Anda di halaman 1dari 31

LABORATORIUM GEOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG


Nomor Tugas : 02
Mata Kuliah : Praktikum Petrologi dan Mineralogi

LAPORAN AKHIR
KRISTAL DAN KRISTALOGRAFI

Nama : Muhamad Fakhri Abdillah


NPM : 10070119115
Shift : V (lima) / 14.30 – 17.30 WIB
Hari/Tanggal Praktikum : Selasa / 21 September 2021
Hari/Tanggal Laporan : Selasa / 28 September 2021
Asisten : 1. Indra Karna Wijaksana, S.Pd.,M.T.
2. Wahyu Budi Khorniawan, S.T.,M.T
3. Ir. Sri Indarto
4. Deni Mildan S.T
5. Fahri Hafidz Gumilar
6. Muhammad Daffa Naufaldy
7. Hevi Rosdiana
8. Roberto Wahab

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
1443 H / 2021 M
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Bismillahirrahmanirrahim.
Alhamdulillah, segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat dan karunianya kepada kita semua sehingga kita bisa
melaksanakan praktikum ini, Alhamdulillah, Praktikum Petrologi dan Mineralogi
berjalan dengan lancar dan penuh dengan kemudahan.
Sehingga akhirnya tersusunlah sebuah laporan akhir Praktikum Petrologi dan
Mineralogi ini. Laporan ini telah saya susun dengan sebaik mungkin. Hal ini
bertujuan untuk memenuhi tugas Praktikum Petrologi dan Mineralogi.
Dengan selesainya laporan praktikum ini, maka saya tidak lupa
mengucapkan banyak terima kasih. Saya juga menyampaikan terima kasih kepada
semua pihak yang terlibat dalam penyusunan laporan Praktikum Petrologi dan
Mineralogi ini.
Demikian ini laporan Praktikum Petrologi dan Mineralogi ini dibuat. Saya
mohon kritik dan sarannya apabila terdapat kekurangan dengan penyusunan
laporan ini. Semoga laporan Praktikum Petrologi dan Mineralogi ini dapat
bermanfaat bagi saya selaku penulis.

Wassalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh,

Bandung, 27 September 2021

i
Muhamad Fakhri Abdillah
10070119115

i
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR............................................................................. i

DAFTAR ISI...........................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................1
1.2 Maksud dan Tujuan..................................................................1
1.2.1 Maksud.............................................................................1
1.2.2 Tujuan..............................................................................2

BAB II LANDASAN TEORI.................................................................3


2.1 Pengertian Kristal dan Kristalografi..........................................3
2.2 Unsur-unsur Simetri Kristal......................................................3
2.3 Sistem Kristal...........................................................................6

BAB III TUGAS DAN PEMBAHASAN.................................................10


3.1 Tugas.......................................................................................10
3.2 Pembahasan............................................................................10
3.2.1 Pembuatan Maket............................................................10
3.2.2 Pembuatan Tabel dan sistem kristal................................12
3.2.3 Deret Seri Bowen.............................................................12

BAB IV ANALISA..................................................................................13

BAB V KESIMPULAN..........................................................................14

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kristal merupakan kumpulan mineral berbutir padat yang memiliki bahan-
bahan kimia tertentu dan terikat dalam bentuk ion, atom, atau senyawa kimia
tertentu. Kristal merupakan agregat-agregat dari mineral. Kumpulan dari kristal-
kristal akan membentuk mineral yang seutuhnya. Kristal merupakan salah satu
unsur dari mineral yang dimana kita bisa mengetahui penggolongan suatu mineral
salah satu caranya yaitu dengan mengidentifikasi atau menganalisa jenis atau
bentuk kristal dari mineral tersebut.

Kristalografi merupakan cabang ilmu dari geologi yang mempelajari tentang


kristal, pembentukannya, strukturnya, serta sifat dan unsurnya. Kristalografi
umumnya dipelajari mengetahui unsur –unsur kristal apa saja yang terdapat pada
batuan. Sebagai ahli tambang, diharuskan mengenal ilmu geologi sekaligus
mendalaminya dengan mempelajari kristalografi.

Dalam praktikum kali ini yang akan dibahas lebih lanjut mengenai
mendeskripsi kristal. Dimana dalam pendeskripsian kristal tersebut terdapat
beberapa cara untuk mendefinisi bentuk kristal, sumbu lipat, mirror, invers, dan lain-
lain yang hasil akhirnya yaitu mengetahui kelas dari jenis kristal tersebut.

1.2 Maksud dan Tujuan Praktkum


1.2.1 Maksud
Untuk memahami kristal dan kristalografi dan dapat mendeskripsi jenis dari
kristal tersebut, yang akan sangat berguna dalam dunia kerja pertambangan dan
juga untuk memenuhi syarat dan kriteria untuk memasuki dunia kerja pertambangan.
Diharapkan dengan melakukan praktikum ini dapat mengerti mendeskripsi bentuk
kristal.

1
2

1.2.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah :

1. Untuk mampu memahami Kristal dan Kristalografi

2. Untuk mampu mengetahui unsur-unsur kristal

3. Untuk mampu mengetahui macam-macam sistem kristal


BAB II
TEORI DASAR

2.1 Pengertian Kristal dan Kristalografi


Kristal merupakan benda padat atau solid homogen yang memiliki atom atau
molekul yang tersusun berulang dan memiliki keteraturan jarak pada 3 dimensi yang
rapi secara periodic dan digambarkan oleh idang licin yang dibatasi. Menurut
Djauhari Noor, Kristal juga dapat diartikan bahwa sebagai mineral yang memiliki sifat
dan bentuk tertentu dalam keadaan padatnyasebagai perwujudan dari susunan yang
teratur di dalamnya
Kristalografi merupakan cabang ilmu yang asalnya dari mineralogi yang
memfokuskan lebih detail dan lebih menunjang pada sistem kristal. Secara
keseluruhan Kristalografi mempelajari tentang proses keterbuatan, perkembangan,
pertumbuhan, struktur dalam, sifat luar , dan sifat-sifat geometri.

Sumber : Wahyu,Purnama, 2013


Gambar 2.1
Kristal

2.2 Unsur – Unsur Simetri Kristal


Unsur – unsur kristal merupakan hal yang menjadi pokok untuk menjadi
acuan penentuan jenis kristal itu sendiri. Hal terseut dikarenakan unsur merupakan
inti dari pengklasifikasian kristal. Unsur simetri dibedakan menjadi 3 yaitu :

3
4

2.2.1 Bidang Simetri


Bidang simetri merupakan bidang yang menembus titik pusat kristal dan
membagi dua bagian sama, dimana dibagian yang satu merupakan
pencerminan dari bagian yang lain. Bidang simetri dibagi menjadi dua yaitu
bidang simetri pokok yaitu bidang yang menembus melewati dua sumbu
utama pada kristal dan bidang simetri intermedier yaitu bidang yang hanya
melalui satu sumbu utama pada dalam tubuh kristal tersebut.

Sumber : Wahyu,Purnama, 2013


Gambar 2.2
Bidang Simetri Kristal

2.2.2 Sumbu Simetri


Sumbu simetri merupakan sumbu atau titik dimana kristal bila diputar atau
diarahkan pada pandangan yang berbeda sejauh 360o pada titik sumbu
tersebut, pada kedudukan – kedudukan tertentu memberikan bentuk yang
mirip atau sama seperti sebelum diadakan pemutaran pada sumbu. Sumbu
simetri dapat dibedakan yaitu :
1. Sumbu simetri gyre, apabila kita putar sebuah kristal melalui sumbu simetri
maka akan seperti pada posisi sebelumnya. Sumbu memiliki nilai apabila
terdapat posisi yang sama pada pemutaran sebesar sudut tertentu (360o/n).
Pada bidang kristal (n) hanya memiliki nilai 2,3,4,6. Sehingga dapat dilakukan
pemutaran sebedar sudut 180o, 120o, 90o, dan 60o.
2. Sumbu simetri cermin putar, apabila kita putar yang dikombinasikan dengan
pencerminan melalui bidang cermin yang tegak lurus terhadap sumbu
5

tersebut. Secara teoritis dapat dibedakan menjadi 4 macam, yaitu Digyroida,


Trigryroida, Tetragyroida, Hexagyroida.
3. Sumbu Simetri Invers Putar
Sumbu simetri invers putar merupakan kombinasi dari pemutaran melalui
sebuah sumbu tersebut yaitu titik pusat invers sama dengan titik pusat
simetri.

Sumber : Wahyu,Purnama, 2013


Gambar 2.3
Sumbu Simetri Kristal

4. Titik Pusat Simetri


Titik pusat simetri merupakan suatu titik pada kristal melalui suatu garis dapat
dilukis sehingga pada sisi yang satu dengan yang lainnya memiliki jarak yang
presisi dan terdapat gambaran yang serupa. Titik ini biasanya berimpitan
dengan titik pusat kristal. Kemungkinan titik pusat kristal belum tentu menjadi
titik pusat simetri.

Sumber : Anonim, 2013


5

Gambar 2.4
Titik Pusat Kristal
6

2.3 Sistem Kristal


Sistem kristal merupakan salah satu cara atau prosedur bagaimana
mengklasifikasi bentuk dari kristal berdasarkan geometri sel, tata letak atom pada
kristal dalam sumbu x,y, dan z. Sistem ini memiliki beberapa macam bentuknya dan
juga pengklasifikasian yang berbeda – beda dan memiliki ciri yang berbeda – beda.
Berikut macam macam system dalam kristal :
1. Sistem Isometrik
Sistem Isometrik merupakan sistem yang paling simetri dalam ruang tiga
dimensi. Sistem ini tersusun oleh tiga garis kristal berpotongan yang sama
panjang dan sama sudut potong satu sama lain, sistem ini berbeda dengan
sistem lain dari berbagai sudut pandang. Isometrik memiliki arti yaitu
berukuran yang sama, dapat dilihat pada struktur 3 dimensi yang sama
simetri, atau sring disebut dengan system kristal kubus atau kubik. Sistem ini
memiliki 3 sumbu yang saling tagak lurus satu dengan yang lainnya.

Sumber : Gemporia.com
Gambar 2.5
Sistem Isometrik

2. Sistem Trigonal
Sistem Trigonal terbentuk dari bidang dasar yang sama dengan isometri
namun perbedaannya yaitu pada ratio yang berbeda pada sumbu c, dimana
sumbu a = b = d, tetapi berbeda dengan sumbu c. Perbandingan sumbu a : b
: c = 1 : 3: 6. Sistem trigonal memiliki banyak variasi karena sumbu horizontal
a tidak pada 90o terhadap sumbu vertikal.
7

Sumber : Gemporia.com
Gambar 2.6
Sistem Trigonal

3. Sistem Tetragonal
Sistem Tetragonal merupakan system yang memiliki 3 sumbu kristal yang
masing – masing tegak lurus. Sumbu a1 dan a2 mempunyai satuan panjang
yang sama, sedangkan sumbu c berlainan lebih Panjang ataupun lebih
pendek. Sistem ini memiliki perbandingan sumbu a1 : a2 : c = 1 : 3: 6.

Sumber : gemporia.com
Gambar 2.7
Sistem Tetragonal

4. Sistem Orthorombic
Sistem Orthorombic merupakan sistem yang membentuk piramida yang
memiliki3 sumbu yang panjangnya tidak sama yang berpotongan pada 90o
pada alas, sumbu pada system ini merupakan a, b, dan c, yang berparameter
pada sumbu a.
8

Sumber : Gemporia.com
Gambar 2.8
Sistem Orthorombic

5. Sistem Hexagonal
Sistem Hexagonal merupakan sistem yang berbentuk prisma hexagonal.
Memiliki sumbu c yang lebih panjang dari sumbu lainnya. Sumbu a, b, dan d
membentuk sudut 120o sistem Hexagonal memiliki perbandingan sumbu a : b
: c = 1 : 3 : 6.

Sumber : Gemporia.com
Gambar 2.9
Sistem Hexagonal

6. Sistem Triklinik
Sistem Triklinik merupakan memiliki tiga sumbu dengan panjang yang tidak
sama, tetapi dalam sistem ini, tidak ada sumbu yang bertemu. Sudut ketiga
tidak saling tegak lurus sehingga tidak membentuk sudut 90o.
9

Sumber : Gemporia.com
Gambar 2.10
Sistem Triklinik

7. Sistem Monoklinik
Sistem Monoklinik memiliki tiga sumbu dengan panjang yang tidak sama,
tetapi dalam sistem ini, hanya dua sumbu vertikal dan horizontal yang
bertemu pada 90 °. Sudut ketiga bertemu pada kurang dari 90 °,
menciptakan alas yang merupakan jajaran genjang.

Sumber : Gemporia.com
Gambar 2.11
Sistem Monoklinik
BAB III
TUGAS DAN PEMBAHASAN

3.1 Tugas
1. Membuat 2 maket kristal lalu dideskripsikan dalam bentuk video.
2. Membuat tabel mengenai sistem dan kelas kristal, meliputi sistem kristal,
karakteristiknya, kelas kristal, SI, sumbu lipat, bidang cermin, serta contoh
mineral dan gambarnya.
3. Menggambar Deret Mineral Serie Bowen pada kertas HVS dengan
keterangan system kristal pada setiap mineralnya.
4. Membuat resume mengenai hubungan kristal dan mineral.
5. Menulis cara pendeskripsian kristal kembar, beserta contoh mineralnya dan
sertakan fotonya.
3.2 Pembahasan
3.2.1 Deskripsi Kristal Dalam Bentuk Video

(Sumber: Dokumentasi Kegiatan Praktikum) (Sumber: Dokumentasi Kegiatan Praktikum


Gambar 3.1 Gambar 3.2
Contoh Kristal Triklin Contoh Kristal Orthorombik

10
11

3.2.2 Pembuatan Tabel dan Kelas Kristal

(Sumber: Dokumentasi Kegiatan Praktikum


Gambar 3.3
11

Sistem dan Kelas Kristal


12

3.2.3 Deret Seri Bowen

Sumber : Dokumentasi Kegiatan Praktikum)


Gambar 3.4
Contoh Kristal Orthorombik
BAB IV
ANALISA

Berdasarkan praktikum kali ini mendeskripsikan kristal hal yang pertama


dilakukan yaitu menentukan sumbu lipatnya yaitu dengan rumus 360/α, dimana α
adalah bidang yang sama setelah diputar (rotasi). Untuk penentuan mirror dapat di
analisis dengan cara di kristal dibelah menjadi 2 secara horizontal dan vertikal jika
kristal dibagi menjadi 2 bagian yang sama maka kristal tersebut dapat diasumsikan
mirror.
Dalam sistem isometrik terdapat sistem tetragonal, akan tetapi sistem
tetagronal memiliki sistemnya sendiri, dikarenakan walaupun jumlah sumbu, dan
sudut yang terbentuk sama akan tetapi salah satu sumbu berbeda, dapat lebih
panjang ataupun lebih pendek. Selain itu ada beberapa kristal yang memiliki 2 atau
lebih system dalam kristal, sehingga dibutuhkan ketelitian untuk menganalisis jenis
kristal.
Dalam menganalisis jenis kristal terdapat beberapa kristal memiiliki
senyawa-senyawa homogen yang memiliki bangun/struktur yang sama kemudian
bersatu saling menempel dengan rapih maka terbentuklah kristal yang tubuhnya
sama dengan tubuh senyawa-senyawa homogen yang membentuknya.

13
BAB V
KESIMPULAN

Berdasarkan hasil kegiatan praktikum mengenai “Pengenalan Batuan


Metamorf” dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :

1. Kristal merupakan kumpulan mineral berbutir padat yang memiliki bahan-


bahan kimia homogen tertentu dan terikat dalam bentuk ion, atom, atau
senyawa kimia tertentu. Kristalografi merupakan cabang ilmu dari geologi
yang mempelajari tentang kristal, pembentukannya, strukturnya, serta sifat
dan unsurnya.

2. Unsur kristal merupakan karakteristik keterbentukan kristal berbentuk simetri


dapat untuk menentukan suatu kristal itu termasuk dalam kelas mana. Unsur-
unsur simetri suatu kristal dapat dibedakan atas 3 yaitu bidang simetri,
sumbu simetri, dan titik pusat simetri.

3. Sistem kristal merupakan pengklasifikasian bentuk bentuk kristal yang


dimana bentuk kristal ditentukan berdasarkan jumlah sumbu kristal, letak
sumbu kristal,ukuran dari sumbu sumbu kristal. dari kristal. Sistem kristal
dibagi menjadi 7 yaitu Isometrik, Tetragonal, Trigonal, Hexagonal,
Orthorombik, Monoklin, Triklin yang dimana setiap sistem memiliki
karrakteristik yang berbeda beda.

14
DAFTAR PUSTAKA

1. Boby, Hendrik,2012, “Kristalografi”.geoenviron.com. Diakses pada tanggal


20 September 2021 pukul 15.00 WIB
2. Helmy, 2013, “Sifat-sifat Mineral dan Kristal”, permatamartapura.com.
Diakses pada tanggal 20 September 2021 pukul 15.18 WIB
3. Ismail, Kamil, 2009, “Unsur-unsur Simetri”. kamilismail.com. Diakses tanggal
20 September 2021. Pukul 13.40 WIB
FORM PENILAIAN LAPORAN

Laporan Akhir

Format BAB I BAB II BAB III BAB IV BAB V Dapus


(10) (15) (5) (20) (30) (15) (5)

Total Nilai
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai