Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Pernikahan adalah fitrah setiap manusia. Manusia diciptakan Allah sebagai
mahluk yang berpasang-pasangan. Lelaki membutuhkan wanita dan sebaliknya
wanita juga membutuhkan lelaki. Dengan menikah seorang pasangan akan memulai
perjalanan berumah tangga yang panjang dengan saling cinta, tolong-menolong,
toleransi, pengertian-perhatian, peduli, saling percaya, dan saling memahami satu
sama lain. Seperti firman Allah Swt. yang berbunyi, Dan diantara tanda-tandanya,
bahwa Dia menciptakan untuk kamu dari dirimu istri-istri, agar kamu menjadi tenang
dengannya, dan menjadikan antara kamu kemesraan dan kasih sayang. Sungguh
demikian menjadi tanda bagi kaum yang berfikir (Al-Rum 21).
Membangun sebuah pernikahan yang sakinah mawadah warahmah tidaklah
semulus maupun semudah yang kita bayangkan setelah menjalani proses sakral yang
sekedar ijab-sah. Namun, sepanjang hidup perkawinan atau pernikahan semua
pasangan pasti akan menghadapi tekanan atau masalah-masalah baru yang mungkin
hal tersebut bisa berasal dari luar maupun dalam pernikahan itu sendiri, atau mungkin
dari hal-hal yang sudah lama terpendam dalam diri masing-masing pasangan.
1.2 TUJUAN
1. Untuk mengetahui pernikahan dalam Islam yang meliputi tata cara, hukum, dalil
dan contoh kasus pernikahan yang ada di Indonesia.
2. Untuk memenuhi tugas Pendidikan Agama Islam.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian pernikahan dalam Islam ?
2. Tujuan pernikahan dalam Islam ?
3. Bagaimana tata cara pernikahan dalam Islam ?
4. Bagaimana hukum pernikahan dalam Islam ?
5. Bagaimana dalil tentang pernikahan dalam Islam ?
6. Bagaimana kasus pernikahan yang terjadi Indonesia ?
7. Bagaimana pendapat mengenai kasus pernikahan di Indonesia ?

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pernikahan
Allah Swt. menciptakan makhluk hidup secara berpasangan. Salah satu tujuan
adanya pasangan tersebut adalah untuk melestarikan keturunan. Perkawinan juga
memiliki fungsi lain yaitu penyaluran hasrat seksual di kalangan manusia.
Sebagaimana dipahami, perkawinan dapat menghindarkan terjadinya
penyimpangan seksual.
Pernikahan atau nikah artinya adalah terkumpul dan menyatu. Menurut istilah
lain juga dapat berarti Ijab Qobul (akad nikah) yang mengharuskan perhubungan
antara sepasang manusia yang diucapkan oleh kata-kata yang ditujukan untuk
melanjutkan ke pernikahan, sesusai peraturan yang diwajibkan oleh Islam. Kata
zawaj digunakan dalam al-Quran artinya adalah pasangan yang dalam
penggunaannya pula juga dapat diartikan sebagai pernikahan, Allah menjadikan
manusia itu saling berpasangan, menghalalkan pernikahan dan mengharamkan
zina.
2.2 Tujuan Pernikahan Dalam Islam

1. Untuk memenuhi tuntutan naluri manusia yang asasi.


2. Untuk membentengi akhlak yang luhur.
3. Untuk melengkapi separuh dari agamanya, maksudnya adalah Islam
menganjurkan menikah yang sah berdasarkan Al Quran dan As- Sunnah.
4. Untuk menegakkan rumah tangga yang Islami.
5. Untuk meningkatkan ibadah kepada Allah
Menurut konsep Islam, hidup sepenuhnya untuk mengabdi dan beribadah
hanya kepada Allah Azza wa Jalla dan berbuat baik kepada sesama manusia.
Dari sudut pandang ini, rumah tangga adalah salah satu lahan subur bagi
peribadahan dan amal shalih di samping ibadah dan amal-amal shalih yang
lain, bahkan berhubungan suami isteri pun termasuk ibadah (sedekah).

2.3 Tata Cara Pernikahan Dalam Islam


1. Mengenal pasangan,
Dalam mengenal pasangan muslim dan muslimin harus memperhatikan bibit,
bebet dan bobot yang akan dipinang. BIBIT artinya, berasal dari keluarga seperti
apa calon pasangan kita BEBET artinya, kesiapan seseorang dalam memberi
nafkah keluarga. BOBOT artinya, kualitas seseorang dalam arti yang luas
2. Minta Pertimbangan
Bagi seorang lelaki sebelum ia memutuskan untuk mempersunting seorang
wanita untuk menjadi isterinya, hendaklah ia juga minta pertimbangan dari
kerabat dekat wanita tersebut yang baik agamanya. Begitu juga sebaliknya.
3. Shalat Istikharah
Shalat untuk meminta kepada Allah Taala agar diberi petunjuk dalam
memilih mana yang terbaik untuknya dan sampai hatinya diberi kemantapan
oleh Allah Taala dalam mengambil keputusan.
4. Khithbah (peminangan)
Seorang lelaki harus menghadap orang tua/wali dari wanita pilihannya itu
untuk menyampaikan kehendak hatinya, yaitu meminta agar ia direstui untuk
menikahi anaknya.
5. Melihat Wanita yang Dipinang
Islam adalah agama yang hanif artinya berpaling dari kesyirikan dan
melangkah atau condong menuju ke tauhid, yang mensyariatkan pelamar
untuk melihat wanita yang dilamar dan mensyariatkan wanita yang dilamar
untuk melihat laki-laki yang meminangnya, agar masing- masing pihak benarbenar mendapatkan kejelasan tatkala menjatuhkan pilihan pasangan hidupnya
6. Menurut Undang-undang No. 1 tahun 1974 (wajib melepor ke KUA sebelum
menikah yakni 10 hari sebelum hari H).
7. Akad Nikah
Ada beberapa syarat dan kewajiban yang harus dipenuhi:
Adanya suka sama suka dari kedua calon mempelai.
Adanya ijab qabul.
Adanya Mahar (mas kawin)
Adanya Wali
Adanya Saksi-Saksi
a. Syarat calon suami

Islam
Laki-laki yang tertentu
Bukan lelaki mahram dengan calon istri
Mengetahui wali yang sebenarnya bagi akad nikah tersebut
Bukan dalam ihram haji atau umroh

Dengan kerelaan sendiri dan bukan paksaan


Tidak mempunyai empat orang istri yang sah dalam suatu waktu
Mengetahui bahwa perempuan yang hendak dinikahi adalah sah
dijadikan istri

b. Syarat calon istri

Islam atau Ahli Kitab


Perempuan yang tertentu
Bukan perempuan mahram dengan calon suami
Bukan seorang banci
Akil baligh (telah pubertas)
Bukan dalam berihram haji atau umroh
Tidak dalam iddah
Bukan istri orang
c. Syarat wali

Islam, bukan kafir dan murtad


Lelaki dan bukannya perempuan
Telah pubertas
Dengan kerelaan sendiri dan bukan paksaan
Bukan dalam ihram haji atau umroh
Tidak fasik
Tidak cacat akal pikiran, gila, terlalu tua dan sebagainya
Merdeka
Tidak dibatasi kebebasannya ketimbang membelanjakan hartanya

Sebaiknya calon istri perlu memastikan syarat wajib menjadi wali. Jika
syarat-syarat wali terpenuhi seperti di atas maka sahlah sebuah
pernikahan itu. Sebagai seorang mukmin yang sejati, kita hendaklah
menitik beratkan hal-hal yag wajib seperti ini. Jika tidak, kita hanya akan
dianggap hidup dalam berzinahan selamanya.
d. Jenis-jenis wali

Wali mujbir: Wali dari bapaknya sendiri atau kakek dari bapa yang
mempunyai hak mewalikan pernikahan anak perempuannya atau cucu
perempuannya dengan persetujuannya (sebaiknya perlu mendapatkan
kerelaan calon istri yang hendak dinikahkan)
Wali aqrab: Wali terdekat yang telah memenuhi syarat yang layak dan
berhak menjadi wali
Wali abad: Wali yang sedikit mengikuti susunan yang layak menjadi
wali, jikalau wali aqrab berkenaan tidak ada. Wali abad ini akan
digantikan oleh wali abad lain dan begitulah seterusnya mengikut
susunan tersebut jika tidak ada yang terdekat lagi.
Wali raja/hakim: Wali yang diberi hak atau ditunjuk oleh pemerintah
atau pihak berkuasa pada negeri tersebut oleh orang yang telah dilantik
menjalankan tugas ini dengan sebab-sebab tertentu

e. Syarat-syarat saksi

Sekurang-kurangya dua orang


Islam
Berakal
Telah pubertas
Laki-laki
Memahami isi lafal ijab dan qobul
Dapat mendengar, melihat dan berbicara
Adil (tidak melakukan dosa-dosa besar dan tidak terlalu banyak
melakukan dosa-dosa kecil)
Merdeka
5

f.

Syarat ijab

Pernikahan nikah ini hendaklah tepat


Tidak boleh menggunakan perkataan sindiran
Diucapkan oleh wali atau wakilnya
Tidak diikatkan dengan tempo waktu seperti mut'ah (nikah kontrak
atau pernikahan (ikatan suami istri) yang sah dalam tempo tertentu
seperti yang dijanjikan dalam persetujuan nikah muat'ah)
Tidak secara taklik (tidak ada sebutan prasyarat sewaktu ijab
dilafalkan)
Contoh bacaan Ijab: Wali/wakil wali berkata kepada calon suami: "Saya
nikahkan anda dengan Nisa binti Abdullah dengan mas kawin berupa cincin
emas dibayar tunai".
Syarat qobul

Ucapan mestilah sesuai dengan ucapan ijab


Tidak ada perkataan sindiran
Dilafalkan oleh calon suami atau wakilnya (atas sebab-sebab tertentu)
Tidak diikatkan dengan tempo waktu seperti mutaah(seperti nikah
kontrak)
Tidak secara taklik(tidak ada sebutan prasyarat sewaktu qobul
dilafalkan)
Menyebut nama calon istri
Tidak ditambahkan dengan perkataan lain

Contoh sebutan qabul (akan dilafazkan oleh bakal suami):"Saya terima


nikahnya dengan Nisa binti Abdullah dengan mas kawin berupa seperangkap
6

alat salat dibayar tunai" atau "Saya terima Nisa binti Abdullah sebagai istri
saya".
Setelah qobul dilafalkan Wali/wakil wali akan mendapatkan kesaksian dari
para hadirin khususnya dari dua orang saksi pernikahan dengan cara meminta
saksi mengatakan lafal "sah" atau perkataan lain yang sama maksudya dengan
perkataan itu.
Selanjutnya Wali/wakil wali akan membaca doa selamat agar pernikahan
suami istri itu kekal dan bahagia sepanjang kehidupan mereka serta doa itu
akan diAminkan oleh para hadirin
Bersamaan itu pula, mas kawin/mahar akan diserahkan kepada pihak istri dan
selanjutnya berupa cincin akan dipakaikan kepada jari cincin istri oleh suami
sebagai tanda dimulainya ikatan kekeluargaan atau simbol pertalian
kebahagian suami istri.Aktivitas ini diteruskan dengan suami mencium
istri.Aktivitas ini disebut sebagai "Pembatalan Wudhu". Ini karena sebelum
akad nikah dijalankan suami dan isteri itu diminta untuk berwudhu terlebih
dahulu.
Suami istri juga diminta untuk salat sunat nikah sebagai tanda syukur setelah
pernikahan berlangsung. Pernikahan Islam yang memang amat mudah karena
ia tidak perlu mengambil masa yang lama dan memerlukan banyak aset-aset
pernikahan disamping mas kawin,hantaran atau majelis umum (walimatul
urus) yang tidak perlu dibebankan atau dibuang.

Wakil Wali/ Qadi


Wakil wali/Qadi adalah orang yang dipertanggungjawabkan oleh
institusi Masjid atau jabatan/pusat Islam untuk menerima tuntutan para Wali
untuk menikahkan/mengahwinkan bakal istri dengan bakal suami. Segala
urusan pernikahan, penyediaan aset pernikahan seperti mas kawin, barangan
hantaran (hadiah), penyedian tempat pernikahan, jamuan makan kepada para
hadirin dan lainnya adalah tanggungjawab pihak suami istri itu. Qadi hanya
perlu memastikan aset-aset itu telah disediakan supaya urusan pernikahan
berjalan lancar. Disamping tanggungjawabnya menikahi suami istri berjalan
dengan sempurna, Qadi perlu menyempurnakan dokumen-dokumen berkaitan
pernikahan seperti sertifikat pernikahan dan pengesahan suami istri di pihak
tertinggi seperti mentri agama dan administratif negara untuk memastikan
status resmi suami isteri itu sentiasa sulit dan terpelihara. Qadi selalunya
dilantik dari kalangan orang-orang alim(yang mempunyai pengetahuan dalam
agama Islam dengan luas) seperti ustadz, muallim, mufti, sheikh al-Islam dan
sebagainya. Qadi juga mesti merupakan seorang laki-laki Islam yang sudah
merdeka dan telah pubertas.

8. Walimah
Walimatul Urus hukumnya wajib. Dasarnya adalah sabda Rasulullah
shallallahu alaih wa sallam kepada Abdurrahman bin Auf:
7

"....Adakanlah walimah sekalipun hanya dengan seekor kambing." (HR. Abu


Dawud dan dishahihkan oleh Al-Alabni dalam Shahih Sunan Abu Dawud no.
1854). Memenuhi undangan walimah hukumnya juga wajib.
2.4 Hukum Pernikahan Dalam Islam

1. Jaiz, artinya boleh kawin dan boleh juga tidak, jaiz ini merupakan hukum dasar
dari pernikahan. Perbedaan situasi dan kondisi serta motif yang mendorong
terjadinya pernikahan menyebabkan adanya hukum-hukum nikah berikut.
2. Sunat, yaitu apabila seseorang telah berkeinginan untuk menikah serta memiliki
kemampuan untuk memberikan nafkah lahir maupun batin.
3. Wajib, yaitu bagi yang memiliki kemampuan memberikan nafkah dan ada
kekhawatiran akan terjerumus kepada perbuatan zina bila tidak segera
melangsungkan perkawinan. Atau juga bagi seseorang yang telah memiliki
keinginan yang sangat serta dikhawatirkan akan terjerumus ke dalam perzinahan
apabila tidak segera menikah.
4. Makruh, yaitu bagi yang tidak mampu memberikan nafkah.
5. Haram, yaitu apabila motivasi untuk menikah karena ada niatan jahat, seperti
untuk menyakiti istrinya, keluarganya serta niat-niat jelek lainnya.

2.5 Dalil Pernikahan Dalam Islam


1. QS. An- Nuur Ayat 32

Artinya :
Dan nikahkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang
yang layak (menikah) dari hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba
sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin niscaya Allah akan
memampukan mereka (menjadikan mereka kaya) dengan karunia-Nya. Dan
Allah Maha Luas (pemberianNya) dan Maha Mengetahui. (QS. An Nuur : 32)

2. QS. An- Nisa Ayat 3

Artinya :
"Maka nikahilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi, dua, tiga, atau
empat." (QS. An-Nisaa' : 3)
3. QS. Ar-Rum Ayat 21

Artinya :
Dan di antara ayat-ayat-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari
jenismu sendiri, supaya kamu merasa nyaman kepadanya, dan dijadikan-Nya di
antaramu mawadah dan rahmah. Sesungguhnya pada yang demikian itu benarbenar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir [Ar-Rum 21].
4. QS. An-Nisa Ayat 4

Artinya :
Berikanlah mahar (mas kawin) kepada wanita (yang kamu nikahi) sebagai
pemberian dengan penuh kerelaan (QS. An Nisaa' : 4)
5. QS. Adz Dzariyat Ayat 49

Artinya :
Dan segala sesuatu kami jadikan berpasang-pasangan, supaya kamu mengingat
kebesaran Allah (QS. Adz Dzariyaat : 49)

6. QS. Al- A Araf Ayat 189

Artinya :
Dialah yang menciptakan kalian dari satu orang, kemudian darinya Dia
menciptakan istrinya, agar menjadi cocok dan tenteram kepadanya (QS. AlAraf : 189)

DARI HADITS RASULULLAH SHALLALLAHU 'ALAIHI WA SALLAM :


1. Empat macam diantara sunnah-sunnah para Rasul yaitu : berkasih sayang,
memakai wewangian, bersiwak dan menikah (HR. Tirmidzi)
2. Wahai para pemuda, siapa saja diantara kalian yang telah mampu untuk kawin,
maka hendaklah dia menikah. Karena dengan menikah itu lebih dapat
menundukkan pandangan dan lebih menjaga kemaluan. Dan barang siapa yang
belum mampu, maka hendaklah dia berpuasa, karena sesungguhnya puasa itu
bisa menjadi perisai baginya (HR. Bukhari-Muslim)
3. Sesungguhnya dunia ini adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan dunia ini
adalah wanita (isteri) yang sholehah. (HR. Muslim)
4. Apabila datang melamar kepada kalian (meminta kalian untuk menikahkan
dengan salah seorang putri atau saudari kalian) seseorang yang kalian ridhoi
agama dan akhlaknya, maka nikahkanlah ia. Apabila kalian tidak mau
melakukannya niscaya akan timbul fitnah dan kerusakan besar di muka bumi
( HR. At-Tirmidzi)

10

2.6 Kasus pernikahan di Indonesia


A.

Pernikahan sesma jenis di Bali

JAKARTA, Indonesia Foto pernikahan pasangan sejenis Joe Tully dan Tiko
Mulya di Bali yang tersebar di media sosial menjadi perbincangan hangat
beberapa hari ini.
Netizen Indonesia pun bereaksi keras setelah seorang kawan pasangan ini
mengunggah foto-foto mereka di media sosial.
Di foto itu tampak Tully dan Tiko berdiri di depan seorang pria yang diduga
rohaniawan berpakaian adat Bali dengan latar belakang hutan yang hijau, kolam
dengan hiasan teratai, dan rangkaian yang didominasi warna putih dan biru.
Topik ini juga ramai dibicarakan di forum Kaskus.
11

Majelis Utama Desa Pakraman (MUDP) Bali sampai angkat suara terkait dugaan
pernikahan sejenis ini. Mereka pun membentuk tim khusus untuk menelusuri
munculnya kabar pernikahan sejenis di Ubud, Kabupaten Gianyar, tersebut.
"Saya sudah menurunkan tim untuk menelusuri apakah benar adanya peristiwa itu
(perkawinan sejenis)," kata Ketua MUDP Bali Jero Gede Putus Suwena Upadesa
di Denpasar pada media, Rabu, 16 September.
Bahkan foto itu juga membuat gerah pengurus Bali Wedding Association (BWA).
Juru bicara BWA Yano Sumampow mengatakan, sebagai satu-satunya organisasi
resmi perkumpulan bisnis pengelola pernikahan di Bali dan Indonesia, BWA
menyatakan dukungan kepada pemerintah Indonesia untuk menindaklanjuti
masalah ini sesuai undang-undang yang berlaku.
"Jika pelanggar undang-undang adalah anggota BWA, kami tidak akan segansegan memberi peringatan keras hingga pemecatan sesuai AD/ART organisasi
dan menyerahkan kasusnya kepada pihak yang berwajib," ujar Yano.
Tapi, benarkah pernikahan itu terjadi di Bali?
Menurut penelusuran Rappler, Tully dan Tiko sebelumnya telah menggelar
resepsi pernikahan di Old Daley on Crooked Lake di Averill Park, New York,
Amerika Serikat, pada 26 Juni 2015.
Foto pernikahan itu dipampang di Facebook Bailly Photoraphy dan Old Daley on
Crooked Lake.
Jika benar mereka menikah di Amerika bukan di Bali, maka keduanya telah
memenuhi persyaratan, karena negeri Paman Sam telah resmi melegalkan
pernikahan sesama jenis pada 26 Juni lalu.
2.7 Pendapat kasus pernikahan yang ada di Indonesia
Jagat dunia maya digegerkan oleh sebuah dokumentasi pernikahan sesama jenis
di Bali. Pada media social facebook, seorang pengguna bernama Ali Subandoro
menerbitkan foto pernikahan pasangan sesama jenis Tiko Mulya dan Joe Tully.
Keduanya menikah dengan adat Bali. Dengan latar belakang perbukitan, keduanya
bergandengan tangan. Mesra. Intim. Bahagia.
Keduanya boleh merasa bahagia dan tenteram, namun satu negeri merasa geram.
Dengan kecepatan penyebaran yang luar biasa, berita ini menjadi viral di kalangan
masyarakat luas. Hasilnya, tertuai respon beragam dari berbagai kalangan. Berikut
adalah 5 respon terhadap pernikahan sesama jenis di Bali :

12

1. Itu hak mereka, terserah

Seperti itulah tangapan salah satu komunitas gay terbesar di Bali. Sebagai
salah satu anggotanya, KR mengaku belum mendengar adanya pernikahan sejenis
itu. "Pernikahan sejenis itu nggak ada itu mbak," ungkapnya seperti dilansir
Sindonews.
Meskipun begitu, menurutnya pernikahan sejenis itu sah-sah saja. KR beralasan,
itu adalah hak semua orang. "Itu hak mereka terserah, ada juga orang yang tidak
mau menikah. Saya rasa di Bali belum ada pernikahan seperti itu," timpal lakilaki bertubuh atletis ini.
Sementara itu, BT, anggota komunitas gay lainnya juga mengaku belum
mendengar adanya pernikahan sesama jenis di Bali. Hal ini membuat dia tidak
menanggapi berita tersebut. Namun, senada dengan KR, BT juga menyerahkan
keputusan itu pada masing-masing individu.
"Saya belum denger itu ya, setahu saya hal itu belum diizinkan. Kalau saya
ditanya dan memberikan komentar saya tidak bisa menjawab. Yang jelas
tergantung dengan orangnya masing-masing," kata pria bertubuh sedang ini.
"Setiap orang memiliki pandangan masing-masing. Kalau pernikahan sejenis itu
dilegalkan, ya syukur, kalau tidak, ya sudah," tutupnya.

13

2. Itu Aib

Gubernur Bali, Made Mangku Pastika, berang mendengar kabar ada


pernikahan sejenis di Pulau Dewata. Menurut Pastika, tidak ada hukum
Indonesia yang melegalkan pernikahan sesama jenis. Pun tak ada satu agama
yang mengizinkan pernikahan sesama jenis, termasuk Hindu sebagai agama
mayoritas Bali.
"Itu tidak boleh menurut Hindu, sangat dilarang. Itu aib," kata Pastika di
kantornya, Denpasar, dikutip dari Viva.
Pastika juga meminta kejelasan mengenai lokasi persis pernikahan sesama
jenis itu digelar. Apalagi disebut-sebut bahwa pernikahan sejenis itu dihadiri
seorang Pemangku (pemimpin agama Hindu). Ia hendak menegur dan
mengklarifikasi hal ini ke Majelis Utama Desa Pakraman.
"Kita akan tegur. Kita tanyakan ke Majelis Utama Desa Pakraman," katanya.

14

3. Kami akan memberi peringatan

Bali Wedding Association (BWA) bakal menyiapkan sanksi bagi


anggotanya

yang

menerima

pekerjaan

untuk

menjadi Wedding

Organizer pernikahan sesama jenis. Sanksi terberat yang diberikan BWA


adalah mengeluarkan penyelenggara yang bersangkutan dari keanggotaan
BWA. Ketua BWA Deden Saefulloh menjelaskan, jika anggota BWA
melakukan pelanggaran Undang-undang pernikahan tahun 1974 pihaknya
tidak akan segan-segan memberi peringatan keras, hingga sanksi pemecatan
sesuai AD/ART BWA.
"Jelas kami akan memberi peringatan akan hal itu, karena sesuai dengan
anggaran dasar, anggaran rumah tangga kita," ujarnya, di Denpasar.
Selain itu, Deden juga menjelaskan bahwa sebagai satu-satunya organisasi
resmi perkumpulan bisnis pernikahan di Bali maupun Indonesia, pihak BWA
menyatakan akan mendukung upaya pemerintah dalam menindaklanjuti
kasus yang terjadi di Bali berdasarkan UU yang berlaku.
Selain itu, ia juga mengimbau para anggota BWA maupun pelaku bisnis
wedding dimanapun di Indonesia untuk mengikuti peraturan perundangundangan yang berlaku sehingga setiap pelanggaran terhadap undang-undang
menjadi tanggung jawab pelanggarnya.
"Segala implikasi yang terjadi akibat melanggar UU yang berlaku adalah
tanggung jawab dari pelaku bisnis, dan pribadinya," pungkasnya.

15

4. Ada rasa frustasi terhadap lawan jenisnya

Setidaknya begitulah yang diucapkan oleh salah satu aktivis di Bali, Siti
Sapurah. Aktivis perempuan yang sekaligus menjadi juru bicara Pusat
Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak Kota Denpasar ini
menerangkan, komunitas seperti itu atau pernikahan sejenis itu berawal dari
pola asuh yang salah sejak kecil. Selain itu, terdapat pula rasa frustasi
terhadap lawan jenis.
Saya rasa itu awal mulanya mereka mencintai sesama jenisnya. Lebih luas
lagi mereka ada rasa frustasi terhadap lawan jenisnya, itu yang kami lihat di
lapangan, tandasnya sebaimana dikutip dari Sindonews.
Faktor pengalaman romansa dengan lawan jenis memang banyak menjadi
alasan yang melatari kisah cinta sesama jenis. Berbekal pengalaman yang
buruk di masa lalu, seseorang dapat merasa trauma dalam menjalin hubungan
asmara dengan lawan jenis. Ia kemudian menjadikan sesama jenis sebagai
pasangan alternatif.
Meski demikian, Siti Sapurah mengatakan bahwa dirinya tidak setuju dengan
adanya pernikahan sejenis dilakukan di Indonesia, terutama di Bali. Katanya,
Tuhan sudah menciptakan manusia untuk saling berpasang-pasangan dan
memiliki alat kelamin yang berbeda.
Saya tidak setuju bagaimana pun Tuhan menciptakan manusia untuk saling
berpasang-pasang, ada laki-laki dan ada perempuan. Apa jadinya kalau
pernikahan sejenis itu dilakukan? ungkapnya, di Denpasar, Rabu kemarin.

16

Senada dengan gubernurnya, Siti Sapurah menjelaskan bahwa adat dan


budaya Bali juga menolak hal itu. Bahkan tidak hanya Hindu, setiap agama
pun menyatakan sikap yang sama.
Disetiap agama pasti melarang hal itu, apalagi di Bali jelas adat dan budaya
Bali juga menolak adanya hal itu, timpalnya.

5. Allah menciptakan Adam dan Hawa, bukan Adam dan Asep

Begitulah kalimat yang diucapkan oleh dai kondang Abdullah


Gymnastiar. Awalnya, ia bertutur soal perbedaan yang harus disikapi dengan
bijak. Tetapi pembahasan kemudian dilanjut dengan menceritakan soal
pernikahan sesama jenis.
"Berbeda itu bukan masalah. Yang masalah itu salah menyikapi perbedaan.
Di Amerika diizinkan pernikahan sesama jenis, padahal Allah menciptakan
Adam dan Hawa, bukan Adam dan Asep," kata Aa Gym.
Pernyataan ini lantas berbuah tawa renyah hadirin yang berada di Gedung
Sate, Bandung. Beberapa bulan yang lalu, ulama yang akrab dipanggil Aa
Gym ini memang diundang untuk menghadiri acara halalbihalal di sana. Aa
Gym diundang untuk memberikan taushiyah.
Setelah membahas adam dan asep, Aa Gym buru-buru minta maaf, terutama
untuk para Asep se-Indonesia.
"Maaf kalau ada yang namanya Asep," ucapnya yang kembali disambut tawa
hadirin.

17

Maksud dari pernyataannya adalah pada fitrahnya laki-laki diciptakan untuk


berpasangan dengan perempuan, bukan laki-laki dengan laki-laki atau
perempuan dengan perempuan. "Coba kalau orangtua kita dua-duanya jalu
(laki-laki), mau keluar dari mana? Bayangkan (juga) kalau dua-duanya
wanita. Jadi, perbedaan itu satu karunia," tuturnya.
Analogi ini, meskipun telah diucapkan beberapa bulan yang lalu, rasanya
masih relevan dengan berita pernikahan sesama jenis baru-baru ini. Tanpa
bersikap tendensius, analoginya begitu segar dan menghibur. Namun
demikian, hal itu tidak berkurang maknanya.
Bagaimanapun, pernikahan sesama jenis barangkali merupakan puncak dari
gunung es eksistensi kaum LGBT di Bali. Komentar BWA di atas juga perlu
dikritisi

lebih

lanjut

mengingat

faktanya,

terdapat

lebih

dari

satu penyelenggara/WO pernikahan sejenis di pulau dewata. Mungkinkah


mereka benar-benar belum tahu atau sekedar pura-pura belum tahu?
Pada akhirnya, setiap orang punya pendapatnya sendiri dalam menyikapi
fenomena pernikahan sesama jenis, terutama yang terjadi di Bali

BAB III
PENUTUP
3.1 SARAN
Dalam rumah tangga yang Islami, seorang suami dan istri harus saling
memahami kekurangan dan kelebihannya, serta harus tahu pula hak dan
kewajibannya serta memahami tugas dan fungsinya masing-masing yang harus
dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab. Sehingga upaya untuk mewujudkan
perkawinan dan rumah tangga yang mendapat keridlaan Allah dapat terealisir,
akan tetapi mengingat kondisi manusia yang tidak bisa lepas dari kelemahan dan
18

kekurangan, sementara ujian dan cobaan selalu mengiringi kehidupan manusia,


maka tidak jarang pasangan yang sedianya hidup tenang, tentram dan bahagia
mendadak dilanda kemelut perselisihan dan percekcokan.
- Dengan adanya perkawinan di harapkan dapat mebentuk keluarga yang
sakinah, mawaddah wa rahmah, dunia dan akhirat.
- Perkawinan menjadi wadah bagi pendidikan dan pembentukan manusia baru,
yang kedepannya diharapkan mempunyai kehidupan dan masadepan yang
lebih baik.
- Dengan adanya kepala keluarga yang memimpin bahtera keluarga, kehidupan
diharapkan menjadi lebih bermakna, dan suami-suami dan istri-istri akhir
zaman ini memiliki semangat yang tinggi di jalan Allah. Amin
3.2 KESIMPULAN
Perkawinan adalah suatu perjanjian yang suci kuat dan kokoh untuk hidup bersama
secara sah antara seorang laki-laki dengan seorang perempuan membentuk keluarga
yang kekal, di mana antara suami istri itu harus saling menyantuni, kasih-mengasihi,
terdapat keadaan aman dan tenteram penuh kebahagiaan baik moral, spiritual dan materil
berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa yang pada prinsip dalam pokok-pokoknya
perkawinan itu hendaklah:
1) Terdapat pergaulan yang makruf antara suami istri itu dan saling menjaga rahasia
masing-masing, serta saling membantu.
2) Terdapat pergaulan yang aman dan tenteram gemah ripah loh jinawi antara suami
istri itu (sakinah).
3) Pergaulan yang saling mencintai antara suami istri (mawaddah).
4) Pergaulan yang disertai rasa santun menyantuni terutama setelah tua mendatang
(rahmah).

19

DAFTAR PUSTAKA
Dr. AL. Purwa Hardi Wardoyo MSF, Perkawinan Menurut Islam dan Katolik.
Djamaludin Arrauf bin Dahlan, Aturan Pernikahan Dalam Islam.
Adil Abdul Munim Abu Abbas, Ketika Menikah Jadi Pilihan.
Drs. K.H. Miftah Faridl, 150 Masalah Nikah dan Keluarga.
Gus Arifin, Menikah Untuk Bahagia.
K.H. Muhammad Sholikhin, Ritual dan Tradisi Islam Jawa.
Abduh Al-Barraq, Pernikahan Islami.
https://www.selasar.com/budaya/5-komentar-terhadap-pernikahan-sesama-jenisdi-bali
http://www.rappler.com/indonesia/106150-pernikahan-pasangan-sesama-jenis-bali
https://tabirjodoh.wordpress.com/2011/11/27/bibit-bebet-bobot/

20

Anda mungkin juga menyukai