialnya.
seorang hakim harus memiliki moral dan integritas yang tinggi sehingga
timbulnya perkara baru. Putusan harus tuntas dan tidak menimbulkan ekor perkara
baru. Tugas hakim tidak berhenti dengan menjatuhkan putusan saja, akan tetapi
segala hambatan dan rintangan untuk dapat tercapainya peradilan yang sederhana,
hukum yang dipakai apakah telah memenuhi ketentuan hukum yang berlaku.
hakim telah berbuat dan bertindak yang seadil-adilnya dalam memutuskan suatu
kata lain bahwa seorang hakim harus membuat keputusan yang adil dan bijaksana
masyarakat.
2. Dispensasi
Istilah dispensasi kawin, secara letterlijk tersusun dari dua kata, yaitu
dari aturan karena adanya pertimbangan yang khusus; pembebasan dari suatu
Maksudnya dari dispensasi nikah adalah keringan yang berlaku bagi calon
13
Sudikno Mertokusumo, “Hukum Acara Perdata Indonesia”, (Yogyakarta: Liberty,
2002), h. 108
14
John M. Echols, “An Indonesian-English Dictionary”. Edisi Ke 3, (Jakarta: Gramedia,
1992), h. 146
17
pasangan suami istri yang belum bisa menikah karena umur mereka belum
oleh Pengadilan Agama kepada calon mempelai yang belum mencukupi batas usia
perkawinan.16
Secara sederhana dispensasi kawin dapat dipahami dalam dua kata dasar,
pengecualian dari aturan umum untuk suatu keadaan yang khusus. 17Dispensasi
nikah adalah jalan keluar dari pintu darurat untuk kemudian menikahkan mereka
yang masih di bawah umur, diberikannya dispensasi itu adalah suatu pintu darurat
untuk memberikan solusi bagi mereka yang memiliki keadaan darurat seperti
mudah memang dalam menentukan batas minimal usia dalam perkawinan. Selain
agama, sebab dewasa dalam ukuran agama khususnya agama islam diukur dari
seseorang baliq. Jumhur ulama mengatakan bahwa tanda-tanda baligh pada anak
laki-laki yaitu keluarnya sperma baik dalam kondisi sadar maupun mimpi.
atau berdasarkan usia jika tanda-tanda secara fisik tidak nampak. Perlindungan
15
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Cet,IV;
Edisi.10; Jakarta: Balai Pustaka, 1995), h. 2.
16
Roihan A. Rayid, Hukum Acara Peradilan Agama (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005), hal. 32
17
Tim Penyusun dan Pengembangan Bahasa, “Kamus Besar Bahasa Indonesia”, (Jakarta:
Balai Pustaka, 1988).
18
terhadap anak untukterhindar dari perkawinan pada usia anak rupanya akan
lainya saling tumpang tindih dalam hal perkawinan anak tersebut. Setelah
tahun untuk perempuan yang jelas sudah merugikan anak khususnya wanita,
kemudian diubah menjadi 19 tahun untuk laki-laki dan perempuan yang dirasa
sudah cukup untuk mencegah perkawinan anak akan tetapi ada ketentuan lainya
yang menjadi celah terjadinya perkawinan anak tersebut, yaitu dispensasi usia
perkawinan.18
maupun usianya belum mencapai batas minimal yang ditentukan oleh undang-
Nomor 16 Tahun 1974 adalah, usia pria minimal 19 tahun dan usia wanita
pernikahan disejajarkan antara pria dan wanita. Yakni sama-sama usia 19 tahun.
Dalam undang-undang ini ditetapkan seseorang baik pria maupun wanita baru
memberikan Dispensasi Nikah bagi calon mempelai yang belum mencapai batas
mendengar keterangan kedua calon mempelai, orangtua kedua belah pihak dan
18
M. Emil Maulana, “Dispensasi Usia Perkawinan Ditinjau dari Perspektif Perlindungan
Anak”, Tesis (Surabaya: Universitas 17 Agustus 1945, 2021), h. 6. Diakses Melalui,
http://repository.untag-sby.ac.id/10261/. Tanggal 21 Juni 2023
19
Pengadilan Agama tersebut, pegawai pencatat nikah pada Kantor Urusan Agama
dilakukan apabila adanya persetujuan dari kedua belah pihak dan kedua belah
pihak telah memiliki kematangan serta kesiapan dalam membentuk suatu rumah
tangga. Kematangan dan kesiapan tersebutlah yang kemudian dibatasi dengan usia
nikah di Pengadilan Agama mengacu pada hukum materiil dan hukum formil
Acara Perdata yang berlaku pada pengadilan dalam lingkungan Peradilan Umum,
batasan usia dalam pernikahan, namun ditegaskan seseorang yang ingin menikah
agar dewasa dan layak menikah, sehingga ia dapat menjalani atau mengelola
19
Sri Agustini, “Pelaksanaan Isbad Nikah dan Dispensasi Nikah di Kota Padang”, Jurnal
Ensiklopedia Social Review, Vol 3, No. 1, 2021, h. 55-56. Diakses Melalui,
https://jurnal.ensiklopediaku.org/ojs-2.4.8-3/index.php/sosial/article/view/677. Pada Tanggal 7
Juni 2023
20
Pasal 7 ayat (1) dan ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang
Perkawinanjo. Pasal 15 ayat (1) Kompilasi Hukum Islam
20
manajemen dalam berumah tangga dengan baik. Sebagaimana dalam Quran Surah
َو اْب َت ُلوا اْلَي َت اَم ٰى َح َّت ٰى ِإَذ ا َب َلُغ وا الِّن َك اَح َف ِإْن آَن ْس ُتْم ِم ْن ُهْم ُر ْش ًد ا َف اْد َفُعوا ِإَلْي ِه ْم
َأْم َو اَلُهْم ۖ َو اَل َت ْأُك ُلوَه ا ِإْس َر اًفا َو ِبَداًر ا َأْن َي ْك َب ُرواۚ َو َم ْن َك اَن َغ ِنًّي ا َفْلَي ْس َت ْع ِفْف ۖ َو َم ْن
َك اَن َفِقيًر ا َفْلَي ْأُك ْل ِباْلَم ْع ُروِف ۚ َفِإَذ ا َد َفْع ُتْم ِإَلْي ِه ْم َأْم َو اَلُهْم َفَأْش ِه ُد وا َع َلْي ِه ْم ۚ َو َكَفٰى ِباِهَّلل
َح ِس يًبا
Terjemahnya:
Dan ujilah anak yatim itu sampai mereka cukup umur untuk kawin.
Kemudian jika menurut pendapatmu mereka telah cerdas (pandai memelihara
harta), maka serahkanlah kepada mereka harta-hartanya.Dan janganlah kamu
makan harta anak yatim lebih dari batas kepatutan dan (janganlah kamu) tergesa-
gesa (membelanjakannya) sebelum mereka dewasa. Barang siapa (di antara
pemelihara itu) mampu, maka hendaklah ia menahan diri (dari memakan harta
anak yatim itu) dan barangsiapa yang miskin, maka bolehlah ia makan harta itu
menurut yang patut. Kemudian apabila kamu menyerahkan harta kepada mereka,
maka hendaklah kamu adakan saksi-saksi (tentang penyerahan itu) bagi
mereka.Dan cukuplah Allah sebagai Pengawas (atas persaksian itu).21
pernikahan selama meraka sudah menginjak usia yang sudah dewasa. Dalam
seseorang ditandai dengan keluarnya mani atau sudah pernah mengalami mimpi
basah. Para ahli berbeda pendapat, Muhammad bin al-Husain, Bisyr bin Mu’adz,
Ibnu Waki’ dan al-Mutsanna berpendapat bahwa maknanya yakni pintar dan baik
dalam urusan agama. Sedangkan makna menurut Muhammad bin Basysyar, Ibnu
21
Kementerian Agama RI, “Al-Qur’an dan Terjemahan”, (Bandung: CV. Mikraj
Khazanah Ilmu, 2019), h. 77
21
Basysyar dan Ya’qub bin Ibrahim adalah pandai (saja). Ada juga yang
berpendapat bahwa makna ar-rusy adalah baik dan bisa mengetahui sesuatu yang
Kasus dispensasi nikah ini diatur dalam hukum acara perdata sebagaimana
yang telah diuraikan di atas, namun dalam praktik dispensasi nikah yang
cara dalam pelaksanaan atau pengajuan dispensasi nikah. Adapun tata cara
a. Pengajuan Permohonan
b. Kewenangan mengadili/kompetensi
adalah Pengadilan Agama bagi yang beragama Islam dan Pengadilan Negeri bagi
yang beragama non muslim. Jika terdapat perbedaan agama antara anak dan orang
dengan agama anak (Pasal 7 Perma 5/2019). Dalam hal calon suami danisteri
22
Imam Syafi’I, “Penetapan Dispensasi Nikah oleh Hakimi (Studi Komparatuf Hukum
Islam dan Hukum Positif)”, Jurnal Mabahits, Vol. 2, No. 2, 2021, h. 99-100. Diakses Melalui,
http://ejournal.inaifas.ac.id/index.php/Mabahits/article/view/761. Pada Tanggal 21 Juni 2023
23
M. Yahya Harahap, “Hukum Acara Perdata”, Cetakan Ketujuh (Sinar Grafika, 2008),
h. 9
22
permohonan dispensasi kawin untuk masing-masing calon suami dan calon isteri
diajukan kepengadilan yang sama sesuai degan domisili salah satu orang
c. Persyaratan Adimistrasi
sebagai berikut:
1) Surat permohonan
4) Foto copy KTP atau berupa identitas lainnya seperti akta kelahira
5) Foto copy ijazah pendidikan terakhir anak dan atau surat keterangan masih
dokumen lainnya yang menjelaskan tentang identitas dan status pendidikan anak
dan identitas orang tua atau wali (Pasal 5 ayat 2 Perma Nomor 5 Tahun 2019).
Islam maka sebagaimana dalam qur’an surah an-Nisa ayat 59/4 menerangkan
tentang mentaati pemerintah dan Allah swt, adapun ayatnya sebagai berikut:
24
Widhia Arum Wibawa, “Apa itu Dispensasi Nikah”. Diakses Melalui,
https://news.detik.com/berita/d-6516438/apa-itu-dispensasi-nikah-hal-hal-ini-wajib-diketahui-.
Pada Tanggal 21 Juni 2023
23
ٰٓيَاُّيَها اَّلِذ ْيَن ٰا َم ُنْٓو ا َاِط ْيُعوا َهّٰللا َو َاِط ْيُعوا الَّر ُسْو َل َو ُاوِلى اَاْلْم ِر ِم ْنُك ْۚم َف ِاْن َتَن اَزْع ُتْم ِفْي
َش ْي ٍء َفُر ُّد ْو ُه ِاَلى ِهّٰللا َو الَّر ُسْو ِل ِاْن ُكْنُتْم ُتْؤ ِم ُنْو َن ِباِهّٰلل َو اْلَيْو ِم اٰاْل ِخ ِۗر ٰذ ِلَك َخْيٌر َّو َاْح َس ُن
ࣖ َتْأِو ْياًل
Terjemahnya:
“Wahai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nabi
Muhammad) serta ululamri (pemegang kekuasaan) di antara kamu.Jika kamu
berbeda pendapat tentang sesuatu, kembalikanlah kepada Allah (Al-Qur’an) dan
Rasul (sunahnya) jika kamu beriman kepada Allah dan hari Akhir.Yang demikian
itu lebih baik (bagimu) dan lebih bagus akibatnya (di dunia dan di akhirat)”.25
Sebagaimana ulil amri dijelaskan sebagai isyarat bahwa kehadiran ulil amri sangat
diperlukan dalam rangka mengatur tata nilai kehidupan sosial seorang muslim.
Dilihat dari sisi lain, menempatkan ketaatan pada perintah ulil amri setelah
ketaatan pada perintah Allah dan Rasul-Nya juga mengandung ajaran bahwa
kewajiban membayar ulil amri berkaitan dengan syarat-syarat yang harus dipatuhi
ulil amri dalam menjalankan kepemimpinannya. Ajaran Allah SWT dalam Al-
Abu Thalib RA, dia berkata, “Tugas pemimpin adalah mengatur dengan adil dan
menunaikan amanah, dan jika hal itu dilakukan, maka umat Islam wajib
memenuhi misi dan harga adil dan kemudian memerintahkan kami untuk
mematuhinya”26
25
Kementerian Agama RI, “Al-Qur’an dan Terjemahan”, (Bandung: CV. Mikraj
Khazanah Ilmu, 2019), h. 45
26
Sulaeman Kurdi, Dkk, “Konsep Taat Kepada Pemimpin (Ulil Amri) di dalam Surah An-
Nisa: 59, Al-Anfal: 46 dan Al-Maidah: 48-49 (Analisis Tafsir Al-Qurthubi, Al-Mishbah, dan Ibnu
24
Taraf usia matang berdampak dari hasil pendidikan terhadap manfaat dari
suatu perkawinan sehingga dari beberapa tujuan perkawinan itu dikemukakan oleh
kosong. Selain itu, pada hakikatnya diciptakannya nafsu seksual pada diri
kedua ini berkaitan erat dengan tujuan pertama yaitu memperoleh anak
dilepaskan dengan cara-cara yang dilarang oleh syara’, seperti dengan cara
Katsir)”, Journal Of Islamic Law and Studies, Vol. 1, No.1 Juni 2017, h. 35-36. http://jurnal.uin-
antasari.ac.id/index.php/jils/article/view/2552. Pada Tanggal 26 Desember 2022
25
4) Membentuk dan mengatur rumah tangga yang menjadi basis pertama dari
didasari satu hal, namun dalam hal ini ada beberapa faktor yang menyebabkan
a. Faktor Sosial
mempunyai peranan yang penting dalam perkembangan individu dan secara teori
hal ini ini pada umumnya menunjukkan kebenarannya. Dalam lingkungan sosial
atau lingkungan masyarakat terjadi adanya interaksi individu satu dengan individu
27
Al-Ghazali, “Menyingkap Hakikat Perkawinan; Adab, Tata Cara dan Hikmahnya,
Penerjemah: Muhammad al-Baqir. (Bandung: Karisma, 1999), h. 24
28
26
mempengaruhi lingkungan.29
gender, menempatkan perempuan pada posisi yang rendah dan hanya dianggap
pelengkap seks laki-laki saja. Kondisi ini sangat bertentangan dengan ajaran
agama apapun termasuk agama Islam yang sangat menghormati perempuan. Dan
juga Kondisi ini hanya akan melestarikan budaya patriarki yang bias gender yang
umur.
b. Faktor Pendidikan
yang masih dibawah umur dan tidak dibarengi dengan pemikiran yang panjang
c. Faktor Ekonomi
memutuskan untuk menikah. Tidak ada biaya sekolah menjadi alasan mereka
untuk putus sekolah. Beberapa informan mengatakan bahwa menikah karena tidak
sekolah sehingga tidak ada yang membuat sibuk. Beberapa informan mengatakan
tidak sekolah disebabkan tidak ada biaya utuk melanjutkan sekolah. Selain karena
tidak ada biaya sekolah, harapan akan terjadinya perubahan ekonomi yang lebih
29
Bimo Walgito, Pengantar Psikologi Umum, (Yogyakarta: Andi,1989), h. 55
30
Fitri Raya, Dkk, “Urgensi Pendidikan Tekan Pernikahan Dini”, Jurnal Pengabdian
Masyarakat, Vol. 15, No. 1, 2022, h.55
27
baik dengan menikah menjadi alasan terjadinya pernikahan dini. Ada beberapa
diakibatkan tidak melanjutkan sekolah karena tidak ada biaya sekolah, selain itu
menjadi lebih baik dan ingin meningkatkan ekonomi mereka. Dengan menikah
hal ini peneliti menjabarkan dampak pasca menikah di bawah umur sebagaimana
pernikahan. Hal ini dapat menyebabkan stres, depresi, dan bahkan bisa
b. Anak yang menikah pada usia dini memiliki risiko yang lebih tinggi untuk
reproduksi.
31
Eva Eliya Sibagariang, Kesehatan Reproduksi Wanita, Edisi Revisi, (Jakarta: Trans
InfoMedia. 2016), h. 35
28
Kehamilan pada usia dini memiliki resiko medis yang cuku ptinggi,
karena pada usia dini alat reproduksi belum matang untuk menjalankan
tahun karena pada usia ini fungsi hormonal melewati masa kerjanya secara
yang ditandai dengan menstruasi. Kematangan rahim ini dapat pula dilihat dari
perubahan ukuran rahim secara anatomis, pada seorang wanita ukuran rahim
berubah sejalan dengan usia dan perkembangan hormonal. Hamil di usia sangat
muda dapat meningkatkan risiko kesehatan pada wanita dan bayinya. Hal ini
c. Pernikahan dini dapat membatasi akses pendidikan dan karir bagi individu
yang menikah pada usia dini. Pasangan yang menikah pada usia dini seringkali
mengembangkan karir mereka. Hal ini dapat menyebabkan mereka sulit untuk
secara ekonomi. Pasangan yang menikah pada usia dini belum memiliki
wanita. Dalam hal ini batas minimal usia perkawinan bagi wanita dipersamakan
dengan batas minimal usia perkawinan bagi pria, yaitu 19 (sembilan belas) tahun.
Batas usia dimaksud dinilai telah matang jiwa raganya untuk dapat
baik tanpa berakhir pada perceraian dan mendapat keturunan yang sehat dan
berkualitas. Diharapkan juga kenaikan batas usia yang lebih tinggi dari 16 (enam
belas) tahun bagi wanita untuk kawin akan mengakibatkan laju kelahiran yang
lebih rendah dan menurunkan resiko kematian ibu dan anak. Selain itu juga dapat
berkaitan dengan proses mengadili dispensasi kawin harus tunduk pada peraturan
ini. Mulai dari asas dan prinsip yang harus diperhatikan, syarat dan ketentuan
perkara ini, sampai dengan hal apa saja yang harus dipertimbangkan dalam
putusan atau penetapan hakim terkait dengan apakah permohonannya ditolak atau
dikabulkan.
Perma ini mengatur bahwa pemberian izin kawin kepada anak tidak boleh
asal-asalan, penetapan yang diberikan oleh hakim harus patuh dan berpedoman
33
Salinan uuri Nomor 16 Tahun 2019 Tentang Perubahan Atas UURI Nomor 1 Tahun
1974 Tentang Perkawinan
30
untuk memastikan orang tua, anak,calon suami/isteri dan orang tua/wali calon
anak (perempuan), dampak ekonomi, sosial dan psikologis bagi anak, serta
hukumnya, maka penetapan yang dibuat oleh majelis hakim tersebut batal demi
lebih besar” dengan tidak menjelaskan secara lebih jauh kemadharatan besar apa
yang akan dilaluioleh anak tersebut apabila pernikahan itu dilangsungkan dan
kemadharatan besarapa yang akan dilalui anak tersebut apabila pernikahan tidak
dilangsungkan.34
3. Perkawinan
Perkawinan diambil dalam bahasa Arab yang terdiri dari dua kata yakni,
menghimpun dua insan menjadi satu. Melalui dipersatukannya dua insan tersebut
yang awalnya hidup sendiri (tak berpasangan), dengan adanya perkawinan dua
34
Fahadil Amin Al Hasan, Dkk, Dispensasi Kawin Dalam Sistem Hukum Indonesia
menjamin Kepentingan Terbaik Anak Melalui Putusan Hakim (Marriage Dispensation In The
Indonesian Legal system protecting Children’s Best Interests Through Judges’ Decisions). Vol.
14, No. 1 Tahun 2021, h. 90-91
31
insan manusia yang dipertemukan berdasarkan jalan Allah SWT untuk berjodoh
1974 yakni:
yang berlaku.
undangan yang berlaku. Bila kedua ayat dalam Pasal 2 UU 1/1974 dihubungkan
peristiwa perkawinan itu memang ada dan terjadi. Dengan pencatatan itu
35
Tinuk Dwi Cahyani, “Hukum Perkawinan”, Cet. 1, (Malang : Penerbit Universitas
Muhammadiyah Malang, 2020), h. 1
32
lainnya. Suatu perkawinan yang tidak tercatat dalam Akta Nikah dianggap tidak
lain yang diberikan Wahbah al-Zuhaily adalah "akad yang telah ditetapkan
oleh syar'i agar seorang laki-laki dapat mengambil manfaat untuk melakukan
2) Menurut Hanafiah, "nikah adalah akad yang memberi faedah untuk melakukan
dengan seorang wanita selama tidak ada faktor yang menghalangi sahnya
3) Menurut Hanabilah, nikah adalah akad yang menggunakan lafadz inkah yang
syara’ adalah menghalalkan sesuatu tersebut. Akan tetapi ini bukanlah tujuan
istri mendapatkan ketenangan jiwa karena kecintaan dan kasih sayangnya dapat
sejatinya adalah sebuah perjanjian atau pengikatan suci antara seorang laki-laki
dan perempuan.
tidak terkecuali dalam hukum perkawinan. Menurut Hukum Islam dan perundang-
undangan, Asas Hukum Perkawinan Islam terdiri atas tujuh asas, yakni asas
kesukarelaan, asas kemitraan suami istri, asas monogami terbuka, dan asas untuk
Islam terhadap orang Islam dan badan hukum Islam. Pengertian asas personalitas
Agama adalah hanya mereka yang beragama Islam.38 Asas Personalitas Keislaman
ialah salah satu asas perkawinan Islam di Indonesia berdasarkan Pasal 1 dan Pasal
2 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan junto Pasal
lahir batin antara seorang lelaki dan seorang perempuan untuk membentuk rumah
tangga yang bahagia dan kekal berdasarkan ketuhanan yang maha esa.
Pasal 29 UUD 1945 sebagai landasan hukum. Pasal 40 huruf C dan Pasal
Muslim dan non-Muslim. Oleh karena itu, asas kepribadian Islami dalam bidang
hukum perkawinan Indonesia didasarkan pada Pasal dan Pasal 2 Ayat (1) UU
b. Asas kesukarelaan
Kesukarelaan tidak hanya harus terdapat antara kedua calon suami- istri, tetapi
juga antara kedua orang tua kedua belah pihak. Asas kesukarelaan menurut
Mohammad Daud Ali, tidak hanya harus terdapat pada kedua calon mempelai,
38
Yahya Harahap, Kedudukan Kewenangan dan Acara Peradilan Agama, (Jakarta: Sinar
Grafika, 2001), halaman. 56
35
tetapi juga harus terdapat pada kesukarelaan kedua orang tua masing-masing
calon mempelai.39
merupakan salah satu rukun nikah yang harus dipenuhi, sebagaimana diatur dalam
Pasal 14 syariat Islam yang menyebutkan bahwa rukun nikah terdiri dari calon
suami, calon istri dan pernikahan. Wali, dua saksi laki-laki, dan persetujuan Ijab
Kabul.
c. Asas persetujuan
perkawinan Islam menghormati hak asasi manusia dalam hal perkawinan yang
telah ditetapkan sejak awal Islam, sekitar abad ketujuh Masehi. Ketika memilih
menunjukkan apakah dia menerima tawaran pria itu atau tidak (prinsip
persetujuan).
d. Asas kebebasan
memilih siapa pasangan hidupnya. Hal ini tampak dari hadits kelompok kecuali
dalam asas akad bahwa ayahnya menikahinya ketika dia janda dan dia tidak.
39
H. Mohammad Daud Ali, Hukum Islam: Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Islam
di Indonesia. (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), h. 45
36
Seperti pernikahan, dia datang ke Rasulullah, semoga Tuhan memberkati dia dan
memberinya kedamaian.
e. Asas kemitraan
sederajat. Asas kemitraan dalam hukum perkawinan Islam dapat dilihat dari:
Pertama, subjek hukum atau orang yang mengadakan akad nikah, yaitu calon
suami dan calon istri, yang dilaksanakan oleh wali. Kedua: Dari segi akad, atau
subjek akad nikah, adalah hubungan hukum antara suami dan istri atas dasar
timbal balik. Dalam akad nikah terdapat perintah dari Allah dan orang tua
mempelai wanita (istri) kepada mempelai pria (suami) dalam mengurus rumah
tangga dan mengurus keluarga agar terhindar dari kesengsaraan lahir dan batin di
Kompilasi Hukum Islam (KHI) mengatur mengenai seorang pria hanya boleh
memiliki seorang istri dan seorang wanita hanya boleh memiliki seorang suami,
yang dikenal dengan asas monogami. Asas monogami yang dimaksud bukanlah
asas monogami mutlak tetapi asas monogami terbuka. Artinya, jika suami tidak
mampu berlaku adil terhadap hak-hak istri bila lebih dari seorang maka cukup
seorang istri saja. Poligami dibolehkan tentunya dengan pengecualian dan syarat-
syarat tertentu.
mencintai satu sama lain, saling suka dan rela antara kedua belah pihak. Sehingga
tidak ada keterpaksaan satu dengan yang lainnya. Perjanjian suci dalam sebuah
perkawinan dinyatakan dalam sebuah ijab dan qobul yang harus dilakukan antara
calon laki-laki dan perempuan yang kedua-duanya berhak atas diri mereka.
Apabila dalam keadaan tidak waras atau masih berada di bawah umur, untuk
mereka dapat bertindak wali-wali mereka yang sah. 40 Abu Zahrah berpendapat,
mempunyai kewajiban dan haknya yang harus saling dipenuhi satu sama lainnya
Rukun merupakan hal pokok yang tidak boleh ditinggalkan atau masuk di
dalam substansi, berbeda dengan syarat yang tidak masuk ke dalam substansi dan
1) Kedua mempelai, laki-laki dan perempuan. Dalam hal syarat yang mesti
40
M Khoiruddin, “Wali Mujbir Menurut Imam Syafi’i (Tinjauan Maqâshid Al-
Syarî’ah)”, Al-Fikra: Jurnal Ilmiah Keislaman, Vol 18, No 2, 2019, h. 257, diakses Melalui,
https://doi.org/10.24014/af.v18.i2.8760. Pada Tanggl 7 Juni 2023
38
a. Memiliki identitas yang jelas dan tidak kabur, hal ini dimaksudkan
agar pernikahan dapat dicatat oleh petugas pernikahan dan diakui oleh
Negara.
b. Kedua belah pihak mempelai telah setuju untuk menikah dan juga
perempuan.
4) Antara ke dua telah tidak ada hal-hal yang terlarang untuk melangsungkan
6) Wali
Dalam sebuah pernikahan bahwa wali merupakan salah satu rukun yang
harus ada. Wali berasal dari pihak perempuan yang akan dinikahkan kepada
pengantin laki-laki. Karena kemutlakan adanya wali dalam sebuah akad nikah
adalah menghalalkan kemaluan wanita yang wanita tersebut tidak mungkin akan
menghalalkan kemaluannya sendiri tanpa adanya wali. 41 Salah satu rukun nikah
yaitu wali juga terdapat dalam H.R Abu Daud, At-Tirmidzy dan Ibnu Majah
41
Aspandi A. “Pernikahan Berwalikan Hakim Analisis Fikih Munakahat Dan
Kompilasi Hukum Islam”, Jurnal Hukum Islam, Vol.5, No.1 , 2017, h. 85. Diakses melalui,
khttps://doi.org/10.21274/ahkam.2017. tanggal 7 Juni 2023
39
bahwa “Wanita mana saja yang menikah tanpa izin walinya maka nikahnya
batal”.
berikut:
dijelaskan dalam hadis namun ada yang menyebutkan bahwa wanita yang
telah dewasa dan berakal boleh menjadi wali bagi dirinya sendiri.
e) Memiliki pikiran yang sehat dna tidak pikun, oleh sebab itu seseorang
tidaklah sah menjadi wali apabila ia memiliki gangguan denga pikiran atau
f) Beragama Islam, seorang wali niah haruslah beragama Islam dan hal ini
sesuai dengan firman Allah SWT dalam QS. Al-Imran/3 ayat 28:
ٓ اَّل َيَّتِخ ِذ ٱْلُم ْؤ ِم ُنوَن ٱْلَٰك ِف ِر يَن َأْو ِلَيآَء ِم ن ُدوِن ٱْلُم ْؤ ِمِنَني ۖ َو َم ن َيْف َعْل َٰذ ِلَك َفَلْيَس ِم َن ٱلَّلِه ىِف َش ْى ٍء ِإاَّل
ِإ ِه ِص ِم
َأن َتَّتُقوا۟ ْنُه ْم ُتَق ٰى ًة ۗ َو َحُيِّذ ُر ُك ُم ٱلَّلُه َنْف َس ۥُه ۗ َو ىَل ٱلَّل ٱْلَم ُري
Terjemahnya:
42
Kementerian Agama RI, “Al-Qur’an dan Terjemahan”, (Bandung: CV. Mikraj
Khazanah Ilmu, 2019), h. 53
40
g) Adanya dua orang saksi. Dalam hal ini syarat dari saksi pernikahan adalah
sebagai berikut:
Ulama hanafiyah berpendapat bahwa saksi itu boleh terdiri dari satu
3) Bersifat adil dalam arti saksi dikenal sebagai orang baik dan tidak
5) Bisa mendengar dan melihat, hal ini diharuskan karena saksi adalah
saksi itu boleh terdiri dari perempuan dengan catatan harus disertai
saksi laki-laki.43
secara pribadi
pria lain dengan ketentuan calon mempelai pria memberi kuasa yang
43
Diakses Melalui, Redaksi Dalam Islam, “Rukun Nikah dalam Islam”,
https://dalamislam.com/hukum-islam/pernikahan/rukun-nikah-dalam-islam. Tanggal 7 Juni 2023
41
tegas secara tertulis bahwa penerimaan wakil atas akad nikah itu
c. Dalam hal calon mempelai wanita atua wali keberatan bila calon
3) Menggunakan kata nikah atau tazwij atau direvsi dari kedua kata
tersebut
6) Orang yang melaksanakan ijab dan kabul tidak dalam haji dan umrah
7) Di dalam tempat tersebut, ijab dan kabul harus dihadiri minimal empat
orang, yakni; wali dari calon mempelai perempuan dan atau wakilnya,
dalam hal ini terdapat dampak ketika hubungan sumi dan isteri terjadi pertikaian
yang berujung perceraian, sehingga pada fenomena tersebut dilarang dalam agama
sebagai berikut:
َح َّد َثَنا َك ِثيُر ْبُن ُع َبْيٍد َح َّد َثَنا ُمَحَّم ُد ْبُن َخ اِلٍد َع ْن ُمَع ِّر ِف ْبِن َو اِص ٍل َع ْن ُمَح اِر ِب ْبِن
44
Dakwatul Chairah, “Pelaksanaan Ijab Kabul Pernikahan di Masa Pandemi Covid-
19 di KUA Kec. Sampang Madura”, Vol. 11, No. 1, Juni 2021, h. 68. Diakses Melalui,
http://jurnalfsh.uinsby.ac.id/index.php/alhukuma/article/view/1102. Tanggal 8 Juni 2023
45
Ahmad Rofiq, “Hukum Perdata Islam di Indonesia”, (Jakarta: Raja Wali Pers,
2013), h. 75
42
ِد َثاٍر َع ْن اْبِن ُع َم َر َع ْن الَّنِبِّي َص َّلى ُهَّللا َع َلْيِه َو َس َّلَم َقاَل َأْبَغ ُض اْلَح اَل ِل ِإَلى ِهَّللا َتَع اَلى
الَّطاَل ُق
Artinya:
merupakan solusi terakhir untuk melepaskan diri dari kesulitan yang dihadapi oleh
salah seorang pasangan suami atau isteri yang tidak kuat dan tidak puas atas
perkawinan yang mereka jalani. Apabila pasangan suami isteri telah tidak
harmonis lagi dan tidak menemukan suatu titik temu diantara mereka yang hanya
atau jalan yang ditempuh untuk memutuskan hubungan suami isteri yang sah.47
Perkawinan dalam hukum Islam sebagai suatu perjanjian yang suci dan
kokoh untuk kelangsungan sebuah rumah tangga, sehingga ketentuan Pasal 28B
melalui perkawinan yang sah serta Negara menjamin hak anak atas kelangsungan
hidup, tumbuh, dan berkembang serta berhak atas pelindungan dari kekerasan dan
diskriminasi.
46
Abu Dawud Sulayman Sajastani, 2008. Mawsu’ah al-Hadis as-Sharif al-Kutub as-
Sittah. Riyad: Dar as-salam, h.1383
47
Ali Yusuf as-Subki, “Fiqh Keluarga”, (Jakarta: Kencana, 2007), h. 331
43
persetujuan perkawinan hanya diperbolehkan jika pihak pria telah mencapai usia
19 tahun dan pihak wanita telah mencapai usia 16 tahun. Aturan ini membuka
Anak, menyebutkan bahwa anak adalah seseorang yang belum mencapai usia 18
tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan. Sementara itu, penafsiran
wanita secara sadar. Artinya, itu adalah untuk melegalkan bagi seorang pria untuk
yang menghalalkan untuk meraih kenikmatan dengan wanita yang bukan mahram
perjanjian yang didalamnya terdapat lafadz nikah atau tazwid yang dijadikan
sebagai pedoman.48
dan Abdul Sayyed Hawwas yang menyatakan bahwa dalam Islam pernikahan
tidak hanya sebatas pemenuhan nafsu semata melainkan terdapat tujuan penting
yang berkenaan dengan ruang lingkup sosial, psikologis dan agama 49. Adapun
sebagai khalifah Allah SWT tanpa melanggar ajaran agama. Hal ini
sesuai dengan ajaran yang terdapat dalam Hadits Anas bin Malik.50
48
Yusuf A. Duraiwsy, “Nikah Siri dan Kontrak”, (Jakarta: Darul Haq, 2010), h. 18
49
Abdul Aziz Muhammad Azzam dan Abdul Wahhab Sayyed Hawwas, “Fiqih
Munakahat Khitbah, Nikah dan Talaq, (Jakarta: Amzah, 2011), h. 39-41
50
Ibnu Hajar Al-Asqalani, Bulughul Maram bin Abdillah Ahkam, alih bahasa Harun
Zendan Zaenal Muttaqin, (Bandung: Jabal, 2013), h. 245
45
dorongan nafsu antara jantan dan betina. Lebih dari itu, hubungan
pengertian.
melawan dan lari dari kenyataan, akan tetapi jika disenangkan dengan
mubah (nikah).
berbagai ketentuan yang pada akhirnya disebut sebagai asas atau aturan dasar
suatu perjanjian sakral dan suci antara seorang pria dan wanita, yang mempunyai
Hukum Islam adalah, Perkawinan suatu akad yang sangat kuat atau mitasaqan
51
Abdul Aziz Muhammad Azzam dan Abdul Wahhab Sayyed Hawwas, “Fiqih
Munakahat Khitbah, Nikah dan Talaq, h. 41
52
Eka Susylawati, “Kewenangan Pengadilan Agama dalam Mengadili Perkara
Kewarisan Islam berdasarkan UURI Peradilan Agama” (Surabaya: Duta Media Publishing,
2017), h. 2
47
ditujukan kepada umat Islam dengan ruang lingkup kewenangan yang khusus baik
53
Mohammad Daud Ali dan Habibah Daud, Lembaga-lembaga Islam di Indonesia,
(Jakarta: Rajawali Press, 1995), h. 101
54
Abdul Ghofur Anhori, Peradilan Agama di Indonesia Pasca UU No. 3 Tahun 2006
(Sejarah, Kedudukan dan Kewenangan),(Yogyakarta: UII Press, 2007), h. 1
48
bentuk kelompok sosial yang sangat minimal hingga menjadi bagian dari
2004 tentang kewajiban hakim yaitu hakim wajib menggali, mengikuti nilai-nilai
hukum dan rasa keadilan yang hidup di masyarakat. Berbicara tentang hakim dan
keadilan dan kepastian hukum. Hal ini disebabkan kedua kata tersebut merupakan
unsur yang esensial dalam hukum termasuk putusan hakim. Grustav Radbruch
55
Zainuddin Ali, “Signifikansi Penyusunan RUU Hukum Kewarisan di
Indonesia(Filosofis, Yuridis, Sosiologis dan Historis) dalam Problematik Hukum KewarisanIslam
Kontemporer di Indonesia”, (Jakarta: Badan Litbang dan Diklat PuslitbangKehidupan
Keagamaan, 2002) h. 19-20
49
mengemukakan bahwa ada tiga nilai dasar yang harus terdapat dalam hukum,
Kehakiman Pasal 28 Ayat (1) tentang kewajiban hakim yaitu hakim wajib
menggali, mengikuti, dan memahami nilai-nilai hukum dan rasa keadilan yang
terlepas dari campur tangan oleh pihak manapun yang berusaha mempengaruhi
putusan yang akan dihasilkan oleh hakim dan obyektif terhadap perkara yang
diperiksa. Hal ini untuk menjaga eksistensi lembaga peradilan dan hakim itu
sendiri.
dispensasi nikah atau dispensasi kawin. Dalam Pasal 7 ayat (1) Undang-Undang
diizinkan jika pihak pria berusia minimal 19 tahun dan pihak wanita minimal 19
tahun.
56
Yusuf Qardhawi, Al-Fiqh Al Islami Bayn Al-Ashalah wa At-Tajdid, (Kairo: Maktabah
Wahbah, 1999), h. 89
57
Satjipto Rahardjo, Hati Nurani Hakim Dan Putusannya: Suatu Pendekatan Dari Perspektif ilmu
Hukum Perilaku (Behavioral Jurisprudence) Kasus Hakim Bismar Siregar (Bandung: PT Citra
Aditya Bakti, 2007), h. 44
50
untuk:
kepentingan terbaik bagi anak, asas hak hidup dan tumbuh kembang
kepastian hukum.
perkawinan anak.
kawin di pengadilan
merupakan amanah dan karunia Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa. Anak
memiliki harkat dan martabat sebagai manusia seutuhnya serta memiliki hak yang
51
sama untuk tumbuh dan berkembang. Semua tindakan mengenai anak yang
kepentingan terbaik bagi anak, demikian ditegaskan dalam Konvensi tentang Hak-
Hak Anak, di mana Indonesia merupakan salah satu negara yang ikut melakukan
diizinkan bagi mereka yang telah memenuhi persyaratan usia. Bagi mereka yang
sebagaimana mestinya.
mengadili permohonan dispensasi kawin belum diatur secara tegas dan rinci
ini ditetapkan pada tanggal 20 November 2019 dan diundangkan pada tanggal 21
masyarakat.58
hanya hakim yang kemudian melakukan proses dari permohonan namun dalam
dispensasi kawin yang secara administrasi tidak terpenuhi, pada wilayah ini
membayar panjar biaya perkara. Dalam hal Pemohon tidak mampu dapat
b. Jika tidak ada Hakim sebagaimana tersebut di atas, maka setiap Hakim
Indonesia maka pada pembahasan berikut ini menyoal tentang perkara pengajuan
yakni perkara yang tidak mengandung sengketa di dalamnya. Hanya ada satu
pihak yakni pemohon. Hasil akhir dari pemeriksaan perkara permohonan adalah
yang didasarkan pada alasan dan dasar hukum yang tepat dan benar 59. Sedangkan
bagian konsideran dalam penetapan Hakim sebagaimana dapat dilihat pada data
1) Pertimbangan Fakta
sebagai pemohon serta anak yang diajukan dispensasi untuk menunda perkawinan
hingga usia anak memenuhi syarat yakni calon mempelai perempuan dan laki-laki
berusia 19 tahun. Adapun beberapa poin yang menjadi pertimbangan hakim yakni
sebagai berikut:
pernikahan
c. Calon suami istri sudah memiliki hubungan special yang cukup lama
2) Pertimbangan Hakim
59
Sudikno Mertokusumo,”Hukum Acara Perdana Indonesia”, (Yogyakarta: Universitas
Atma Jaya, 2010), h.
54
bagi anak, terutama dalam situasi di mana kehamilan telah terjadi. Hal ini
Selain itu, prinsip hukum fiqih Islam yang ditegaskan adalah menolak
baru akan dipergunakan jika orang tua tidak setuju dengan perkawinan
anak. Namun, hingga saat ini, tidak ada permohonan dari orang tua yang
60
Umi Habibah, “Tinjauan Kompilasi Hukum Islam terhadap Permohonan Dispensasi
Nikah Dibawah Umur”, Vol 4 No 3, 2023, h. 650-651
55
C. Kerangka Pikir
Belopa Kabupaten Luwu memberikan arah dalam penentuan alur dari konsep
Hasil Penelitian
dispensasi nikah sebagai tolak ukur dalam menganalisis suatu kejadian yang ada
pengkajian secara mendalam untuk mencari tahu apa sebab dari maraknya praktek
dispensasi nikah. Olehnya itu putusan Pengadilan Agama Belopa sebagai instansi
atas dasar teori dan observasi terhadap fenomena yang ada. 61 yang dilakukan
B. Fokus Penelitan
diangkat manfaat lainnya agar peneliti tidak terjebak pada banyaknya data yang
kebaruan informasi yang akan diperoleh dari situasi sosial dan putusan Pengadilan
Agama Belopa. Hal ini dimaksudkan untuk membatasi studi kualitatif sekaligus
membatasi penelitian guna memilih mana data yang relevan dan mana data yang
tidak relevan.
C. Definisi Istilah
61
Meray Hendrik Mezak, “Jenis, Metode dan Pendekatan dalam Penelitian Hukum”, Vol.
5, No. 3, h. 92. https://www.academia.edu/download/33676150/lw-05-03-2006-
jenis_metode_dan_pendekatan.pdf. 31 Agustus 2023
56
57
1. Analisis putusan merupakan suatu tolak ukur yang akan dijadikan bahan bagi
peneliti dalam menentukan hasil dari pernikahan dispensasi nikah yang terjadi
2. Dispensasi nikah adalah topik utama dalam penelitian ini, dimana kajian yang
akan dilakukan peneliti terkait dispensasi nikah merujuk pada fenomena yang
3. Perkawinan adalah suatu ikatan suci antara laki-laki dan perempuan dalam
D. Desain Penelitian
memberikan data seteliti mungkin tentang keadaan atau gejala lainnya sehingga
Kabupaten Luwu.
1. Data Primer, yaitu merupakan data yang secara langsung diperoleh dari
2. Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari jurnal, artikel, tesis, buku,
serta situs-situs internet yang berkenaan dengan muatan materi pada judul yang
diangkat.
1. Observasi
Observasi dilakukan dengan mengamati serta mencari data yang berkaitan
fenomena yang terjadi khususnya mengenai putusan pengadilan agama dalam hal
dispensasi nikah.
2. Wawancara
Peneliti dalam hal ini aktif bertanya kepada narasumber dalam memperoleh
metode yang digunakan adalah metode primer yaitu data yang dihasilkan dari
dengan Hakim atau petugas Pengadilan Agama Belopa untuk mengetahui proses
3. Dokumentasi
Peneliti akan mengambil data pada informan penelitian berupa buku, arsip,
dokumen, tulisan, angka dan gambar. Adapun dokumentasi yang akan dilakukan
dalam penelitian ini dengan memuat foto-foto lokasi dan kegiatan wawancara,
59
G. Instrumen Penelitian
Instrumen pengumpulan merupakan pedoman tertulis tentang wawancara,
yang dilakukan. Dalam pengujian keabsahan data, pengujian data dalam penelitian
1. Uji Kredibiltas
2. Transferabilitas
terkait dengan hasil penelitian pada subjek lain. Tujuan penelitian kualitatif tidak
Purposive.
3. Depenbilitas
penelitian yang dilakukan benar-benar ada dan data yang diperoleh berasal dari
4. Objektivitas
oleh peneliti lainnya. Terkait dengan hal ini, uji Confirmability adalah suatu tahap
yang telah dilakukan. Dalam hal ini, hasil dari penelitian tersebut adalah bagian
Teknik analisis data adalah proses dalam mencari serta menyusun data
yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan di lapangan dan bahan-bahan lain
yang disusun secara sistematis sehingga dapat dengan mudah dipahami serta hasil
dari penelitian tersebut dapat diinformasikan kepada orang lain. Beberapa teknik
1. Reduksi Data
dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang
lebih jelas yang kemudian nantinya akan dijadikan sebagai kesimpulan akhir.
2. Penyajian Data
Penyajian data adalah salah satu teknik dari analisis kualitatif, dengan
adanya data yang disajikan oleh peneliti sehingga mampu memahami fenomena
yang terjadi, dengan demikian dapat ditarik sebuah kesimpulan dan mengambil
dalam bentuk narasi terhadap data yang telah direduksi tentang fenomena yang
3. Penarikan Kesimpulan
mengambil tindakan setelah data yang diperoleh telah direduksi dan disajikan
Sumber: https://pa-belopa.go.id/tentang-pengadian/profile-pengadilan/sejarah-pengadilan
dalam upaya untuk mewujudkan pemerataan akses terhadap keadilan dengan cara
Agama Belopa yang tertuang dalam Keputusan Presiden Nomor 13 Tahun 2016
62
63
2018, Yang Mulia Ketua Mahkamah Agung RI Prof. Dr. H. M. Hatta Ali, SH.,
Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara. Peresmian Pengadilan baru yang ke-
ini merupakan yang paling utara di Indonesia Timur dan langsung berbatasan
dengan Davao del Sur, Filipina. Pemilihan lokasi peresmian ini merupakan
Indonesia.
Pengadilan Agama baru dan 3 Mahkamah Syar'iyah baru. Selain itu, terdapat 30
Pengadilan Negeri baru dan 2 Pengadilan Tata Usaha Negara baru. Pengadilan
Meskipun sarana dan prasarana yang tersedia terbatas, namun berkat kerjasama
yang baik antara Mahkamah Agung Republik Indonesia dan pemerintah daerah
pinjam pakai. Dengan kondisi tersebut, Pengadilan Agama Belopa siap melayani
64
Luwu.62
perdata khusus yang berlandaskan hukum Islam. Hal ini sesuai dengan Undang-
62
Diakses Melalui, https://pa-belopa.go.id/tentang-pengadian/profile-pengadilan/sejarah-
pengadilan. Tanggal 5 Oktober 2023
65
dengan ketentuan Pasal 2 jo. Pasal 49 UURI No. 3 tahun 2006 tentang Perubahan
Atas UURI No. 7 Tahun 1989 tentang Perdailan Agama adalah memeriksa,
lain:
b) Dispensasi kawin
c) Pencegahan perkawinan
63
Pengadilan Agama Belopa Kabupaten Luwu.
67
dalam hal orang tua wali, atau keluarga dalam garis lurus ada perbedaan
pendapat
h) Gugagatn perceraian
j) Penguasaan anak-anak
p) Penunjukan orang lain sebagai wali oleh pengadilan dalam hal kekuasaan
q) Penunjukan seorang wali dalam hal seorang anak yang belum cukup umur
r) Pembebanan kewajiban gantu kerugian atas harta benda anak yang ada di
bawah keusahaannya
68
perkawinan campuran
lain.
2) Waris. Penentuan siapa yang menjadi ahli waris, penentuan mengenai harta
orang lain atau lembaga/badan hukum yang berlaku setelah yang memberi
4) Hibah. Pemberian suatu benda secara sukarela dan tanpa imbalan dari
syariah.
69
6) Zakat. Harta yang wajib disisihkan oleh seorang muslim atau badan hukum
yang dimiliki oleh orang muslim sesuai dengan ketentuan syariah untuk
lembaga/badan hukum secara spontan dan sukarela tanpa dibatasi oleh waktu
dan jumlah tertentu dengan mengharap ridho Allah swt dan pahala semata.
prinsip syariah antara lain meliputi: Bank Syariah, lembaga keuangan mikro
Selain tugas pokok di atas maka dalam hal ini Pengadilan Agama Belopa
yang menjadi kewenangan Pengadilan Agama dalam tingkat pertama (vide: Pasal
2) Fungsi pembinaan
64
Pengadilan Agama Belopa Kabupaten Luwu.
70
3) Fungsi Pengawasan
Jurusita/Jurusita Pengganti di bawah jajaran Anda. Hal ini bertujuan agar sistem
peradilan dapat diselenggarakan dengan cermat dan sesuai dengan standar yang
ditetapkan.
4) Fungsi Nasehat
5) Fungsi administrative
Nomor KMA/080/VIII/2006.
6) Fungsi lainnya:
B. Hasil Penelitian
Agama Belopa
bawah umur. Dalam penetapan tersebut didasari dari UURI No.1 Tahun 1974
tentang perubahan atas perubahan UURI No. 16 Tahun 2019 tentang Perkawinan
dalam hal ini terkait mengenai dispensasi kawin pada Pasal 7, selain itu majelis
65
Mahkamah Agung Republik Indoensia Pengadilan Agama Belopa Kabupaten Luwu,
“Fungsi Pengadilan Agama Belopa”. Diakses melalui,
https://pa-belopa.go.id/tentang-pengadian/tugas-pokok-dan-fungsi.
72
Hakim merujuk berdasar dari PERMA No. 5 Tahun 2019 tentang Pedoman
1 2019 81 75 3 1 2
2 2020 67 60 2 3 2
3 2021 69 61 3 1 1
4 2022 35 31 2 1 1
2018 sebagaimana dalam hal ini di tahun 2019 hingga tahun 2022 sebanyak 252
pemohon66 dan dari angka tersebut dikabulkan oleh pengadilan agama Belopa
untuk melakukan perkawinan di bawah umur. Data di tahun 2018 ini mengalami
66
Pengadilan Agama Belopa Kabupaten Luwu, 2021
73
a) Hakim I
Pengadilan Agama Belopa salah satunya didasari adanya anak yang sudah tidak
ingin melanjutkan pendidikannya. Rujukan batas usia kawin dalam Pasal 7 UURI
No. 16 tahun 2019 tidak hanya sebagai patokan mendasar dalam pendekatan
Hakim untuk menolak permohonan dispensasi kawin, namun UURI No. 23 Tahun
2002 Tentang Perlindungan Anak merupakan salah satu rujukan dalam proses
Pasal 1 ayat (2): “Perlindungan anak adalah segala kegiatan untuk menjamin dan
melindungi anak dan hak-haknya agar dapat hidup, tumbuh, berkembang dan
Selain mengulas jawaban dari narsumber di atas maka dalam hal ini yang
peneliti ajukan berupa pertanyaan yang menyangkut tentang alasan hakim dalam
berikut:
Menerima atau menolak dispensasi kawin itu sekali lagi dilihat dari alasan
mendesaknya karena beberapa kali kami juga mengikuti pendidikan
latihan dan pembinaan dari Mahkamah Agung bahwa harus ditekankan
dalam menerima atau menolak dalam garis besar memeriksa dispensasi
kawin itu harus melalui mekanisme bagaimana disebutkan dalam
dispensasi peraturan Mahkamah Agung yakni diperiksa orang tuanya,
diperiksa calon besannya, diperiksa anaknya bahkan saksi dari keluarga ke
dua belah pihak pun diperiksa demi mencari tingkat urgensinya mereka
dalam menikahkan anaknya di usia yang belum cukup umur dan dalam
menyampaikan alasan-alasan untuk menikahkan anak tersebut beragam
macam alasan yang mereka sampaikan namun ketika alasan bahwa
perempuan telah hamil di luar nikah maka itu termasuk alasan yang sangat
mendesak dan tidak bisa untuk ditolak permohonannya. Jadi dalam
perkara dispensasi kawin ini kami juga menggunakan pendekatan
perspektif kebiasaan masyarakat di Kabupaten Luwu ini walaupun saya
secara pribadi dari Sumatera namun hal demikian tidak bisa untuk
ditanggal menyoal kebiasaan masyarakat Luwu.68
Disepensasi Kawin. Mengenai beberapa alasan yang selama ini diterima oleh
68
Hasil Wawancara, Mujiburrahman Salim, Hakim Pengadilan Agama Belopa. Pada
Tanggal 30 Oktober 2023
75
Pengadilan Agama Belopa bahwa, salah satu alasan yang mendesak untuk
diterimanya permohonan yakni kategori anak yang dalam status urgen atau
dengan kata lain hamil di luar nikah dan disertakan bukti keterangan kesehatan
dispensasi kawin di bawah umur mengacu pada UURI No. 16 Tahun 2019 tentang
batas usia kawin, selain itu hakim juga mengacu pada PERMA No. 5 Tahun 2019
substansi permohonan yang ditolak berdasarkan PERMA No. 5 tahun 2019 terkait
dengan menyampaikan tentang bahayanya kondisi fisik anak yang belum matang,
secara ekonomi yang belum stabil, pemikiran yang terlampau masih di bawah dari
masukan berupa nasehat yang disampaikan hakim kepada pemohon yang diterima
Dalam hal ini pemohon atau orang tua dari yang dimintai dispensasi kawin
perlu adanya pengawasan yang tidak sampai mencampuri segala sesuatu
dalam rumah tangga anaknya, selain itu kondisi anak yang belum matang
secara ekonomi perlu dibawah pengawan atau bantuan orang tua karena
kebanyakan dari anak yang menikah di bawah umur ini belum mendapat
kerjaan atau kurang matang dalam mengelola ekonomi keluarganya. Kami
juga senantiasa memberikan pengajaran secara mendalam kepada si anak
agar menghindarkan diri dari perbuatan yang dilarang dalam agama agar
hubungan mereka senantiasa rukun.71
putusan yang ditolak namun pemohon tetap melakukan pernikahan secara siri.
dalam hal ini peneliti memperoleh jawaban mengenai gejala pernikahan di bawah
Kasus dispensasi kawin ini bukan kasus baru yang ada di Pengadilan
Agama dan tentunya kasus tersebut merupakan dilema bagi kami karena
pihak Pengadilan Agama senantiasa mengadakan penyuluhan pencegahan
kepada masyarakat terkait mengenai dampak dari pernikahan di bawah
umur namun karena pergaulan bebas yang tidak terkontrol sehingga bisa
dikatakan bahwa dampak dari timbulnya pernikahan di bawah umur ini
salah satu faktor terbesarnya yakni mengenai pergaulan bebas yang
berujung hamil di luar nikah dan mengenai dampak dari pernikahan di
bawah umur dapat terjadinya perceraian dini akibat persoalan kedewasaan
yang belum matang dan ditambah masalh perekonomian rumah tangga
yang tidak stabil, selain itu dampak lainnya yakni ancaman bagi anak yang
dilahirkan bisa terjangkit stunting.74
72
Hasil Wawancara, Mujiburrahman Salim (Hakim Pengadilan Agama Belopa). Pada
Tanggal 30 Oktober 2023
73
Hasil Wawancara, Mujiburrahman Salim (Hakim Pengadilan Agama Belopa). Pada
Tanggal 30 Oktober 2023
74
Hasil Wawancara, Awaluddin (Panitera Pengadilan Agama Belopa Kabupaten Luwu).
Pada Tanggal 30 Oktober 2023
78
b) Hakim II
umur yang terjadi di Kabupaten Luwu. Adapu jawaban yang dikemukan oleh
c) Narasumber III
75
Nirwana, Majelis Hakim (Wakil Ketua Pengadilan Agama Belopa Kabupaten Luwu).
Pada Tanggal 12 Oktober 2023
76
Nirwana, Majelis Hakim (Wakil Ketua Pengadilan Agama Belopa Kabupaten Luwu).
Pada Tanggal 12 Oktober 2023
79
merupakan suatu hal yang telah marak terjadi terhadap akibat dari memilih
yang kedua ini menyoal tentang putusan yang ditolak namun pemohon tetap
Jadi, persoalan tersebut merupakan suatu jalan terakhir bagi mereka yang
memaksakan diri untuk menikah di bawah umur melalui hasil putusan
dispensasi kawin di pengadilan agama namun jika hal demikian ditolak
maka pilihannya adalah menikah di bawah umur, jadi semestinya pada
kasus seperti ini mesti dipertimbangankan sebijaksana mungkin karena
persoalan menikah di bawah umur banyak hal-hal yang akan ditempuhnya
pasca nikah dan tidak menutup kemungkinan di kemudian hari, pelaku
nikah di bawah umur ini juga yang akan merasakan bagaimana sulitnya
menikah di bawah umur dan dtimbah secara administrasi mereka tidak
memiliki legalitas terhadap Negara dan dimungkinkan untuk memperoleh
pelayanan kesehatan secara gratis itu tidak diperolehnya.77
C. Pembahasan
dikabulkan. Pada persoalan ini peneliti memperoleh beberapa fakta lapangan dari
77
Hasil Wawancara, Awaluddin (Panitera Pengadilan Agama Belopa Kabupaten Luwu).
Pada Tanggal 30 Oktober 2023
80
undangan dan adapun data permohonan dispensasi kawin yang dikabulkan sejak
Data di atas menunjukkan sejak tahun 2019 sampai 2022 terdapat 252
pemohon yang tidak diterima, ditolak dan gugur sehingga dapat disimpulkan 233
yang dikabulkan (inkra). Alasan dari hal tersebut bahwa pemohon tidak
memenuhi syarat formil, biaya perkara yang tidak dipenuhi dan ke dua orang tua
sebagaimana pada data di atas khususnya tahun 2019 mencapai 75 pemohon yang
artinya, ada penurunan sejumlah 15 perkara dari 75 perkara pada tahun 2019.
81
Permohonan Dispensasi Kawin yang termuat pada Pasal 5 ayat (1): “Syarat
c. Surat permohonan
g. Fotokopi KTP atau kartu identitas anak dan/atau akta kelahiran calon
suami/istri
Pasal 5 ayat (1) di atas menunjukkan bahwa perkara yang diterima atau
bahwa perkara yang tidak diterima, gugur atau ditolak didasari dari persyaratan
administrasi yang tidak dipenuhi oleh pemohon sedangkan hasil wawancara yang
perkara dengan kata lain, terdapat pasangan yang telah mengalami hamil di luar
78
Hasil Wawancara, Mujiburrahman Salim (Hakim Pengadilan Agama Belopa), Pada
Tanggal 30 Oktober 2023
82
yang cukup fatal namun dalam mencegah perselisihan terhadap seorang anak yang
pihak orang tua dari anak tersebut yang terkhusus pada pengawasannya namun
dalam bentuk pengawasan hubungan rumah tangga anak, dalam Pasal 12 ayat (2)
Hakim memberikan nasehat untuk memastikan orang tua, anak, calon suami/isteri
dan orang tua/wali calon suami/isteri agar memahami resiko perkawinan sebagai
dijelaskan:
fakta persidangan yang tidak diterima permohonannya dan pihak pemohon tetap
yang diperoleh peneliti bahwa hal tersebut merupakan dinamika yang terjadi di
tengah-tengah masyarakat dan tentunya tidak dihalangi atas pilihan mereka untuk
menikahkan anaknya, namun dampak yang diperoleh dari menikah siri ini salah
79
Peraturan Mahkamah Agung Nomor 5 Tahun 2019 tentang Pedoman Mengadili
Perkara Dispensasi Kawin Pasal 12 ayat (2)
83
secara gratis dalam biaya persalinannya di kemudian hari, bantuan sosial dari
Negara dan ditambah pengurusan akta kelahiran anak yang menjadi hambatan
perdata.80
berlaku, selain itu pihak Pengadilan Agama Belopa juga memberikan solusi
pencegehan pernikahan di bawah umur yang diawali berupa edukasi dari keluarga
penekanan secara kasar terhadap anak sebagaimana hal tersebut dipertegas oleh
bawah umur.
Pengadilan Agama Belopa dalam hal ini Hakim memiliki pertimbangan terhadap
80
Hasil Wawancara, Mujiburrahman Salim (Hakim Pengadilan Agama Belopa). Pada
Tanggal 30 Oktober 2023
84
berikut:81
b. Bukti saksi, sebagaimana dalam hal ini bukti saksi biasa dihadirkan
2019 sampai dengan 2022 bahwa terdapat 233 yang diputuskan dalam
menerima putusan dispensasi kawin yang terhitung sejak tahun 2019 hingga
tahun 2022.
lebih ketat lagi yang ditandai dengan terbitnya Undang-undang Nomor 12 Tahun
81
Team Indonesia Judicial Research Society (IJRS), Buku Saku Pedoman Mengadili
Permohonan Dispensasi Kawin, (Jakarta: Mahkamah Agung RI bersama Indonesia Judicial
Research Society, 2020), h. 58
85
dengannya atau dengan orang lain, dipidana penjara paling lama 9 tahun
a. Perkawinan anak
82
Undang-undang Nomor 12 Tahun 2022 Tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual
Pasal 10 ayat (1) dan (2)
86
batasan baligh itu ditentukan dengan hitungan tahun, maka perkawinan dibawah
umur adalah perkawinan dibawah usia 15 tahun menurut mayoritas fuqaha, dan
usia 17 tahun dianggap sah kalau menurut wali dapat mendatangkan kebaikan
umur pernikahan tidak secara kongkrit menyebut umur, hanya saja secara
tegas disebutkan bahwa salah satu syarat pernikahan adalah baligh dan
syarat keabsahan pernikahan. Dalam hal ini madzhab Hanafi menetapkan usia
Selain dari perspektif di atas dalam hal ini dalih yang digunakan oleh
pergaulan bebas yang berujung hamil di luar nikah (married by accident) dan
faktor kebiasaan orang terdulu (kebudayaan) dalam hal ini terkait mengenai kisah
Rasulullah saw yang menikahi Aisyah r.a di usianya yang masih terbilang muda.
bagi Rasulluah saw yang tidak dianjurkan diberlakukan bagi umatnya. Jika
melihat pandangan jumhur ulama fiqh, Ibnu Syurumah dkk, apabila dikaitkan
dengan teori pemikiran hukum Islam yang dikenal dengan produk ijtihad,
memiliki status fatwa yang kebenarannya tidak terikat dan memaksa semua
orang.85
Hakim dalam memeriksa perkara yang mengajukan dispensasi kawin anak yang
akan menikah namun belum memenuhi syarat usia sebagaimana ditentukan oleh
diubah dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2019 jo. Pasal 49 ayat (1)
huruf (a) dan Pasal 49 ayat (2) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang
85
Desi Amalia, “Pernikahan Di Bawah Umuru Perspektif Hukum Islam dan Peraturan
Perundang-Undangan di Indonesia”, h. 95
86
Hasil Wawancara, Nirwana (Wakil Ketua Pengadilan Agama Belopa). Pada Tanggal 12
Oktober 2023
88
dispensasi nikah atau dispensasi kawin, sebagaimana diatur dalam Pasal 7 ayat
(1) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 yang telah diubah oleh Undang-
dinyatakan bahwa perkawinan hanya diizinkan jika pihak pria berusia minimal 19
November 2019 untuk dikenal dan dilaksanakan oleh seluruh lapisan masyarakat.
terbaik bagi anak, asas hak hidup dan tumbuh kembang anak, asas
perkawinan anak;
89
pengadilan.
karena anak dianggap sebagai amanah dan anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa.
Anak memiliki martabat dan hak yang sama untuk hidup dan berkembang seperti
manusia lainnya. Setiap tindakan yang berkaitan dengan anak yang dilakukan
kepentingan terbaik bagi anak, sesuai dengan Konvensi tentang Hak-Hak Anak
yang telah diadopsi oleh Indonesia. Selain itu, dalam proses pemeriksaan, Hakim
untuk dikawinkan;
87
Peraturan Mahkamah Agung No. 5 Tahun 2019 Pasal 16 Tentang Pedoman Mengadili
Permohona Dispenasasi Kawin.
90
Indonesia/Daerah (KPAI/KPAD)
Agama Belopa Kabupaten Luwu mengacu pada dinamika keadilan hukum yang
meliputi antara hak dan kewajiban demi penyelesaian hukum berdasar pada aturan
yang berlaku. Dinamika keadilan hukum ini lebih kepada penelusuran yang secara
keadilan hukum yang ditegakkan oleh Hakim adalah memastikan adanya hak dan
baik untuk anak perempuan maupun anak laki-laki, dilakukan dengan tahapan
keadilan dalam hukum, Hakim juga selalu mengacu pada prinsip kepastian
landasan terhadap hubungan seseorang antar lawan jenis dengan kata lain aturan
tersebut sebagai dasar dalam melakukan suatu perkawinan yang diakui oleh
hukum, bahwa setiap orang yang mengacu pada aturan perkawinan berada dalam
Ketentuan atau hasil perubahan batas usia perkawinan dari usia 16 tahun
pencegahan kondisi fisik anak yang belum siap secara fisik maupun secara
dalam rumah tangga, stunting, perceraian di usia muda, dan beberapa hal lainnya.
92
َو اْبَتُلوا اْلَيٰت ٰم ى َح ّٰت ٓى ِاَذ ا َبَلُغ وا الِّنَك اَۚح َفِاْن ٰا َنْس ُتْم ِّم ْنُهْم ُر ْش ًدا َف اْدَفُع ْٓو ا ِاَلْيِهْم َاْم َو اَلُهْۚم َو اَل َتْأُك ُلْو َه ٓا
ِاْس َر اًفا َّو ِبَداًرا َاْن َّيْك َبُرْو ۗا َو َم ْن َك اَن َغ ِنًّيا َفْلَيْس َتْع ِفْۚف َو َم ْن َك اَن َفِقْي ًرا َفْلَيْأُك ْل ِب اْلَم ْع ُرْو ِۗف َف ِاَذ ا
َد َفْع ُتْم ِاَلْيِهْم َاْم َو اَلُهْم َفَاْش ِهُد ْو ا َع َلْيِهْۗم َو َك ٰف ى ِباِهّٰلل َحِس ْيًبا
Terjemahnya:
Dan ujilah anak-anak yatim itu sampai mereka cukup umur untuk
menikah. Kemudian jika menurut pendapatmu mereka telah cerdas (pandai
memelihara harta), maka serahkanlah kepada mereka hartanya. Dan
janganlah kamu memakannya (harta anak yatim) melebihi batas kepatutan
dan (janganlah kamu) tergesa-gesa (menyerahkannya) sebelum mereka
dewasa. Barangsiapa (di antara pemelihara itu) mampu, maka hendaklah
dia menahan diri (dari memakan harta anak yatim itu) dan barangsiapa
miskin, maka bolehlah dia makan harta itu menurut cara yang patut.
Kemudian, apabila kamu menyerahkan harta itu kepada mereka, maka
hendaklah kamu adakan saksi-saksi. Dan cukuplah Allah sebagai
pengawas.
ketentuan umur seseorang untuk bisa menikah secara sah dalam pandangan Islam,
dalam berfikir dengan baik dalam menentukan status dirinya sebagaimana dalam
mengambil pendapat dari Imam Hanbal bahwa usia 15 tahun sudah dewasa,
madinah merujuk pada pendapat Abu Hanifah bahwa umur baligh yaitu 19 tahun,
hal tersebut adalah untuk seorang laki-laki sedangkan untuk seorang gadis
berumur 17 tahun.89
dispensasi kawin dan juga bagaimana proses berfikir anak ketika menghadapi
bahwa hakim senantiasi memberikan nasehat kepada orang tua yang berstatus
pernikahan
3) Calon suami istri sudah memiliki hubungan special yang cukup lama
89
Abdullah, Abi Ibn Muhammad Ibn Abi Bakr Al-Qurtubi. “Al-Jami’ Al-Ahkam Al-
Qur’an”, (Beirut: Al-Resalah, 2006), h. 34
94
dispensasi kawin dan posisi orang tua anak dapat memberikan nasehat atas
hubungan anaknya karena masih dikategorikan di bawah umur, namun tidak dapat
yang telah terlanjur hamil di luar nikah, alasan ini salah satu bagian yang urgen
hamil. Mengenai dasar pertimbangan hakim ini merujuk dalam kaidah fiqiyah
Islam bahwa, menolak segala yang merusak lebih utamakan daripada menarik
90
Umi Habibah, “Tinjauan Kompilasi Hukum Islam terhadap Permohonan Dispensasi
Nikah Dibawah Umur”, h. 651
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
kawin yang terdaftar di Pengadilan Agama Belopa Kabupaten Luwu maka dalam
berikut:
1974 perubahan atas Undang-undang No. 16 Tahun 2019 pada Pasal 7 yang
masing-masing pria dan wanita pada usia 19 tahun, selain berdasarkan pada
Pengadilan Agama Belopa dan secara kemanfaatan dari perma No. 5 tahun
2019 ini memiliki kepastian hukum dan kemanfaatan hukum demi tercapainya
Rasulullah saw dan Aisyah r.a tidak bisa dijadikan dasar hukum Islam untuk
95
96
didasari dari faktor pergaulan bebas yang berujung hamil di luar nikah, terdapat
anak yang menjadi korban orang tua dalam hal perekonomian keluarga, serta
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang dimuat di atas maka dalam hal ini peneliti
1. Perlunya pemahaman orang tua sejak dini yang dibangun kepada anak bahwa
Tahun 2019 yang memuat batas usia perkawinan tidak dapat dikecualikan
2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual pada Pasal 10 ayat 1 yang
97
98
Pasal 7 ayat (1) dan ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974
Tentang Perkawinanjo. Pasal 15 ayat (1) Kompilasi Hukum Islam
101