Anda di halaman 1dari 14

TUGAS MAKALAH

NAMA SUCI
HUKUM FARADAY

DISUSUN OLEH :

Nama : Gilang Kurniawan


NPM : 2110017111030
Prodi : Teknik Elektro

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS BUNG HATTA
PADANG
TAHUN PELAJARAN 2022
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat,
Hidayah, dan Inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesiakan penyusunan
makalah nama suci dengan judul “Hukum Faraday” tepat pada waktunya.
Makalah yang berjudul “Hukum Faraday” disusun guna memenuhi tugas
dosen nama sudi di Universitas Bung Hatta. Selain itu, penulis juga berharap agar
makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang Hukum Faraday.
Terbuatnya makalah ini merupakan perwujudan dan dari segala bentuk kerja yang
merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan setiap mahasiswa.
Penulis juga mengharapkan makalah ini sudah tersusun dengan baik dan
benar. Penulis sadar, sebagai mahasiswa yang masih dalam proses pembelajaran,
penulisan makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis sangat
mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat positif, guna penulisan makalah
yang lebih baik di masa yang akan datang. Penulis berharap, semoga makalah
sederhana ini, dapat menjadi pengetahuan dan informasi baru yang dikemas dalam
bentuk singkat, padat dan jelas.

Padang, 31 Oktober 2022


Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................................ii
BAB I............................................................................................................................iii
PENDAHULUAN........................................................................................................iii
1.1 Latar Belakang........................................................................................................iii
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................................iv
1.3 Tujuan Penulisan.....................................................................................................iv
BAB II............................................................................................................................1
PEMBAHASAN............................................................................................................1
2.1 Pengertian Hukum Faraday......................................................................................1
2.2 Prinsip Kerja Hukum Faraday..................................................................................3
2.2.1 Hukum Faraday I...................................................................................................3
2.2.2 Hukum Faraday II.................................................................................................4
2.3 Gaya Gerak Listrik Industri (GGL)..........................................................................5
2.4 Aplikasi Hukum Faraday pada mesin listrik............................................................6
2.4.1 Generator Listrik...................................................................................................6
2.4.2 Transformator (trafo).............................................................................................7
BAB III...........................................................................................................................8
PENUTUP......................................................................................................................8
3.1 Kesimpulan...............................................................................................................8
3.2 Saran.........................................................................................................................8
DAFTAR ISI..................................................................................................................9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Michael Faraday (1791-1867), seorang ilmuan berkebangsaan Inggris


membuat hipotesis bahwa medan magnet seharusnya dapat menimbulkan arus
listrik. Untuk membuktikan kebenaran hipotesis faraday melakukan percobaan.
Berdasarkan percobaan ditunjukan bahwa gerakan magnet didalam kumparan
menyebabkan jarum galvanometer menyimpang. Jika kutub utara magnet
digerakkan mendekati kumparan jarum galvanometer menyimpang kekanan. Jika
magnet diam dalam kumparan jarum tidak menyimpang sedangkan saat
dijauhkan jarum galvanometer menyimpang ke kiri. Penyimpangan jarum
galvanometer tersebut menunjukan bahwa pada kedua ujung kumparan tersebut
terdapat arus listrik. Peristiwa timbulnya arus listrik seperti itulah yang disebut
induksi elektromagnetik. Adapun bedapotensial yang timbul pada kedua ujung
kumparan disebut gaya gerak listrik (GGL) induksi.
Menurut faraday besar GGL induksi pada kedua ujung kumparan
sebanding dengan laju perubahan fluks magneticyang dilingkupi kumparan.
Artinya semakin cepat terjadinya perubahan fluks magnetik maka makin besar
pula GGL induksi yang timbul. Adapun juga mesin dalam kelistrikan
menggunakan prinsip hokum faraday dalam kerjanya. Mesin listrik memiliki
prinsip kerja adanya medan listrik atau GGL.
Hukum Faraday menjadi salah satu hukum fisika yang memiliki
sumbangan besar terhadap kemajuan listrik. Hukum ini menjadikan listrik
sebagai hal sangat penting bagi kehidupan manusia modern. Michael Faraday saat
itu berhasill menciptakan generator listrik pertama yang digunakan memenuhi
kebutuhan manusia hingga penemuan induksi elektromagnetik.
Dijelaskan adanya penemuan mengenai aspek kuantitatif yang terdapat
pada elektrolisis dan hasilnya berupa dua hukum elektrolisis Faraday. Beberapa
jenis aspek kuantitatif yang disebutkan seperti massa zat hasil, volume gas,

iii
jumlah mol elektron kuat arus dan waktu elektrolisis yang dibutuhkan dalam
proses.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dan bunyi Hukum Faraday?


2. Bagaimana prinsip kerja Hukum Faraday?
3. Apa pengertian Gaya Gerak Listrik Industri (GGL)?
4. Bagaimana aplikasi Hukum Faraday pada mesin listrik?

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan disusnnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas nama suci tentang
Hukum Faraday semester ganjik tahun 2022 dan menjawab pertanyaan yang ada
pada rumusan masalah.

iv
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Hukum Faraday

Hukum Faraday menjelaskan tentang hubungan proses kimiadengan


energi listrik.Proses ini sudah banyak dikenaldiberbagai industri sebagai proses
elektrolisis, yaitu prosesperpindahan muatan listrik pada suatu larutan
yangmenghasilkan proses kimia pada larutan tersebut. Hukum Faraday ini
dirumuskan dengan :

W = e. F

Dengan :W = massa zat hasil elektrolisis (gram)


E = berat ekuivalen zat hasil elektrolisis
F = jumlah arus listrik dalam satuan Faraday.

Michael Faraday melaporkan juga hasil percobaannya tentangmuatan


listrik melalui gas- gas. Ia menggunakan alat yangmenggunakan tabung gelas dan
elektroda diujung-ujungnya.Lempeng logam yang disebut elektroda ditempatkan
diujungtabung gelas yang divakumkan (hampa), sehingga arus listrikdapat
melewati ruang tersebut. Salah satu elektroda disebutkatoda, dihubungkan dengan
sumberlistrik negatif dengantegangan tinggi (beberapa ribu volts), sedang yang
laindisebut anoda (kutub posotif). Dari percobaan Faraday dikembangkan oleh
Rontgen yang memberikan pengaruh sinarkatoda pada suatu permukaan
menghasilkan suatu jenisradiasi. Radiasi yang dihasilkan ini yang sekarang
dikenaldengan sinar X.Michael Faraday menerangkan hubungan kuantitatif
antarabanyaknya arus listrik yang digunakan pada elektrolisisdengan hasil
elektrolisisnya dengan gambar 1.

1
Gambar 1. Mekanisme Hukum Faraday dalam elektrolisis.
Proses elektrolisis dimulai dengan dialirkannya arus listrikdari baterai.
Elektron dari kutub negative mengalir menuju kekatoda. Akibatnya, ion positif
Cu2+ dalam lelehan akantertarik ke katoda. Cu2+ akan tertarik ke katoda dan
menyerapelektron untuk tereduksi menjadi logam Cu yang netral.

Sementara itu ion negative Cl- dalam lelehan akan tertarik keanoda. Ion
Cl- akan teroksidasi menjadi logam Cl yang netraldengan melepas elektron.
Elektron inilah yang akan diambiloleh anoda untuk diteruskan kembali ke kutub
positif baterai

Jadi reaksi redoks yang terjadi pada sel elektrolisis di atasdapat ditulis
sebagai berikut

Hubungan kuantitatif itu disimpulkannya dalam dua hukumsebagai


berikut :
Hukum Faraday 1
1. Jika sebuah penghantar memotong garis-garis gayadari suatu medan
magnetik (flux) yang konstan,maka pada penghantar tersebut akan timbul
teganganinduksi.
2. Hukum Faraday 2
3. 2.Perubahan flux medan magnetik didalam suaturangkaian bahan
penghantar, akan menimbulkan tegangan induksi pada rangkaian tersebut. Kedua

2
pernyataan beliau diatas menjadi hukum dasar listrik yang menjelaskan mengenai
fenomena induksi elektromagnetik dan hubungan antara perubahan flux
dengantegangan induksi yang ditimbulkan dalam suatu rangkaian. Faraday juga
menunjukkan bahwa gejala listrik dapatdibangkitkan dari magnet. Dari kumpulan
catatan hasilpercobaan yang dilakukan oleh Faraday, suatu formulasi matematis
telah diturunkan untuk menyatakan hukum Faraday, yaitu :edλ : dt꞊dengan e
menunjukkan tegangan induksi [volt] pada suatu kumparan,dan λ adalah fluksi
lingkup yang dicakup oleh kumparan. Jika kumparan mempunyai Ν lilitan dan
setiap lilitan mencakup fluksi magnit sebesar φ [weber], maka fluksi lingkup
adalah λ = Νφ [weber-lilitan

2.2 Prinsip Kerja Hukum Faraday

Michael Faraday melihat setiap atom yang diperoleh dibawa oleh satu mol
elektron, hal ini diamatinya selama proses elektrolisis. Hasilnya ditemukan
konstanta yang bermanfaat untuk menghitung besaran muatan yang terdapat di
dalam satu mol elektron. Mempermudah dalam menghitung stoikiometri menjadi
salah satu manfaat yang didapat.
Terdapat konstanta Faraday yang dipakai untuk menghitung besarnya
muatan yang terdapat di dalam satu mol elektron. Konstanta Faraday
memudahkan proses perhitungan stoikiometri elektrolisis dan dampaknya
membuat konstanta Faraday memungkinkan dalam melakukan perhitungan
stoikiometri tanpa harus memperhitungkan muatan elektron di setiap saat.
Konstanta Faraday disimbolkan dengan F dan memiliki nilai seperti
berikut, F adalah L/Mol x muatan elektron atau elektron, F adalah (6,02214 x
10^23 elektron/mol) x (1,6022 x 10^-19 C/elektron) dan F adalah 96.500 C.
Setelah itu pemahaman selanjutnya terkait Faraday adalah pembagian hukum ini
yang dibedakan menjadi dua jenis.
Pada dasarnya hukum Faraday dipakai dalam melakukan hipotesis atau
prediksi terkait bagaimana suatu medan magnet mampu berinteraksi dengan
rangkaian listrik. Berguna memunculkan gaya gerak listrik atau disebut dengan
induksi elektromagnetik. Hukum Faraday dibagi menjadi dua jenis, yakni Hukum
Faraday I dan Faraday II.

2.2.1 Hukum Faraday I

3
Hukum Faraday I menyatakan jika suatu massa zat yang dilarutkan
atau diendapkan akan berbanding lurus dengan muatan yang dilewati dalam
sel dan massa ekivalen dari zat tersebut. Hukum Faraday I berbunyi sebagai
berikut, massa zat yang didapat pada elektroda ketika proses elektrolisis
sebanding dengan jumlah muatan listrik yang mengalir.

2.2.2 Hukum Faraday II

Dari bunyi hukum di atas dapat dilihat bahwa massa produk yang
disimbolkan dengan W, diendapkan atau dilarutkan pada elektroda akan
semakin banyak. Bertambah banyaknya jumlah massa itu beriringan dengan
peningkatan pada muatan listrik yang disimbolkan dengan Q yang
digunakan, sehingga dapat disimpulkan bahwa W = Q, rumus hukum
Faraday I adalah W = e . i . t/F.
W adalah massa zat yang dihasilkan dengan ketentuan gram.
e adalah ekuivalen.
i adalah kuat arus dengan ketentuan ampere.
t adalah waktu dengan ketentuan sekon.
F adalah tetapan Faraday yakni 96.500 Coulomb/mol.
Hukum Faraday II memiliki poin yang sangat menarik, di mana
hukum ini berlaku pada dua sel elektrolisis dengan kepemilikan zat berbeda.
Adanya jumlah zet produk elektrolisis yang berbeda sehingga memunculkan
berbanding lurus dengan massa ekuivalen dari zat-zat yang ada tersebut,
dalam memahami hal ini sesuai dengan bunyi hukum Faraday II.
Bunyi hukum Faraday II adalah massa zat yang dihasilkan dalam
suatu elektroda yang muncul selama elektrolisis (W) berbanding lurus
dengan massa ekuivalen (e) dari zat tersebut. Jika sebagian sel elektrolisis
disusun berdasarkan seri atau arus listrik dalam jumlah yang sama termasuk
jumlah muatan listrik yang sama juga.
Sehingga akan memunculkan perbandingan massa zat-zat yang
diperoleh menjadi sama dengan perbandingan massa ekuivalen masing-
masing zat. Rumus hukum Faraday II adalah W1 / W2 = e1 / e3, W1 adalah
massa zat 1 (gram), W2 adalah massa zat 2 (gram), ei adalah ekuivalen zat 1
dan e2 adalah ekuivalen zat 2.

4
Penjelasan ini menegaskan jika memang adanya penerapan hukum ini
dipakai untuk memperhitungkan aspek kuantitatif zat-zat yang terlibat dalam
reaksi di dalam sel elektrolisis. Selain itu faraday juga merupakan suatu
hukum mengenai induksi elektromagnetik setelah dilakukannya percobaan
mengenai bagaimana medan magnet melakukan induksi terhadap suatu arus
listrik.

2.3 Gaya Gerak Listrik Industri (GGL)

Sebuah magnet batang yang dililit oleh suatu kawat penghantar,


diharapkan pada kawat penghantar ini timbul arusyang nantinya diukur oleh
sebuah Galvanometer. Akan tetapiarus yang diharapkan tidak terjadi, dan
percobaan inidianggap gagal. Akan tetapi pada tahun 1821 Faraday danHenry
mengamati hal yang lain, bahwa ketika batang magnetmulai dimasukkan ke
dalam lilitan kawat, terjadi arus yang terukur oleh Galvanometer, namun arus
tersebut setelah beberapa saat kemudian hilang. Hal yang sama terjadi
ketikabatang magnet dikeluarkan dari lilitan. Sehingga Faraday dan Henry
mengambil kesimpulan bahwa perubahan medan magnetiklah yang menimbulkan
arus listrik, bukan hanyamedan magnet. Arus listrik bisa terjadi jika pada ujung-
ujungkumparan terdapat GGL (gaya gerak listrik). GGLyang terjadidi ujung-
ujung kumparan dinamakan GGL induksi. Aruslistrik hanya timbul pada saat
magnet bergerak. Jika magnet diam di dalam kumparan, di ujung kumparan tidak
terjadi aruslistrik. Fenomena perubahan medan magnet yang menimbulkan arus
listrik ini dinamakan Induksi Elektromagnetik.
Faktor yang memengaruhi besar GGL Induksi sebenarnya dapat dilihat
pada besar kecilnya penyimpangan sudut jarum galvanometer. Jika sudut
penyimpangan jarum galvanometerbesar, GGL induksi dan arus induksi yang
dihasilkan besar. Ada tiga faktor yang memengaruhi GGL induksi, yaitu :
1. Kecepatan gerakan magnet atau kecepatan perubahan jumlah garis-garis gaya
magnet ( fluks magnetik)
2. jumlah lilitan
3. medan magnet

5
2.4 Aplikasi Hukum Faraday pada mesin listrik

2.4.1 Generator Listrik

Generator listrik adalah alat yang memproduksi energi listrik dari


sumber mekanik dengan menggunakan induksi elektromagnetik. Konsep
generator pertama kali ditemukan oleh Michael Faraday yang berkebangsaan
Inggris.
Ada dua jenis generator listrik yang digunakan dalam kehidupan di
dunia industry antara lain:
a) Generator arus searah (DC Generator).
Generator arus searah (DC Generator) adalah alat yang mengubah energi
mekanik menjadi energi listrik searah (DC).

Gambar 2. Generator arus searah (DC)


Generator DC terdiri dua bagian, yaitustator, yaitu bagian mesin DC
yang diam/tidak bergerak, dan bagian rotor, yaitu bagian mesin DC yang
berputar. Bagian stator terdiri dari rangka motor, belitan stator, sikat
arang, bearing dan terminal box.Sedangkan bagian rotor terdiri dari
komutator, belitan rotor, kipas rotor dan poros rotor. Prinsip kerja
generator DC sama dengan generator pada umumnya. Namun, pada
generator DC arah arus induksinya tidak berubah. Hal ini disebabkan
cincin yang digunakan pada generator DC berupa cincin belah
(komutator).
b) Generator arus bolak balik (AC Generator).
Generator AC adalah alat yang mengubah energi mekanik menjadi
energi listrik bolak balik (AC). Bagian utama generator AC terdiri atas
magnet permanen (tetap), kumparan (solenoida). cincin geser, dan sikat.

6
Pada generator. perubahan garis gaya magnet diperoleh dengan cara
memutar kumparan di dalam medan magnet permanen. Karena
dihubungkan dengan cincin geser, perputaran kumparan menimbulkan
GGL induksi AC. OIeh karena itu, arus induksi yang ditimbulkan berupa
arus AC. Adanya arus AC ini ditunjukkan oleh menyalanya lampu pijar
yang disusun seri dengan kedua sikat.

Gambar 3. Generator arus bolak balik (AC Generator)

2.4.2 Transformator (trafo)

Transformator (trafo) adalah alat yang digunakan untuk menaikkan


atau menurunkan tegangan bolak-balik (AC). Transformator terdiri dari 3
komponen pokok yaitu: kumparan pertama (primer) yang bertindak sebagai
input, kumparan kedua (skunder) yang bertindak sebagai output, dan inti besi
yang berfungsi untuk memperkuat medan magnet yang dihasilkan.
Prinsip kerja dari sebuah transformator adalah Ketika Kumparan
primer dihubungkan dengan sumbertegangan bolak-balik, perubahan arus
listrik pada kumparanprimer menimbulkan medan magnet yang berubah.
Medanmagnet yang berubah diperkuat oleh adanya inti besi dandihantarkan
inti besi ke kumparan sekunder, sehingga padaujung-ujung kumparan
sekunder akan timbul ggl induksi.
Transformator (trafo) digunakan pada peralatan listrik terutama yang
memerlukan perubahan atau penyesuaian besarnya tegangan bolak-balik.
Misal radio memerlukan tegangan 12 volt padahal listrik dari PLN 220 volt,
maka diperlukan transformator untuk mengubah tegangan listrik bolak-balik
220 volt menjadi tegangan listrik bolak-balik 12 volt. Contoh alat listrik yang
memerlukan transformator adalah: TV, komputer, mesin foto kopi, gardu
listrik dan sebagainya.

7
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran

8
DAFTAR ISI

https://123dok.com/document/zxx44p4z-makalah-hukum-faraday.html
https://www.gramedia.com/literasi/hukum-faraday/
https://fdokumen.com/document/makalah-hukum-faraday.html?page=5
http://journal.eng.unila.ac.id/index.php/mech/article/view/127/121#

Anda mungkin juga menyukai