ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pernikahan ialah suatu bentuk fitrah yang telah diberikan Allah SWT
kepada setiap makhluk kreasi-Nya terutama pada insan yang artinya terbaik
memiliki akal yang dapat membedakan antara perbuatan yang benar serta
salah. Oleh sebab itu, ketentuan-ketentuan yang ada dalam aturan pernikahan
oleh Allah SWT dalam jenis yang tidak sama tetapi berpasangan dengan
Pernikahan dini saat ini sedang menjadi isu dunia. Angka pernikahan dini
serta 19 tahun.( kemenkes, RI, 2013). dari data SDKI tahun 2012, 340.000
2
ii
mengendalikan emosi serta nafsu seksual pada taraf mental atau spiritual.
perkawinan bahwa: “Jika pihak laki-laki sudah berusia 19 tahun, dan pihak
“ikatan lahir batin antara seorang laki-laki dengan seorang perempuan yang
menjadi suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang
Pernikahan bukan hanya sekedar akad antara dengan perempuan ataupun hanya
melakukan hubungan seks saja, namun lebih dari itu sesudah adanya pernikahan
yang sah maka akan muncul suatu aturan yaitu keduanya harus saling memenuhi
hak dan kewajiban nya masing-masing. Beberapa tahun terakhir ini banyak
dijumpai kasus pernikahan dibawah umur yang dilakukan oleh remaja yang masih
dibawah umur. Pernikahan dibawah umur ialah pernikahan yang dilakukan antara
seorang laki-laki serta seorang perempuan yang salah satu atau keduanya masih
berusia anak-anak.
39%
39%
Pernikahan usia dini pada Sulawesi Barat adalah salah satu wilayah yang
menerima peningkatan pernikahan dini. Provinsi ini pada tahun 2004 serta
merupakan pemekaran asal Sulawesi Selatan. untuk jangka saat yang cukup lama,
wilayah-wilayah yang sekarang berada pada bawah provinsi Sulawesi barat ialah
wilayah tertinggal Jika di bandingkan dengan kabupaten lain yang ada pada
Sulawesi selatan.
Tingginya angka pernikahan dini di Sulawesi Barat adalah salah satu
aspek yang harus diselesaikan. menurut data BPS ada sekitar 19,2 % penduduk
Sulawesi Barat yang berstat us kawin sebelum berumur 18 tahun. Hal ini
bawah umur, setelah provinsi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah. Data
pernikahan dini di Indonesia cukup tinggi, hal ini terbukti ada 22 provinsi selain
Sulawesi barat melewati rata-rata angka nasional yang sudah di tetapkan yaitu
10.82%. memiliki data, angka pernikahan anak memang cenderung lebih banyak
pernikahan usia dini, Hal ini mengakibatkan tingginya angka kematian ibu
melahirkan dan kematian bayi, serta kekerasan dalam rumah tangga, bahkan
tingginya angka putus sekolah dan faktor taraf Pendidikan yang rendah serta
syarat sosial budaya setempat. berdasarkan yang akan terjadi observasi awal yang
orang tua yang menjodohkan anaknya serta pihak wanita hamil sebelum menikah,
meskipun usia masih sangat muda dan tidak memahami dampaknya. ada juga
responden yang belum siap berkeluarga, masa remaja tidak puas, harus menunda
masa sekolahnya, belum dewasa tapi sudah terbebani persoalan ekonomi dan
Jika ditinjau asal wilayah tempat tinggal memberikan bahwa penelitian ini terjadi
pada anak yang tinggal di pedesaan dibandingkan di perkotaan pada usia sebelum
18 tahun maupun sebelum usia 15 tahun. Data pada tahun 2019-2020 mengalami
peningkatan pernikahan dini dengan jumlah 18% hingga 39% , sedangkan pada
tahun 2021-2022 kondisi pernikahan usia dini mengalami penurunan angka 39%
peneliti bahwa terdapat beberapa faktor, hal tersebut terjadi sebab adanya
beberapa alasan seperti status sosial, serta ekonomi yang rendah, dan pernikahan
yang dipaksa. Pernikahan usia muda terjadi pula karena faktor-faktor yang
usia dini ialah dengan melakukan sosialisasi dalam bentuk penyuluhan di berbagai
sekolah-sekolah serta di desa- desa yang memiliki tingkat pernikahan usia dini,
hal ini dilakukan untuk mengurangi atau mengatasi pernikahan usia dini bagi para
sosialisasi yang dilakukan oleh ketua dan anggota penyuluh dilakukan dalam
seminggu 2x yang mendapat respon positif bagi para orang tua dan masyarakat
bukan saja kepada masyarakat serta pasangan pernikahan usia dini, melainkan
dibangku sekolah. Mereka telah diberikan arahan tentang dampak pernikahan usia
2. Pernikahan dini
Pernikahan dini adalah ikatan lahir dan batin anatar pria dan wania
C. Rumusan Masalah
Tidak jauh berbeda dengan karya tulis ilmiah yang lain, penelitian ini
dapat diharapkan memberikan sebuah jawaban yang konkret terhadap subjek yang
dijadikan kajian dan pandangan untuk menjawab rumusan masalah tersebut, maka
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis
2. Manfaat Praktis
masukan bagi penyuluh KUA, pemerintah, kepala desa, dan masyarakat, agar
F. Penelitian terdahulu
Untuk menghindari adanya persamaan dari penelitian-penelitian
yang sudah di tulis oleh peneliti sebelumnya dan juga akan memperjelas
sebelumnya adalah :
Gajah Putih Kabupaten Bener Meriah). Penelitian ini membahas tentang faktor
2. Penelitian Sindi Aryani 2021, Studi Pernikahan Anak Dibawah Umur Di Era
desa kembang kerrang daya. Jenis penilitian ini adalah penilitian kualitatif
3. Penelitian Larasati Dwi Manda Sari, Upaya Penyuluh Agama Islam Dalam
5
Ilham Adriyusa, Pernikahan Dini(Studi Kasus Di Kecamatan Gajah Putih Kabupaten
Bener Meriah).
6
Sindi Aryani, Studi Pernikahan Anak Dibawah Umur Di Era Pandemic Covid-19 Di
Desa Kembang Kerrang Daya Kecamatan Aikmel Kabupaten Lombok Timur).
bebas yang mengakibatkan terpaksa untuk menikah dan pengaruh teknologi
yang canggih yakni media massa. Jenis penilitian ini adalah penelitian
perempuan hamil sebelum menikah. Dan dilihat dari budaya masyarakat yang
yang dianggap dewasa meski belum cukup umur. Jenis penilitian ini adalah
mendalam.8
saya lakukan lebih berfokus kepada strategi penyuluh dan apa peran penyuluh
7
Larasati Dwi Mandasari, Upaya Penyuluh Agama Islam Dlam Menangani Pernikahan
Dibawah Umur(Studi Kasus Di KUA Kecamatan Siliragung Kab. Banyuwangi).
8
Yekti Satriyandari, Pernikahan Dini Usia Remaja, (Grup Penerbitan CV Budi Utama,
2021), h. 9.
BAB II
TINJAUAN TEORETIS
A. Tinjauan Pustaka
1. Pernikahan Dini
mengenai kategori anak itu sendiri. Bahkan dari beberapa forum atau
masyarakat, mindset orang tua, agama, ekonomi dan banyak sekali aspek
tetap menjadi ibu rumah tangga sehingga tak perlu sekolah lebih lanjut
keturunan. di sisi lain alasan lainnya ialah sebab faktor ekonomi yang
agama seperti islam yang tidak sedikit mengtakan diri pada mereka
pembicaraan yang tidak diinginkan. dari segi agama islam, pernikahan dini
ialah pernikahan yang terjadi pada mereka yang belum menginjak usia
26
27
umur.
segera dinikahkan.
28
dilakukan tanpa adanya kesiapan secara fisik, mental, dan materi. banyak
mer eka sehari-hari, banyak juga yang tidak menyadari akan adanya hak
rumah tangga. akibat dari pernikahan usia dini juga tidak hanya dirasakan
oleh mereka pasangan suami istri, tetapi bisa berdampak pada masing-
masing keluarga, dan juga anak yang mereka lahirkan. Adapun beberapa
2) Masing-masing keluarga
telah menjadi tanggung jawab oleh suami, Bila terjadi perceraian maka
3) Anak
karena orang tua tidak cukup pintar untuk mendidik, usia anak dan orang
dasarkan pada cita rasa serta rekayasa bangsa sendiri, namun di sisi lain
juga tidak terlepas dari sistem hukum pernikahan yang masih bercorak
plurastik.
suatu pernikahan. aturan islam, dalam hal ini Al-qurandan hadits tidak
Persyaratan yang lazim dikenal ialah telah baligh, berakal sehat, bisa
ialah bahwa para pihak yang akan melakukan pernikahan telah matang
9
Fachria Octaviani, Dampak Pernikahan Usia Terhadap Perceraian di Indonesia, h.43-
44.
30
umur.
SAW. Secara etimologis, istilah nikah berasal dari bahasa arab اكحxxن
para ahli fiqih ialah akad (kontrak) menjadi cara agar sah melakukan
Nikah sangat dianjurkan bagi mereka yang menginginkan siap lahir batin,
pelaksanaan nikah tidak hanya sebatas pada virtual atau harapan seksual,
remaja ialah berisiko untuk melahirkan prematur dan berat badan lahir
benda. perempuan yang menikah apad usia dini memiliki waktu yang
lebih Panjang berisiko untuk hamil n angka kalahiran pula lebih tinggi.
persoalan sosial maupun ekonomi rumah tangga, risiko tidak siap mental
melahirkan bayinya.
10
.
32
memiliki umur yang relative muda maka hal itu bisa dikatakan dengan
pernikahan dini. Umur yang relative muda yang dimaksud tersebut ialah
usia pubertas yaitu usia antara 10-19 tahun yang sudah melakukan ikatan
B. Penyuluh Agama
nasehat atau penasehat kepada orang lain secara individual (perorangan) yang
agar individu dapat mengatasi kesulitan yang dihadapi, membuat pilihan yang
eksklusif yang mandiri. agama ialah salah suatu ajaran yang datang dari
kepada umat manusia oleh seseoranag atau kelompok orang secara sadar dan
berkala, menggunakan berbagai metode yang baik dan sesuai dengan kondisi
target penyuluhan, sehingga berubahlah keadaan umat itu kepada yang lebih
baik, untuk memperoleh kebahagian didunia dan di akhirat. hasil akhir yang
tatanan kehidupan yang serasi dan saling menghargai satu sama lain.
ialah salah satu faktor yang penting dan sentral, yang memberi arah atau
digunakan sebagai dsar bagi penentuan target dan strategi atau kebijaksanaan
1. Tujuan hakiki, ialah menyeru kepada Allah swt (meningkatkan keimanan dan
ketaqwaan).
3.Tujuan khusus, ialah mengisi segi kehidupan itu dan memberi bimbingan bagi
lain-lain.
4. Tingkah laku yang malas dan acuh tak acuh berubah menjadi rajin dan
antusias baik pada pelaksanaan ibadah, juga dalam kegiatan mu’amalah lainnya.
6. Tingkah laku yang sudah rajin teratur meningkat secara kualitatif ( dari
kuatitatif ke kualitatif)
7. Memelihara sikap dan tingkah laku yang sudah rajin yang telah dihasilkan
pemberi penyuluhan.
supaya beriman dan bertakwa kepada Allah swt dan secara oprasional adanya
perubahan dari yang negative atu pasif menjadi positif atau aktif, sehingga
masyarakat yang aman dan damai lahir batin, adil dan Makmur yang
35
diakhirat.11
karena kewibaannya.
11
Ilham, Peranan Penyuluh Agama Islam dalam Dakwah, (Vol 17 No. 33 Januari-Juni
2018). h. 57.
36
rasa tanggun jawab, dan membawa masyarakat pada kehidupan yang aman
dan sejahtera. Posisi penyuluh agama islam ini sangat strategis baik buat
islam jua berperan sebagai tokoh panutan, tempat bertanya dan tempat
banyak sekali masalah yang dihadapi oleh umat islam. Apalagi seiiring
tugas penyuluh agama islam semakin berat, karena pada fenomena kehidupan
12
Aep Kusnawan, Urgensi Penyuluh Agama, (Bandung, Vol.5 No.17 Januari-Juni 2011),
h. 279.
37
ajakan pemimpinnya.
pendekatan agama.
bernegara
mampu menjalankan tugas pokok dengan baik. Hal ini dibuktikan dengan
berbeda-beda.
b) Fungsi konsultatif
c) Fungsi advokatif
C. Strategi Komunikasi
kata komunikasi dalam Bahasa inggris”communation”, dan dari
Bahasa lain “ comunicatus” yang berarti mengembangkan atau menjadi milik
bersama. Komunikasi juga dapat diartikan sebagai proses sharing diantara
pihak-pihak yang melakukan aktifitas komunikasi tersebut. menurut webster
New collogiate dictionary, omunikasi ialah suatu proses pertukaran informasi
diantara individu melalui sistem lambang-lambang, tanda-tanda atau tingkah
laku .
a. Strategi komunikasi
Kata strategi berasal dari Bahasa Yunani yaitu “stratos” berarti tantara
dimaksudkan ialah memimpin tantara. lalu ada istilah strategos yang berarti
pemimpin tantara pada hirarki atas. Jadi strategi artinya konsep militer yang
bisa diartikan sebagai seni perang para jenderal atau suatu planning yang
39
dicamkan, yaitu “tak ada sesuatu yang berarti segalannya kecuali mengetahui
situasi dan kondisi .” strategi komunikasi terdiri dari 2 aspek krusial yang
harus dipelajari dan dipahami dengan baik, yaitu strategi yang dimaknai
13
Https://Www.Google.Com/Amp/S/Katadata.Co.Id/Amp/Safrezi/Berita/61/
De8d9d4a987/Komunikasi-Adalah-Definisi-Unsur-Dan-Tujuannya
40
operasional taktis. Jadi yang harus ditentukan ialah siapa target kita, apa
pesan yang akan disampaikan, dan apakah waktu yang digunakan relatif
sempurna.
kepada orang lain, memberi saran agar mekanisme operasi lebih efisien
yang jelas serta harus dapat dicapai. oleh karenba itu setiap kegiatan
orang lain dengan perjuangan mengubah keyakinan, nilai atau siaft target.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
1. Jenis penelian
tertulis atau berasal mulut orang-orang dan perilaku yang diamati. untuk
variable.
2. Lokasi penelitian
Polewali Mandar, Sulawesi Barat, alasan peneliti memilih lokasi ini sebab
dianggap bisa memberikan data yang diperlukan oleh calon peneliti dan di
B. Pendekatan Penelitian
bahwa wujud empirik dari suatu keagamaan dinggap menjadi yang paling
pengaruh yang besar terhadap sikap para pengikut teologi normatif ini.
2. Pendekatan Yuridis
43
kajian yuridis atau kajian hukum. Ilmu hukum memiliki karakteristik yang
C. Sumber Data
Dalam penelitian ini sumber data yang digunakan ada dua yaitu:
Sumber data primer ialah data yang diperoleh dari sumber data pertama
atau tangan pertama dilapangan. Data primer yang dimaksud ialah data yang
secara langsung dari beberapa informasi dilapangan yang erat kaitannya dengan
masalah yang diteliti yaitu, strategi penyuluh dan peran penyuluh. Data primer
dalam penelitian ini diperoleh melalui proses wawancara dan observasi yang
dilakukan pada beberapa informan. Adapun sumber data primer dalam penelitian
14
15
.
44
maupun referensi yang terkait dengan tema penelitian. Data sekunder pada
biasanya berbentuk catatan atau laporan data dokumentasi oleh forum tertentu
yang dipublikasikan. Adapun data sekunder dalam penelitian ini ialah data-data
yang relevan dengan strategi komunikasi dan peran penyuluh KUA pada
mencegah pernikahan usia dini sperti jurnal, buku, dan catatan yang
1. Observasi
secara langsung maupun tidak langsung untuk memperoleh data yang harus
yang diperlukan dalam penelitian. oleh sebab itu peneliti akan melakukan
penyuluh KUA Kec. Campalagian dan hasil obervasi direkam melalui audio
2. Wawancara
45
perekam (tape recoreder). Dimana data yang diperoleh ialah data primer
yang berpatokan pada daftar yang disusun dan responden dapat memberikan
sebelumnya.
sampel yang telah dipilih dalam penelitian ini untuk menggali informasi
Penelitian ini melibatkan 5 orang terdiri dari 3 orang laki-laki dan 2 orang
perempuan. Informan ini juga terdiri dari Bapak kepala KUA. Kec.
madya. Karakteristik informan dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar
No Nama Jabatan
3. Dokumentasi
yang melalui dokumentasi ini diambil dari sumber tertulis seperti buku,
E. Instrument Penelitian
berkaitan dengan objek yang akan diteliti yaitu tentang perihal strategi
16
47
Proses analisis data ditempuh yaitu proses reduksi data, sajian data,
a. Reduksi data
Reduksi data adalah salah satu bentuk dari pengolahan yang tidak
berbagai data yang akan terjadi dari penelitian dilapangan, lalu dirangkum
dan diseleksi. intinya reduksi data dapat diartikan sebagai suatu proses
memfokuskan pada hal yang penting, dicari pola serta temanya. Reduksi
b. Penyajian data
48
deskripsi atau gambaran yang awalnya belum jelas menjadi jelas dan bisa
c. Penarikan kesimpulan
yang muncul dari akibat penelitian harus diuji kecocokan, kebenaran, dan
yang bersifat benar dan jelas manfaatnya. kesimpulan dari kualitatif ialah
hal yang dapat dikatakan temuan yang baru, sebab belum ada sebelumnya.
gambaran suatu objek yang sebelumnya masih belum jelas atau masih
gelap sehingga dapat diteliti menjadi jelas. setelah itu kesimpulan dari
17
49
suatu pendekatan Analisa data yang mensintesa data dari berbagai sumber.
menjadi pengecekan data dari berbagai sumber data dari banyak sekali
sumber dengan banyak sekali cara dan berbagai waktu, sehingga triangulasi
DAFTAR PUSTAKA
OUTLINE PENELITIAN
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………
A. Jenis Penelitian
B. Sumber Data
C. Metode Pengumpulan
D. Instrumen Penelitian
E. Tekhnik Pengolahan Data dan Analisis Data
F. Tekhnik Keabsahan Data
OUTLINE
BAB V
A. Kesimpulan
B. Saran