LAPORAN AKHIR
KRISTAL & KRISTALOGRAFI
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ................................................ Error! Bookmark not defined.
DAFTAR ISI ........................................................................................................ 3
BAB I PENDAHULUAN ........................................... Error! Bookmark not defined.
1.1 Latar Belakang .......................................... Error! Bookmark not defined.
1.2 Maksud dan Tujuan Praktikum ................................................................. 1
1.2.1 Maksud ........................................................................................... 1
1.2.2 Tujuan ............................................................................................. 1
BAB IV ANALISA.............................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
LANDASAN TEORI
2
3
B. Bentuk Kristal
Pembentukan kristal yang sering disebut dengan kristalisasi yang terjadi
dikarenakan kristal padat tumbuh dari larutan. Saat larutan panas mendingin
atau larutan jenuh menguap, partikel menarik cukup dekat agar dapat ikatan kimia
terbentuk. Kristal juga bisa membentuk dari pengendapan langsung dari fase gas.
Kristal cair memiliki partikel yang berorientasi secara terorganisir, seperti kristal
padat, namun dapat mampu mengalir. Didalam kristal kita dapat mengetahui
proses tentang kristal dan berikut penjelasan proses atau dapat disebut dengan
fase pembentukan kristal:
a. Fase cair ke padat
Pada fase ini cairan pembentuk kristal akan membeku dan membentuk
kristal. Dan sering dipengaruhi oleh perubahan suhu disekitar. Kristalisasi
yaitu lelehan yang sering terjadi pada skala luas di alam maupun di
industri.
b. Fase gas ke padat
Pada fase saat ini sering biasa kita sebut dengan menyublim (Sublimasi).
Pada fase saat ini juga, kristal yang terbentuk hasil dari sublimasi gas yang
memadat dikarenakan perubahan lingkungan. Pada umumnya gas
tersebut hasil dari aktifitas vulkanis dan membeku karena perubahan
temperature.
c. Fase padat ke padat
Pada fase ini terdapat pada agregat kristal dibawah pengaruh tekanan atau
dalam bahasa inggris pressure. Kristal tersebut dapat berubah bentuk dan
unsur fisiknya. Tetapi, komposisi dan unsur kimianya tidak akan berubah
disebabkan karena tidak ada faktor lain yang terlibat .
Pada fase diatas bergantung pada bahan dan juga dasar pada kondisi
lingkungan tempat dimana kristal tersebut terbentuk. Apabila dalam
pertumbuhannya tidak mengalami gangguan, maka dari itu mineral tersebut akan
mempunyai bentuk kristal yang sempurna. Akan tetapi bentuk sempurna ini sangat
jarang didapatkan karena di alam gangguan tersebut selalu ada.
4
C. Sistem Kristal
Didalam sistem kristal ini sama halnya seperti bentuk kristal tetapi di sistem
ini lebih mendetail. Ada tujuh sistem kristal diantaranya Isometrik, Tetragonal,
Hexagonal, Trigonal, Orthorhombik, Monoklin dan Triklin. Dari ketujuh sistem
kristal dikelompokkan menjadi 32 kelas kristal. Mengapa demikian? Dikarenakan
jumlah unsur simetri yang dimiliki oleh kristal tersebut. Berikut tujuh sistem
diantaranya:
a. Sistem Isometrik
Terdiri dari lima kelas Tetaoidal, Gyroida, Diploida, Hextetrahedral,
Hexoctahedral.
b. Sistem Tetragonal
Mempunyai tujuh kelas diantaranya Piramid, Bipiramid, Bisfenoid,
Trapezohedral, Ditetragonal Piramid, Skalenohedral, Ditetragonal
Bipiramid
c. Sistem Hexagonal
Memiliki tiga kelas seperti Hexagonal Piramid, Hexagonal Bipramid,
Dihexagonal Piramid, Dihexagonal Bipiramid, Trigonal Bipiramid, Ditrigonal
Bipiramid, Hexagonal Trapezohedral
d. Sistem Trigonal
Mempunyai lima kelas Trigonal piramid, Trigonal Trapezohedral, Ditrigonal
Piramid, Ditrigonal Skalenohedral, Rombohedral.
e. Sistem Orthorhombik
sistem ini mempunyai 3 kelas yaitu Bisfenoid, Piramid, Bipiramid
f. Sistem Monoklin
5
Sistem ini mempunyai tiga kelas sama seperti orthombik yaitu Sfenoid,
Doma, Prisma
g. Sistem Triklin
dan sistem yang terakhir ada dua kelas Pedial dan Pinakoidal.
Atom dalam setiap butir material pasti tersusun secara teratur, tetapi ada
saja berbagai kecacatan pada kristal. Cacat yang terdapat pada kristal mempunyai
beberapa kecacatannya, diantaranya yaitu: cacat titik, cacat linier, ketidak
sempurnaan planar, volume, dan retak. Cacat kristal yang terjadi dalam suatu
bahan padat akan mempengaruhi sifat fisisnya seperti sifat mekanik atau sifat
listrik. Berikut ada penjelasan mengenai cacat:
a. Cacat Titik
Cacat titik atau bahasa inggrisnya vanancy, cacat ini terjadi diakibatkan
karena penumpukan yang salah disaat proses kristalisasi atau bisa juga
terjadi akibat energy termal yang tinggi (suhu yang tinggi) dan
kemungkinan besar atom ini meninggalkan posisinya yang
mengakibatkan kekosongan. Kekosongan pasangan ion ini disebut
dengan cacat schottky.Dan kekosongan ion tersebut mempercepat difusi
atom / pembauran atom.
b. Cacat Sisipan
Cacat ini terjadi pada kristal yang mempunyai faktor timpukan yang rendah,
cacat sisipan ini pun dapat mengakibatkan distorsi atom.
6
Unsur ini adalah hal yang paling penting didalam penentuan jenis kristal.
Unsur simetri dibagi dua yaitu zona dan sumbu zona. Zona yaitu satu set bidang
kristal sehingga garis potongnya saling sejajar satu dengan yang lain. Jika sumbu
zona yaitu garis yang letaknya sejajar sama dengan garis potong dari bidang yang
terletak dalam satu zona. Sedangkan Bidang simetri yaitu bidang bayangan yang
bisa membelah kristal terbagi dua bagian. Bidang simetri ini dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu:
a. Bidang Simetri Aksial
Bidang itu membagi kristal melewati dua sumbu utama dan di bidang
simetri aksial ini juga dibagi menjadi 2 yaitu bidang simetri vertikal dan
bidang simetri horizontal.
b. Bidang Simetri Menengah
Bidang simetri menengah ini hanya melewati satu sumbu kristal dan juga
sering disebut dengan bidang simetri diagonal.
3.1 TUGAS
3.2 PEMBAHASAN
Berikut pembahasan mengenai tugas.
3.2.1 Mendeskripsikan 5 maket
Tabel 3.1
Tabel Deskripsi Maket
KODE SISTEM KELAS SI SUMBU LIPAT M I SKETSA
No. KRISTAL KRISTAL 1 2 3 4 6 KRISTAL
7
8
Tabel 3.2
Tabel Deskripsi Maket
KODE SISTEM KELAS SI SUMBU LIPAT M I SKETSA
No. KRISTAL KRISTAL 1 2 3 4 6 KRISTAL
MONOKLIN MONOKLIN 2 1
SPENOIDAL
MONOKLIN m 1
DOMATIK
MONOKLIN 2/m 1 1
PRISMATIC
ORTHOROMBIK ORTHO 222 3
DESPERIDAL
ORTHO 2mm 1 2
PYRAMIDAL
ORTHO 2/m2/ 3 3
DIPIRAMIDAL m2/m
TETRAGONAL
10
TETRAGONAL - 1 √
DISPIRAMIDAL 4
TETRAGONAL 4 1
PIRAMIDAL
TETRAGONAL 4/m 1 1
DIPIRAMDAL
TETRAGONAL 422 4 1
TRAPEZELODA
L
TETRAGONAL - 2 1 2 √
SKALEZODAL 4 2m
DITETRAGONA 4mm 1 4
L PIRAMIDAL
DITETRAGONA 4/m2/ 4 1 5
L IPIRAMIDAL m2/m
TRIGONAL TRIGONAL - 1 √
PIRAMIDAL 3
TRIGONAL 32 3 1
TRAPEZOHED
RAL
DITRIGONAL 3m 1 3
PIRAMIDAL
TRIGONAL - 3 1 3 √
SKALEHOHED 3 2/m
RAL
HEXAGONAL TRIGONAL 6=3/m 1 1
DIPIRAMIDAL
HEXAGONAL 6 1
PIRAMIDAL
HEXAGONAL 6/m 1 1
DIPIRAMIDAL
DITRIGONAL 622 6 1
DIPIRAMIDAL
DIHEXAGONAL - 3 1 3
DIPIRAMIDAL 6 2m
DIHEXAGONAL 6mm 1 6 √
DIPIRAMIDAL
DIHEXAGONAL 6/m2/ 6 1 7
DIPIRAMIDAL m2/m
11
ISOMETRIK TETARTOIDAL 23 3 4
DYPLOIDAL - 3 4 3 √
2/m3
GYROIDAL 432 6 4 3
HEX-TETRA- - 4 3 6 √
HEDRAL 4 3m
HEX-OCTA- 4/m3/ 6 4 3 9
HEDRAL m2/m
Sumber: Data Pribadi, 2022
sifat fisis lainnya sifat geometri juga ada pengertian letak, panjang
dan juga jumlah sumbu kristal yang menyusun suatu bentuk kristal tertentu.
Sifat fisis kristal pasti sangat bergantung kepada susunan atom atomnya
kecil atau besarnya kristal tidak akan mempengaruhi dan bentuk akan
dibatasi oleh bidang kristal dan juga akan dikenal 2 zat yaitu kristalin dan
juga non kristalin manfaat kita mempelajari kristaografi adalah kita akan
mengetahui berbagai macam bahan bahan dasar di bumi ini.
BAB IV
ANALISA
Bentuk kristal dan juga mineral itu sama dan erat kaitannya. Dikarenakan
kristal merupakan unit satuan kecil yang membentuk suatu mineral sehingga hal
itu menyebabkan suatu bentuk dari Mineral tidak akan jauh dari bentuk kristalnya.
Seperti pada mineral galena dan pirit yang berbentuk kubus termasuk pada sistem
kristal isometrik. Jika ditelaah maka bentuk kristal dari pirit dan juga galena
merupakan bentuk kristal isometrik dalam hal ini berbentuk kubus.
Kemudian pada pendeskripsian kristal diperlukan keteletian dan
keterampilan dalam hal membayangkan bentuk sistem dari kristal dan juga
penentuan dari sumbu mana yang akan diambil. Jika penentuan sumbu salah
maka akan mempengaruhi dari penentuan deskripsi kristal tersbut.
Bebarapa contoh kristal cukup membingungkan dikarenakan merupakan
kristal kembar. Untuk kristal kembar merupakan 2 buah kristal dengan bentuk
bidang yang hampir sama, namun bersatu. Untuk pendeskripsian kristal kembar
cukup menggunakan 1 bidang saja kemudian dapat dicari garis sumbu dan sumbu
lipatnya.
14
BAB V
KESIMPULAN
2. Bentuk kristal dan juga mineral itu sama dan erat kaitannya. Dikarenakan
kristal merupakan unit satuan kecil yang membentuk suatu mineral
sehingga hal itu menyebabkan suatu bentuk dari Mineral tidak akan jauh
dari bentuk kristalnya.
3. Kristal merupakan benda padat yang tersusun akan unsur kimia, senyawa,
atau campuran isomorfik, yang mempunyai susunan atom yang secara
teratur berulang dan menggambarkan adanya bidang. Kristalografi ialah
disiplin ilmu yang mana mempelajari mengenai struktur
15
DAFTAR PUSTAKA
.
FORM PENILAIAN LAPORAN
Laporan Akhir
Format Bab I Bab II Bab III Bab IV Bab V Dapus
(10) (15) (5) (20) (30) (15) (5)
Total Nilai
LAMPIRAN