Anda di halaman 1dari 21

LABORATORIUM GEOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG


Nomor Tugas : 02
Mata Kuliah : Praktikum Petrologi dan Mineralogi

LAPORAN AKHIR
KRISTAL & KRISTALOGRAFI

Nama : Jauza Aufarza Hikmat


NPM : 10070121008
Shift Praktikum : II (Dua) / 12.00 – 15.00 WIB
Hari/ Tanggal Praktikum : Senin, 26 September 2022
Hari/ Tanggal Laporan akhir : Senin, 3 Oktober 2022
Asisten : 1. Indra Karna Wijaksana, S.Pd., ST., MT.
2. Dr. Ir. Dudi Nasrudin, S.T., M.T.
3. Deni Mildan. S.T.,M.T.
4. Hevi Rosdiana
5. Muhamad Rizal Kautsar
6. Muhammad Irvan Faisal
7. Raka Faridhan A.

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
1444 H / 2022 M
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatu,


Bismillahirrahmanirrahim
Marilah kita panjatkan segala puji dan syukur kepada Allah SWT. Karena
berkat rahmat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan laporan akhir
pratikum ini. Tak lupa juga panjatkan shalawat serta salam kepada Nabi
Muhammad SAW.
Berkat limpahan karunia-Nya saya telah dapat menyelesaikan laporan
Pratikum Geologi Petrologi dan Mineralogi pada modul jenis, Kristal dan
Kristalografi Dengan ini saya mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-
pihak yang telah banyak membantu hingga dapat menyelesaikan laporan untuk
kegiatan pratikum, terutama kepada teman teman dan keluarga yang
senantiasa menjadi semangat saya dalam sehari-hari.
Laporan ini menjadi syarat untuk mengikuti pratikum selanjutnya. Semoga
laporan ini dapat bermanfaat bagi siapapun juga yang membacanya.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatu,

Bandung, 1 Oktober 2022


Penulis

Jauza Aufarza Hikmat


NPM 10070121008

i
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR ................................................ Error! Bookmark not defined.
DAFTAR ISI ........................................................................................................ 3
BAB I PENDAHULUAN ........................................... Error! Bookmark not defined.
1.1 Latar Belakang .......................................... Error! Bookmark not defined.
1.2 Maksud dan Tujuan Praktikum ................................................................. 1
1.2.1 Maksud ........................................................................................... 1
1.2.2 Tujuan ............................................................................................. 1

BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................. 2


2.1 Definisi Kristal .......................................................................................... 2
2.2 Bentuk Kristal ........................................................................................... 3
2.3 Sistem Kristal..............................................................................................4
2.4 Kecacatan Kristal.……………………………………………………………….5
2.5 Unsur dan Bidang Simetri..……………………………………………………..6

BAB III TUGAS DAN PEMBAHASAN ................................................................ 7


3.1 TUGAS ..................................................................................................... 7
3.2 PEMBAHASAN ........................................................................................ 7
3.2.1 Mendeskripsikan 5 maket ................................................................ 7
3.2.2 Membuat maket dan mendeskripsi maket yang telah di tentukan .... 8
3.2.3 Tabel sistem kristal .......................................................................... 9
3.2.4 Membuat Tabel seri bowen .............. Error! Bookmark not defined.
3.2.5 Rangkuman hubungan kristal dan mineralError! Bookmark not
defined.
3.2.6 Rangkuman manfaat mempelajari kristalografi………………………12

BAB IV ANALISA.............................................................................................. 14

BAB V KESIMPULAN ....................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kristal merupakan unit terkecil dari suatu bagian batuan. Kristal
merupakan benda padat yang tersusun akan unsur kimia, senyawa, atau
campuran isomorfik, yang mempunyai susunan atom yang secara teratur
berulang dan menggambarkan adanya bidang
Pada dunia pertambangan sangat penting pengetahuan dasar
mengenai kristal dikarenakan dalam suatu batuan terdapat kristal yang
merupakan unit penyusun terkecil dari suatu batuan. Batuan merupakan
komoditas yang di tambang.
Pada tambang kristal dipelajari untuk menentukan kekuatan dan
kekerasan dari batuan. Kekerasan dan kekuatan dipeljari terutama untuk
memperthatikan bagaimana permodelan suatu tambang yang ekonomis
dan juga efisien. Sehingga hasil yang didapatkan maksimal.
1.2 Maksud dan Tujuan
1.2.1 Maksud
Maksud serta tujuan dari pelaksanaan kegiatan praktikum kali ini yaitu agar
dapat mengenal mengenai sistem kristal dan kristal itu sendiri.
1.2.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui mengenai sistem kristal
2. Untuk mengetahui mengenai korelasi antar bentuk kristal dengan mineral
3. Untuk mengetahui definisi kristal dan kristalografi

1
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Definisi Kristal


Kata "Kristal" berasal dari bahasa Yunani crystallon yang artinya tetesan
yang dingin. Meski proses pendinginan sering menghasilkan bahan kristalin,
dalam keadaan tertentu dan cairannya dapat membeku dalam bentuk non-
kristalin. Suatu bahan non-kristalin disebut bahan amorf atau contohnya seperti
gelas. Terkadang bahan ini pun disebut dengan sebutan padatan amorf. Kristal
ialah suatu padatan atom, molekul, atau ion yang penyusunnya terkemas dengan
teratur dan polanya berulang dan melebar secara tiga dimensi. Kristal juga
memiliki struktur tiga dimensi yang bergantung pada gaya molekularnya.
Kristalisasi itu sendiri dibagi menjadi dua proses, yaitu nukleasi (tahap
pembentukan) dan pertumbuhan kristal. Jumlah dan kedudukan bidang kristal
selalu tertentu dan teratur. Menurut pengertian kompilasi yang diambil untuk
menyeragamkan pendapat para ahli maka, kristal adalah bahan padat homogen.
Selain itu ada juga ikatan kimia dan didalam kristal dan ada empat kategori kristal
yang dikelompokkan berdasarkan ikatannya yaitu:
a. Kristal Kalsal
Atom dalam kristal kovalen yang dihubungkan oleh ikatan kovalen.
b. Kristal Molekul
Semua molekul terikat satu sama lain secara terorganisir.
c. Kristal Metalik
Logam sering membentuk kristal metalik dan beberapa elektron valensi
bebas bergerak di seluruh kisi.

Sumber: Anton, 2012


Gambar 1
Kristal

2
3

B. Bentuk Kristal
Pembentukan kristal yang sering disebut dengan kristalisasi yang terjadi
dikarenakan kristal padat tumbuh dari larutan. Saat larutan panas mendingin
atau larutan jenuh menguap, partikel menarik cukup dekat agar dapat ikatan kimia
terbentuk. Kristal juga bisa membentuk dari pengendapan langsung dari fase gas.
Kristal cair memiliki partikel yang berorientasi secara terorganisir, seperti kristal
padat, namun dapat mampu mengalir. Didalam kristal kita dapat mengetahui
proses tentang kristal dan berikut penjelasan proses atau dapat disebut dengan
fase pembentukan kristal:
a. Fase cair ke padat
Pada fase ini cairan pembentuk kristal akan membeku dan membentuk
kristal. Dan sering dipengaruhi oleh perubahan suhu disekitar. Kristalisasi
yaitu lelehan yang sering terjadi pada skala luas di alam maupun di
industri.
b. Fase gas ke padat
Pada fase saat ini sering biasa kita sebut dengan menyublim (Sublimasi).
Pada fase saat ini juga, kristal yang terbentuk hasil dari sublimasi gas yang
memadat dikarenakan perubahan lingkungan. Pada umumnya gas
tersebut hasil dari aktifitas vulkanis dan membeku karena perubahan
temperature.
c. Fase padat ke padat
Pada fase ini terdapat pada agregat kristal dibawah pengaruh tekanan atau
dalam bahasa inggris pressure. Kristal tersebut dapat berubah bentuk dan
unsur fisiknya. Tetapi, komposisi dan unsur kimianya tidak akan berubah
disebabkan karena tidak ada faktor lain yang terlibat .
Pada fase diatas bergantung pada bahan dan juga dasar pada kondisi
lingkungan tempat dimana kristal tersebut terbentuk. Apabila dalam
pertumbuhannya tidak mengalami gangguan, maka dari itu mineral tersebut akan
mempunyai bentuk kristal yang sempurna. Akan tetapi bentuk sempurna ini sangat
jarang didapatkan karena di alam gangguan tersebut selalu ada.
4

Sumber: Arry, 2010


Gambar 2
Bentuk Kristal

C. Sistem Kristal

Didalam sistem kristal ini sama halnya seperti bentuk kristal tetapi di sistem
ini lebih mendetail. Ada tujuh sistem kristal diantaranya Isometrik, Tetragonal,
Hexagonal, Trigonal, Orthorhombik, Monoklin dan Triklin. Dari ketujuh sistem
kristal dikelompokkan menjadi 32 kelas kristal. Mengapa demikian? Dikarenakan
jumlah unsur simetri yang dimiliki oleh kristal tersebut. Berikut tujuh sistem
diantaranya:
a. Sistem Isometrik
Terdiri dari lima kelas Tetaoidal, Gyroida, Diploida, Hextetrahedral,
Hexoctahedral.
b. Sistem Tetragonal
Mempunyai tujuh kelas diantaranya Piramid, Bipiramid, Bisfenoid,
Trapezohedral, Ditetragonal Piramid, Skalenohedral, Ditetragonal
Bipiramid
c. Sistem Hexagonal
Memiliki tiga kelas seperti Hexagonal Piramid, Hexagonal Bipramid,
Dihexagonal Piramid, Dihexagonal Bipiramid, Trigonal Bipiramid, Ditrigonal
Bipiramid, Hexagonal Trapezohedral
d. Sistem Trigonal
Mempunyai lima kelas Trigonal piramid, Trigonal Trapezohedral, Ditrigonal
Piramid, Ditrigonal Skalenohedral, Rombohedral.
e. Sistem Orthorhombik
sistem ini mempunyai 3 kelas yaitu Bisfenoid, Piramid, Bipiramid
f. Sistem Monoklin
5

Sistem ini mempunyai tiga kelas sama seperti orthombik yaitu Sfenoid,
Doma, Prisma
g. Sistem Triklin
dan sistem yang terakhir ada dua kelas Pedial dan Pinakoidal.

Sumber: Lahanda, 2022


Gambar 3
Sistem Kristal

D. Kecacatan Pada Kristal

Atom dalam setiap butir material pasti tersusun secara teratur, tetapi ada
saja berbagai kecacatan pada kristal. Cacat yang terdapat pada kristal mempunyai
beberapa kecacatannya, diantaranya yaitu: cacat titik, cacat linier, ketidak
sempurnaan planar, volume, dan retak. Cacat kristal yang terjadi dalam suatu
bahan padat akan mempengaruhi sifat fisisnya seperti sifat mekanik atau sifat
listrik. Berikut ada penjelasan mengenai cacat:
a. Cacat Titik
Cacat titik atau bahasa inggrisnya vanancy, cacat ini terjadi diakibatkan
karena penumpukan yang salah disaat proses kristalisasi atau bisa juga
terjadi akibat energy termal yang tinggi (suhu yang tinggi) dan
kemungkinan besar atom ini meninggalkan posisinya yang
mengakibatkan kekosongan. Kekosongan pasangan ion ini disebut
dengan cacat schottky.Dan kekosongan ion tersebut mempercepat difusi
atom / pembauran atom.
b. Cacat Sisipan
Cacat ini terjadi pada kristal yang mempunyai faktor timpukan yang rendah,
cacat sisipan ini pun dapat mengakibatkan distorsi atom.
6

Sumber: Wulan, 2011


Gambar 4
Keacacatan Kristal

E. Unsur dan Bidang Simetri

Unsur ini adalah hal yang paling penting didalam penentuan jenis kristal.
Unsur simetri dibagi dua yaitu zona dan sumbu zona. Zona yaitu satu set bidang
kristal sehingga garis potongnya saling sejajar satu dengan yang lain. Jika sumbu
zona yaitu garis yang letaknya sejajar sama dengan garis potong dari bidang yang
terletak dalam satu zona. Sedangkan Bidang simetri yaitu bidang bayangan yang
bisa membelah kristal terbagi dua bagian. Bidang simetri ini dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu:
a. Bidang Simetri Aksial
Bidang itu membagi kristal melewati dua sumbu utama dan di bidang
simetri aksial ini juga dibagi menjadi 2 yaitu bidang simetri vertikal dan
bidang simetri horizontal.
b. Bidang Simetri Menengah
Bidang simetri menengah ini hanya melewati satu sumbu kristal dan juga
sering disebut dengan bidang simetri diagonal.

Sumber: Sutri, 2020


Gambar 5
Unsur Simetri
BAB III
TUGAS DAN PEMBAHASAN

3.1 TUGAS

3.1.1 Mendeskripsikan 5 maket yang telah disediakan.


3.1.2 Membuat 2 maket kristal yang telah ditentukan asisten dan lakukan
pendeskripsian kristal. (Menggunakan kertas karton)
3.1.3 Membuat tabel mengenai sistem dan kelas kristal beserta gambar sistem
kristal dan gambar mmineralnya (A3)
3.1.4 Menggambarkan deret mineral serie bowen pada kertas HVS dengan
keterangan sistem kristal pada setiap mineralnya (A3) (Gambar Mineral di
print)
3.1.5 Merangkum hubungan kristal dan mineral (A4) (Minimal 2 lembar)
3.1.6 Merangkum manfaat mempelajari kristalografi (A4) (Minimal 1 lembar)

3.2 PEMBAHASAN
Berikut pembahasan mengenai tugas.
3.2.1 Mendeskripsikan 5 maket
Tabel 3.1
Tabel Deskripsi Maket
KODE SISTEM KELAS SI SUMBU LIPAT M I SKETSA
No. KRISTAL KRISTAL 1 2 3 4 6 KRISTAL

1. LG/KR/1 Orthorom Orthoro 2 3 v


80/2022 bik mbik 2
despen 2
oidal

2. LG/KR/5 Orthorom Orthoro 2/ 3 v


m
8/2022 bik mbik
2/
dipirami
m
dal 2/
m

7
8

3. LG/KR/3 Orthorom Orthoro 2 3 v


4/2022 bik mbik 2
despen 2
oidal

4. LG/KR/1 Monoklin Monokli 2 1 v


65/2022 n
spenoid
al

5. LG/KR/1 Tetragona Tetrago 4/ 1 v


37/2022 l nal m
dipirami
dal
Sumber: Data Pribadi, 2022

3.2.2 Membuat maket dan mendeskripsi maket yang telah di tentukan

Tabel 3.2
Tabel Deskripsi Maket
KODE SISTEM KELAS SI SUMBU LIPAT M I SKETSA
No. KRISTAL KRISTAL 1 2 3 4 6 KRISTAL

1. LG/KR/1/ Monoklin Monokli 2/ 1 V


2022 n m
prismati
k
9

2. LG/KR/2/ Orthorom Orthoro 2/ 3 v


m
2022 bik mbik
2/
despen
m
oidal 2/
m

Sumber: Data Pribadi, 2022

3.2.3 Tabel sistem kristal


Berikut tabel sistem kristal
SISTEM KELAS SI SUMBU LIPAT M I SKETSA FOTO
1 2 3 4 6
TRIKLIN TRIKLIN 1 1
PEDRAL
TRIKLIN - 1 √
PINOKOIDAL 1

MONOKLIN MONOKLIN 2 1
SPENOIDAL
MONOKLIN m 1
DOMATIK
MONOKLIN 2/m 1 1
PRISMATIC
ORTHOROMBIK ORTHO 222 3
DESPERIDAL
ORTHO 2mm 1 2
PYRAMIDAL
ORTHO 2/m2/ 3 3
DIPIRAMIDAL m2/m
TETRAGONAL
10

TETRAGONAL - 1 √
DISPIRAMIDAL 4

TETRAGONAL 4 1
PIRAMIDAL

TETRAGONAL 4/m 1 1
DIPIRAMDAL

TETRAGONAL 422 4 1
TRAPEZELODA
L
TETRAGONAL - 2 1 2 √
SKALEZODAL 4 2m

DITETRAGONA 4mm 1 4
L PIRAMIDAL

DITETRAGONA 4/m2/ 4 1 5
L IPIRAMIDAL m2/m

TRIGONAL TRIGONAL - 1 √
PIRAMIDAL 3

TRIGONAL 32 3 1
TRAPEZOHED
RAL
DITRIGONAL 3m 1 3
PIRAMIDAL
TRIGONAL - 3 1 3 √
SKALEHOHED 3 2/m
RAL
HEXAGONAL TRIGONAL 6=3/m 1 1
DIPIRAMIDAL
HEXAGONAL 6 1
PIRAMIDAL
HEXAGONAL 6/m 1 1
DIPIRAMIDAL
DITRIGONAL 622 6 1
DIPIRAMIDAL
DIHEXAGONAL - 3 1 3
DIPIRAMIDAL 6 2m
DIHEXAGONAL 6mm 1 6 √
DIPIRAMIDAL

DIHEXAGONAL 6/m2/ 6 1 7
DIPIRAMIDAL m2/m
11

ISOMETRIK TETARTOIDAL 23 3 4
DYPLOIDAL - 3 4 3 √
2/m3

GYROIDAL 432 6 4 3

HEX-TETRA- - 4 3 6 √
HEDRAL 4 3m

HEX-OCTA- 4/m3/ 6 4 3 9
HEDRAL m2/m
Sumber: Data Pribadi, 2022

3.2.4 Membuat Tabel seri bowen


Berikut adalah tabel serie bowen

Sumber: Data Pribadi, 2022


Gambar 6
Tabel Serie Bowen

3.2.5 Rangkuman hubungan kristal dan mineral


Kristalografi dan mineralogi yaitu cabang ilmu geologi yang
mempelajari tentang hal yang kaitannya dengan mineral. Prosesnya
terdapat pada lapangan sekarang kita sangat familiar jika mendengar kata
mineral dan contohnya ada air mineral, makanan yang mengandung
mineral dan lainnya. Tetapi dari itu semua mineral mineral mempunyai arti
yaitu benda padat anorganik yang homogen dan kristalin terbentuk didalam
dan juga secara alamiah mineral banyakkita jumpai di alam sekitar ataupun
12

di lingkungan sekitar juga ada mineral. Mineral tersebut dapat


terbentuk di segala macam kondisi dan segala macam lingkungan hingga
ke pedalaman setiap mineral tersebut tersusun dengan kumpulan kristal
kristal yang sejenis dan jiga kristal atas tersusun unsur kimia yang terikat
didalam susunan dan komposisi yang serupa. Mineral itu bagian terpenting
dibumi dan serta menjadi variable pertama dalam keseimbangan alam
tidak hanya itu mineral juga penting dalam menunjang kehidupan manusia.
Jika kita tidak ada mineral tidak akan ada kehidupan dbumi ini. Kristalografi
ditentukan oleh pemahaman kimia unsur, stoiometri, geometri, dan juga
gaya vektor.
Jika kita mengetahui mineralogi kita akan lebih mudah atau lebih
gampang untuk mempelajari petrologi dan juga kita mempelajari petrologi
kita juga akan dapat dasar dalam belajar mengidenifikasi kondisi serta
evolusi geologi. Proses evolusi geologi didalamnya ada dampak positif dan
dampak negatif. Dampak positifnya adalah menghasilkan sumber daya
alam dan dampak negatifnya adalah bencana alam dan ada sebagian
mineral yang dikelompokan sebagai mineral pembentuk batuan dan
mineral itu mengandung unsur yang menempati bagian besar dibumi ini
contohnya ada unsur oksigen (o), silikon (SI), aluminuium (Al), magnesium
(mg),. Pengenalan mineral menguji sifat fisik umum yang dimilikinya.
Hubungan kristal dab mineral yaitu dasar dari sifat simetri. Alsannya sifat
simetri yaitu hubungan geometri antara sisinya. Menurut berry dkk (1983)
mineral adalah suatu benda padat homogen yang terdapat dialam dan
terbentuk secara anorganik, dengan komposisi kimia pada batas batas
tertntu dan mempunyai atom atom yang tersesun secara teratur.
3.2.6 Rangkuman manfaat mempelajari kristalografi
Manfaat mempelajari kristalografi yaitu kita memahami pengertian
tentang kristal dan kita jadi tahu bagaimana mendeskripsi kristal serta
mengetahui klasifikasi kristal dan kita juga mampu mengidentifikasi kristal
secara megaskopis dan berdasarkan karakteristiknya kita juga menjadi
pervaya diri jika menentukan sistem kristal. Kristal adalah suatu padatan
atom, molekul atau juga ion penyusunnya terkemas secara teratur dan
polanya terulang melebar secara tiga dimensi. Kristalografi yaitu ilmu yang
mempelajari tentang sifat geometri dan kristal terutama perkembangan dan
13

sifat fisis lainnya sifat geometri juga ada pengertian letak, panjang
dan juga jumlah sumbu kristal yang menyusun suatu bentuk kristal tertentu.
Sifat fisis kristal pasti sangat bergantung kepada susunan atom atomnya
kecil atau besarnya kristal tidak akan mempengaruhi dan bentuk akan
dibatasi oleh bidang kristal dan juga akan dikenal 2 zat yaitu kristalin dan
juga non kristalin manfaat kita mempelajari kristaografi adalah kita akan
mengetahui berbagai macam bahan bahan dasar di bumi ini.
BAB IV
ANALISA

Bentuk kristal dan juga mineral itu sama dan erat kaitannya. Dikarenakan
kristal merupakan unit satuan kecil yang membentuk suatu mineral sehingga hal
itu menyebabkan suatu bentuk dari Mineral tidak akan jauh dari bentuk kristalnya.
Seperti pada mineral galena dan pirit yang berbentuk kubus termasuk pada sistem
kristal isometrik. Jika ditelaah maka bentuk kristal dari pirit dan juga galena
merupakan bentuk kristal isometrik dalam hal ini berbentuk kubus.
Kemudian pada pendeskripsian kristal diperlukan keteletian dan
keterampilan dalam hal membayangkan bentuk sistem dari kristal dan juga
penentuan dari sumbu mana yang akan diambil. Jika penentuan sumbu salah
maka akan mempengaruhi dari penentuan deskripsi kristal tersbut.
Bebarapa contoh kristal cukup membingungkan dikarenakan merupakan
kristal kembar. Untuk kristal kembar merupakan 2 buah kristal dengan bentuk
bidang yang hampir sama, namun bersatu. Untuk pendeskripsian kristal kembar
cukup menggunakan 1 bidang saja kemudian dapat dicari garis sumbu dan sumbu
lipatnya.

14
BAB V
KESIMPULAN

Setelah praktikum dan asistensi dapat disimpulkan bahwa:

1. Pengelompokan bangun kristal berdasarkan sistem sumbu yang


digunakan untuk menggambarkan kisi-kisinya. Berdasarkan system kristal
terdapat 7 jenis ,yaitu triklinik, monoklinik, ortorombik, tetragonal, trigonal,
heksagonal, isometrik

2. Bentuk kristal dan juga mineral itu sama dan erat kaitannya. Dikarenakan
kristal merupakan unit satuan kecil yang membentuk suatu mineral
sehingga hal itu menyebabkan suatu bentuk dari Mineral tidak akan jauh
dari bentuk kristalnya.
3. Kristal merupakan benda padat yang tersusun akan unsur kimia, senyawa,
atau campuran isomorfik, yang mempunyai susunan atom yang secara
teratur berulang dan menggambarkan adanya bidang. Kristalografi ialah
disiplin ilmu yang mana mempelajari mengenai struktur

15
DAFTAR PUSTAKA

1. Lestari, Ika, 2019, "Pengertian Kristalografi Beserta Sistemnya”


Diakses pada tanggal 25 September 2022 Pukul 15.30 WIB
2. Marie, Anne, 2022 “Apa Itu Kristal?”
Diakses pada tanggal 25 September 2022 Pukul 17.00 WIB
3. Sarah, Popy, 2010 “Unsur Simetri”
Diakses pada tanggal 25 September 2022 Pukul 19.00 WIB
4. Nayla, 2014, “Hubungan kristal dan mineral”
Diaksen pada tanggal 27 September 2022 Pukul 20.00 WIB
5. Salamanca, Toledo, 2013, “Manfaat Mempelajari Kristalografi &
Mineralogi”
Diakses pada taggall 28 September 2022 Pukul 22.00 WIB

.
FORM PENILAIAN LAPORAN

Laporan Akhir
Format Bab I Bab II Bab III Bab IV Bab V Dapus
(10) (15) (5) (20) (30) (15) (5)

Total Nilai
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai