Nomor Tugas : 02
Mata Kuliah : Praktikum Kristalografi, Mineralogi, dan Petrologi
LAPORAN
KRISTAL DAN KRISTALOGRAFI
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga saya dapat menyelesaikan laporan ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya saya tidak akan sanggup untuk menyelesaikan laporan
ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada
baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan
syafa’atnya di akhirat nanti. Sesuai dengan judulnya “Kristal dan Kristalografi”
ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi tugas praktikum Petrologi pada
semester ketiga.
Saya tentu menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, saya
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah
ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila
terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-
besarnya.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada
asisten laboratorium grologi kami yang telah membimbing dalam mengerjakan
praktikum ini.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.
NPM:1007019063.
DAFTAR ISI
Kristal atau nama lainnya yaitu hablur merupakan suatu senyawa padatan
yang biasanya tersusun dengan komposisi ion, molekul atau atom, susunan yang
ibuat dari penyusunnnya ini terbentuk dengan teratur, tak hanya itu pola
penyusunannya pun berulang dengan membesar dalam dimensi tiga, biasanya
kristal terbentuk karena adanya pemadatan yang terjadi pada zat cair.
Kristalografi adalah sebuah bidang ilmu yang bertujuan untuk mengkaji
susunan atom yang terdapat pada kristal atau system pengkristalan yang sudah
permanen terbentuk dengan cara memadat.
Setiap kristal ini memiliki kelas kelas tertentu dengan karakteristik yang
berbeda tergantung dengan banyaknya unsur simetri yang ada pada kristal
tersebut, unsur simetri tersebut terdiri atas :
1. Pusat simetri
Sebuah kristal dapat dikategorikan memiliki pusat simetri apabila
semua bagian titik pada kristal Ketika ditarik garis maka akan saling
berpotongan dan membentuk suatu titik pasangan berhadapan dengan
radius yang sama.
Hal tersebut dapat dibuktikan dengan cara menggambar garis bantu
pada setiap permukaan titik kristal dan diproyeksikan terus hingga
bertemu dengan permukaan titik lain yang bersebrangan.
2. Zona dan sumbu simetri
Sebuah kristal memiliki sumbu simetri jika pada kristal terdapat garis
yang sejajar dengan bidang pada zona, sedangkan zona pada bagian
kristal merupakan kumpulan bidang yang terbentuk karena saling
bertemu antara satu dengan yang lainnya.
3. Rotasi Simetri
Rotasi simetri dapat ilhat dengan cara memutar kristal pada titik tertentu
dengan batuan sumbu, setelah diputar maka terlihat bagian yang
simetris terbagi sama besar.
4. Pencerminan Simetri
Pencerminan simetri adalah kenampakan sebuah kristal memiliki
bentuk sisi yang sama namun dalam arah yang berlainan seperti yang
terlihat pada pantulan cermin, biasanya terdapat pada bidang atau rusuk.
5. Inversi simetri
Inversi simetri merupakan titik atau bidang yang terdapat
pengulangan apabila diteruska, misal sebuah titik diatas kristal dibantu
dengan sebuah garis apabila ditaik garus lurus maka diseberangnya akan
ada titik.
2. System triklin
System triklin sama konsepnya dengan orthorombik dari segi
Panjang sumbu, namun pada system triklin ini semua sudut tidak
saling membentuk sudut 90 derajat, artinya bidang pada system
triklin ini seolah seperti tergeser sehingga menyebabkan kenaikan
sudut.
4. System tetragonal
Sistem tetragonal ini sama persis seprti system orthirombik, dari
posisi bangun hingga sudutnnya, hanya saja Panjang sumbu yang
ada pada orthorombik dan tetragonal berbeda, apabila pada
orthorombik semua sumbu memiliki Panjang yang berbeda
sedangkan pada system tetragonal antara a1 dan a2 memiliki
kesamaan Panjang.
7. System trigonal
System trigonal memiliki sumbu simetri a = b namun keduanya tidak
sama dengan c, sudut a dan b = 90 derajat dan sudut c = 120
derajat.
3.1 Tugas
Tugas yang harus dikerjakan ketika selesai praktikum, diantaranya :
1. Deskripsikan kristal berdasarkan maket yang telah dibuat sebanyak 2
buah kristal.
2. Membuat 1 Maket yang telah ditentukan oleh asisten masing masing.
3. Menggambar deret seri bowen pada kertas HVS dengan keterangan
system kristal pada setiap mineralya.
3.2 Pembahasan
3.2.1 A.
Kode : LG/KR/11/2020
SI : 3m
Sistem Kristal : Trigonal
Kelas Kristal :Ditrigonal Piramidal
6 4 3 2 1 M I
- - 1 - - 3 -
B. Kode : LG/KR/9/2020
SI :6
Sistem Kristal : Hexagonal
Kelas Kristal : Hexagonal Piramidal
6 4 3 2 1 M I
1 - - - - - -
Sumber : Data Pribadi, 2020
Gambar 3.2
Hexagonal Piramidal
3.2.2
Kode : LG/KR/33/2020
SI :4
Sistem Kristal : Tetragonal
Kelas Kristal : Tetragonal Piramidal
6 4 3 2 1 M I
- 1 - - - - -
3.3.3.
Pada praktikum kristal dan Kristalografi ini ada bebrapa Analisa yang
diambil yaitu:
Pada kristal yang deskripsikan sumbu lipat yang terdapat yaitu 3, 4, 6 dan
yang ada pada daftar yaitu 1, 2, 3, 4, 6, sedangkan tidak ada sumbu lipat 5, hal
tersebut dikarenakan sumbu lipat 5 hanya terdapat bidang yang berbentuk
segilima, tak hanya itu sumbu lipat 5 juga apabila dimasukkan dalam perhitungan
yaitu 360/5 = 72 derajat,, sedangkan rotasi 72 derajat tidak ada pada system
penamaan kristal, maka dari itu sumbu lipat akan sulit untuk mengkasifikasikannya
ke dalam tata pembagian kelas kristal.
Hubugngan kristal dan mineral terletak pada struktur susunan atom yang
terbentuk pada kristal mineral itu sendiri, dari kristal yang saya deskripsi kristal
kristal memiliki system trigonal, tetragonal dan hexagonal, maka mineral yang ada
pada system tersebut akan Menyusun berbentuk kelasnya dan akan mengalami
pembesaran ukuran dari yang tak kasat mata menjadi kasat mata.
Pada praktikum kristal dan kristalografi bentuk bentuk kristal sangatlah
beraneka ragam, bahkah hingga 32 kelas, penyebab hal tersebut dapat terjadi
yaitu karena dalam pementukan kristal tidak ada yang sempurna, selalu saja ada
gangguan alam yang menghambat pertumbuhan kristal seperti perubahan suhu
yang signifikan atau juga tekanan yang dapat membuat kristal tersebut megalami
pembentukan, maka dari itu terciptalah bentuk kristal yang beraneka ragam,
seperti halnya kristal pyramidal yang dalam proses pembentukannya dipengaruhi
oleh tekanan yang memusat.
Dalam kristalisasi unumnya jarang ditemukan pembentukan kristal dengan
system yang pribadi, pasti ketebentukan secara massal namun bisa saja berbeda
tempat, seperti misalnya dalam sebuah mengma yang membeku akan terjadi
pengkristalan dalam waktu yang sama dan arah yang sama namun akhirnya akan
menghasilkan kristal yang berbeda, hal tersebut dapat dikatakan kristal kembar
karena dalam pembentukan mineral tersebut memiliki arah yang sama dan cara
pertumbuhannya juga sama.
Dari praktikum yang telah dijalankan, bahwassanya setiap mineral memiliki
system kristal masing masing seperti halnya kuarsa memiliki system kristal
trigonal,biotiti memiliki system kristal monoklin labrandorit memiliki system kristal
triklin, maka setiap mineral memiiliki satu system kristal saja tidak mungkin 2
karena mineral adalah ekspresi dari peengkristalan yang berkembang membesar.
BAB V
KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil dalam praktikum kistal dan kritalografi ini
adalah: