PSIKOLOGI PERNIKAHAN
D IV Kebidanan semester V
JURUSAN KEBIDANAN
2018
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Perkawinan merupakan hubungan cinta, kasih sayang dan kesenangan. Sarana bagi
terciptanya kerukunan dan kebahagiaan. Tujuan ikatan perkawinan adalah untuk dapat
membentuk keluarga yang bahagia dan kekal. Maka untuk menegakan keluarga yang bahagia
dan menjadi sendi dasar dari susunan masyarakat, suami istri memiliki suatu tanggung jawab
dan kewajiban. Pada hakekatnya perkawinan merupakan bentuk kerjasama kehidupan anatara
pria dan wanita di dalam masyarakat dibawah suatu peraturan khusus atau khas dan hal ini
sangat diperhatikan baik oleh Agama, Negara maupun Adat.
Setiap perkawinan pasti mendambakan keluarga yang bahagia. Kebahagiaan harus
didukung oleh rasa cinta terhadap pasangan. Cinta yang sebenarnya menuntut agar seseorang
tidak mencintai orang lain kecuali pasangannya. Cinta dan kasih sayang merupakan jembatan
dari suatu pernikahan dari suatu pernikahan dan dasar dalam pernikahan adalah memberikan
kebahagiaan. Dalam menjalankan perkawinan pasangan harus melalui penyesuaian-
penyesuaian karena pada dasarnya pasangan tersebut adalah pribadi-pribadi yang berbeda.
Ada berbagai macam bentuk perkawinan yaitu, perkawinan Poligami dan perkawinan
Eugenis. Namun kenyataannya dalam menjalankan kehidupan perkawinan pasti selalu ada
gangguan dan permasalahan saat perkawinan. Persoalan yang muncul biasanya mencakup
tigal hal yaitu kekurangan ekonomi, hubungan keluarga yang kurang harmonis, seks dan
perselingkuhan.
Persiapan perkawinan
Persiapan perkawinan terdiri atas persiapan kesehatan, baik kesehatan fisik maupun jiwa yang
meliputi berbagai aspek yaitu biologis/fisik mental/psikologis, psikososial , dan spiritual
(WHO,1984).
1. Aspek fisik/ biologis dilihat dari segi kesehatannya, usia 20 -25 tahun bagi perempuan dan 25
-30 tahun bagi laki – laki merupakan usia yang ideal untuk berumah tangga. Mereka yang
hendak berkeluarga . mereka hendak berkeluarga amat dianjurkan untuk menjaga kesehatan,
baik sehat jasmani maupun rohani. Kesehatan fisik meliputi bebasnya seseorang dari penyakit
(apalagi penyakit menular) dan juga bebas penyakit karena keturunan. Pemeriksaan kesehatan
dan konsultasi pernikahan amat dianjurkan bagi pasangan yang hendak menikah .
2. Aspek mental/psikologis yang meliputi beberapa hal berikut ini:
a. Kepribadian, aspek kepribadian sangat penting agar masing-masing pasangan mampu
menyesuaikan diri. Kematangan kepribadian merupakan faktor utama dalam
perkawinan pasangan berkepribadian matang dapat saling memberkan kebutuhan
afeksi (kebutuhan akan rasa kasih sayang )yang amat penting bagi keharmonian
keluarga.
b. Pendidikan dan tingkat kecerdasan juga perlu diperhatikan dalam mencari pasangan.
Latar belakang pendidikan agama juga perlu diperhatikan oleh masing-masing
pasangan.
3. Asepek psikososial/ spiritual yang antara lain terdiri atas beberapa hal berikut.
a. Faktor agama dalam masyarakat tetap dipandang penting bagi stabilitas rumah tangga
b. Latar belakang sosial keluarga berpengaruh pada kepribadian anak yang dibesarkan.
c. Latar belakang budaya juga perlu diperhatikan, perbedaan suku bangsa bukan
merupakan halangan untuk saling berkenalan dan akhirnya menikah. Namun faktor
adat istiadat/ budaya perlu diperhatikan untuk diketahui oleh masing – masing
pasangan agar dapat saling menghargai dan menyesuaikan diri.
d. Pergaulan , sebagai persiapan menuju perkawinan masing-masing calon pasangan
hendaknya dapat saling mengenal terlebih dahulu, dalam pergaulan pranikah, setiap
pasangan hendaknya tetap mengindahkan nilai-nilai norma, etik dan kaidah-kaidah
agama.
e. Pekerjaan dan kondisi materi lainnya. Faktor sandang, pangan dan papan merupakan
kebutuhan pokok sebab suatu perkawinan tidak bisa bertahan hanya dengan ikatan
cinta dan kasih sayang saja bila tidak ada materi yang mendukungnya.
PENYESUAIN PERKAWINAN
Pasangan suami istri biasanya harus melakukan penyesuain satu sma lain selama tahun pertama dan
kedua perkawinan, baik penyesuaian terhadap anggota keluarga masing-masing maupun teman-
temannya. Empat hal pokok yang paling umum dan paling penting bagi kebahagiaan perkawinan
adalah sebagai berikut: