Anda di halaman 1dari 12

PERNIKAHAN

DALAM PANDANGAN ISLAM

kelompok 10

ANTI SURIYADIH EVA


PEMBAHASAN
pENGERTIAN & tujuan pernikahan

HUKUM HUKUM PERNIKAHAN & SIAPA SAJA YANG TIDAK


BOLEH DINIKAHI

RUKUN - SYARAT PERNIKAHAN & BENTUK


PERNIKAHAN YG TIDAK SAH
HUKUM PERNIKAHAN MENURUT UNDANG UNDANG

HAK - KEWAJIBAN SUAMI ISTRI & HIKMAH MENIKAH


PENGERTIAN PERNIKAHAN

Secara bahasa, arti nikah berarti mengumpulkan, menggabungkan,


atau menjodohkan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, nikah
diartikan sebagai perjanjian antara laki-laki dan perempuan untuk
bersuami istri (dengan resmi) atau pernikahan. Sedang menurut
syariah, nikah berarti akad yang menghalalkan pergaulan antara
laki-laki dan perempuan yang bukan mahramnya yang menimbulkan
hak dan kewajiban masing-masing.
Memenuhi Tuntutan Naluri
Manusia yang Asasi

TUJUAN Mendapatkan Ketenangan Hidup

PERNIKAHAN Membentengi atau Menjaga


Akhlak

Meningkatkan Ibadah kepada Allah SWT.

Mendapatkan Keturunan yang


Saleh

Menegakkan Rumah Tangga yang Islami


HUKUM PERNIKAHAN

hukum menikah adalah sunah. Artinya, siapa yang


mengerjakannya mendapatkan pahala, namun tidak berdosa
jika meninggalkannya. Hal ini berdasarkan imbauan dari Nabi
Muhammad SAW: “Wahai para pemuda! Barangsiapa di
antara kalian berkemampuan untuk nikah, maka nikahlah,
karena nikah itu lebih menundukkan pandangan, dan lebih
membentengi farji [kemaluan]. Dan barangsiapa yang tidak
mampu, maka hendaklah ia puasa, karena puasa itu dapat
membentengi dirinya,” (H.R. Bukhari dan Muslim).
Orang-orang yang Tidak A. Keturunan
Boleh Dinikahi Dibagi
dalam 4 kategori
B. Pernikahan
berdasarkan mahram
C. Persusuan

D. Dikumpul atau Dimadu


A. CALON SUAMI & ISTRI
RUKUN & SYARAT
PERNIKAHAN B. WALI

C. DUA ORANG SAKSI

D. IJAB KABUL
Pernikahan mut’ah
PERNIKAHAN
TIDAK SAH
Pernikahan syighar

Pernikahan muhalil

Pernikahan orang yang ihram

Pernikahan dalam masa idah


Pernikahan tanpa wali

PERNIKAHA N BEDA AGAMA


MENIKAHI MAHRAM
Pernikahan Menurut Undang-Undang
Perkawinan Indonesia

Dalam rangka tertib hukum dan tertib administrasi, maka tata


cara pelaksanaan pernikahan harus mengikuti prosedur
sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah tentang
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974. Adapun
pencatatan Pernikahan sebagaimana termaktub dalam BAB II
pasal 2 adalah dilakukan oleh Pegawai Pencatat Nikah (PPN)
yang berada di wilayah masing-masing.
Hak dan Kewajiban A. Kewajiban Timbal Balik antara
Suami Istri Suami dan Istri

B. Kewajiban Suami terhadap


Istri

C. Kewajiban Istri terhadap


Suami
A. Mendapatkan keturunan yang sah dari
Hikmah Pernikahan hasil pernikahan.

Terpeliharanya kehormatan suami istri


B. dari perbuatan zina.

C. Terjalinnya kerja sama antara suami dan istri dalam


mendidik anak dan menjaga kehidupannya.

Terjalinnya silaturahmi antar keluarga besar pihak


D.
suami dan pihak istri.
Thanks for Joining
the Presentation

‫شكرا‬

Anda mungkin juga menyukai