Anda di halaman 1dari 3

Dewi Adelia Larasati (072011018) – Farmasi

ESAI TOPIK 11: Pernikahan, Perceraian, Iddah,


Rujuk dan Hikmah Pernikahan

Definisi, Hukum. Hikmah dan Syarat Nikah

Pernikahan menurut saya pahami adalah akad yang mengandung


kebolehan melakukan hubungan suami istri dengan lafal nikah/kawin atau akad
yang kuat atau mistaqon gholidhon untuk menaati perintah Allah dan
melaksanakannya adalah ibadah. Dalam etimologi yaitu menyatu atau janji.
Sedangkan dalam terminologi adalah jaji suci antara laki-laki dan perempuan
dengan tujuan dihalalkannya segala sesuatu sebelumnya diharamkan antara
keduanya dengan disyaratkan mahar.

Hukum nikah yaitu wajib jika mampu dan butuh, sunnah jika tidak merasa takut
kepada zina, haram jika tidak mampu melakukan hubungan seksual, tidak mampu
memberikan nafkah, memiliki penyakit menular, menikah tanpa wali, menikahi
mahram, makruh jika tidak mampu melakukan hubungan seksual dan lain lain
tetapi sang calon merelakan keadaan.

Hikmah nikah yaitu bagian dari tanda kekuasaan Allah, salah satu jalan untuk
menjadi kaya, tidak ada pembujangan dalam islam, Menikah Itu Ciri Khas
Makhluk Hidup/Berkembang biak. Syarat menikah yaitu suami: islam, bukan
mahrom calon, bukan dalam ihram, bukan paksaan, tidak memiliki 4 istri,
mengetahui calon sedangkan istri: islam, bukan mahrom, bukan dalam iddah,
bukan istri orang, bukan dalam ihram. Syarat menikah ada 3 yaitu Perempuan
halal dinikahi oleh laki-laki yang ingin menjadikannya isteri, Aqad nikahnya
dihadiri para saksi, Mahar(maskawin) yaitu pemberian suami kepada istri baik
berupa uang ataupun barang. Rukun nikah ada 5 yaitu calon suami, calon istri,
wali, dua orang saksi, ijab dan qobul

1
Hikmah-Hikmah Pernikahan

1. Terciptanya hubungan antara laki-laki dan perempuan yang bukan mahram,


dalam ikatan suci yang halal dan di ridhai Allah swt. dengan bersatunya dua
insan dalam pernikahan maka kedua insan tersebut sudah menjadi pasanga
yang halal, dan ingatlah bahwa membina pernikahan/rumah tangga adalah
beribadah, dengan berumah tangga maka kedua insan tersebut bisa
menghindari perbuatan dosa.
2. Mendapatkan keturunan yang sah dari hasil pernikahan. Dengan hubungan
yang telah halal maka tentunya pasangan suami istri menginginkan seorang
penerus atau anak. Dengan pernikahan maka anak yang kelak dimilikinya
memiliki nasab yang jelas, berbeda dengan anak yang lahir diluar pernikahan
maka banyak kerugiannya dan nasabnya tidak bisa mengikut ke bapaknya.
3. Terpeliharanya kehormatan suami istri dari perbuatan zina. Dengan menikah
maka 2 orang yang berlainan jenis telah menjadi halal dan setiap yang
dilakukan diantara keduanya telah halal dan diridhoi oleh allah swt, sehingga
keduanya akan terhindar dari perbuatan dosa.
4. Terjalinnya kerjasama antara suami dan istri dalam mendidik anak dan
menjaga kehidupannya. Di dalam pernikahan tentulah pastinya dibutuhkan
kerjasama diantara suami istri ini akan menimbulkan chemistry diantara
kedua nya dan akan lebih mendekatkan keduanya.
5. Menjalin silaturahim antar keluarga besar pihak suami dan pihak istri.
Menikah tidak hanya menyatukan 2 insan tp juga menyatukan 2 keluarga
besar dari masing-masing pihak, sehingga tentunya bertambah pula lah sanak
dan saudara kita. seperti yang kita ketahui, dengan menjalin silaturahim maka
banyak manfaat yang akan kita terima, seperti menambah umur dan
menambah rezeki.

2
Kesimpulan

Perkawinan adalah ikatan lahir dan batin antara seorang lelaki dan seorang
perempuan untuk hidup bersama. Dalam bahasa agama Islam, ia dinamai ’aqd
nikah. Perkawinan yang merupakan ikatan batin itu memiliki tali temali dari tiga
rangkaian pengikat: Cinta (mawaddah), Rahmah (kondisi psikologis yang muncul
di dalam hati untuk melakukan pemberdayaan), & Amanah (ketenteraman)(Oleh
Dr Quraish shihab)

Rumah tangga yang ideal menurut ajaran Islam adalah rumah tangga yang diliputi
Sakinah (ketentraman jiwa), Mawaddah (rasa cinta) dan Rahmah (kasih sayang),
Allah berfirman: “Artinya : Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia
menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu hidup tentram
bersamanya. Dan Dia (juga) telah menjadikan diantaramu (suami, istri) rasa cinta
dan kasih sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat
tanda-tanda bagi kaum yang berpikir”.

Anda mungkin juga menyukai