Anda di halaman 1dari 20

Pendidikan Agama islam

PERKAWINAN
Disusun Oleh :
Rangga Suwanda (22029094)
Dosen Pengampu :
Yulizar Bila S.Pd.I, M.Ed
BIODATA PENULIS

Nama : Rangga Suwanda


NIM : 20020031
Prodi : Pendidikan Matematika
POKOK PEMBAHASAN

1 Pengertian Perkawinan Hikmah Perkawinan


4

2 Hukum Perkawinan 5 Hak dan Kewajiban Suami Istri

3 Prosedur Perkawinan 6 Putusnya Hubungan Pernikahan

7 Membina Keluarga Sakinah


Perkawinan adalah ikatan sah antara seorang pria dan seorang wanita
yang diakui secara hukum, dimana mereka berjanji untuk hidup bersama
dalam ikatan rumah tangga yang saling menghormati, saling mencintai,
dan saling mendukung. Perkawinan merupakan suatu institusi yang
diakui dan diatur oleh norma-norma sosial, agama, dan hukum dalam
setiap budaya dan masyarakat.
HUKUM PERKAWINAN

Hukum perkawinan adalah serangkaian aturan dan ketentuan yang


mengatur status, prosedur, dan konsekuensi hukum terkait pernikahan.
Hukum perkawinan mencakup berbagai aspek, seperti persyaratan legalitas
pernikahan, usia minimum, persetujuan kedua belah pihak, larangan
perkawinan antara saudara kandung atau dengan anggota keluarga dekat
lainnya, serta ketentuan mengenai poligami atau poliandri, perceraian, hak-
hak waris, dan lain sebagainya.
Hukum perkawinan juga dapat mencakup peraturan mengenai perjanjian
pra-nikah, pembagian harta bersama, hak dan tanggung jawab suami istri,
nafkah, perwalian anak, dan perlindungan hukum bagi pasangan yang
terlibat dalam perkawinan.
PROSEDUR PERKAWINAN
Pendaftaran
Calon pengantin biasanya harus mendaftarkan niat mereka untuk
menikah di kantor pemerintahan atau kantor pendaftaran perkawinan
yang berwenang.

Pelaksanaan pernikahan
Setelah pendaftaran selesai, calon pengantin akan menjalani proses
pernikahan di hadapan pejabat pemerintah, pegawai agama, atau
tokoh agama yang berwenang
PROSEDUR PERKAWINAN
Pemberkatan agama
Jika calon pengantin menginginkan pemberkatan agama atas
pernikahan mereka, mereka dapat melaksanakan upacara
pemberkatan agama yang sesuai dengan keyakinan dan agama yang
dianut.

Pencatatan pernikahan
Setelah pernikahan dilangsungkan, dokumen resmi perkawinan akan
dibuat dan dicatatkan di kantor pendaftaran perkawinan yang
berwenang.
HIKMAH PERKAWINAN
Pembentukan Keluarga
Melalui perkawinan, pasangan suami istri dapat saling mendukung,
membangun hubungan yang kuat, dan bekerja sama dalam membangun
kehidupan bersama.

Pembentukan Generasi Penerus


Perkawinan merupakan sarana untuk melanjutkan keturunan dan
memperluas keluarga

Komplementasi dan Keseimbangan


Perkawinan memungkinkan adanya komplementasi dan keseimbangan
dalam hubungan antara suami dan istri.
HIKMAH PERKAWINAN
Kesetiaan dan Kepastian
Perkawinan menawarkan kesetiaan dan kepastian dalam hubungan antara
suami dan istri

Pembentukan Nilai dan Etika


Perkawinan memberikan kesempatan bagi pasangan untuk saling
mempengaruhi dan membentuk nilai-nilai dan etika yang baik.

Pengembangan Diri
Perkawinan juga memberikan kesempatan bagi individu untuk
mengembangkan diri secara pribadi.
HIKMAH PERKAWINAN

Dukungan Emosional dan Sosial


Perkawinan menyediakan dukungan emosional dan sosial yang penting dalam
kehidupan seseorang.

Stabilitas dan Keamanan


Perkawinan menciptakan stabilitas dan keamanan dalam kehidupan seseorang.

Pembelajaran dan Pertumbuhan


Perkawinan merupakan ajang pembelajaran dan pertumbuhan bagi individu
HAK DAN KEWAJIBAN SUAMI
ISTRI
Hak Suami :
1. Hak untuk mendapatkan kepatuhan dan penghormatan dari istri.
2. Hak untuk diperlakukan dengan baik dan adil oleh istri.
3. Hak untuk mendapatkan kebersihan, perawatan, dan kenyamanan di
rumah tangga.
4. Hak untuk mendapatkan kepercayaan dan kesetiaan dari istri
5. Hak untuk mendapatkan dukungan dan bantuan dari istri dalam
mengurus rumah tangga dan kehidupan keluarga.
6. Hak untuk mengambil keputusan yang berkaitan dengan kehidupan
keluarga, seperti keputusan keuangan, pendidikan anak, dan sebagainya
HAK DAN KEWAJIBAN SUAMI ISTRI

Kewajiban Suami :
1. Kewajiban untuk memberikan nafkah kepada istri dan anak-anak sesuai dengan
kemampuannya.
2. Kewajiban untuk melindungi dan memelihara istri serta memberikan keamanan
dalam kehidupan keluarga.
3. Kewajiban untuk adil dalam memperlakukan istri, tidak melakukan kekerasan
atau perlakuan yang merugikan.
4. Kewajiban untuk memberikan kasih sayang, perhatian, dan dukungan emosional
kepada istri.
5. Kewajiban untuk berkomunikasi secara baik dengan istri dan membicarakan
masalah-masalah keluarga secara terbuka.
6. Kewajiban untuk memberikan kebebasan kepada istri dalam menjalankan ibadah
agama dan menghormati keyakinan serta keinginan istri
HAK DAN KEWAJIBAN SUAMI ISTRI

Hak Istri :
1. Hak untuk mendapatkan perlindungan, keamanan, dan kebahagiaan dalam
perkawinan.
2. Hak untuk mendapatkan nafkah dari suami untuk memenuhi kebutuhan
hidup.
3. Hak untuk mendapatkan kasih sayang, perhatian, dan penghargaan dari
suami.
4. Hak untuk diperlakukan dengan adil dan setara dalam hubungan
perkawinan.
5. Hak untuk mendapatkan kebebasan dalam menjalankan ibadah agama dan
mengembangkan potensi diri.
6. Hak untuk ikut serta dalam pengambilan keputusan yang penting dalam
kehidupan keluarga
HAK DAN KEWAJIBAN SUAMI ISTRI

Kewajiban Istri :
1. Kewajiban untuk taat dan patuh kepada suami dalam hal-hal yang tidak
bertentangan dengan agama dan hukum.
2. Kewajiban untuk mengurus rumah tangga dan anak-anak dengan baik
serta menjaga kebersihan rumah.
3. Kewajiban untuk mendukung suami dalam mencapai tujuan keluarga dan
membantu suami dalam menjalankan tanggung jawabnya.
4. Kewajiban untuk menjaga keharmonisan dalam hubungan perkawinan dan
berkomunikasi secara efektif dengan suami.
5. Kewajiban untuk menghormati keluarga suami dan menjaga hubungan
yang baik dengan keluarga suami.
6. Kewajiban untuk menjaga kehormatan dan kesetiaan dalam perkawinan.
PUTUSNYA HUBUNGAN
PERNIKAHAN

Berikut beberapa faktor umum yang bisa menyebabkan putusnya


hubungan pernikahan:
1. Ketidakcocokan atau perbedaan yang tak bisa diselesaikan
Perbedaan yang muncul dalam pola pikir, nilai-nilai, minat, dan harapan
antara suami dan istri bisa menjadi sumber konflik yang berlarut-larut
dan sulit diselesaikan.
2. Ketidaksetiaan atau perselingkuhan
Ketidaksetiaan dalam perkawinan, seperti perselingkuhan, bisa merusak
kepercayaan, menghancurkan ikatan emosional, dan menjadi faktor
penting dalam keputusan untuk bercerai.
PUTUSNYA HUBUNGAN
PERNIKAHAN
3. Ketidakseimbangan dalam hubungan
Ketidakseimbangan dalam kontribusi, tanggung jawab, dan peran dalam
perkawinan bisa menimbulkan ketegangan dan ketidakpuasan
4. Kekerasan dalam rumah tangga
Kekerasan fisik, emosional, atau seksual dalam rumah tangga adalah
bentuk penyalahgunaan yang sangat serius.
5. Perbedaan tujuan dan visi masa depan
Jika suami dan istri memiliki tujuan dan visi masa depan yang tidak
sejalan, misalnya dalam hal karir, tempat tinggal, atau kehidupan sosial,
mereka mungkin sulit untuk mencapai kesepakatan yang memuaskan
bagi keduanya.
MEMBINA KELUARGA SAKINAH

Beberapa prinsip penting dalam membina keluarga sakinah adalah


sebagai berikut:
1. Ketakwaan kepada Allah
Suami, istri, dan anak-anak diharapkan menjalankan ibadah,
memperkuat hubungan dengan Allah, dan berpegang teguh pada nilai-
nilai agama dalam setiap aspek kehidupan keluarga.
2. Komunikasi yang baik
Komunikasi yang efektif dan saling terbuka antara suami, istri, dan anak-
anak sangat penting dalam membina keluarga sakinah.
MEMBINA KELUARGA SAKINAH

3. Kasih sayang dan penghormatan


Kasih sayang, perhatian, dan penghormatan antara suami dan istri, serta
antara orang tua dan anak-anak, adalah kunci penting dalam membina
keluarga sakinah.
4. Tanggung jawab dan kewajiban
Setiap anggota keluarga memiliki tanggung jawab dan kewajiban
masing-masing dalam membina keluarga sakinah.
5. Pendidikan dan pembelajaran
Pendidikan agama dan moral sangat penting dalam membina keluarga
sakinah.
KESIMPULAN
Perkawinan merupakan institusi yang sangat penting dalam kehidupan manusia,
memiliki peran dalam membentuk keluarga, reproduksi manusia, dan memenuhi
kebutuhan emosional, fisik, dan spiritual.
Agama memiliki peran signifikan dalam pengaturan perkawinan dengan memberikan
norma, aturan, dan nilai-nilai yang mengarahkan pasangan suami istri dalam
menjalankan hubungan perkawinan yang sehat dan bermakna.
Perkawinan dipengaruhi oleh faktor sosial dan budaya yang beragam di setiap
masyarakat, termasuk norma-norma sosial, tradisi, kebiasaan, dan nilai-nilai budaya
yang membentuk pandangan dan praktik perkawinan.
Perkawinan juga memiliki aspek hukum yang melibatkan hak dan kewajiban pasangan
suami istri, serta perlindungan hukum terhadap hubungan perkawinan.
Perkawinan mengalami perubahan seiring dengan perubahan sosial yang terjadi,
termasuk perubahan dalam praktik perkawinan lintas budaya, perkawinan dalam era
digital, dan isu-isu yang timbul pasca-perceraian.
TERIMA KASIH !

Anda mungkin juga menyukai