PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Pernikahan adalah fitrah setiap manusia. Manusia diciptakan Allah sebagai
mahluk yang berpasang-pasangan. Lelaki membutuhkan wanita dan sebaliknya
wanita juga membutuhkan lelaki. Dengan menikah seorang pasangan akan memulai
perjalanan berumah tangga yang panjang dengan saling cinta, tolong-menolong,
toleransi, pengertian-perhatian, peduli, saling percaya, dan saling memahami satu
sama lain. Seperti firman Allah Swt. yang berbunyi, Dan diantara tanda-tandanya,
bahwa Dia menciptakan untuk kamu dari dirimu istri-istri, agar kamu menjadi tenang
dengannya, dan menjadikan antara kamu kemesraan dan kasih sayang. Sungguh
demikian menjadi tanda bagi kaum yang berfikir (Al-Rum 21).
Membangun sebuah pernikahan yang sakinah mawadah warahmah tidaklah
semulus maupun semudah yang kita bayangkan setelah menjalani proses sakral yang
sekedar ijab-sah. Namun, sepanjang hidup perkawinan atau pernikahan semua
pasangan pasti akan menghadapi tekanan atau masalah-masalah baru yang mungkin
hal tersebut bisa berasal dari luar maupun dalam pernikahan itu sendiri, atau mungkin
dari hal-hal yang sudah lama terpendam dalam diri masing-masing pasangan.
1.2 TUJUAN
1. Untuk mengetahui pernikahan dalam Islam yang meliputi tata cara, hukum, dalil
dan contoh kasus pernikahan yang ada di Indonesia.
2. Untuk memenuhi tugas Pendidikan Agama Islam.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian pernikahan dalam Islam ?
2. Tujuan pernikahan dalam Islam ?
3. Bagaimana tata cara pernikahan dalam Islam ?
4. Bagaimana hukum pernikahan dalam Islam ?
5. Bagaimana dalil tentang pernikahan dalam Islam ?
6. Bagaimana kasus pernikahan yang terjadi Indonesia ?
7. Bagaimana pendapat mengenai kasus pernikahan di Indonesia ?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pernikahan
Allah Swt. menciptakan makhluk hidup secara berpasangan. Salah satu tujuan
adanya pasangan tersebut adalah untuk melestarikan keturunan. Perkawinan juga
memiliki fungsi lain yaitu penyaluran hasrat seksual di kalangan manusia.
Sebagaimana dipahami, perkawinan dapat menghindarkan terjadinya
penyimpangan seksual.
Pernikahan atau nikah artinya adalah terkumpul dan menyatu. Menurut istilah
lain juga dapat berarti Ijab Qobul (akad nikah) yang mengharuskan perhubungan
antara sepasang manusia yang diucapkan oleh kata-kata yang ditujukan untuk
melanjutkan ke pernikahan, sesusai peraturan yang diwajibkan oleh Islam. Kata
zawaj digunakan dalam al-Quran artinya adalah pasangan yang dalam
penggunaannya pula juga dapat diartikan sebagai pernikahan, Allah menjadikan
manusia itu saling berpasangan, menghalalkan pernikahan dan mengharamkan
zina.
2.2 Tujuan Pernikahan Dalam Islam
Islam
Laki-laki yang tertentu
Bukan lelaki mahram dengan calon istri
Mengetahui wali yang sebenarnya bagi akad nikah tersebut
Bukan dalam ihram haji atau umroh
Sebaiknya calon istri perlu memastikan syarat wajib menjadi wali. Jika
syarat-syarat wali terpenuhi seperti di atas maka sahlah sebuah
pernikahan itu. Sebagai seorang mukmin yang sejati, kita hendaklah
menitik beratkan hal-hal yag wajib seperti ini. Jika tidak, kita hanya akan
dianggap hidup dalam berzinahan selamanya.
d. Jenis-jenis wali
Wali mujbir: Wali dari bapaknya sendiri atau kakek dari bapa yang
mempunyai hak mewalikan pernikahan anak perempuannya atau cucu
perempuannya dengan persetujuannya (sebaiknya perlu mendapatkan
kerelaan calon istri yang hendak dinikahkan)
Wali aqrab: Wali terdekat yang telah memenuhi syarat yang layak dan
berhak menjadi wali
Wali abad: Wali yang sedikit mengikuti susunan yang layak menjadi
wali, jikalau wali aqrab berkenaan tidak ada. Wali abad ini akan
digantikan oleh wali abad lain dan begitulah seterusnya mengikut
susunan tersebut jika tidak ada yang terdekat lagi.
Wali raja/hakim: Wali yang diberi hak atau ditunjuk oleh pemerintah
atau pihak berkuasa pada negeri tersebut oleh orang yang telah dilantik
menjalankan tugas ini dengan sebab-sebab tertentu
e. Syarat-syarat saksi
f.
Syarat ijab
alat salat dibayar tunai" atau "Saya terima Nisa binti Abdullah sebagai istri
saya".
Setelah qobul dilafalkan Wali/wakil wali akan mendapatkan kesaksian dari
para hadirin khususnya dari dua orang saksi pernikahan dengan cara meminta
saksi mengatakan lafal "sah" atau perkataan lain yang sama maksudya dengan
perkataan itu.
Selanjutnya Wali/wakil wali akan membaca doa selamat agar pernikahan
suami istri itu kekal dan bahagia sepanjang kehidupan mereka serta doa itu
akan diAminkan oleh para hadirin
Bersamaan itu pula, mas kawin/mahar akan diserahkan kepada pihak istri dan
selanjutnya berupa cincin akan dipakaikan kepada jari cincin istri oleh suami
sebagai tanda dimulainya ikatan kekeluargaan atau simbol pertalian
kebahagian suami istri.Aktivitas ini diteruskan dengan suami mencium
istri.Aktivitas ini disebut sebagai "Pembatalan Wudhu". Ini karena sebelum
akad nikah dijalankan suami dan isteri itu diminta untuk berwudhu terlebih
dahulu.
Suami istri juga diminta untuk salat sunat nikah sebagai tanda syukur setelah
pernikahan berlangsung. Pernikahan Islam yang memang amat mudah karena
ia tidak perlu mengambil masa yang lama dan memerlukan banyak aset-aset
pernikahan disamping mas kawin,hantaran atau majelis umum (walimatul
urus) yang tidak perlu dibebankan atau dibuang.
8. Walimah
Walimatul Urus hukumnya wajib. Dasarnya adalah sabda Rasulullah
shallallahu alaih wa sallam kepada Abdurrahman bin Auf:
7
1. Jaiz, artinya boleh kawin dan boleh juga tidak, jaiz ini merupakan hukum dasar
dari pernikahan. Perbedaan situasi dan kondisi serta motif yang mendorong
terjadinya pernikahan menyebabkan adanya hukum-hukum nikah berikut.
2. Sunat, yaitu apabila seseorang telah berkeinginan untuk menikah serta memiliki
kemampuan untuk memberikan nafkah lahir maupun batin.
3. Wajib, yaitu bagi yang memiliki kemampuan memberikan nafkah dan ada
kekhawatiran akan terjerumus kepada perbuatan zina bila tidak segera
melangsungkan perkawinan. Atau juga bagi seseorang yang telah memiliki
keinginan yang sangat serta dikhawatirkan akan terjerumus ke dalam perzinahan
apabila tidak segera menikah.
4. Makruh, yaitu bagi yang tidak mampu memberikan nafkah.
5. Haram, yaitu apabila motivasi untuk menikah karena ada niatan jahat, seperti
untuk menyakiti istrinya, keluarganya serta niat-niat jelek lainnya.
Artinya :
Dan nikahkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang
yang layak (menikah) dari hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba
sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin niscaya Allah akan
memampukan mereka (menjadikan mereka kaya) dengan karunia-Nya. Dan
Allah Maha Luas (pemberianNya) dan Maha Mengetahui. (QS. An Nuur : 32)
Artinya :
"Maka nikahilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi, dua, tiga, atau
empat." (QS. An-Nisaa' : 3)
3. QS. Ar-Rum Ayat 21
Artinya :
Dan di antara ayat-ayat-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari
jenismu sendiri, supaya kamu merasa nyaman kepadanya, dan dijadikan-Nya di
antaramu mawadah dan rahmah. Sesungguhnya pada yang demikian itu benarbenar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir [Ar-Rum 21].
4. QS. An-Nisa Ayat 4
Artinya :
Berikanlah mahar (mas kawin) kepada wanita (yang kamu nikahi) sebagai
pemberian dengan penuh kerelaan (QS. An Nisaa' : 4)
5. QS. Adz Dzariyat Ayat 49
Artinya :
Dan segala sesuatu kami jadikan berpasang-pasangan, supaya kamu mengingat
kebesaran Allah (QS. Adz Dzariyaat : 49)
Artinya :
Dialah yang menciptakan kalian dari satu orang, kemudian darinya Dia
menciptakan istrinya, agar menjadi cocok dan tenteram kepadanya (QS. AlAraf : 189)
10
JAKARTA, Indonesia Foto pernikahan pasangan sejenis Joe Tully dan Tiko
Mulya di Bali yang tersebar di media sosial menjadi perbincangan hangat
beberapa hari ini.
Netizen Indonesia pun bereaksi keras setelah seorang kawan pasangan ini
mengunggah foto-foto mereka di media sosial.
Di foto itu tampak Tully dan Tiko berdiri di depan seorang pria yang diduga
rohaniawan berpakaian adat Bali dengan latar belakang hutan yang hijau, kolam
dengan hiasan teratai, dan rangkaian yang didominasi warna putih dan biru.
Topik ini juga ramai dibicarakan di forum Kaskus.
11
Majelis Utama Desa Pakraman (MUDP) Bali sampai angkat suara terkait dugaan
pernikahan sejenis ini. Mereka pun membentuk tim khusus untuk menelusuri
munculnya kabar pernikahan sejenis di Ubud, Kabupaten Gianyar, tersebut.
"Saya sudah menurunkan tim untuk menelusuri apakah benar adanya peristiwa itu
(perkawinan sejenis)," kata Ketua MUDP Bali Jero Gede Putus Suwena Upadesa
di Denpasar pada media, Rabu, 16 September.
Bahkan foto itu juga membuat gerah pengurus Bali Wedding Association (BWA).
Juru bicara BWA Yano Sumampow mengatakan, sebagai satu-satunya organisasi
resmi perkumpulan bisnis pengelola pernikahan di Bali dan Indonesia, BWA
menyatakan dukungan kepada pemerintah Indonesia untuk menindaklanjuti
masalah ini sesuai undang-undang yang berlaku.
"Jika pelanggar undang-undang adalah anggota BWA, kami tidak akan segansegan memberi peringatan keras hingga pemecatan sesuai AD/ART organisasi
dan menyerahkan kasusnya kepada pihak yang berwajib," ujar Yano.
Tapi, benarkah pernikahan itu terjadi di Bali?
Menurut penelusuran Rappler, Tully dan Tiko sebelumnya telah menggelar
resepsi pernikahan di Old Daley on Crooked Lake di Averill Park, New York,
Amerika Serikat, pada 26 Juni 2015.
Foto pernikahan itu dipampang di Facebook Bailly Photoraphy dan Old Daley on
Crooked Lake.
Jika benar mereka menikah di Amerika bukan di Bali, maka keduanya telah
memenuhi persyaratan, karena negeri Paman Sam telah resmi melegalkan
pernikahan sesama jenis pada 26 Juni lalu.
2.7 Pendapat kasus pernikahan yang ada di Indonesia
Jagat dunia maya digegerkan oleh sebuah dokumentasi pernikahan sesama jenis
di Bali. Pada media social facebook, seorang pengguna bernama Ali Subandoro
menerbitkan foto pernikahan pasangan sesama jenis Tiko Mulya dan Joe Tully.
Keduanya menikah dengan adat Bali. Dengan latar belakang perbukitan, keduanya
bergandengan tangan. Mesra. Intim. Bahagia.
Keduanya boleh merasa bahagia dan tenteram, namun satu negeri merasa geram.
Dengan kecepatan penyebaran yang luar biasa, berita ini menjadi viral di kalangan
masyarakat luas. Hasilnya, tertuai respon beragam dari berbagai kalangan. Berikut
adalah 5 respon terhadap pernikahan sesama jenis di Bali :
12
Seperti itulah tangapan salah satu komunitas gay terbesar di Bali. Sebagai
salah satu anggotanya, KR mengaku belum mendengar adanya pernikahan sejenis
itu. "Pernikahan sejenis itu nggak ada itu mbak," ungkapnya seperti dilansir
Sindonews.
Meskipun begitu, menurutnya pernikahan sejenis itu sah-sah saja. KR beralasan,
itu adalah hak semua orang. "Itu hak mereka terserah, ada juga orang yang tidak
mau menikah. Saya rasa di Bali belum ada pernikahan seperti itu," timpal lakilaki bertubuh atletis ini.
Sementara itu, BT, anggota komunitas gay lainnya juga mengaku belum
mendengar adanya pernikahan sesama jenis di Bali. Hal ini membuat dia tidak
menanggapi berita tersebut. Namun, senada dengan KR, BT juga menyerahkan
keputusan itu pada masing-masing individu.
"Saya belum denger itu ya, setahu saya hal itu belum diizinkan. Kalau saya
ditanya dan memberikan komentar saya tidak bisa menjawab. Yang jelas
tergantung dengan orangnya masing-masing," kata pria bertubuh sedang ini.
"Setiap orang memiliki pandangan masing-masing. Kalau pernikahan sejenis itu
dilegalkan, ya syukur, kalau tidak, ya sudah," tutupnya.
13
2. Itu Aib
14
yang
menerima
pekerjaan
untuk
menjadi Wedding
15
Setidaknya begitulah yang diucapkan oleh salah satu aktivis di Bali, Siti
Sapurah. Aktivis perempuan yang sekaligus menjadi juru bicara Pusat
Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak Kota Denpasar ini
menerangkan, komunitas seperti itu atau pernikahan sejenis itu berawal dari
pola asuh yang salah sejak kecil. Selain itu, terdapat pula rasa frustasi
terhadap lawan jenis.
Saya rasa itu awal mulanya mereka mencintai sesama jenisnya. Lebih luas
lagi mereka ada rasa frustasi terhadap lawan jenisnya, itu yang kami lihat di
lapangan, tandasnya sebaimana dikutip dari Sindonews.
Faktor pengalaman romansa dengan lawan jenis memang banyak menjadi
alasan yang melatari kisah cinta sesama jenis. Berbekal pengalaman yang
buruk di masa lalu, seseorang dapat merasa trauma dalam menjalin hubungan
asmara dengan lawan jenis. Ia kemudian menjadikan sesama jenis sebagai
pasangan alternatif.
Meski demikian, Siti Sapurah mengatakan bahwa dirinya tidak setuju dengan
adanya pernikahan sejenis dilakukan di Indonesia, terutama di Bali. Katanya,
Tuhan sudah menciptakan manusia untuk saling berpasang-pasangan dan
memiliki alat kelamin yang berbeda.
Saya tidak setuju bagaimana pun Tuhan menciptakan manusia untuk saling
berpasang-pasang, ada laki-laki dan ada perempuan. Apa jadinya kalau
pernikahan sejenis itu dilakukan? ungkapnya, di Denpasar, Rabu kemarin.
16
17
lebih
lanjut
mengingat
faktanya,
terdapat
lebih
dari
BAB III
PENUTUP
3.1 SARAN
Dalam rumah tangga yang Islami, seorang suami dan istri harus saling
memahami kekurangan dan kelebihannya, serta harus tahu pula hak dan
kewajibannya serta memahami tugas dan fungsinya masing-masing yang harus
dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab. Sehingga upaya untuk mewujudkan
perkawinan dan rumah tangga yang mendapat keridlaan Allah dapat terealisir,
akan tetapi mengingat kondisi manusia yang tidak bisa lepas dari kelemahan dan
18
19
DAFTAR PUSTAKA
Dr. AL. Purwa Hardi Wardoyo MSF, Perkawinan Menurut Islam dan Katolik.
Djamaludin Arrauf bin Dahlan, Aturan Pernikahan Dalam Islam.
Adil Abdul Munim Abu Abbas, Ketika Menikah Jadi Pilihan.
Drs. K.H. Miftah Faridl, 150 Masalah Nikah dan Keluarga.
Gus Arifin, Menikah Untuk Bahagia.
K.H. Muhammad Sholikhin, Ritual dan Tradisi Islam Jawa.
Abduh Al-Barraq, Pernikahan Islami.
https://www.selasar.com/budaya/5-komentar-terhadap-pernikahan-sesama-jenisdi-bali
http://www.rappler.com/indonesia/106150-pernikahan-pasangan-sesama-jenis-bali
https://tabirjodoh.wordpress.com/2011/11/27/bibit-bebet-bobot/
20