Anda di halaman 1dari 20

PSIKOLOGI KELUARGA

Oleh : Dewa Ayu Eka Purba Dharmatari,S.Psi.,M.Psi.,Psikolog


Pengertian KELUARGA menurut beberapa tokoh :

Bailon & Maglaya :


Keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah
tangga karena adanya hubungan darah, perkawinan atau adopsi. Mereka
berinteraksi satu dan yang lainnya, mempunyai peran masing-masing dan
menciptakan serta mempertahankan suatu budaya.

Departemen Kesehatan:
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga serta beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di satu atap
dalam keadaan saling ketergantungan.

BKKBN:
Keluarga adalah dua orang atau lebih yang dibentuk berdasarkan ikatan
perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan spiritual dan materi
yang layak, bertakwa kepada Tuhan, memiliki hubungan selaras dan
seimbang antara anggota keluarga dan masyarakat serta lingkungannya.

Friedman:
Keluarga adalah dua atau lebih individu yang tergabung karena ikatan
tertentu untuk saling membagi pengalaman dan membagikan
pengalaman emosional serta mengidentifikasi diri mereka sebagai
bagian dari keluarga.

UU Nomer 10 Tahun 1992:


Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari
suami-istri atau suami-istri dan anak-anaknya atau ayah dan anaknya
atau ibu dan anaknya.

Freud :
Keluarga terbentuk karena adanya perkawinan pria dan wanita.
Dari pengertian di atas dapat diambil KESIMPULAN bahwa
keluarga adalah :
 Unit terkecil dalam masyarakat
 Terdiri dari 2 orang atau lebih
 Adanya ikatan perkawinan atau pertalian darah
 Hidup dalam satu rumah tangga
 Dibawah asuhan seseorang kepala rumah tangga
 Berinteraksi diantara sesama anggota keluarga
 Setiap anggota keluarga mempunyai peran masing-masing
 Diciptakan, mempertahankan suatu kebuadayaan.
MENGAPA ORANG MENIKAH,..?

Positive reasons Negative reasons

 Love and companionship  Social legitimacy


 To have children  Social pressure
 Adult identity  Economic security
 Commitment and personal  Rebellion or revenge
fulfillment  Practical solutions to
 Continuity and permanence problems
JENIS-JENIS KELUARGA
Robert R.Bell membagi 3 jenis hubungan keluarga :

Conventional kin Discretionary kin


(kerabat dekat) (kerabat jauh)

Fictive kin (orang yg dianggap kerabat).


Sudiharto membagi jenis-jenis keluarga:

 Keluarga ini (nuclear family)


 Keluarga asal (family origin)
 Keluarga besar (extended family)
 Keluarga berantai (social family)
 Keluarga duda atau janda
 Keluarga komposit (composite family)
 Keluarga incest (incest family)
 Keluarga tradisional dan nontradisional
Keluarga Nontradisional

 The unmarriage teenage mother


 The stepparent family
 Commune family
Keluarga Tradisional:  The nonmarital heterosexsual
cohabiting family
 The dyad family  Gay and lesbian family
 Keluarga usila  Cohabitating couple
 The childless family  Group marriage family
 Commuter family  Group network family
 Multigenerational family  Foster family
 Kin network family  Homeless family
 Blended family  Gang
 The single adult living
alone
KONSEP DASAR dan DINAMIKA PERNIKAHAN/
PERKAWINAN

PENGERTIAN PERNIKAHAN/ PERKAWINAN menurut beberapa tokoh:


 Hawari
Perkawinan adalah suatu ikatan antara pria dan wanita sebagai suami
isteri berdasarkan hukum (UU), hukum agama atau adat istiadat yang
berlaku.
 Undang-Undang Perkawinan (Undang-Undang No. 1 Tahun 1974)
Perkawinan ialah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang
wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah
tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.
 Sudarsono
Pernikahan adalah suatu ikatan suci dan luhur antara seorang
perempuan dan seorang laki-laki menjadi suami istri dan dihalalkan
hubungan seksual dengan tujuan mencapai keluarga sakinah, penuh
kasih sayang, kebajikan dan saling menyantun.
 Duvall dan Miller
 Perkawinan adalah suatu hubungan antara seorang laki-
laki dan perempuan yang diakui secara sosial,
menyediakan hubungan seksual dan pengasuhan anak
yang sah dan didalamnya terjadi pembagian hubungan
kerja yang jelas bagi masing-masing pihak suami maupun
istri.
 Seccombe dan Warner
Perkawinan adalah antara dua mitra yang memiliki
obligasi berdasarkan minat pribadi dan kegairahan.
 Olson dan deFrain
Perkawinan adalah komitmen emosional dan hukum dua
orang untuk membagi kedekatan emosional dan fisik,
berbagi bermacam tugas dan sumber-sumber ekonomi.
Syarat Penikahan/
perkawinan

Syarat-syarat perkawinan menurut UU. Perkawinan No. 1 Tahun


1974, yaitu pasal 6 sebagai berikut:
 Persetujuan kedua calon mempelai.
 Seorang yang belum mencapai umur 21 (dua puluh satu)
tahun harus mendapat izin kedua orang tua.
Dalam hal salah seorang dari kedua orang tua
meninggal atau keadaan tidak mampu menyatakan
kehendaknya, maka izin yang dimaksud ayat (2) pasal ini
cukup diperoleh dari orang tua yang masih hidup atau
dari orang tua yang mampu menyatakan kehendaknya.
Dadang Hawari, menjelaskan beberapa persiapan
perkawinan

1. Persiapan aspek fisik/ biologis, antara lain:


Usia antara 20-25 tahun bagi wanita dan usia
25-30 tahun bagi laki-laki.
 Kondisi fisik, adalah sehat jasmani dan
rohani.
2. Persiapan aspek psikologis, antara lain:
 Kepribadian
 Pendidikan
Agama

Latar belakang
budaya

Psikososial dan Latar belakang


spiritual keluarga

Saling mengenal

Pekerjaan dan
kondisi materi
TUJUAN PERNIKAHAN/ PERKAWINAN
1. Membentuk keluarga yang baik, utuh, hidup penuh
kasih sayang.
2. Mendapatkan keturunan yang sah.
3. Mewujudkan dambaan rumah tangga yang sehat.
4. Membentuk kehidupan yang tenang, rukun dan
bahagia.
5. Menimbulkan rasa cinta mencintai.
6. Meningkatkan ibadah kepada Tuhan.
7. Menimbulkan keberkahan hidup.
8. Menenangkan hati orang dan famili, dan lain-lain. 
MOTIF PERKAWINAN/ PERNIKAHAN

Faktor Pendorong Faktor Penarik

Hal-hal yang menjadi faktor Hal-hal yang menjadi faktor


pendorong untuk melakukan penarik untuk melakukan
perkawinan adalah cinta, perkawinan adalah
konformitas, legitimasi seks dan persahabatan, berbagi rasa dan
anak. komunikasi
Tipe pernikahan/ perkawinan
1. Conflict habituated
2. Devitalized
3. Passive congenials
4. Vitals
Pola Pernikahan/
5. Totals
Perkawinan

1. Owner property
2. Head complement
3. Senior junior
partner
4. Equal partner
MARIAGE
SATISFACTION

Faktor sebelum perkawinan  Etc……


 Perkawinan orang tua yang Faktor setelah perkawinan
berbahagia  Kemampuan komunikasi yang baik
 Kebahagiaan di masa kanak-kanak  Hubungan yang setara
 Hubungan orang tua yang  Hubungan yang baik dengan
harmonis mertua dan ipar
 Ada restu dari orang tua  Minat dibidang yang sama
 Puas dengan kasih sayang  Menginginkan hadirnya anak
pasangan  Cinta yang bertanggung jawab,
 Cinta saling hormat dan persahabatan
 Pandangan yang optimistik  Menikmati waktu luang bersama
tentang kehidupan  Etc…..
 Stabilitas emosional
MARIAGE UNSATISFACTION

Faktor-faktor sebelum perkawinan Faktor-faktor selama perkawinan


 Orangtua bercerai  Suami lebih dominan
 Ketidak cocokan ciri kepribadian  Istri lebih dominan
 Alasan perkawinan karena  Kecemburuan
kesepian  Merasa superior terhadap
 Alasan perkawinan karena agar pasangan
bisa meninggalkan keluarga  Merasa lebih pintar dari
 Adanya predisposisi untuk tidak pasangan
bahagia  Tinggal bersama orangtua atau
 Mengalami problem problem ipar
pribadi yang intensif
 Etc……
MASALAH DALAM MEMILIH PASANGAN

1. Orang yang agresif dan sadis VS orang yang bertahan dan


pemurung/ menerima.
2. Orang yang memiliki rasa percaya diri dan suka
melepasakan emosi VS orang yang mempertahankan cinta.
3. Saling berusaha untuk mendominasi perasaan
4. Orang yang mengalami guncangan emosi VS orang yang
sangat pemikir
5. Orang yang ragu-ragau, tidak berdaya VS orang-orang yang
memiliki tanggung jawab dalam kegagalan/ kecewa dalam
hasrat cintanya
MASALAH DALAM MEMILIH PASANGAN

1. Orang yang agresif dan sadis VS orang yang bertahan dan


pemurung/ menerima.
2. Orang yang memiliki rasa percaya diri dan suka
melepasakan emosi VS orang yang mempertahankan cinta.
3. Saling berusaha untuk mendominasi perasaan
4. Orang yang mengalami guncangan emosi VS orang yang
sangat pemikir
5. Orang yang ragu-ragau, tidak berdaya VS orang-orang yang
memiliki tanggung jawab dalam kegagalan/ kecewa dalam
hasrat cintanya

Anda mungkin juga menyukai