Anda di halaman 1dari 16

KATA PENGANTAR

Segala puji kita panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan
rahmat dan karunianya, sehingga laporan akhir mengenai Kristal dan
Kristalografi I ini selesai dibuat.
Ucapan terima kasih kami ucapkan kepada orang tua kami yang telah
memberikan dukungan baik dari segi moril maupun materil, serta kepada temanteman seangkatan yang telah memberikan penjelasannya dan semua pihak yang
telah membantu pengerjaan laporan ini secara langsung maupun tidak langsung.
Laporan akhir ini masih jauh dari kata sempurna. Maka penulis memohon
maaf serta meminta kritik dan sarannya untuk memperbaiki tugas ini. Semoga
laporan akhir ini berguna khususnya untuk saya selaku penulis dan umumnya
bagi masyarakat mahasiswa program studi teknik pertambangan Universitas
Islam Bandung.

Bandung, 2 Oktober 2014

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................

DAFTAR ISI .................................................................................................

ii

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................
1.1 Latar Belakang..........................................................................
1.2 Maksud dan Tujuan...................................................................
1.2.1 Maksud..........................................................................
1.2.2 Tujuan...........................................................................

1
1
1
1
1

BAB II LANDASAN TEORI.........................................................................


2.1 Definisi Kristal...........................................................................
2.2 Bentuk Fisik Kristal...................................................................
2.2.1 Bentuk Fisik Memanjang...............................................
2.2.2 Bentuk Fisik Membulat..................................................
2.2.3 Bentuk Fisik Memipih....................................................
2.3 Unsur-unsur Kristal...................................................................
2.3.1 Pencerminan.................................................................
2.3.2 Rotasi............................................................................
2.3.3 Invers............................................................................
2.4 Sistem dan Kelas Kristal............................................................
2.4.1 Isometrik........................................................................
2.4.2 Tetragonal......................................................................
2.4.3 Hexagonal.....................................................................
2.4.4 Trigonal.........................................................................
2.4.5 Ortorombik.....................................................................
2.4.6 Monoklin........................................................................
2.4.7 Triklin.............................................................................
2.5 Definisi Kristalografi..................................................................
2.6
Manfaat Kristalografi dalam Bidang Geologi dan
Pertambangan

2
2
2
2
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
5
5
5
5

5
BAB III TUGAS DAN PEMBAHASAN.........................................................
3.1 Tugas........................................................................................
3.2 Pembahasan.............................................................................

6
6
6

BAB IV ANALISA.........................................................................................
........................................................................................................
10
BAB V KESIMPULAN.................................................................................
DAFTAR PUSTAKA

11

LAMPIRAN

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kristalografi merupakan cabang ilmu dari geologi yang mempelajari tentang
kristal, pembentukannya, strukturnya, serta sifat dan unsurnya. Kristalografi
umumnya dipelajari mengetahui unsur unsur kristal apa saja yang terdapat
pada batuan. Sebagai ahli tambang, diharuskan mengenal ilmu geologi sekaligus
mendalaminya dengan mempelajari kristalografi.
Kristal merupakan kumpulan mineral berbutir padat yang memiliki bahanbahan kimia tertentu dan terikat dalam bentuk ion, atom, atau senyawa kimia
tertentu. Kristal merupakan agregat-agregat dari mineral. Kumpulan dari kristalkristal akan membentuk mineral yang seutuhnya. Kristal merupakan bahan
galian yang sangat berguna, maka dari itu sebagai ahli tambang harus bisa
mengetahui bagaimana cara mendapatkan kristal dan manfaat dari olahannya
tersebut.

1.2 Maksud dan Tujuan


1.2.1

Maksud
Maksud dari pembuatan laporan akhir ini adalah untuk memenuhi tugas

Praktikum Kristalografi, Mineralogi, dan Petrologi pada hari Kamis, tanggal 2


Oktober 2014.
1.2.2 Tujuan
Untuk mengetahui definisi kristalografi
Untuk mengetahui definisi Kristal
Untuk mengetahui macam-macam bentuk fisik kristal
Untuk mengetahui macam-macam sistem kristal dan kelasnya
Untuk mengetahui istilah pencerminan (mirror), rotasi dan invers

BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Definisi Kristal
Kristal merupakan kumpulan mineral berbutir padat yang memiliki bahanbahan kimia tertentu dan terikat dalam bentuk ion, atom, atau senyawa kimia
tertentu. Kristal memiliki bidang-bidang datar yang mengelilinginya. Bidangbidang datar ini biasa disebut bidang muka kristal. Bidang-bidang muka Kristal
memiliki bentuk yang berbeda-beda, namun kristal memiliki bentuk yang sangat
geometris sebab kristal akan terlihat sama pada sisi tertentu.

2.2 Bentuk Fisik Kristal


Bentuk fisik kristal atau biasa disebut crystal habit adalah bentuk mineral
yang dipengaruhi keadaan dimana kristal itu tumbuh. Bentuk fisik ini merupakan
bentuk yang identik yang dimiliki setiap kristal. Bentuk fisik kristal dibagi menjadi
tiga, diantaranya:.
2.2.1

Bentuk Fisik Memanjang


Bentuk fisik ini juga memiliki macamnya. Ada yang meniang, berserat,

menjarum, membenang, dan bahkan menyerupai bintang.


Sumber: (google.com)

Gambar 2.1
Macam-macam bentuk fisik kristal yang memanjang

2.2.2 Bentuk Fisik Membulat


Bentuk fisik membulat contohnya seperti kristal atau mineral yang
berbentuk butiran bulat atau biasa disebut colloform. Lalu ada yang berbentuk
membutir dinamakan granular seperti olivine, kriolit dan kordrit
2.2.3 Bentuk Fisik Memipih
Bentuk memipih ini biasanya memiliki macam seperti bladed atau
berbentuk seperti sayatan silet. Lalu ada juga yang berbentuk seperti papan
biasa disebut tabular.

Sumber: google.com

Gambar 2.2
Macam-macam bentuk fisik kristal

2.3 Unsur-unsur Kristal


Kristal yang memiliki karakteristik berbentuk simetris memiliki unsur-unsur
sebagai berikut:
2.3.1

Pencerminan
Bidang pencerminan adalah bidang yang seolah-olah jika kristal dibelah

setengah menjadi dua bagian pada bagian tengahnya, maka kristal yang terbagi
dua tersebut memiliki bentuk yang sama. Seolah-olah kristal satu merupakan
pencerminan kristal yang lainnya.

2.3.2

Rotasi
Rotasi merupakan sumbu atau poros yang terbentuk dari garis bayangan

yang menembus kristal melewati titik pusat kristal. Jika kristal diputar hingga
360 pada poros tersebut, maka akan mendapatkan beberapa kali tampilan
kristal yang sama.
2.3.3

Invers
Bidang invers merupakan bidang yang terlihat terbalik dari bidang muka

kristal ketika kristal diputar penuh sampai 360.

2.4 Sistem dan Kelas Kristal


Banyak sekali macam kristal jika kita tinjau dari segi kekerasan, warna,
serta bentuk. Namun para ahli menambahkan kembali klasifikasi kristal
berdasarkan perbandingan panjang, banyaknya jumlah bidang simetris, hingga
jumlah unsur simetris lainnya. Sistem kristal terdiri dari 7 sistem dan 32 kelas
kristal. Berikut adalah macam-macam sistem kristal beserta kelas-kelasnya.
2.4.1

Isometrik
Dikenal juga sebagai sistem kristal regular, system ini memiliki dua garis

horizontal yang bersilangan dan satu garis vertikal tegak lurus dengan garis
horizontal, ketiga garisnya sama panjang. Pada sistem ini terdapat 5 kelas
diantaranya tetaoidal, gyroida, diploida, hextetrahedral, dan hexoctahedral.
2.4.2

Tetragonal
Sistem ini memiliki dua garis horizontal yang berpotongan sama panjang

dan satu garis vertikal yang tegak bergaris lebih panjang dari garis lainnya. Pada
sistem ini terdapat 7 kelas diantaranya piramid, bipiramid, bisfenoid,
trapezohedral, ditetragonal pyramid, skalenohedral, dan ditetragonal bipiramid
2.4.3

Hexagonal
Sistem ini memiliki 4 sumbu diantaranya 3 garis horisontal yang sama

panjang masing-masing membentuk sudut 120 satu sama lain. Satu garis
vertikal tegak lurus lebih panjang. Sistem ini memiliki 7 kelas diantaranya
hexagonal pyramid, hexagonal bipiramid, dihexagonal pyramid dihexagonal
bipiramid, trigonal pyramid, ditrigonal pyramid, dan hexagonal trapezohedral.
2.4.4

Trigonal
Sistem ini juga dinamakan rhombohedral. Sistem ini memiliki tiga garis

diantaranya 2 garis horisontal yang membentuk sudut 120 dan satu garis

vertikal tegak lurus. Sistem ini juga memiliki kelas diantaranya trigonal pyramid,
trigonal trapezohedral, ditrigonal pyramid, ditrigonal skalenohedral, dan
rombohedral.
2.4.5

Ortorombik
Sistem ini memilik tiga garis yang seluruhnya memiliki garis yang

panjangnya berbeda, dua garis horisontal membentuk sudut 90 dan garis tegak
lurus vertikal. Pada sistem ini terdapat kelas-kelas seperti bisfenoid, pyramid,
bipiramid.
2.4.6

Monoklin
Sistem monoklin memiliki tiga garis yang tidak sama panjang. Garis

horisontal a dan b membentuk 90, satu garis vertikal membentuk sudut 90


dengan garis horisontal a, garis vertikal tidak membentuk sudut 90 dengan garis
horisontal b. Pada sistem ini terdapat kelas-kelas sfenoid, doma, dan prisma.
2.4.7

Triklin
Sistem ini memiliki tiga garis yang tidak saling tegak lurus. Pada sistem ini

memiliki kelas-kelas diantaranya pediol dan pinacoidal.

2.5 Definisi Kristalografi


Secara umum, kristalografi merupakan cabang ilmu dari geologi yang
mempelajari tentang kristal, pembentukannya, strukturnya, serta sifat dan
unsurnya.

2.6 Manfaat Kristalografi dalam Bidang Geologi dan Pertambangan


Kristalografi sangatlah penting dalam bidang geologi, terutama kita sebagai
ahli tambang harus mengenal ilmu geologi sekaligus mendalaminya dengan
mempelajari kristalografi. Dalam kristalografi kita dapat mengetahui kristal-kristal
mana yang memiliki tingkat kekerasan tertentu. Dengan mempelajari ilmu
kristalografi, kita juga dapat mengetahui dimana sebaran-sebaran kristal tertentu
yang ingin kita ambil.

BAB III
TUGAS DAN PEMBAHASAN

3.1 Tugas

Deskripsikan 7 kristal yang ,masing-masing memiliki sistem kristal yang


berbeda berikut sketsanya!

3.2 Pembahasan

No. Kristal
Sistem Kristal
Kelas
SI
Invers

: KR 144
: Triklin
: Triklin Pinakoidal
: 1 (invers)
: Ya

(Sumber: Dokumentasi Kegiatan Praktikum)

(Sumber: Sketsa Pribadi)

Foto 3.1
Contoh Kristal Triklin

No. Kristal
Sistem Kristal
Kelas
SI
Sumbu Lipat 2
Mirror
Invers

Gambar 3.1
Kristal Triklin

: KR 101
: Monoklin
: Monoklin Prismatik
: 2/m
:1
:1
:-

(Sumber: Dokumentasi Kegiatan Praktikum)

(Sumber: Sketsa Pribadi)

Foto 3.2

Gambar 3.2

Contoh Kristal Monoklin

No. Kristal
Sistem Kristal
Kelas
SI
Sumbu Lipat 4
Sumbu Lipat 2
Mirror
Invers

Kristal Monoklin

: KR 33
: Tetragonal
: Ditetragonal Dipiramidal
: 4/m 2/m 2/m
:1
:4
:5
:-

(Sumber: Dokumentasi Kegiatan Praktikum)

(Sumber: Sketsa Pribadi)

Foto 3.3
Contoh Kristal Tetragonal

No. Kristal
Sistem Kristal
Kelas
SI
Sumbu Lipat 2
Mirror

Gambar 3.3
Kristal Tetragonal

: KR 84
: Ortorombik
: Ortorombik Dipiramidal
: 2/m 2/m 2/m
:3
:3

(Sumber: Dokumentasi Kegiatan Praktikum)

(Sumber: Sketsa Pribadi)

Foto 3.4
Contoh Kristal Ortorombik

Gambar 3.4
Kristal Ortorombik

No. Kristal
Sistem Kristal
Kelas
SI
Sumbu Lipat 3
Sumbu Lipat 2
Mirror

: KR 64
: Trigonal
: Ditrigonal Trapezohedral
:32
:1
:3
:-

Invers

:-

(Sumber: Dokumentasi Kegiatan Praktikum)

(Sumber: Sketsa Pribadi))

Foto 3.5
Contoh Kristal Trigonal

No. Kristal
Sistem Kristal
Kelas
SI
Sumbu Lipat 6
Sumbu Lipat 2
Mirror
Invers

Gambar 3.5
Kristal Trigonal

: KR 33
: Hexagonal
: Dihexagonal Dipiramidal
: 4/m 2/m 2/m
:1
:6
:7
:-

(Sumber: Dokumentasi Kegiatan Praktikum)

(Sumber: Sketsa Pribadi))

Foto 3.6
Contoh Kristal Hexagonal

No. Kristal
Sistem Kristal
Kelas
SI
Sumbu Lipat 4
Sumbu Lipat 3
Sumbu Lipat 2
Mirror
Invers

Gambar 3.6
Kristal Hexagonal

: KR 24
: Isometrik
: Hex-octa Hedral
: 4/m 3 2/m
:3
:4
:6
:6
:-

(Sumber: Dokumentasi Kegiatan Praktikum)

(Sumber: Sketsa Pribadi)

Foto 3.7
Contoh Kristal Isometrik

Gambar 3.7
Kristal Isometrik

BAB IV
ANALISA
Berdasarkan praktikum yang praktikan iktui pada tanggal 25 September
2014, bahwa sistem kristal beserta kelasnya dapat diklasifikasikan dengan cara
menemukan sumbu-sumbu utama dan sumbu lipat kristal.
Praktikan dapat berasumsi bahwa triklin adalah kristal yang yang hanya
memiliki 1 sumbu lipat pada satu sumbu utama karena triklin tidak memiliki
banyak inti simetri pada kristalnya.
Berdasarkan hasil diskusi, bentuk-bentuk kristal yang polihedral itu
dikarenakan senyawa-senyawa homogen yang memiliki bangun/struktur yang
sama kemudian bersatu saling menempel dengan rapih maka terbentuklah kristal
yang tubuhnya sama dengan tubuh senyawa-senyawa homogen yang
membentuknya.

10

BAB V
KESIMPULAN

Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan, praktikan dapat menarik


kesimpulan, bahwasanya kristal merupakan kumpulan mineral berbutir padat
yang memiliki bahan-bahan kimia homogen tertentu dan terikat dalam bentuk
ion, atom, atau senyawa kimia tertentu.
Secara umum, kristalografi merupakan cabang ilmu dari geologi yang
mempelajari tentang kristal, pembentukannya, strukturnya, serta sifat dan
unsurnya.
Bentuk-bentuk fisik kristal diantaranya bentuk fisik memanjang, membulat,
dan memipih. Unsur-unsur kristal terdiri dari bidang simetri, garis simetri dan
pusat simetri. Sistem kristal yang lazim diketahui ada 7 diantaranya isometrik,
hexagonal, monoklin, triklin, rombohedral, tetragonal dan trigonal.
Bidang pencerminan adalah bidang yang seolah-olah jika kristal dibelah
setengah menjadi dua bagian pada bagian tengahnya, maka kristal yang terbagi
dua tersebut memiliki bentuk yang sama.
Rotasi merupakan sumbu atau poros yang terbentuk dari garis bayangan
yang menembus kristal melewati titik pusat kristal. Jika kristal diputar hingga
360 pada poros tersebut, maka akan mendapatkan beberapa kali tampilan
kristal yang sama.
Bidang invers merupakan bidang yang terlihat terbalik dari bidang muka
kristal ketika kristal diputar penuh sampai 360.

11

DAFTAR PUSTAKA

Ismail, Kamil, 2009, Unsur-unsur Simetri. http://kamilismail.blogspot.com/2009


/03/unsur-unsur-simetri-kristal.html. Diakses tanggal 23 September 2014.
(online)
Lesmana, Zaka, 2008, Mineralografi II: Pendeskripsian Mineral. http://tobageoscience.blogspot.com/2010/10/mineralografi-ii-pendeskripsian-mineral.
html. Diakses tanggal 23 September 2014.(online)
Bobby, Hendrik, 2012, Praktikum Kristalografi. http://geoenviron.blogspot.
com/2012/10/praktikum-kristalografi.html. Diakses pada tanggal 23
September 2014. (online)
Zadat, 2010, Susunan Kristal, http://zadat.blogspot.com/2010/06/susunankristal-pengertian-kristal.html, Diakses pada tanggal 23 September 2014.
(online)
Secret, The, 2010 Pengantar Mineralogi, http://s19nature.blogspot.com/2010
/10/pengantar-mineralogi.html. Diakses pada tanggal 23 September 2014.
(online)
Fadjri, Aulizar, 2010, Tipe Kristal, http://aulizar.wordpress.com/2010/11/24/
kristal/. Diakses pada tanggal 23 September 2014. (online)
Wikipedia, 2013, Struktur Kristal, http://id.wikipedia.org/wiki/Struktur_kristal.
Diakses pada tanggal 23 September 2014. (online)
Setiawan, Faris, 2012, Mineral, http://faristyawan.wordpress.com/tag/sifat-fisikmineral/. Diakses pada tanggal 23 September 2014. (online)
Helmy, 2013, Sifat-sifat Mineral dan Kristal, http://permatamartapura9.word
press.com/2013/08/03/sifat-sifat-mineral-kristal-3/. Diakses pada tanggal 23
September 2014. (online)
Tangkin, Sukma, 2013, Perbedaan Kristal dan Mineral, http://tugaskuliah03.
blogspot.com/2013/09/perbedaan-kristal-dan-mineral.html. Diakses pada
tanggal 23 September 2014. (online)

12

LAMPIRAN

13

Anda mungkin juga menyukai