Anda di halaman 1dari 19

i

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirahim
Assalamualaikum.wr.wb
Puji syukur kehadirat Allah SWT berkat ridha dan hidayah-Nya sehingga
dapat terselesaikannya laporan akhir “Kristal dan Kristalografi” ini. Tak lupa
shalawat salam semoga tercurahkan kepada Habibana Wannabiyyana
Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita jalan yang lurus berupa
ajaran agama Islam.
Kemudian dengan segala kerendahan hati saya mengucapkan terimakasih
kepada teman-teman dan instruktur Laboratorium Petrologi Teknik Pertambangan
Universitas Islam Bandung karena atas bimbingannya sehingga saya mampu
menyelesaikan laporan akhir “Kristal dan Kristalografi”.
Sebelumnya penulis ingin meminta maaf atas kekurangan laporan praktikum
Petrologi ini, mengingat banyak kendala yang saya alami dalam pembuatan
laporan ini dan dalam proses untuk menyusun laporan ini.
Akhirul kalam, mudah-mudahan laporan ini dapat bermanfaat. Kritik dan
saran serta bahan masukan masih sangat saya perlukan guna menyempurnakan
laporan ini.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Bandung, 02 Oktober 2021

Zamzam Muhammad Akbar


10070121101
ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................. i


DAFTAR ISI ..............................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ...........................................................................1
1.1 Latar Belakang………………………………………………………………1
1.2 Maksud dan Tujuan .............................................................................. 1
1.2.1 Maksud ...................................................................................... 1
1.2.2 Tujuan ....................................................................................... 1
BAB II LANDASAN TEORI ......................................................................2
2.2 Peta Kristalogtafi ................................................................................... 3
2.2 Fase – Fase Pembentukan Kristal ....................................................... 4
BAB III TUGAS DAN PEMBAHASAN .....................................................8
3.1 Tugas 8 ................................................................................................. 8
3.2 Pembahasan ......................................................................................... 8
BAB IV ANALISA...................................................................................13
BAB V KESIMPULAN ............................................................................14
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tentunya dalam kehidupan sehari-hari di muka bumi ini, manusia
sebenarnya menggunakan benda-benda yang menjadi milik bumi, termasuk
penggunaan hasil tambang. Tentu saja, di dunia pertambangan, Anda tidak hanya
mendapatkan batu dan minyak, tetapi juga kristal yang dapat Anda gunakan,
karena sangat ekonomis.
Tentu saja, ketika kita mempelajari taksonomi, kita memiliki ilmu yang
mempelajarinya secara khusus. Hal yang sama berlaku untuk kristal. Karena ilmu
yang mempelajari kristal adalah kristalografi, salah satu cabang ilmu geologi.
Karena sulit diperoleh di alam, memiliki nilai ekonomi yang tinggi dan pada
dasarnya memiliki bentuk dan warna yang indah. Pada dasarnya, kristal ini sangat
berguna sehingga Anda harus tahu cara mendapatkannya.
1.2 Maksud dan Tujuan
1.2.1 Maksud
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk menemukan cara untuk
mengklasifikasikan kristal.
1.2.2 Tujuan
1. Untuk Mengetahui apa yang dimaksud dengan studi kristal dan kristal.
2. Untuk Mengetahui dan memahami unsur-unsur yang harus diperhatikan
dalam klasifikasi.
3. Untuk mengetahui apa sistem kristal dalam kristal itu.

1
2

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Kristal dan Kristalografi


Kristal atau sering disebut juga hablur merupakan suatu padatan yang
terbentuk oleh proses alam dimana unsur penyusunnya yang meliputi atom,
molekul dan ion tersusun secara teratur dan memiliki pola berulang juga melebar
secara 3 dimensi. Kristal sendiri selalu memiliki struktur tertentu didalamnya dan
juga dibatasi oleh bidang-bidang tertentu. Secara umum kristal ini terbentuk ketika
suatu zat cair mengalami proses pemadatan, pada proses pemadatan ideal
hasilnya bisa berupa kristal tunggal, dimana atom atom dalam padatannya
terpasang pada struktur kristal yang sama. Namun kebanyakan kristal juga
terbentuk secara simultan.
Struktur yang akan terbentuk pada suatu kristal tergantung pada
kandungan zat kimia cairannya itu sendiri, dan kondisi pada saat proses
pemadatannya terjadi dan juga tekanan ambiennya, proses terbentuknya struktur
kristalin dikenal juga dengan istilah kristalisasi. Sedangkan kristalografi merupakan
ilmu pengetahuan tentang kristal yang dikembangkan untuk mempelajari
perkembangan dan pertumbuhan kristal yang meliputi bentuk, struktur dan sifat-
sifat fisiknya

Sumber : Shora,Siro,2015
Gambar 2.1
Kristal

2
3

Kristalografi yaitu salah satu cabang dari ilmu mineralogi yang fokusnya
kearah kristal mulai dari pertumbuhannya sampai ke klasifikasi si kristal tersebut,
dalam menentukan bidang muka kristal tidaklah mudah, harus melakukan
pemotongan pada sumbu kristal agar memenuhi standar posisi letak dan arah si
kristal tersebut, dan seorang ilmuan yang bernama Senchal, 1995 dalam Hibbard
2002 mengemukakan bahwa kristalografi adalah suatu cabang mineralogi yang
mempelajari system kristal, suatu kristal yang dapat didefinisikan secara pdatan
yang secara esensial yang mempunyai pola difraksi tertentu.

2.2 Peta Kristalogtafi


Keterbentukan kristal ada beberapa cara seperti dari padat ke padat, dari
gas ke padat atau menyublim dan dari cair ke padat atau bisa di sebut mengkristal,
dalam proses yang dialami dalam pembentukan kristal tersebut mempengaruhi
sifat kristal yang terbentuknya nanti, proses tersebut juga bergantung dalam
kondisi lingkungan karena dari bahan dasarnya beda – beda dari tiap lingkungan.
Berikut ini merupakan beberapa fase – fase keterbentukan kristal yang umumnya
terjadi :
1. Fase cair ke padat (Mengkristal)
Fase perubahan biasanya disebabkan oleh lingkungan, pada fase ini
cairan atau lelehan dasar pembentuk kristal atau membeku atau memadat dan
menjadi padatan atau mengkristal.
2. Fase padat ke padat
Dalam fase ini biasanya kristal yang sudah ada sebelumnya tapi
dikarenakan adanya tekanan dan suhu yang berubah secara ekstrim, kristal
tersebut akan berubah bentuk dan dan unsur – unsur fisiknya tanpa merubah
komposisinya.
3. Fase gas ke padat (menyublim)
Dari fase ini kristal terbentuknya langsung dari uap tanpa melalui fase fase
cair, kristal ini terbentuk dari hasil sublimasi berarti dari gas – gas yang memadat
karena perubahan suhu lingkungan secara ekstrim, contohnya seperti suluf
(eksadasi bibir kawah).

3
4

2.2 Fase – Fase Pembentukan Kristal


Sistem kristal pada dasarnya dibagi menjadi tujuh sistem, dimana disetiap
sistem memiliki kelas masing- masing, berikut pembagiannya:
2.2.1 Triklin
Triklin ini mempunyai ciri – ciri bersumbu tiga, dimana ketiga sumbu ini tidak
saling mempunyai kesamaan baik dari panjangnya maupun dari besar sudutnya.
Kelas kristalnya antara lain ada pediol, dan pinakoidal.

Sumber: Rizki, 2015


Gambar 2.2
Sistem Triklin
2.2.2 Monoklin
Monoklin ini mempunyai ciri – ciri mempunyai tiga sumbu dimana ketiganya
tidak mempunyai kesamaan panjang namun kedua sumbu saling 900 namun yang
satu tidak. Kelas kristalnya adalah sfenoid, doma dan prisma.

Sumber: Rizki, 2015


Gambar 2.3
Sistem Monoklin
2.2.3 Isometrik
Terdapat ciri – ciri mempunyai tiga sumbu dimana ketiga sumbu mempunyai
panjang dan besar sudut yang sama (90 0). Adapun kelas kristal terdapat tetoidal,
gyroidal, diploida, hextetrahedral, hexoctahedral.

4
5

Sumber: Balli, 2014


Gambar 2.4
Sistem Isometrik
2.2.4 Tetragonal
Ciri khusus yang dimiliki sistem tetragonal adalah mempunyai tiga sumbu
dimana panjang dua sumbu sama serta ketiga sudut sama besar (90 0). Kelas
kristalnya ada piramid, bipiramid, ditetragonal piramid, ditetragonal bipiramid,
bisfenoid, trapeohedral, dan skalenohedral.

Sumber:: Rizki, 2015


Gambar 2.5
Sistem Tetragonal
2.2.5 Orthorombik
Mempunyai ciri – ciri bersumbu tiga dimana tidak mempunyai panjang yang
sama namun mempunyai sudut yang sama besar (90 0). Kelasnya terdapat
bisfenoid, piramid, dan juga bipiramid.

5
6

Sumber:: Medllin, 2015


Gambar 2.6
Sistem Orthorombik
2.2.5 Trigonal
Bersumbu empat dimana ketiga sumbu mempunyai panjang sama dan juga
mempunyai sudut yang sama besar(900) sedangkan yang satu (1200). Kelas kristal
terdapat trigonal piramid, trigonal trapezohedral, ditrigonal piramid, ditrigonal
skalenohedral, rombhohedral.

Sumber::Balli, 2014
Gambar 2.7
Sistem Trigonal
2.2.6 Hexagonal
Hexagonal mempunyai ciri – ciri bersumbu empat dimana panjang tiga
sumbu sama, dengan dua sudut yang masing – masing sama besar yakni (900)
dan (1200). Kelas kristalnya antara lain adalah hexagonal piramidal, hexagonal
bipiramidal, dihexagonal piramidal, dihexagonal bipiramidal, trigonal bipiramidal,
ditrigonal bipiramidal, dan hexagonal trapezohedral.

6
7

Sumber: Blikii, 2016


Gambar 2.8
Sistem Hexagonal
2.3 Klasifikasi Kristal
Dari ketujuh bagian sistem kristalografi tersebut kristal ini dapat
diklasifikasikan menjadi 32 klas kristal. Pengklasifikasian kristal ini berdasarkan
pada jumlah unsur simetri yang dimiliki oleh kristal tersebut. Berbagai macam
klasifikasi kristal ini adalah sebagai berikut :
2.3.1 Sistem isometrik terdiri dari 5 kelas
2.3.2 Sistem thetragonal mempunyai 7 kelas
2.3.3 Sistem rombis terdiri dari 3 kelas
2.3.4 Sistem heksagonal terdiri dari 7 kelas
2.3.5 Sistem trigonal terdiri dari 5 kelas
2.3.6 Sistem monoklin memiliki 3 kelas
Setiap sistem kelas kristal ini memiliki singkatan yang disebut simbol, ada
2 macam cara simbolisasi yang sering digunakan dalam kelas kristal ini yaitu
simbolisasi Schonflies dan simbolisasi internasional.

7
8

BAB III
TUGAS DAN PEMBAHASAN

3.1 Tugas
1. Mendeskripsikan 5 maket yang telah disediakan
2. Membuat 2 maket kristal yang telah ditentukan asisten dan lakukan
pendeskripsian kristal, (menggunakan kertas karton)
3. Membuat tabel mengenai sistem dan kelas beserta gambar sistem kristal
dan gambar mineralnya.
4. Menggambarkan deret mineral seri bowen pada kertas HVS dengan
keterangan sistem kristal pada setiap mineralnya
5. Merangkum hubungan kristal dan mineral
6. Merangkum manfaat mempelajari kristalografi

3.2 Pembahasan
3.2.1 Berikut ini merupakan pendeskripsian kristal :
Tabel 3.1
Deskripsi kristal
No Kode Sistem Kelas SI Sumbu Lipat M I Sketsa
Kristal Kristal 1 2 3 4 6
1 Lg/Kr/1 Tetrago- Tetrag-- - 1 √
4
44/2022 nal onal
Dyspen
oidal
2 LG/Kr/0 Tetrago- Tetragi- 4̅ 2 1 2
87/2022 nal nal Ska- 2m
lenodr-
al
3 LG/Kr/0 Hexago- Hexag- 6/m 1 1
63/2022 nal onal Py-
ramidal

4 LG/Kr/0 Orthorom Orthoro 2/m 3 3


103/202 bik mbik 2/m
2 2/m

8
9

Dypira
mdial

5 LG/Kr/9 Orthorom Orthoro 2/m 3 3


1/2022 bik mbik 2/m
Dypira 2/m
mdial

3.2.2 Hasil dari deskripsi pembuatan maket


Berikut data data yang di dapatkan

No Kode Sistem Kelas SI Sumbu Lipat M I Sketsa


Kristal Kristal 1 2 3 4 6
1 Lg/Kr/0 Hexagon Hexago 6/m 1 6
01/2022 al nal
Dypira
midal

2 LG/Kr/0 Tetrago- Tetragi- 4̅ 2 1 2 √


02/2022 nal nal Ska- 2m
lenodr-
al

3.2.3 Sistem Kristal


SISTEM KELAS SI SUMBU LIPAT M I SKETSA DAN
1 2 3 4 6 GAMBAR
TRIKLIN Triklin pedial 1 1
Monoklin 1̅ 1 √
pinakoidal

MONOKLIN Monoklin 2 1

(1) spenoidal
Monoklin m 1
domatik
Monoklin 2/m 1 1
Prismatic

ORTHOROMBIK Orthorombik 22 3

(1 1 1) Despenoidal 2
Orthorombik 2m 1 2
pyramidal m

9
10

Orthorombik 2/m 3 3
dipiramidal 2/m
2/m

TETRAGONAL Tetragonal 4̅ 1 √
(1 2 2) Dispenoidal
Tetragonal 4 1
Piramidal
Tetragonal 4/m 1 1
Dipiramidal
Tetragonal 42 4 1
Trapezohedr 2
al
Tetragonal 4̅ 2 1 2 √
Skalenohedra 2m
l
Ditetragonal 4m 1 4
Piramidal m
Ditetragonal 4/m 4 1 5
Dipiramidal 2/m
2/m

TRIGONAL Trigonal 3̅ 1 √
Piramidal
(1 3)
Trigonal 32 3 1
Trapezohedr
al
Ditrigonal 3m 1 3
Piramidal
Trigonal 3̅ 3 1 3 √
Skalenohedra 2/m
l

HEXAGONAL Trigonal 6= 1 1
Dipiramidal 3/m
(1 3 3)
Hexagonal 6 1
Piramidal
Hexagonal 6 /m 1 1
Dipiramidal
Hexagonal 62 6 1
Trapezohedr 2
al
Ditrigonal 6̅ 3 1 3 √
Dipiramidal 2m

10
11

Dihexagonal 6m 1 6
Piramidal m
Dihexagonal 6/m 6 1 7
Dipiramidal 2/m
2/m

ISOMETRIK Tetartoidal 23 3 4
Dyploidal 2̅/m 3 4 3 √
(3 4 6)
3
Gyroidal 43 6 4 3
2
Hex-Tetra- 4̅ 4 3 6 √
Hedral 3m
Hex-Octa- 4/m 6 4 3 9
Hedral 3
2/m

3.2.3
g masing :

Foto 3.1
Serie Bowen Beserta Sistem Kristal

3.2.4 Hubungan Kristal dan Mineral


Memahami hubungan antara mineral dan kristal melalui pengetahuan
kedua definisi. Kristal memiliki bentuk padat, memiliki atom, molekul, atau ion
yang tersusun dalam pola yang teratur terungkap dalam tiga dimensi. Untuk
struktur kristal, di mana ia terbentuk Cairan yang bergantung pada kimia dalam

11
12

keadaan ini adalah kompresi dan tekanan lingkungan. Kristalisasi adalah proses
pembentukan struktur kristal. Kristal dari berbagai bentuk ditemukan di alam,
tetapi berbeda tergantung pada jenisnya. menentukan sifat pengikat, di mana
molekul berada dan di antara atom-atom struktur. Keadaan pembentukan kristal
meliputi, misalnya, shabu kristal. garam dan berlian. Untuk beberapa bahan
kristal menunjukkan Medan listrik yang khas adalah efek feroelektrik. Mineral
adalah zat anorganik yang ditemukan di alam Komposisi kimia konstan dengan
volume dan struktur terbatas Kristal tercermin dalam bentuk dan sifatnya.
Untuk mineral dari jenis yang tidak hanya terdiri dari unsur-unsur, Memang, ia
memiliki bentuk yang disebut bentuk kristal. Koneksi Beberapa kristal dan mineral
adalah dari. Warna, warna adalah kesan mineral ketika cahaya diterapkan. Apa
Permukaan mineral, jika Anda tahu cahaya, cahaya akan bersinar Beberapa
mineral dan permukaan diserap dan dipantulkan, tinggi kristal Pertumbuhan kristal
merupakan salah satu ciri mineral. ditentukan oleh industri konstruksi, bersinar 12
Mengkilap adalah kesan mineral yang tercipta dari pantulan cahaya yang
mengenainya. di permukaan mineral, ketika umumnya ditemukan dalam mineral
bijih. yaitu memaksa Kekerasan adalah ketahanan gores suatu mineral dan
biasanya Mineral standar pada skala Mohs.
3.2.5 Merangkum Manfaat mempelajari Kristalografi

Manfaat mempelajari kristenografi dari segi keterampilan kita dapat tahu


keterampilan tentang caranya mendeskripsikan sistem struktur organisasi kristal
keterampilan tentang cara menentukan mineral maut itu di laboratorium maupun
di luar laboratorium atau di lapangan kita terampil juga tentang mencari sesuatu
mineral atau mendeteksi mineral di lapangan dari segi kemampuan kita jadi
mampu menentukan atau menetapkan kristal dan mineral secara megaskopis
dari mengklasifikasi kristal dan mineral berdasarkan karakteristiknya dan mampu
melakukan pencarian suatu mineral baik itu berdasarkan organel sel dan asosiasi
mineral dalam sifat Tuhan dan dari segi sikap kita memiliki kepekaan terhadap
replikasi mineral dalam kehidupan sehari-hari memiliki sikap percaya diri dalam
menentukan sistem kristal dan memindahkan dan memiliki penghayatan
terhadap si kristal dan mineral kita juga memiliki keterampilan tentang bagaimana
mendeskripsikan dan keterampilan tentang bagaimana mencari mineral di luar.

12
13

BAB IV
ANALISA

Dalam melakukan pendeskripsian kristal didapat beberapa kesulitan, dari


beberapa kesulitan tersebut dapat diketahui merupakan dampak dari apa, seperti
pada saaat menentukan sumbu disetiap kali melakukan pendeskripsian terdapat
perbedaan perbedaan namun dengan kristal yang sama, dalam hal tersebut dapat
ditentukan bahwasannya pendeskripsian yang benar apabila kita mendapatkan
hasil yang sama yang ada pada tabel pendeskripsian.
Lalu terdapat bentuk kembar dimana dalam hal ini membuat pendeskripsi
menjadi kesulitan pada saat melakukan pendeskripsian dikarnakan kesulitan
dalam menentukan sumbunya, namun setelah dipelajari lebih lanjut didapat bahwa
dalam melakukan pendeskripsian apabila mendapat kristal yang kembar maka
lebih baik dipotong menjadi dua bagian, dalam hal tersebut tujuannya adalah untuk
mempermudah dalam medeskripsikan.
Dalam mendeskripsikan sering dijumpai bentuk yang tidak ada dalam tabel
pendeskripsian hal itu didapat karena dalam keterbentukan kristal sangat
dipengaruhi oleh keadaan lingkungan sekitanya, maka kita tidak bisa menyalahkan
hal tersebut, lalu hal yang paling tepat adalah membayangkan bentuk kristal
tersebut yang lebih mirip kemana.

13
14

BAB V
KESIMPULAN

Setelah membuat laporan akhir dan melakukan praktikum mengenai kristal


dan kristalografi , maka disimpulkan bahwa:

1. Kristal adalah struktur homogen yang atom-atomnya tersusun secara


teratur dan berulang-ulang (dalam pola 3D/spasial). Pembentukannya
dipengaruhi oleh proses, lokasi dan komposisi bagian-bagian penyusunnya.
Kristalografi adalah cabang geologi yang mempelajari kristal lebih dalam,
dimulai dengan pembentukannya dan diakhiri dengan klasifikasinya.
2. Saat mengklasifikasikan kristal, pertama-tama kita harus memahami
elemen simetri. Di sini elemen simetri kristal dibagi menjadi tiga bagian:
Bidang simetri adalah batas di mana sebuah bidang memotong dua bagian
yang sama bentuk dan ukuran dan memiliki sumbu simetri. Ini adalah garis
imajiner antara titik-titik yang melewati kristal sehingga memiliki bentuk
yang kurang lebih sama ketika diputar.
3. Sistem kristal terutama diklasifikasikan menurut sifat sumbu matahari, garis
bujur matahari, dan tingkat pembentukannya, termasuk triklinik, monoklinik,
ortorombik, trigonal, heksagonal, dan tetragonal, yang diklasifikasikan ke
dalam tujuh sistem. isometrik. Proyeksi kristal dapat dilakukan dengan
empat cara. Semua metode ini bertujuan untuk menggambar ulang ruang
yang terbentuk pada bidang agar lebih mudah dianalisis.

14
15

DAFTAR PUSTAKA

1. Andhani, Dhani, 2013. “Kristalografi”. edu.co.id Diakses pada tanggal 02


Oktober 2022 pukul 20.24 WIB

2. Balli, Setia, 2015. “Sistem Kristal”.slideshare.com Diakses tanggal 02


Oktober 2022 Pukul 22.09 WIB.

3. Jamalan, Lumbanraja, 2012 “Geologi, Petrologi, dan Mineralogi Tanah”.


Lampung, LP UNILA

4. Rizky, 2014, “Sistem Triklin”.Indogeologist.com Diakses tanggal 2 Oktober


2022. Pukul 23.08 WIB.

FORM PENILAIAN LAPORAN

15
16

Laporan Akhir
Format Bab I Bab II Bab III Bab IV Bab V Dapus
(10) (15) (5) (20) (30) (15) (5)

Total Nilai

16
17

LAMPIRAN

17

Anda mungkin juga menyukai